Bina upaya merupakan aktiviti yang mengukuhkan pengetahuan, keupayaan, kemahiran dan
tingkah laku individu ke arah mencapai misi dan matlamat organisasi dengan cekap dan
mampan. KBAT dalam Bina Upaya didefinisikan secara operasi sebagai suatu proses latihan
pembangunan profesionalisme yang dilalui oleh guru untuk meningkatkan tahap kompetensi
mereka dalam KBAT.
KBAT dalam Bina Upaya yang terancang dan sistematik membolehkan guru memberikan
perkhidmatan terbaik ke arah mencapai keberhasilan murid yang berfikiran aras tinggi. Dalam
kalangan guru, KBAT dalam Bina Upaya perlu dilaksanakan secara komprehensif, intensif dan
berterusan melalui pelbagai kaedah seperti latihan, pembelajaran komuniti dan secara terarah
kendiri. KBAT dalam Bina Upaya ini perlu dilestarikan bagi memastikan keupayaan guru dalam
PdP sentiasa ditingkatkan.
Bina upaya merupakan aktiviti yang mengukuhkan pengetahuan, keupayaan, kemahiran dan
tingkah laku individu ke arah mencapai misi dan matlamat organisasi dengan cekap dan
mampan. KBAT dalam Bina Upaya didefinisikan secara operasi sebagai suatu proses latihan
pembangunan profesionalisme yang dilalui oleh guru untuk meningkatkan tahap kompetensi
mereka dalam KBAT.
KBAT dalam Bina Upaya yang terancang dan sistematik membolehkan guru memberikan
perkhidmatan terbaik ke arah mencapai keberhasilan murid yang berfikiran aras tinggi. Dalam
kalangan guru, KBAT dalam Bina Upaya perlu dilaksanakan secara komprehensif, intensif dan
berterusan melalui pelbagai kaedah seperti latihan, pembelajaran komuniti dan secara terarah
kendiri. KBAT dalam Bina Upaya ini perlu dilestarikan bagi memastikan keupayaan guru dalam
PdP sentiasa ditingkatkan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. MATERI BIMTEK
STRATEGI MELAHIRKAN KEUNGGULAN
MADRASAH
PADA KMA NO 184 DAN 183 TAHUN 2019
Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
2019
2. Visi Indonesia 2045
2
Achieving
High-
Income
Country
2036 2045
PDB per Kapita
USD 3,877
2017
PDB per Kapita
USD 13,162
PDB per Kapita
USD 23,199
5.7%
Average
Pertumbuhan
Ekonomi
5rd Ekonomi Ke-5
Terbesar Dunia
6.3%
Average
Pertumbuhan
Sektor Industri
26% Kontribusi Sektor
Manufaktur
3.1%
Average
Pertumbuhan
Pertanian
7% Kontribusi Sektor
Pertanian
73
Million
Jumlah Wisman
1st
Pariwisata sebagai
sumber pendapatan
devisa terbesar
Source: Bappenas (2019)
Berdaulat, Maju,
Adil, dan Makmur
2045
INDONESIA
Menuntut Kualitas SDM,
Produktivitas, dan
Penguasaan Iptek Tinggi:
Memanfaatkan Revolusi
Industri 4.0
Peningkatan produktivitas
tenaga kerja dan
pemanfaatan teknologi
Perubahan struktur tenaga
kerja
Achieving
High-
Income
Country
2036 2045
PDB per Kapita
USD 3,877
2017
PDB per Kapita
USD 13,162
PDB per Kapita
USD 23,199
5.7%
Average
Pertumbuhan
Ekonomi
5rd Ekonomi Ke-5
Terbesar Dunia
6.3%
Average
Pertumbuhan
Sektor Industri
26% Kontribusi Sektor
Manufaktur
3.1%
Average
Pertumbuhan
Pertanian
7% Kontribusi Sektor
Pertanian
73
Million
Jumlah Wisman
1st
Pariwisata sebagai
sumber pendapatan
devisa terbesar
Source: Bappenas (2019)
3.
4.
5. Learning Skills Literacy Skills Life Skills
1. CriticalThinking
2. Creativity
3. Collaboration
4. Communication
5. Information literacy
6. Media literacy
7. Technology literacy
8. Flexibility
9. Leadership
10. Initiative
11. Productivity
12. Social skills
How many teachers have these skills ( and are able to use them in teaching-learning
process?)
