SlideShare a Scribd company logo
RELASI ANTARA
POLITIK DAN
BISNIS
Pertantayaan Relasi Bisnis dan Politik
• Pertama, berkaitan dgn keterlibatan
pemerintah (negara, politik) dalam bisnis
(pasar):
Sejauh mana pemerintah terlibat dalam
mekanisme pasar? Memperlancar atau
menghambat? (Mc.Intyre, 1994:2)
• Kedua, berkaitan dengan keterlibatan
bisnis (pasar) dalam kehidupan politik
(pemerintah, negara)
Sejauhmana kelompok bisnis itu memiliki
pengaruh dalam proses politik?
Apakah keterlibatan tersebut membawa
negara ke arah suasana yang lebih
demokratis, atau tidak? (Gilpin, 1987: 8)
Peran Negara: Studi Developmental State
Negara memiliki peran sangat penting
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
 Melalui kekuasaan dan otoritasnya
negara bisa membuat kebijakan mikro
(tax holiday) & makro (moneter dan
fiskal) (penganut state-centred
approach).
 Pentingnya peran negara dalam
ekonomi disebut Teori Negara
Pembangunan (TNP) atau
Developmental State.
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI TNP:
Dua Gagasan Besar Mempengaruhi:
 Gagasan pertama: Industrialisasi
terlambat  Negara dibutuhkan untuk
mengejar (catch up) ketertinggalan
pembangunan dari negara2 maju.
Industri manufactur dan yg terkait
hanya dapat diperoleh melalui jalur
kekuasaan negara (Frederich List,
1985:175).
 Negara dipandang memiliki
kemampuan untuk mengarahkan
(diregism) proses industrialisasi melalui
serangkaian kebijakan bagi industri2
yang baru berkembang (Alexander
Gerchenkron) .
Gagasan kedua, tentang “Negara
Otonomi” (State Autonomy):
 Negara dilihat memiliki kepentingannya
tidak dikendalikan klas-klas tertentu.
 Negara dapat memiliki kepentingan
sendiri dalam memproduksi dan
mereproduksi kapital.
 Argumen pokoknya TNP (Teori Negara
Pembangunan) adalah: negara memiliki
peran dan posisi sangat menentukan
dalam pembangunan.
 Peran seperti ini terjadi karena negara
memiliki otonomi dan kemampuan
(capability) untuk melakukannya.
Prakteknya NP (developmental state)
sangat bervariasi, di Taiwan orientasi
kebijakan industri pada SMEs (small and
medium enterprises). Di Korea Selatan
pada pengembangan industri besar
(chaebol).
KARAKTERISTIK DASAR NP sbb.:
(Linda Weiss)
Berkaitan dengan prioritas kebijakan,
Berkaitan dengan penataan organisasi
pemerintah,
Adanya keterkaitan kelembagaan
antara aktor2 ekonomi yang
terorganisasi
YANG DIBUTUHKAN NEGARA
PEMBANGUNAN: (Andrian Leftwich)
a. Developmental elite (elit pembangunan)
yg punya komitmen kuat dlm
pembangunan. Contoh: Lee Kuan Yew
(Singapura); Mahatir Mohammad
(Malaysia); Soeharto (Indonesia).
b. Negara yang relatif otonom. Artinya,
negara memiliki independensi thd
berbagai kepentingan yg ada dlm
masyarakat. Namun tidak berarti
kelompok2 tadi tidak mendapatkan
keuntungan dari kebijakan negara.
Contoh: Klp Bumiputera di Malaysia;
Pemilik peternakan besar di Botswana.
 Relatif otonomnya negara tidak berarti
negara terlepas sama sekali dari
kepentingan2 yang ada dalam
masyarakat.
 Peter Evans: menjelaskan dalam konsep
embedded autonomy (1995): ada relasi
dinamis antara negara dan kekuatan2
yang ada dalam masyarakat.
