SlideShare a Scribd company logo
Quality Control Text Book
Bagian 2
Metode Dasar QC
1
Komatsu Indonesia
BAB 1 TUJUAN TEXT BOOK 2
2
3
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK
mur
4
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
5
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
6
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
7
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
8
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
9
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
10
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
11
BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
12
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK
13
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
14
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
15
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
16
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
17
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
Membuat bar chart mudah dibaca : [2]
(Salah)
(Benar) (Salah)
(Benar) (Salah)
(Benar) (Salah)
6 : 1 4 : 1
1 : 1
Jika hanya
memotong
satu
batang
Memotong
Semua
batang
Jarak antar
batang sama
dengan lebar
batang
Memulai dari
angka nol
Jika tidak
dimulai
dari angka
nol
Jika Lebar ≠ Jarak
Memulai grafik dari
angka nol
Memotong batang jika
terlalu tinggi
Jarak antar batang sama dengan lebar
batang begitu juga pada pareto dan
histogram
18
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
Membuat line chart mudah dibaca :[2]
(Kurang tepat)
(Mudah dibaca)
Memulai dari
angka nol
Jika jumlah data banyak, dapat dilakukan
pemotongan diantara angka nol, maka
grafik akan lebih mudah dibaca.
Perhatikan keseimbangan antara axis vertikal dan
horizontal, kedua grafik dibawah mempunyai nilai
sama pada setiap axisnya tapi ketika dirubah
pada salah satu axis akan memberikan kesan
yang berbeda
19
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
Membuat pie chart mudah dibaca : [2]
1) Penyusunan nilai elemen secara menurun (besar --> kecil)
2) Posisi awal dimulai tegak lurus sama seperti pada posisi
angka 12 pada jarum jam
3) Penyusunan elemen data searah putaran jam
4) Untuk bagian yang sangat kecil bisa diwakili dengan satu
elemen gabungan
5) Selalu memasukan nilai angka
Pie chart produksi
berdasarkan kategori
Langkah – langkah :
90°
2)
3)
4)
20
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
21
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
22
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
23
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
24
BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
1) Tentukan objek
Contoh : investigasi terjadinya cacat, hitung
jumlah cacat berdasarkan jenisnya
2) Tentukan bagian yang harus dicheck
Contoh : Bagian yang rusak (terlalu gelap,
terlalu terang, pecah, dll.
3) Kelompokan data
Contoh : Berdasar proses, mesin, pekerja,
dll
4) Rancang check sheetnya
5) Beri tanda ∆, O, X dan seterusnya
6) Analisa datanya
Langkah – langkah : [2]
Check sheet untuk investigasi jenis
cacat
Check sheet untuk investigasi lokasi
cacat
Gunakan metode pengumpulan data (5W+1H)
What Apa jenis masalahnya
Where Dimana lokasinya
Who Siapa yang bertanggungjawab
When Kapan periode pengumpulan datanya
Why Tujuan pengumpulan data (judul)
How Berapa banyak kejadian
Catatan : [3]
Contoh check sheet : [2]
25
BAB 4 METODE STATISTIK
26
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
27
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
28
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
29
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
30
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
31
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
32
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
33
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
34
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
35
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
36
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
37
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
38
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
39
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
40
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
41
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
42
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
43
1) Kumpulkan data yang
berhubungan dari dua tipe
karakter data
2) Tentukan nilai terbesar (max) dan
nilai terkecil (min) menjadi data X
dan Y
3) Siapkan garis axis horizontal
untuk Y dan garis vertikal untuk X
4) Masukan data dengan memberi
tanda (●) pada diagram
5) Masukan keterangan (nomor
data, nama produk, nama proses,
nama pembuat, kapan dibuat dan
seterusnya)
Contoh 2
(Hubungan berat badan pesumo dan porsi makannya)
Langkah – langkah : Contoh scatter diagram : [2]
BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
Cara Manual scatter diagram
45
Tabel tentang Pedoman umum dalam menentukan
Kriteria Korelasi :
r Kriteria Hubungan
0 Tidak ada Korelasi
0 – 0.5 Korelasi Lemah
0.5 – 0.8 Korelasi sedang
0.8 – 1 Korelasi Kuat / erat
1 Korelasi Sempurna
Perlu diingat :
Koefisien Korelasi akan selalu berada di dalam Range -1 ≤ r ≤ +1
Jika ditemukan perhitungan diluar Range tersebut, berarti telah terjadi kesalahan perhitungan dan harus
di koreksi terhadap perhitungan tersebut.
Kekuatan Hubungan antara 2 Variabel biasanya disebut dengan Koefisien Korelasi dan dilambangkan
dengan symbol “r”. Nilai Koefisian r akan selalu berada di antara -1 sampai +1.
Koefisien Korelasi Sederhana disebut juga dengan Koefisien Korelasi Pearson karena rumus
perhitungan Koefisien korelasi sederhana ini dikemukakan oleh Karl Pearson yaitu seorang ahli
Matematika yang berasal dari Inggris.
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi Sederhana adalah sebagai berikut :
(Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product Moment)
r = nΣxy – (Σx) (Σy)
. √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
n = Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
46
Contoh Penggunaan Analisa Korelasi di Produksi
1. Apakah ada hubungan antara suhu ruangan dengan jumlah cacat Produksi?
2. Apakah ada hubungan antara lamanya waktu kerusakan mesin dengan jumlah
cacat produksi?
3. Apakah ada hubungan antara jumlah Jam lembur dengan tingkat absensi?
Seorang Engineer ingin mempelajari apakah adanya pengaruh Suhu Ruangan
terhadap Jumlah Cacat yang dihasilkan dan juga ingin mengetahui keeratan serta
bentuk hubungan antara dua variabel tersebut. Engineer tersebut kemudian
mengambil data selama 30 hari terhadap rata-rata (mean) suhu ruangan dan Jumlah
Cacat Produksi.
47
Tanggal
Rata-rata
Suhu
Ruangan
(X)
Jumlah
Cacat
(Y)
X2
Y2
XY
1 24 10
2 22 5
3 21 6
4 20 3
5 22 6
6 19 4
7 20 5
8 23 9
9 24 11
10 25 13
11 21 7
12 20 4
13 20 6
14 19 3
15 25 12
Total
48
Gunakan Rumus
r = nΣxy – (Σx) (Σy)
√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
Buatkan Grafik-nya
49
MATRIX 7 TOOLS
50

