SlideShare a Scribd company logo
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA J A K A R T A

                                  N O M O R 10 T A H U N 2008

                                          TENTANG



                           ORGANISASI PERANGKAT DAERAH



                       DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA



       GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,



Menimbang :       a.   b a h w a berdasarkan ketentuan Pasal 128 ayat (1) U n d a n g -
                       Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
                       Pasal 13 d a n Pasal 23 ayat (1) U n d a n g - U n d a n g N o m o r 29
                       T a h u n 2007 tentang Pemerintahan Provinsi D a e r a h K h u s u s
                       Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik
                       Indonesia, d a n Pasal 2 ayat (1) Peraturan P e m e r i n t a h N o m o r 41
                       Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu m e n a t a
                       organisasi perangkat daerah Provinsi Daerah K h u s u s Ibukota
                       J a k a r t a s a a t ini;


                  b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 44 Peraturan Pemerintah
                     Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
                     telah ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri N o m o r 45
                     T a h u n 2008 tentang Pola Organisasi Perangkat D a e r a h Provinsi
                     Daerah K h u s u s Ibukota Jakarta;


                  c.    bahwa   berdasarkan     pertimbangan      sebagaimana        dimaksud
                        dalam huruf a d a n huruf b, perlu m e m b e n t u k Peraturan D a e r a h
                        tentang Organisasi Perangkat Daerah;



Mengingat     :   1.    Undang-Undang        Nomor 8 Tahun         1974 tentang          Pokok-Pokok
                        Kepegawaian      (Lembaran      Negara     Republik       Indonesia   Tahun
                        1974    Nomor     55,    Tambahan       Lembaran       Negara       Republik
                        Indonesia    Nomor      3041)   sebagaimana       telah    diubah     dengan
                        Undang-Undang       Nomor 43 Tahun         1999       (Lembaran       Negara
                       Republik     Indonesia     Tahun     1999    Nomor         169,     Tambahan
                       Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang              Nomor        17    Tahun        2003      tentang       Keuangan
   Negara        (Lembaran          Negara       Republik        Indonesia        Tahun       2003
   Nomor 47,           Tambahan          Lembaran         Negara        Republik       Indonesia
    Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
    Negara       (Lembaran          Negara        Republik       Indonesia        Tahun        2004
    Nomor       5,    Tambahan           Lembaran         Negara        Republik        Indonesia
    Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
   Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
   Indonesia T a h u n 2004 N o m o r 53, T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a
   Republik Indonesia N o m o r 4389);

5. Undang-Undang Nomor 15                        Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
   Pengelolaan dan Tanggung                     Jawab Keuangan Negara (Lembaran
   Negara Republik Indonesia                     Tahun 2004 Nomor 66, T a m b a h a n
   Lembaran Negara Republik                     Indonesia Nomor 4400);


 6. Undang-Undang                Nomor          25    Tahun        2004       tentang        Sistem
       Perencanaan           Pembangunan               Nasional         (Lembaran            Negara
       Republik       Indonesia         Tahun        2004       Nomor        104,      Tambahan
       Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 4
    Nomor 125, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia
    Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
    dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
    Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59. T a m b a h a n
    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);


  8. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
     Provinsi D a e r a h K h u s u s I b u k o t a J a k a r t a S e b a g a i I b u k o t a N e g a r a
     Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara                                            Republik
     Indonesia T a h u n 2007 N o m o r 93, T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a
     Republik Indonesia Nomor 4744);


  9.    Peraturan Pemerintah Nomor 16 T a h u n 1994 tentang J a b a t a n
        F u n g s i o n a l P e g a w a i N e g e r i Sipil ( L e m b a r a n N e g a r a R e p u b l i k
        Indonesia T a h u n 1994 N o m o r 22, T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a
        Republik Indonesia Nomor 3547);


