SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SOSIALISASI PERMENDAGRI NOMOR 33 TAHUN 2019
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2020
Agus Budi Prasetyo
KEPALA BAPPEDA LITBANG
PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 33 TAHUN 2019
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2020
Lampiran I mengatur mengenai uraian Lampiran II mengatur mengenai format dokumen penganggaran
dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020, meliputi:
Pedoman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2020, meliputi:
• Lampiran A Kode Klasifikasi dan Urusan;
• Sinkronisasi kebijakan Pemerintah
Daerah dengan kebijakan
Pemerintah;
• Prinsip penyusunan APBD;
• Kebijakan penyusunan APBD;
• Teknis penyusunan APBD; dan
• Hal khusus lainnya.
• Lampiran B Kode Akun Pendapatan Belanja dan Pembiayaan;
• Lampiran C Kode Rekening Pendapatan Provinsi;
• Lampiran D Kode Rekening Pendapatan Kabupaten-Kota;
• Lampiran E Daftar Kode dan Klasifikasi Fungsi;
• Lampiran F Daftar Kode dan Klasifikasi Belanja Daerah Menurut
Fungsi;
• Lampiran G Daftar Kode Rekening Belanja Daerah;
• Lampiran H Daftar Kode dan Klasifikasi Pembiayaan Daerah;
• Lampiran I Format RKA-SKPD.
2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PP 12/2019 PP 58/2005
Belanja
Operasi
Belanja
Modal
Belanja Tidak
Terduga
Belanja
Transfer
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai;
Belanja Bunga;
Belanja Langsung
Belanja
Pegawai;
Belanja
Pegawai;
Belanja Bagi
Hasil;
Belanja Tanah;
Belanja Barang
dan Jasa;
Belanja
Barang dan
Jasa;
Belanja
Peralatan dan
Mesin;
Belanja
Bantuan
Keuangan Belanja Subsidi; Belanja Modal
Belanja
Bangunan dan
Gedung;
Belanja Hibah;
Belanja Bunga;
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja
Subsidi;
Belanja Jalan;
Belanja Hibah;
dan
Belanja Irigasi
dan Jaringan; Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja
Bantuan Sosial
Belanja Aset
Tetap lainnya Belanja Tidak Terduga
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Struktur Perencanaan dan penganggaran APBD
Tahun Anggaran 2020 tetap menggunakan struktur perencanaan dan
penganggaran APBD sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 38 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019/ Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 bagi pemerintah daerah yang telah
melakukan proses perencanaan dan penganggaran sebelum Peraturan Menteri ini
mulai berlaku.
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah disesuaikan dengan 5
prioritas pembangunan nasional Tahun 2020 meliputi:
1. Pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan;
2. Infrastruktur dan pemerataan wilayah
3. Nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja;
4. Ketahanan pangan, air energi dan lingkungan hidup; dan
5. Stabilitas Pertahanan dan Keamanan.
5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Menindaklanjuti hasil koordinasi dengan KPK, terdapat beberapa hal yang
dituangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2019, yaitu
sebagai berikut:
a. Dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah, pemerintah daerah dalam
melaksanakan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, berbasis teknologi.
b. Kewajiban Pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran Penguatan APIP, yaitu:
1) Pemerintah Provinsi:
a) Sampai dengan Rp4.000.000.000.000,00 (empat triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,90%
(nol koma Sembilan puluh persen) dari total belanja daerah;
b) Diatas Rp4.000.000.000.000,00 (empat triliun rupiah) sampai dengan Rp10.000.000.000.000,00
(sepuluh triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,60% (nol koma enam puluh persen) dari
total belanja daerah dan diatas Rp36.000.000.000,00 (tiga puluh enam miliar rupiah); dan
c) Diatas Rp10.000.000.000.000,00 (sepuluh triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,30% (nol
koma tiga puluh persen) dari total belanja daerah dan diatas Rp60.000.000.000,00 (enam miliar
rupiah)
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2) Pemerintah Kabupaten/Kota:
a) Sampai dengan Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sekurang-kurangnya
sebesar 1,00% (satu persen) dari total belanja daerah;
b) Diatas Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sampai dengan
Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,75%
(nol koma tujuh puluh lima persen) dari total belanja daerah dan diatas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); dan
c) Diatas Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar
0,50% (nol koma lima puluh persen) dari total belanja daerah dan diatas
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
c. Dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) dan Integrasi Jaminan
Kesehatan Daerah dengan Jaminan Kesehatan Nasional, Pemerintah Daerah tidak
diperkenankan mengelola sendiri (sebagian/seluruhnya) jaminan kesehatan daerahnya
dengan manfaat yang sama dengan jaminan kesehatan nasional, termasuk mengelola
sebagian jaminan kesehatan daerahnya dengan skema ganda.
d. Kewajiban Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan anggaran pelaksanaan survey penilaian
integritas guna peningkatan integritas bagi penyelenggara Pemerintah Daerah.
e. Standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah.
7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENYESUAIAN PENGATURAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 33 TAHUN 2019 TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN
2020 TERHADAP PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2019
8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Alokasi
Anggaran
Kesehatan
Minimal
dari
Belanja Daerah
diluar Gaji
Anggaran
Infrastruktur
yang
Anggaran
Fungsi
Pendidikan
Alokasi
Anggaran
Fungsi
Pendidikan
Sekurang-
kurangnya 20%
dari APBD
Peningkatan
Kapasitas
Sekurang-
Anggaran
SDM Penguatan
APIP Sebesar
0,3%
Dengan
Dari
Belanja Daerah
10%
Total Bersumber kurangnya 0,34%
Untuk Pemerintah
Provinsi
0,16%
Pemerintah
Kabupaten/Kota
Dari Total Belanja
Daerah
Sampai
0,9%
Dari Dana
Transfer Umum
Sebesar 25%
Dan
Untuk Total
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2. Belanja daerah berpedoman pada standar teknis dan harga
satuan regional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
3. PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI ASN (TPP-ASN)
Ditetapkan Dengan
Pemerintah Daerah Persetujuan
DPRD
Perkada Dengan
Berpedoman Pada
Peraturan Pemerintah
Dapat Memberikan
TPP-ASN
Dalam Hal Kepala Daerah
Menetapkan Pemberian TPP-ASN Tidak
Sesuai, Menteri Keuangan Melakukan
Penundaan Dan/Atau Pemotongan Dana
Transfer Umum Atas Usulan Menteri
Dalam Negeri
Persetujuan Menteri
Dalam Negeri seletah
mendapatkan
Pertimbangan Menteri
Keuangan
Dalam Hal
Adanya
Daerah Dapat Memberikan
TPP-ASN setelah Mendapat
Persetujuan Menteri Dalam
Negeri
Belum
PP, Kepala
Kriteria TP ASN
Tempat
bertugas
kondisi
kerja
kelangkaan
profesi
prestasi
kerja
pertimbangan
objektif lainnya
beban kerja
11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
4. Pemberian Insentif Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bagi Pejabat/PNSD yang melaksanakan tugas
pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah atau pelayanan lainnya sesuai peraturan perundang-
undangan diperhitungkan sebagai salah satu unsur perhitungan tambahan penghasilan berdasarkan
pertimbangan objektif lainnya.
5. Pemerintah Daerah menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik dalam Pengelolaan Keuangan
Daerah
12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DAERAH DAERAH Peluncuran Sistem
Pemerintahan
Berbasis
Pasal 393
UU 23/2014
Pasal 274
& 392
E- INFORMASI
ANGGARAN
E-
Pasal 275
UU 23/2014
DATABASE Elektronik
Bidang
di
MONEV
UU
E-
23/2014
PLANNING
PELAKSANAAN
ANGGARAN Pengelolaan
Keuangan Daerah
Yang Terintegrasi
Secara Nasional
Direncanakan
Bulan Juli 2019
untuk penyusunan
RPJPD
RPJMD
LAPORAN
KEUANGAN
Pasal 262
(UU 23/2014)
dan Pasal 14
(86/2017)
Renstra
Pasal 314 &
315
UU 23/2014
PD
Renja
PD
RKPD KUA/PPA
APBD Tahun
Anggaran 2021
E-BUDGETING Rancangan
APBD APBD
13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
6. Kepatuhan Dalam Menindaklanjuti hasil evaluasi.
Menteri Dalam Negeri melakukan evaluasi
atas Rancangan Perda provinsi tentang
APBD.
Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dalam
melakukan evaluasi rancangan Perda
kabupaten/kota tentang APBD berkonsultasi
dengan Menteri Dalam Negeri dan selanjutnya
Menteri Dalam Negeri berkoordinasi Menteri
Keuangan.
Dalam hal hasil evaluasi tidak
ditindaklanjuti, Menteri Dalam Negeri
mengusulkan kepada Menteri Keuangan
untuk melakukan penundaan dan/atau
pemotongan Dana Transfer Umum.
Dalam hal hasil evaluasi Gubernur tidak,
gubernur mengusulkan kepada Menteri Dalam
Negeri, yang selanjutnya Menteri Dalam Negeri
mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk
melakukan penundaan dan/atau pemotongan
Dana Transfer Umum
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
7.
8.
Pemerintah Daerah dapat membentuk dana cadangan yang penggunaannya
diprioritaskan untuk mendanai kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana
daerah yang tidak dapat dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran serta dapat
digunakan untuk mendanai kebutuhan lainnya sesuai peraturan perundang-
undangan.
Penganggaran belanja hibah termasuk pemberian bantuan keuangan kepada
partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD provinsi dan DPRD
kabupaten/kota.
15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pemerintah daerah menyediakan anggaran pembinaan Ideologi Pancasila dan
Wawasan Kebangsaan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD dalam APBD yang
diformulasikan ke dalam program dan kegiatan berkenaan pada Sekretariat
DPRD.
Penganggaran uang Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa dan Perangkat
desa serta pekerja/pegawai yang menerima gaji/upah dianggarkan
dalam APBD.
Penganggaran uang untuk penanganan dampak sosial kemasyarakatan, hanya
diperkenan dalam rangka pemberian uang kepada masyarakat yang terkena
dampak sosial kemasyarakat akibat penggunaan tanah milik Pemerintah Daerah
untuk pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional dan non proyek strategis
nasional
Penyediaan alokasi anggaran pengadaan belanja barang/jasa yang akan diserahkan
atau dijual kepada masyarakat/pihak ketiga dalam rangka melaksanakan program dan
kegiatan Pemerintah Daerah berdasarkan visi dan misi Kepala Daerah yang tertuang
dalam RPJMD dan dijabarkan dalam RKPD (pasal 59 ayat 1 barang dan jasa)
16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Penyediaan
anggaran peningkatan anggaran
kapasitas sumber daya
manusia
kurangnya 0,34% dari total
belanja daerah.
alokasi Penyediaan alokasi
peningkatan
kapasitas sumber daya
sekurang-
kurangnya 0,16% dari total
belanja daerah.
sekurang-
manusia
17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pengaturan Penetapan rancangan KUA dan
rancangan PPAS menjadi KUA dan PPAS
apabila KDH dan DPRD tidak bersepakat
Dalam hal Kepala Daerah dan DPRD tidak menyepakati bersama rancangan KUA
dan rancangan PPAS, paling lama 6 (enam) minggu sejak rancangan KUA dan
rancangan PPAS disampaikan kepada DPRD, Kepala Daerah menyampaikan
Rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD berdasarkan RKPD, rancangan
KUA, dan rancangan PPAS yang disusun Kepala Daerah, untuk dibahas dan
disetujui bersama antara Kepala Daerah dengan DPRD.
18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,
selain memberdayakan lembaga keuangan BUMD (bank
pembangunan daerah dan bank perkreditan rakyat milik
pemerintah daerah), Pemerintah Daerah dapat melakukan
kerjasama dengan lembaga keuangan yang terhimpun dalam
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti Bank
Rakyat Indonesia (BRI) melalui pemanfaatan infrastruktur
perbankan dalam pengelolaan keuangan daerah.
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENDANAAN PILKADA
Pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Wali
kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 yang tahapan penyelenggarannya dimulai Tahun 2019, dianggarkan pada
APBD masing-masing daerah yang melaksanakan kegiatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan
Wakil Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020, dalam bentuk belanja hibah dari Pemerintah Daerah
kepada KPU dan Bawaslu kabupaten/kota bagi pemerintah kabupaten/kota dengan mempedomani Peraturan
Menteri Dalam Negeri mengenai Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang Bersumber dari APBD.
Pendanaan pengamanan pelaksanaan pemilihan dianggarkan dalam bentuk hibah atau program dan kegiatan pada SKPD
berkenaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal terjadi pemilihan suara ulang (PSU) atau pemilihan susulan,
pendanaannya tetap dibebankan dalam APBD dengan mempedomani standar satuan harga yang berlaku dan standar
kebutuhan belanja pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Pemerintah Daerah juga menyediakan alokasi anggaran untuk:
a. Pengembangan kehidupan demokratis di daerah, khususnya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak
pilih;
b. Penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
berdasarkan rekomendasi dari Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota.
20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pemerintah Daerah dapat menyediakan alokasi anggaran dalam APBD Tahun Anggaran
2020, antara lain:
1. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan Pasal 43 ayat
(2) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksana Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan;
2. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota, sebagai
pelaksanaan Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat;
3. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 15
Peraturan Presiden Nomor 124 tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional;
4. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 9
ayat (6) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. 21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Te

