Materi ini lahir dari kerinduan untuk melihat pemulihan boleh dialami oleh keluarga-keluarga (suami-istri) di Indonesia. Bagi yang ingin mendapatkan penjelasan lengkap dari materi ini bisa kirim email ke alamat: widodo.surya.putra@gmail.com
Kiranya materi ini bisa bermanfaat bagi Anda.
MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUAL PADA ANAK UNTUK
MEMBENTENGI ANAK DARI BAHAYA PELECEHAN SEKSUAL
(Presentasi Kelompok 4 Game Level 11 Kelas Bunda Sayang IIP Tangerang Kota - Mei 2018)
MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUAL PADA ANAK UNTUK
MEMBENTENGI ANAK DARI BAHAYA PELECEHAN SEKSUAL
(Presentasi Kelompok 4 Game Level 11 Kelas Bunda Sayang IIP Tangerang Kota - Mei 2018)
Eksploitasi Seksual Anak (ESA) merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi anak yang mendasar yang banyak terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan oleh PBB, lebih dari 150 juta anak perempuan dan 73 juta anak laki-laki mengalami pemerkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual termasuk ESA setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data kasus pengaduan anak berdasarkan klaster perlindungan anak oleh komisi perlindungan anak Indonesia, dari tahun 2011 sampai dengan 2019 tercatat sebanyak 2.385 anak Indonesia menjadi korban trafficking dan eksploitasi, termasuk di dalamnya eksploitasi anak.
Anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual akan menghadapi persoalan yang kompleks di kemudian hari. Kekerasan fisik yang dialami bersamaan dengan eksploitasi seksual terhadap anak dapat mengakibatkan luka, rasa sakit dan rasa takut. Di samping itu, anak-anak juga lebih rentan terhadap infeksi menular seksual dan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Selain berdampak pada kesehatan secara fisik, eksploitasi seksual yang dialami oleh anak juga akan membawa masalah psikologis yang cukup serius. Eksploitasi seksual dapat menimbulkan rasa bersalah, rasa rendah diri dan depresi. Kasus yang dialami oleh korban ESA dapat menimbulkan perasaan tidak berharga, yang mengakibatkan perilaku menyakiti diri, termasuk di dalamnya overdosis, percobaan bunuh diri, dan gangguan makan.
Eksploitasi Seksual Anak (ESA) merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi anak yang mendasar yang banyak terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan oleh PBB, lebih dari 150 juta anak perempuan dan 73 juta anak laki-laki mengalami pemerkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual termasuk ESA setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data kasus pengaduan anak berdasarkan klaster perlindungan anak oleh komisi perlindungan anak Indonesia, dari tahun 2011 sampai dengan 2019 tercatat sebanyak 2.385 anak Indonesia menjadi korban trafficking dan eksploitasi, termasuk di dalamnya eksploitasi anak.
Anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual akan menghadapi persoalan yang kompleks di kemudian hari. Kekerasan fisik yang dialami bersamaan dengan eksploitasi seksual terhadap anak dapat mengakibatkan luka, rasa sakit dan rasa takut. Di samping itu, anak-anak juga lebih rentan terhadap infeksi menular seksual dan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Selain berdampak pada kesehatan secara fisik, eksploitasi seksual yang dialami oleh anak juga akan membawa masalah psikologis yang cukup serius. Eksploitasi seksual dapat menimbulkan rasa bersalah, rasa rendah diri dan depresi. Kasus yang dialami oleh korban ESA dapat menimbulkan perasaan tidak berharga, yang mengakibatkan perilaku menyakiti diri, termasuk di dalamnya overdosis, percobaan bunuh diri, dan gangguan makan.
6. · 300 orang : pendeta, guru
besar bidang agama
· 120 orang : profesor (guru
besar) di bidang akademis
· 110 orang : pengacara
· Lebih dari 60 orang : dokter
· Lebh dari 60 orang : penulis
buku bermutu
· 30 orang : hakim
· 14 orang : rektor
· 3 orang : anggota Kongres
· 1 orang : wakil presiden
Amerika Serikat
· Sisanya : pemilik pabrik di
Amerika Serikat
Jonathan Edwards
Catatan Keturunan
7. Max Jukes
Catatan Keturunan
· 440 orang : suka pesta pora
sebagai gaya hidup mereka;
· 310 orang : jadi gelandangan
dan pengemis
· 190 orang : jadi pelacur
· 130 orang : jadi narapidana
· 100 orang : jadi pecandu
minuman keras
· 60 orang : punya kebiasaan
mencuri
· 55 orang : jadi korban
pelecehan seks
· 7 orang : jadi pembunuh
9. “There are no
shortcuts in the
quest for
perfection.”
(Ben Hogan)
“Tidak ada jalan
pintas dalam
upaya menuju
kesempurnaan.”
(Ben Hogan)
10. Begitu pula tidak ada
jalan pintas menuju
“kesempurnaan”
dalam pernikahan.
Diperlukan upaya
dari kita untuk
mewujudkan
pernikahan yang
bahagia dan
berdampak bagi
generasi selanjutnya.
11. Writing Time
•Apa yang dulu menjadi alasan Anda untuk memilih
pasangan yang sekarang? (sebelum menikah)
•Pernahkah membayangkan 5, 10, atau 50 tahun
lagi pernikahan menjadi seperti apa?
•Setelah menikah, adakah “temuan-temuan” baru
dalam diri pasangan yang dahulu tersembunyi
(tidak pernah tahu)
16. Bahasa Kasih 1: Kata-kata Pengakuan
“Terima kasih buat sarapannya”
“Kowe ayu lho dik, yen nganggo klambi kuwi.”
“Terima kasih buat kerja kerasnya ya ... ”
“Usaha yang bagus, lain kali pasti bisa lebih baik.”
“Aku merindukanmu ... !”
“Aku bangga punya kami dalam hidupku... !”
17. Writing Time
Tuliskan perkataan negatif yang sering kita
ucapkan kepada pasangan.
Apa dampak perkataan negatif tersebut
bagi pasangan kita?
Maukah kita menghentikan kebiasaan tersebut
demi kebaikan dan kebahagiaan pasangan?
18. Bahasa Kasih 2: Tindakan Melayani
Kapan terakhir kali Anda melakukannya?
26. 5 Pengokoh Hubungan Cinta
Pujilah pasangan Anda
Beri nasihat atau koreksi yang membangun
Miliki kebanggaan terhadap pasangan Anda
Cintai (kasihi) pasangan Anda
Rendahkan hati satu sama lain
27. Lakukan hal-hal berikut supaya
pasangan tambah sayangSUAMI ISTRI
*Terlibatlah dalam hobinya
*Pijatlah tanpa harus diminta
*Tepat waktu ketika buat janji
*Pasanglah fotonya
(foto bersama)
* Mintalah bantuannya
*Buatlah makanan kesukaannya
*Nonton bola bersamanya
*Jagalah kamar tetap bersih
*Dengarkan curhatnya
*Berdoalah buat suami
*Gandenglah istrimu
ketika berada di tempat umum
*Peluk istri tanpa harus diminta
*Belikan makanan kesukaannya
*Bantulah pekerjaan rumah tangga
*Pastikan rumah aman
*Bersihkan kamar mandi
*Akuilah kelebihannya di depan
orang lain
*Pahami bahasa tubuhnya
*Dengarkan istri dengan serius
*Berdoalah buat istri