 Negara memiliki keterkaitan (embedded)
dengan kekuatan non state dan aktor2
lain, baik eksternal maupun internal.
 Dalam NP dibutuhkan penopang berupa
Birokrasi Rasional (Chibber, 2002), yang
berfungsi menjadikan NP lebih efektif
dalam merumuskan dan
mengimplementasikan kebijakan2 industri
• Bagi penganut market-centred
approach, peran negara yang terlalu
besar di bidang ekonomi justru menjadi
penghalang bagi bergeraknya kegiatan
ekonomi atau disebut dengan
goverment failure.
• Argumen pokoknya: mekanisme pasar
seharusnya dibiarkan berjalan sendiri.
• Keterlibatan negara di bidang ekonomi
justru dipandang sebagai perusak
jalannya mekanisme pasar yang
berjalan.
• Kapitalisme itu sendiri yang
memiliki asumsi bahwa kompetisi
itu pada akhirnya bisa melahirkan
efisiensi dan inovasi, sekaligus
menghasilkan adanya distribusi
kekayaan yang rasional.
• Alokasi berbagai sumber yang
ada dalam masyarakat akan
berlangsung secara efisien
manakala berkaitan dengan
kekuatan-kekuatan pasar Ruth
McVey (1992:10)
UPAYA PEMERINTAH MENDORONG
INDUSTRI:
1. Mengurangi bea masuk dan keluar
(barang dan modal),
2. Mendorong investasi modal
(domestik dan asing),
3. Inward-looking oriented,
industrialization—mengembangkan
industri substitusi impor,
4. Outward-looking oriented
industrialization—impor modal dan
barang.
TIPOLOGI SISTEM KAPITALISME
Sumber: Hutchcroft (1994:217)
Aparatur Negara Relatif
lebih Kuat. Vis a Vis
kepentingan bisnis
Aparatur Negara
Relatif lebih lemah.
Vis a Vis kepentigan
bisnis
Negara lebih
Legal –
Rasional
Kapitalisme Negara
(Developmental State)
Kapitalisme Pasar
(regulatory State)
Negara lebih
Patrimonial
Kapitalisme Birokratisk
(Patrimonial Administrative
State)
Kapitalisme Rente
(Patrimonila
Oligarkhi State)
ERA ORDE BARU
• Pertanian—Industri (new industrialised
country)—gagal sebagai
developmental state seperti Singapura,
Korea selatan dan Taiwan karena
kekuasaan patrimonial. Kekuasaan di
bidang ekonomi tidak hanya untuk
memajukan perekonomian tapi untuk
kemajuan usaha kelompok yg dekat
dengan penguasa.
• Resep lembaga donor (IMF) setelah
perekonomian Indonesia krisis yaitu dg
LIBERALISASI EKONOMI (market-
centred approach)
EKSISTENSI NEGARA INDONESIA
PASCA ORBA:
• Yahya Muhaimin : Antara th 1950 s/d
1980-an kebijakan bercorak patronage.
Era Soekarno, pengusaha pribumi lebih
diuntungkan, era Soeharto juga, misal,
Liem Sioe Liong  kroni Soeharto
• Berikutnya perekonomian Indonesia
mengalami krisis. Saran lembaga donor
keuangan (IMF) Indonesia harus
melakukan liberalisasi ekonomi (market
shared).
• Deregulasi dan debirokratisasi
merupakan bukti, sedikit demi sedikit
bergerak kearah liberalisasi ekonomi.
Perubahan Kekausaan
• Pemenang pemilu 1999 PDIP, pemilu
2004 GOLKAR, pemilu 2009 Partai
Demokrat.
• Konsekuensinya: Pengendali kekuasaan
tidak leluasa membuat keputusan-
keputusan politik maupun ekonomi,
sebagaimana pada era Orde Baru.
• Sejak 2001 Pemerintah
mengimplementasikan kebijakan Otonomi
Daerah & Desentralisasi, sehingga
kebijakan/urusan2 pemerintahan tidak
terkonsentrasi di pemerintah pusat
melainkan di pemerintah daerah.
