Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat yang harus dimiliki oleh guru yang baik berdasarkan konsep pendidikan Islam. Sifat-sifat tersebut meliputi guru sebagai muaddib (pembentuk akhlak), murabbi (pengasuh), mursyid (pemberi petunjuk), muallim (pengajar), dan mudarris (pengajar yang berkesan). Kesimpulannya, sifat-sifat tersebut perlu dimiliki guru agar menjadi teladan yang ba
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfUlfa Izzah
Salah satu unsur yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan adalah guru. Pendidik memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran sehingga dituntut untuk memenuhi syarat teoritis dan praksis tertentu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pendidik pada hakekatnya
adalah orang yang telah mendapat amanah dan memiliki tanggung jawab akhirat dalam mendidik, membimbing, mengarahkan dan mengantarkan peserta didik menuju pintu gerbang kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu
penting bagi pendidik untuk mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta memiliki etika dan sifat pendidik yang dilandasi oleh ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui secara detail pengertian dan
istilah pendidik dalam Islam, kedudukan pendidik dalam Islam, tugas dan tanggung jawab pendidik dalam Islam, etika pendidik dalam Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
sejarah. Sebagai studi kepustakaan, penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan topik penelitian. Sumber tertulis tersebut diteliti dengan menggunakan metode analisis data yaitu dianalisis, disajikan, kemudian
ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pendidik yang baik ditinjau dari Islam adalah pendidik yang memperhatikan tugas dan tanggung jawabnya terhadap peserta didik, yang dilandasi iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta mampu mengembangkan potensi yang ada baik secara fisik maupun fisik. mental (fisik, psikologis, dan spiritual).
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfUlfa Izzah
Salah satu unsur yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan adalah guru. Pendidik memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran sehingga dituntut untuk memenuhi syarat teoritis dan praksis tertentu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pendidik pada hakekatnya
adalah orang yang telah mendapat amanah dan memiliki tanggung jawab akhirat dalam mendidik, membimbing, mengarahkan dan mengantarkan peserta didik menuju pintu gerbang kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu
penting bagi pendidik untuk mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta memiliki etika dan sifat pendidik yang dilandasi oleh ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui secara detail pengertian dan
istilah pendidik dalam Islam, kedudukan pendidik dalam Islam, tugas dan tanggung jawab pendidik dalam Islam, etika pendidik dalam Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
sejarah. Sebagai studi kepustakaan, penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan topik penelitian. Sumber tertulis tersebut diteliti dengan menggunakan metode analisis data yaitu dianalisis, disajikan, kemudian
ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pendidik yang baik ditinjau dari Islam adalah pendidik yang memperhatikan tugas dan tanggung jawabnya terhadap peserta didik, yang dilandasi iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta mampu mengembangkan potensi yang ada baik secara fisik maupun fisik. mental (fisik, psikologis, dan spiritual).
Similar to PROJEK AKHIR SITI AISHAH BINTI HUSSIN (A176647) - FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM SET 1 SESI 20212022.pptx (20)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
PROJEK AKHIR SITI AISHAH BINTI HUSSIN (A176647) - FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM SET 1 SESI 20212022.pptx
1. Pensyarah —
Professor Dato' Ir. Dr. Riza Atiq bin Orang Kaya Rahmat
Disediakan Oleh —
Siti Aishah Binti Hussin (A176647)
2. Kecemerlangan sesebuah sekolah, dan pelbagai institusi boleh diukur
daripada pelbagai aspek sama ada berdasarkan pencapaian dan disiplin
pelajar, kepuasan kerja guru atau tenaga pengajar, persekitaran yang
selesa dan selamat serta penerimaan masyarakat. Untuk membina dan
mengekalkan kecemerlangan ini, perlulah dilakukan sesuatu
pembaharuan mengikut tuntutan semasa. Perkara yang utama di dalam
penulisan ini adalah penulis ingin menekankan tentang sifat-sifat guru
yang baik, sifat guru impian serta cadangan guru yang unggul pada masa
depan.
Pengenalan
3. Konsep Guru Dalam Islam
Kewibawaan pendidik Muslim adalah sangat penting dalam usaha
melaksanakan tugas mendidik dan memimpin pelajar secara lebih berkesan.
Keunggulan dan keluhuran peribadi Rasulullah SAW jika dapat diterapkan
dalam setiap diri pendidik akan dapat menjadi role model kepada para
pelajar.
