SlideShare a Scribd company logo
SALINAN
Menimbang
Mengingat
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2019
TENTANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Keputusan
Presiden Nomor 113/P Tahun 2Ol9 tentang
Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan
Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun
2Ol9-2O24, perlu menetapkan Peraturan Presiden
tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor a30 1);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a586);
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a916);
SK No 009460 A
5.Undang...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2OO9 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO9 Nomor 109, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5035);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO9 tentang
Perfilman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO9 Nomor l4I, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5060);
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2OlO tentang
Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OlO Nomor 13O, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5168);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2Ol2 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OI2 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2Ol7 tentang
Sistem Perbukuan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OL7 Nomor lO2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6053);
10. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol7 tentang
Pemajuan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor lO4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055);
ll.Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2Ol9 tentang
Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara
Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2Ol9-2O24
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI9
Nomor 2O2);
12. Peraturan .
SK No 009461 A
Menetapkan
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
12. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2Ol9 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2O3);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
(2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin
oleh Menteri.
Pasal 2
(1) Dalam memimpin Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri dibantu oleh Wakil Menteri
sesuai dengan penunjukan Presiden.
(21 Wakil Menteri diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden.
(3) Wakil Menteri berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri.
(4) Wakil Menteri mempunyai tugas membantu Menteri
dalam memimpin pelaksanaan tugas Kementerian.
(5) Ruang lingkup bidang tugas Wakil Menteri
sebagaimana dimaksud pada ayat (41, meliputi:
a. membantu Menteri dalam perumusan dan/atau
pelaksanaan kebijakan Kementerian; dan
b.membantu...
SK No 009462 A
trRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
b. membantu Menteri dalam mengoordinasikan
pencapaian kebijakan strategis lintas unit
organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau
eselon I atau di lingkungan Kementerian.
Pasal 3
Menteri dan Wakil Menteri merupakan satu kesatuan
unsur pemimpin kementerian.
Pasal 4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan dan kebudayaan untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan vokasi, pendidikan tinggi,
dan pengelolaan kebudayaan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian
formasi pendidik, pemindahan pendidik, dan
pengembangan karir pendidik, serta pemindahan
pendidik dan tenaga kependidikan lintas daerah
provinsi;
c. penetapan standar nasional pendidikan dan
kurikulum nasional pendidikan menengah,
pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan
pendidikan nonformal;
d.pelaksanaan...
SK No 009463 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
d. pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tinggi;
e. pelaksanaan fasilitasi pendidik dan tenaga
kependidikan dan penyeienggaraar, pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan vokasi, dan pendidikan
tinggi, serta pengelolaan kebud ayaan;
f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di
bidang pendidik dan tenaga kependidikan,
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pendidikan vokasi,
pendidikan tinggi, dan pengelolaan kebud ay aan;
g. pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian cagar
budaya dan pemajuan kebudayaan;
h. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
perfilman nasional;
i. pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan
pelindungan bahasa dan sastra Indonesia;
j. pelaksanaan pengelolaan sistem perbukuan;
k. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas
pelaksanaan urusan Kementerian di daerah;
1. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian;
m. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang
menjadi tanggung jawab Kementerian;
n. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian; dan
o. pelaksanaan dukungan substantif untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
strategis Kementerian.
BABII ...
SK No 009464 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
BAB II
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Struktur Organisasi
Pasal 6
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas:
a. Sekretariat Jenderal;
b. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;
c. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah;
d. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi;
e. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
f. DirektoratJenderal Kebudayaan;
g. Inspektorat Jenderal;
h. Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan;
i. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; dan
j. Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan
Kebudayaan.
Bagian Kedua
Sekretariat Jenderal
Pasal 7
(1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
(21 Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris
Jenderal.
Pasal 8
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di Kementerian.
SK No 009465 A
Pasal 9
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan
fungsi:
a. koordinasi kegiatan Kementerian;
b. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran Kementerian;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi
Kementerian;
d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata
laksana;
e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/
kekayaan negara dan pengelolaan pengadaan
barangljasa; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Ketiga
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pasal 10
(1) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri.
(2) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dipimpin oleh Direktur Jenderal.
Pasal 11 ...
SK No 009466 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
Pasal 1 1
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan.
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran,
sumber daya, kelembagaan, pengembangan dan
asesmen guru, pendidik lainnya, dan tenaga
kependidikan;
c. pelaksanaan kebijakan penetapan standar dan
penjaminan mutu dosen dan tenaga kependidikan
pada pendidikan profesi guru;
d. pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian
formasi, pengembangan karir, peningkatan
