Analisis menggunakan sistem spektroskopi fluoresensi berbasis high power UV-LED generasi pertama untuk mendeteksi kontaminasi boraks pada mi basah. Sistem ini mampu menganalisis dengan presisi 99,78% dan limit deteksi 11,60%. Memungkinkan penjaminan produk halal dan keamanan pangan.
SINTESIS DAN PREDIKSI AKTIVITAS BIOLOGI SENYAWA 3-BROMO-N-[(PYRIDIN-4-YL)CAR...ruswanto Zalfa
Sintesis senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide dihasilkan berdasarkan reaksi subtitusi nukleofilik antara senyawa awal isoniazid dengan pereaksi turunan benzoyl klorida yaitu 3-bromobenzoyl klorida yang dilakukan dengan menggunakan modifikasi metode Schoten Bauman di dalam pelarut tetrahidrofuran menggunakan refluks selama 6 jam. Persentase perolehan kembali hasil sintesis adalah 2,09 %. Kemurnian senyawa sintesis ditunjukan dengan adanya spot tunggal pada KLT dan memiliki nilai Rf yang berbeda dengan isoniazid dan kemurnian jarak lebur senyawa sintesis menunjukan jarak <2 oC. Berdasarkan hasil identifikasi struktur dengan Spektrofotometri Ultraviolet, Spektrofotometri Inframerah dan Spektrometri Massa menunjukan bahwa senyawa hasil sintesis merupakan senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide. Prediksi aktivitas biologis secara in silico dilakukan metode docking menggunakan software ArgusLab yang menunjukkan aktivitas yang baik pada enzim Thymidylate Kinase (TK) dengan kode PDB 1MRS bahwa senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide memiliki nilai bindding afinity yaitu -10,5377 kkal/mol lebih baik daripada ligand alami. Hasil docking divisualisasi dengan LigPlot dan Molegro Molecular Viewer (MMV) menunjukan senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide dapat membentuk ikatan hidrogen dengan asam amino Asn100 sedangkan pada hasil simulasi dinamika molekuler suhu 310oK interaksi antara senyawa dengan asam amino terjadi perubahan ikatan dengan asam amino dan pada suhu 312oK pada simulasi selama 6ns belum terjadi kestabilan. Pada hasil analisis Drug Scan dan ADME menunjukkan bahwa senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide memenuhi syarat sebagai obat yang baik dan aman tetapi pada uji toksisitas senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide menunjukan senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide bersifat mutagen dan memiliki resiko karsinogen pada hewan uji tikus.
Rancang bangun dan optimasi instrumen ldi dengan klorofil moringa untuk inakt...i gde bagus yatna wibawa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi laser dioda 445 nm dan 650 nm dengan photosensitizer klorofil ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) untuk menginaktivasi bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans (A.a.)dengan metode photodinamik. Hasil uji statistik menunjukkan kelompok kontrol dengan photosensitizer klorofil konsentrasi 20% tidak menunjukkan perbedaan dengan kelompok kontrol tanpa photosensitizer. Sehingga disimpulkan photosensitizer klorofil tidak bersifat toksik terhadap bakteri A.a. Instrumen laser dioda menggunakan fiber optik multimode 8 mm untuk memandu berkas laser yang dihasilkan. Instrumen laser dioda 445 nm dapat menghasilkan daya keluaran sebesar 9,2 mW, 23,3 mW, 37,5 mW, dan 51 mW. Instrumen laser dioda 650 nm dapat menghasilkan daya keluaran sebesar 15,3 mW, 25,7 mW, 35 mW, dan 45,5 mW. Digunakan 4 dosis energi (2,5 J.cm-2, 5 J.cm-2, 7,5 J.cm-2, dan 10 J.cm-2) yang sama untuk kedua laser dioda pada uji fotodinamik inaktivasi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi kematian bakteri A.a. lebih banyak pada kelompok dengan photosensitizer dibandingkan kelompok tanpa photosensitizer. Persentase kematian bakteri tertinggi pada kelompok perlakuan dengan photosensitizer dan dipaparkan dengan laser dioda 650 menggunakan dosis energi 10J.cm-2, yakni sebesar 83,01 %.