• Kekuasaan negara menjadi terbatas.
PENGUASA VERSUS PENGUSAHA?
Pasca Orde Baru
• Negara punya otoritas dalam mengatur
kehidupan ekonomi, pemilikan dan
penguasaan BUMN. Relasi Penguasa-
Pengusaha menguat, namun posisi
negara tidak sekuat era Orde Baru.
• PERSEPSI:
• Politisi harus kaya dulu, agar dapat
optimal memperjuangkan nasib rakyat,
• Proses demokratisasi menuntut adanya
keterbukaan dalam proses rekruitmen
elit politik (dari semua kalangan)
• Faktor mahalnya political cost menjadi
kendala, oleh sebab itu hanya yang
punya “modal” (modal dapat berupa
modal material, modal sosial, ataupun
modal politik);
• Masuknya pengusaha ke ranah politik,
merubah corak patrimonial
administrative state ke  patrimonial
oligarchic state;
• Jika sebelumnya pola berbagai
kebijakan berpusat pada negara, setelah
(pasca Orde Baru)  berpusat pada
kekuatan2 ekonomi tertentu yg ada
didalam pasar.
MASALAH EMBEDDEDNESS
AUTONOMY
• DUA KARAKTER NEGARA KUAT:
(Richard Doner, 1992:399)
 Pertama, negara harus memiliki kebebasan dari
tekanan (insulated) dan dari kekuatan2 yg ada
dalam masyarakat. Jadi memungkinkan negara
dapat merumuskan kebijakan2 yang dapat
diterima oleh berbagai pihak.
 Kedua, negara secara organisasi memiliki
kemampuan yg cukup dan terkoordinasi untuk
mengimplementasikan kebijakan2 yg telah dibuat.
Jadi negara hrs memiliki kapasitas dan tdk
tergantung serta tdk dibawah dominasi
klas tertentu.
TENTANG EMBEDDED AUTONOMY,
Peter Evan, menyatakan:
 Negara harus memiliki kapasitas dan
tidak tergantung serta tidak dibawah
dominasi kelas tertentu, meskipun
tidak lepas sama sekali dari
keterkaitannya dengen kelompok-
kelompok yang ada dalam
masyarakat.
• Dua karakter di atas sulit terjadi di
Indonesia karena pasca Orde Baru
Indonesia terfragmentasi dan
terdesentralisasi.
 Adanya kebijakan-kebijakan pro
pasar dan cenderung pro
kelompok bisnis memang bisa
secara mudah ditafsirkan:
bahwa kebijakan2 ekonomi
Indonesia tidak lagi terbebas
dari tekanan kelompok tertentu.
Contoh: UU Migas dan UU
Penanaman Modal,
dipandang sebagai
produk yang
menguntungkan
kelompok bisnis.
 Disisi lain pemerintah tidak bisa
mengabaikan tuntutan kaum buruh
tatkala ada upaya merevisi UU
No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, pada bulan
maret 2006. (issue: buruh kontrak
dan pesangon).
 Pengusaha menilai UU tersebut
terlalu memanjakan kaum buruh,
sementara buruh menilai upah
buruh di Indonesia terlalu murah.
PETUTUP
• Peran Negara Indonesia pasca Orde Baru
dari sudut pandang ekonomi politik terdapat
pergeseran, tidak sekuat sebelumnya.
• Kekuasaan negara terfragmentasi seiring
dengan diimplementasikannya kebijakan
otonomi daerah.
• Seiring dengan adanya kecenderungan
pasar demokrasi, kekuatan-kekuatan yang
memiliki modal besar pada akhirnya lebih
berpengaruh daripada kekuatan-kekuatan
lainnya.
• Melemahnya peran negara dan menguatnya
kekuatan-kekuatan di luar negara  telah
menjadikan Indonesia cenderung kearah
Patrimonial Oligarchic State, di mana
kekuatan2 yang mengendalikan pasar
tertentu memperoleh keuntungan yg lebih
besar daripada yg lain.

