Eksperimen menentukan massa jenis zat cair menggunakan hukum Archimedes dengan mengukur berat benda di udara dan dalam cairan. Volume benda diukur untuk menghitung massa jenis minyak dan air. Hasilnya mendekati nilai standar, meskipun ada kesalahan pengukuran. Hukum Archimedes berlaku untuk semua cairan.
4. Hukum Archimedes : Setiap benda yang berada di dalam
suatu fluida, maka benda itu akan mengalami gaya ke atas
(yang disebut gaya apung) seberat zat cair yang
dipindahkan.
Dalam persamaan : FA = Wb
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila
diukur dalam air daripada di udara karena dalam air, benda
mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda
memiliki berat yang sesungguhnya.
Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu,
dinyatakan dengan: Wdf = Wb – FA
6. Pertama, kami menyiapkan alat dan bahan. Alat dan
bahan yang kami gunakan yaitu gelas ukur, neraca
pegas, air, minyak, 5 buah batu yang berbeda – beda
ukuran, dan 1 buah telur.
Selanjutnya, kami mengikat benda dengan tali pada
neraca pegas.
Lalu, kami mengukur berat telur dan 5 buah batu yang
berbeda ukuran di udara dan di dalam fluida (air dan
minyak) dengan menggunakan neraca pegas. Setelah
itu, kami mencatat hasil pengukuran berat masing –
masing benda.
7. Kemudian, untuk mengetahui volume dari masing –
masing benda kami menggunakan dua buah gelas ukur.
Kami mengisi penuh gelas ukur yang berukuran
sedang, setelah itu kami memasukkan benda kedalam
gelas ukur tersebut, air yang tumpah kedalam gelas
ukur yang kecil itulah volume dari benda.
Setelah berat dan volume dari masing – masing benda
telah diketahui, barulah kami dapat menghitung massa
jenis (ρ) minyak.
8. Benda Wu Wf
Telur 0,6 N 0 N
Batu 1 0,65 N 0,35 N
Batu 2 0,95 N 0,5 N
Batu 3 0,8 N 0,5 N
Batu 4 1 N 0,6 N
Batu 5 1,2 N 0,7 N
Fluida air
9. Benda Wu Wf
Telur 0,6 N 0 N
Batu 1 0,65 N 0,55 N
Batu 2 0,95 N 0,55 N
Batu 3 0,8 N 0,55 N
Batu 4 1 N 0,6 N
Batu 5 1,2 N 0,5 N
Fluida minyak
10. Benda Volume
Telur 60 ml
Batu 1 25 ml
Batu 2 40 ml
Batu 3 39 ml
Batu 4 50 ml
Batu 5 39 ml
Volume benda
11. Pada grafik dibawah ini, ada data yang menyimpang
disebabkan oleh kesalahan saat pengambilan data
yaitu pada batu 5 0,0007. Jika ada data yang
menyimpang, sebaiknya data tersebut tidak digunakan.
Kerapatan massa minyak yaitu 1,36836913 mendekati
massa jenis minyak yang sebenarnya.
12. Grafik kerapatan massa air.
Kerapatan massa air 0,984391
Grafik kerapatan massa air.
Kerapatan massa air 0,984391
Grafik kerapatan massa air.
Kerapatan massa air 0,984391
13.
14. Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila
diukur dalam air daripada di udara karena dalam air,
benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di
udara,benda memiliki berat yang sesungguhnya. Gaya
keatas (gaya apung) sama dengan berat benda di udara
dikurangi dengan berat benda di dalam air.
FA = Wu - Wf
Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya
air yang didesak (dipindahkan) oleh benda tersebut.
Hukum archimedes berlaku untuk semua fluida.
15. Massa jenis suatu fluida bergantung pada :
FA = ρ • g • v
Gaya apung (FA = Wu - Wf)
Gaya gravitasi (g)
Volume benda
16. Pada saat melakukan percobaan ini, kita tidak dapat
menggunakan benda yang mengapung di airseperti kayu,
karena benda tersebut tidak tercelup seluruhnya. Selain itu,
benda yang digunakan juga harus benda yang berukuran
sedang - cukup besar, karena jika benda yang digunakan
terlalu kecil dan ringan, pada saat diukur di neraca pegas
ukurannya terlalu kecil sehingga tidak memudahkan dalam
pengambilan data. Hasil yang kami juga dapatkan juga tidak
akurat, ini dikarenakan kurang keteliyian saat melakukan
percobaan.
17. Dari hasil percobaan yang kami lakukan, kami
menyimpulkan bahwa :
Banyaknya zat cair yang dipindahkan adalah sebanding
dengan besarnya gaya ke atas dari zat cair (Wb = FA)
Benda tenggelam karena pbenda > pfluida
Hubungan massa jenis zat cair dengan gaya keatas adalah
berbanding terbalik. Semakin besar massa jenis, maka gaya
ke atas semakin kecil. Begitu juga sebaliknya. Atau, semakin
berat bendanya maka akan semakin kecil gaya keatas
Berat benda didalam zat cair adalah sama.
18. Sebaiknya, dalam percobaan proyek ini kami
melakukan pengukuran secara berulang kali
agar hasil yang didapat lebih akurat.