Konflik antara warga desa dan perusahaan tambang pasir ilegal di Lumajang mengakibatkan pembunuhan aktivis Salim Kancil. Warga menentang tambang karena merusak lingkungan dan tanah pertanian, sementara perusahaan memiliki izin dari pemerintah meski ditentang warga. Kasus ini merefleksikan konflik agraria yang lebih luas di Indonesia.