 10.    Peraturan    Pemerintah          Nomor     58     Tahun        2005        tentang
        Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
        Indonesia T a h u n 2 0 0 5 N o m o r 140, T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a
        Republik Indonesia Nomor 4578);
1 1 . Peraturan         Pemerintah            Nomor           38     Tahun          2007   tentang
                   Pembagian           Urusan          Pemerintahan               Antara         Pemerintah,
                   Pemerintahan          Daerah        Provinsi,          dan     Pemerintahan         Daerah
                   Kabupaten/Kota (Lembaran                  Negara           Republik Indonesia T a h u n
                   2007     Nomor        82,     Tambahan                Lembaran       Negara        Republik
                   Indonesia Nomor 4737);

           12. Peraturan Pemerintah N o m o r 41 T a h u n 2 0 0 7 t e n t a n g O r g a n i s a s i
               Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n
               2007   Nomor 89, T a m b a h a n    Lembaran          Negara         Republik
               Indonesia Nomor 4741);

           13. Peraturan Menteri Dalam Negeri N o m o r 13 T a h u n 2 0 0 6 t e n t a n g
               Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
               diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri N o m o r 59
               Tahun 2007;

               14. Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 4 5 T a h u n 2 0 0 8 t e n t a n g
                   Pola Organisasi Perangkat Daerah Provinsi D a e r a h K h u s u s
                   Ibukota Jakarta;



                                         Dengan Persetujuan Bersama

                 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH                                    PROVINSI DAERAH

                                         KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

                                                             dan


                 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA



                                                   MEMUTUSKAN:



Menetapkan :     PERATURAN             DAERAH          TENTANG                ORGANISASI          PERANGKAT
                 DAERAH.



                                                            BAB      I


                                                 KETENTUAN UMUM


                                                           Pasal 1


           D a l a m P e r a t u r a n D a e r a h ini y a n g d i m a k s u d d e n g a n :


           1.      Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2.    Pemerintahan           Daerah            adalah              penyelenggaraan     urusan
      pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
      Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
      d e n g a n prinsip o t o n o m i s e l u a s - l u a s n y a dalam sistem d a n p r i n s i p
      N e g a r a Kesatuan R e p u b l i k Indonesia s e b a g a i m a n a d i m a k s u d
      dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
      1945.


3.    Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat                                     Daerah
      sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.


4.    Gubernur adalah K e p a l a Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
      Jakarta.

5. Dewan          Perwakilan       Rakyat      Daerah,       yang     selanjutnya        disingkat
      D P R D adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah
      Khusus Ibukota Jakarta.

6.    Perangkat        Daerah       adalah      perangkat       daerah        Provinsi    Daerah
      K h u s u s Ibukota Jakarta.

 7.    Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah P r o v i n s i D a e r a h
       K h u s u s Ibukota Jakarta.


 8.    Sekretaris Daerah a d a i a h Sekretaris Daerah                        Provinsi Daerah
       Khusus Ibukota Jakarta.

 9.    Sekretariat Dewan Perwakilan                  Rakyat Daerah, yang selanjutnya
       disingkat Sekretariat D P R D adalahSekretariat Dewan Perwakilan
       Rakyat    Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

10. Dinas adalah Dinas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.


1 1 . B a d a n a d a l a h Lembaga Teknis Daerah P r o v i n s i D a e r a h K h u s u s
      Ibukota J a k a r t a y a n g berbentuk B a d a n .

12. R u m a h      Sakit U m u m       Daerah,       yang    selanjutnya       disingkat     RSUD
    adalah     Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
       Jakarta yang berbentuk R u m a h Sakit U m u m D a e r a h .

13. R u m a h Sakit Khusus Daerah, yang selanjutnya disingkat R S K D
    a d a l a h L e m b a g a T e k n i s D a e r a h P r o v i n s i Daerah Khusus I b u k o t a
    Jakarta yang berbentuk R u m a h Sakit Khusus D a e r a h .