More Related Content

Similar to PRESENTASI_-_PENGELOLAAN_KEUDA.pptx

Permen no.37 th_2014_lampiran pedoman penyusunan apbd tahun 2015
Permen no.37 th_2014_lampiran pedoman penyusunan apbd tahun 2015Permen no.37 th_2014_lampiran pedoman penyusunan apbd tahun 2015
Permen no.37 th_2014_lampiran pedoman penyusunan apbd tahun 2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Hebron Dayax
 
0_Permendagri No 15 Tahun 2023.pdf
0_Permendagri No 15 Tahun 2023.pdf0_Permendagri No 15 Tahun 2023.pdf
0_Permendagri No 15 Tahun 2023.pdf
YandryAbun1
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Arif Efendi
 
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Arif Efendi
 
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Nandang Sukmara
 
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2weni chris
 
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptxImplementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
KutaiTimur
 
2 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 20182 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 2018
pandirambo900
 
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
Abinul1
 
Paparan Permendagri No. 27 Tahun 2021 Provinsi Kepri - Dirjen.pptx
Paparan Permendagri No. 27 Tahun 2021 Provinsi Kepri - Dirjen.pptxPaparan Permendagri No. 27 Tahun 2021 Provinsi Kepri - Dirjen.pptx
Paparan Permendagri No. 27 Tahun 2021 Provinsi Kepri - Dirjen.pptx
ReshaNesia2
 
Perda Pendapatan dan Belanja Tahun 2023.pdf
Perda Pendapatan dan Belanja Tahun 2023.pdfPerda Pendapatan dan Belanja Tahun 2023.pdf
Perda Pendapatan dan Belanja Tahun 2023.pdf
DiskominfoPB
 
Kebijakan dana alokasi umum 2021
Kebijakan dana alokasi umum 2021Kebijakan dana alokasi umum 2021
Kebijakan dana alokasi umum 2021
Purwakhidin Purwakhidin
 
