SlideShare a Scribd company logo
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.comCreative Commons Copyright
Alfina Subiantoro, Bakri Soeyono,drg, Dennis,drg.,MDSc,Sp.KG | 13 Januari 2015
PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN
PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM
ADHESIF ONE STEP SELF-ETCHING
Journal of Restorative Dentistry/Vol.2/Issue-3/Sep-Dec 2014
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
PENDAHULUAN
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Sistem Adhesif
Sistem adhesif menghasilkan kekuatan
perlekatan yang tinggi pada dentin yang
lembab dan kering, dengan pembuangan
smear layer secara keseluruhan ataupun
sebagian. Akan tetapi, kekuatan perlekatan
dapat bervariasi tergantung pada kelembaban
intrinsik dentin, daerah yang dietsa, dan bahan
adhesifnya.
— Journal of Restorative Dentistry
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Sistem Adhesif One Step Self Etching
Dalam sistem adhesif one-step self-etch,
retensi micro-mechanical masih menjadi ikatan
yang utama, mineral yang dihilangkan dari
jaringan keras gigi digantikan oleh monomer
resin menjadi micro-mechanically interlocked
dengan membuat porositas melalui proses
polimerisasi.
— Journal of Restorative Dentistry
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 7
J. Appl. Oral Sci. vol.12 no.spe Bauru 2004
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Sistem Adhesif One Step Self Etching
1. Sistem ini hanya
membentuk lapisan hybrid
tebal submicron, yang
sebagian hidroksiapatitnya
terkena kolagen
2. Setiap adhesif self-etching
mengandung monomer
fungsional spesifik yang
sebagian besar menentukan
cara kerja adhesif
8
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Di pasaran telah
tersedia berbagai
merk sistem adhesif
one-step self-etch
“Tujuan studi ini adalah untuk menilai kekuatan perlekatan micro-tensile
ke dentin dari empat kelompok sistem adhesif one-step self etching
secara in vitro dengan perlakuan perbandingan”
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
BAHAN DAN METODE
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Persiapan Sampel
Uji Kekuatan
Perlekatan Micro-
Tensile
Analisis Fraktur
Stereomikroskopik
Evaluasi Mikroskop
Elektro Scanning
Analisis Statistik
HASIL
BAHAN
&
METODE
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Persiapan Sampel
20 gigi molar manusia
yang bebas karies dan
diekstraksi karena
penyebab periodontal 3
bulan
Gigi disimpan dalam
larutan formalin 10%
setelah pencabutan
Permukaan oklusal
dibuang sampai
permukaan dentin
terlihat dibawah air
dingin menggunakan
bur diamond low-speed
Permukaan dentin
dipolish menggunakan
kertas silicon carbide
(SiC) 600-grit
Gigi secara acak
dikelompokkan menjadi
4 grup (n=5).
Untuk restorasi gigi
yang dipreparasi, 4
kelompok sistem
adhesif one-step self-
etching
polimerisasi selama
lebih dari 40s
Sampel disimpan dalam
air murni 37C selama 24
jam sampai uji kekuatan
perlekatan micro-tensile
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 13
Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 14
Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 15
Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 16
Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Uji Kekuatan Perlekatan Micro-tensil
Akar gigi yang akan
direstorasi dipreparasi 2mm
dibawah batas cemento
enamel junction
menggunakan bur diamond
low-speed
sampel diletakkan pada blok
akrilik (2x4x1cm) dengan
menggunakan bahan adhesif
cyanocrylate based
Blok ini dipasang untuk
melihat ketepatan (Isomet
1000; Buehler, Lake Bluff,IL,
USA)
Bagian persegi dari sampel
batangan (dalam ukuran
1.00 ± 0.003 mm2) yang
mengandung resin komposit
dan gigi yang diperoleh
dalam bidang paralel
terhadap panjang aksis gigi
Uji kekuatan perlekatan
micro-tensil menggunkan
alat test micro-tensile pada
kedua ujungnya
menggunakan bahan adhesif
sianokrilat
Sampel batangan yang
dipatahkan dengan syarat :
menggunakan cross head
speed 1mm/min, beban
tekanannya 100N
Area perlekatan permukaan