EKOTOKSIKOLOGI PENGUJIAN PARAMETER AIR DAN UDARA DI DPPU PT PERTAMINA (PERSER...Aulia Rahma
Tugas Kelompok Mata Kuliah Ekotoksikologi Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
Pengujian Parameter Air dan Udara di DPPU PT Pertamina (Persero) Bandara Syamsudin Noor
SINTESIS DAN PREDIKSI AKTIVITAS BIOLOGI SENYAWA 3-BROMO-N-[(PYRIDIN-4-YL)CAR...ruswanto Zalfa
Sintesis senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide dihasilkan berdasarkan reaksi subtitusi nukleofilik antara senyawa awal isoniazid dengan pereaksi turunan benzoyl klorida yaitu 3-bromobenzoyl klorida yang dilakukan dengan menggunakan modifikasi metode Schoten Bauman di dalam pelarut tetrahidrofuran menggunakan refluks selama 6 jam. Persentase perolehan kembali hasil sintesis adalah 2,09 %. Kemurnian senyawa sintesis ditunjukan dengan adanya spot tunggal pada KLT dan memiliki nilai Rf yang berbeda dengan isoniazid dan kemurnian jarak lebur senyawa sintesis menunjukan jarak <2 oC. Berdasarkan hasil identifikasi struktur dengan Spektrofotometri Ultraviolet, Spektrofotometri Inframerah dan Spektrometri Massa menunjukan bahwa senyawa hasil sintesis merupakan senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide. Prediksi aktivitas biologis secara in silico dilakukan metode docking menggunakan software ArgusLab yang menunjukkan aktivitas yang baik pada enzim Thymidylate Kinase (TK) dengan kode PDB 1MRS bahwa senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide memiliki nilai bindding afinity yaitu -10,5377 kkal/mol lebih baik daripada ligand alami. Hasil docking divisualisasi dengan LigPlot dan Molegro Molecular Viewer (MMV) menunjukan senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide dapat membentuk ikatan hidrogen dengan asam amino Asn100 sedangkan pada hasil simulasi dinamika molekuler suhu 310oK interaksi antara senyawa dengan asam amino terjadi perubahan ikatan dengan asam amino dan pada suhu 312oK pada simulasi selama 6ns belum terjadi kestabilan. Pada hasil analisis Drug Scan dan ADME menunjukkan bahwa senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide memenuhi syarat sebagai obat yang baik dan aman tetapi pada uji toksisitas senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide menunjukan senyawa 3-Bromo-N-[(pyridin-4-yl)carbonyl)benzohydrazide bersifat mutagen dan memiliki resiko karsinogen pada hewan uji tikus.
Rancang bangun dan optimasi instrumen ldi dengan klorofil moringa untuk inakt...i gde bagus yatna wibawa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi laser dioda 445 nm dan 650 nm dengan photosensitizer klorofil ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) untuk menginaktivasi bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans (A.a.)dengan metode photodinamik. Hasil uji statistik menunjukkan kelompok kontrol dengan photosensitizer klorofil konsentrasi 20% tidak menunjukkan perbedaan dengan kelompok kontrol tanpa photosensitizer. Sehingga disimpulkan photosensitizer klorofil tidak bersifat toksik terhadap bakteri A.a. Instrumen laser dioda menggunakan fiber optik multimode 8 mm untuk memandu berkas laser yang dihasilkan. Instrumen laser dioda 445 nm dapat menghasilkan daya keluaran sebesar 9,2 mW, 23,3 mW, 37,5 mW, dan 51 mW. Instrumen laser dioda 650 nm dapat menghasilkan daya keluaran sebesar 15,3 mW, 25,7 mW, 35 mW, dan 45,5 mW. Digunakan 4 dosis energi (2,5 J.cm-2, 5 J.cm-2, 7,5 J.cm-2, dan 10 J.cm-2) yang sama untuk kedua laser dioda pada uji fotodinamik inaktivasi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi kematian bakteri A.a. lebih banyak pada kelompok dengan photosensitizer dibandingkan kelompok tanpa photosensitizer. Persentase kematian bakteri tertinggi pada kelompok perlakuan dengan photosensitizer dan dipaparkan dengan laser dioda 650 menggunakan dosis energi 10J.cm-2, yakni sebesar 83,01 %.
