Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasarom makplus
Konflik, Stress yang tidak seimbang, dan trauma merupakan peristiwa psikologi yang mungkin dialami oleh peserta didik disekolah dasar. Jika peserta didik mengalmi konflik, maka mereka akan terjebak dalam suasana bingung berkepanjangan dan pada gilirannya mereka mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Dan jika peserta didik mengalami stress yang tidak seimbang, maka mereka akan terjebak dalam posisi salah suai (maladjustment). Jika pserta peserta didik mengalami peristiwa traumatic mereka mengalami trauma. Pada situasi ini individu menjadi tidak produktif, bahkan bisa jadi terperangkap dalam suasana depresi yang amat mendalam
Konflik bisa dialami oleh siapa saja, baik itu oleh orang dewasa ataupun oleh remaja. Pada suara remaja konflik akan sering terjadi karena secara emosi mereka bisa dibilang belum stabil oleh karena itu konflik sering dialami oleh para remaja.
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasarom makplus
Konflik, Stress yang tidak seimbang, dan trauma merupakan peristiwa psikologi yang mungkin dialami oleh peserta didik disekolah dasar. Jika peserta didik mengalmi konflik, maka mereka akan terjebak dalam suasana bingung berkepanjangan dan pada gilirannya mereka mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Dan jika peserta didik mengalami stress yang tidak seimbang, maka mereka akan terjebak dalam posisi salah suai (maladjustment). Jika pserta peserta didik mengalami peristiwa traumatic mereka mengalami trauma. Pada situasi ini individu menjadi tidak produktif, bahkan bisa jadi terperangkap dalam suasana depresi yang amat mendalam
Konflik bisa dialami oleh siapa saja, baik itu oleh orang dewasa ataupun oleh remaja. Pada suara remaja konflik akan sering terjadi karena secara emosi mereka bisa dibilang belum stabil oleh karena itu konflik sering dialami oleh para remaja.
Konseling merupakan interaksi antara dua atau lebih individu yang memiliki keahlian khusus yakni konselor dengan klien untuk membantu klien terhadap masalah hidup yang dihadapi atau membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. Fungsi konseling yaitu pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan serta advokasi. Tujuan konseling membantu individu mengembangkan diri secara optimal, membuat seseorang mengenali dirinya sendiri, memberi kebebasan individu untuk membuat keputusan sendiri, menjadikan hidup individu lebih efektif, efisien dan sistematis, serta membantu individu menghilangkan tingkah laku maladaptif (masalah) menjadi tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.
Ruang lingkup bimbingan dan konseling, antara lain pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan di luar sekolah. Manfaat konseling yaitu merasa lebih nyaman, menemukan akar permasalahan yang sesungguhnya, melihat masalah dengan perspektif yang lebih positif dan menemukan alternatif solusi bersama-sama. Jenis – jenis konseling yaitu orientasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi dan mediasi. Pelaksanaan konseling menurut SK Mendikbud No. 025/O/1995 dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pelajaran sekolah.
Konseling merupakan interaksi antara dua atau lebih individu yang memiliki keahlian khusus yakni konselor dengan klien untuk membantu klien terhadap masalah hidup yang dihadapi atau membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. Fungsi konseling yaitu pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan serta advokasi. Tujuan konseling membantu individu mengembangkan diri secara optimal, membuat seseorang mengenali dirinya sendiri, memberi kebebasan individu untuk membuat keputusan sendiri, menjadikan hidup individu lebih efektif, efisien dan sistematis, serta membantu individu menghilangkan tingkah laku maladaptif (masalah) menjadi tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.
Ruang lingkup bimbingan dan konseling, antara lain pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan di luar sekolah. Manfaat konseling yaitu merasa lebih nyaman, menemukan akar permasalahan yang sesungguhnya, melihat masalah dengan perspektif yang lebih positif dan menemukan alternatif solusi bersama-sama. Jenis – jenis konseling yaitu orientasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi dan mediasi. Pelaksanaan konseling menurut SK Mendikbud No. 025/O/1995 dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pelajaran sekolah.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
6. TUJUAN
1. Siswa dapat memahami tentang
masalah dan konflik
2. Siswa dapat menerima masalah
dan konflik yang ada dalam
kehidupan
3. Siswa dapat menghadapi masalah
dan konflik dengan bijak
7. Apa perbedaan antara masalah dan konflik?
MASALAH KONFLIK
Amir dan Rochayatin, sesuatu
yang ingin diselesaikan,
namun belum kita dapatkan
penyelesaiannya.
Robbins (1996)
suatu proses interaksi yang
terjadi akibat adanya
ketidaksesuaian antara dua
pendapat (sudut pandang) yang
berpengaruh atas pihak-pihak
yang terlibat baik pengaruh
positif maupun pengaruh negatif.
9. Manakah caramu?
MASALAH
A. Lari dari masalah?
B. Mengeluh?
C. Tidak tahu apa yang harus dilakukan?
D. Meminta bantuan kepada orang lain?
E. Menghadapi dan memecahkannya?
10. Manakah caramu?
KONFLIK
A. Avoidance (menghindar)
B. Collaboration (bekerjasama)
C. Compromise (kompromi)
D. Competition (bersaing)
E. Acomodation (akomodatif)
12. GAMES UJI DIRI
Pedagang minyak baru saja kehilangan
penakar minyak 1 liter. Seorang pembeli
ingin membeli minyak sebanyak 4 liter.
Bantu pedagang minyak itu untuk
melayani pembeli dengan ukuran yang
tepat. Takaran yang tersedia adalah 3
liter dan 5 liter.
13. KESIMPULAN
Masalah dan konflik senantiasa ada dalam
kehidupan kita.
Ada masalah tanda manusia hidup
Kita hadapi dengan HHN