yang dihitung dengan
mengukur bagian panjang
dengan digital mikrometer
Hasilnya akan terlihat dalam
satuan Newton yang diubah
ke Mpa dengan membagi
luas permukaan
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Analisis fraktur stereomikroskopik
1. Permukaan yang fraktur pada setiap
sampel akan dievaluasi dibawah
pembesaran 10x dengan menggunakan
stereomikroskop.
2. Kegagalan dianggap jika (a) perlekatan
adhesif muncul pada permukaan dentin
dengan kontak permukaan adhesif, (b)
perlekatan kohesif terjadi pada bahan atau
substrat, dan (c) perlekatan gabungan
melibatkan antara interface dan bahan.
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Evaluasi Mikroskop Electron Scanning
Gigi yang dilihat menggunakan MES memberikan
gambaran permukaan adhesif dentin yang diletakkan
pada platform kaca dengan wax dan potong secara
vertikal menjadi 2 bagian dengan menggunakan bur
diamond low-speed.
Spesimen yang dipolish dengan kertas Silicon Carbida
1200-grit didalam air dingin, dietsa asam fosfat HCl 6mol/L
selama 30s dan dicuci dengan pembersih ultrasonic
selama 15 menit.
Spesimennya dideproteinized dengan larutan 5% natrium
hipoklorit selama 5 menit dan dibersihkan dengan
pembersih ultrasonik selama 15 menit.
Setiap spesimen berikutnya didehidrasi dengan kenaikan
etanol (50%, 70%, 95%, 100%) masing-masing selama 15
menit, dikeringkan, dipasang di mettalic stub , lalu
penyemprotan dengan bubuk emas.
Observasi di bawah SEM (EVO LS10, Zeiss, Oberkochen,
Germany) pada pembesaran yang berbeda.
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Analisis Statistik
1. Data diolah ke dalam spreadsheet (Excel;
versi 4.0, Microsoft, Seattle, WA, USA)
untuk perhitungan statistik deskriptif.
2. Hasil uji levene (p>0.05) dan uji shapiro-
wilk (p>0.05) di semua kelompok yang
menunjukkan varians homogenitas. Oleh
karena itu uji ANOVA one-way dan uji post-
hoc tukey yang diterapkan untuk menilai
pentingnya perbedaan dalam kekuatan
perlekatan diantara kelompok
eksperimental.
3. Data dianalisis menggunakan SPSS 20
untuk program software statistik Mac. Level
signifikasi 5% (p<0.05).
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
HASIL
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Uji kekuatan perlekatan micro-tensil
Perbedaan yang signifikan
terlihat diantara kekuatan
perlekatan ke dentin
dengan sistem adhesif one-
step self-etching (p<0.05).
HASIL
Kekuatan
Perlekatan
Persentase
Nilai
Rata-
rata
1. Kekuatan perlekatan
tertinggi yaitu pada
kelompok Clearfil S3
Bond Plus (p<0.05).
2. Tidak ada perbedaan
signifikan yang terlihat
pada kekuatan
perlekatan antara
Xeno V Bond Clearfil
S3 Bond dan sistem
Adper Easy Bond
(p>0.05).1. Persentase kegagalan
tertinggi adhesif terlihat
pada kelompok Xeno V
Bond dan Adper Easy
Bond (50%).
2. Persentase kegagalan
tertinggi kohesif terlihat
pada kelompok Clearfil S3
Bond dan kelompok Clearfil
S3 Bond Plus (35%).
3. Persentase kegagalan
campuran terlihat pada
kelompok Adper Easy
Bond (30%) (Gambar 1).
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 23
Kegagalan setiap spesimen setelah uji kekuatan perlekatan micro-tensile
Rata-rata hasil kekuatan perlekatan micro-tensile dan standar deviasi yang
diperoleh empat kelompok
Mean SDs
S3 bond plus 36,92a 9,67
S3 bond 22,29b 5,46
Xeno V 21,92b 8,20
Adper easy bond 28,72b 8,11
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Gambaran mikroskopik dari Scanning Electron
Microscope
Terlihatnya selapis tipis hybrid dan
perlekatan dentin serta terlihat sebagian
kecil resin tag
Terlihat selapis tipis hybrid dan kontak yang
baik antara resin komposit dan dentin
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 25
Gambaran mikroskopik dari Scanning Electron
Microscope
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
PEMBAHASAN
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Kekuatan pelekatan micro-tensil pada keempat sistem adhesif
one-step self-etching akhir-akhir ini banyak diteliti dalam
penelitian terbaru
27
• Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis nol ditolak. Terdapat perbedaan pada hasil
kekuatan perlekatan. Kekuatan perlekatan tertinggi terlihat pada kelompok Clearfil
S3 Bond Plus dan kelompok Clearfil S3 Bond. Kelompok Adper Easy Bond
menunjukkan kekuatan yang lebih rendah dari kelompok Clearfil S3 Bond Plus tetapi
lebih tinggi dari kelompok lainnya.
● Lamanya menindaklanjuti secara klinik dan sulitnya untuk dilakukan standarisasi 
uji perlekatan kekuatan in vitro sering digunakan karena mudahnya mendapatkan bahan
dan teknik dental.
● Keuntungan dari uji ini  mampunya mengetahui dari berbagai sampel pada satu gigi
dan mendapatkan fraktur adhesif yang lebih banyak.
● Dalam penelitian ini terlihat bahwa kegagalan adhesif lebih tinggi pada semua grup
secara umum ketika penilaian defisit.
● Tingkat kegagalan kohesif tertinggi ditemukan pada kelompok Clearfil S3 Bond dan
Clearfil S3 Bond Plus, sementara tingkat kegagalan campuran tertinggi terlihat pada
kelompok Adper Easy Bond.
‒ Kegagalan kohesif menunjukkan kekuatan perlekatan tinggi sementara kegagalan adhesif
menunjukkan kekuatan perlekatan yang lemah.
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 28
● Sistem one-step self-etching mengandung monomer asam untuk menghilangkan smear
layer dan memastikan demineralisasi dalam jaringan gigi.
● Dalam penelitian ini, ditemukan berbagai variasi kekuatan perlekatan diantara kelompok-
kelompok yang mungkin berbeda monomer asamnya. Nilai pH merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kekuatan perlekatan pada sistem adhesif.
● Van Meerbeek et al mengklasifikasikan primer self-etching yang kuat
(pH≤1), sedang (pH = 1.5) dan lemah (pH≥2).
● Nilai pH dari sistem yang digunakan dalam penelitian terbaru adalah sebagai berikut; Xeno
V, pH<2; Clearfil S3 Plus, pH=2.3; Clearfil S3, pH=2.7; Adper Easy Bond, pH=2.4.
● Dalam penelitian ini, berbagai kekuatan perlekatan sistem adhesif tergantung pada nilai pH.
Namun, disarankan nilai pH tidak menjadi faktor satu-satunya yang mempengaruhi
kekuatan perlekatan. Dalam penelitian ini, ditemukan Xeno V dengan nilai terendah
memiliki kekuatan perlekatan yang lemah.
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 29
• Menurut konsep “Adhesi-Dekalsifikasi”, adhesif one-step self-etching berikatan
kimia pada gigi dengan monomer fungsionalnya. Tipe monomer fungsional dapat
mempengaruhi kekuatan perlekatan. Monomer fungsional pada adhesif one-step
self-etching yang digunakan dalam penelitian terbaru berbeda. Kondisi ini mungkin
telah mempengaruhi nilai kekuatan perlekatan.
● Monomer metakrilat yang larut dalam air, disebut sebagai 2-hydroxyetil metakrilat
(HEMA) yang banyak digunakan dalam adhesif dentin. Hal ini meningkatkan kemampuan
meredam adhesif dan penetrasi resin.
● Clearfil S3 Bond, Clearfil S3 Bond Plus dan Adper Easy Bond yang digunakan dalam
penelitian terbaru yang mengandung HEMA, sementara Xeno V tidak. Xeno V
menunjukkan nilai kekuatan perlekatan terendah diantara semua sistem adhesif yang
digunakan. Hal ini bisa disebabkan kurangnya HEMA dalam Xeno V.
● Kandungan filler lainnya menjadi faktor yang mempengaruhi kekuatan perlekatan
sistem adhesif. Semua adhesif yang digunakan dalam penelitian terbaru
mengandung filler kecuali Xeno V. Penelitian sebelumnya menunjukkan
perbandingan pada sistem pengisian, kebanyakan pengisi bonding yang baik dapat
menghasilkan kekuatan perlekatan yang lebih kuat ke dentin.
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Kesimpulan
Berdasarkan nilai kekuatan ikatan selama 24 jam, terdapat
perbedaan uji kekuatan ikatan pada adhesif one-step self-etch.
Clearfil S3 Bond Plus menunjukkan nilai tertinggi sistem
adhesif.
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Terima Kasih
Comparative evaluation of micro-tensile bond
strength of one step self-etching adhesive systems
Fakultas Kedokteran Gigi USU : Departemen Konservasi Gigi
Date: Januari 13, 8-9am, Medan
Presenter: Alfina Subiantoro
Pembimbing : Bakrie Soeyono,drg dan Dennis,drg,MDSc,Sp.KG
http://www.jresdent.org

