Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaanFikri Yaqin
Sesudah kemerdekaan yaitu masa Orde Lama (1946 – 1968), peran dan kiprah Muhammadaiyah yang ditangani makin berkembang menjamah berbagai aspek kehidupan . Muhammadiyah juga melakukan dakwaah berorientasi pada politis struktural
Kiprah Muhammadiyah masa orde baaru sampai reformasi masih banyak dalam bidaang politik struktural. Namun setelah dilakukan evaluasi bahwa gerakan dakwah melalui jalur politik tidak bisa mempercepat pencapaian tujuan Muhammadiyah maka tahun 1971 Muhammadiyah tidak berpolitik
Pada periode berikutnya Muhammadiyah banyak berkiprah dan berperan pada bidang politik kultural. Karena banyaknya masalah sosial dan politik, Muhammaddaiyah banyak memberikan kritik serta menawarkan ide untuk menjelaskan masalah bangsa yang sedang melakukan reformasi
Perkembangan dan masuknya agama islam di IndonesiaFamous3_
Pelajaran Sejarah Wajib Bab Masuknya Islam ke Nusantara perkembangan dan pengaruhnya kelas X IPS semester 2 .
X IPS 3 SMAN 1 Karanganyar, semoga bisa dimanfaatkan dengan bijak :) salam sukses
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaanFikri Yaqin
Sesudah kemerdekaan yaitu masa Orde Lama (1946 – 1968), peran dan kiprah Muhammadaiyah yang ditangani makin berkembang menjamah berbagai aspek kehidupan . Muhammadiyah juga melakukan dakwaah berorientasi pada politis struktural
Kiprah Muhammadiyah masa orde baaru sampai reformasi masih banyak dalam bidaang politik struktural. Namun setelah dilakukan evaluasi bahwa gerakan dakwah melalui jalur politik tidak bisa mempercepat pencapaian tujuan Muhammadiyah maka tahun 1971 Muhammadiyah tidak berpolitik
Pada periode berikutnya Muhammadiyah banyak berkiprah dan berperan pada bidang politik kultural. Karena banyaknya masalah sosial dan politik, Muhammaddaiyah banyak memberikan kritik serta menawarkan ide untuk menjelaskan masalah bangsa yang sedang melakukan reformasi
Perkembangan dan masuknya agama islam di IndonesiaFamous3_
Pelajaran Sejarah Wajib Bab Masuknya Islam ke Nusantara perkembangan dan pengaruhnya kelas X IPS semester 2 .
X IPS 3 SMAN 1 Karanganyar, semoga bisa dimanfaatkan dengan bijak :) salam sukses
Islam hadir ke Nusantara sejak abad ke 7-8 M. Menyebar dari Madura, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa tenggara hingga Papua. Menyebar melalui jalur perdagangan, pengiriman Da'i dan kultural.
Islam modernis yang seringkali dikelompokkan
sebagai kebalikan dari Islam tradisional merupakan
corak paham ke-Islaman yang mulai intensif
penggunaannya pada awal abad ke-20M. yaitu setelah
timbulnya gerakan pembaharuan Islam yang terjadi di
beberapa negara mayoritas berpenduduk Islam,
seperti Saudi Arabia, Mesir, Turki, Indonesia, dan
Pakistan.
Kata modernis berasal dari bahasa Inggris,
"modernistic", yang berarti model baru. Sedangkan
dalam kamus bahasa Indonesia, kata modernis
diartikan sebagai yang terbaru, cara baru, mutakhir.
Selanjutnya, kata modern erat pengertiannya dengan
kata modernisasi yang berarti pembaharuan atau
"tajdid" dalam bahasa Arabnya.
Islam Modernis adalah paham keislaman yang
didukung oleh sikap yang rasional, ilmiah, serta
sejalan dengan Al-Qur'an dan Hadist. Ini dapat
diartikan berpikir secara dinamis, progresif, dan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Islam Aktual merupakan salah satu corak pemahaman
keislaman yang banyak dianut di kalangan muda
terpelajar. Kata aktual berasal dari bahasa Inggris,
"actual", yang berarti keadaan yang sebenarnya,
memang betul-betul, dan sesungguhnya.