MegaTrend of Industrial Revolution 4.0
Students: 21st Century Skills (David Hayes: 2018,Brock University, Ontario, Canada)
6. Peta Kompetensi Siswa Indonesia Berdasarkan PISA
30%
29%
40%
71%
70%
Matematika
Membaca
Sains
Memenuhi kompetensi minimal
60%
Di bawah kompetensi minimal
8. madrasah.kemenag.go.id
REVOLUSI PEMBELAJARAN
Instrumen di Madrasah:
KMA No 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi
Kurikulum di Madrasah
KONDISI SAAT INI
1. KURIKULUM 90 % dikendalikan dari pusat
2. Formalistis mendominasi implementasi
pendidikan di satuan pendidikan
3. Beban Administrasi (Perangkat
Pembelajaran) sangat kaku dan rumit
4. GTK masih menjadi SDM, belum dianggap
menjadi SIPM=Sumber Inspirasi
Pembangunan Manusia
REVOLUSI PEMBELAJARAN DI MADRASAH
1. Membuka ruang inovasi dan kreasi pengelola
satuan pendidikan ( Pengawas,Kepala Madrasah,
guru)
2. Meminimalisir beban administrasi GTK
Fungsi Pengawas dan Kepala Madrasah adalah Pendorong Perubahan
9. MADRASAH DIBERI RUANG INOVASI DAN KREASI MENCIPTAKAN
BELAJAR BERMUTU DAN BERMAKNA
KEUNGGULAN MELALUI REVOLUSI PEMBELAJARAN DI MADRASAH
01 02 03 Berkesempatan Luas Melakukan
Kolaborasi Pembelajaran
04Mengembangkan Berfikir Tinggi
dan Kreatif 05 Memberi Ruang Luas Siswa
Berprestasi sesuai bakat/minat 06Bebas Menentukan alat penilaian
belajar yang bermutu
Melakukan Rekayasa Struktur
Kurikulum
Memunculkan Mata Pelajaran yang
dibutuhkan
10. KEUNGGULAN MADRASAH DIVERSIFIKASI MADRASAH
(penganeka ragaman madrasah)
PMA Nomor 60 Tahun 2015: Perubahan atas PMA 90 Th 2013
tentang Penyelenggaraan Madrasah (Pasal 61)
(1) Pemerintah menyelenggarakan paling sedikit 1 (satu)
Madrasah Aliyah Negeri Unggulan di setiap Provinsi.
(2) Masyarakat dapat menyelenggarakan Madrasah Aliyah
Unggulan
(3) Madrasah Aliyah Unggulan berupa:
a. Madrasah Akademik
b. Madrasah Vokasi/Ketrampilan; dan
c. Madrasah Keagamaan
11. DIVERSIFIKASI MADRASAH
1. Madrasah Akademik adalah prototipe madrasah aliyah berbentuk MAN Insan
Cendekia atau madrasah aliyah lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah
atau masyarakat yang mengembangkan keunggulan kompetitif di bidang
akademik, riset, dan sains.
2. Madrasah Keagamaan adalah prototipe madrasah aliyah yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang mengembangkan
keunggulan kompetitif di bidang keahlian kajian keagamaan (tafaqquh
fiddin).
3. Madrasah Vokasi/Kejuruan adalah prototipe madrasah aliyah yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang mengembangkan
keunggulan kompetitif di bidang keterampilan atau kejuruan dengan
kekhasan agama Islam. 11
12. KEUNGGULAN MADRASAH MELALUI PENGEMBANGAN
TALENTA SISWA
(Potensi Keunggulan Siswa)
Kelas – Kelas talenta:
a. Tahfidul Quran
b. Qiroatul Qutub
c. Olah raga
d. Seni
e. dll
13. Pembangunan Manusia dilakukan berlandaskan pada Tiga Pilar:
(i) Layanan Dasar dan Perlindungan Sosial, (ii) Produktivitas,
dan (iii) Pembangunan Karakter
TUJUAN: Mewujudkan Manusia Indonesia yang
Berkualitas dan Berdaya Saing
ARAH KEBIJAKAN :
1) Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan
memperkuat tata kelola kependudukan
2) Memperkuat pelaksanaan perlindungan
sosial
3) Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta
4) Meningkatkan pemerataan layanan
pendidikan berkualitas
5) Meningkatkan kualitas anak, perempuan, dan
pemuda
6) Mengentaskan kemiskinan
7) Meningkatkan produktivitas dan daya saing
8) Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi
Pancasila
9) Meningkatkan Pemajuan dan Pelestarian
Kebudayaan
10) Memperkuat Moderasi Beragama
11) Meningkatkan Literasi, Inovasi dan Kreativitas
Kerangka Konsep Pembangunan Manusia 13
15. Pengembangan Kurikulum Pada KMA 183 Tahun 2019
1. Penguasaan ajaran agama hingga
taraf implementasi dan
keteladanan untuk menguatkan
peserta didik sebagai mutafaqqih
fiddin
2. Penguasaan Bahasa Arab yang
aplikatif dengan menitikberatkan
pada kemampuan berkomunikasi
dan sebagai alat untuk mengkaji
Islam dari sumber autentiknya
yaitu kitab turats/kuning.