CALK 2022 DI UPLOAD.pdf
CALK 2022 DI UPLOAD.pdfCALK 2022 DI UPLOAD.pdf
CALK 2022 DI UPLOAD.pdf
diskominfopb1
 
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjBab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjCahyo Wiryanto
 
Bahan DIREKTUR TTG NAKES - tgl 5 April 2021.pptx
Bahan DIREKTUR TTG NAKES - tgl 5 April 2021.pptxBahan DIREKTUR TTG NAKES - tgl 5 April 2021.pptx
Bahan DIREKTUR TTG NAKES - tgl 5 April 2021.pptx
LibertinezSMS
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
Ita Pitriyanti
 
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
BappedaLampungUtara
 
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
hersu12345
 

Similar to PRESENTASI_-_PENGELOLAAN_KEUDA.pptx (20)

Permen no.37 th_2014_lampiran pedoman penyusunan apbd tahun 2015
Permen no.37 th_2014_lampiran pedoman penyusunan apbd tahun 2015Permen no.37 th_2014_lampiran pedoman penyusunan apbd tahun 2015
Permen no.37 th_2014_lampiran pedoman penyusunan apbd tahun 2015
 
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
 
0_Permendagri No 15 Tahun 2023.pdf
0_Permendagri No 15 Tahun 2023.pdf0_Permendagri No 15 Tahun 2023.pdf
0_Permendagri No 15 Tahun 2023.pdf
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
 
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
 
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
 
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
 
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptxImplementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
 
2 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 20182 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 2018
 
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
 
Paparan Permendagri No. 27 Tahun 2021 Provinsi Kepri - Dirjen.pptx
Paparan Permendagri No. 27 Tahun 2021 Provinsi Kepri - Dirjen.pptxPaparan Permendagri No. 27 Tahun 2021 Provinsi Kepri - Dirjen.pptx
Paparan Permendagri No. 27 Tahun 2021 Provinsi Kepri - Dirjen.pptx
 
Perda Pendapatan dan Belanja Tahun 2023.pdf
Perda Pendapatan dan Belanja Tahun 2023.pdfPerda Pendapatan dan Belanja Tahun 2023.pdf
Perda Pendapatan dan Belanja Tahun 2023.pdf
 
Kebijakan dana alokasi umum 2021
Kebijakan dana alokasi umum 2021Kebijakan dana alokasi umum 2021
Kebijakan dana alokasi umum 2021
 
CALK 2022 DI UPLOAD.pdf
CALK 2022 DI UPLOAD.pdfCALK 2022 DI UPLOAD.pdf
CALK 2022 DI UPLOAD.pdf
 
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjBab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
 
Bahan DIREKTUR TTG NAKES - tgl 5 April 2021.pptx
Bahan DIREKTUR TTG NAKES - tgl 5 April 2021.pptxBahan DIREKTUR TTG NAKES - tgl 5 April 2021.pptx
Bahan DIREKTUR TTG NAKES - tgl 5 April 2021.pptx
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
 
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
 

Recently uploaded

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 

Recently uploaded (18)

