Program tersebut merangkum proses penentuan nilai modus dari suatu data. Program melakukan proses looping untuk menghitung frekuensi masing-masing data dan menentukan nilai yang memiliki frekuensi tertinggi sebagai kandidat nilai modus, kemudian mengecek apakah nilai tersebut benar-benar merupakan modus dari data.
Given a list of n integer, find the first and last occurrences of the largest integer in the list. Given an ordered list of n distinct integers, determine the position of an integer in the list using a binary search. Given a list of n integers, sort then using an insertion sort. Given the starting and editing times of n talks, use the appropriate greedy algorithm to schedule the most talks possible in a single lecture hall. Given a list of n integers, determine the number of comparisons used by the bubble sort and by the insertion sort to sort this list
Given a list of n integer, find the first and last occurrences of the largest integer in the list. Given an ordered list of n distinct integers, determine the position of an integer in the list using a binary search. Given a list of n integers, sort then using an insertion sort. Given the starting and editing times of n talks, use the appropriate greedy algorithm to schedule the most talks possible in a single lecture hall. Given a list of n integers, determine the number of comparisons used by the bubble sort and by the insertion sort to sort this list
Apa Itu Efisiensi Algoritma ?
Algoritma yang dapat dikatakan sebagai algoritma yang efisien, merupakan algoritma yang dimana pada saat pemrosesan algoritma tersebut tidak memakan banyak waktu dan juga ditak memakan banyak memori dalam pemrosesannya.
Seperti yang sudah di jelaskan, efisiensi algoritma umumnya di tinjau dari 2 hal, yaitu efisiensi terhadap waktu, dan efisiensi terhadap memori.
Walaupun algoritma yang memberikan keluaran yang benar (paling mendekati kenyataan), tetapi jika harus menunggu berjam-jam atau mungkin berhari-hari untuk mendapatkan outputannya (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah efisiensi dalam waktu), algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai. Kebanyakan orang lebih menginignkan algoritma yang memiliki pengeluaran atau hasil outputan yang lebih cepat. Waktu yang diperlukan (running time) oleh sebuah algoritma cenderung tergantung pada jumlah input yang diproses.
Running time dari sebuah algoritma adalah fungsi dari jumlah inputnya. Running time dari suatu algoritma berbeda-beda bergantung pada input yang diberikan. Dengan demikian pengukurannya dihitung sebagai fungsi dari besarnya input yang diberikan.
apa hubungan operasi matematika dengan alogaritma?
Di materi kali kita bahas mengenai hubungan alogaritma dengan operasi matematika.
*materi ini dibuat oleh dosen saya atas nama Habibah Nurfauziah, S.Kom, M.Si beliau merupakan salah satu dosen di STMIK MUHAMMADIYAH JAKARTA
Apa Itu Efisiensi Algoritma ?
Algoritma yang dapat dikatakan sebagai algoritma yang efisien, merupakan algoritma yang dimana pada saat pemrosesan algoritma tersebut tidak memakan banyak waktu dan juga ditak memakan banyak memori dalam pemrosesannya.
Seperti yang sudah di jelaskan, efisiensi algoritma umumnya di tinjau dari 2 hal, yaitu efisiensi terhadap waktu, dan efisiensi terhadap memori.
Walaupun algoritma yang memberikan keluaran yang benar (paling mendekati kenyataan), tetapi jika harus menunggu berjam-jam atau mungkin berhari-hari untuk mendapatkan outputannya (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah efisiensi dalam waktu), algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai. Kebanyakan orang lebih menginignkan algoritma yang memiliki pengeluaran atau hasil outputan yang lebih cepat. Waktu yang diperlukan (running time) oleh sebuah algoritma cenderung tergantung pada jumlah input yang diproses.
Running time dari sebuah algoritma adalah fungsi dari jumlah inputnya. Running time dari suatu algoritma berbeda-beda bergantung pada input yang diberikan. Dengan demikian pengukurannya dihitung sebagai fungsi dari besarnya input yang diberikan.
apa hubungan operasi matematika dengan alogaritma?
Di materi kali kita bahas mengenai hubungan alogaritma dengan operasi matematika.
