Mata kuliah bahasa Indonesia bertujuan mengembangkan kemampuan berbahasa mahasiswa secara ilmiah dan menumbuhkan kecintaan pada bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Dokumen ini membahas latar belakang, visi dan misi, kompetensi, serta peranan bahasa Indonesia di perguruan tinggi sebagai bahasa ilmiah.
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdfArifSantoso34
Modul ini membahas literasi budaya dan kewargaan di sekolah dasar dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami budaya Indonesia dan tanggung jawab sebagai warga negara. Modul ini menjelaskan berbagai materi dan kegiatan literasi budaya dan kewargaan yang dapat dilaksanakan di sekolah seperti bengkel bahasa daerah, kunjungan ke desa adat, dan pelatihan guru tentang budaya daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis membaca, yaitu membaca nyaring, membaca ekstensif yang terdiri dari membaca sekilas, membaca dangkal, dan membaca intensif yang terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide-ide, serta membaca bahasa dan sastra.
Mata kuliah bahasa Indonesia bertujuan mengembangkan kemampuan berbahasa mahasiswa secara ilmiah dan menumbuhkan kecintaan pada bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Dokumen ini membahas latar belakang, visi dan misi, kompetensi, serta peranan bahasa Indonesia di perguruan tinggi sebagai bahasa ilmiah.
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdfArifSantoso34
Modul ini membahas literasi budaya dan kewargaan di sekolah dasar dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami budaya Indonesia dan tanggung jawab sebagai warga negara. Modul ini menjelaskan berbagai materi dan kegiatan literasi budaya dan kewargaan yang dapat dilaksanakan di sekolah seperti bengkel bahasa daerah, kunjungan ke desa adat, dan pelatihan guru tentang budaya daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis membaca, yaitu membaca nyaring, membaca ekstensif yang terdiri dari membaca sekilas, membaca dangkal, dan membaca intensif yang terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide-ide, serta membaca bahasa dan sastra.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis membaca, yaitu membaca nyaring, membaca ekstensif yang terdiri dari membaca sekilas, membaca dangkal, dan membaca intensif yang terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide-ide, serta membaca bahasa dan sastra.
Dokumen tersebut merangkum program kegiatan literasi yang dilaksanakan di SDIT Al Hasanah Prabumulih yang mencakup tujuan peningkatan kemampuan literasi siswa, bentuk kegiatan seperti membaca dan menulis, sasaran kegiatan, dan pelaksanaannya."
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Makalah ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tingkat menengah. Ia menjelaskan pengertian BIPA, media pengajaran tulis BIPA tingkat menengah seperti permainan dan lingkungan sekitar, serta jenis-jenis tulisan yang diajarkan seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Seminar Internasional Bahasa dan Sastra Indonesia 4-6 November 2014Wulandari Fajriyah
Seminar ini akan membahas pendidikan berbasis keragaman budaya dan sumbangan bahasa serta sastra Indonesia. Akan diselenggarakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 4-6 November 2014 dengan pembicara dari dalam dan luar negeri. Topik seminar meliputi peranan bahasa dan sastra Indonesia dalam membangun keragaman budaya, implementasi lokalitas dalam pembelajaran, serta model evaluasi berbasis lokalitas.
Silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia peminatan ini membahas tentang kompetensi inti, ruang lingkup kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar untuk kelas XI semester genap. Materi pelajaran mencakup apresiasi sastra, berbagai genre sastra, dan periodisasi sastra Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Aspek Seni Bahasa dan Tatabahasa dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) di Malaysia. Aspek Seni Bahasa merupakan komponen penting dalam KSSR yang bertujuan membentuk kemahiran berbahasa siswa secara menyenangkan melalui aktivitas kreatif seperti menyanyi, bercerita, dan bermain peran. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat meningkatkan penghayatan nilai dan keind
Laporan ini memberikan ringkasan tentang observasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta. LIPIA telah menyediakan berbagai fasilitas TIK seperti ruang multimedia, laboratorium bahasa, dan akses internet nirkabel. Namun, kebanyakan perkuliahan masih menggunakan metode konvensional tanpa banyak memanfaatkan fasilitas TIK yang tersedia
Strategi Membangun Budaya Literasi dan Strategi Pendampingan Kegiatan Gerakan...rwulns
Strategi Membangun Budaya Literasi dan Strategi Pendampingan Kegiatan Gerakan Literasi. Meningkatkan peran sekolah dalam menumbuhkan dan mengembangkan budaya berpikir kritis dan percaya diri melalui kegiatan-kegiatan positif melalui kegiatan membaca dan menulis. Oleh karena itu pentingnya meningkatkan budaya literasi dalam peningkatan pendidikan berkarakter sangat berperan penting untuk kemajuan bangsa. Budaya literasi adalah suatu budaya di dalam masyarakat yang meliputi segala usaha manusia yang berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis.
Oleh karena itu pentingnya meningkatkan budaya literasi dalam peningkatan pendidikan berkarakter sangat berperan penting untuk kemajuan bangsa. Budaya literasi adalah suatu budaya di dalam masyarakat yang meliputi segala usaha manusia yang berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis.
