Sejarah dan Perkembangan Radio dunia

1. Radio

2. Brief History
Guglielmo Marconi-the father of Radio, proses
mengirimkan sinyal melalui udara tanpa kabel.
Radio sebagai alat point-to-point
communication, misal dari kapal ke kapal atau
mercu suar
Lee DeForest-penemu tabung audio,
memperkuat sinyal tanpa kabel. De forest yg
memunculkan ide mendistribusikan acara opera
melalui transmiter ke stasiun radio.
Broadcasting-penyampaian musik dan suara
pada jarak tertentu kepada sejumlah besar orang
Spektrum frekuensi terbatas, sehingga harus
diatur dan digunakan secara bertanggungjawab

3. Basis penyiaran radio
Dapat dimiliki swasta
Peraturan dibuat berdasarkan kepentingan
umum
Lisensi diberikan untuk melayani area lokal
tertentu, juga dapat berjaringan
Konten penyiarannya hiburan dan informasi
Advertising menjadi suport utama

4. Masih relevan?

5. Skup Industri Radio
Meskipun mengalami penurunan, pengiklan
biasanya menghabiskan lebih dari 100USD
untuk setiap rumah tangga untuk membeli air
time (Lindsay, 2006)
Commercial (FM,AM) dan Non Commercial.
Sinyal FM merupakan hasil kerja Edwin
Armstrong, ditandai peluncuran stasiun FM
pertama W2XMN pada 1939.
Sinyal FM (Frequency Modulation) lebih lebar
sehingga dapat menyiarkan suara yang lebih
baik dari AM (Amplitude Modulation).
FM biasanya digunakan untuk radio musik, AM
untuk radio berita.
Sinyal AM dapat menjangkau lebih jauh,
sehingga cocok untuk daerah pedalaman.
Non commercial. Radio tanpa iklan. Bisa
berjaringan.

6. Radio bersifat lokal, terfragmen,
terspesialiasi
Karena tak mampu bersaing dengan TV, maka
radio mulai menarget audiens lokal. Hal ini
karena biaya menjalankan tv lokal lebih tinggi,
rate iklan radio juga lebih rendah.
Beberapa pengiklan, khususnya pengiklan
lokal, lebih memilih beriklan di radio akibat
rate yg lebih terjangkau ini.
Stasiun radio tersebar secara merata di
seluruh wilayah. Pada beberapa wilayah
bahkan memiliki lebih dari satu radio,
bergantung jumlah populasi dan jarak dengan
kota lain. Akibatnya stasiun radio harus dapat
menarik karakteristik audiens tertentu,
melakukan spesialisasi.
Hal ini membuat lahirnya format radio.
Setidaknya terdapat 50 format. Mulai dari
adultcontemporary, top40, rock, alltalk, etnik.
Spesialisasi ini lebih mudah dijual ke
pengiklan.
Format radio membutuhkan DJ. Ditemukan
oleh Todd Storz (1949). Ia menyatakan radio
seharusnya lebih banyak musik daripada
bincang-bincang. Seperti jukebox. Sehingga
lahir Playlist.

7. Radio bersifat personal dan mobile
Setelah kehadiran tv, radio lebih bersifat
personal. Biasanya didengarkan sendirian.
Memilih format yg disuka utk didengarkan
sambil mengerjakan hal pribadi.
Radio juga bersifat mobile, bisa didengarkan
dimana saja, kapan saja. Ketika di tempat
kerja, berolahraga, piknik.

8. Bisnis radio
Pengiklan menikmati spesialisasi radio karena
audiensnya relatif homogen, memiliki
demografis atau psikografis yang sama.
Air time terbagi atas local time, national spots,
dan network time. Biayanya tergantung rating
Produksi iklan radio juga relatif tidak mahal,
sehingga dapat diubah, diperbarui, atau
dispesialisasi untuk audiens yang spesifik.
Iklan radio juga bisa dispesialisasi untuk waktu
yang berbeda dalam sehari (pagi dan sore).
Iklan McD pagi hari menawarkan menu
breakfast, sore hari paket tertentu.
Audiens yg loyal pada radio tertentu memiliki
kemungkinan yg tinggi untuk tertarik pula
pada pengiklan radio tersebut.
Kekhasan radio. Radio adalah teman
pendengarnya, selalu menemani dan berbicara
personal.
Saat ini kepemilikan radio bersifat terpusat.
Satu perusahaan memiliki beberapa radio. Apa
risikonya???

9. Tren konvergensi
Konvergensi radio dan satelit membantu jaringan
radio. Konten radio dapt dengan lebih luas
didistribusikan.
Sejak akhir 2002, stasiun radio mulai mengubah
penyiarannya pada terrestrial digital radio
dengan memanfaatkan teknologi kompresi digital
bernama in-band-on-channel (IBOC).
Kelebihannya adalah mampu menyampaikan
lebih dari satu sinyal menggunakan spectrum
space mereka. IBOC diprediksi akan
menggantikan sinyal analog pada 2017
Konvergensi radio dengan teknologi digital
memunculkan Radio Web, penyampaian radio
melalui internet, terdiri atas Radio Simulcasts
dan Radio Bitcasters (webonlyradiostation).
Podcasting, pengunduhan lagu melalui server ke
iPod, pc, atau laptop.
Pola promosi artis musik tradisional. Artis
dikontrak label utuk memproduksi lagu kemudian
mempromosikannya melalui stasiun radio.
Pendengar kemudian mendengarkan,
memelajarinya lewat radio. Kemudian membeli
musiknya di toko musik.
Kehadiran internet mempermudah produksi,
promosi, dan distribusi tanpa melalui radio dan
label. Menggunakan situs sendiri, media sosial,
utk langsung berhubungan dengan
pendengarnya.

10. Literasi Media
Infiltrasi global values to local values