BAB 4
Sistem Koordinasi (Sistem
Saraf)
Kelas 11 IPA Semester 2
SMAN 7 Bogor
Tujuan Pembelajaran Hari Ini
Mendeskripsikan struktur, fungsi dan
jenis neuron
menganalisis mekanisme penghantaran
impuls.
menganalisis mekanisme gerak sadar dan
gerak refleks.
Penilaian yang Akan Dilakukan
Hari Ini
Asesmen awal
Tanya jawab interaktif
Keaktifan diskusi berkelompok:
Penilaian guru dan penilaian antar
teman
Presentasi hasil LKPD
SAKSIKAN VIDEO BERIKUT INI!
Konsep mengenai impuls
(rangsang)
 Impuls saraf (rangsang): pesan yang diterima oleh
reseptor (indera) dari lingkungan luar, diubah menjadi
ion bermuatan listrik
 Dibawa oleh neuron-neuron (sel saraf), lalu diolah di
otak atau sumsum tulang belakang (sistem saraf
pusat/SSP)
 Lalu neuron lain meneruskan ke efektor (otot atau
kelenjar) yang akan menyebabkan terjadinya gerakan
atau sekresi zat
Neuron (Sel Saraf)
1. Dendrit (juluran pendek bercabang): menerima impuls dari
reseptor (indera) atau neuron lain untuk dikirimkan ke badan sel.
2. Badan sel (perikarion): mengendalikan metabolisme neuron,
memiliki sitoplasma, nukleus (inti) di tengah dan nukleolus.
Nukleus tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
Sitoplasma mengandung badan Nissl (retikulum endoplasma
dengan ribosom untuk sintesis protein). Juga mengandung badan
Golgi, mitokondria, dan neurofibril.
Struktur dasar neuron:
Dendi Badannya Aksi
Dendrit - Badan sel -
Akson
Neuron (Sel Saraf)
3. Akson (juluran panjang dan tunggal berbentuk silindris)
• Akson hillock (bukit akson): bagian yang tidak mengandung badan
Nissl.
• Pada umumnya akson dibungkus oleh substansi lemak berwarna
putih kekuningan yang disebut selubung mielin, tapi ada bagian
yang tidak diselubungi mielin, disebut nodus Ranvier yang
berfungsi mempercepat jalannya impuls.
• Selubung mielin ditutupi oleh rangkaian sel- sel Schwann
(neurilema) yang berfungsi membentuk selubung mielin.
• Ujung akson bercabang-cabang seperti ranting disebut terminal
akson (telodendrion), berfungsi mengirimkan impuls ke neuron
lainnya.
Neuroglia (Glia)
Sel penunjang/pendukung pada susunan saraf pusat yang
berfungsi sebagai jaringan ikat dan dapat membelah. Jenis sel
glia:
1. Astrosit, berbentuk bintang, berfungsi sebagai lem yang
menyatukan neuron-neuron (memperkuat integritas).
2. Oligodendrosit (oligodendroglia), bentuk menyerupai astrosit
dengan badan sel yang lebih kecil, membentuk lapisan mielin
untuk melapisi akson.
3. Mikroglia (berukuran paling kecil dan bersifat fagosit),
berfungsi untuk pertahanan dari kuman (imun).
4. Sel ependima, merupakan membran epitelium yang melapisi
rongga otak dan sumsum tulang belakang.
Jenis sel glia:
Aslinya Oli Mirip Epen
Atrosit, Oligodendrosit, Mikroglia, sel
Ependima
Jenis Neuron berdasarkan
Fungsi
1. Neuron sensoris (aferen): menghantarkan impuls dari organ
sensor/reseptor (indera) ke pusat saraf (otak atau sumsum tulang
belakang).
2. Neuron konektor (interneuron), berfungsi menghubungkan neuron
yang satu dengan neuron lainnya, terdapat di SSP (otak dan sumsum
tulang belakang).
3. Neuron motoris (eferen), berfungsi menghantarkan impuls dari SSP ke
efektor (otot atau kelenjar).
Fungsi SKM
Sensorik - Konektor -
Motorik
Jenis Neuron berdasarkan
Struktur
1. Neuron Bipolar: badan sel memiliki dua juluran yang terdiri dari
1 dendrit dan 1 akson, terdapat pada reseptor telinga, mata, dan
hidung (alat indera) ke otak.