More Related Content

Similar to Relasi politik dan bisnis

Ilmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunanIlmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunanDesva Ariasanti
 
Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2budionoutomo
 
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politikRezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politikArifRachmanPutra1
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaifat fatiroh
 
Tugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesiaTugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesiasiti aisah
 
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaMakalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaPT. Radio Muara Utama Jaya
 
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3mohamad amsanudin
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaWarnet Raha
 
Restrukturisasi BUMN dalam Perspektif Ekonomi Politik
Restrukturisasi BUMN dalam Perspektif Ekonomi PolitikRestrukturisasi BUMN dalam Perspektif Ekonomi Politik
Restrukturisasi BUMN dalam Perspektif Ekonomi PolitikSanerya Hendrawan
 
Good-Governance indonesia yang baik ppt1
Good-Governance indonesia yang baik ppt1Good-Governance indonesia yang baik ppt1
Good-Governance indonesia yang baik ppt1dimas024
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma Wijaya
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma Wijaya
 
SISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIASISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIADini Sri Rahayu
 
Sistem dan pelaku ekonomi
Sistem dan pelaku ekonomiSistem dan pelaku ekonomi
Sistem dan pelaku ekonomiceppywr
 
sistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi indonesiasistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi indonesiaAsgari S
 
3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesiaemi halimi
 

Similar to Relasi politik dan bisnis (20)

Ilmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunanIlmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunan
 
Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2
 
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politikRezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
 
Sistem ekonomi
Sistem ekonomiSistem ekonomi
Sistem ekonomi
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesia
 
Tugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesiaTugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesia
 
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaMakalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
 
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Restrukturisasi BUMN dalam Perspektif Ekonomi Politik
Restrukturisasi BUMN dalam Perspektif Ekonomi PolitikRestrukturisasi BUMN dalam Perspektif Ekonomi Politik
Restrukturisasi BUMN dalam Perspektif Ekonomi Politik
 
Good-Governance indonesia yang baik ppt1
Good-Governance indonesia yang baik ppt1Good-Governance indonesia yang baik ppt1
Good-Governance indonesia yang baik ppt1
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesia
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesia
 
SISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIASISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIA
 
Sistem dan pelaku ekonomi
Sistem dan pelaku ekonomiSistem dan pelaku ekonomi
Sistem dan pelaku ekonomi
 
sistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi indonesiasistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi indonesia
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
 
3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia
 
Spia 02
Spia 02Spia 02
Spia 02
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfAKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfhandarlukito811
 
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikcara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikvalentinorossi39
 
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfMEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfKangKarebeth
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...athayaahzamaulana1
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptxemiliawati098
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...ProfesorCilikGhadi
 
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XIPpt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XInurulspd912
 

Recently uploaded (7)

AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfAKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
 
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikcara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
 
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfMEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XIPpt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
 