14. Kota Administrasi adalah                  Kota     Administrasi      di    Provinsi    Daerah
    K h u s u s Ibukota Jakarta.


15. K a b u p a t e n Administrasi adalah Kabupaten Administrasi K e p u l a u a n
    S e r i b u Provinsi D a e r a h K h u s u s Ibukota Jakarta
16. K e c a m a t a n a d a l a h K e c a m a t a n di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
     Jakarta.

17. K e l u r a h a n a d a l a h K e l u r a h a n d i P r o v i n s i D a e r a h K h u s u s           Ibukota
      Jakarta.

18. Satuan Polisi Pamong Praja, y a n g s e l a n j u t n y a d i s e b u t S a t p o l PP
      adalah        Satuan        Polisi      Pamong           Praja      Provinsi         Daerah         Khusus
      Ibukota Jakarta.

19. S u k u       Dinas       adalah         Unit     Kerja       Dinas        di     Kota       Administrasi/
      Kabupaten Administrasi.

20. K a n t o r p a d a K o t a A d m i n i s t r a s i / K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i a d a l a h U n i t
       Kerja     Lembaga Teknis                 Daerah        yang       berbentuk          Badan        di    Kota
       Administrasi/Kabupaten Administrasi.


21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, y a n g selanjutnya
    disingkat A P B D adalah A n g g a r a n Pendapatan d a n B e l a n j a D a e r a h
    Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

 22. P e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n d a e r a h a d a l a h P e r a t u r a n D a e r a h ,
     Peraturan Gubernur, dan Keputusan Gubernur.



                                                      B A B II

                                              PEMBENTUKAN

                                                      Pasal      2


   D e n g a n P e r a t u r a n D a e r a h ini d i b e n t u k o r g a n i s a s i P e r a n g k a t Daerah.

                                                      Pasal 3

   (1)    Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud d a l a m Pasal 2, terdiri
          dari:


          a.    Sekretariat Daerah;
          b.    Sekretariat D P R D ;
          c.    Inspektorat;
          d.    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
          e.    Dinas;
          f.    Lembaga Teknis Daerah;
          g-    Kota Administrasi;
          h.    Kabupaten Administrasi;
          i.    Kecamatan;
          j-    Kelurahan;
          k.    Satpol PP.
(2)     D i n a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1) h u r u f e , t e r d i r i d a r i :


        a. Dinas K e p e n d u d u k a n dan P e n c a t a t a n Sipil;
        b. Dinas P e m a d a m Kebakaran dan P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a ;
        c.         Dinas Komunikasi, Informatika, dan K e h u m a s a n ;
        d.         Dinas   Koperasi,        Usaha        Mikro,       Kecil      dan      Menengah,             dan
           Perdagangan;
        e. Dinas Perindustrian dan Energi;
        f. Dinas Kelautan d a n Pertanian;
        g. Dinas Pariwisata d a n K e b u d a y a a n ;
        h. Dinas Perhubungan;
        i.         Dinas T e n a g a Kerja dan Transmigrasi;
        j.          Dinas Pekerjaan U m u m ;
         k.        Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah                             Daerah;
         I.         Dinas Tata Ruang;
         m.        Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan;
         n.        Dinas Pertamanan dan P e m a k a m a n ;
         o.        Dinas Kebersihan;
         p.        Dinas Sosial;
         g.        Dinas Pendidikan;
         r.        Dinas Kesehatan;
         s.        Dinas Olahraga dan Pemuda; dan
         t.        Dinas Pelayanan Pajak.

 (3)     Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada                                                  ayat (1)
         h u r u f f , terdiri d a r i :


          a.        Badan    Pengelola Keuangan Daerah;
          b.        Badan    Kepegawaian Daerah;
          c.        Badan    K e s a t u a n B a n g s a d a n Politik;
          d.        Badan    Pendidikan dan Pelatihan;
          e.        Badan    Penanaman Modal dan Promosi;
          f.        Badan    Pengelola Lingkungan Hidup Daerah;
             g. Badan Pemberdayaan     Masyarakat dan                                     Perempuan,                dan
                Keluarga Berencana;
             h. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah;
             i.     RSUD; dan
          j.         RSKD.