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
17. Mengapa Kurikulum Madrasah dalam KMA 165 th 2014
disempurnakan?
Hasil penelitihan yang dilakukan Puslitbang Balitbang Kemenag RI ditemukan :
• beberapa struktur materi antar jenjang dan antar kelas yang tumpang tindih,
• perumusan level kompetensi yang rendah, dan
• khususnya kecenderungan mata pelajaran Bahasa Arab yang dipelajari secara strukturalis.
Terdapat kebutuhan arah jalan madrasah sebagai berikut:
• kebutuhan disain pembelajaran sesuai perkembangan pendidikan abad 21,
• kebutuhan kontribusi PAI dan Bahasa Arab dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia sebagai
warga dunia,
• Sumbangan Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab di madrasah dalam pencapaian visi Indonesia 2045 :
Indonesia Berdaulat, maju, adil dan makmur
• Kebutuhan MA Program Keagamaan melakukan penguatan kajian “tafaqquh fiddin”.
• Kebutuhan pembelajaran PAI dan Bahasa Arab melakukan penguatan amaliyah dalam implementasi
kurikulum dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak terlalu kognitif oriented.
18. PRINSIP PENYEMPURNAAN KURIKULUM PAI DAN
BAHASA ARAB DI MADRASAH
• Penataan kembali distribusi materi yang tumpang tindih antar jenjang dan antar kelas.
• Perumusan level kompetensi yang ditingkatkan untuk membekali pesera didik lebih tinggi dalam berfikir kritis dan
inovatif. Sehingga level kompetensi MI ditingkatkan hampir 30 % Kompetensi Dasar (KD) berlevel C4, MTs 70 % dan
MA 90% level C4 hingga C6.
• Penataan kesinambungan dan keselarasan perumusan antara KD1 Sikap spiritual, KD 2 Sikap Sosial , KD 3
Pengetahuan dan KD 4 Keterampilan.
• Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada aspek sikap dan keterampilan beragama dibanding
pengetahuan atau kognitif.
• Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab untuk menghasilkan keyakinan dan penghargaan siswa dalam
membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sangat relevan dengan kemajuan kehidupan zaman.
• Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab sebagai pengantar siswa menjadi warga bangsa Indonesia yang
hidup dalam keberagaman.
• Perubahan pada Materi Bahasa Arab terutama penyempurnaan dalam penyajian dan metode pendekatan yang
digunakan sehingga lebih menekankan pada pendekatan fungsional dari pada struktural.
• Penyempurnaan kedalaman materi kurikulum mata pelajaran PAI pada Madarasah Aliyah Peminatan Keagamaan,
serta penggunaan pengantar Bahasa Arab pada pembelajaran PAI dan Bahasa Arab pada MA Program Keagamaan
(MAPK).
19. UNSUR KETERLIBATAN
REVIEW KURIKULUM DAN PENYEMPURNAAN
• Praktisi pendidikan : guru berbasis Mata Pelajaran ( MGMB dan MGBK)
dan tenaga kependidikan
• Pengawas pendidikan
• Dosen : Ahli konten Keagamaan
• Ahli Psikologi perekembangan dan pendidikan
• Ahli kurikulum dari puskur dan perbukuan
• Pejabat pendidikan
• Organisasi masyarakat penyelenggara pendidiakn:
• NU, Muhammadiyah, PERSIS, Al Washilah, Mathali’ul Anwar, dll
• Pengembang kurikulum
21. ESENSI PENYEMPURNAAN
• Pada dasarnya, KMA 183 Tahun 2019 tidak merubah secara total Kurikulumm
Madrasah yang ada pada KMA 165 Tahun 2014.
