A.7.1 Rahmad Aris Munandar, S,STP Rencana Perubahan Aksi.docxpemmasdesasahan
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN VII PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2023
A.7.1 Rahmad Aris Munandar, S,STP Rencana Perubahan Aksi.docxpemmasdesasahan
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN VII PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2023
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaRoliSupiawan
Ini adalah contoh laporan magang kerja industri tentang manajemen sumber daya manusia di PT. Glenmore banyuwangi.
Dapatkan artikel pengembangan diri di website saya : https://www.rolisupiawan.com/
Ini adalah contoh laporan prakerin saya waktu SMK dulu. Kebetulan saya prakerin di salah satu station radio di kota Cirebon.
< a href="http://salam-tekno.blogspot.com" target="Blank" Title="Salam Tekno">Situs saya
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaRoliSupiawan
Ini adalah contoh laporan magang kerja industri tentang manajemen sumber daya manusia di PT. Glenmore banyuwangi.
Dapatkan artikel pengembangan diri di website saya : https://www.rolisupiawan.com/
Ini adalah contoh laporan prakerin saya waktu SMK dulu. Kebetulan saya prakerin di salah satu station radio di kota Cirebon.
< a href="http://salam-tekno.blogspot.com" target="Blank" Title="Salam Tekno">Situs saya
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
PPT SENPEDIA 2023 pengabdian masyarakat seminar nasional
1. SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
SENPEDIA POLIMEDIA 2023
PRADITYA • WIRAT
AMA • NAGARA BHAKTI
UNHAN RI
19/09/2023
Inovasi Kreatif Perancangan Mesin Pencacah Bulu
Unggas Guna Meningkatkan Kemandirian Ekonomi
Peternak Ayam Di Megamendung Kabupaten Bogor
Riri Murniati, Adhi Kusumadjati,
Mutmainnah, Rahmatsyah H. R. Nasution,
Bima K. Miftah, Anjali M. N. K. Hartono
2. RIRI MURNIATI
NIP :199001202022032002
ADHI KUSUMADJATI
NIP :199211172022031001
BIMA K. MIFTAH
NIM : 320210301005
ANJALI M. N. K HARTONO
NIM : 320210301003
RAHMATSYAH H.R. NASUTION
NIM : 320210304020
MUTMAINNAH
NIP :199306162022032002
OUR TEAM
3. OUTLINE
19/09/2023 3
PRADITY
A • WIRA
T
AMA • NAGARA BHAKTI
• PENDAHULUAN
• METODE PELAKSANAAN
• HASIL DAN PEMBAHASAN
• KESIMPULAN
• REFERENSI, LAMPIRAN
1
2
4
3
5
4. PRADITYA • WIRAT
AMA • NAGARA BHAKTI
UNHAN RI
19/09/2023
SUBSECTION :
PENDAHULUAN
01
5. LATAR BELAKANG
❑ Bulu unggas yang diubah melalui suatu proses pengolahan dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk organik, pakan ternak, dan plastik ramah lingkungan. Mesin yang banyak digunakan
untuk mencacah bulu unggas saat ini masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya
hasil cacahan yang masih kasar, memiliki bobot yang besar, kemampuan putaran mesin
masih lambat dan aromanya mencemari udara. Tujuan kegiatan ini adalah
mengembangkan mesin pencacah bulu unggas untuk dapat diimplementasikan dan
diserahkan ke mitra penerima manfaat agar dapat menghasilkan daya guna bagi bagi
industri terkait.
❑ Kami memberikan solusi dengan merancang alat pencacah bulu unggas yang mampu
bekerja secara efektif dan efisien sehingga nantinya dapat dimanfaatkan pada produk
industri kreatif. Kegiatan pengabdian ini berkonsentrasi pada perancangan alat yang
inovatif agar bisa dilanjutkan tahap pembuatan alat dan diserahkan pada calon pengguna
salah satu peternakan ayam di daerah Megamendung Kabupaten Bogor.
❑ Tujuan kegiatan ini bisa memberikan dampak baik bagi lingkungan dengan tersalurkannya
limbah bulu unggas secara tepat, desain produk ini dapat diimplementasikan dan prototipe
bisa diberdayakankan ke mitra penerima manfaat dan dapat menghasilkan daya guna bagi
banyak pihak, terutama peternak dan Rumah Pemotongan Ayam.
7. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif.
Metode kualitatif merupakan metode
yang mengolah dan memperoleh data
dengan sifat yang deskriptif salah
satunya melalui wawancara pada calon
pengguna dan studi literatur
(Poerwandari, 1998).
Selanjutnya, peneliti meminta
tanggapan beliau terhadap rancangan
alat yang peneliti buat. Pembuatan alat
pencacahan bulu ayam bagi peternak
ataupun pemotongan ayam
mendapatkan respons yang baik bagi
penerima manfaat.
16. KESIMPULAN
Tim penulis berharap kegiatan pengabdian masyarakat berupa inovasi
perancangan mesin alat pencacah bulu unggas ini dapat menghasilkan daya
guna yang bermanfaat bagi banyak pihak, terutama pihak peternak ataupun
usaha RPA.
Kegiatan ini diharapkan juga membawa dampak baik bagi lingkungan
dengan tersalurkannya limbah bulu unggas secara tepat dan memberikan
nilai tambah. Besar harapan kami bahwa desain produk ini dapat
diimplementasikan dan prototipe peneliti dapat diserahkan kepada pihak
penerima manfaat pada kegiatan pengabdian masyarakat tahap kedua pada
tahun 2024 di daerah Megamendung Kabupaten Bogor.