  (4)        Kota Administrasi s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a ayat (1) huruf g,
             terdiri d a r i :


              a. Kota Administrasi Jakarta Pusat;
              b. Kota Administrasi Jakarta Utara;
              c.    Kota Administrasi Jakarta Barat;
              d. Kota Administrasi Jakarta Selatan; d a n
              e. Kota Administrasi Jakarta Timur.


  (5)         Jumlah Kecamatan sebagaimana dimaksud $ a d a ayat (1) huruf i,
              sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) J u m l a h K e l u r a h a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t ( 1 ) h u r u f j ,
    sesuai dengan ketentuan peraturan p e r u n d a n g - u n d a n g a n .

(7)     Bagan    pola      organisasi   Pemerintah       Daerah                        sebagaimana
        tercantum d a l a m lampiran I Peraturan D a e r a h ini.



                                               BAB III

      KEDUDUKAN, TUGAS , FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI


                                          Bagian Kesatu

                                        Sekretariat daerah

                                              Paragraf 1

                                             Kedudukan

                                                Pasal 4

  (1)    Sekretariat Daerah adalah unsur staf P e m e r i n t a h D a e r a h y a n g
         dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang b e r k e d u d u k a n di
         bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.


  (2)    Sekretaris Daerah            sebagaimana dimaksud                  p a d a a y a t (1) d a l a m
         melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten Sekretaris D a e r a h .

  (3) A s i s t e n S e k r e t a r i s D a e r a h s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (2)
      berkedudukan di bawah dan bertanggung j a w a b kepada Sekretaris
      Daerah.



                                                Paragraf 2


                                          Tugas dan Fungsi

                                                  Pasal 5


   (1)    Sekretariat Daerah mempunyai tugas m e m b a n t u G u b e r n u r d a l a m
          menyusun kebijakan pemerintahan daerah dan m e n g o o r d i n a s i k a n
          perangkat daerah.


   (2)    Untuk menyelenggarakan t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t
          (1), sekretariat d a e r a h m e m p u n y a i fungsi :


          a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
             sekretariat daerah;                 *
          b.   penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;
c. pengoordinasian dan pengendalian p e l a k s a n a a n tugas d a n
                fungsi perangkat daerah;
      d.        pemantauan                  dan        evaluasi     pelaksanaan            kebijakan
                pemerintahan daerah oleh perangkat daerah;
      e.        pembinaan administrasi dan aparatur daerah;
      f.        pengelolaan                kepegawaian,          keuangan,      barang,           dan
                k e r u m a h t a n g g a a n pimpinan dan sekretariat d a e r a h ;
      g.         penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan pemerintah daerah;
      h.         p e m b i n a a n k e l e m b a g a a n , ketatalaksanaan, p e l a y a n a n publik,
                 akuntabilitas, dan pelaporan perangkat daerah;
      i.         penyelenggaraan urusan hukum, kerjasama daerah, dan
                 protokol;
      j.          fasilitasi d a n pengoordinasian fungsi mental spiritual;
      k.          p e l a k s a n a a n tugas lain y a n g diberikan oleh G u b e r n u r ; d a n
      I.           pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
                 fungsi sekretariat d a e r a h .



                                              Paragraf      3

                                        Susunan Organisasi

                                                 Pasal 6


( 1 ) Susunan organisasi sekretariat daerah terdiri d a r i :

       a. Sekretaris Daerah;
       b. Asisten P e m e r i n t a h a n ;
       c. Asisten Perekonomian dan Administrasi;
       d. Asisten P e m b a n g u n a n d a n Lingkungan Hidup;
       e. Asisten Kesejahteraan Masyarakat.

