2. Menu
Untuk membuat rancangan jaringan komputer
pada bangunan satu lantai maka perlu
diperhatikan hal berikut:
› Kebutuhan kabel baik jenis dan panjangnya.
› Keamanan instalasi dari ganguan fisik dan kelistrikan
› Tidak melanggar spesifikasi yang telah ditentukan
pabrik dan produsen alat-alat penunjang jaringan
LAN
› Pemilihan topologi yang tepat
› Perencanaan penambahan dan pengembangan
dikemudian hari.
› Jumlah pemakai/user
› Divergensi Ruangan (tingkat penyebaran ruangan)
dan tata letak node (titik-titik workstation)
› Letak lorong kabel pada dinding, lantai atau atap.
5. Menu
Untuk menetapkan server maka
perancang jaringan harus
mempertimbangkan beberapa
faktor:
1.letak ruangan khusus untuk
server yang tidak mudah
dijangkau oleh pihak-pihak
yang tidak berwenang
2.bebas debu dan asap
3.bebas binatang pengerat
(tikus) atau serangga
4.ruangan bertemperatur
rendah dan tidak lembab.
8. Menu
Pembangunan jaringan pada gedung bertingkat
a. Horizontal subsystem
Mencakup instalasi pada suatu lantai tertentu sedemikian
rupa sehingga instalasi horizontal pada suatu lantai tidak
saling tergantung dengan instalasi horisontal pada lantai
yang lain.
b. Vertical Horizontal subsystem
untuk menghubungkan beberapa hosizontal distribution
subsystem yang terdapat pada beberapa lantai (gedung
bertingkat) yang berbeda, tetapi dalam satu gedung
yang sama sehingga dapat menjadi satu kesatuan
infrastruktur jaringan yang terintegrasi dan utuh.
9. Menu
Jika jaringan yang bertopologi berbeda satu
dengan yang lain digabungkan maka akan
terbentuk mixed network topology (topologi
campuran). Campuran yang paling sering
adalah topologi bus dan topologi star.
Hubungan antara topologi Bus dan Topologi Star
10. Menu
1. Teknik Backbone
Proses penggabungan beberapa jaringan lokal
pada masing-masing lantai dari bangunan
bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel
utama dan khusus, biasanya kabel yang
digunakan adalah jenis serat optik, kabel RG-58,
atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan
adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-
58, dan AUI untuk kabel RG-8.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling
banyak digunakan karena dapat mencegah
bottleneck yang terjadi pada server.
13. Menu
Yang dimaksud dengan teknik cascade adalah
pemasangan secara bertingkat. Konektor yang biasa
digunakan adalah konektor utama pada hub yang
bersangkutan, misalnya BNC pada RG-58 hub dan RJ-
45 pada UTP hub.
Pada Metode Cascade terjadi perbedaan level pada
jaringan masing-masing lantai yang ada. Level yang
paling tinggi (level 1) akan memiliki unjuk kerja yang
paling baik, sedangkan level yang paling bawah (level
4) memiliki unjuk kerja yang paling buruk.
15. Menu
Dalam konfigurasi jaringan backbone tidak dapat
menghubungkan lebih dari dua hub secara cascade, kecuali
menggunakan bridge.
16. Menu
Pengertian Stack adalah
susunan.
Dua hub atau lebih
diletakkan pada posisi
bertumpuk satu sama lain
dan masing-masing
dihubungkan dengan
kabel stack (kabel paralel
50 pin) dan konektor DB-
50 melalui stack port
masing-masing hub.
DB 50 Connector
17. Menu
Bridge adalah perangkat keras inter-jaringan
jaringan yang melakukan konversi lapisan pertama
dan kedua dari OSI.
Misalnya :
Dalam satu jaringan komputer lokal yang
menggunakan CSMA/CD pada lapisan kedua
akan dihubungkan dengan LAN, yang lain
menggunakan token ring pada lapisan keduanya,
maka dibutuhkan Bridge untuk menggabungkan
kedua jaringan Komputer Lokal tersebut sebagai
Inter-jaringan.