More Related Content

Viewers also liked

Liptonvscold final
Liptonvscold finalLiptonvscold final
Liptonvscold finalOleg Idolov
 
Life media powerpoint
Life media powerpointLife media powerpoint
Life media powerpoint
Tamra Lovern
 
Indikasi Tidak Umum Pada Penggunaan Lower Inclined Plane
Indikasi Tidak Umum Pada Penggunaan Lower Inclined PlaneIndikasi Tidak Umum Pada Penggunaan Lower Inclined Plane
Indikasi Tidak Umum Pada Penggunaan Lower Inclined Plane
Universitas Sumatera Utara
 
Blenderman by panda_apps_presentation
Blenderman by panda_apps_presentationBlenderman by panda_apps_presentation
Blenderman by panda_apps_presentationmrjonesbrgs
 
How to prevent joint problem in dogs
How to prevent joint problem in dogsHow to prevent joint problem in dogs
How to prevent joint problem in dogs
canadapetcare
 
Tech slide show
Tech slide showTech slide show
Tech slide show
Levi Lynch
 
(Lovern tamra historyingraphicdesign)powerpoint
(Lovern tamra historyingraphicdesign)powerpoint(Lovern tamra historyingraphicdesign)powerpoint
(Lovern tamra historyingraphicdesign)powerpointTamra Lovern
 
Full-System Emulation Achieving Successful Automated Dynamic Analysis of Evas...
Full-System Emulation Achieving Successful Automated Dynamic Analysis of Evas...Full-System Emulation Achieving Successful Automated Dynamic Analysis of Evas...
Full-System Emulation Achieving Successful Automated Dynamic Analysis of Evas...Lastline, Inc.
 
Introduction to Malware - Part 1
Introduction to Malware - Part 1 Introduction to Malware - Part 1
Introduction to Malware - Part 1
Lastline, Inc.
 
Practise random acts of kindness - week 1
Practise random acts of kindness - week 1Practise random acts of kindness - week 1
Practise random acts of kindness - week 1
teny1980
 
Most Ransomware Isn’t As Complex As You Might Think – Black Hat 2015
Most Ransomware Isn’t As Complex As You Might Think – Black Hat 2015 Most Ransomware Isn’t As Complex As You Might Think – Black Hat 2015
Most Ransomware Isn’t As Complex As You Might Think – Black Hat 2015
Lastline, Inc.
 

