Materi Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di IndonesiaRifda Latifa
Materi Sejarah SMA
Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia
PAk Didik Pak May
oleh :
Kelas 12 IPA 6 SMA Negeri 1 Yogyakarta tahun 2014
Semangat!!!!!!! SUKSES
Materi Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di IndonesiaRifda Latifa
Materi Sejarah SMA
Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia
PAk Didik Pak May
oleh :
Kelas 12 IPA 6 SMA Negeri 1 Yogyakarta tahun 2014
Semangat!!!!!!! SUKSES
4. Pendapat masuknya masuknya Islam ke Indonesia sejak abad ke-7 M atau ke-1 H,
dikemukakan oleh Syeh Syamsudin Abu Abdilah Muhammad bin Talib Ad Dimasyqi (w.1327
M), ia menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia melalui Champa (Kamboja dan
Vietnam) sejak zaman khalifah Usman bin Affan yakni sekitar tahun 651 Matau abad ke-7.
Pada versi yang lain menyatakan bahwa abad ke-1 sampai ke- 4 H, terdapat hubungan
perkawinan antara pedagang muslim dengan penduduk setempat, sehingga mereka
memeluk agama Islam. Mengenai adanya makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik
dengan angka tahun 475 H/ 1082 M bentuk batu nisan dan jiratnya menunjukkan pola
gaya hias makam dari abad ke-10 M. Menurut laporan penelitian arkheologi di situs
pesucian kecamatan Manyar (1994-1996) Leran di masa lampau merupakan pemukiman
perkotaan dan perdagangan.
Tahap kehadiran pedagang Muslim
6. Tahap terbentuknya
kerajaan Islam
Pada fase ini ditandai dengan munculnya pusat-pusat kerajaan Islam. Ditemukannya makam Malik al -
Shaleh yang terletak di kecamatan Samudra di Aceh utara dengan angka tahun 696 H/ 1297 M merupakan
bukti yang jelas adanya kerajaan Islam di Pasai. Historiografi tradisional lokal, Hikayat Raja-raja Pasai dan
Sejarah Melayu Malik, menyebutkan penguasa pertama kerajaan Samudra Pasai adalah Malik al-Shalih.
Akan tetapi, di Barus telah ditemukan makam seorang perempuan yang bernama Tuhar Amisuri dengan
angka tahun 602 H. Hal ini membukt ikan bahwa pada permulaan abad ke-13 M, sudah ada pemukiman
masyarakat Islam di Barus. Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam
pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan
Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di
Semenanjung Malaysia. Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan ke-enam Kerajaan Malaka yang
membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Akhir abad ke-15
M dan permulaan abad ke-16 M pusat-pusat perdagangan di pesisir utara, seperti Gresik, Demak, Cirebon,
dan Banten telah menunjukkan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para wali di Jawa. Kemudian
pada abad ke-16 M kegiatan itu muncul sebagai kekuatan politik dengan adanya kerajaan Demak sebagai
penguasa Islam pertama di Jawa yang berhasil menyerang ibukota Majapahit. Para wali dengan bantuan
kerajaan Demak, kemudian Pajang dan Mataram dapat mengembangkan Islam ke seluruh daerah-daerah
penting di Jawa, bahkan di luar Jawa, seperti ke Banjarmasin, Hitu, Ternate, Tidore, dan Lombok.
8. Tahap pelembagaan Islam
Pada fase ini para pemangku kerajaan berguru ke pusat pendidikan Islam seperti ternate yang
berguru ke Giri Gresik. Agama Islam yang berpusat di Pasai tersebar luas ke Aceh di Pesisir
Sumatra, Semenanjung Malaka, Demak, Gresik, Banjarmasin, dan Lombok. Bukti per sebarannya
ditemukan cukup banyak. Di Semenanjung Melayu ditemukan bentukbentuk nisan yang menyerupai
bentuk-bentuk batu nisan Aceh. Di Kuwin Banjarmasin tepatnya di komplek Pemakaman Sultan
Suriansyah (Raden Samudra) terdapat batu nisan yang mempunyai kesamaan dengan yang ada di
Demak dan Gresik. Di pemakaman Seloparang terdapat sebuah batu nisan yang memiliki gaya
Jawa Timur. Islam juga tersebar ke Sulawesi, ketika Raja pertama, Raja Tallo yang menjadi
mangkubumi di Kerajaan Gowa Yang bernama I Mallingkaeng Daeng Njonri Karaeng Katangka
masuk Islam pada 22 September 1605 M. Kemudian ia bergelar Sultan Abdulah Awalul Islam.
Penyebar Islam ke daerah Abdul Ma'mur Chatib Tunggal yang lebih terkenal dengan nama Dato ri
Bandang, seorang ulama Yang berasal dari Minangkabau. Kemudian Islam tersebar ke Lombok dan
Sumbawa melalui dua tahap, pertama, dari Jawa yang dilakukan oleh Sunan Prapen sekitar akhir
abad ke-17 M dari Gowa. Di Kalimantan, Banjarmasin merupakan daerah yang pertama kali masuk
Islam. Dalam Hikayat Banjar dinyatakan bahwa Banjar di Islamkan oleh Kerajaan Demak di Jawa
sekitar tahun 1550. Kemudian di Kalimantan Timur, daerah Kutai merupakan daerah yang pertama
kali mendapat pengaruh Islam dari Dato ri Bandang beserta temannya Than Tunggang Parangan,
yang mengislamkan Raja Mahkota dari Kutai sekitar tahun 1575.