EKOTOKSIKOLOGI PENGUJIAN PARAMETER AIR DAN UDARA DI DPPU PT PERTAMINA (PERSER...Aulia Rahma
Tugas Kelompok Mata Kuliah Ekotoksikologi Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
Pengujian Parameter Air dan Udara di DPPU PT Pertamina (Persero) Bandara Syamsudin Noor
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...roesmiyanti
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Puskesmas
Sanggau merupakan salah satu dari 13 puskesmas di Kecamatan Kapuas
yang memiliki penderita malaria klinis terbanyak yaitu sebesar 1648 kasus
pada tahun 2009. Kejadian malaria dipengaruhi oleh faktor lingkungan luar
rumah, lingkungan dalam rumah dan perilaku dari individu masyarakat.
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...roesmiyanti
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Puskesmas
Sanggau merupakan salah satu dari 13 puskesmas di Kecamatan Kapuas
yang memiliki penderita malaria klinis terbanyak yaitu sebesar 1648 kasus
pada tahun 2009. Kejadian malaria dipengaruhi oleh faktor lingkungan luar
rumah, lingkungan dalam rumah dan perilaku dari individu masyarakat.
1. Analisis Mi Basah Terkontaminasi Boraks
Menggunakan Sistem Spektroskopi Fluoresensi
Berbasis High Power UV-LED generasi Pertama
Ahmad Faqih Hidayatulloh
14620025
Frida Agung Rakhmadi, S.Si., M.Sc
Pembimbing I
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Khamidinal, S.Si., M.Si.
Pembimbing II/ Penguji I
Dr. Thaqibul Fikri Niyartama, S.Si., M.Si.
Penguji II
3. LATAR BELAKANG
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh,
setan itu musuh yang nyata bagimu.”
(Departemen Agama RI, 2013)
Al-Baqarah ayat 168
4. Peneliti-Peneliti
2008 2010 2019 2019
Asterina Dkk
Tumbel
La Sakka
Kholifah dan Utomo
Penelitian yang berjudul Identifikasi B
oraks Pada Mi Basah yang Beredar di
Supermarket dan Pasar Tradisional di
Kota Bitung
Penelitian yang berjudul Identifikas
i Dan Penentuan Kadar Boraks Pa
da Mi Basah Yang Beredar Dibebe
rapa Pasar Di Kota Padang
Penelitian yang berjudul Identifikasi Boraks
Pada Mi Basah Di Pasar Sentral Kecamatan
Wajo Makasar Dengan Metode Nyala Api
Penelitian yang berjudul Analisis Kan
dungan Boraks Dalam Mi Basah yan
g Beredar di Kota Makassar
5. 1
2
Rumusan Masalah
Belum diketahuinya nilai presisi dan limit deteksi sistem s
pektroskopi fluoresensi berbasis high power UV-LED sun
an kalijaga generasi pertama dalam menganalisis mi bas
ah terkontaminasi boraks.
Belum diterapkannya sistem spektroskopi fluoresensi
berbasis high power UV-LED sunan kalijaga generasi
pertama sebagai metode deteksi mi basah terkontam
inasi boraks.
6. Tujuan Penelitian
Menganalisis boraks pada mi basah menggunakan sistem spektros
kopi fluorensensi berbasis high power UV-LED Sunan Kalijaga gen
erasi Pertama.
“
“
Menentukan presisi dan limit deteksi sistem spektroskopi fluorensensi
berbasis high power UV-LED Sunan Kalijaga generasi Pertama dala
m menganalisis kontaminasi boraks pada mi basah.
“
“
7. Batasan Penelitian
Sistem spektroskopi fluoresensi berbasis hig
h power UV-LED yang digunakan adalah gen
erasi pertama.
Pertama
Variasi kontaminan boraks mulai dari 0-40%
dengan interval 5% sejumlah 9 sampel.