kualifikasi dan kompetensi, serta pemindahan guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan lintas
daerah provinsi;
e. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang pembinaan guru, pendidik lainnya, dan
tenaga kependidikan;
f. pelaksanaan fasilitasi di bidang pembinaan guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan;
g. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga
kependidikan;
h. pelaksanaan .
SK No 009467 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
-9-
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga
kependidikan;
i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Keempat
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Pasal 13
(1) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
dipimpin oleh Direktur Jenderal.
Pasal 14
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan peserta didik, sarana
prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan
keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
b. perumusan .
SK No 009468 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-10-
b. perumusan standar peserta didik, sarana
prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan
keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu peserta
didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan khusus,
pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
d. pen5rusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di
bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan
kesetaraan;
e. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan peserta
didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan khusus,
pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi peserta
didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan khusus,
pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
g. perumusan pemberian izin penyelenggaraan satuan
pendidikan yang diselenggarakan perwakilan negara
asing atau lembaga asing;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan peserta didik,
sarana prasarana, dan tata kelola di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan khusus,
pendidikan keaks araar,, dan pendidikan kesetaraan ;
i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri.
Bagian . . .
SK No 009469 A
trRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 11-
Bagian Kelima
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Pasal 16
(1) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(21 Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dipimpin
oleh Direktur Jenderal.
Pasal 17
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pendidikan vokasi.
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pendidikan vokasi,
pendidikan kejuruan, dan pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan standar
dan penjaminan mutu peserta didik, sarana
prasarana, dan tata kelola pendidikan vokasi,
pendidikan kejuman, dan pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja;
c. pelaksanaan kebijakan penetapan standar dan
penjaminan mutu dosen dan tenaga kependidikan
pada pendidikan vokasi;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata
kelola pendidikan kejuruan, dan pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja;
e.pemberian...
SK No 0O947O A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t2-
e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola
pendidikan kejuman, dan pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja;
f. pelaksanaan kemitraan dan penyelarasan
pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia
industri;
g. perumusan pemberian izin penyelenggaraan
perguruan tinggi vokasi swasta yang
diselenggarakan oleh masyarakat;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pendidikan vokasi, pendidikan kejuruan, dan
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;
i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Keenam
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Pasal 19
(1) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipimpin oleh
Direktur Jenderal.
Pasal 20
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pendidikan tinggi akademik.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pendidikan tinggi
akademik;
b. pelaksanaan.
SK No OO9 47'l A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-13-
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran,
kemahasiswaan, kelembagaan, dan sumber daya
pendidikan tinggi akademik;
c. perumusan pemberian izin penyelenggaraan
perguruan tinggi swasta yang diselenggarakan oleh
masyarakat;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pendidikan tinggi akademik;
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Ketujuh
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Pasal 22
(1) Direktorat Jenderal Kebudayaan berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(21 Direktorat Jenderal Kebudayaan dipimpin oleh
Direktur Jenderal.
Pasal 23
Direktorat Jenderal Kebudayaan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengelolaan kebudayaan.
Pasal24
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23, Direktorat Jenderal Kebudayaan
menyelenggarakan fungsi:
a. perlrmusan kebijakan di bidang pengelolaan
kebudayaan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian cagar
budaya dan pemajuan kebudayaan;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
perfilman nasional;
d. perumusan . .
SK No 009472 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-14-
d. perumusan pemberian izin dt bidang perlilman;
e. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan
kebudayaan;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pelestarian cagar budaya dan pemajuan
kebudayaan;
g. pengelolaan sistem pendataan kebudayaan;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pelestarian cagar budaya dan pemajuan
kebudayaan;
i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kedelapan
Inspektorat Jenderal
Pasal 25
(1) Inspektorat Jenderal berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur
Jenderal.
Pasal 26
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas
menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan
fungsi:
a. pen5rusunan kebijakan teknis pengawasan intern di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
b. pelaksanaan.
SK No 009473 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-15-
b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap
kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantarran, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Menteri;
d. pelaksanaan pengawasan teknis bidang pendidikan
dan kebudayaan di daerah;
e. penyusunan laporan hasil pengawasan di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
f. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kesembilan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Pasal 28
(1) Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri.
(2) Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan dipimpin oleh Kepala Badan.
Pasal 29
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan
pengembangan di bidang pendidikan dan kebudayaan
serta pengelolaan sistem perbukuan.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29, Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perbukuan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan .
SK No 009474 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t6-
a. penyusunan kebijakan teknis penelitian dan