2. Neuron Unipolar: hanya memiliki satu juluran dari badan sel,
terdapat pada embrio dan fotoreseptor mata.
3. Neuron Multipolar: badan sel memiliki satu akson dan banyak
dendrit, terdapat pada saraf motorik pada otak dan sumsum
tulang belakang.
Struktur Bibir Uni Mundur
Bipolar - Unipolar -
Multipolar
Mekanisme Penghantaran Impuls
A. Melalui Sinapsis
 hubungan antara neuron yang satu dengan neuron lainnya atau ke
efektor yang membentuk celah sinaps.
 Untuk menyeberangkan impuls, terdapat substansi kimia
neurotransmiter misalnya asetilkolin yang berperan mengirimkan
impuls (transmisi sinapsis).
 Tiga bagian sinapsis: prasinaps (bagian akson terminal), celah
sinaps (ruang antara yang prasinaps dengan pascasinaps), dan
pasca/postsinaps (bagian dendrit neuron lain).
Pre/pra: sebelum
Pasca/post:
setelah
Mekanisme
Penghantaran
Impuls
B. Melalui Neuron
 Dalam keadaan istirahat (Polarisasi): ketika neuron tidak
menghantarkan impuls, saluran ion Na dan K tertutup.
 Keadaan di bagian luar membran bermuatan positif (+)
karena banyak ion Na+, sedangkan di bagian
permukaan dalam membran bermuatan negatif (-)
karena banyak ion K+.
 Jika ada impuls (Depolarisasi): saluran Na akan terbuka
dan ion Na masuk ke dalam sel.
 Terjadi perubahan muatan listrik (penurunan gradien
listrik), yaitu di bagian luar membran menjadi
bermuatan negatif (-) dan di bagian dalam membran
menjadi bermuatan positif (+).
 Tahap repolarisasi (kembali istirahat): rangsang telah
lewat, saluran K terbuka sehingga ion K keluar.
 Bagian dalam membran menjadi bermuatan negatif
kembali.
Energi potensial membran (istirahat):
Ke Dalam -, Luar Na +
Di dalam sel dominan ion K (-), di luar sel
neuron dominan Na (+)
Pola Depan Repot
Polarisasi -
Depolarisasi -
Repolarisasi

PPT Sistem Saraf 1.ppt

  • 1.
    BAB 4 Sistem Koordinasi(Sistem Saraf) Kelas 11 IPA Semester 2 SMAN 7 Bogor
  • 2.
    Tujuan Pembelajaran HariIni Mendeskripsikan struktur, fungsi dan jenis neuron menganalisis mekanisme penghantaran impuls. menganalisis mekanisme gerak sadar dan gerak refleks.
  • 3.
    Penilaian yang AkanDilakukan Hari Ini Asesmen awal Tanya jawab interaktif Keaktifan diskusi berkelompok: Penilaian guru dan penilaian antar teman Presentasi hasil LKPD
  • 4.
  • 5.
    Konsep mengenai impuls (rangsang) Impuls saraf (rangsang): pesan yang diterima oleh reseptor (indera) dari lingkungan luar, diubah menjadi ion bermuatan listrik  Dibawa oleh neuron-neuron (sel saraf), lalu diolah di otak atau sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat/SSP)  Lalu neuron lain meneruskan ke efektor (otot atau kelenjar) yang akan menyebabkan terjadinya gerakan atau sekresi zat
  • 6.
    Neuron (Sel Saraf) 1.Dendrit (juluran pendek bercabang): menerima impuls dari reseptor (indera) atau neuron lain untuk dikirimkan ke badan sel. 2. Badan sel (perikarion): mengendalikan metabolisme neuron, memiliki sitoplasma, nukleus (inti) di tengah dan nukleolus. Nukleus tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi. Sitoplasma mengandung badan Nissl (retikulum endoplasma dengan ribosom untuk sintesis protein). Juga mengandung badan Golgi, mitokondria, dan neurofibril. Struktur dasar neuron: Dendi Badannya Aksi Dendrit - Badan sel - Akson
  • 7.