More Related Content

Similar to QC text book 2 part 1.pdf

teknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdfteknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdf
ssuser3b396f
 
MKUAL 04
MKUAL 04MKUAL 04
MKUAL 04
giningroem
 
Weighted Overlay tutor.pptx
Weighted Overlay tutor.pptxWeighted Overlay tutor.pptx
Weighted Overlay tutor.pptx
SausanNabilah1
 
7 tools
7 tools7 tools
7 tools
Yoga Pratama
 
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
dendyharyadi1
 
3218839.ppt
3218839.ppt3218839.ppt
3218839.ppt
ssuser5a4b64
 
PERTEMUAN 1 (1).ppt
PERTEMUAN 1 (1).pptPERTEMUAN 1 (1).ppt
PERTEMUAN 1 (1).ppt
AlfiandyRamadhan
 
First 7 tools imu
First 7 tools imuFirst 7 tools imu
First 7 tools imu
Iskandar Muda
 
statistik
statistikstatistik
statistik
AgusWahyuIrawan
 
FORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxFORECASTING.pptx
FORECASTING.pptx
semhasmemo
 
Operator Relasional & Logika
Operator Relasional & LogikaOperator Relasional & Logika
Operator Relasional & Logika
Febri Arianti
 
Deret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.ppt
Deby Andriana
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
baiqtryz
 
Quality tools cases
Quality tools casesQuality tools cases
Quality tools cases
Chandra Simanjuntak
 
forecasting statistik for beginner using excel
forecasting statistik for beginner using excelforecasting statistik for beginner using excel
forecasting statistik for beginner using excel
FaishalFadli
 
Peramalan IHSG dengan Trend Models
Peramalan IHSG dengan Trend ModelsPeramalan IHSG dengan Trend Models
Peramalan IHSG dengan Trend Models
Yefta Widianto
 
PERAMALAN PERMINTAAN.ppt
PERAMALAN PERMINTAAN.pptPERAMALAN PERMINTAAN.ppt
PERAMALAN PERMINTAAN.ppt
OghieSetiadi
 
06 deret berkala
06 deret berkala06 deret berkala
06 deret berkala
Javier JRs
 
Penyajian & pemusatan data
Penyajian & pemusatan dataPenyajian & pemusatan data
Penyajian & pemusatan data
Eko Supriyadi
 

Similar to QC text book 2 part 1.pdf (20)

teknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdfteknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdf
 
MKUAL 04
MKUAL 04MKUAL 04
MKUAL 04
 
Weighted Overlay tutor.pptx
Weighted Overlay tutor.pptxWeighted Overlay tutor.pptx
Weighted Overlay tutor.pptx
 
