Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...literasi digital
Kompleksnya isu cybersecurity hingga keberagaman multistakeholder yang terlibat dalam
cybersecurity memberikan tantangan tersendiri dalam upaya menghadapi cybersecurity. Mulai dari
belum adanya definisi yang ajeg, hingga ancaman terkait cybersecurity yang mempengaruhi
pembuatan kebijakan, serta upaya yang diambil untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut.
Dilengkapi dengan studi kasus, buku ini memberikan gambaran bagi Anda yang tertarik menggeluti
isu ini.
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukumRahmat Inggi
Perkembangan dunia menuju dunia tanpa batas (borderless world) telah banyak merubah berbagai aspek kehidupan. Proses ini menggerakkan perdagangan bebas antara benua, perpindahan manusia, barang dan modal yang semakin leluasa, serta pemakaiaan sumber daya-sumber daya di seluruh dunia menuju efisiensi yang lebih tinggi. Salah satu penyebab hal ini adalah kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin memudahkan manusia. Teknologi informasi telah menawarkan berbagai macam kemudahan seperti kecepatan akses data dan informasi, pemecahan masalah serta otomatisasi pekerjaan dan sebagainya. Penggunaan secara intensisif maupun ekstensif atas computer, internet, telepon seluler dan ATM telah mengatasi batasan ruang dan waktu. Menjadi sebuah fenomena dramatis yang disebut dengan digitalisasi.
Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Ririn Dwi A., ST.MTAnisa Maulina
Ini adalah sebagian kecil yang dipelajari dalam Jurusan Teknik Informatika. Untuk lebih jelas apa itu Jurusan Teknik Informatika, silahkan kunjungi >> http://blogs.unpas.ac.id/anisamaulina/2012/11/24/jurusan-teknik-informatika/
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTTIGF Indonesia
Presented by Kristiono (MASTEL)
ID IGF 2016
Sesi Ekonomi 2 - Tantangan Membangun Regulasi Teknologi dan Bisnis Over-the-Top (OTT)
Jakarta, 15 November 2016
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...literasi digital
Kompleksnya isu cybersecurity hingga keberagaman multistakeholder yang terlibat dalam
cybersecurity memberikan tantangan tersendiri dalam upaya menghadapi cybersecurity. Mulai dari
belum adanya definisi yang ajeg, hingga ancaman terkait cybersecurity yang mempengaruhi
pembuatan kebijakan, serta upaya yang diambil untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut.
Dilengkapi dengan studi kasus, buku ini memberikan gambaran bagi Anda yang tertarik menggeluti
isu ini.
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukumRahmat Inggi
Perkembangan dunia menuju dunia tanpa batas (borderless world) telah banyak merubah berbagai aspek kehidupan. Proses ini menggerakkan perdagangan bebas antara benua, perpindahan manusia, barang dan modal yang semakin leluasa, serta pemakaiaan sumber daya-sumber daya di seluruh dunia menuju efisiensi yang lebih tinggi. Salah satu penyebab hal ini adalah kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin memudahkan manusia. Teknologi informasi telah menawarkan berbagai macam kemudahan seperti kecepatan akses data dan informasi, pemecahan masalah serta otomatisasi pekerjaan dan sebagainya. Penggunaan secara intensisif maupun ekstensif atas computer, internet, telepon seluler dan ATM telah mengatasi batasan ruang dan waktu. Menjadi sebuah fenomena dramatis yang disebut dengan digitalisasi.
Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Ririn Dwi A., ST.MTAnisa Maulina
Ini adalah sebagian kecil yang dipelajari dalam Jurusan Teknik Informatika. Untuk lebih jelas apa itu Jurusan Teknik Informatika, silahkan kunjungi >> http://blogs.unpas.ac.id/anisamaulina/2012/11/24/jurusan-teknik-informatika/
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTTIGF Indonesia
Presented by Kristiono (MASTEL)
ID IGF 2016
Sesi Ekonomi 2 - Tantangan Membangun Regulasi Teknologi dan Bisnis Over-the-Top (OTT)
Jakarta, 15 November 2016
Kedaulatan Siber NKRI di Era "Global Broadband"Arki Rifazka
Technological convergence of telecommunications, Internet and broadcasting, has encouraged the emergence of new economic infrastructure is called Broadband Network. Benefit from the existence of broadband networks for improving the quality of social and economic life of a nation would not need to be discussed further in this text. The other side, it is very necessary to understand that the current domestic broadband network is connected to the global broadband network, so then the entire national assets can be connected (networked) to the global network. This global connectedness form a new world called Cyber-World that move life face-to-face or physical meeting into a virtual life. This connectivity provides a lot of convenience, but also bring new vulnerabilities and threats, the threat of cyber sovereignty.
Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung (globally-networked)Mastel Indonesia
Berpadunya teknologi telekomunikasi, internet, dan penyiaran, telah mendorong munculnya infrastruktur ekonomi baru yang disebut dengan Jaringan Broadband. Manfaat dari keberadaan jaringan broadband bagi peningkatan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi suatu bangsa kiranya tidak perlu dibahas lagi dalam naskah ini. Sisi lain yang amat perlu dipahami adalah bahwa saat jaringan broadband domestik tersambung dengan jaringan broadband global, seluruh aset nasional dapat menjadi terhubung (networked) ke jaringan global. Keterhubungan global ini membentuk dunia baru Cyber-World yang memindahkan kehidupan tatap-muka atau temu fisik menjadi kehidupan Online. Keterhubungan ini memberi banyak kemudahan, namun juga membawa kerentanan dan ancaman baru, yaitu ancaman kedaulatan Cyber.
Tugas kelompok 2 tatap muka 7 sistem informasi manajemenApriani Suci
Telekomunikasi seluler di Indonesia adalah sebuah kumpulan informasi yang mencakup
keseluruhan hal yang berkenaan perkembangan telekomunikasi seluler yang terjadi di Indonesia sampai
sekarang. Jumlah pengguna seluler di Indonesia sampai bulan Juni 2010 diperkirakan mencapai 180 juta
pelanggan, atau mencapai sekitar 80 persen populasi penduduk. Dari 180 juta pelanggan seluler itu,
sebanyak 95 persen adalah pelanggan prabayar. Menurut catatan ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler
Indonesia), pelanggan Telkomsel sampai bulan Juni 2010 mencapai 88 juta nomor, XL sekitar 35 juta,
Indosat sekitar 39,1 juta, selebihnya merupakan pelanggan Axis dan Three. Direktur Utama PT
Telkomsel, Sarwoto mengatakan, dari sisi pendapatan seluruh operator seluler sudah menembus angka
Rp100 triliun. Industri ini diperkirakan terus tumbuh, investasi terus meningkat menjadi sekitar US$2
miliar per tahun, dengan jumlah BTS mencapai semakin 100.000 unit.
Tanggapan Mastel terhadap Rancangan Peraturan Menkominfo tentang Kewajiban Pe...Arki Rifazka
Pada tanggal 12 Mei 2015, Ketua Umum MASTEL mengirimkan surat kepada Menkominfo dengan perihal Tanggapan Mastel terhadap Rancangan Peraturan Menkominfo tentang Penyediaan Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi dan Informatika
The Development of Digital Based Convergence Industry to Strengthen National ...Arki Rifazka
To Develop Digital Based Convergence Industry
- Speed up IBP as Keppres 96/2014
- Regulatory reform toward convergence regulatory
- Develop national ecosystem of convergence industry
Smart city is a system that enhances human and social capital wisely using and interacting with natural and economic resources via technology based solution to address public issues and efficiently achieve sustainable development and a high quality of life on the bases of a multi stakeholder, municipally based partnership.
Dampak App Economy terhadap Jobs Creation dan CreativityArki Rifazka
Ringkasan Materi Dampak App Economy terhadap Jobs Creation dan Creativity
------
- In 2012, the global app economy accounted for 18% of the combined app services & handset market
- By 2016 the contribution of app economy will rise to 33%
- Equivalent to half of the handset market ~ source: VisionMobile
2. Mindset Dasar
Negara & konvergensi ICT
Jaringan Teleponi Menjadi Broadband
Pendekatan Kerangka Berpikir Konvergensi
Amanah Menyediakan Akses Informasi
Pitalebar Indonesia di Tengah Pitalebar Dunia
Pentingnya HANKAMNAS Siber
4. Technology-Push:
Teknologi baru à manfaat baru à pola bisnis baru à
perbuatan hukum baru à dampak IPOLEKSOSBUD
baru à ancaman HANKAMNAS baru à Legislasi
baru.
Market/Demand-Pull:
Pasar baru à layanan baru à teknologi baru à pola
bisnis baru à perbuatan hukum baru à dampak
IPOLEKSOSBUD baru à ancaman HANKAMNAS
baru à Legislasi baru.
6. n Alinea IV Pembukaan UUD 1945 :
¨ Memajukan kesejahteraan umum
¨ Mencerdaskan kehidupan bangsa
¨ Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
n Pasal 28 C ayat (1) :
¨ Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.** )
n Pasal 28 F :
¨ Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.** )
7. Pasal 3
RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya
Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945
1. Untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia
2. memajukan kesejahteraan umum
3. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam
bentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan
Nasional.
