Dokumen tersebut membahas karakteristik kurikulum berbasis kompetensi dan profil kurikulum SD dari tahun 1975 hingga 2004. Terdapat penjelasan mengenai prinsip, karakteristik, dan implikasi penerapan kurikulum berbasis kompetensi beserta peran guru dalam pembelajaran. Juga dibahas profil kurikulum SD pada berbagai tahun termasuk tujuan, orientasi, dan prinsip pengembangan kurikulum pada masing-
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Karakteristik Kurikulum Berbasis Karakter
• 4.1.1 Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah
Peluang analisis
SWOT
• Kekuatan
• Kelemahan
• Peluang
• Tantangan
Pergeseran
Paradigma
• Semula
pembinaan
sekolah menjadi
input output
production
Implikasi
• Kebutuhan
berinovasi
• Mendesain kembali
organisasi sekolah
• Menciptakan proses
pendidikan dan
pembelajaran
3. Karakteristik Kurikulum Berbasis Karakter
• 4.1.2 Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum yang memberikan dasar pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman belajar untuk
membangun integritas sosial
4. Karakteristik Kurikulum Berbasis
Kompetensi
• 4.1.3 Karakteristik Kurikulum berbasis kompetensi
• Menitikberatkan pencapaian target kompetensi daripada
penguasaan materi
• Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber
daya pendidikan
• Memberikan kebebasan yang lebih luas terhadap
pelaksana pendidikan
5. Karakteristik Kurikulum Berbasis Karakter
• 4.1.4 Prinsip Pengembangan Kurikulum berbasis
kompetensi
• Iman, taqwa, nilai dan berbudi pekerti
• Ketahanan dan integritas bangsa
• Keseimbangan
• Orientasi global
• Berbasis teknologi informasi
• Berorientasi pada kecakapan hidup
• Berorientasi pada siswa
• Berkesinambungan
• Berorientasi pada proses dan hasil
6. Implikasi Penerapan KBK
• 4.2.1 Peran guru dalam pengelolaan pembelajaran
Motivator
Fasilitator
Pengamat
Mengembangkan
hubungan antar pribadi
Evaluator
Organisator
Perencana
7. Implikasi penerapan KBK
• 4.2.2 Implementasi melalui pembelajaran terpadu
• Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan.
• Mempelajari KD pada kelas dan semester yang sama dalam
setiap mata pelajaran.
• Mempelajari hasil belajar dan indikator hasil belajar
• Memilih dan menetapkan tema
• Membuat pemetaan hubungan KD tiap mapel dengan tema
pemersatu
• Menyusun satuan pelajaran terpadu untuk satu tema
tertentu
8. Profil Kurikulum SD s.d tahun 1975
• 5.1.1 Profil Kurikulum SD s.d tahun 1975
Sebelum tahun
1968
• Membentuk manusia
susila yang cakap
• Warga negara
demokratis
• Tanggungjawan bagi
kesejahteraan
masyarakat
Tahun 1968
• Kelompok pembinaan
jiwa pancasila.
• Kelompok pembinaan
pengetahuan dasar
• Kelompok Pembinaan
Kecakapan Khusus
Tahun 1975
• Keselarasan
Kebijakan baru
• Peningkatan efisiensi
dan efektivitas
• Peningkatan mutu
lulusan
• Peningkatan
relevansi dnegan
tuntutan masyarakat
9. Profil Kurikulum SD 1984 s.d tahun 2004
• 5.2.1 Profil Kurikulum SD tahun 1984 s.d. tahun 2004
Tahun 1984
• Orientasi 3 aspek
yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotorik
• Program pendidikan:
intrakurikuler,
kokurikuler,
ekstrakurikuler
• Prinsip relevansi,
kontinuitas,
pendidikan seumur
hidup, fleksibilitas
Tahun 1994
• Menekankan
“calistung”
• Konten memuat
pembentukan
kepribadian
• Mata pelajaran
berupa konsep, pokok
bahasan, tema, nilai
yang dihimpun.
• Program pengajaran :
kurikuler dan
ekstrakurikuler
Tahun 2004
• Prinsip
pengembangan dan
pelaksanaan
• Kompetensi :
pengetahuan
keterampilan
• Penyusunan
kurikulum didasarkan
pada SKL
Editor's Notes
MBS merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi deberikan agar sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mngalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat. Pada sistem MBS, sekolah dituntut secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas, mengendalikan, dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber, baik kepada masyarakat maupun kepada pemerintah.
KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab
KBK memfokuskan pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa. Sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk prilaku atau keterampilan peserta didik sebagai sesuatu kriteria keberhasilan.
kurikulum berbasis kompetensi berorientasi pada kreativitas individu untuk melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran dan efek (dampak) yang diharapkan yang muncul dari peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menuntut guru yang berkualitas dan profesional untuk melakukan kerjasama dalam rangkaian meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar.
KBK merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat pengetahuan, kemampuan, sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran dengan penuh tanggung jawab.
Dari data di atas, dapat diketahui secara rinci perubahan dan perbaikan kurikulum dari tahun ke tahun.
Dari data di atas, dapat diketahui secara rinci perubahan dan berbaikan kurikulum dari tahun ke tahun.