7 tools
7 tools7 tools
7 tools
 
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
 
3218839.ppt
3218839.ppt3218839.ppt
3218839.ppt
 
PERTEMUAN 1 (1).ppt
PERTEMUAN 1 (1).pptPERTEMUAN 1 (1).ppt
PERTEMUAN 1 (1).ppt
 
First 7 tools imu
First 7 tools imuFirst 7 tools imu
First 7 tools imu
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 
Bab 2 revisi
Bab 2 revisiBab 2 revisi
Bab 2 revisi
 
FORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxFORECASTING.pptx
FORECASTING.pptx
 
Operator Relasional & Logika
Operator Relasional & LogikaOperator Relasional & Logika
Operator Relasional & Logika
 
Deret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Quality tools cases
Quality tools casesQuality tools cases
Quality tools cases
 
forecasting statistik for beginner using excel
forecasting statistik for beginner using excelforecasting statistik for beginner using excel
forecasting statistik for beginner using excel
 
Peramalan IHSG dengan Trend Models
Peramalan IHSG dengan Trend ModelsPeramalan IHSG dengan Trend Models
Peramalan IHSG dengan Trend Models
 
PERAMALAN PERMINTAAN.ppt
PERAMALAN PERMINTAAN.pptPERAMALAN PERMINTAAN.ppt
PERAMALAN PERMINTAAN.ppt
 
06 deret berkala
06 deret berkala06 deret berkala
06 deret berkala
 
Penyajian & pemusatan data
Penyajian & pemusatan dataPenyajian & pemusatan data
Penyajian & pemusatan data
 

Recently uploaded

Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhanaNegosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
cisociso711
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.pptMateri_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
FakhrilHadi
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
perusahaan704
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
IsmiAis2
 

Recently uploaded (8)

Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhanaNegosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.pptMateri_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
 