Islam Aktual mengakui bahwa Al-Qur'an berpotensi
dan ideal dalam meletakkan dasar-dasar bagi
pegangan hidup
Islam Modernis Di Indonesia
LATAR BELAKANG:
mempunyai tujuan untuk membawa umat Islam kepada kemajuan
timbul sebagai respon tehadap berbagai keterbelakangan yang dialami oleh umat Islam, seperti keterbelakangan dalam bidang ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, politik dan lain sebagainya
1960, kelompok muda di Minangkabau (Haji Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul), Haji Abdullah Ahmad, dan Syaikh Daud Rasyidi)
1971-1985, Harun Nasution (Rektor IAIN Syahid) melalui karya-karyanya.
Nurcholish Madjid (Modernisasi adalah perintah dan ajaran Tuhan)
Mukti Ali, Deliar Noer dan Munawir Sjadzali. Dalam bukunya yang berjudul Islam Dan Sekularisme Di Turki Modern, dan Alam Pikiran Islam Modern Di India Dan Pakistan, Mukti Ali dengan panjang lebar membahas pemikiran Islam modernis dari tokoh-tokoh Turki
Deliar Noer dapat dipelajari antara lain dalam bukunya yang berjudul Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900-1945.
KEMAJUAN UMAT ISLAM DI INDONESIA
1.TOKOH
(AGAMA,PENDIDIKAN, KEMASYARAKATAN DLL)
2.ORGANISASI
3.TRANSFORMASI SOSIAL DAN BUDAYA
SETTING SOSIAL BUDAYA INDONESIA PADA MASA KOLONIAL
Struktur masyarakat kolonial diwarnai pola hubungan sosial yang sangat diskriminatif dan opresif. Mereka mengendalikan kekuasaan politik dan ekonomi.
Tingkat Lapisan Masyarakat:
Bangsa Eropa sebagai kelompok teratas dan memiliki hak istimewa seperti menikmati berbagai fasilitas sosial.
Bangsawan tradisional dan golongan timur asing, yaitu orang Cina dan Arab dengan segala hak istimewa dalam masyarakat feodal tradisional, seperti memperoleh pelayanan wajib dari masyarakat tradisional rendahan.
Rakyat Jelata yang hanya memiliki kewajiban untuk melayani masyarakat dari lapisan atas tanpa mempunyai hak.
Struktur masyarakat kolonial diwarnai pola
Islam hadir ke Nusantara sejak abad ke 7-8 M. Menyebar dari Madura, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa tenggara hingga Papua. Menyebar melalui jalur perdagangan, pengiriman Da'i dan kultural.
Islam modernis yang seringkali dikelompokkan
sebagai kebalikan dari Islam tradisional merupakan
corak paham ke-Islaman yang mulai intensif
penggunaannya pada awal abad ke-20M. yaitu setelah
timbulnya gerakan pembaharuan Islam yang terjadi di
beberapa negara mayoritas berpenduduk Islam,
seperti Saudi Arabia, Mesir, Turki, Indonesia, dan
Pakistan.
Kata modernis berasal dari bahasa Inggris,
"modernistic", yang berarti model baru. Sedangkan
dalam kamus bahasa Indonesia, kata modernis
diartikan sebagai yang terbaru, cara baru, mutakhir.
Selanjutnya, kata modern erat pengertiannya dengan
kata modernisasi yang berarti pembaharuan atau
"tajdid" dalam bahasa Arabnya.
Islam Modernis adalah paham keislaman yang
didukung oleh sikap yang rasional, ilmiah, serta
sejalan dengan Al-Qur'an dan Hadist. Ini dapat
diartikan berpikir secara dinamis, progresif, dan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Islam Aktual merupakan salah satu corak pemahaman
keislaman yang banyak dianut di kalangan muda
terpelajar. Kata aktual berasal dari bahasa Inggris,
"actual", yang berarti keadaan yang sebenarnya,
memang betul-betul, dan sesungguhnya.
Islam Aktual mengakui bahwa Al-Qur'an berpotensi
dan ideal dalam meletakkan dasar-dasar bagi
pegangan hidup
Islam Modernis Di Indonesia
LATAR BELAKANG:
mempunyai tujuan untuk membawa umat Islam kepada kemajuan
timbul sebagai respon tehadap berbagai keterbelakangan yang dialami oleh umat Islam, seperti keterbelakangan dalam bidang ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, politik dan lain sebagainya
1960, kelompok muda di Minangkabau (Haji Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul), Haji Abdullah Ahmad, dan Syaikh Daud Rasyidi)
1971-1985, Harun Nasution (Rektor IAIN Syahid) melalui karya-karyanya.
