Dokumen tersebut membahas beberapa obat yang digunakan untuk ibu hamil dan bayi prematur, termasuk methyldopa sebagai obat antihipertensi, dexamethasone untuk maturasi paru, magnesium sulfate sebagai antikonvulsan dan untuk mencegah kontraksi prematur, serta Ringer Lactate sebagai cairan infus untuk penggantian volume.

1. Mitra Alparisa

2. Methyldopa
Dexamethasone
MgSO4
Ringer Lactate

3. Indikasi: obat anti hipertensi
Kelas: alpha 2 agonis
MoA: merupakan alpha 2 agonis berikatan dengan receptor
alpha 2 yang ada di otak dan mengaktifkan receptor tersebut
Efek: ketika receptor teraktivasi->sel otot polos disekitar
blood vessel akan relaksasi->blood vessel akan terdilatasi-
> penurunan total peripheral resistance->blood pressure
turun
Alpha 2 rec
Methyldopa

4. Side effect: karena methyldopa bekerja di central
(otak dan CNS)
Side effectnya akan lebih banyak dibanding
OAH lain
Contoh:
depresi atau worsening depresi
Lethargic
Fatigue
Kategori pada kehamilan:
B: tidak memperlihatkan adanya risiko thdp
janin
Cross placenta dan masuk ke ASI
Best choice OAH pada kehamilan

6. MoA: meningkatkan sintesis surfactant pada paru2 janin
Fisiologi: bayi bernapas pertama kali, surfactant akan
menyebar->melapisi alveolus ->mencegah terjadinya
alveolar collapse saat ekspirasi
Komponen surfactant diantaranya: 90% lipid 10% protein
80% dari komponen gliserophospolipidnya adalah
phospatidylcolin.
Salah satu efek dari dexamethasone adalah
meningkatkan surfactant via peningkatan
phospatydilcoline
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3003099
Indikasi: secara umum untuk mengatasi alergi dan
radang, di kasus ini untuk maturasi paru
Kelas: kortikosteroid

7. Efek: maturasi paru
Kontraindikasi: TB aktif, peptik ulcer aktif,
insufisiensi ginjal
Efek samping:
Retensi garam dan air
Peningkatan nafsu makan
Kategori untuk kehamilan:
Kategori C setelah melewati timester 1:
ada efek samping pada wanita hamil, boleh
digunakan apabila benefit>harm
D di trimester 1:berisiko terhadap janin

8. Dosis untuk maturasi paru:

9. Magnesium sulfate
Indikasi: untuk menambahkan elektrolit
(magnesium), dan antikonvulsan pada eklamsia
(anti kejang)
Kelas: antikonvulsan dan elektrolit tambahan
MoA:
Untuk cegah kontraksi premature: inhibisi langsung dari
action potential di myometrium muscle cell dan juga
menghambat transmisi neuromuscular dengan cara
menurunkan release dari acetylcholine di myoneural
junction
Sehingga:
Terjadi penurunan frekuensi dan kekuatan kontraksi uterus

10. MoA:
Sebagai antikonvulsan:
vasodilatasi -> menurunkan ischemia karena cerebral
vasopasm saat eclamptic event
Menghambat masuknya kalsium ke ujung sinaps
sehingga mengganggu transmisi neuromuscular
Melindungi blood brain barrier
Efek: mencegah kontraksi prematur dan mencegah kejang
Rute: IV
Kategori untuk kehamilan:
D
Belum diketahui apakah diserap oleh ASI atau tidak

11. Disebut juga sebagai sodium lactate
Jenis: merupakan isotonic, crystalloid
fluid
Indikasi: untuk fluid replacement
Content:
Sodium
Chloride
Potassium
Calcium
Lactate
Yang dicampur dalam bentuk
solution dengan osmolaritas 273
mOsm/L dan ph 6.5
(normal saline osmolaritasnya 286
mOsm/L)

12. Efek:
Volume resuscitation
Bioenergetic fuel yang didesain untuk membuat sel tubuh
melakukan metabolisme dibawah kondisi iskemik,
sehingga bisa menurunkan cellular death akibat iskemia
Administrasi:
Umumnya via IV
Adverse effect:
Bisa bikin hiperkalemi
Dan memperburuk keadaan lactic acidosis
Alergi
Kontraindikasi:
perlu dipertimbangkan pada pasien dengan disfungsi
liver sebab sebagian besar laktat dimetabolisme di
liver
Pasien dengan cerebral edema
Kategori kehamilan: C