*materi ini dibuat oleh dosen saya atas nama Habibah Nurfauziah, S.Kom, M.Si beliau merupakan salah satu dosen di STMIK MUHAMMADIYAH JAKARTA
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Mencari Nilai Modus Suatu Data Menggunakan Turbo Pascal
1. C:QonithaAmalia,PendidikanMatematika2014 UniversitasSriwijaya
Mencari Nilai suatu Modus Menggunakan TPW
Program diatas merupakan program mencari nilai modus
Berikut proses yang dilakukan komputer saat program di atas di-run :
Pertama-tama setelah program di atas di-run maka komputer akan menampilkan kalimat “
masukkan banyak data : “ , kemudian komputer menunggu input data dari user yang ditandai
dengan kursor aktif dan setelah itu komputer akan melakukan proses looping terhadap
formula “ for i:=1 to n do “ hingga “ end; .“
{note : misalkan n=3 , x[1]= 3 ; x[2] = 2 ; x[3]= 3 }
Proses looping tersebut ialah sebagai berikut.
For i=1, maka
Komputer akan menampilkan kalimat “ data ke-1 : “
Kemudian komputer akan menampilkan kalimat yang sama untuk i dengan nilai berbeda.
Contoh :
N = 3, x[1]= 3 ; x[2] = 2 ; x[3]= 3
2. C:QonithaAmalia,PendidikanMatematika2014 UniversitasSriwijaya
For i:=1 to n do, artinya
For 1 to 3 do { untuk 1 sampai 3 laksanakan}
Maka selanjutnya komputer akan menampilkan
data ke-1 : {kursor aktif}
Setelah user meng-input data pada kursor aktif maka komputer akan menghitung frekuensi
masing masing data ,begitu pula proses selanjutnya
data ke-1 : 3
data ke-2 : 2
data ke-3 : 3
Kesimpulan
Anda akan mendapatkan tampilan sebagai berikut ketika coding tersebut success di-run.
Masukkan banyak data: 3
data ke-1 : 3
data ke-2 : 2
data ke-3 : 3
Dan yang terdapat didalam memori komputer adalah :
fx[1] = 1
fx[2] = 1
fx[3] = 1
Menurut coding di atas, komputer tidak akan menampilkan sebuah tulisan apapun dilayar
monitor, namun coding di atas meng-isyaratkan bahwa komputer melakukan proses looping.
For i:=1 to n-1 do
Misalkan n=3, maka n-1 = 3-1 = 2 ,
For 1 to 2 do
For i =1 , j = i + 1 = 1+1 = 2 ; for i=2, j = 2+1 = 3
3. C:QonithaAmalia,PendidikanMatematika2014 UniversitasSriwijaya
Maka proses loopingnya adalah
Untuk i bernilai 1
- x[1] = x [2]
komputer akan memeriksa apakah data ke-1 sama dengan data ke 2 di memori, jika iya maka
berlaku conditional diatas , jika tidak maka diabaikan saja.
Input data di dalam memori ialah x[1]= 3 dan x[2] = 2 , artinya x[1] tidak samadengan x[2],
dan conditional if then di atas diabaikan.
- x[1] = x[3]
di dalam memori, x[1]= 3 dan x[3]= 2, artinya x[1] = x[3], dan berlaku conditional if then di
atas.
If x[1] = x[3] then f x[1]=1=1 =2
Mengapa Fx[1]=2 ? karena didalam memori telah tersimpan bahwa fx[1]=1, ketika meng-
update fx[1] maka didapatkan bahwa fx[1] + 1 = 1+1 , artinya fx[1] = 2 setelah di-update.
Untuk i bernilai 1 cukup sampai 2 kali looping.
Untuk i bernilai 2
- x[2] = x[3]
di memori x[2] = 2 dan x[3]=3 , maka x[2] tidak samadengan x[3] dan conditional
diabaikan. Untuk i bernilai 2 hanya terjadi 1 kali looping. Karena sesuai dengan nilai i
dan j yang telah disepakati diatas.
Data ter-update dalam memori :
fx[1] = 2
fx[2] = 1
fx[3] = 1
4. C:QonithaAmalia,PendidikanMatematika2014 UniversitasSriwijaya
For i:=1 to n do
For 1 to 3 do
If fx[i] > ftinggi then ftinggi:=fx[i]
Artinya jika fx[i] lebih besar ftinggi maka ftinggi sama dengan fx[i] tersebut.