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 

PRESENTASI_-_PENGELOLAAN_KEUDA.pptx

  • 1. KEMENTERIAN DALAM NEGERI SOSIALISASI PERMENDAGRI NOMOR 33 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2020 Agus Budi Prasetyo KEPALA BAPPEDA LITBANG PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN
  • 2. KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2020 Lampiran I mengatur mengenai uraian Lampiran II mengatur mengenai format dokumen penganggaran dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020, meliputi: Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020, meliputi: • Lampiran A Kode Klasifikasi dan Urusan; • Sinkronisasi kebijakan Pemerintah Daerah dengan kebijakan Pemerintah; • Prinsip penyusunan APBD; • Kebijakan penyusunan APBD; • Teknis penyusunan APBD; dan • Hal khusus lainnya. • Lampiran B Kode Akun Pendapatan Belanja dan Pembiayaan; • Lampiran C Kode Rekening Pendapatan Provinsi; • Lampiran D Kode Rekening Pendapatan Kabupaten-Kota; • Lampiran E Daftar Kode dan Klasifikasi Fungsi; • Lampiran F Daftar Kode dan Klasifikasi Belanja Daerah Menurut Fungsi; • Lampiran G Daftar Kode Rekening Belanja Daerah; • Lampiran H Daftar Kode dan Klasifikasi Pembiayaan Daerah; • Lampiran I Format RKA-SKPD. 2
  • 3. KEMENTERIAN DALAM NEGERI PP 12/2019 PP 58/2005 Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai; Belanja Bunga; Belanja Langsung Belanja Pegawai; Belanja Pegawai; Belanja Bagi Hasil; Belanja Tanah; Belanja Barang dan Jasa; Belanja Barang dan Jasa; Belanja Peralatan dan Mesin; Belanja Bantuan Keuangan Belanja Subsidi; Belanja Modal Belanja Bangunan dan Gedung; Belanja Hibah; Belanja Bunga; Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Belanja Subsidi; Belanja Jalan; Belanja Hibah; dan Belanja Irigasi dan Jaringan; Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Sosial Belanja Aset Tetap lainnya Belanja Tidak Terduga
  • 4. KEMENTERIAN DALAM NEGERI Struktur Perencanaan dan penganggaran APBD Tahun Anggaran 2020 tetap menggunakan struktur perencanaan dan penganggaran APBD sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019/ Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 bagi pemerintah daerah yang telah melakukan proses perencanaan dan penganggaran sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku. 4
  • 5. KEMENTERIAN DALAM NEGERI Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah disesuaikan dengan 5 prioritas pembangunan nasional Tahun 2020 meliputi: 1. Pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan; 2. Infrastruktur dan pemerataan wilayah 3. Nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja; 4. Ketahanan pangan, air energi dan lingkungan hidup; dan 5. Stabilitas Pertahanan dan Keamanan. 5
  • 6. KEMENTERIAN DALAM NEGERI Menindaklanjuti hasil koordinasi dengan KPK, terdapat beberapa hal yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2019, yaitu sebagai berikut: a. Dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah, pemerintah daerah dalam melaksanakan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, berbasis teknologi. b. Kewajiban Pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran Penguatan APIP, yaitu: 1) Pemerintah Provinsi: a) Sampai dengan Rp4.000.000.000.000,00 (empat triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,90% (nol koma Sembilan puluh persen) dari total belanja daerah; b) Diatas Rp4.000.000.000.000,00 (empat triliun rupiah) sampai dengan Rp10.000.000.000.000,00 (sepuluh triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,60% (nol koma enam puluh persen) dari total belanja daerah dan diatas Rp36.000.000.000,00 (tiga puluh enam miliar rupiah); dan c) Diatas Rp10.000.000.000.000,00 (sepuluh triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,30% (nol koma tiga puluh persen) dari total belanja daerah dan diatas Rp60.000.000.000,00 (enam miliar rupiah) 6
  • 7. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2) Pemerintah Kabupaten/Kota: a) Sampai dengan Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 1,00% (satu persen) dari total belanja daerah; b) Diatas Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sampai dengan Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh lima persen) dari total belanja daerah dan diatas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); dan c) Diatas Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah) sekurang-kurangnya sebesar 0,50% (nol koma lima puluh persen) dari total belanja daerah dan diatas Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah). c. Dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) dan Integrasi Jaminan Kesehatan Daerah dengan Jaminan Kesehatan Nasional, Pemerintah Daerah tidak diperkenankan mengelola sendiri (sebagian/seluruhnya) jaminan kesehatan daerahnya dengan manfaat yang sama dengan jaminan kesehatan nasional, termasuk mengelola sebagian jaminan kesehatan daerahnya dengan skema ganda. d. Kewajiban Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan anggaran pelaksanaan survey penilaian integritas guna peningkatan integritas bagi penyelenggara Pemerintah Daerah. e. Standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah. 7