Terdapat sekurang-kurangnya lima komponen yang menjadi ciri guru
muslim iaitu muaddib, murabbi, mursyid, mu’allim dan mudarris yang
dikenali sebagai model 5M (Ab Halim Tamuri et al. 2008, 2010).
4. Syed Ali Ashraf (1993: 3) mengatakan pendidikan dalam
Islam bertujuan melahirkan khalifatullah yang
mempunyai perkembangan yang seimbang. Ianya
berasaskan kepada aspek kerohanian kerana
melaluinya manusia akan terdidik untuk taat dan patuh
kepada hukum yang disyariatkan oleh Allah SWT. Prof.
Dr. A. Athiyah al-Abrasyi (1970) menjelaskan matlamat
Pendidikan Islam iaitu “ Pendidikan hendaklah
menyediakan seseorang itu sehingga ia dapat hidup
dengan sempurna, bahagia, cintakan negara, kuat
jasmaninya, sempurna akhlaknya, halus dan murni
perasaannya, bekerjasama, baik bahasanya, tulisan dan
lisannya serta dapat membuat sesuatu pekerjaan itu
dengan baik” (Ghazali Darusalam, 2004: 32).
Definisi Pendidikan Islam
5. Di dalam Falsafah Pendidikan Islam, dasar utama yang menjadi
asasnya ialah Al-Quran dan Al-Sunnah dan matlamatnya untuk
mempotensikan seseorang insan agar menjadi muslim yang berilmu
pengetahuan, berilmu, beramal soleh dan berakhlak mulia ke arah
melengkapkan diri serta tanggungjawab sebagai hamba dan khalifah
Allah (Ghazali Darusalam 2004 : 175).
Falsafah Pendidikan Islam
6. Sifat Yang Mesti Ada Pada Seorang Guru
a) Menjadikan al-Quran dan al-Sunnah sebagai dasar dalam
pembelajaran seumur hidup bagi mendapat ilmu, kemahiran
dan penghayatan.
b) Membentuk umat Islam menjadi hamba Allah yang mahir,
keperibadian tinggi serta mempunyai pandangan semesta
yang selari dengan ajaran Islam.
c) Membentuk umat Islam yang bertanggungjawab kepada
diri, masyarakat dan alam sekitar.
d) Membentuk insan soleh sehingga mencapai kejayaan
dalam kehidupan di dunia dan akhirat (Kamarul Jasmi, 2007 :
24).
7. Sifat Yang Mesti Ada Pada Seorang Guru
Kefahaman yang jelas terhadap sifat-sifat yang mesti ada
pada seseorang guru mampu memberi dorongan dalaman
yang lebih berkesan kepada semua yang bergelar guru
terhadap pengajaran dan pembelajaran serta penglibatan
mereka di dalam aktiviti-aktiviti pembelajaran yang
dijalankan
8. Sifat Guru Impian
1) Guru sebagai Mu’addib.
Perkataan mu’addib boleh diterjemahkan sebagai pembentuk adab
yang diambil dari perkataan addaba yaaddibu ta’diban yang
bermaksud penyucian atau membersihkan seseorang daripada
kekotoran. Ta’dib al-sabiyyin sertinya mendidik anak dengan
tarbiyyah yang solehah dan bebas daripada perbuatan cela dan kotor
(Anis et.al 1972). Menurut (Abdullah 1995), Ta’dib dari segi
terminologi membawa maksud dalam proses mendidik atau
membentuk. Seseorang individu yang terdidik mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan segala potensinya ke arah
pembentukan peribadi, sikap dan sahsiah selaras dengan acuan
pembentukan yang ditetapkan oleh Allah S.W.T. (Kamarul Jasmi,
2007 : 85).
9. Sifat Guru Impian
Ciri-ciri Muaddib Guru iaitu:
a) Memakai pakaian yang sesuai dan kemas (menutup aurat).
b) Menepati masa.
c) Menuturkan kata-kata dengan sopan dan berhemah.
d) Menunjukkan kewibawaan (berautoriti dan berilmu)
e) Menunjukkan sikap prihatin terhadap kebajikan pelajar.
10. f) Mempamerkan sifat tawaddu’ atau rendah diri.
g) Mempamerkan sifat keceriaan.
h) Menerapkan akhlak semasa pengajaran & pembelajaran.
i) Mengambil berat terhadap perkembangan adab pelajar.
j) Menjaga maruah diri.
k)Menampilkan perwatakan atau personaliti yang baik
(Kamarul Jasmi, 2007 : 89).
Sifat Guru Impian
11. Sifat Guru Impian
2) Guru sebagai Murabbi.