pengembangan di bidang pendidikan dan
kebudayaan serta pengelolaan sistem perbukuan;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di
bidang pendidikan dan kebudayaan;
c. pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan
pengawasan sistem perbukuan;
d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan
dan kebudayaan serta pengelolaan sistem
perbukuan;
e. pelaksanaan administrasi Badan; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kesepuluh
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Pasal 31
(1) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri.
(21 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
dipimpin oleh Kepala Badan.
Pasal 32
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
mempunyai tugas melaksanakan pengembangan,
pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan
sastra Indonesia.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 32, Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan.
SK No OO9475 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-17-
a. penyusunan kebijakan teknis pengembangan,
pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan
sastra Indonesia;
b. pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan
pelindungan di bidang bahasa dan sastra Indonesia;
c. pemantarlan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di
bidang bahasa dan sastra Indonesia;
d. pelaksanaan administrasi Badan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kesebelas
Staf Ahli
Pasal 34
(1) Di lingkungan Kementerian dibentuk Staf Ahli
Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan.
(2) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri dan secara administratif dikoordinasikan
oleh Sekretaris Jenderal.
Pasal 35
Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1)
mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap
isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang
regulasi pendidikan dan kebudayaan.
Bagian Keduabelas
Pusat
Pasal 36
(1) Dalam rangka memberikan dukungan substantif di
lingkungan Kementerian dapat dibentuk Fusat.
(2) Pembentukan Pusat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didasarkan pada analisis organisasi dan
beban kerja.
Bagian . . .
SK No 009476 A
trRESTDEN
REPUBLIK TNDONESIA
-18-
Bagian Ketigabelas
Jabatan Fungsional
Pasal 37
Di lingkungan Kementerian dapat ditetapkan jabatan
fungsional sesuai dengan kebutuhan yang
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB III
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 38
(1) Untuk melaksanakan tugas teknis operasional
dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan
Kementerian dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis.
(2) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala.
Pasal 39
Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah
mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
aparatur negara.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 40
Menteri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
harus menerapkan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
Pasal 41
(1) Kementerian harus men1rusun peta bisnis proses
yang menggambarkan tata hubungan keda yang
efektif dan efisien antar unit organisasi di
lingkungan Kementerian.
(2) Proses...
SK No OO9477 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-19-
(2) Proses bisnis antar unit organisasi di lingkungan
Kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Menteri.
Pas.al42
Menteri menyampaikan laporan kepada Presiden
mengenai hasil pelaksanaan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan dan kebudayaan secara berkala atau
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
Pasal 43
Kementerian harus men5rusun analisis jabatan, peta
jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas
terhadap seluruh jabatan di lingkungan Kementerian.
Pasal 44
Setiap unsur di lingkungan Kementerian dalam
melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan Kementerian maupun dalam hubungan
antar kementerian dengan lembaga lain yang terkait.
Pasal 45
Semua unsur di lingkungan Kementerian harus
menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di
lingkungan masing-masing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 46
(1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan
memberikan pengarahan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas yang
telah ditetapkan.
(2) Pengarahan dan petunjuk sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus diikuti dan dipatuhi oleh
bawahan secara bertanggung jawab serta dilaporkan
secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal47...
SK No OO9478 A
trRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-20-
Pasal 47
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan
organisasi harus melakukan pembinaan
pengawasan terhadap unit organisasi di bawahnya
unit
dan
BAB V
PENDANAAN
Pasal 48
Segala pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan
tugas dan fungsi Kementerian dibebankan kepada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 49
Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunan
organisasi, dan tata kerja Kementerian ditetapkan oleh
Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang aparatur negara.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 50
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
ketentuan pelaksanaan dari:
a. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 15) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 14
Tahun 2OI5 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol8 Nomor 192);
SK No OO9479 A
b. Peraturan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2r-
b. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2Ol5 tentang
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 14) yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas dan fungsi di bidang pendidikan tinggi;
c. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9
Nomor 2O7l;
masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan
belum diubah dan/atau diganti dengan peraturan baru
berdasarkan Peraturan Presiden ini.
Pasal 51
Dalam rangka menjaga keberlangsungan pelaksanaan
program dan anggaran Tahun 2019, susunan organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang disusun
berdasarkan Peraturan Presiden ini mulai berlaku sejak
tanggal 31 Desember 2019.
Pasal 52
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, seluruh
jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku
jabatan di Kementerian tetap melaksanakan tugas dan
fungsinya sampai dengan dibentuknya jabatan baru dan
diangkat pejabat baru berdasarkan Peraturan Presiden
ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2Ol9 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2O7)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 54
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar. . .
SK No 016600 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-22-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember 2Ol9
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 18 Desember 2Ol9
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSTA
REPUBLIK INDONESIA
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI9 NOMOR 242
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Bidang Hukum dan
undangan,
ttd
ttd.
I
SK No 016542 A
Djaman