  • 8. KEMENTERIAN DALAM NEGERI PENYESUAIAN PENGATURAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN 2020 TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2019 8
  • 9. KEMENTERIAN DALAM NEGERI Alokasi Anggaran Kesehatan Minimal dari Belanja Daerah diluar Gaji Anggaran Infrastruktur yang Anggaran Fungsi Pendidikan Alokasi Anggaran Fungsi Pendidikan Sekurang- kurangnya 20% dari APBD Peningkatan Kapasitas Sekurang- Anggaran SDM Penguatan APIP Sebesar 0,3% Dengan Dari Belanja Daerah 10% Total Bersumber kurangnya 0,34% Untuk Pemerintah Provinsi 0,16% Pemerintah Kabupaten/Kota Dari Total Belanja Daerah Sampai 0,9% Dari Dana Transfer Umum Sebesar 25% Dan Untuk Total
  • 10. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2. Belanja daerah berpedoman pada standar teknis dan harga satuan regional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 10
  • 11. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 3. PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI ASN (TPP-ASN) Ditetapkan Dengan Pemerintah Daerah Persetujuan DPRD Perkada Dengan Berpedoman Pada Peraturan Pemerintah Dapat Memberikan TPP-ASN Dalam Hal Kepala Daerah Menetapkan Pemberian TPP-ASN Tidak Sesuai, Menteri Keuangan Melakukan Penundaan Dan/Atau Pemotongan Dana Transfer Umum Atas Usulan Menteri Dalam Negeri Persetujuan Menteri Dalam Negeri seletah mendapatkan Pertimbangan Menteri Keuangan Dalam Hal Adanya Daerah Dapat Memberikan TPP-ASN setelah Mendapat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Belum PP, Kepala Kriteria TP ASN Tempat bertugas kondisi kerja kelangkaan profesi prestasi kerja pertimbangan objektif lainnya beban kerja 11
  • 12. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 4. Pemberian Insentif Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bagi Pejabat/PNSD yang melaksanakan tugas pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah atau pelayanan lainnya sesuai peraturan perundang- undangan diperhitungkan sebagai salah satu unsur perhitungan tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya. 5. Pemerintah Daerah menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 12
  • 13. KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAERAH DAERAH Peluncuran Sistem Pemerintahan Berbasis Pasal 393 UU 23/2014 Pasal 274 & 392 E- INFORMASI ANGGARAN E- Pasal 275 UU 23/2014 DATABASE Elektronik Bidang di MONEV UU E- 23/2014 PLANNING PELAKSANAAN ANGGARAN Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Terintegrasi Secara Nasional Direncanakan Bulan Juli 2019 untuk penyusunan RPJPD RPJMD LAPORAN KEUANGAN Pasal 262 (UU 23/2014) dan Pasal 14 (86/2017) Renstra Pasal 314 & 315 UU 23/2014 PD Renja PD RKPD KUA/PPA APBD Tahun Anggaran 2021 E-BUDGETING Rancangan APBD APBD 13
  • 14. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 6. Kepatuhan Dalam Menindaklanjuti hasil evaluasi. Menteri Dalam Negeri melakukan evaluasi atas Rancangan Perda provinsi tentang APBD. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dalam melakukan evaluasi rancangan Perda kabupaten/kota tentang APBD berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri dan selanjutnya Menteri Dalam Negeri berkoordinasi Menteri Keuangan. Dalam hal hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti, Menteri Dalam Negeri mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk melakukan penundaan dan/atau pemotongan Dana Transfer Umum. Dalam hal hasil evaluasi Gubernur tidak, gubernur mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri, yang selanjutnya Menteri Dalam Negeri mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk melakukan penundaan dan/atau pemotongan Dana Transfer Umum 14
  • 15. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 7. 8. Pemerintah Daerah dapat membentuk dana cadangan yang penggunaannya diprioritaskan untuk mendanai kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana daerah yang tidak dapat dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran serta dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan lainnya sesuai peraturan perundang- undangan. Penganggaran belanja hibah termasuk pemberian bantuan keuangan kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. 15