(2) Asisten Pemerintahan s e b a g a i m a n a dimaksud p a d a ayat (1) huruf
    b, terdiri d a r i ;

       a.         Biro T a t a Pemerintahan;
           b.     Biro H u k u m ;
       c.         Biro Organisasi dan Tatalaksana;
       d.         Biro K e p a l a Daerah d a n Kerjasama Luar Negeri.

(3) Asisten Perekonomian dan Administrasi s e b a g a i m a n a d i m a k s u d
    p a d a a y a t ( 1 ) h u r u f c, terdiri d a r i :

           a.     Biro Perekonomian;
           b.     Biro U m u m .


(4)    Asisten        Pembangunan dan                    Lingkungan          Hidup   sebagaimana
       d i m a k s u d p a d a a y a t (1) h u r u f d , terdiri d a r i :

       a.         Biro Prasarana dan Sarana Kota;
       b.         Biro Tata Ruang d a n Lingkungan Hidup.                    *
( 5 ) Asisten Kesejahteraan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada
      a y a t (1) h u r u f e, terdiri d a r i :

       a . Biro K e s e j a h t e r a a n S o s i a l ;
       b . Biro P e n d i d i k a n d a n M e n t a l S p i r i t u a l .

(6)    Biro d i p i m p i n o l e h s e o r a n g K e p a l a Biro y a n g d a l a m melaksanakan
       tugasnya bertanggung jawab kepada Asisten Sekretaris Daerah
       yang membidangi.

(7)    Bagan   susunan organisasi sekretariat d a e r a h                              sebagaimana
       tercantum dalam lampiran II Peraturan D a e r a h ini.



                                                  Paragraf        4

                                            Sekretaris Daerah

                                                     Pasal 7

Sekretaris Daerah mempunyai tugas :

a. membantu Gubernur dalam menyusun kebijakan pemerintahan
   daerah dan mengoordinasikan perangkat daerah;
b. m e m i m p i n , d a n mengoordinasikan pelaksanaan t u g a s d a n fungsi
   sekretariat daerah sebagaimana d i m a k s u d d a l a m P a s a l 5;
 c.    m e n g u n d a n g k a n P e r a t u r a n D a e r a h d a n P e r a t u r a n Gubernur;
 d.    mengoordinasikan pengelolaan keuangan daerah;
 e.    melaksanakan pembinaan pegawai daerah;
 f.    m e l a k s a n a k a n t u g a s lain yang diberikan Gubernur; dan
  h.   melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas.



                                                   Paragraf 5

                                          Asisten Pemerintahan


                                                      Pasal 8

 Asisten Pemerintahan mempunyai tugas m e m b a n t u S e k r e t a r i s D a e r a h
 dalam :

 a.      memimpin p e n y e l e n g g a r a a n f u n g s i t a t a p e m e r i n t a h a n , h u k u m ,
         k e l e m b a g a a n , k e t a t a l a k s a n a a n , administrasi kepala daerah dan
         k e r j a s a m a luar negeri;
 b.     mengoordinasikan penyusunan k e b i j a k a n p e l a y a n a n a d m i n i s t r a s i
        DPRD,             kependudukan,              pencatatan          sipil,        penanggulangan
        k e b a k a r a n d a n b e n c a n a , k e p e g a w a i a n , k e s a t u a n b a n g s a , politik,
        p e r l i n d u n g a n m a s y a r a k a t , p e n d i d i k a n dan pelatihan pegawai,
        k o m u n i k a s i , informatika, kehumasan, ketenteraman, ketertiban,
        penegakan              peraturan         perundang-undangan                   daerah,          dan
        kewilayahan;                                                        ^
c.    mengoordinasikan pelaksanaan tugas pelayanan                                          administrasi
      DPRD,            kependudukan,             pencatatan             sipil,       penanggulangan
      k e b a k a r a n d a n b e n c a n a , k e p e g a w a i a n , k e s a t u a n b a n g s a , politik,
      perlindungan masyarakat, pendidikan dan pelatihan pegawai,
      komunikasi, informatika, k e h u m a s a n , ketenteraman, ketertiban,
      penegakan              peraturan         perundang-undangan                      daerah,         dan
      kewilayahan;
d.    mengendalikan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi D P R D ,
      k e p e n d u d u k a n , p e n c a t a t a n sipil, p e n a n g g u l a n g a n k e b a k a r a n d a n
      b e n c a n a , k e p e g a w a i a n , k e s a t u a n b a n g s a , politik, p e r l i n d u n g a n
      masyarakat, pendidikan dan pelatihan pegawai, k o m u n i k a s i ,
      informatika, kehumasan, ketenteraman, ketertiban, p e n e g a k a n
      peraturan perundang-undangan daerah, d a n kewilayahan;
e.    m e l a k s a n a k a n t u g a s lain y a n g d i b e r i k a n S e k r e t a r i s D a e r a h ; d a n
f.    melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas.