Tujuan budaya literasi adalah menciptakan tradisi berpikir yang diikuti oleh proses membaca dan menulis sehingga menciptakan karya tulis ilmiah yang berdaya guna. Budaya literasi sangat berperan penting dalam peningkatan pendidikan karakter pada setiap manusia. Karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh tiap -tiap orang yang menyangkut hal kepribadian, sikap, dan tingkah laku terhadap lingkungan di sekitarnya.
Pembentukan karakter anak melalui masing-masing jalur pendidikan sangat penting untuk diterapkan dalam pendidikan formal, informal, dan non-formal. Salah satu contohnya yaitu mengenai budaya literasi yang diajarkan pada anak sejak usia dini, sehingga melalui pendidikan karakter pada anak akan membentuk pribadi menjadi lebih baik lagi. Tujuan adanya budaya literasi diharapkan masyarakat dapat lebih memahami suatu informasi hingga membentuk pola pikir kritis, sehingga masyarakat memiliki wawasan yang luas serta pendidikan karakter yang baik.
Suatu perwujudan untuk membentuk karakter bisa melalui budaya literasi, sehingga literasi bisa menjadi faktor utama dalam meningkatkan kualitas seseorang. Seiring dengan majunya teknologi membuat semakin mudahnya mendapatkan suatu informasi secara kilat, sehingga budaya literasi dapat diterapkan kapanpun dan dimanapun oleh masyarakat.
Akan tetapi kemajuan teknologi tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan karena beberapa orang tidak memanfaatkan teknologi dengan baik, hal tersebut yang menjadi faktor utama rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Beberapa upaya telah pemerintah lakukan untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia agar masyarakat dapat menemukan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi literasi dengan baik.
Baru-baru ini Kemendikbudristek mengembangkan enam jenis literasi untuk membiasakan budaya literasi pada masyarakat yaitu literasi baca tulis, literasi saing, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi numerisasi, serta literasi budaya. Bahkan Kementrian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi telah menjadikan literasi digital sebagai kurikulum 2013 sejak 2019, serta modul literasi digital untuk sekolah dasar ditahun ini
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis membaca, yaitu membaca nyaring, membaca ekstensif yang terdiri dari membaca sekilas, membaca dangkal, dan membaca intensif yang terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide-ide, serta membaca bahasa dan sastra.
Dokumen tersebut merangkum program kegiatan literasi yang dilaksanakan di SDIT Al Hasanah Prabumulih yang mencakup tujuan peningkatan kemampuan literasi siswa, bentuk kegiatan seperti membaca dan menulis, sasaran kegiatan, dan pelaksanaannya."
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Makalah ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tingkat menengah. Ia menjelaskan pengertian BIPA, media pengajaran tulis BIPA tingkat menengah seperti permainan dan lingkungan sekitar, serta jenis-jenis tulisan yang diajarkan seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Seminar Internasional Bahasa dan Sastra Indonesia 4-6 November 2014Wulandari Fajriyah
Seminar ini akan membahas pendidikan berbasis keragaman budaya dan sumbangan bahasa serta sastra Indonesia. Akan diselenggarakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 4-6 November 2014 dengan pembicara dari dalam dan luar negeri. Topik seminar meliputi peranan bahasa dan sastra Indonesia dalam membangun keragaman budaya, implementasi lokalitas dalam pembelajaran, serta model evaluasi berbasis lokalitas.
Silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia peminatan ini membahas tentang kompetensi inti, ruang lingkup kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar untuk kelas XI semester genap. Materi pelajaran mencakup apresiasi sastra, berbagai genre sastra, dan periodisasi sastra Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Aspek Seni Bahasa dan Tatabahasa dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) di Malaysia. Aspek Seni Bahasa merupakan komponen penting dalam KSSR yang bertujuan membentuk kemahiran berbahasa siswa secara menyenangkan melalui aktivitas kreatif seperti menyanyi, bercerita, dan bermain peran. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat meningkatkan penghayatan nilai dan keind
Laporan ini memberikan ringkasan tentang observasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta. LIPIA telah menyediakan berbagai fasilitas TIK seperti ruang multimedia, laboratorium bahasa, dan akses internet nirkabel. Namun, kebanyakan perkuliahan masih menggunakan metode konvensional tanpa banyak memanfaatkan fasilitas TIK yang tersedia
Strategi Membangun Budaya Literasi dan Strategi Pendampingan Kegiatan Gerakan...rwulns
Strategi Membangun Budaya Literasi dan Strategi Pendampingan Kegiatan Gerakan Literasi. Meningkatkan peran sekolah dalam menumbuhkan dan mengembangkan budaya berpikir kritis dan percaya diri melalui kegiatan-kegiatan positif melalui kegiatan membaca dan menulis. Oleh karena itu pentingnya meningkatkan budaya literasi dalam peningkatan pendidikan berkarakter sangat berperan penting untuk kemajuan bangsa. Budaya literasi adalah suatu budaya di dalam masyarakat yang meliputi segala usaha manusia yang berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis.