Nurcholish Madjid (Modernisasi adalah perintah dan ajaran Tuhan)
Mukti Ali, Deliar Noer dan Munawir Sjadzali. Dalam bukunya yang berjudul Islam Dan Sekularisme Di Turki Modern, dan Alam Pikiran Islam Modern Di India Dan Pakistan, Mukti Ali dengan panjang lebar membahas pemikiran Islam modernis dari tokoh-tokoh Turki
Deliar Noer dapat dipelajari antara lain dalam bukunya yang berjudul Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900-1945.
KEMAJUAN UMAT ISLAM DI INDONESIA
1.TOKOH
(AGAMA,PENDIDIKAN, KEMASYARAKATAN DLL)
2.ORGANISASI
3.TRANSFORMASI SOSIAL DAN BUDAYA
SETTING SOSIAL BUDAYA INDONESIA PADA MASA KOLONIAL
Struktur masyarakat kolonial diwarnai pola hubungan sosial yang sangat diskriminatif dan opresif. Mereka mengendalikan kekuasaan politik dan ekonomi.
Tingkat Lapisan Masyarakat:
Bangsa Eropa sebagai kelompok teratas dan memiliki hak istimewa seperti menikmati berbagai fasilitas sosial.
Bangsawan tradisional dan golongan timur asing, yaitu orang Cina dan Arab dengan segala hak istimewa dalam masyarakat feodal tradisional, seperti memperoleh pelayanan wajib dari masyarakat tradisional rendahan.
Rakyat Jelata yang hanya memiliki kewajiban untuk melayani masyarakat dari lapisan atas tanpa mempunyai hak.
Struktur masyarakat kolonial diwarnai pola
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. Ada Eskul Pramuka
kurang eksis dan
berganti2 Pembina
Awal Mula Pramuka
di SMA TERPADU AL-MU’MIN
Ber anggotakan
20 Orang
Dan yang
bertahan sampe
akhir 10 orang
9. Muhammad Natsir
Biografi
Lahir di ranah Minang, tepatnya Alahanpanjang, Solok, 17 Juli 1908. Pada akhir abad ke 19 dan
awal abad ke 20, ranah Minang dikenal sebagai daerah pergulatan pemikiran: pergulatan
antara adat dan agama, antara kelompok tradisionalis (Kaum Tuo) dan kelompok Modernis
(Kaum Mudo).
Pendidikan
Natsir memulai pendidikan formalnya di HIS Adabiyah, Padang, sebuah sekolah moderen yang
didirikan Dr. H. Abdullah Ahmad (1878-1933), salah seorang pembaru di Minangkabau yang banyak
menyebarkan gagasan-gagasan Muhammad Abduh (1849-1905), setelah menyelesaikan sekolah
formal di Minangkabau, ia melanjutkan studi ke AMS di Bandung.
10. Muhammad Natsir
Natsir dan Negara Islam
Kalau di teliti ayat-ayat Al-Qur’an maupun Hadist Nabi, tidak ada satupun perintah untuk
menegakkan Negara. Namun bagi Natsir, Negara diperlukan baik ada ataupun tidak ada
perintah Islam. Menurutnya, tidak perlu ada perintah untuk mendirikan Negara. Yang
diperlukan adalah patokan-patokan untuk mengatur Negara supaya negara menjadi subur
dan kuat serta menjadi wasilah bagi tercapainya tujuan hidup manusia dan bagi
keselamatan mereka
Tentang pemimpin negara, bagi Natsir, namanya bisa saja berbeda-beda dan tidak harus
bergelar khalifah. Yang pentinf adalah bahwa kepala negara haruslah ulil amr kaum muslimin
keturunan bangsa tersebut dan sanggup menjalankan peraturan peraturan Islam dalam
susunan kenegaraan. Karenanya, Natsir mensyaratkan kepala negara haruslah berwibawa,
amanah, cinta agama, dan cinta tanah air.
Sumber: Pemikiran Politik Islam Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer,
Muhammad Iqbal & H. Amin Husein Nasution, 2010