Kedua
8. Manfaat Penelitian
Mendukung jaminan pangan halal
dan thayyib
Masyarakat tidak perlu khawatir
dalam menjalankan ajaran agamanya
Memiliki badan yang sehat dan
makanan yang dikonsumsi aman
serta terjamin
03
11. A B
C
Waktu dan Tempat
Penelitian
Prosedur
Penelitian
Alat dan Bahan
Penelitian
METODE PENELITIAN
12. WAKTU & TEMPAT
6 minggu
Estimasi
Mei – Juni 2021
Waktu
Kosan Peneliti, yaitu Jl. Mendungan UH7
nomor 572, kecamatan Umbulharjo, Kab
upaten Kota Yogyakarta.
Tempat
13. ALAT PENELITIAN
Daftar alat pengambilan data
No Jenis Alat Jumlah
1 Sistem Spektroskopi Fluoresensi 1 unit
2 Laptop 1 unit
Daftar alat pembuatan sampel berupa mi basah
No Jenis Alat Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
Alat Penggiling dan pencetak Mi
Baskom
Sendok
Rol Kayu atau Botol marjan bekas
Ayakan tepung
Panci
Kompor
Pisau
1 Unit
2 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
14. BAHAN PENELITIAN
Daftar bahan pembuatan sampel berupa mi basah
No Jenis Bahan Jumlah
1
2
3
4
Tepung Terigu (Cakra Kembar)
Air
Telur
Garam
1.200 gram
150 ml
6 butir
1 sdm
16. Persiapan Alat dan Bahan
01
02
03 Menyambungkan sistem spektroskopi fluoresensi ke software.
Membeli barang di toko yang menyediakan bahan tersebut.
Menginstal software LabVIEW pada laptop.
17. Pembuatan Sampel
03 06
Berupa Mi Basah
Alat dan bahan untuk membuat sampel
(Mi Basah) disiapkan.
Tepung terigu, Telur, garam, dan
Air dicampurkan.
Aduk sampai membentuk adonan
dan sampai adonan kalis.
Bagi adonan, setiap adonan diberi
boraks sesuai variasi.
Mi yang sudah berbentuk di rebus kurang
lebih 3-5 menit.
Setelah adonan pipih digiling sampai
berbentuk mi atau pasta.
Giling dan pipihkan sampai ketebalan tertentu
18. Pengambilan Data
01
02
03
04
05
Spektrum warna diperoleh dengan mengambil
gambar oleh sub sistem kamera, kemudian
hasil gambar diproses oleh software LabVIEW
sehingga diperoleh spektrum warna berupa bin.
Sampel sudah tersedia dalam beberapa
variasi yang telah ditentukan.
Pengambilan data dilakukan dengan masing
-masing sampel dimulai dari presentase
boraks paling rendah dan setiap variasi
sampel diambil 5 kali percobaan.
Sumber eksitasi disambungkan dengan
catu daya.
Sub sistem kamera diaktifkan melalui
software LabVIEW.
19. Tabel Pengambilan Data
% Sampel
BIN
p1 p2 p3 p4 p5
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
dengan p adalah percobaan
20. Pengolahan Data
01
02
03
04
Berdasarkan hasil spektum tersebut akan
dianalisa bagaimana pengaruh penambahan
presentase atau perbedaan kadar boraks
pada sampel mi basah yang akan mempeng
aruhi spketrum warna fluoresensi.
Pengolahan data analisa mi basah selanjutn
ya adalah presisi dan limit deteksi. Pengolah
an data tersebut dilakukan berdasarkan data
pada tabel pengambilan data.
Presisi
Nilai presisi setiap variasi dicari nilai rata-
ratanya dengan menggunakan persamaan:
% 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎=
𝛴𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒−𝑝
𝑝−𝑑𝑎𝑡𝑎
dengan p = 0%, 5% , 10%, 15%, 20%,…., 40%
Limit deteksi
Limit deteksi dicari menggunakan metode
kurva kalibrasi dengan persamaan:
LOD = 3Sa/b
Sa adalah standar deviasi dan b slope
(Riyanto, 2014)
22. Analisa Mi BasahTerkontaminasi Bora
ks
0
10
20
30
40
50
60
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%
Bin
kontaminasi boraks dalam mi basah (%)
23. P R E S I S I
Variasi Kontaminan Boraks pada Mi Basah (%) Presisi (%)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Presisi rata-rata
98,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
99,78 %
24. L I M I T D E T E K S I
Hasil uji limit deteksi sistem spektroskopi fluoresensi
berbasis high power UV-LED Sunan Kalijaga generasi
Pertama dalam menganalisis kontaminan boraks pada
mi basah memiliki nilai
11,60%.
