3. APA ITU TANAH GAMBUT?
Tanah gambut dibentuk oleh bahan-bahan organik
seperti sisa-sisa ranting, daun, dan batang
tetumbuhan yang belum melapuk secara sempurna
dan sering terendam air sehingga tingkat
kesuburannya sangat rendah. Gambut memiliki
tingkat keasaman yang tinggi.
Lahan gambut adalah lahan basah yang memegang
peranan penting sebagai benda ekstraktif dan non-
ekstraktif.
4. PEMBAHASAN
Peran Lahan Gambut
Peran Hidrologis
secara alami berfungsi sebagai kawasan resapan,
pencegahan banjir, dan penyimpanan cadangan
(reservoir) air dengan kapasitas yang sangat besar,
dengan demikian lahan gambut dapat mengatur debit air
pada musim hujan dan kemarau.
Peran Ekologis
ekosistem lahan gambut merupakan tempat
perkembangbiakan ikan yang ideal, selain itu juga
menjadi habitat berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar,
termasuk jenis-jenis endemik dan dilindungi.
5. Kuantitas dan Kualitas Tanah Gambut
Lahan gambut yang terdapat di Kal-Bar dapat
dikategorikan cukup subur.
Lahan gambut, walaupun hanya sekitar 3 % dari
total luas daratan Bumi, akan tetapi sanggup
menyimpan 30 % karbon dunia.
Lahan gambut di Indonesia diperkirakan seluas 26
juta hektar ( Driessen dan Supraptohardjo, 1994).
Di pulau Kalimantan terdapat 6,3 juta hektar lahan
gambut.
6. Pemanfaatan Tanah Gambut
Lahan gambut di manfaatkan untuk pertanian di
daerah Kalimantan Barat, terutama gambut dangkal
yang telah dikembangkan untuk berbagai tanaman
palawija, tanaman perkebunan dan hortikultura.
Pengembangan pertanian sayuran telah dilakukan
petani di siantan dan rasau jaya.
7.
8. Sebab dan Akibat Kerusakan Lahan
Gambut
Sebagian besar lahan gambut di Indonesia kini
mengalami kerusakan yang cukup mengkhawatirkan
sebagai akibat dari adanya kegiatan-kegiatan yang
kurang/tidak berwawasan lingkungan. Kegiatan yang
merusak antara lain :
• Pembakaran lahan gambut
• penebangan hutan gambut yang tidak terkendali (baik
legal maupun ilegal) untuk kepentingan pembangunan
saluran-saluran irigasi/parit/kanal untuk tujuan
pertanian maupun transportasi.
• Alih fungsi lahan gambut menjadi lahan pertanian,
perkebunan, dan permukiman.
9. Inovasi Sistem Pengelolaan ( Upaya Pemulihan)
Dengan memperhatikan peranan, ancaman kerusakan lahan
gambut, fungsi dan manfaatnya bagi kesejahteraan kita semua
melalui upaya:
• Identifikasi dan Inventarisasi Potensi Kawasan Lahan gambut
• Interpretasi fungsi kawasan lahan gambut dan sosialisasi ke
masyarakat luas
• Identifikasi manfaat berkelanjutan
• Akses bagi pemanfaatan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar
• Perlindungan terhadap Kawasan Lahan gambut
• Pemanfaatan bijaksana ekosistem Lahan gambut secara
berkolaborasi
10. KESIMPULAN
Tanah gambut di Kalimantan Barat memiliki potensi
yang cukup besar dalam pemanfaatannya sebagai
lahan pertanian dan perkebunan.
Pemanfaatan lahan gambut sebagai lahan pertanian
memerlukan perlakuan khusus guna menghasilkan
produktivitas yang lebih tinggi.