    Neuron (Sel Saraf) 3.Akson (juluran panjang dan tunggal berbentuk silindris) • Akson hillock (bukit akson): bagian yang tidak mengandung badan Nissl. • Pada umumnya akson dibungkus oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung mielin, tapi ada bagian yang tidak diselubungi mielin, disebut nodus Ranvier yang berfungsi mempercepat jalannya impuls. • Selubung mielin ditutupi oleh rangkaian sel- sel Schwann (neurilema) yang berfungsi membentuk selubung mielin. • Ujung akson bercabang-cabang seperti ranting disebut terminal akson (telodendrion), berfungsi mengirimkan impuls ke neuron lainnya.
  • 8.
    Neuroglia (Glia) Sel penunjang/pendukungpada susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai jaringan ikat dan dapat membelah. Jenis sel glia: 1. Astrosit, berbentuk bintang, berfungsi sebagai lem yang menyatukan neuron-neuron (memperkuat integritas). 2. Oligodendrosit (oligodendroglia), bentuk menyerupai astrosit dengan badan sel yang lebih kecil, membentuk lapisan mielin untuk melapisi akson. 3. Mikroglia (berukuran paling kecil dan bersifat fagosit), berfungsi untuk pertahanan dari kuman (imun). 4. Sel ependima, merupakan membran epitelium yang melapisi rongga otak dan sumsum tulang belakang. Jenis sel glia: Aslinya Oli Mirip Epen Atrosit, Oligodendrosit, Mikroglia, sel Ependima
  • 9.
    Jenis Neuron berdasarkan Fungsi 1.Neuron sensoris (aferen): menghantarkan impuls dari organ sensor/reseptor (indera) ke pusat saraf (otak atau sumsum tulang belakang). 2. Neuron konektor (interneuron), berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron lainnya, terdapat di SSP (otak dan sumsum tulang belakang). 3. Neuron motoris (eferen), berfungsi menghantarkan impuls dari SSP ke efektor (otot atau kelenjar). Fungsi SKM Sensorik - Konektor - Motorik
  • 10.
    Jenis Neuron berdasarkan Struktur 1.Neuron Bipolar: badan sel memiliki dua juluran yang terdiri dari 1 dendrit dan 1 akson, terdapat pada reseptor telinga, mata, dan hidung (alat indera) ke otak. 2. Neuron Unipolar: hanya memiliki satu juluran dari badan sel, terdapat pada embrio dan fotoreseptor mata. 3. Neuron Multipolar: badan sel memiliki satu akson dan banyak dendrit, terdapat pada saraf motorik pada otak dan sumsum tulang belakang. Struktur Bibir Uni Mundur Bipolar - Unipolar - Multipolar
  • 11.
    Mekanisme Penghantaran Impuls A.Melalui Sinapsis  hubungan antara neuron yang satu dengan neuron lainnya atau ke efektor yang membentuk celah sinaps.  Untuk menyeberangkan impuls, terdapat substansi kimia neurotransmiter misalnya asetilkolin yang berperan mengirimkan impuls (transmisi sinapsis).  Tiga bagian sinapsis: prasinaps (bagian akson terminal), celah sinaps (ruang antara yang prasinaps dengan pascasinaps), dan pasca/postsinaps (bagian dendrit neuron lain). Pre/pra: sebelum Pasca/post: setelah
  • 12.
    Mekanisme Penghantaran Impuls B. Melalui Neuron Dalam keadaan istirahat (Polarisasi): ketika neuron tidak menghantarkan impuls, saluran ion Na dan K tertutup.  Keadaan di bagian luar membran bermuatan positif (+) karena banyak ion Na+, sedangkan di bagian permukaan dalam membran bermuatan negatif (-) karena banyak ion K+.  Jika ada impuls (Depolarisasi): saluran Na akan terbuka dan ion Na masuk ke dalam sel.  Terjadi perubahan muatan listrik (penurunan gradien listrik), yaitu di bagian luar membran menjadi bermuatan negatif (-) dan di bagian dalam membran menjadi bermuatan positif (+).  Tahap repolarisasi (kembali istirahat): rangsang telah lewat, saluran K terbuka sehingga ion K keluar.  Bagian dalam membran menjadi bermuatan negatif kembali. Energi potensial membran (istirahat): Ke Dalam -, Luar Na + Di dalam sel dominan ion K (-), di luar sel neuron dominan Na (+) Pola Depan Repot Polarisasi - Depolarisasi - Repolarisasi