Atan Long (1982) menerangkan maksud pendidikan adalah satu proses dan
aktiviti untuk menghasilkan perubahan yang dikehendaki dalam diri
seseorang.
Di sini konsep tarbiyyah merujuk kepada peranan guru dalam bilik darjah
untuk menjaga, membesar, mencurah kasih sayang, mendidik, mengajar,
menyubur dan memelihara fitrah para pelajar serta memupuk bakat dan
kebolehan yang wujud dalam diri mereka secara beransur-ansur agar dapat
berkembang dengan baik selaras dengan kematangan yang dilalui oleh para
pelajar tersebut (Kamarul Jasmi, 2007 : 94)
12. Ciri-ciri Murabbi Guru iaitu:
a) Menerapkan unsur ketauhidan.
b) Menerapkan nilai kemanusiaan.
c) Menyahkan nilai bukan Islam.
d) Menggunakan bahasa komunikasi yang sesuai dengan pelajar.
e) Memotivasikan pelajar.
f) Mengenali pelajar dan keluarga mereka.
g) Mendampingi pelajar dengan mesra.
h) Menunjukkan kasih sayang terhadap pelajar.
i) Menghormati idea atau potensi pelajar.
j) Menegur pelajar secara hikmah (tidak mengugut, sindir dan
berleter).
k) Menghukum pelajar untuk mendidik dan bukan mendenda.
l) Memanggil pelajar dengan mesra dan penuh kasih sayang.
m)Mewujudkan hubungan keibubapaan dengan pelajar (Kamarul
Jasmi, 2007 : 95).
13. 3) Guru sebagai Mursyid.
Konsep irsyad menurut al-Quran mengandungi maksud
jalan petunjuk, pemimpin yang memberi petunjuk, dan
petunjuk ke jalan yang benar. Konsep irsyad juga
bermaksud proses memberi arahan, panduan, bimbingan
dan petunjuk serta menjaga, mengikuti, menasihati dan
memimpin ke jalan yang benar. Ianya merujuk kepada
kepimpinan guru melalui pengajaran dan aktiviti dakwah
iaitu menjaga, menasihati, mengarah, membimbing,
memberi petunjuk kepada para pelajar ke arah
pembentukan dan pembanguan diri pelajar sebagai insan
soleh.
14. Ciri-ciri Mursyid Guru iaitu:
a) Bersikap adil terhadap pelajar.
b) Mengamalkan ciri musyawarah.
c) Mempamerkan sikap tegas.
d)Mempamerkan sifat kepimpinan yang mesra kepada
pelajar, ibubapa dan masyarakat.
e) Menampilkan kepimpinan berhikmah.
f) Mencetuskan idea atau semangat pelajar untuk maju dan
berjaya.
g) Bertindak pantas terhadap isu yang dihadapi oleh pelajar.
h) Menggalakkan daya kepimpinan di kalangan pelajar.
i) Mengawal suasana pembelajaran dan kelas dengan
berkesan.
j) Membimbing pelajar membuat keputusan.
k) Mengaitkan tanggungjawab pelajar sebagai khalifatullah
(Kamarul Jasmi, 2007 : 95).
15. 4) Guru sebagai Muallim
• Konsep ta’lim ditakrifkan sebagai suatu proses
pemberitahuan, pengajaran, pemindahan dan penyampaian
maklumat dan ilmu pengetahuan daripada seorang guru
kepada pelajarnya. Ilmu pengetahuan itu bersumberkan
wahyu Allah SWT.
• Ta’lim merujuk kepada peranan guru dalam pengajaran dan
menjalankan aktiviti dakwah dengan cara memberitahu,
mengajar, menyampaikan pelbagai jenis maklumat, disiplin
dan ilmu pengetahuan kepada para pelajar sama ada melalui
latihan, arahan atau sebarang bentuk pengajaran yang
seumpamanya.
• Proses ta’lim juga berperanan untuk mencorak dan mewarnai
pembentukan dan pembangunan diri para pelajar sebagai
insan soleh (Kamarul Jasmi, 2007 : 101).
16. Ciri-ciri Mu’allim Guru iaitu:
a) Memiliki dan menguasai ilmu.
b) Menghargai dan meningkatkan ilmu.
c) Menepati fakta.
d) Menyatupadukan ilmu intra dan inter bidang.
e) Menguasai huraian dan sukatan pelajaran.
f) Mengetahui isu semasa.
g) Menggalakkan percambahan ilmu.
h) Merangsang pemikiran pelajar melalui Kemahiran Berfikir
Kreatif dan Kritis (KBKK).
i) Mempelbagaikan sumber ilmu.
j) Menggalakkan pembelajaran kendiri.
k) Mengamalkan budaya penyelidikan (Kamarul Jasmi, 2007 :
101).