                                                  Pasal      9

Asisten Pemerintahan mengoordinasikan :

a. Sekretariat D P R D ;
b.    D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil;
c.    Dinas P e m a d a m Kebakaran d a n Penanggulangan B e n c a n a ;
d.    Dinas Komunikasi, Informatika, dan K e h u m a s a n ;
e.    Badan Kepegawaian Daerah;
f.    B a d a n K e s a t u a n B a n g s a d a n Politik;
g.    Badan Pendidikan dan Pelatihan;
h.    Kota Administrasi;
i.    Kabupaten Administrasi; dan
j.    Satpol PP.



                                                 Paragraf        6

                                      Biro T a t a P e m e r i n t a h a n

                                                 Pasal       10

(1)   Biro        Tata      Pemerintahan               mempunyai            tugas          melaksanakan
      perumusan             kebijakan        serta           mengoordinasikan,                   memantau,
      mengevaluasi dan membina pelaksanaan kebijakan administrasi
      kependudukan,                 penanggulangan                 kebakaran             dan        bencana,
      k e s a t u a n b a n g s a , politik, p e r l i n d u n g a n m a s y a r a k a t , k e t e n t e r a m a n ,
      ketertiban, penegakan peraturan perundang-undangan daerah,
      kerjasama           dalam        negeri,          dan       kota      administrasi/kabupaten
      administrasi.


(2)    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
      ( i j , Biro T a t a P e m e r i n t a h a n m e m p u n y a i f u n g s i :

                                             3
      ^           ^— :™L^ "™
                           m                                     —        * *         d   an        anggaran
b.        perumusan                kebijakan            administrasi                 kependudukan,
                penanggulangan kebakaran dan bencana, kesatuan bangsa,
                politik, p e r l i n d u n g a n m a s y a r a k a t , k e t e n t e r a m a n , k e t e r t i b a n ,
                penegakan peraturan perundang-undangan daerah, kerjasama
                dalam negeri, dan kota administrasi/kabupaten administrasi;
      c. pengoordinasian      pelaksanaan        kebijakan      administrasi
         kependudukan, penanggulangan kebakaran dan bencana,
         kesatuan     bangsa,     politik,    perlindungan      masyarakat,
         ketenteraman, ketertiban, penegakan peraturan p e r u n d a n g -
         undangan    daerah,    kerjasama      dalam    negeri,  dan    kota
         administrasi/kabupaten administrasi;
      d. pembinaan     pelaksanaan       tugas    pemerintahan     di   kota
         administrasi/kabupaten administrasi;
      e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan administrasi
         kependudukan, penanggulangan kebakaran dan bencana,
         kesatuan     bangsa,     politik,     perlindungan     masyarakat,
          ketenteraman, ketertiban, penegakan peraturan p e r u n d a n g -
          undangan    daerah,   kerjasama      dalam    negeri,   dan   kota
                 administrasi/kabupaten administrasi;
       f . fasilitasi p e n y e l e n g g a r a a n k e r j a s a m a d a l a m n e g e r i ;
       g. penelitian, pengkajian, d a n penyajian b a h a n p e n g e m b a n g a n
           wilayah;
        h. pengoordinasian pelaksanaan tugas dekonsentrasi d a n t u g a s
            pembantuan;
        i. pengelolaan                 kepegawaian,               keuangan,            barang, dan
            k e t a t a u s a h a a n biro tata p e m e r i n t a h a n ; d a n
        j.   pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
            fungsi.

