Kelompok 2 terdiri dari 6 orang dengan rentang usia 16-35 tahun. Dokumen ini memberikan informasi tentang teknik pembuatan kerajinan tangan dari berbagai bahan seperti kayu, ranting, stik es krim, dan logam melalui proses ukiran, penempaan, atau pengecoran.
Beberapa kerajinan tradisional yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah miniatur mobil dari kayu dengan motif geometri yang dipahat, tudung saji dari bambu dengan motif geometri yang dianyam, patung dari batu dengan motif geometris dan natural yang dipahat dan diukir, gantungan kunci dari logam dengan teknik cor dan etsa, serta bola takraw dari rotan yang dianyam.
Dokumen ini membahas kerajinan yang dibuat dari bahan keras seperti kayu, rotan, bambu, dan logam. Kerajinan-kerajinan tersebut antara lain pigura cermin, hiasan dinding, kaligrafi, miniatur motor, perabot rumah tangga, kipas tangan, dan perhiasan yang dibuat dengan teknik ukiran, pahatan, anyaman, dan cetakan logam. Kerajinan-kerajinan tersebut berfungsi tidak hanya sebagai benda h
Dokumen ini membahas beberapa jenis kerajinan dari bahan keras seperti kayu, bambu, logam, rotan, dan batu. Setiap jenis kerajinan memiliki bahan dasar dan teknik pembuatan yang berbeda-beda serta digunakan sebagai benda hias dan benda pakai. Dokumen ini juga menyimpulkan bahwa semua karya seni kerajinan memiliki keindahan tersendiri dan fungsi ganda sebagai benda hias dan benda pak
Kerajinan bahan keras XI IS 3-kel. 02 (SMA N 1 Jepara)Adela Agustina
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa jenis kerajinan kayu yang dapat dibuat, seperti gantungan baju, penunjuk waktu, tempat pensil, dan lainnya. Semua kerajinan tersebut menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya dan dapat dihias sesuai selera. Kerajinan-kerajinan tersebut multifungsi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Dokumen ini berisi ringkasan tentang kerajinan bahan keras yang dibuat kelompok 7 prakarya dan kewirausahaan SMA Negeri 1 Jepara tahun 2014/2015. Terdapat kerajinan dari berbagai bahan dasar seperti kayu, batu marmer, rotan, fiberglass, logam, dan bambu dengan berbagai motif hias dan fungsi sebagai benda hias atau benda pakai.
Kelompok 6 produk kerajinan dari bahan kerasatriarie
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 6 yang membuat kerajinan dari bahan keras alami seperti rotan dan kayu. Beberapa contoh kerajinan yang dibuat adalah kursi, kerai, keranjang, kotak tissu, dan topeng yang dibuat dengan teknik ukiran, pengecatan, serta finishing.
Beberapa kerajinan tradisional yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah miniatur mobil dari kayu dengan motif geometri yang dipahat, tudung saji dari bambu dengan motif geometri yang dianyam, patung dari batu dengan motif geometris dan natural yang dipahat dan diukir, gantungan kunci dari logam dengan teknik cor dan etsa, serta bola takraw dari rotan yang dianyam.
Dokumen ini membahas kerajinan yang dibuat dari bahan keras seperti kayu, rotan, bambu, dan logam. Kerajinan-kerajinan tersebut antara lain pigura cermin, hiasan dinding, kaligrafi, miniatur motor, perabot rumah tangga, kipas tangan, dan perhiasan yang dibuat dengan teknik ukiran, pahatan, anyaman, dan cetakan logam. Kerajinan-kerajinan tersebut berfungsi tidak hanya sebagai benda h
Dokumen ini membahas beberapa jenis kerajinan dari bahan keras seperti kayu, bambu, logam, rotan, dan batu. Setiap jenis kerajinan memiliki bahan dasar dan teknik pembuatan yang berbeda-beda serta digunakan sebagai benda hias dan benda pakai. Dokumen ini juga menyimpulkan bahwa semua karya seni kerajinan memiliki keindahan tersendiri dan fungsi ganda sebagai benda hias dan benda pak
Kerajinan bahan keras XI IS 3-kel. 02 (SMA N 1 Jepara)Adela Agustina
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa jenis kerajinan kayu yang dapat dibuat, seperti gantungan baju, penunjuk waktu, tempat pensil, dan lainnya. Semua kerajinan tersebut menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya dan dapat dihias sesuai selera. Kerajinan-kerajinan tersebut multifungsi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Dokumen ini berisi ringkasan tentang kerajinan bahan keras yang dibuat kelompok 7 prakarya dan kewirausahaan SMA Negeri 1 Jepara tahun 2014/2015. Terdapat kerajinan dari berbagai bahan dasar seperti kayu, batu marmer, rotan, fiberglass, logam, dan bambu dengan berbagai motif hias dan fungsi sebagai benda hias atau benda pakai.