QC text book 2 part 1.pdf

  • 1. Quality Control Text Book Bagian 2 Metode Dasar QC 1 Komatsu Indonesia
  • 2. BAB 1 TUJUAN TEXT BOOK 2 2
  • 3. 3 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK mur
  • 4. 4 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
  • 5. 5 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
  • 6. 6 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
  • 7. 7 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
  • 8. 8 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
  • 9. 9 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
  • 10. 10 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
  • 11. 11 BAB 2 CARA BERPIKIR STATISTIK (Lanjutan)
  • 12. 12 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK
  • 13. 13 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
  • 14. 14 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
  • 15. 15 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
  • 16. 16 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
  • 17. 17 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan) Membuat bar chart mudah dibaca : [2] (Salah) (Benar) (Salah) (Benar) (Salah) (Benar) (Salah) 6 : 1 4 : 1 1 : 1 Jika hanya memotong satu batang Memotong Semua batang Jarak antar batang sama dengan lebar batang Memulai dari angka nol Jika tidak dimulai dari angka nol Jika Lebar ≠ Jarak Memulai grafik dari angka nol Memotong batang jika terlalu tinggi Jarak antar batang sama dengan lebar batang begitu juga pada pareto dan histogram
  • 18. 18 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan) Membuat line chart mudah dibaca :[2] (Kurang tepat) (Mudah dibaca) Memulai dari angka nol Jika jumlah data banyak, dapat dilakukan pemotongan diantara angka nol, maka grafik akan lebih mudah dibaca. Perhatikan keseimbangan antara axis vertikal dan horizontal, kedua grafik dibawah mempunyai nilai sama pada setiap axisnya tapi ketika dirubah pada salah satu axis akan memberikan kesan yang berbeda
  • 19. 19 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan) Membuat pie chart mudah dibaca : [2] 1) Penyusunan nilai elemen secara menurun (besar --> kecil) 2) Posisi awal dimulai tegak lurus sama seperti pada posisi angka 12 pada jarum jam 3) Penyusunan elemen data searah putaran jam 4) Untuk bagian yang sangat kecil bisa diwakili dengan satu elemen gabungan 5) Selalu memasukan nilai angka Pie chart produksi berdasarkan kategori Langkah – langkah : 90° 2) 3) 4)
  • 20. 20 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
  • 21. 21 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
  • 22. 22 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
  • 23. 23 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan)
  • 24. 24 BAB 3 METODE DASAR STATISTIK (Lanjutan) 1) Tentukan objek Contoh : investigasi terjadinya cacat, hitung jumlah cacat berdasarkan jenisnya 2) Tentukan bagian yang harus dicheck Contoh : Bagian yang rusak (terlalu gelap, terlalu terang, pecah, dll. 3) Kelompokan data Contoh : Berdasar proses, mesin, pekerja, dll 4) Rancang check sheetnya 5) Beri tanda ∆, O, X dan seterusnya 6) Analisa datanya Langkah – langkah : [2] Check sheet untuk investigasi jenis cacat Check sheet untuk investigasi lokasi cacat Gunakan metode pengumpulan data (5W+1H) What Apa jenis masalahnya Where Dimana lokasinya Who Siapa yang bertanggungjawab When Kapan periode pengumpulan datanya Why Tujuan pengumpulan data (judul) How Berapa banyak kejadian Catatan : [3] Contoh check sheet : [2]
  • 25. 25 BAB 4 METODE STATISTIK
  • 26. 26 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 27. 27 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 28. 28 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 29. 29 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 30. 30 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 31. 31 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 32. 32 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 33. 33 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 34. 34 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 35. 35 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 36. 36 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 37. 37 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 38. 38 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 39. 39 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 40. 40 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 41. 41 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 42. 42 BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 43. 43 1) Kumpulkan data yang berhubungan dari dua tipe karakter data 2) Tentukan nilai terbesar (max) dan nilai terkecil (min) menjadi data X dan Y 3) Siapkan garis axis horizontal untuk Y dan garis vertikal untuk X 4) Masukan data dengan memberi tanda (●) pada diagram 5) Masukan keterangan (nomor data, nama produk, nama proses, nama pembuat, kapan dibuat dan seterusnya) Contoh 2 (Hubungan berat badan pesumo dan porsi makannya) Langkah – langkah : Contoh scatter diagram : [2] BAB 4 METODE STATISTIK (Lanjutan)
  • 44.
  • 45. Cara Manual scatter diagram 45 Tabel tentang Pedoman umum dalam menentukan Kriteria Korelasi : r Kriteria Hubungan 0 Tidak ada Korelasi 0 – 0.5 Korelasi Lemah 0.5 – 0.8 Korelasi sedang 0.8 – 1 Korelasi Kuat / erat 1 Korelasi Sempurna Perlu diingat : Koefisien Korelasi akan selalu berada di dalam Range -1 ≤ r ≤ +1 Jika ditemukan perhitungan diluar Range tersebut, berarti telah terjadi kesalahan perhitungan dan harus di koreksi terhadap perhitungan tersebut. Kekuatan Hubungan antara 2 Variabel biasanya disebut dengan Koefisien Korelasi dan dilambangkan dengan symbol “r”. Nilai Koefisian r akan selalu berada di antara -1 sampai +1. Koefisien Korelasi Sederhana disebut juga dengan Koefisien Korelasi Pearson karena rumus perhitungan Koefisien korelasi sederhana ini dikemukakan oleh Karl Pearson yaitu seorang ahli Matematika yang berasal dari Inggris. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi Sederhana adalah sebagai berikut : (Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product Moment) r = nΣxy – (Σx) (Σy) . √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2} n = Banyaknya Pasangan data X dan Y Σx = Total Jumlah dari Variabel X Σy = Total Jumlah dari Variabel Y Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
  • 46. 46 Contoh Penggunaan Analisa Korelasi di Produksi 1. Apakah ada hubungan antara suhu ruangan dengan jumlah cacat Produksi? 2. Apakah ada hubungan antara lamanya waktu kerusakan mesin dengan jumlah cacat produksi? 3. Apakah ada hubungan antara jumlah Jam lembur dengan tingkat absensi? Seorang Engineer ingin mempelajari apakah adanya pengaruh Suhu Ruangan terhadap Jumlah Cacat yang dihasilkan dan juga ingin mengetahui keeratan serta bentuk hubungan antara dua variabel tersebut. Engineer tersebut kemudian mengambil data selama 30 hari terhadap rata-rata (mean) suhu ruangan dan Jumlah Cacat Produksi.
  • 47. 47 Tanggal Rata-rata Suhu Ruangan (X) Jumlah Cacat (Y) X2 Y2 XY 1 24 10 2 22 5 3 21 6 4 20 3 5 22 6 6 19 4 7 20 5 8 23 9 9 24 11 10 25 13 11 21 7 12 20 4 13 20 6 14 19 3 15 25 12 Total
  • 48. 48 Gunakan Rumus r = nΣxy – (Σx) (Σy) √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2} Buatkan Grafik-nya
  • 50. 50