Perencanaan sistem pengolahan air limbah di RT 003 Dusun Sama Jaya meliputi (1) pengukuran debit limbah dan karakteristiknya, (2) merancang sistem pengolahan 4 tahap menggunakan biofilter anaerob-aerob untuk menurunkan BOD dan TSS, (3) menghitung kapasitas setiap bak pengolahan. Sistem yang dirancang mampu mengolah 21 m3 limbah per hari dengan menurunkan BOD dari 300 menjadi 30 mg/L.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Β
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Β
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Β
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Β
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
PPT Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern BanjarbaruAfwan Alkarimy
Β
Pembangunan pusat perbelanjaan modern sekarang tidak hanya untuk bertransaksinya penjual dan pembeli namun juga telah menjadi ruang publik tempak masyarakat berinteraksi sosial dan sebagian ada yang menjadikannya sebagai tempat rekreasi.
Q Mall adalah salah satu pusat perbelanjaan modern yang ada dikalimantan selatan tepatnya dikota banjarbaru yang diresmikan pada awal tahun 2013. Lokasi Q Mall sangat strategis yaitu di jalan Ahmad Yani Km. 36,8 Banjarbaru. Dengan luas bangunan 30.000 m2.
Tujuan dari penulisan ini adalah
Untuk mengetahui apakah limbah cair dari pusat perbelanjaan Qmall kota banjarbaru memenuhi baku mutu limbah industry atau tidak
Untuk mengetahui pengaruh dari limbah tersebut terhadap mikroorganisme setempat
Untuk mengetahui bagaimana mengatasi limbah cair Qmall Banjarbaru
PPT Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern BanjarbaruAfwan Alkarimy
Β
Pembangunan pusat perbelanjaan modern sekarang tidak hanya untuk bertransaksinya penjual dan pembeli namun juga telah menjadi ruang publik tempak masyarakat berinteraksi sosial dan sebagian ada yang menjadikannya sebagai tempat rekreasi.
Q Mall adalah salah satu pusat perbelanjaan modern yang ada dikalimantan selatan tepatnya dikota banjarbaru yang diresmikan pada awal tahun 2013. Lokasi Q Mall sangat strategis yaitu di jalan Ahmad Yani Km. 36,8 Banjarbaru. Dengan luas bangunan 30.000 m2.
Tujuan dari penulisan ini adalah
Untuk mengetahui apakah limbah cair dari pusat perbelanjaan Qmall kota banjarbaru memenuhi baku mutu limbah industry atau tidak
Untuk mengetahui pengaruh dari limbah tersebut terhadap mikroorganisme setempat
Untuk mengetahui bagaimana mengatasi limbah cair Qmall Banjarbaru
PERENCANAAN SISTEM IPAL DUSUN SAMA JAYA KELOMPOK 5 FIKS.pptx
1. PERENCANAAN DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DENGAN METODE BIOFILTER ANAEROBβAEROB
VIVI ALIDA YAHYA 2101060001
EVI WULANDARI 2101060008
MUH SAHRUL RAMDANI 21010600
HAJAT RUSLI J.L 21010600
SYAIFURRAHMAN 21010600
PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB
2023
2. LATAR BELAKANG
Lokasi penelitian bertempat di RT 003 Dusun Sama Jaya Desa Montong Are Kecamatan Kediri
Kabupaten Lombok Barat. Sumber air limbah kegiatan rumah tangga di RT 003 berasal dari kamar mandi
(grey water), laundry, dapur, dan dari over flow tangki septik (black water), air bekas wudlu, dan lain-lain.
Alternatif IPAL yang digunakan dalam perancangan ini adalah biofilter anaerob-aerob. Menurut
Kemenkes RI (2011), pengolahan air limbah dengan proses biofilter anaerob-aerob adalah proses pengolahan
air limbah dengan cara menggabungkan proses biofilter anaerob dan aerob. Proses biofilter anaerob hanya
dapat menurunkan polutan organik dan padatan tersuspensi. Dengan proses biofilter aerob, polutan organik
yang masih tersisa akan terurai menjadi gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O), sedangkan amoniak akan
teroksidasi menjadi nitrit, selanjutnya akan menjadi nitrat, sedangkan gas H2S akan diubah menjadi sulfat.
Biofilter anaerobaerob memiliki beberapa keunggulan, antara lain biaya operasinya rendah, lumpur yang
dihasilkan relatif sedikit (dibandingkan dengan proses lumpur aktif), dapat menghilangkan nitrogen dan
fosfor, suplai udara untuk aerasi relatif kecil, dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang
cukup besar, dan dapat menghilangkan padatan tersuspensi dengan baik.