Viewers also liked (14)

Liptonvscold final
Liptonvscold finalLiptonvscold final
Liptonvscold final
 
Life media powerpoint
Life media powerpointLife media powerpoint
Life media powerpoint
 
Indikasi Tidak Umum Pada Penggunaan Lower Inclined Plane
Indikasi Tidak Umum Pada Penggunaan Lower Inclined PlaneIndikasi Tidak Umum Pada Penggunaan Lower Inclined Plane
Indikasi Tidak Umum Pada Penggunaan Lower Inclined Plane
 
Blenderman by panda_apps_presentation
Blenderman by panda_apps_presentationBlenderman by panda_apps_presentation
Blenderman by panda_apps_presentation
 
Demo ni nic
Demo ni nicDemo ni nic
Demo ni nic
 
How to prevent joint problem in dogs
How to prevent joint problem in dogsHow to prevent joint problem in dogs
How to prevent joint problem in dogs
 
Prezentacja1
Prezentacja1Prezentacja1
Prezentacja1
 
Snoring
SnoringSnoring
Snoring
 
Tech slide show
Tech slide showTech slide show
Tech slide show
 
(Lovern tamra historyingraphicdesign)powerpoint
(Lovern tamra historyingraphicdesign)powerpoint(Lovern tamra historyingraphicdesign)powerpoint
(Lovern tamra historyingraphicdesign)powerpoint
 
Full-System Emulation Achieving Successful Automated Dynamic Analysis of Evas...
Full-System Emulation Achieving Successful Automated Dynamic Analysis of Evas...Full-System Emulation Achieving Successful Automated Dynamic Analysis of Evas...
Full-System Emulation Achieving Successful Automated Dynamic Analysis of Evas...
 
Introduction to Malware - Part 1
Introduction to Malware - Part 1 Introduction to Malware - Part 1
Introduction to Malware - Part 1
 
Practise random acts of kindness - week 1
Practise random acts of kindness - week 1Practise random acts of kindness - week 1
Practise random acts of kindness - week 1
 
Most Ransomware Isn’t As Complex As You Might Think – Black Hat 2015
Most Ransomware Isn’t As Complex As You Might Think – Black Hat 2015 Most Ransomware Isn’t As Complex As You Might Think – Black Hat 2015
Most Ransomware Isn’t As Complex As You Might Think – Black Hat 2015
 

Recently uploaded

Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 

Recently uploaded (19)

Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 

PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF ONE STEP SELF-ETCHING

  • 1. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
  • 2. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.comCreative Commons Copyright Alfina Subiantoro, Bakri Soeyono,drg, Dennis,drg.,MDSc,Sp.KG | 13 Januari 2015 PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF ONE STEP SELF-ETCHING Journal of Restorative Dentistry/Vol.2/Issue-3/Sep-Dec 2014
  • 3. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics PENDAHULUAN
  • 4. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Sistem Adhesif Sistem adhesif menghasilkan kekuatan perlekatan yang tinggi pada dentin yang lembab dan kering, dengan pembuangan smear layer secara keseluruhan ataupun sebagian. Akan tetapi, kekuatan perlekatan dapat bervariasi tergantung pada kelembaban intrinsik dentin, daerah yang dietsa, dan bahan adhesifnya. — Journal of Restorative Dentistry
  • 5. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics
  • 6. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Sistem Adhesif One Step Self Etching Dalam sistem adhesif one-step self-etch, retensi micro-mechanical masih menjadi ikatan yang utama, mineral yang dihilangkan dari jaringan keras gigi digantikan oleh monomer resin menjadi micro-mechanically interlocked dengan membuat porositas melalui proses polimerisasi. — Journal of Restorative Dentistry
  • 7. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 7 J. Appl. Oral Sci. vol.12 no.spe Bauru 2004
  • 8. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Sistem Adhesif One Step Self Etching 1. Sistem ini hanya membentuk lapisan hybrid tebal submicron, yang sebagian hidroksiapatitnya terkena kolagen 2. Setiap adhesif self-etching mengandung monomer fungsional spesifik yang sebagian besar menentukan cara kerja adhesif 8
  • 9. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Di pasaran telah tersedia berbagai merk sistem adhesif one-step self-etch “Tujuan studi ini adalah untuk menilai kekuatan perlekatan micro-tensile ke dentin dari empat kelompok sistem adhesif one-step self etching secara in vitro dengan perlakuan perbandingan”
  • 10. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics BAHAN DAN METODE
  • 11. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Persiapan Sampel Uji Kekuatan Perlekatan Micro- Tensile Analisis Fraktur Stereomikroskopik Evaluasi Mikroskop Elektro Scanning Analisis Statistik HASIL BAHAN & METODE
  • 12. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Persiapan Sampel 20 gigi molar manusia yang bebas karies dan diekstraksi karena penyebab periodontal 3 bulan Gigi disimpan dalam larutan formalin 10% setelah pencabutan Permukaan oklusal dibuang sampai permukaan dentin terlihat dibawah air dingin menggunakan bur diamond low-speed Permukaan dentin dipolish menggunakan kertas silicon carbide (SiC) 600-grit Gigi secara acak dikelompokkan menjadi 4 grup (n=5). Untuk restorasi gigi yang dipreparasi, 4 kelompok sistem adhesif one-step self- etching polimerisasi selama lebih dari 40s Sampel disimpan dalam air murni 37C selama 24 jam sampai uji kekuatan perlekatan micro-tensile
  • 13. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 13 Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
  • 14. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 14 Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
  • 15. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 15 Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
  • 16. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 16 Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
  • 17. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Uji Kekuatan Perlekatan Micro-tensil Akar gigi yang akan direstorasi dipreparasi 2mm dibawah batas cemento enamel junction menggunakan bur diamond low-speed sampel diletakkan pada blok akrilik (2x4x1cm) dengan menggunakan bahan adhesif cyanocrylate based Blok ini dipasang untuk melihat ketepatan (Isomet 1000; Buehler, Lake Bluff,IL, USA) Bagian persegi dari sampel batangan (dalam ukuran 1.00 ± 0.003 mm2) yang mengandung resin komposit dan gigi yang diperoleh dalam bidang paralel terhadap panjang aksis gigi Uji kekuatan perlekatan micro-tensil menggunkan alat test micro-tensile pada kedua ujungnya menggunakan bahan adhesif sianokrilat Sampel batangan yang dipatahkan dengan syarat : menggunakan cross head speed 1mm/min, beban tekanannya 100N Area perlekatan permukaan yang dihitung dengan mengukur bagian panjang dengan digital mikrometer Hasilnya akan terlihat dalam satuan Newton yang diubah ke Mpa dengan membagi luas permukaan