25. Perintah untuk mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik (halalan tayyiban) secara je
las dinyatakan dalam firman Allah Q.S. Al-Baqarah [2] ayat ke-168. Pada ayat tersebut, Allah
SWT memerintahkan umat-Nya untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik.
Di indonesia sendiri sudah ada lembaga yang menaungi kehalalan dan ketayiban pangan, yaitu
JPH ( Jaminan Produk Halal).
INTEGRASI INTERKONEKSI
26. KESIMPULAN DAN SARAN
Sistem spektroskopi fluoresensi berbasis high power
UV-LED Sunan Kalijaga generasi Pertama telah berha
sil digunakan untuk menganalisis mi basah terkontam
inasi boraks.
Presisi sistem spektroskopi fluorensensi berba
sis high power UV-LED Sunan Kalijaga gener
asi Pertama dalam menganalisis kontaminasi
boraks pada mi basah adalah 99.78%, sedang
kan limit deteksinya sebesar 11,60% sampel
KESIMPULAN
SARAN
1.
2.
1. Perlu ditambahkan karakteristik yang lebih
banyak seperti akurasi dan batas kuantisasi
sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebi
h baik
2. Perlunya perawatan terhadap alat yang lebi
h baik lagi agar nantinya saat dipakai untu
k penelitian bisa mengurangi kesalahan
3. Perlu dilakukan pengolahan data lanjut den
gan memakai machine learning
27. D A F T A R P U S T A K A
Add a footer
2
Adinugroho, N. (2013). Pengaruh Pemberian Boraks Dosis Bertingkat terhadap Perubahan Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis Hepar Selama 28 Hari (S
tudi pada Tikus Wistar) (Tugas Akhir). Universitas Diponegoro: Semarang.
Agus, P. A. (2017). Kedudukan Sertifikasi Halal dalam Sistem Hukum Nasional sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Islam. Jurnal Ekonomi
dan Keuangan Syariah, 1(1), 150-165.
Amersham Pharmacia Biotech. (2002). Fluorescence Imaging : Principles and Methods. Amersham Biosciences.
Apriani, A. (2019). Rancang Bangun Fluorescence Imaging System Berbasih High power RGB-LED dan Kamera Digital untuk mendukung Autentifikasi Kehal
alan Pangan. UIN Sunan Kalijaga : Yogyakarta.
Arques-Orobon, F. J., Nuñez, N., Vazquez, M., Segura-Antunez, C., & González-Posadas, V. (2015). High-power UV-LED degradation: Continuous and cycled
working condition influence. Solid-State Electronics, 111, 111-117.
Astawan, M. (2008). Membuat Mi dan Bihun (11 ed.). Niaga Swadaya : Jakarta.
Asterina, Elmatris, & Endrinaldi. (2008). Identifikasi dan Penentuan Kadar Boraks Pada Mie Basah yang Beredar di Beberapa Pasar di Kota Padang. Majalah K
edokteran Andalas, 32(2), 174-179.
Badan Pusat Statistik. (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020. Berita Resmi Statistik, 7(01), 1-12.
Badilangoe, P. M. (2012). Kualitas Mie Basah dengan Penambahan Ekstrak Wortel (Daucus carota L.) dan Substitusi Tepung Bekatul (Tugas Akhir). Universita
s Atmajaya : Yogyakarta.
Butarbutar, T. (1994). Struktur dan Peranan Sektor Informal dalam Ekonomi Perkotaaan. Universitas HKBP Nommensen : Medan.
Cahyadi, W. (2006). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara: Jakarta.
Carolina, E., Ethica, S. N., & Maharani, E. T. (2017). Identifikasi dan Penetapan Kadar Zat Warna Methanyl Yellow Pada Mie Basah di Pasar Mranggen Kabu
paten Demak (Tugas Akhir). Universitas Atma Jaya: Yogyakarta.
Chikmah, A. M., & Maulida, I. (2019). Identifikasi Bahan Tambahan Pangan yang Berbahaya ( Rhodamin B dan Borak ) Pada Jajanan di Lingkungan Jl . Kartin
i Kecamatan Tegal. Politeknik Harapan Bersama Tegal, 8(2), 1-4.