More Related Content

What's hot

Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Amrizal Ahmad
 
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Budiman Afandi
 
Permen tahun2014 nomor038 teks pelajaran dan buku panduan guru untuk sekolah ...
Permen tahun2014 nomor038 teks pelajaran dan buku panduan guru untuk sekolah ...Permen tahun2014 nomor038 teks pelajaran dan buku panduan guru untuk sekolah ...
Permen tahun2014 nomor038 teks pelajaran dan buku panduan guru untuk sekolah ...
Winarto Winartoap
 
Permennegpan rb no.16 tahun 2009 jabfung guru dan ak nya
Permennegpan rb no.16 tahun 2009 jabfung guru dan ak nyaPermennegpan rb no.16 tahun 2009 jabfung guru dan ak nya
Permennegpan rb no.16 tahun 2009 jabfung guru dan ak nya
ata bik
 
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nyaPeraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
ata bik
 
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
putu micana
 
Permen nomor 79 tahun 2014 muatan lokal
Permen nomor 79 tahun 2014  muatan lokalPermen nomor 79 tahun 2014  muatan lokal
Permen nomor 79 tahun 2014 muatan lokal
Hj.Dini Indriani,M.Pd
 
Permenpan no 16 Tahun 2009
Permenpan no 16 Tahun 2009Permenpan no 16 Tahun 2009
Permenpan no 16 Tahun 2009
Guss No
 
Permendiknas no 2 tahun 2008 tentang buku
Permendiknas no 2 tahun 2008 tentang bukuPermendiknas no 2 tahun 2008 tentang buku
Permendiknas no 2 tahun 2008 tentang bukuyantrisman
 
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kre...
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan  Angka Kre...Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan  Angka Kre...
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kre...Yani Pieter Pitoy
 
Pelarangan penjualan buku permen no. 2 tahun 2008 pasal 11
Pelarangan penjualan buku permen no. 2 tahun 2008  pasal 11 Pelarangan penjualan buku permen no. 2 tahun 2008  pasal 11
Pelarangan penjualan buku permen no. 2 tahun 2008 pasal 11
Ontarus Suga
 
Permendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran
Permendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks PelajaranPermendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran
Permendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaranalvinnoor
 

What's hot (12)

Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
 
Permen tahun2014 nomor038 teks pelajaran dan buku panduan guru untuk sekolah ...
Permen tahun2014 nomor038 teks pelajaran dan buku panduan guru untuk sekolah ...Permen tahun2014 nomor038 teks pelajaran dan buku panduan guru untuk sekolah ...
Permen tahun2014 nomor038 teks pelajaran dan buku panduan guru untuk sekolah ...
 
