Blue Economy merupakan konsep yang dapat dijadikan acuan untuk pembangunan sektor perikanan budidaya di Provinsi Kepulauan Riau. Presentasi ini dibuat oleh Dr. Syamsul Akbar dan Romi Novriadi, M.Sc sebagai insan perikanan yang ingin mendedikasikan hidup untuk mendukung produksi budidaya perikanan yang berkelanjutan
Blue Economy merupakan konsep yang dapat dijadikan acuan untuk pembangunan sektor perikanan budidaya di Provinsi Kepulauan Riau. Presentasi ini dibuat oleh Dr. Syamsul Akbar dan Romi Novriadi, M.Sc sebagai insan perikanan yang ingin mendedikasikan hidup untuk mendukung produksi budidaya perikanan yang berkelanjutan
Apa itu angka kecukupan gizi dan bagaimana cara perhitungannya dalam memenuhi kebutuhan gizi tergantung pda jenis kelamin dan usia dengan faktor koreksi aktivitas fisik
Apa itu angka kecukupan gizi dan bagaimana cara perhitungannya dalam memenuhi kebutuhan gizi tergantung pda jenis kelamin dan usia dengan faktor koreksi aktivitas fisik
Mikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnya
PKMT presentation Kendari 2007
1. KERJASAMA POKJA KETAHANAN PANGAN KALTIM
DENGAN PKMT UNMUL DALAM
PENGEMBANGAN MAKANAN TRADISIONAL KALTIM
OLEH:
HADI SUPRAPTO, S.P., M.P.
PKMT UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2. PROFIL KALTIM
• LUAS WILAYAH KALTIM 208.657,74 KM2
• LUAS DARATAN 198.44,17 KM2
• LUAS PENGELOLAAN LAUTAN
10.216,57 KM2
• PROPINSI TERLUAS KEDUA SETELAH
PAPUA
• TERDIRI 9 KABUPATEN DAN 4 KOTA
3. PROFIL KALTIM
• Jumlah penduduk 2.957.465 jiwa
• Hampir 70% penduduk Kaltim adalah
pendatang
4. PROFIL KALTIM
• Kaltim sebagai salah satu pintu gerbang
pembangunan di wilayah Indonesia bagian
timur
• Daerah gudang kayu dan hasil
pertambangan
• Sektor Pertambangan penyangga utama
perekonomian daerah (31,61%).
• Sektor Pertanian hanya menyumbang
14,50% dari total PDRB
5. • 50% lebih sumber kalori masih
mengandalkan beras
• Hanya 2 % yang mengkonsumsi non
beras (jagung, ubi jalar dan ketela pohon)
• Meningkatnya pertumbuhan penduduk
meningkat pula kebutuhan beras
• Produk pangan non-beras tidak
mendapatkan perhatian
6. Kondisi Makanan Khas Daerah
• Pembuatannya masih dalam skala rumah
tangga dan untuk keperluan konsumsi
keluarga
• Diproduksi pada saat-saat tertentu
(upacara adat atau perlombaan di tingkat
propinsi
• Bahan baku yang sangat terbatas karena
kurang dibudidayakan.
• Cara pengolahannya belum tersentuh
teknologi.
• Minimnya dukungan dari Pemerintah
Daerah sehingga sulit berkembang
7. Langkah yang ditempuh PKMT dan
Pokja Ketahanan Pangan:
• Identifikasi permasalahan dalam pengembangan
berbagai jenis makanan tradisional di Kaltim.
• Kajian nilai gizi berbagai makanan tradisional di
Kaltim
• Pengembangan Produk Berbasis Komoditas
Lokal
• Sosialisasi tentang pemahaman pengembangan
keragaman pangan lokal mendukung ketahanan
pangan tingkat propinsi
• Sebagai narasumber dalam kegiatan-
kegiatan seminar maupun workshop baik tingkat
propinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota
8. Rencana Kegiatan Tahun 2007
• Identifikasi dan inventarisasi
Makanan Tradisional sesuai potensi
daerah
• Pemetaan/Penyusunan Profil
Makanan Tradisional