  • 16. KEMENTERIAN DALAM NEGERI Pemerintah daerah menyediakan anggaran pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD dalam APBD yang diformulasikan ke dalam program dan kegiatan berkenaan pada Sekretariat DPRD. Penganggaran uang Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa dan Perangkat desa serta pekerja/pegawai yang menerima gaji/upah dianggarkan dalam APBD. Penganggaran uang untuk penanganan dampak sosial kemasyarakatan, hanya diperkenan dalam rangka pemberian uang kepada masyarakat yang terkena dampak sosial kemasyarakat akibat penggunaan tanah milik Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional dan non proyek strategis nasional Penyediaan alokasi anggaran pengadaan belanja barang/jasa yang akan diserahkan atau dijual kepada masyarakat/pihak ketiga dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah Daerah berdasarkan visi dan misi Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD dan dijabarkan dalam RKPD (pasal 59 ayat 1 barang dan jasa) 16
  • 17. KEMENTERIAN DALAM NEGERI PROVINSI KABUPATEN/KOTA Penyediaan anggaran peningkatan anggaran kapasitas sumber daya manusia kurangnya 0,34% dari total belanja daerah. alokasi Penyediaan alokasi peningkatan kapasitas sumber daya sekurang- kurangnya 0,16% dari total belanja daerah. sekurang- manusia 17
  • 18. KEMENTERIAN DALAM NEGERI Pengaturan Penetapan rancangan KUA dan rancangan PPAS menjadi KUA dan PPAS apabila KDH dan DPRD tidak bersepakat Dalam hal Kepala Daerah dan DPRD tidak menyepakati bersama rancangan KUA dan rancangan PPAS, paling lama 6 (enam) minggu sejak rancangan KUA dan rancangan PPAS disampaikan kepada DPRD, Kepala Daerah menyampaikan Rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD berdasarkan RKPD, rancangan KUA, dan rancangan PPAS yang disusun Kepala Daerah, untuk dibahas dan disetujui bersama antara Kepala Daerah dengan DPRD. 18
  • 19. KEMENTERIAN DALAM NEGERI Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, selain memberdayakan lembaga keuangan BUMD (bank pembangunan daerah dan bank perkreditan rakyat milik pemerintah daerah), Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan yang terhimpun dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui pemanfaatan infrastruktur perbankan dalam pengelolaan keuangan daerah. 19
  • 20. KEMENTERIAN DALAM NEGERI PENDANAAN PILKADA Pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Wali kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 yang tahapan penyelenggarannya dimulai Tahun 2019, dianggarkan pada APBD masing-masing daerah yang melaksanakan kegiatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020, dalam bentuk belanja hibah dari Pemerintah Daerah kepada KPU dan Bawaslu kabupaten/kota bagi pemerintah kabupaten/kota dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri mengenai Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang Bersumber dari APBD. Pendanaan pengamanan pelaksanaan pemilihan dianggarkan dalam bentuk hibah atau program dan kegiatan pada SKPD berkenaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal terjadi pemilihan suara ulang (PSU) atau pemilihan susulan, pendanaannya tetap dibebankan dalam APBD dengan mempedomani standar satuan harga yang berlaku dan standar kebutuhan belanja pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemerintah Daerah juga menyediakan alokasi anggaran untuk: a. Pengembangan kehidupan demokratis di daerah, khususnya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih; b. Penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan berdasarkan rekomendasi dari Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota. 20
  • 21. KEMENTERIAN DALAM NEGERI Pemerintah Daerah dapat menyediakan alokasi anggaran dalam APBD Tahun Anggaran 2020, antara lain: 1. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan Pasal 43 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksana Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan; 2. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota, sebagai pelaksanaan Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat; 3. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 15 Peraturan Presiden Nomor 124 tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 4. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 9 ayat (6) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. 21