Permennegpan rb no.16 tahun 2009 jabfung guru dan ak nya
Permennegpan rb no.16 tahun 2009 jabfung guru dan ak nyaPermennegpan rb no.16 tahun 2009 jabfung guru dan ak nya
Permennegpan rb no.16 tahun 2009 jabfung guru dan ak nya
 
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nyaPeraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
 
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
 
Permen nomor 79 tahun 2014 muatan lokal
Permen nomor 79 tahun 2014  muatan lokalPermen nomor 79 tahun 2014  muatan lokal
Permen nomor 79 tahun 2014 muatan lokal
 
Permenpan no 16 Tahun 2009
Permenpan no 16 Tahun 2009Permenpan no 16 Tahun 2009
Permenpan no 16 Tahun 2009
 
Permendiknas no 2 tahun 2008 tentang buku
Permendiknas no 2 tahun 2008 tentang bukuPermendiknas no 2 tahun 2008 tentang buku
Permendiknas no 2 tahun 2008 tentang buku
 
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kre...
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan  Angka Kre...Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan  Angka Kre...
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kre...
 
Pelarangan penjualan buku permen no. 2 tahun 2008 pasal 11
Pelarangan penjualan buku permen no. 2 tahun 2008  pasal 11 Pelarangan penjualan buku permen no. 2 tahun 2008  pasal 11
Pelarangan penjualan buku permen no. 2 tahun 2008 pasal 11
 
Permendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran
Permendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks PelajaranPermendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran
Permendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran
 

Similar to Perpres nomor 82 tahun 2019

Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK KemendikbudPermendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Hadi Wuryanto
 
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Munarwi
 
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi KurikulumPermendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Guss No
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Welly Indriany
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Agoy Gea
 
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garudaSalinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Operator Warnet Vast Raha
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)
Guruh Sarip
 
Salinan pos an 2021-acc
Salinan pos an 2021-accSalinan pos an 2021-acc
Salinan pos an 2021-acc
sarwono sarwono
 
Salinan+POS+AN-2021-ACC.docx
Salinan+POS+AN-2021-ACC.docxSalinan+POS+AN-2021-ACC.docx
Salinan+POS+AN-2021-ACC.docx
GingFreeces
 
# STATUTA UNDANA_PERMENDIKBUD-52-2022.pdf
# STATUTA UNDANA_PERMENDIKBUD-52-2022.pdf# STATUTA UNDANA_PERMENDIKBUD-52-2022.pdf
# STATUTA UNDANA_PERMENDIKBUD-52-2022.pdf
marsibani2
 
Permendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdf
Permendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdfPermendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdf
Permendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdf
vebyrizal32
 
Perpres nomor-13-tahun-2015
Perpres nomor-13-tahun-2015Perpres nomor-13-tahun-2015
Perpres nomor-13-tahun-2015
University of Sultan Ageng Tirtayasa
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
Tholee Bablaas
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layakIrma Muthiara Sari
 
13. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
13. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak13. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
13. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layakWahyu Julianto
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layakSofyan Nardi Saputra
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
Arfa Mantoeng
 
09 permendikbud-nomor-71-tahun-2013-ttg-buku-teks-pelajaran-layak
09 permendikbud-nomor-71-tahun-2013-ttg-buku-teks-pelajaran-layak09 permendikbud-nomor-71-tahun-2013-ttg-buku-teks-pelajaran-layak
09 permendikbud-nomor-71-tahun-2013-ttg-buku-teks-pelajaran-layak
Hendrijanto Mazhend
 