                                                       Pasal      11


(1)        S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro T a t a P e m e r i n t a h a n , s e b a g a i b e r i k u t :

           a.     B a g i a n B i n a P e m e r i n t a h a n , terdiri dari :
                  1. Subbagian Bina Wilayah;
              2. Subbagian Penataan dan Pengembangan Wilayah;
              3. Subbagian Bina Lembaga Kemasyarakatan.
           b. Bagian Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan T u g a s P e m b a n t u a n ,
              terdiri dari :
                   1. Subbagian Desentralisasi dan T u g a s P e m b a n t u a n ;
                   2. Subbagian Dekonsentrasi;
                   3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro.
           c.      B a g i a n P e m e r i n t a h a n U m u m , terdiri d a r i :
                   1. Subbagian Kependudukan dan Kesatuan Bangsa;
                   2. Subbagian Kebakaran dan Bencana;
                   3. Subbagian Ketenteraman dan Ketertiban U m u m .
           d.      B a g i a n K e r j a s a m a D a e r a h , terdiri dari :
                  1. Subbagian Kerjasama Provinsi d a n K a b u p a t e n / K o t a ;
                  2. Subbagian Kerjasama Antar Lembaga dan B a d a n ;
                  3. Subbagian Kerjasama Perbatasan.
(2)     B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro T a t a P e m e r i n t a h a n s e b a g a i m a n a
       tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini.


                                                Paragraf        7

                                                Biro H u k u m

                                                  Pasal      12


( 1 ) Biro        Hukum           mempunyai            tugas        melaksanakan              penyusunan,
        penyerasian, penyelarasan, harmonisasi, p e n g u n d a n g a n , publikasi
        dan dokumentasi               peraturan         perundang-undangan                   daerah,      serta
        pemberian pertimbangan, bantuan, perlindungan, penelitian d a n
        pengembangan hukum.

 (2)     Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
         (1), Biro H u k u m m e m p u n y a i f u n g s i :

         a. penyusunan, dan                  p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n       anggaran
               biro h u k u m ;
         b.    penyiapan,              perumusan,                 penyusunan,                penyelarasan,
               harmonisasi,            dan       pengundangan                 peraturan         perundang-
               undangan daerah;
         c.    penelitian, p e n g e m b a n g a n , dan evaluasi h u k u m ;
         d.    penyusunan dan evaluasi naskah kerjasama;
         e.    pendokumentasian peraturan perundang-undangan;
         f.    publikasi peraturan p e r u n d a n g - u n d a n g a n d a e r a h ;
         g.    penyelenggaraan kepustakaan hukum;
         h.    pemberian pertimbangan, bantuan, dan perlindungan hukum
               kepada pimpinan, perangkat daerah dan pegawai d a e r a h ;
          i.   p e n g o o r d i n a s i a n p e m b i n a a n p e n y i d i k p e g a w a i n e g e r i sipil;
          j.    pengelolaan                 kepegawaian,                keuangan,              barang,          dan
               ketatausahaan biro h u k u m ; d a n
          k.    pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan

               fungsi.