  • 18. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Analisis fraktur stereomikroskopik 1. Permukaan yang fraktur pada setiap sampel akan dievaluasi dibawah pembesaran 10x dengan menggunakan stereomikroskop. 2. Kegagalan dianggap jika (a) perlekatan adhesif muncul pada permukaan dentin dengan kontak permukaan adhesif, (b) perlekatan kohesif terjadi pada bahan atau substrat, dan (c) perlekatan gabungan melibatkan antara interface dan bahan.
  • 19. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Evaluasi Mikroskop Electron Scanning Gigi yang dilihat menggunakan MES memberikan gambaran permukaan adhesif dentin yang diletakkan pada platform kaca dengan wax dan potong secara vertikal menjadi 2 bagian dengan menggunakan bur diamond low-speed. Spesimen yang dipolish dengan kertas Silicon Carbida 1200-grit didalam air dingin, dietsa asam fosfat HCl 6mol/L selama 30s dan dicuci dengan pembersih ultrasonic selama 15 menit. Spesimennya dideproteinized dengan larutan 5% natrium hipoklorit selama 5 menit dan dibersihkan dengan pembersih ultrasonik selama 15 menit. Setiap spesimen berikutnya didehidrasi dengan kenaikan etanol (50%, 70%, 95%, 100%) masing-masing selama 15 menit, dikeringkan, dipasang di mettalic stub , lalu penyemprotan dengan bubuk emas. Observasi di bawah SEM (EVO LS10, Zeiss, Oberkochen, Germany) pada pembesaran yang berbeda.
  • 20. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Analisis Statistik 1. Data diolah ke dalam spreadsheet (Excel; versi 4.0, Microsoft, Seattle, WA, USA) untuk perhitungan statistik deskriptif. 2. Hasil uji levene (p>0.05) dan uji shapiro- wilk (p>0.05) di semua kelompok yang menunjukkan varians homogenitas. Oleh karena itu uji ANOVA one-way dan uji post- hoc tukey yang diterapkan untuk menilai pentingnya perbedaan dalam kekuatan perlekatan diantara kelompok eksperimental. 3. Data dianalisis menggunakan SPSS 20 untuk program software statistik Mac. Level signifikasi 5% (p<0.05).
  • 21. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics HASIL
  • 22. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Uji kekuatan perlekatan micro-tensil Perbedaan yang signifikan terlihat diantara kekuatan perlekatan ke dentin dengan sistem adhesif one- step self-etching (p<0.05). HASIL Kekuatan Perlekatan Persentase Nilai Rata- rata 1. Kekuatan perlekatan tertinggi yaitu pada kelompok Clearfil S3 Bond Plus (p<0.05). 2. Tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat pada kekuatan perlekatan antara Xeno V Bond Clearfil S3 Bond dan sistem Adper Easy Bond (p>0.05).1. Persentase kegagalan tertinggi adhesif terlihat pada kelompok Xeno V Bond dan Adper Easy Bond (50%). 2. Persentase kegagalan tertinggi kohesif terlihat pada kelompok Clearfil S3 Bond dan kelompok Clearfil S3 Bond Plus (35%). 3. Persentase kegagalan campuran terlihat pada kelompok Adper Easy Bond (30%) (Gambar 1).
  • 23. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 23 Kegagalan setiap spesimen setelah uji kekuatan perlekatan micro-tensile Rata-rata hasil kekuatan perlekatan micro-tensile dan standar deviasi yang diperoleh empat kelompok Mean SDs S3 bond plus 36,92a 9,67 S3 bond 22,29b 5,46 Xeno V 21,92b 8,20 Adper easy bond 28,72b 8,11
  • 24. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Gambaran mikroskopik dari Scanning Electron Microscope Terlihatnya selapis tipis hybrid dan perlekatan dentin serta terlihat sebagian kecil resin tag Terlihat selapis tipis hybrid dan kontak yang baik antara resin komposit dan dentin
  • 25. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 25 Gambaran mikroskopik dari Scanning Electron Microscope
  • 26. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics PEMBAHASAN