17. 5) Guru sebagai Mudarris
• Konsep mudarris merujuk kepada ciri pengajar yang berkesan
yang melibatkan aspek pengajaran dan pembelajaran (P&P)
bermula daripada persediaan mengajar sehingga kepada proses
pengajaran dan pembelajaran dan akhirnya penilaian kendiri.
Aspek ini lebih menyentuh kepada aspek luaran P&P berkesan
guru.
18. Ciri-ciri Mudarris Guru iaitu:
a) Menarik perhatian pelajar semasa P&P.
b) Menstruktur kandungan pengajaran.
c) Mengaitkan dengan pengetahuan sedia ada pelajar.
d) Memperkenalkan tajuk pengajaran semasa pengajaran.
e) Menyampaikan maklumat dengan mudah, tepat dan jelas.
f) Menggunakan papan hitam atau papan putih dengan berkesan.
g)Menyesuaikan strategi pengajaran dengan masa, minat dan
kebolehan atau tahap pelajar.
h)Mengawal bilik darjah dengan baik.
i)Menggunakan bahan bantu mengajar (BBM) yang sesuai dan
berkesan.
j) Memiliki sifat humor.
k)Memiliki kemahiran interpersonal yang baik (Kamarul Jasmi,
2007 : 84).
19. • Pada pandangan saya, sikap yang perlu ada untuk menjadi guru yang unggul pada masa
depan bertepatan dengan subjek falsafah Pendidikan Islam yang dipelajari ialah:
1) Guru yang mempunyai pengangan yang kuat terhadap al-Quran dan al-Sunnah.
Hal ini demikian kerana, ianya datang daripada Allah SWT jua. Al-quran dan al-Sunnah juga
menjadi motivasi kepada umat Islam untuk maju ke hadapan. Serta, sifat tersebut akan menjadi
pendorong kepada guru tersebut untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. Bukan untuk
menjadi hamba yang sombong dan bongkak tetapi menjadi lebih dekat kepada pencipta iaitu
Allah SWT.
2) Belajar sepanjang umur.
Sikap ini wajarlah ditekankan kepada setiap guru yang unggul pada masa depan. Hal ini
demikian kerana, fardu bagi seseorang muslim. Kita boleh mengambil iktibar daripada kisah Abu
Ali Muhammad bin al-Hasan bin al-Haitham (al- Hazem) juga dikenali sebagai Ibnu Haytham
seorang saintis yang terkenal, yang merupakan penuntut ilmu di dalam pelbagai bidang ilmu.
Kisah ini amat memberi inspirasi kepada para guru untuk sentiasa menuntut dan menambah
ilmu untuk kebaikan diri dan anak-anak didik kelak.
Cadangan Guru Yang Unggul Pada Masa Depan
20. 3) Pembangunan Akhlak Yang Mantap
Seseorang guru mestilah menjaga dan menunjukkan akhlak
yang terbaik kepada para pelajar dan masyarakat yang lain.
Hal ini demikian kerana, betapa buruknya akibat jika akhlak
tidak dijaga dengan sebenar-benarnya. Oleh itu, sebagai umat
Islam dan contoh guru yang unggul pada masa depan,
mestilah menjaga akhlak dengan sebaiknya.
21. Kesimpulan
Secara keseluruhannya, setelah dilihat sifat yang perlu ada
pada seseorang guru, ataupun sifat impian guru berdasarkan
kepada keunggulan pendidik seperti yang digariskan dalam
konsep 5M dapat dilihat bahawa ianya merupakan sifat yang
perlu dimiliki dan diamalkan oleh guru-guru dan semua guru
akademik amnya, kerana ianya jelas menonjolkan ketokohan
memimpin, keperibadian yang mulia, sifat kasih sayang dan
berjiwa luhur. Sifat-sifat sebegini mampu menjadikan mereka
sebagai ikutan yang terbaik dan berkesan kepada pelajar ke
arah kejayaan yang sebenar berlandaskan al-Quran dan al-
Sunnah.
22. Rujukan
Razaleigh Muhamat @ Kawangit. 20 14. Peranan Guru Pendidikan
Islam Dalam Pengurusan Aktiviti Dakwah Di Sekolah. Universiti
Kebangsaan Malaysia.