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khususPermendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Winarto Winartoap
 
Permen 7
Permen 7Permen 7

Similar to Perpres nomor 82 tahun 2019 (20)

Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK KemendikbudPermendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
 
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
 
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi KurikulumPermendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garudaSalinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)
 
Salinan pos an 2021-acc
Salinan pos an 2021-accSalinan pos an 2021-acc
Salinan pos an 2021-acc
 
Salinan+POS+AN-2021-ACC.docx
Salinan+POS+AN-2021-ACC.docxSalinan+POS+AN-2021-ACC.docx
Salinan+POS+AN-2021-ACC.docx
 
# STATUTA UNDANA_PERMENDIKBUD-52-2022.pdf
# STATUTA UNDANA_PERMENDIKBUD-52-2022.pdf# STATUTA UNDANA_PERMENDIKBUD-52-2022.pdf
# STATUTA UNDANA_PERMENDIKBUD-52-2022.pdf
 
Permendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdf
Permendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdfPermendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdf
Permendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdf
 
Perpres nomor-13-tahun-2015
Perpres nomor-13-tahun-2015Perpres nomor-13-tahun-2015
Perpres nomor-13-tahun-2015
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
 
13. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
13. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak13. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
13. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
 
09 permendikbud-nomor-71-tahun-2013-ttg-buku-teks-pelajaran-layak
09 permendikbud-nomor-71-tahun-2013-ttg-buku-teks-pelajaran-layak09 permendikbud-nomor-71-tahun-2013-ttg-buku-teks-pelajaran-layak
09 permendikbud-nomor-71-tahun-2013-ttg-buku-teks-pelajaran-layak
 
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khususPermendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
 
Permen 7
Permen 7Permen 7
Permen 7
 

Recently uploaded

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 

Recently uploaded (20)