• Kurikulum yang ada pada KMA 183 hanya menyempurnakan yang diorientasikan
untuk penataan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
• Antara KMA 165 dan KMA 183, sama-sama berparadigma Kurikulum Berbasis
Kompetensi dengan persamaan pada hal:
• Mata Pelajaran terdiri atas Quran Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI), dan Bahasa Arab pada semua jenjang madrasah. Khusus pada Peminatan
Keagamaman di MA terdapat penguatan pada mata pelajaran Quran Hadist diperlkuat
dengan konten Tafsir, Ilmu Tafsir dan Hadis, Ilmu Hadis, Akidah Akhlak diperlkuat dengan
konten Ilmu Kalam dan Akhlak Tasawuf , dan mata pelajaran Fikih dikuatkan dengan Fikih
dan ushul fikih,
• Menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran yang ada pada Kurikulum Nasional 2013.
• Menggunakan prinsip-prinsip penilaian yang ada pada kurikulum Nasional 2013 yanag
disempurnakan.
22. ESENSI PENYEMPURNAAN
ASPEK PENYEMPURNAAN
Landasan Filosofis • Tambahan hubungan guru dengan peserta didik dibangun dalam
mahabbah fillah, sebagai konsekwensi nilai ibadah dalam
pembelajaran.
• Penguatan penataan hati melalui implementasi Iman, Islam dan
Ikhsan yang terstruktur dala konsep tazkiyatunnufus , mujahadah
dan riyadlah.
Landasan Teoritis Masih mengacu kepada teori kurikulum berbasis standar atau
kompetensi yang dikuatkan dengan peningkatan tahapan berpikir.
Landasan Yuridis Merujuk pada Peraturan-Peraturan terbaru. Yakni mempersiapkan
Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia yang berkualitas
dengan memiliki kualifikasi standar internasional (KKNI)
Landasan
Sosiologis
Perkembangan dunia modern era industry 4.0 dan tantangan
pembelajaran abad-21
23. ESENSI PENYEMPURNAAN…..
ASPEK PENYEMPURNAAN
Perumusan
Kompetensi Dasar
(KD)
Perumusan KD yang lebih tinggi dari sekedar pengetahuan tentang
agama, tapi ditingkatkan sampai pada internalisasi dan transformasi
nilai agama dalam diri peserta didik, melalui integrasi KI 1 Sikap
Spiritual, KI 2 Sikap Sosial, KI 3 Pengetahuan dan KI 4 Keterampilan.
Rujukan
perumusan SKL
dan KI
• Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI)
dalam setiap jenjang merujuk pada Permendikbud Nomor 20
Tahun 2016 tentang SKL serta Permendikbud Nomor 37 Tahun
2018 tentang KI-KD.
• SKL dan KI dikembangkan berdasarkan beberapa aspek terutama
pada tingkat tumbuh kembang peserta didik pada setiap jenjang.
24. ESENSI PENYEMPURNAAN…….
ASPEK PENYEMPURNAAN
Perumusan KD
Kompetensi Dasar (KD) dikembangkan merujuk pada SKL dan KI, namun aspek
keluasan dan kedalaman dapat meningkat dan melampaui SKL tetapi tidak berkurang
karena SKL ditetapkan secara minimal.
Pengembangan KD berdasarkan koherensi vertikal (kesinambungan) dan horizontal
(keselarasan) baik kacukupan (scope) dan urutan (sequence).
Bahasa KD dibuat dengan pola dan konsistensi menggunakan taksonomi, dengan
tujuan membuat ruang yang lebih luas bagi guru untuk berinovasi dalam
mengembangkan pembelajaran.
Distribusi KI dan KD lebih proposional antar jenjang, antar tingkat, dan antar kelas.
Meminimalisir tumpang tindih materi antar jenjang, antar kelas, dan antar Mata
Pelajaran.
Meminimalisir pengulangan materi kecuali materi yang urgensi, relevansi, kontinuitas
dan keterpakaiannya sangat tinggi.
Pengayaan pengenalan fikih muamalah dalam konteks modern secara lengkap.
25. ESENSI PENYEMPURNAAN ………
ASPEK PENYEMPURNAAN
Pengembangan
mata pelajaran
khusus Madrasah
Aliyah Peminatan
Keagamaan
• Pendalaman dan keluasan materi PAI pada MA Keagamaan, dengan
penguatan konten:
1. Fiqih
2. Usul Fiqih,
3. Tafsir
4. Ilmu Tafsir,
5. Hadits
6. Ilmu Hadist
7. Akhlak-Tashawuf
8. Ilmu Kalam.
• Penggaunaan buku berbahasa Arab sebagai Bahasa pengantar untuk
Madrash Aliyah Program Keagamaan yang berasrama.