Perencanaan IPAL dengan biofilter anaerob-aerob diharapkan dapat menjadi rekomendasi alternatif
IPAL untuk RT 003 dusun Sama Jaya, sehingga air limbah rumah tangga tidak mencemari badan air. Selain,
itu diharapkan ada pemanfaatan kembali efluen IPAL untuk kegiatan rumah tangga.
3. Tujuan Analisis
Tujuan penelitian ini adalah untuk
merencanakan sistem pengelolaan air limbah
yang di gunakan di RT 003 Dusun Sama Jaya
4. Metode
Lokasi & Waktu
Perencanaan
β’Kegiatan ini direncanakan dan dilaksanakan di RT 003 Dusun Sama Jaya, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Lombok Barat pada pada Waktu 24 Juni 2023.
Studi Literatur
β’Rosalina Eka Praptiwi, 2017, Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Sistem Daur
Ulang Air Hotel Budget DI Kota Surabaya, Departemen Of Enviromental Engineering, Surabaya.
β’Fathul, Alex, dan Fuad, 2016, Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Di
Kelurahan Istiqlal Kota Manado, Jurnal Sipil Statik, Manado.
Survei Lokasi
Penelitian
β’Data Primer : Sumber-sumber limbah cair, Debit Limbah Cair, Perilaku Penggunaan Air.
β’Data Sekunder : Data Jumlah Penduduk RT 003 Dusun Sama Jaya, Jumlah bangunan yang
dilayani, dan fasilitas pendukung.
5. Metode
β’Sumber sumber limbah cair
β’Menghitung debit limbah cair yang dihasilkan dalam m3/hari.
β’Merencanakan sistem pengolahan air limbah domestic.
Metode Analisis
Data
β’Dimensi bak pengolahan air limbah
β’Layot sistem jaringan air limbah
β’Ukuran dan kemiringan saluran pembawa
Desain Sistem
Pengolahan Air
Limbah Domestik
Kesimpulan dan
Saran
6. Hasil dan Pembahasan
Jumlah Penduduk
289 Orang
Jumlah Limbah Cair
100 L/Org/Hari
Total Limbah Cair = Jumlah Penduduk x Jumlah Limbah Cair
= 289 orang x 100 L/org/hari
= 28.900 Liter/Hari
7. Ibadah 5x
10 Liter
2%
Mandi 2x
50 Liter
25 %
Nyuci
22 Liter
22 %
Masak 2x
12 Liter
6%
Makan 3x
6 Liter
2%
Total = 100%
Jam Puncak 6.00-10.00 (durasi 4 jam) sebesar 55%
Total limbah cair = 55% x 28.900 Liter/hari
= 15.895 Liter
Total kapasitas bak IPAL = 15.895 + (30% X 15.895)
= 20.663,05 Liter
= 21 m3
8. Parameter yang akan direduksi
No. Parameter Satuan Hasil Analisa
1. BOD mg/L 300
2. TSS mg/L 500
Sumber: PERMENLHK No. 68 Tahun 2016
No. Parameter Satuan Mutu Air
1. BOD mg/L 30
2. TSS mg/L 30
Sumber: Hasil Laboratorium Pusat Teknologi Lingkungan
9. Skema Pengolahan pada Biofilter Anaerob-Aerob
Alternatif IPAL yang digunakan dalam perancangan ini adalah biofilter anaerob-aerob. Menurut Kemenkes RI (2011),
pengolahan air limbah dengan proses biofilter anaerob-aerob adalah proses pengolahan air limbah dengan cara
menggabungkan proses biofilter anaerob dan aerob. Proses biofilter anaerob hanya dapat menurunkan polutan organik
dan padatan tersuspensi. Dengan proses biofilter aerob, polutan organik yang masih tersisa akan terurai menjadi gas
karbondioksida (CO2) dan air (H2O), sedangkan amoniak akan teroksidasi menjadi nitrit, selanjutnya akan menjadi
nitrat, sedangkan gas H2S akan diubah menjadi sulfat. Biofilter anaerobaerob memiliki beberapa keunggulan, antara
lain biaya operasinya rendah, lumpur yang dihasilkan relatif sedikit (dibandingkan dengan proses lumpur aktif), dapat
menghilangkan nitrogen dan fosfor, suplai udara untuk aerasi relatif kecil, dapat digunakan untuk air limbah dengan
beban BOD yang cukup besar, dan dapat menghilangkan padatan tersuspensi dengan baik.