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 

Perpres nomor 82 tahun 2019

  • 1. SALINAN Menimbang Mengingat FRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2019 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2Ol9 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2Ol9-2O24, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a30 1); 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a586); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a916); SK No 009460 A 5.Undang...
  • 2. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -2- 5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2OO9 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO9 tentang Perfilman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor l4I, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5060); 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2OlO tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OlO Nomor 13O, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2Ol2 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI2 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2Ol7 tentang Sistem Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL7 Nomor lO2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6053); 10. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol7 tentang Pemajuan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor lO4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055); ll.Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2Ol9 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2Ol9-2O24 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI9 Nomor 2O2); 12. Peraturan . SK No 009461 A
  • 3. Menetapkan FRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- 12. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2Ol9 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2O3); MEMUTUSKAN: PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh Menteri. Pasal 2 (1) Dalam memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan penunjukan Presiden. (21 Wakil Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (3) Wakil Menteri berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (4) Wakil Menteri mempunyai tugas membantu Menteri dalam memimpin pelaksanaan tugas Kementerian. (5) Ruang lingkup bidang tugas Wakil Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (41, meliputi: a. membantu Menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan Kementerian; dan b.membantu... SK No 009462 A
  • 4. trRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -4- b. membantu Menteri dalam mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas unit organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau eselon I atau di lingkungan Kementerian. Pasal 3 Menteri dan Wakil Menteri merupakan satu kesatuan unsur pemimpin kementerian. Pasal 4 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan vokasi, pendidikan tinggi, dan pengelolaan kebudayaan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian formasi pendidik, pemindahan pendidik, dan pengembangan karir pendidik, serta pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan lintas daerah provinsi; c. penetapan standar nasional pendidikan dan kurikulum nasional pendidikan menengah, pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal; d.pelaksanaan... SK No 009463 A
  • 5. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -5- d. pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tinggi; e. pelaksanaan fasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan dan penyeienggaraar, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan vokasi, dan pendidikan tinggi, serta pengelolaan kebud ayaan; f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan vokasi, pendidikan tinggi, dan pengelolaan kebud ay aan; g. pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan; h. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perfilman nasional; i. pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra Indonesia; j. pelaksanaan pengelolaan sistem perbukuan; k. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian di daerah; 1. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian; m. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian; n. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian; dan o. pelaksanaan dukungan substantif untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Kementerian. BABII ... SK No 009464 A
  • 6. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -6- BAB II ORGANISASI Bagian Kesatu Struktur Organisasi Pasal 6 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas: a. Sekretariat Jenderal; b. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan; c. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah; d. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi; e. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi; f. DirektoratJenderal Kebudayaan; g. Inspektorat Jenderal; h. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan; i. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; dan j. Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan. Bagian Kedua Sekretariat Jenderal Pasal 7 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (21 Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal. Pasal 8 Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di Kementerian. SK No 009465 A Pasal 9
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -7 - Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi kegiatan Kementerian; b. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian; d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana; e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang- undangan serta pelaksanaan advokasi hukum; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/ kekayaan negara dan pengelolaan pengadaan barangljasa; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Ketiga Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pasal 10 (1) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 11 ... SK No 009466 A
  • 8. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -8- Pasal 1 1 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran, sumber daya, kelembagaan, pengembangan dan asesmen guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan; c. pelaksanaan kebijakan penetapan standar dan penjaminan mutu dosen dan tenaga kependidikan pada pendidikan profesi guru; d. pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian formasi, pengembangan karir, peningkatan kualifikasi dan kompetensi, serta pemindahan guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan lintas daerah provinsi; e. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan; f. pelaksanaan fasilitasi di bidang pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan; g. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan; h. pelaksanaan . SK No 009467 A
  • 9. PRESIDEN REPUBLIK INDONESTA -9- h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan; i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Keempat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pasal 13 (1) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 14 Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan; b. perumusan . SK No 009468 A
  • 10. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -10- b. perumusan standar peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan; c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan; d. pen5rusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan; e. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan; f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan; g. perumusan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing; h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaks araar,, dan pendidikan kesetaraan ; i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian . . . SK No 009469 A
  • 11. trRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 11- Bagian Kelima Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Pasal 16 (1) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (21 Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 17 Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan vokasi. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pendidikan vokasi, pendidikan kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; b. pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan standar dan penjaminan mutu peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola pendidikan vokasi, pendidikan kejuman, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; c. pelaksanaan kebijakan penetapan standar dan penjaminan mutu dosen dan tenaga kependidikan pada pendidikan vokasi; d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola pendidikan kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; e.pemberian... SK No 0O947O A