8. Merujuk pada Bab IV.1.2. Huruf D
Butir 31: ”Pembangunan pos dan telematika diarahkan untuk mendorong terciptanya
masyarakat berbasis informasi (knowledge-based society) melalui:
1. penciptaan landasan kompetisi jangka panjang penyelenggaraan pos dan
telematika dalam lingkungan multioperator;
2. pengantisipasian implikasi dari konvergensi telekomunikasi, teknologi informasi,
dan penyiaran, baik mengenai kelembagaan maupun peraturan termasuk yang
terkait dengan isu keamanan, kerahasiaan, privasi, dan integritas informasi;
3. penerapan hak kekayaan intelektual;
4. peningkatan konvergensi pasar dan industri;
5. pengoptimalan pembangunan dan pemanfaatan prasarana pos dan telematika dan
prasarana non-telekomunikasi dalam penyelenggaraan telematika;
6. penerapan konsep netral teknologi yang responsif terhadap kebutuhan pasar dan
industri dengan tetap menjaga sinergi dan integrasi prasarana jaringan menuju next
generation network;
7. peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap potensi
pemanfaatan telematika serta pemanfaatan dan pengembangan aplikasi
berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
10. Jaringan Telepon
n Mengacu pada layanan voice
(percakapan telepon) dengan
kecepatan akses 64 kbps per
saluran atau voice + data dengan
kecepatan akses 144-kbps.
n Terminologi jaringan dan layanan:
¨ Jaringan local – telepon lokal
¨ Jaringan interlokal – telepon
interlokal (SLJJ).
¨ Jaringan internasional – telepon
internasional (SLI).
n File Video yang ukurannya 1000x
voice tidak bisa diakses melalui
jaringan akses teleponi ini, shg
harus melalui jaringan tersendiri.
Jaringan Broadband
n Kecepatan akses ke/dari rumah/
kantor bisa dibuat mencapai 100Mbps
(= 100-ribu kbps), atau 1 Gbps (= 1
juta kbps).
n Voice, text, audio, dan video atau pun
data lainnya dapat diakses melalui
jaringan ini.
n Terminologi jaringan dan layanan:
¨ Jaringan backbone, distribution,
backhaul, dan jaringan akses.
¨ Layanan voice, data, dan multimedia
(atau triple-play).
n Maka jaringan broadband adalah
jaringan serba guna utk beragam
tujuan di semua sektor kehidupan.
n Mengubah kegiatan fisik menjadi
kegiatan online, sehingga terbentuk
dunia baru (cyber-world).
11. Era UU 36 thn 1999
n Jaringan Telepon
¨ Voice (percakapan telepon)
¨ SMS/MMS/data ukuran kecil
¨ Facsimile
n Jaringan Internet
¨ Email, browsing, searching
n Jaringan Penyiaran
¨ Free to air & berbayar
n Jaringan Khusus
Semuanya berdiri sendiri
secara terpisah melayani
warga negara.
Era Konvergensi
n Jaringan broadband untuk
semua hal (fixed & mobile)
¨ Telekomunikasi
¨ Internet
n email, browsing, searching
¨ Penyiaran
n IPTV, Web-TV, Radio-Online
¨ Media Online
¨ Transaksi Online
¨ Perbankan Online
¨ E-Government
¨ E-Health, E-edu, E-lainnya.
¨ Cloud, M2M, IoT
¨ dan sebagainya.
12. Transformasi
Ekonomi
Transformasi
Sosial
Inovasi
&
Pelestarian
Budaya
Mengembangkan
Human
Capital
Membina
industri,
penyelenggaraan,
dan
entrepreneurship
sektor
TIK.
Membangun
TIK
sebagai
tools
efisiensi
dan
produk:fitas.
Meningkatkan
kualitas
hidup
melalui
ketersediaan
akses
informasi
yang
merata,
terjangkau
dan
berkualitas.
Mendorong
industri
konten
lokal
&
arsip
elektronik
seni-‐budaya
daerah
yang
ber-‐Bhinneka
Tunggal
Ika.
Mengembangkan
SDM
terampil
TIK
dan
membangun
masyarakat
berbasis
pengetahuan
&
kearifan
lokal.
1
2
3
4
5
Meminimalkan
Digital
Divide
Mendidik
masyarakat
daerah
ter:nggal
tentang
TIK
dan
cara
memanfaatkannya.