Oleh karena itu pentingnya meningkatkan budaya literasi dalam peningkatan pendidikan berkarakter sangat berperan penting untuk kemajuan bangsa. Budaya literasi adalah suatu budaya di dalam masyarakat yang meliputi segala usaha manusia yang berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis.
Tujuan budaya literasi adalah menciptakan tradisi berpikir yang diikuti oleh proses membaca dan menulis sehingga menciptakan karya tulis ilmiah yang berdaya guna. Budaya literasi sangat berperan penting dalam peningkatan pendidikan karakter pada setiap manusia. Karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh tiap -tiap orang yang menyangkut hal kepribadian, sikap, dan tingkah laku terhadap lingkungan di sekitarnya.
Pembentukan karakter anak melalui masing-masing jalur pendidikan sangat penting untuk diterapkan dalam pendidikan formal, informal, dan non-formal. Salah satu contohnya yaitu mengenai budaya literasi yang diajarkan pada anak sejak usia dini, sehingga melalui pendidikan karakter pada anak akan membentuk pribadi menjadi lebih baik lagi. Tujuan adanya budaya literasi diharapkan masyarakat dapat lebih memahami suatu informasi hingga membentuk pola pikir kritis, sehingga masyarakat memiliki wawasan yang luas serta pendidikan karakter yang baik.
Suatu perwujudan untuk membentuk karakter bisa melalui budaya literasi, sehingga literasi bisa menjadi faktor utama dalam meningkatkan kualitas seseorang. Seiring dengan majunya teknologi membuat semakin mudahnya mendapatkan suatu informasi secara kilat, sehingga budaya literasi dapat diterapkan kapanpun dan dimanapun oleh masyarakat.
Akan tetapi kemajuan teknologi tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan karena beberapa orang tidak memanfaatkan teknologi dengan baik, hal tersebut yang menjadi faktor utama rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Beberapa upaya telah pemerintah lakukan untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia agar masyarakat dapat menemukan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi literasi dengan baik.
Baru-baru ini Kemendikbudristek mengembangkan enam jenis literasi untuk membiasakan budaya literasi pada masyarakat yaitu literasi baca tulis, literasi saing, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi numerisasi, serta literasi budaya. Bahkan Kementrian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi telah menjadikan literasi digital sebagai kurikulum 2013 sejak 2019, serta modul literasi digital untuk sekolah dasar ditahun ini
1. Program Gerakan Literasi Sekolah
SMPIT AL-UKHUWAH
Lentera Aksara
No Nama Program Tujuan Pembuktian Deskripsi
1. Duta Literasi Sebagai penggerak literasi
sekaligus menjadi inspirasi
bagi siswa lainnya
Terciptanya beberapa karya Merupakan sekelompok siswa
yang dibentuk untuk
mengembangkan literasi di
sekolah
2. Bengkel Sastra Wadah untuk
mengembangkan minat dan
bakat siswa terhadap
Sastra Indonesia (Prosa,
Pusi, Drama)
Pagelaran Sastra Merupakan salah satu bentuk
kegiatan peningkatan apresiasi
sastra
3. Literasi Daerah Merevitalisasi Bahasa
daerah
Berpartisipasi dan
berprestasi dalam setiap
perlombaan bahasa daerah
Merupakan salah satu program
yang dilaksanakan sebagai
upaya perlindungan bahasa
dan sastra daerah
4. Literasi Religi Mengembangkan
pemahaman religi siswa
- Berpartisipasi dan
berprestasi dalam setiap
lomba keagamaan
- Habituasi tilawah
Merupakan sebuah program
untuk mengaplikasikan
pehaman religi siswa pada
kehidupan sehari-hari
5. Literasi Bahasa Asing Membiasakan penggunaan
bahasa asing di sekolah
- Guru dan siswa
menggunakan dua bahasa
(bilingual) dalam proses
Merupakan sebuah program
untuk mengaplikasikan
penggunaan bahasa asing
2. belajar mengajar
- Berpartisipasi dan
berprestasi dalam setiap
perlombaan bahasa asing
pada kehidupan sehari-hari
6. Taman Baca Memfasilitasi minat
membaca siswa
Dilaksanakan taman baca
yang refpresentatif
Merupakan sebuah fasilitas
yang berupa tempat untuk
siswa agar dapat membaca
dengan nyaman
7. Fun Literasi Menghabituasi budaya
literasi di sekolah
Dilaksanakan di setiap dua
pekan satu kali (terjadwal 2 x
60 menit)
Merupakan sebuah program
literasi untuk mengasah
kemampuan literasi siswa
8. Rutin Baca Menghabituasi budaya
literasi di sekolah
Dilaksanakan di setiap satu
pekan dua kali (terjadwal 15
menit)
Merupakan sebuah program
pembiasaan membaca
9. Mading Mempublish karya-karya
siswa
Dilaksanakan dua pekan
peredisi
Merupakan sebuah media
sebagai wadah karya-karya
siswa
10. Pameran Literasi Mempublish karya-karya
siswa dan guru
Dilakasanakan setiap akhir
semester
Merupakan sebuah kegiatan
untuk menyajikan karya-karya
siswa dan guru