Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dokumen tersebut membahas tentang biaya intermediasi keuangan di perbankan Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti regulasi, institusi, dan makroekonomi. 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa overhead cost, ukuran bank, dan konsentrasi pasar berpengaruh signifikan terhadap net interest margin perbankan Indonesia. 3. Bank asing ditemukan berkontribusi terhadap

1. Biaya Intermediasi Keuangan
Perbankan Indonesia :
Peranan Makroekonomi, Regulasi
dan Institusi
Davy Hendri
Dosen IAIN Imam Bonjol Padang,
Peneliti pada POCIN Insitute of Economics
davyhendri74@yahoo.com
www.davyhendri.blogspot.com

2. Isu terkait Profit dan Interest Spread
 ROA industri perbankan Indonesia, tertinggi di
kawasan ASEAN (sumber : ADB)

3. Issu terkait regulasi dan Interest Spread
 Reformasi (Deregulasi) perbankan telah dimulai
pasca krisis 1998 dan API (Arsitektur Perbankan
Indonesia) telah dicanangkan
 Namun Interest Spread (ex-ante), masih tertinggi di
kawasan ASEAN (sumber : WDI)

4. Net Interest Margins by Type Bank , 2004–
2012 Perbankan Indonesia
 Interest Spread dalam indikator NIM, walaupun
makin menurun namun masih tinggi

5. Kenapa Interest Spread Perbankan
Indonesia masih tinggi ?
 Interest spread yang tinggi menunjukkan inefisiensi
(mahalnya fungsi intermediasi) sektor perbankan
 Berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan (Jayaratne dan Strahan, 1996; Rajan
dan Zingales, 1998; Beck, et al, 2000).
 Rigidnya margin yang tinggi merupakan gejala dari
sejumlah masalah sistemik, seperti: kurangnya
kompetisi, risiko kredit, biaya operasi yang tinggi,
lingkungan kelembagaan yang tidak
menguntungkan, dan adanya berbagai kendala
regulasi yang mendistorsi aktivitas pasar
keuangan.

6. Landasan Teori
 Profit perbankan
 profit (P) adalah pendapatan bunga (II), ditambah
dengan pendapatan non-bunga (NII), dikurangi
beban bunga (IP), dikurangi biaya operasional (OC),
dan dikurangi penyediaan penghapusan kredit
(Prov)
 Dengan rekayasa matematis
)2.....(..........Pr NIIPovOCIPII −++=−
)1.......(Pr ovOCIPNIIIIP −−−+=

7. Landasan Teori...lanjutan
 Selanjutnya
 dimana II/L=iL dan IP/D=iD
 Sehingga persamaan interest spread, menjadi
)3........(
Pr
D
NII
D
A
A
P
D
ov
D
OC
D
IP
L
D
D
II
−++=−
)4........(*
Pr
* ερ +−+++=−
D
NII
D
A
ROA
D
ov
D
OC
iii LDL
Li

8. Metodologi dan Data
 Spesifikasi Empiris
 Data
Panel data karakteristik 42 bank dari tahun 2004-
2012 (Stat Perbankan Bank Indonesia), data
indikator makroekonomi (ADB), data kualitas
regulasi (WDGI), data regulasi (BI)
ittlit
L
l
lkit
K
k
kmit
M
m
mnit
N
n
niit TERIMBn εηλγβα ++++++= ∑∑∑∑ ===
−
111
1Margi

9. Hasil dan Pembahasan
(disimpulkan pada variabel yang signifikan yang
mempengaruhi NIM; dep var)
Indikator Total Swasta BUMN Asing
Bank
bopo(-), sizeops
(-), riskaver (+),
credrisk (+)
bopo (-), sizeops
(-), riskaver (+),
credrisk (+),
MCaset (+)
sizeops (-) bopo (-), sizeops
(-), npl (+)
Makroeko
bopo(-), riskaver
(+), credrisk (+),
MCaset(+), inf (-),
lngdprc(-)
bopo(-), riskaver
(+), credrisk (+),
MCaset(+), inf (-),
lngdprc(-)
bopo (-), npl
(+), lngdprc(-)
bopo (-), sizeops
(-), npl (+)
Inst&Reg
bopo(-), riskaver
(+), credrisk (+),
MCaset(+),
lngdprc(-),
regqual (+),
corruptcont (-)
bopo(-), riskaver
(+), credrisk (+),
MCaset(+),
lngdprc(-),
corruptcont (-)
bopo (-), exc(-) bopo (-), sizeops
(-), npl (+)

10. Uji Robustness
(disimpulkan pada variabel yang signifikan yang
mempengaruhi NIM; dep var)
Indikator Total Swasta BUMN Asing
Robust1
(sizeops2=ln_
deposit)
bopo(-),
sizeops2(-),
riskaver (+),
credrisk (+),
MCaset(+),
corruptcont (-)
bopo(-),
sizeops2(-),
riskaver (+),
credrisk (+),
MCaset(+),
lngdprc(-),
corruptcont (-)
bopo (-),
sizeops2(-),
npl(+)
bopo (-),
sizeops2 (-),
riskaver (-), npl
(+)
Robust2
(sizeops2&MC
loan)
bopo(-),
sizeops2(-),
riskaver (+),
credrisk (+),
corruptcont (-)
bopo(-),
sizeops2(-),
riskaver (+),
credrisk (+),
MCloan(+),
lngdprc(-),
bopo (-),
sizeops2(-),
npl(+), regqual
(-)
bopo (-),
sizeops2 (-),
riskaver (-), npl
(+)

11. Lanjutan....
 Pertumbuhan overhead cost; gejala
“persaingan yang tak efisien"

12. Isu tentang Interest Income dan Interest
Expense
 Pertumbuhan core deposit (DPK)
menurun; gejala “disintermediation”
 Penurunan pertumbuhan pendapatan
bunga karena market size tidak
bertambah.
 Pertumbuhan loan, namun diiringi
pertumbuhan NPL
 NIM mulai mengecil, jadi bank harus
berkonsentrasi dalam non-interest
income untuk mempertahankan profit.

13. Isu Interest Income dan Non-Interest
Income
 Pendapatan Bunga menurun. Namun pendapatan
Non-bunga masih jauh diharapkan sebagai
substitusi

14. Kesimpulan
 Pangsa pasar perbankan mulai mengalami titik
jenuh (terutama Bank beraset besar; Bank BUMN)
 Spread bunga dipengaruhi oleh overhead cost,
ukuran bank, tingkat kekuatan pasar yang diukur
dengan pangsa pasar di deposito dan konsentrasi
pasar secara keseluruhan.
 Bank asing ditemukan ternyata secara langsung
berkontribusi terhadap margin suku bunga yang
lebih tinggi melalui non-performing loan mereka
yang semakin meninggi seiring pertumbuhan
ukuran operasional dan konsentrasi pasar

15. Implikasi Kebijakan :
 Kebijakan kompetisi yang mendorong pertumbuhan
perbankan dan rasionalisasi biaya, misalnya
melalui merger dan akuisisi
 Memperluas financial deepening untuk mencegah
decreasing return to scale (terutama bank plat
merah)
 Melanjutkan deregulasi, seperti kenaikan lebih
lanjut dalam persyaratan modal minimum

16. Thank You
 Pimpinan Prodi PPIE FEUI
 Sohib-sohib di Program Doktoral Ilmu
Ekonomi FEUI; Mas Windi, Da Doni,
Bro Indra, Bro Fajri dan Ust. Watekhi,
Bang Rustam