11. 1. Bak Pemisah Lemak
Waktu tunggal = 2 jam
Volume reaktor yang diperlukan =
2
24
hari x 21
π3
βπππ
= 1, 74 π3
Kriteria Prencanaan:
Panjang = 1,0 m
Lebar = 1,0 m
Kedalaman Efektif = 2,0
Fb = 0,2
Volume Aktual = 3 π3
Cek HRT = 2 π3 / 21
π3
βπππ
= 2,3 jam
Kapasitas Desain:
kapasitas Pengolahan = 21 m3/hari
COD inlet maks = 500 mg/l
BOD inlet maks = 300 mg/l
Efisiensi pengolahan = 90%
BOD Outlet = 30 mg/l
COD Outlet = 30 mg/l
2. Reaktor Ekualisasi
Waktu Tinggal = 7 jam
Volume reaktor yang diperlukan:
=
7
24
hari x 21
π3
βπππ
= 6,2 π3 = 6 π3
Dimensi Bak:
β’ Panajang = 3,0 m
β’ Lebar = 1,0 m
β’ Kedalaman Air = 2,0 m
β’ Ruang Bebas = 0,2 m
β’ Volume Efektif = 6 π3
12. a. Bak Pengendapan Awal
Debit air limbah = 21
π3
βπππ
BOD masuk = 300 mg/l
Efisiensi = 25%
BOD keluar = 225 mg/l
Waktu Tinggal = 5 jam
Volume Yang Di Perlukan =
5
24
hari x 21
π3
βπππ
= 4,4 π3 = 4 π3
Dimensi Bak:
β’ Panjang = 2,0 m
β’ Lebar = 1,0 m
β’ Kedalaman Air = 2,0 m
β’ Ruang Bebas = 0,2 m
β’ Volume Aktual = 4 π3
β’ Cek HRT = 4 π3/21
π3
βπππ
X 24 Jam = 4,6 jam
β’ Surface Loading = 21
π3
βπππ
/ 2mx1m = 10 π3/π2.hari
3. Reaktor Biofilter Anaerob-Aerob
b. Biofilter Anaerob
Debit air limbah = 21
π3
βπππ
BOD masuk = 225 mg/l
BOD keluar = 75 mg/l
Waktu Tingal = 1 jam
Kriteria perencanaan:
β’ Standar beban BOD/volume media 0,4-4,7 kg BOD/
π3
βπππ
beban BOD didalam air lmbah: 21
π3
βπππ
x 225 g/ π3
= 4725 g/hari = 4,725 kg/hari
β’ Volume Media Yang Di Perlukan = 4,725
ππ
βπππ
/ 4,7
ππ
π3
= 1 π3
β’ Volume Reaktor = 40 % x 1 π3
= 0,4 π3
Dimensi Bak:
β’ Panjang =1,0 m
β’ Lebar =1,0 m
β’ Kedalaman Air =1,0 m
β’ Fb =0,2 m
β’ Volume actual =3 π3 Lanjutan proses anaerob
13. β’ Cek HRT = 1mx1mx1m/21
π3
βπππ
X 24 Jam = 1 jam
β’ Tinggi ruang lumpur =
β’ Tinggi bed media mikroba =
β’ Tinggi air diatas bed media =
β’ Jika media yang dipakai mempunyai luas spesifik + 100
π2
π3
, maka:
ο BOD loading/volume media
= 4,7 kg/hari / 3,6 π3 = 1,3 kg BOD/π3/hari
ο BOD Loding / Luas Permukaan media
= 4725 g/hari / 1 π3 x 100
π2
π3
= 47,25 g BOD/π2/hari
14. c. Biofilter Aerob
Debit air limbah = 21
π3
βπππ
BOD masuk = 75 mg/l
BOD keluar = 30 mg/l
Waktu Tingal = 3 jam
β’ Berat udara = 1,1725
ππ
π3
β’ Diasumsikan jumlah oksigen didalam udara 23,2 % dan efisiensi diffuser yaitu
2,5%
β’ Kebutuhan udara actual:
2,52
ππ
βπππ
= 370,56
π3
βπππ
= 0,26
π3
πππππ‘
1,1725
ππ
βπππ
x 0,23 g o2/g udara x 0,025
15. 4. Bak Pengendapan Akhir
Debit air limbah = 21
π3
βπππ
BOD keluar = 30 mg/l
Waktu Tingal = 5 jam
Volume Bak =
5
24
πππ π₯ 21
π3
βπππ
= 4 π3
Dimensi Bak:
β’ Panjang = 2 m
β’ Lebar = 1 m
β’ Kedalaman Air = 2 m
β’ Freeboard = 0,2 m
β’ Volume Aktual = 4 π3
Cek HRT = 4 π3/21
π3
βπππ
X 24 Jam = 4,6 jam
Surface Loading = 21
π3
βπππ
/ 2mx1m = 10 π3/π2.hari
16. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan desain perencanaan IPAL SPL di RT 003,
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Karakteristik air limbah RT OO3 mengandung banyak
organik, sehingga perencanaan desain yang cocok untuk
mengolah air limbah tersebut adalah dengan menggunakan
proses biologis.
2. Perencanaan desain IPAL SPL dirancang untuk dapat
mengolah air limbah sebesar 21 m3/hari, kurang lebih
untuk kapasitas jumlah penduduk 289 orang.