28. 2
D A F T A R P U S T A K A
Add a footer
28
Dimisa, A. A., Apriani, A., & Rahmadi, A. (2019). Deteksi Kuah Terkontaminasi Kuah Babi Menggunakan High power UV-LED Fluorescence Spectroscopy Syst
em. UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta.
DOUBLE LIGHT. (2010). 3W High power Purple LED Technical Datasheet - Part No.: DL-HP10UVC-365. DOUBLE LIGHT ELECTRONICS TECHNOLOG
Y: Hongkong.
Effendi, Z., Surawan, F. E., & Sulastri, Y. (2016). Sifat Fisik Mie Basah Berbahan Dasar Tepung Komposit Kentang dan Tapioka. Jurnal Agroindustri, 6(2), 57-6
4.
Firmansyah, I. (2019). Kajian Analisis Kandungan Boraks dan Formalin Pada Produk Bakso Dan Mie Basah di Kecamatan Ciasem Tahun 2018 (Tugas Akhir). U
niversitas Pasundan: Bandung.
Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Harimurti, S., & Setiyawan, A. (2019). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Boraks Pada Bakso Tusuk di Wilayah Kabupaten Gunungkidul Provinsi Dae
rah Istimewa Yogyakarta. Farmasains: Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian, 6(2), 43-50.
Haryarta, G. (2020). Analisis Cilok Terkontaminasi Boraks Menggunakan Sistem Spektroskopi Fluorosensi Berbasis High power UV-LED (Tugas Akhir). UIN Sun
an Kalijaga: Yogyakarta.
Johnson, D. (2001). How to Do Everything with Your Digital Camera. McGraw-Hill Education: United Kingdom.
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi ITB. (2009). Mie Basah. In Tekno Pangan Agroindustri : Aneka Olahan Ubi Jalar. Mie Basah. Enyek-enyek, Abon, Dendeng (
pp. 46-49). Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Kasmita. (2011). Meningkatkan Nilai Gizi Mie Melalui Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal. In Makalah Jurusan Kesehatan Keluarga (p. 33).
Khasanah, K., & Rusmalina, S. (2019). Identifikasi Bahan Pengawet Formalin dan Borak Pada Beberapa Jenis Makanan yang Beredar di Pekalongan. Jurnal PEN
A, 33(2), 28-33.
Koswara, S. (2009). Teknologi Pengolahan Mie. Seri Teknologi Pangan Populer.
29. 2
Add a footer
29
D A F T A R P U S T A K A
Add a footer
29
Lakowicz, J. R. (2007). Principles of Fluorescence Spectroscopy. Springer US: Amerika Serikat.
Lee, H., Kim, M. S., Lee, W. H., & Cho, B. K. (2018). Determination of The Total Volatile Basic Nitrogen (TVB-N) Content in Pork Meat Using Hyperspectral Fl
uorescence Imaging. Sensors & Actuators B : Chemical, 259, 532-539.
Luker, G. D., & Luker, K. E. (2008). Optical Imaging : Current Applications and Future Directions. Journal of Nuclear Medicine, 49(1), 1-4.
Makhfudloh, A. B. (2020). Rancang Bangun Sistem Pengatur Intensitas Cahaya High power UV-LED Berbasis Pulse Width Modulation untuk Menyempurnakan I
ntensitas Cahaya Pada High power UV-LED Fluoroscence Imaging System (Tugas Akhir). UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta.
Mariyani, N. (2011). Studi Pembuatan Mie Kering Berbahan Baku Tepung Singkong Dan Mocal (Modified Cassava Flour). Jurnal Sains Terapan, 1(1), 30-41.
Morris, A. S. (2015). Measurement and Instrumentation Theory and Application. Elsevier: Netherland.
Nasir, N. (2017). Analisis Kandungan Boraks Pada Bakso Yang Dijual Di Anduonohu Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Tugas Akhir). Politeknik Kesehatan Ken
dari: Kendari.
Nazilyyah, F. (2012). Studi Analisis Keputusan Komisi Fatwa dan Kajian Hukum Islam MUI Jawa Tengah Nomor: /KOM.FAT&KAJ.HI/I/2006 Tentang Makanan
dan Minuman yang Mengandung Zat Berbahaya Relevansinya dengan Pasal 4 UU NO. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. IAIN Walisongo: Semara
ng.