Proses loopingnya sebagai berikut.
-Untuk i bernilai 1
fx[i] > ftinggi
2 > 1 {benar}
Maka ftinggi = 2 {meng-update ftinggi}
-Untuk i bernilai 2
fx[2] > ftinggi
1 > 2 {salah}
Maka ftinggi tetap 2 karena tidak ter-update.
-Untuk i bernilai 3
fx[3] > ftinggi
1 > 2 {salah}
Maka ftinggi tetap 2 karena tidak ter-update.
Coding di atas dimaksudkan untuk meng-update nilai j .
Dimemori diketahui j = 0,
Maka untuk i=1 to 3 do,
Pemeriksaan conditional sentence
5. C:QonithaAmalia,PendidikanMatematika2014 UniversitasSriwijaya
- I = 1
Fx[1]= ftinggi
2 = 2 (karna proses sebelumnya telah meng-udate nilai fx[1] dan ftinggi)
Then j = 0 + 1 j = 1
Modus [ j ] : = x[1]
- I = 2
Fx[2]=ftinggi
1 tidak sama dengan 2
Maka tidak berlaku conditional sentence tersebut dan nilai j tetap 1
- I=3
Fx[3]= ftinggi
1 tidak sama dengan 2
Maka tidak berlaku conditional sentence tersebut dan nilai j tetap 1
Dari proses di atas didapat nilai j = 1. Perintah selanjutnya adalah sebagai berikut.
Perintnbvah menuliskan hasil , apakah angka yang di-input user meruakan msuatu modus
atau bukan.
Conditional yang pertama :
Jika j = n maka ditulis “ tidak ada modus”
6. C:QonithaAmalia,PendidikanMatematika2014 UniversitasSriwijaya
Dalam konteks ini j= 1 dan n= 3, maka j tidak samadengan n , dan tidak dapat ditulis “Tidak
ada Modus”.
Lalu ketika conditional ertama tidak berlaku maka dilanjutkan dengan pengecekkan dengan
conditional kedua.
Conditional kedua ialah:
Jika ftinggi = n dibagi j ,maka dituliskan “ Tidak ada Modus “
Ftinggi = 2
2 = 3 dibagi 1 , {salah} maka tidak berlaku conditional kedua ini.
Karna conditional pertama dan kedua ialah mencari kemungkinan tidak adanya modus
dalam suatu data, dan teryata kemungkinan tersebut tidak ditemukan , maka secara
langsung komputer menyimpulkan bahwa data yang di-inut user memiliki nilai
modus.
Setelah diketahui adanya Modus ,maka dilanjutkan perintah selanjutnya, yaitu
perintahyang terdaat diantara perintah begin dan end.
Perintah tersebut adalah perintah menuliskan banyak modus dari suatu data dan
melakukan proses looping untuk menamilkan nilai modus tersebut.
For i to j do
For 1 to 1 do, {hanya terdapat satu kali proses looping}
Then, write( modus[i]:0:0)
Write (modus[1])
Atau komputer akan menampilkan angka 3 sebagai nilai modus.
Karna nilai modus[1] = 3
*Perintah berakhir*
Secara keseluruhan
program nilaimodus;
uses crt;
var n,i,j: integer;
ftinggi: real;
fx: array[1..100]of integer;
modus,x: array[1..100]of real;
begin
7. C:QonithaAmalia,PendidikanMatematika2014 UniversitasSriwijaya
clrscr;
write ('masukan banyak data: '); readln (n);
for i:=1 to n do
begin
write ('data ke-',i,' : '); readln(x[i]);
fx[i]:=1;
end;
for i:=1 to n-1do
for j:=i+1 to n do
if x[i]=x[j] then fx[i]:=fx[i]+1;
ftinggi:=1;
for i:=1 to n do
if fx[i]>ftinggi then ftinggi:=fx[i];
writeln;
writeln ('Frekuensi tertinggi adalah: ',ftinggi:0:0);
writeln;
j:=0;
for i:=1 to n do
if fx[i]=ftinggi then
begin
j:= j+1;
modus[j]:=x[i];
end;
writeln;
if j=n then
writeln('Tidak ada Modus')
else