Relasi politik dan bisnis

  • 2. Pertantayaan Relasi Bisnis dan Politik • Pertama, berkaitan dgn keterlibatan pemerintah (negara, politik) dalam bisnis (pasar): Sejauh mana pemerintah terlibat dalam mekanisme pasar? Memperlancar atau menghambat? (Mc.Intyre, 1994:2) • Kedua, berkaitan dengan keterlibatan bisnis (pasar) dalam kehidupan politik (pemerintah, negara) Sejauhmana kelompok bisnis itu memiliki pengaruh dalam proses politik? Apakah keterlibatan tersebut membawa negara ke arah suasana yang lebih demokratis, atau tidak? (Gilpin, 1987: 8)
  • 3. Peran Negara: Studi Developmental State Negara memiliki peran sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.  Melalui kekuasaan dan otoritasnya negara bisa membuat kebijakan mikro (tax holiday) & makro (moneter dan fiskal) (penganut state-centred approach).  Pentingnya peran negara dalam ekonomi disebut Teori Negara Pembangunan (TNP) atau Developmental State.
  • 4. FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI TNP: Dua Gagasan Besar Mempengaruhi:  Gagasan pertama: Industrialisasi terlambat  Negara dibutuhkan untuk mengejar (catch up) ketertinggalan pembangunan dari negara2 maju. Industri manufactur dan yg terkait hanya dapat diperoleh melalui jalur kekuasaan negara (Frederich List, 1985:175).  Negara dipandang memiliki kemampuan untuk mengarahkan (diregism) proses industrialisasi melalui serangkaian kebijakan bagi industri2 yang baru berkembang (Alexander Gerchenkron) .
  • 5. Gagasan kedua, tentang “Negara Otonomi” (State Autonomy):  Negara dilihat memiliki kepentingannya tidak dikendalikan klas-klas tertentu.  Negara dapat memiliki kepentingan sendiri dalam memproduksi dan mereproduksi kapital.  Argumen pokoknya TNP (Teori Negara Pembangunan) adalah: negara memiliki peran dan posisi sangat menentukan dalam pembangunan.  Peran seperti ini terjadi karena negara memiliki otonomi dan kemampuan (capability) untuk melakukannya.
  • 6. Prakteknya NP (developmental state) sangat bervariasi, di Taiwan orientasi kebijakan industri pada SMEs (small and medium enterprises). Di Korea Selatan pada pengembangan industri besar (chaebol). KARAKTERISTIK DASAR NP sbb.: (Linda Weiss) Berkaitan dengan prioritas kebijakan, Berkaitan dengan penataan organisasi pemerintah, Adanya keterkaitan kelembagaan antara aktor2 ekonomi yang terorganisasi
  • 7. YANG DIBUTUHKAN NEGARA PEMBANGUNAN: (Andrian Leftwich) a. Developmental elite (elit pembangunan) yg punya komitmen kuat dlm pembangunan. Contoh: Lee Kuan Yew (Singapura); Mahatir Mohammad (Malaysia); Soeharto (Indonesia). b. Negara yang relatif otonom. Artinya, negara memiliki independensi thd berbagai kepentingan yg ada dlm masyarakat. Namun tidak berarti kelompok2 tadi tidak mendapatkan keuntungan dari kebijakan negara. Contoh: Klp Bumiputera di Malaysia; Pemilik peternakan besar di Botswana.
  • 8.  Relatif otonomnya negara tidak berarti negara terlepas sama sekali dari kepentingan2 yang ada dalam masyarakat.  Peter Evans: menjelaskan dalam konsep embedded autonomy (1995): ada relasi dinamis antara negara dan kekuatan2 yang ada dalam masyarakat.  Negara memiliki keterkaitan (embedded) dengan kekuatan non state dan aktor2 lain, baik eksternal maupun internal.  Dalam NP dibutuhkan penopang berupa Birokrasi Rasional (Chibber, 2002), yang berfungsi menjadikan NP lebih efektif dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan2 industri
  • 9. • Bagi penganut market-centred approach, peran negara yang terlalu besar di bidang ekonomi justru menjadi penghalang bagi bergeraknya kegiatan ekonomi atau disebut dengan goverment failure. • Argumen pokoknya: mekanisme pasar seharusnya dibiarkan berjalan sendiri. • Keterlibatan negara di bidang ekonomi justru dipandang sebagai perusak jalannya mekanisme pasar yang berjalan.
  • 10. • Kapitalisme itu sendiri yang memiliki asumsi bahwa kompetisi itu pada akhirnya bisa melahirkan efisiensi dan inovasi, sekaligus menghasilkan adanya distribusi kekayaan yang rasional. • Alokasi berbagai sumber yang ada dalam masyarakat akan berlangsung secara efisien manakala berkaitan dengan kekuatan-kekuatan pasar Ruth McVey (1992:10)
  • 11. UPAYA PEMERINTAH MENDORONG INDUSTRI: 1. Mengurangi bea masuk dan keluar (barang dan modal), 2. Mendorong investasi modal (domestik dan asing), 3. Inward-looking oriented, industrialization—mengembangkan industri substitusi impor, 4. Outward-looking oriented industrialization—impor modal dan barang.
  • 12. TIPOLOGI SISTEM KAPITALISME Sumber: Hutchcroft (1994:217) Aparatur Negara Relatif lebih Kuat. Vis a Vis kepentingan bisnis Aparatur Negara Relatif lebih lemah. Vis a Vis kepentigan bisnis Negara lebih Legal – Rasional Kapitalisme Negara (Developmental State) Kapitalisme Pasar (regulatory State) Negara lebih Patrimonial Kapitalisme Birokratisk (Patrimonial Administrative State) Kapitalisme Rente (Patrimonila Oligarkhi State)