6
Manfaat
yang
diharapkan:
§ Pemerintahan
§ Pertanian
§ Manufacturing
§ E-‐economy
Manfaat
yang
diharapkan:
§ Layanan
Kesehatan
meningkat
§ Kualitas
Pendidikan
merata
§ Media
Elektronik
&
Hiburan
§ Masyarakat
Melek
manfaat
TIK
§ Pariwisata
§ Transportasi
§ Kelautan
§ UMKM
Manfaat
yang
diharapkan:
§ Promo
Kuliner
§ Potensi
Daerah
§ Sejarah
Bangsa
§ Cerita
Rakyat
§ Sosial
budaya
§ Bahasa
Daerah
§ Adat-‐is:adat
§ Industri
Krea:f
Membangun
infrastruktur
jaringan
backbone,
distribu5on,
dan
access
broadband
hingga
ke
desa-‐desa.
Membangun
Infrastruktur
TIK
Membangun 6,5,4 akan mendapat manfaat 1,2,3
14. Mengacu
kepada Tujuan
Nasional
Kesejahteraan
Umum
Mencerdaskan
Kehidupan
Bangsa
Melaksanakan
Amanat UUD 45
Setiap orang
berhak
memperoleh
manfaat dari
IPTEK
Setiap orang
berhak untuk
berkomunikasi
dan memperoleh
informasi
Melengkapi
kekurangan dari
UU 36 thn 1999
Harmonisasi
Undang-Undang
sektor
Telekomunikasi
dan Penyiaran
Konvergensi
Penyiaran dan
Media
Politik Luar
Negeri &
Perdagangan
Global
Gerbang NKRI,
sikap terhadap
net-neutrality &
open internet
Online Trading
16. 3. Gerbang
Siber NKRI
Penghubung
Propinsi Penghubung
Kabupaten
Penghubung
Kecamatan
1. Penataan Nasional-Backbone-Network
Memastikan semua kabupaten, kecamatan dan kelurahan terhubung
Distribution-network
Luar Negeri
Monopoli Alamiah (Open Access) – backbone nasional
Monopoli per Wilayah
Batas-NKRI
Satelit
domestik
Access-
network
17. • Menata penyediaan Jaringan backbone Nasional yang efisien
• Menata penyediaan jaringan akses (mobile & fixed)
• Menata penyediaan beragam konten dan aplikasi pada Jaringan broadband
• Menata Gerbang dunia-cyber NKRI
Lingkup Legislasi Jaringan Broadband
• Tertib penyelenggaraan dan penggunaan frekuensi secara efisien;
• Menjaga kesehatan persaingan usaha
• Mendorong Investasi Infrastruktur untuk pemerataan akses informasi
• Memberikan perlindungan konsumen dan warga negara;
• Menjaga kedaulatan negara, kepentingan nasional, dan ketahanan nasional;
• Menjamin kewenangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan konvergensi
• Menjamin manfaat teknologi sebesar-besarnya bagi kemakmuran
Tujuan Legislasi Konvergensi
18. Penyelenggara &
Pemilik Jaringan
Penyelenggara
Jaringan (virtual)
Penyelenggara
Aplikasi/Konten
Pengembang/
pembuat Aplikasi/
Konten
Penyelenggara
Aplikasi/Konten
Penyelenggara
Aplikasi/Konten
Penyelenggara
Jaringan (virtual)
Penyelenggara
Jaringan (virtual)
Pengembang/
pembuat Aplikasi/
Konten
Pengembang/
pembuat Aplikasi/
Konten
Pengembang/
pembuat Aplikasi/
Konten
Penyelenggara &
Pemilik Jaringan
Penyelenggara
Aplikasi/Konten
Pengembang/
pembuat Aplikasi/
Konten
Penyedia
Fasilitas(lahan, menara,
duct)
Pengembang/pembuat
Aplikasi-bisnis & Konten
Penyedia Server/portal
Aplikasi-bisnis & Konten
Penyelenggara
Jaringan (virtual)
Penyelenggara &
Pemilik Jaringan
Penyelenggaraan Jaringan TIK
(membangun fasilitas jaringan fisik dan
menyediakan layanan jaringan fisik dan/atau
virtual; ada 3-level: backbone, distribution, dan
access dengan cakupan nasional, regional, atau
pun lokal)
Penyelenggaraan Jasa TIK
(penyedia portal/server, data center, cloud-
application, platform server konten, solusi e-
business, aplikasi e-commerce, game online,
VoD, pay per view, IPTV, telephony, messaging,
mobile-TV, e-Gov, e-health, e-edu, social
networking, etc.)