Kelompok 6 produk kerajinan dari bahan kerasatriarie
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 6 yang membuat kerajinan dari bahan keras alami seperti rotan dan kayu. Beberapa contoh kerajinan yang dibuat adalah kursi, kerai, keranjang, kotak tissu, dan topeng yang dibuat dengan teknik ukiran, pengecatan, serta finishing.
Dokumen tersebut membahas beberapa kerajinan tangan dari bahan kayu dan bambu beserta teknik pembuatannya, di antaranya adalah asbak berbentuk kepiting dari kayu, bingkai cermin berukir dari kayu, gantungan kunci berbentuk lumba-lumba dari kayu, kursi rotan, pigura bermotif simetris dari bambu, dan miniatur angklung dari bambu.
Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)nuvia_kn
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dua buah kerajinan tangan yaitu seruling suara burung dan tas anyaman yang dibuat oleh kelompok 4. Seruling dibuat dari bambu dengan teknik memasukkan potongan sandal ke ujung bambu yang dipotong runcing untuk menimbulkan suara. Tas anyaman dibuat dari bambu dan kawat dengan teknik menyayat bambu tipis, mengawetkannya dengan bahan alami lalu dijahit bersama kulit at
Dokumen ini membahas tiga jenis kerajinan tangan yaitu dari kayu, logam, dan rotan. Kayu jati dan mahoni diukir dengan teknik ukir, ukir tekan, dan bubut untuk membuat furnitur dan hiasan rumah dengan motif Jepara, Padjajaran, dan natural. Logam monel dibentuk dengan mesin bubut dan raso menjadi perhiasan atau aksesoris dengan motif nama dan alami. Anyaman dari rotan secara manual menjadi furnitur
Dokumen tersebut membahas tentang kerajinan bahan keras, termasuk definisi, jenis (alami dan buatan), contoh, fungsi, produk, cara pembuatan kerajinan rotan, analisis break even point untuk usaha kerajinan rotan, format anggaran produksi, dan faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan wirausaha.
Etalase dibuat dari aluminium dengan ukuran 100x45x100 cm. Terdiri dari tiang sudut, spandrel, dan kepala yang disatukan menggunakan spigot dan sekrup. Tahapan pembuatannya meliputi persiapan alat dan bahan, pemotongan komponen, pengeboran lubang pada komponen, dan penyatuan komponen menjadi etalase. Foto wawancara juga ditampilkan. Kunci keberhasilan usaha adalah perencanaan
Dokumen tersebut membahas tentang kerajinan bahan keras, termasuk definisi, jenis, contoh, fungsi, tahap pembuatan, produk-produk, dan faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan wirausahaan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang kerajinan bahan keras, proses pembuatannya, dan faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha kerajinan.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Dokumen tersebut membahas beberapa kerajinan tangan dari bahan kayu dan bambu beserta teknik pembuatannya, di antaranya adalah asbak berbentuk kepiting dari kayu, bingkai cermin berukir dari kayu, gantungan kunci berbentuk lumba-lumba dari kayu, kursi rotan, pigura bermotif simetris dari bambu, dan miniatur angklung dari bambu.
Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)nuvia_kn
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dua buah kerajinan tangan yaitu seruling suara burung dan tas anyaman yang dibuat oleh kelompok 4. Seruling dibuat dari bambu dengan teknik memasukkan potongan sandal ke ujung bambu yang dipotong runcing untuk menimbulkan suara. Tas anyaman dibuat dari bambu dan kawat dengan teknik menyayat bambu tipis, mengawetkannya dengan bahan alami lalu dijahit bersama kulit at
Dokumen ini membahas tiga jenis kerajinan tangan yaitu dari kayu, logam, dan rotan. Kayu jati dan mahoni diukir dengan teknik ukir, ukir tekan, dan bubut untuk membuat furnitur dan hiasan rumah dengan motif Jepara, Padjajaran, dan natural. Logam monel dibentuk dengan mesin bubut dan raso menjadi perhiasan atau aksesoris dengan motif nama dan alami. Anyaman dari rotan secara manual menjadi furnitur
Dokumen tersebut membahas tentang kerajinan bahan keras, termasuk definisi, jenis (alami dan buatan), contoh, fungsi, produk, cara pembuatan kerajinan rotan, analisis break even point untuk usaha kerajinan rotan, format anggaran produksi, dan faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan wirausaha.