  • 13. ERA ORDE BARU • Pertanian—Industri (new industrialised country)—gagal sebagai developmental state seperti Singapura, Korea selatan dan Taiwan karena kekuasaan patrimonial. Kekuasaan di bidang ekonomi tidak hanya untuk memajukan perekonomian tapi untuk kemajuan usaha kelompok yg dekat dengan penguasa. • Resep lembaga donor (IMF) setelah perekonomian Indonesia krisis yaitu dg LIBERALISASI EKONOMI (market- centred approach)
  • 14. EKSISTENSI NEGARA INDONESIA PASCA ORBA: • Yahya Muhaimin : Antara th 1950 s/d 1980-an kebijakan bercorak patronage. Era Soekarno, pengusaha pribumi lebih diuntungkan, era Soeharto juga, misal, Liem Sioe Liong  kroni Soeharto • Berikutnya perekonomian Indonesia mengalami krisis. Saran lembaga donor keuangan (IMF) Indonesia harus melakukan liberalisasi ekonomi (market shared). • Deregulasi dan debirokratisasi merupakan bukti, sedikit demi sedikit bergerak kearah liberalisasi ekonomi.
  • 15. Perubahan Kekausaan • Pemenang pemilu 1999 PDIP, pemilu 2004 GOLKAR, pemilu 2009 Partai Demokrat. • Konsekuensinya: Pengendali kekuasaan tidak leluasa membuat keputusan- keputusan politik maupun ekonomi, sebagaimana pada era Orde Baru. • Sejak 2001 Pemerintah mengimplementasikan kebijakan Otonomi Daerah & Desentralisasi, sehingga kebijakan/urusan2 pemerintahan tidak terkonsentrasi di pemerintah pusat melainkan di pemerintah daerah. • Kekuasaan negara menjadi terbatas.
  • 16. PENGUASA VERSUS PENGUSAHA? Pasca Orde Baru • Negara punya otoritas dalam mengatur kehidupan ekonomi, pemilikan dan penguasaan BUMN. Relasi Penguasa- Pengusaha menguat, namun posisi negara tidak sekuat era Orde Baru. • PERSEPSI: • Politisi harus kaya dulu, agar dapat optimal memperjuangkan nasib rakyat, • Proses demokratisasi menuntut adanya keterbukaan dalam proses rekruitmen elit politik (dari semua kalangan)
  • 17. • Faktor mahalnya political cost menjadi kendala, oleh sebab itu hanya yang punya “modal” (modal dapat berupa modal material, modal sosial, ataupun modal politik); • Masuknya pengusaha ke ranah politik, merubah corak patrimonial administrative state ke  patrimonial oligarchic state; • Jika sebelumnya pola berbagai kebijakan berpusat pada negara, setelah (pasca Orde Baru)  berpusat pada kekuatan2 ekonomi tertentu yg ada didalam pasar.
  • 18. MASALAH EMBEDDEDNESS AUTONOMY • DUA KARAKTER NEGARA KUAT: (Richard Doner, 1992:399)  Pertama, negara harus memiliki kebebasan dari tekanan (insulated) dan dari kekuatan2 yg ada dalam masyarakat. Jadi memungkinkan negara dapat merumuskan kebijakan2 yang dapat diterima oleh berbagai pihak.  Kedua, negara secara organisasi memiliki kemampuan yg cukup dan terkoordinasi untuk mengimplementasikan kebijakan2 yg telah dibuat. Jadi negara hrs memiliki kapasitas dan tdk tergantung serta tdk dibawah dominasi klas tertentu.
  • 19. TENTANG EMBEDDED AUTONOMY, Peter Evan, menyatakan:  Negara harus memiliki kapasitas dan tidak tergantung serta tidak dibawah dominasi kelas tertentu, meskipun tidak lepas sama sekali dari keterkaitannya dengen kelompok- kelompok yang ada dalam masyarakat. • Dua karakter di atas sulit terjadi di Indonesia karena pasca Orde Baru Indonesia terfragmentasi dan terdesentralisasi.
  • 20.  Adanya kebijakan-kebijakan pro pasar dan cenderung pro kelompok bisnis memang bisa secara mudah ditafsirkan: bahwa kebijakan2 ekonomi Indonesia tidak lagi terbebas dari tekanan kelompok tertentu. Contoh: UU Migas dan UU Penanaman Modal, dipandang sebagai produk yang menguntungkan kelompok bisnis.
  • 21.  Disisi lain pemerintah tidak bisa mengabaikan tuntutan kaum buruh tatkala ada upaya merevisi UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pada bulan maret 2006. (issue: buruh kontrak dan pesangon).  Pengusaha menilai UU tersebut terlalu memanjakan kaum buruh, sementara buruh menilai upah buruh di Indonesia terlalu murah.
  • 22. PETUTUP • Peran Negara Indonesia pasca Orde Baru dari sudut pandang ekonomi politik terdapat pergeseran, tidak sekuat sebelumnya. • Kekuasaan negara terfragmentasi seiring dengan diimplementasikannya kebijakan otonomi daerah. • Seiring dengan adanya kecenderungan pasar demokrasi, kekuatan-kekuatan yang memiliki modal besar pada akhirnya lebih berpengaruh daripada kekuatan-kekuatan lainnya. • Melemahnya peran negara dan menguatnya kekuatan-kekuatan di luar negara  telah menjadikan Indonesia cenderung kearah Patrimonial Oligarchic State, di mana kekuatan2 yang mengendalikan pasar tertentu memperoleh keuntungan yg lebih besar daripada yg lain.