Fasilitas Pendukung (vital)
(right of way vs. PAD dan
monopoly kawasan tertentu)
Peluang Usaha Telko-konvergen
Industri Kreatif TIK
(bisa individual, UKM, atau software-/production-
house besar; easy come-easy go, bajak-membajak,
dst)
VERTIKAL
18
HORIZONTAL
20. I-hub
GI
E-eduE-health
Jaringan-Broadband-Global
E-Gov
E
Trans
E-Bank
Komu-
nikasi
E
media
Gerbang NKRI
Kedaulatan &
Hankamnas
AppsIDCNPG dsb
NPG : national payment gateway
IDC : Indonesia Data Center
Apps : server aplikasi & kontenDomestic-connectivity
Jaringan Pita Lebar Indonesia
(Domestic Broadband Network)
internet
Broad
cast
Melalui broadband-network, kehidupan temu-fisik, beralih ke kehidupan Online à
Globalisasi Cyber à Kedaulatan Cyber (all-sectors: IPOLEKSOSBUD-HANKAM)
UU Kes
Global
hospital
UU Tel
Pitalebar
Indonesia
UU Diknas
Global Online
education
UU Penyiaran
Dominasi
Konten global
UU Pers
Penetrasi Media global
UU Bank
Global Banking UU Transaksi Elektronik
Perdagangan Global Online
UU Cyber
Cyber crime
Cyber threats
Global-connectivity
INDONESIA TANPA TAPAL BATAS
Public-Utilities
1. Arus uang digital
global;
2. Arus barang digital
global;
3. Arus data pribadi &
Big Data global
21. n Layanan telekomunikasi global;
n Layanan e-commerce global;
n Layanan Global-Cloud & Global-data-center;
n Layanan hiburan global (konten global);
n Layanan informasi global (media global);
n Penguasaan bisnis iklan global (global-rating);
n Arus uang digital global;
n Arus barang digital global;
n Arus data pribadi & Big Data global;
n Indonesia tanpa tapal batas (no more sovereignty)
22. n Fixed broadband
¨ Seluruh rumah dan kantor terhubung ke seluruh dunia
melalui broadband network.
¨ Semua pabrik modern dapat terhubung globally.
¨ Semua sistem kendali listrik, lampu lalin, kendali air dapat
terhubung globally.
n Mobile broadband
¨ Gadget (smartphone/tablet/laptop) melekat pada
pemiliknya dan terhubung ke seluruh dunia.
¨ Setiap orang dan setiap anak yang membawa gadget
menjadi terhubung ke Dunia Cyber.
¨ Gadget adalah jendela dunia, dan pintu ancaman.
24. 1. NKRI globally
connected
tanpa batas
negara
Ancaman dan
Resiko
Keamanan Siber
Dalam Negeri
Online
Globalization
2. Everything
being
Networked
Warga negara
Bisnis
Infrastruktur
FASUM dan
Public Services
3. Diperlukan
Gerbang
Pelindung Dunia
Maya NKRI
Perlindungan
Keamanan
Nasional
Perlindungan
data pribadi
Perlindungan
anak
4. Terwujudnya
Kedaulatan
Siber
Kendali
Keamanan
Nasional
Perlindungan
warga negara
Kedaulatan
IPOLEKSOSBUD
NKRI
25. Menghadapi Cyber
attacks – cyber warfare
Melindungi critical-ICT-
infrastructure
Mencegah gangguan
terhadap public utility
Deklarasi WSIS C5:
“Building Confidence
and Security in the use
of ICTs”– infrastruktur
e-commerce.
Pertahanan &
Keamanan
IPOLEKSOSBUD
26. Kedaulatan Siber di bidang IPOLEKSOSBUD
• Kewajiban Domestic routing, domestic Data Center,
kebijakan Big-Data.
• National payment gateway, Badan hukum Indonesia,
perpajakan & non-pajak, yurisdiksi cyber, kewajiban
kepada Negara selain kewajiban ekonomi.
• Pengawasan konten, perlindungan warga negara,
perlindungan anak.
• HANKAMNAS cyber dengan Sishankamrata (multi-
stake holders)
27. MASTEL mengapresiasi inisiatif Forum Konvergensi
• Pemerintah bersama masyarakat berhasil menyusun Kebijakan
Pemanfaatan Teknologi ICT secara maksimal bagi kemakmuran bangsa.
• Buku Putih dapat terharmonisasi dengan legislasi yang telah ada dan
didalamnya turut mengedepankan perspektif kepentingan nasional.
Harapan MASTEL