26. ESENSI PENYEMPURNAAN……..
ASPEK PENYEMPURNAAN
Adaptasi
pendidikan
antikorupsi dan
kebangsaan
Integrasi nilai-nilai Islam dengan pendidikan anti korupsi, kebangsaan,
dan ke-Indonesiaan dalam perumusan KD setiap mata pelajaran
secara eksplisit.
Penyesuaian
tuntutan
pembelajaran
abad-21
• Megadaptasi pembelajaran abad-21 diperkuat dengan nilai akhlak
yang membekali peserta didik terampil
• berfikir kritis-solutif,
• kreatif-inovatif,
• kolaboratif dan
• komunikatif, serta
• literalis,
• berkarakter atau akhlak mulia serta teladan.
• Berkarakter budaya bangsa yang kuat, sehingga belajar PAI dan
Bhs Arab tetap tidak tercerabut dari budaya bangsa Indonesia
27. ESENSI PENYEMPURNAAN…….
ASPEK PENYEMPURNAAN
Pembelajaran
Bahasa Arab
Pembelajaran Bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk
memberikan empat kemahiran berbahasa bagi peserta didik (al-
Maharat al-Lughawiyyah). Empat kemahiran dimaksud adalah:
1. kemahiran mendengar (mahārah al-Istimā‘),
2. kemahiran berbicara (mahārah al-Kalām),
3. kemahiran membaca (mahārah al-Qirāʹah), dan
4. kemahiran menulis (mahārah al-Kitābah).
Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan
kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar.
28. ESENSI PENYEMPURNAAN ………
ASPEK PENYEMPURNAAN
Pembelajaran
Bahasa Arab
• Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan bahasa
sasaran (Arab). Dengan pembelajaran menggunakan Bahasa Arab,
guru diharapkan menjadi model penutur sekaligus juga sebagai
media bagi peserta didik untuk mendapatkan kosa kata baru;
• Menjadikan resource (sumber) yang ada di lingkungan madrasah
sebagai sumber pembelajaran.
• Pembelajaran Bahasa Arab yang pertama adalah pembelajaran
bahasa lisan, selanjutnya bahasa tulis. Sedangkan urutannya
adalah mengajarkan mendengar, diikuti berbicara, membaca dan
menulis.
29. CONTOH PENYEMPURNAAN
KOMPONEN KMA 165/2014 KMA 183/2019 Penjelasan
Tumpang Tindih Shalat Jamak Qasar di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) juga ada
Shalat Jamak hanya ada di
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Cukup diberikan di MI, mengingat secara
praktik peserta didik tingkat MI sudah
sering melakukan perjalanan dengan cukup
syarat untuk melakukan shalat jamak,
sehingga perlu materi diberikan secara
praktis di MI
Azan dan iqamah di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) juga ada
Azan dan iqamah hanya ada di
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Di di Madrasah Tsanawiyah (MTs) tidak
menjadi bagian materi/KD yang berdiri
sendiri namun masuk dibagian kecil
pembahasan Shalat Jamaah
Pengulangan materi karena urgensi,
relevansi, kontinuitas dan
keterpakaiannya sangat tinggi
Shalat berjamaah di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) ada dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) juga ada
Shalat berjamaah di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) ada dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) juga ada
Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) karena
kebutuhan praktik dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) lebih mendalami secara
kilmuan
KD berdasarkan koherensi vertikal
(kesinambungan) dan horizontal
(keselarasan) baik kacukupan (scope)
dan urutan (sequence).
Mandi wajib setelah haid Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Kelas V
Mandi wajib setelah haid, mandi
wajib setelah ihtilaam (mimpi
basah) Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Kelas IV
Keseimbangan gender dan pertimbangan
pekembangan psikologi peserta didik
30. “
”
PENGEMBANGAN BUKU TEKS
PELAJARAN PAI DAN BAHASA
ARAB PADA MADRASAH
• Sebagai Konsekwensi dari penyempurnaan Kurikulum PAI dan
Bahasa Arab di Madrasah ( Hadirnya KMA 183 Tahun 2019)
• Amanat UU Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Sistem Perbukuan
31. AMANAT UU NOMOR 3 TAHUN 2017
PASAL 67 AYAT (1):
(1) Penyediaan buku teks utama untuk
keperluanpembelajaran pada setiap satuan dan/atau
program pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
danpendidikan menengah dilakukan oleh
PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah.