Nuraini. (2018). Halalan Thayyiban Alternatif Qurani Untuk Hidup Sehat. Jurnal Ilmiah Al-Mu'ashirah, 15(1), 82.
Nurdianty, E. K. (2019). Peningkatan Hasil Belajar al-Qur'an Hadits dengan Makanan Halal dan Baik dengan Menggunakan Metode Student Team Achievement
Division Pada Siswa Kelas XI MAN 2 Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 (Tugas Akhir). IAIN Salatiga: Salatiga.
Nurhasanah. (2017). Identifikasi Penggunaan Boraks Pada Mie Basah Yang Dijual Oleh Pedagang Pangsit Di Kota Kendari (Tugas Akhir). Politeknik Kesehatan
Kendari: Kemdari.
Pandie, T., Wuri, D. A., & Ndaong, N. A. (2014). Identifikasi Boraks, Formalin dan Kandungan Gizi serta Nilai Tipe pada Bakso yang Dijual di Lingkungan Perg
uruan Tinggi di Kota Kupang. Jurnal Kajian Veteriner, 2(2), 183-192.
30. Add a footer
3
Add a footer
30
D A F T A R P U S T A K A
Add a footer
30
Pane, I. S., Nuraini, D., & Chayaya, I. (2013). Analisis Kandungan Boraks (Na2B4O7 10 H2O) Pada Roti Tawar yang Bermerek dan Tidak Bermerek yang Dijual
di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2012. Jurnal USU: Lingkungan dan Keselamatan Kerja, 2(3).
Payu, M., Abidjulu, J., & Gayatriningtyas, C. (2014). Analisis Boraks Pada Mie Basah yang Dijual di Kota Manado. Pharmacon: Jurnal Ilmiah Farmasi - UNSRA
T, 3(2), 73-76.
Permadi, E. A. (2012). Dwifungsi Led (Light Emitting Diode) sebagai Transmisi Optik Informasi Audio Satu Arah dan Penerangan Ruang. Jurnal Teknik Elektro,
1(1), 21-28.
Pratama, J. (2016). Penggunaan Lactobacillus sp. sebagai Biopreservatif Pada Mie Basah (Tugas Akhir). Universitas Atma Jaya: Yogyakarta.
Purnawijayanti, H. A. (2009). Mie Sehat (Cara Pembuatan, Resep-resep Olahan, dan Peluang Bisnis). Kanisius: Yogyakarta.
Puspita, M. L. (2019). Makanan Halalan Tayyiban dalam al-Qur'an Perspektif al-Qurtubi dan 'Ali al-Sabuni (Tugas Akhir). UIN Sunan Ampel: Surabaya.
Rahmaningrum, N. (2020). Analisis Tahu Terkontaminasi Formalin Menggunakan Sistem Spektroskopi Fluorosensi Berbasis High power UV-LED. UIN Sunan Ka
lijaga: Yogyakarta.
Republik Indonesia. (1992). Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Sekretariat Negara: Jakarta.
Republik Indonesia. (1996). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan. Sekretariat Negara: Jakarta.
Republik Indonesia. (2014). Undang-undang Republik Indonesia No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Sekretariat Negara: Jakarta.
Rifai, R. (2019). Rancang Bangun Fluoresence Spectroscopy Berbasis High power UV-LED untuk mendukung Analisis Lemak Babi dan Sapi (Tugas Akhir). UIN
Sunan Kalijaga: Yogyakarta.
Riyanto. (2014). Validasi & Verifikasi Metode Uji : Sesuai dengan ISO/IEC 17025 Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Deepublish: Yogyakarta.
Rosalina, L., Suyanto, A., & Yusuf, M. (2018). Kadar Protein, Elastisitas, dan Mutu Hedonik Mie Basah dengan Substitusi Tepung Ganyong. Jurnal Pangan dan
Gizi, 8(4), 1-10.
31. Add a footer
3
Add a footer
31
D A F T A R P U S T A K A
Add a footer
31
Rusli, R. (2009). Penetapan Kadar Boraks Pada Mie Basah yang Beredar di Pasar Ciputat dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS Menggunakan Pereaksi Kurku
min (Tugas Akhir). UIN Syarif Hidayatullah: Tangerang Selatan.