  • 12. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -t2- e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola pendidikan kejuman, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; f. pelaksanaan kemitraan dan penyelarasan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri; g. perumusan pemberian izin penyelenggaraan perguruan tinggi vokasi swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat; h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan vokasi, pendidikan kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Keenam Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pasal 19 (1) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 20 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tinggi akademik. Pasal 21 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pendidikan tinggi akademik; b. pelaksanaan. SK No OO9 47'l A
  • 13. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -13- b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran, kemahasiswaan, kelembagaan, dan sumber daya pendidikan tinggi akademik; c. perumusan pemberian izin penyelenggaraan perguruan tinggi swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan tinggi akademik; e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Ketujuh Direktorat Jenderal Kebudayaan Pasal 22 (1) Direktorat Jenderal Kebudayaan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (21 Direktorat Jenderal Kebudayaan dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 23 Direktorat Jenderal Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan kebudayaan. Pasal24 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan fungsi: a. perlrmusan kebijakan di bidang pengelolaan kebudayaan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan; c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perfilman nasional; d. perumusan . . SK No 009472 A
  • 14. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -14- d. perumusan pemberian izin dt bidang perlilman; e. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan; f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan; g. pengelolaan sistem pendataan kebudayaan; h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan; i. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kedelapan Inspektorat Jenderal Pasal 25 (1) Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal. Pasal 26 Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pasal 27 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. pen5rusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; b. pelaksanaan. SK No 009473 A
  • 15. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -15- b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantarran, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri; d. pelaksanaan pengawasan teknis bidang pendidikan dan kebudayaan di daerah; e. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; f. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kesembilan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Pasal 28 (1) Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan dipimpin oleh Kepala Badan. Pasal 29 Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan dan kebudayaan serta pengelolaan sistem perbukuan. Pasal 30 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan . SK No 009474 A
  • 16. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -t6- a. penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan dan kebudayaan serta pengelolaan sistem perbukuan; b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan dan kebudayaan; c. pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sistem perbukuan; d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan dan kebudayaan serta pengelolaan sistem perbukuan; e. pelaksanaan administrasi Badan; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kesepuluh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pasal 31 (1) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (21 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dipimpin oleh Kepala Badan. Pasal 32 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mempunyai tugas melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra Indonesia. Pasal 33 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan. SK No OO9475 A
  • 17. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -17- a. penyusunan kebijakan teknis pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra Indonesia; b. pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra Indonesia; c. pemantarlan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra Indonesia; d. pelaksanaan administrasi Badan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kesebelas Staf Ahli Pasal 34 (1) Di lingkungan Kementerian dibentuk Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan. (2) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal. Pasal 35 Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang regulasi pendidikan dan kebudayaan. Bagian Keduabelas Pusat Pasal 36 (1) Dalam rangka memberikan dukungan substantif di lingkungan Kementerian dapat dibentuk Fusat. (2) Pembentukan Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada analisis organisasi dan beban kerja. Bagian . . . SK No 009476 A
  • 18. trRESTDEN REPUBLIK TNDONESIA -18- Bagian Ketigabelas Jabatan Fungsional Pasal 37 Di lingkungan Kementerian dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB III UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 38 (1) Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan Kementerian dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis. (2) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala. Pasal 39 Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara. BAB IV TATA KERJA Pasal 40 Menteri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus menerapkan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pasal 41 (1) Kementerian harus men1rusun peta bisnis proses yang menggambarkan tata hubungan keda yang efektif dan efisien antar unit organisasi di lingkungan Kementerian. (2) Proses... SK No OO9477 A
  • 19. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -19- (2) Proses bisnis antar unit organisasi di lingkungan Kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Pas.al42 Menteri menyampaikan laporan kepada Presiden mengenai hasil pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Pasal 43 Kementerian harus men5rusun analisis jabatan, peta jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap seluruh jabatan di lingkungan Kementerian. Pasal 44 Setiap unsur di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Kementerian maupun dalam hubungan antar kementerian dengan lembaga lain yang terkait. Pasal 45 Semua unsur di lingkungan Kementerian harus menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di lingkungan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 46 (1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan. (2) Pengarahan dan petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diikuti dan dipatuhi oleh bawahan secara bertanggung jawab serta dilaporkan secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal47... SK No OO9478 A
  • 20. trRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -20- Pasal 47 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan organisasi harus melakukan pembinaan pengawasan terhadap unit organisasi di bawahnya unit dan BAB V PENDANAAN Pasal 48 Segala pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 49 Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Kementerian ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 50 Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, ketentuan pelaksanaan dari: a. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 15) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2OI5 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol8 Nomor 192); SK No OO9479 A b. Peraturan
  • 21. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -2r- b. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2Ol5 tentang Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14) yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pendidikan tinggi; c. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2O7l; masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah dan/atau diganti dengan peraturan baru berdasarkan Peraturan Presiden ini. Pasal 51 Dalam rangka menjaga keberlangsungan pelaksanaan program dan anggaran Tahun 2019, susunan organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang disusun berdasarkan Peraturan Presiden ini mulai berlaku sejak tanggal 31 Desember 2019. Pasal 52 Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan di Kementerian tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan dibentuknya jabatan baru dan diangkat pejabat baru berdasarkan Peraturan Presiden ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 53 Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2Ol9 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2O7) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 54 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar. . . SK No 016600 A
  • 22. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -22- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Desember 2Ol9 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 2Ol9 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSTA REPUBLIK INDONESIA YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI9 NOMOR 242 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Bidang Hukum dan undangan, ttd ttd. I SK No 016542 A Djaman