32. JENIS BUKU
NO JENIS BUKU JENJANG JUMLAH
1 TEKS PAI DAN BAHASA ARAB MI 28
2 TEKS PAI DAN BAHASA ARAB MTS 15
3 TEKS PAI DAN BAHASA ARAB MA 15
4 TEKS PAI DAN BAHASA ARAB
(BERBAHASA ARAB)
MA PK 27
5 TEKS PAI DAN BAHASA ARAB
(BERBAHASA INDONESIA)
MA
KEAGAMAAN
27
6 PANDUAN PEMBELAJARAN
BERBASIS KARAKTERISTIK MATA
PELAJARAN
MI-MTS-MA 15
JUMLAH TOTAL BUKU SEMUA JENJANG 127 BUKU
JUMLAH PENULIS DAN PENDAMPING:
A. PENULIS BUKU TEKS ............................. = 112
B. PENULIS BUKU PENDUAN ..................... = 15
C. PENDAMPING PENULIS BUKU TEKS...... = 28 -- ( Perhitungan berdasarkan ketersediaan anggaran)
JUMLAH TOTAL = 155 ORANG
33. STRUKTUR SISTEM PENULISAN
TIM PEULIS: PENDAMPING, PENULIS, EDITOR,
ILUSTRATOR DAN LAYOUTER YANG SECARA
BERSAMA-SAMA BERTANGGUNG JAWAB
PENYELESAIAN BUKU
PENULIS: GURU/ DOSEN AHLI KONTEN TERSELEKSI
OLEH TIM PENILAI DITETAPKAN PENGARAH
TIM PENILAI-SUPERVISI : AHLI KONTEN , BAHASA,
KURIKULUM DAN P EMBELARAN, JUGA SEBAGAI
SUPERVISOR PROSES PENULISAN
PIMPRO/ KOORDINATOR :
JAJARAN KASI KURIKULUM DAN EVALUAASI
PENGARAH :
DIRJEN
DIREKTUR
KASUBDIT
PENGARAH
PROGRAM
TIM PENILAI
DAN SUPERVISOR
EDITOR
ILUSTRATOR
LAYOUTER
PENULIS
PENDAMPING
(DOSEN AHLI
KONTEN DAN
PEMBEAJARAN)
TIM
FASILITASI DAN
TEKNIS
TIM PENULIS BUKU TEKS
34. ALUR PROSES PENULISAN
PEREKRUTAN
PEMBEKALAN
PENULIS
ILUSTRASI
LAYOUT
PENULISAN FINALISASI
PENYUSUNAN
DUMMY
PENDAMPINGAN
PEMBEKALAN
PENILAI DAN
SUPERVISOR
KONSULTASI DAN
PEMANTAUAN
PENYERAHAN
DUMMY BUKU
DISEMBER
(MINGGU 1)
NOPEMBER
(MINGGU -4)
OKTOBER-
NOPEMBER
OKTOBER
TIM PENULIS DAN
PENDAMPING
TIM PENILAI DAN
SUPERVISOR
PENYUSUNAN :
SISTEM PENULISAN BUKU TEKS
PANDUAN PENULISAN BUKU TEKS PAI
MADRASAH
PANDUAN PENULISAN BUKU TEKS
BAHSA ARAB MADRASAH
PANDUAN PENULISAN PANDUAN
PEMBELAJARAN MAPEL
Proses penulisan di
tempat kerja masing-
masing.
Komunikasi antara
penulis, pendamping
dan supervisor melalui
online dan aplikasi .
Pengontrolan progres
penulisan melalui
aplikasi pada Direktorat
KSKK Kemenag RI
TAHAP
PENGAJU
AN
PENILAIA
N BUKU
KEPADA
BALITBA
NG
KEMENA
G RI
35. TAHAP PENGEMBANGAN BUKU
• SELEKSI
• PENETAPAN NOMINASI
• PENETAPAN PENULIS SETELAH
BERHASIL MENYELESAIKAN
TAHAP PENULISAN
PEREKRUTAN
• PEMBEKALAN
• PENULISAN DAN
PENDAMPINGAN
• FINALISASI
• REVIEW AHLI
• UJI PUBLIK
• UJI LAPANGAN
PENULISAN • PENILAIN 1,2,3,
• REVISI
• SUPERVISI TIIM AD HOCK
BALITBANG KEMENAG RI
• PENETAPAN KELAYAKAN
PENILAIAN