Safitri, J. M., Tiwow, G. A., Untu, S. D., & Kanter, J. W. (2019). Identifikasi Boraks Pada Mie Basah yang Beredar di Supermarket dan Identifikasi Boraks Pada Mie
Basah yang Beredar di Supermarket dan. Jurnal Biofarmasetikal Tropis, 2(1), 36-42.
Sajiman, Nurhamidi, & Mahpolah. (2015). Kajian Berbahaya Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Metahlyn Yellow Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah di Banjarbar
u. Jurnal Skala Kesehatan, 6(1), 1-5.
Sakka, L. (2017). Identifikasi Boraks Pada Mie Basah di Pasar Sentral Kecamatan Wajo Makassar dengan Metode Uji Nyala Api. Jurnal Kesehatan Yamasi, II(2), 1-
5.
Setiawan, F. (2014). Konsep Maslahah (Utility) dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 168 dan Surat al-A’raf ayat 31. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 1(2), 68
-70.
Setiyoko, A., Nugraeni, & Hartutik, S. (2018). Karakteristik Mie Basah dengan Substitusi Tepung Bengkuang Termodifikasi Heat Mositure Treatment (HMT). Jurna
l Teknologi Pertanian Andalas, 22(2), 102.
Sholichah, I., Galuh, G. K., & Mercyska, S. (2019). Identifikasi Senyawa Boraks Pada Mie Basah dengan Menggunakan Kunyit Sebagai Indikator. Jurnal Akademi F
armasi Surabaya.
Subiyono, J. (2018). Bahan Tambahan Pangan dan Bahan Berbahaya Pada Pangan. Semarang: Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan.
Suklan. (2002). Apa dan Mengapa Boraks pada Makanan. Penyehatan Air dan Sanitasi (PAS), IV(7).
Suseno, D. (2019). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Boraks Pada Bakso Menggunakan Kertas Turmerik, FT – IR Spektrometer dan Spektrofotometer U
v -Vis. Indonesian Journal of Halal, 2(1), 1.
Sutopo, Y. K., & Ardianti, R. R. (2014). Analisa Pengelolaan Sumber Daya Manusia Sektor Formal dan Sektor Informal di Jawa Timur. Agora, 2(1), 1-13.
Tubagus, I., Citraningtyas, G., & Fatimawali. (2013). Identifikasi Dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso Jajanan Di Kota Manado. Pharmacon: Jurnal Ilmiah F
armasi - UNSRAT, 2(4), 142-148.
Tumbel, M. (2010). Analisis Kandungan Boraks dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar. Jurnal Chemica, 11(1), 57-64.
32. Add a footer
3
Add a footer
32
D A F T A R P U S T A K A
Add a footer
32
Turnip, E. D. (2018). Identifikasi dan Penentuan Kadar Formalin Pada Mie Basah dan Identifikasi Boraks Pada Bakso (Tugas Akhri). Universitas Sumatera Utara:
Medan.
Utami, E. I. (2013). Studi Identifikasi Kandungan Formalin dan Boraks dalam Mie Basah yang Diperoleh dari Pasar Tradisional Kota Semarang (Tugas Akhir). Uni
versitas Diponegoro: Semarang.
Wauran, P. C. (2017). Strategi Pemberdayaan Sektor Informal Perkotaan di Kota Manado. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah (PEKD), 7(3), 1-30
.
Wayan, I. S. (2015). Spektroskopi. Universitas Udayana: Bali.
Widelia, P., Farizal, J., & Narti, M. (2018). Identifikasi Kandungan Boraks Pada Mi Basah di Pasar Tradisional Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Healt
h, 6(1), 58-62.
York, T. &. (2011). Fundamentals of Image Sensor Performance. Computer, Science & Engineering.
Zuraeda, K. (2018). Analisis Cemaran Daging Babi Pada Produk Bakso Sapi yang Beredar di Kecamatan Ciputat Timur Menggunakan Real Time Polymerasechain
Reaction (RT-PCR) (Tugas Akhir). UIN Syarif Hidayatullah: Tangerang Selatan.