Etalase dibuat dari aluminium dengan ukuran 100x45x100 cm. Terdiri dari tiang sudut, spandrel, dan kepala yang disatukan menggunakan spigot dan sekrup. Tahapan pembuatannya meliputi persiapan alat dan bahan, pemotongan komponen, pengeboran lubang pada komponen, dan penyatuan komponen menjadi etalase. Foto wawancara juga ditampilkan. Kunci keberhasilan usaha adalah perencanaan
Dokumen tersebut membahas tentang kerajinan bahan keras, termasuk definisi, jenis, contoh, fungsi, tahap pembuatan, produk-produk, dan faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan wirausahaan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang kerajinan bahan keras, proses pembuatannya, dan faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha kerajinan.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Prakarya Bahan Keras
1. Kelompok 2
1. Heppy Fani K. (16)
2. Ilham Dimas K. (17)
3. Laila Ariniawati (19)
4. M. Imaduddin Indrawan P. (22)
5. M. Zakiyyul Fuad (31)
6. Nila Authoria (35)
2. Kursi
• Bahan utama : kayu jati
• Motif : ukiran
• Fungsi : untuk duduk
• Teknik pembuatan :
– Buat rancangan desain kursi sesuai keinginan
– Siapkan bahan dan alat yang diperlukan (gergaji, kayu, masker,
dll)
– Proses pembuatannya dg memotong kayu sesuai rancangan,
kemudian disambungkan potongan-potongan kayu tersebut
menjadi bentuk kursi yang diinginkan
– Buat motif ukiran di bagian-bagian tertentu
– Amplas dengan kertas amplas sampai halus , kemudian dicat
agar tidak mudah rapuh dan awet
3. Bingkai Foto
• Bahan utama : ranting
• Motif : hiasan gantung
• Fungsi : meletakkan foto
• Teknik pembuatan:
– Siapkan alt dan bahan (ranting, tali pancing, kawat, pengkilap
kayu)
– Cari ranting pohon yang sudah tua dan tidak mudah patah
– Poles ranting dengan pengkilap agar menark warnanya
– Lilitkan kawat disetiap ujungnya dan buat lingkaran pengikatan
tali antara ranting dengan foto
– Sambungkan ranting satu dengan ranting lainnya dengan
meletakkan tepat di tengah
– Bingkai foto sudah siap digunakan
4. Tempat Tisu
• Bahan dan alat :
– Stik es krim bentuk oval sebanyak 1 ikat (50
batang)
– Lem kayu
– Vernis (politer)
– Kertas tisu
– Kuas lukis
5. Teknik Pembuatan
• Buatlah alas dengan cara menyilang menggunakan stik sebanak 12
atang setinggi 3 susun
• Ambil stik sebanyak 3 batang untuk membuat dasar kipas, tempel 2
batang syik di atas stik yang di berikan lem
• Tempel stik bagian kiri dan kanan, bagian atas agak direnggangkan
dan bagian bawah merapat
• Tempel stik bagian kiri dan kanan sebanyak 9-10 batang stik
sehingga membentuk sebuah kipas
• Buat satu kipas lagi
• Kipas yang telah selesai dibuat ditempel diatas alas satu persatu
• Warnai dengan politur/vernis agar tampak mengkilap
• Tempat tisu telah selesai
6. Kriya Logam Dua Dimensi
• Bahan dan alat dua dimensi :
– Lembaran bahan logam seperti alumunium,
kuningan, tembaga, perak, dsb
– Pulpen yang sudah tidak terpakai
– Kertas untuk menggambar sketsa
7. Teknik Pembuatan
• Buat gambar desain
• Tempel gambar desain yang telah jadi pada permukaan
bahan logam yang akan dipakai
• Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam
seperti alumunium menggunakan pulpen bekas,
dengan cara menekan mengikuti kontur pada desain
gambar yang akan dibuat
• Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan
alumunium, kertas dicabut, kemudian pada pemukaan
alumunium bagian bawah dialasi dengan handuk kecil /
busa, bagian atas ditekan-tekan sehingga objek gambar
terbentuk menonjol keluar seperti relief
8. Kriya Logam Tiga Dimensi
• Bahan dan alat :
• Teknik pencetakan / pengecoran :
– Bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb
– Cetakan lelehan logam untuk membuat pola / bentuk dasar
(dari bahan lilin dan tanah liat)
– Tungku pembakaran
– Alat ukir logam
– Alat untuk menghauskan logam
• Teknik penempaan :
– Alat tempa logam seperti palu
– Tungku pembakaran
– Sarung tangan
– Alat untuk menghalusan logam
9. Teknik Pembuatan
• Teknik pencetakan / pengecoran :
– Siapkan alat dan bahan
– Buat cetakan dasar dari bahan yang tidak mengikat
logam, lalu cetakan dibungkus / dilumuri tanah liat
agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin
– Membakar bahan logam di dalam tungku pembakaran
– Setelah mencair, tuang dalam cetakan dasar
– Setelah cairan dalam cetakan mengeras maka bahan
logam dapat dikeluarkan
– Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti
bentuk yang diinginkan maka bahan logam tersebut di
haluskan
10. • Teknik penempaan :
– Siapkan semua alat dan bahan
– Tentukan bentuk karya yang akan dibuat
– Gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk
yang diinginkan
– Masukkan bahan logam ke dalam tungku pembakaran
– Lakukan teknik penempaan (memukul bahan logam
yang panas akibat di bakar dalm tungku pembakaran
dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan
– Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan
pada permukaan hasil kriya logam tersebut