  • 27. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Kekuatan pelekatan micro-tensil pada keempat sistem adhesif one-step self-etching akhir-akhir ini banyak diteliti dalam penelitian terbaru 27 • Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis nol ditolak. Terdapat perbedaan pada hasil kekuatan perlekatan. Kekuatan perlekatan tertinggi terlihat pada kelompok Clearfil S3 Bond Plus dan kelompok Clearfil S3 Bond. Kelompok Adper Easy Bond menunjukkan kekuatan yang lebih rendah dari kelompok Clearfil S3 Bond Plus tetapi lebih tinggi dari kelompok lainnya. ● Lamanya menindaklanjuti secara klinik dan sulitnya untuk dilakukan standarisasi  uji perlekatan kekuatan in vitro sering digunakan karena mudahnya mendapatkan bahan dan teknik dental. ● Keuntungan dari uji ini  mampunya mengetahui dari berbagai sampel pada satu gigi dan mendapatkan fraktur adhesif yang lebih banyak. ● Dalam penelitian ini terlihat bahwa kegagalan adhesif lebih tinggi pada semua grup secara umum ketika penilaian defisit. ● Tingkat kegagalan kohesif tertinggi ditemukan pada kelompok Clearfil S3 Bond dan Clearfil S3 Bond Plus, sementara tingkat kegagalan campuran tertinggi terlihat pada kelompok Adper Easy Bond. ‒ Kegagalan kohesif menunjukkan kekuatan perlekatan tinggi sementara kegagalan adhesif menunjukkan kekuatan perlekatan yang lemah.
  • 28. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 28 ● Sistem one-step self-etching mengandung monomer asam untuk menghilangkan smear layer dan memastikan demineralisasi dalam jaringan gigi. ● Dalam penelitian ini, ditemukan berbagai variasi kekuatan perlekatan diantara kelompok- kelompok yang mungkin berbeda monomer asamnya. Nilai pH merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan perlekatan pada sistem adhesif. ● Van Meerbeek et al mengklasifikasikan primer self-etching yang kuat (pH≤1), sedang (pH = 1.5) dan lemah (pH≥2). ● Nilai pH dari sistem yang digunakan dalam penelitian terbaru adalah sebagai berikut; Xeno V, pH<2; Clearfil S3 Plus, pH=2.3; Clearfil S3, pH=2.7; Adper Easy Bond, pH=2.4. ● Dalam penelitian ini, berbagai kekuatan perlekatan sistem adhesif tergantung pada nilai pH. Namun, disarankan nilai pH tidak menjadi faktor satu-satunya yang mempengaruhi kekuatan perlekatan. Dalam penelitian ini, ditemukan Xeno V dengan nilai terendah memiliki kekuatan perlekatan yang lemah.
  • 29. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics 29 • Menurut konsep “Adhesi-Dekalsifikasi”, adhesif one-step self-etching berikatan kimia pada gigi dengan monomer fungsionalnya. Tipe monomer fungsional dapat mempengaruhi kekuatan perlekatan. Monomer fungsional pada adhesif one-step self-etching yang digunakan dalam penelitian terbaru berbeda. Kondisi ini mungkin telah mempengaruhi nilai kekuatan perlekatan. ● Monomer metakrilat yang larut dalam air, disebut sebagai 2-hydroxyetil metakrilat (HEMA) yang banyak digunakan dalam adhesif dentin. Hal ini meningkatkan kemampuan meredam adhesif dan penetrasi resin. ● Clearfil S3 Bond, Clearfil S3 Bond Plus dan Adper Easy Bond yang digunakan dalam penelitian terbaru yang mengandung HEMA, sementara Xeno V tidak. Xeno V menunjukkan nilai kekuatan perlekatan terendah diantara semua sistem adhesif yang digunakan. Hal ini bisa disebabkan kurangnya HEMA dalam Xeno V. ● Kandungan filler lainnya menjadi faktor yang mempengaruhi kekuatan perlekatan sistem adhesif. Semua adhesif yang digunakan dalam penelitian terbaru mengandung filler kecuali Xeno V. Penelitian sebelumnya menunjukkan perbandingan pada sistem pengisian, kebanyakan pengisi bonding yang baik dapat menghasilkan kekuatan perlekatan yang lebih kuat ke dentin.
  • 30. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Kesimpulan Berdasarkan nilai kekuatan ikatan selama 24 jam, terdapat perbedaan uji kekuatan ikatan pada adhesif one-step self-etch. Clearfil S3 Bond Plus menunjukkan nilai tertinggi sistem adhesif.
  • 31. © 2014 Health Catalyst www.healthcatalyst.com Follow Us on Twitter #TimeforAnalytics Terima Kasih Comparative evaluation of micro-tensile bond strength of one step self-etching adhesive systems Fakultas Kedokteran Gigi USU : Departemen Konservasi Gigi Date: Januari 13, 8-9am, Medan Presenter: Alfina Subiantoro Pembimbing : Bakrie Soeyono,drg dan Dennis,drg,MDSc,Sp.KG http://www.jresdent.org