                                                     P a s a l 13


  (1)     S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro H u k u m , s e b a g a i b e r i k u t :
          a.    Bagian       Penyusunan            Peraturan          Perundang-undangan,                 terdiri
                dari :
                1. Subbagian Peraturan Daerah;
               2. Subbagian Peraturan Pelaksanaan;
             3. Subbagian Perundang-undangan dan Pengundangan.
          b. B a g i a n P e l a y a n a n a n H u k u m , terdiri d a r i :
               1. Subbagian Sengketa Hukum;
               2. Subbagian Bantuan Hukum;
               3. Subbagian Pembinaan Penyidik P e g a w a i Negeri Sipil.
c.        Bagian Penelitian d a n P e n g e m b a n g a n H u k u m , dan K e r j a s a m a ,
           terdiri d a r i :
           1. Subbagian Penelitian H u k u m ;
           2. Subbagian Pengembangan Hukum;
           3. Subbagian Naskah Kerjasama.
       d . B a g i a n D o k u m e n t a s i d a n P u b l i k a s i H u k u m , terdiri d a r i :
                 1. Subbagian Dokumentasi Hukum;
                 2. Subbagian Publikasi Hukum;
                 3. Subbagian Tata U s a h a Biro.


(2)    B a g a n susunan organisasi Biro H u k u m s e b a g a i m a n a t e r c a n t u m
       d a l a m l a m p i r a n I I P e r a t u r a n D a e r a h ini.



                                                       Paragraf         8


                                    Biro O r g a n i s a s i d a n T a t a l a k s a n a

                                                        Pasal        14


(1)     Biro Organisasi d a n T a t a l a k s a n a m e m p u n y a i t u g a s m e l a k s a n a k a n
        perumusan, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi k e l e m b a g a a n ,
        ketatalaksanaan, pelayanan publik, analisis j a b a t a n , analisis b e b a n
        kerja d a n pelaporan, pengelolaan k e p e g a w a i a n sekretariat d a e r a h ,
        serta pengoordinasian kebijakan pengelolaan kepegawaian d a n
        sistem informasi d a e r a h .


 (2)    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud                                           pada
        a y a t (1), Biro O r g a n i s a s i d a n T a t a l a k s a n a m e m p u n y a i fungsi:


        a.        penyusunan, dan pelaksanaan                               rencana        kerja d a n          anggaran
                  biro o r g a n i s a s i d a n t a t a l a k s a n a ;
         b.        perumusan              kebijakan           penataan             kelembagaan,                 ketatalak­
                   sanaan, pelayanan publik, analisis jabatan, analisis beban
                   kerja, d a n p e l a p o r a n ;
            c.     pelaksanaan                 penataan               kelembagaan,                  ketatalaksanaan,
                   p e l a y a n a n p u b l i k , a n a l i s i s j a b a t a n , a n a l i s i s b e b a n k e r j a , dan
                   pelaporan;
            d.     pembinaan k e l e m b a g a a n , ketatalaksanaan, pelayanan publik,
                   a n a l i s i s j a b a t a n , a n a l i s i s b e b a n kerja, d a n p e l a p o r a n ;
            e.     pemantauan k e l e m b a g a a n , ketatalaksanaan, pelayanan publik,
                   a n a l i s i s j a b a t a n , a n a l i s i s b e b a n kerja, d a n p e l a p o r a n ;
            f.     evaluasi kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan                                                publik,
                   a n a l i s i s j a b a t a n , a n a l i s i s b e b a n kerja, d a n p e l a p o r a n ;
            g.     penyusunan, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi tata
                   naskah dinas, kode, stempel, kop n a s k a h d i n a s d a n p a p a n
                   n a m a s a t u a n kerja p e r a n g k a t d a e r a h / u n i t kerja p e r a n g k a t
                   daerah;
            h.     penyusunan, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi pakaian
                   dinas dan atributnya;
i.        pembakuan/standarisasi                perlengkapan/peralatan                   kerja      dan
         penataan ruang kantor;
      j.  p e n y u s u n a n l a p o r a n a k u n t a b i l i t a s kinerja s e k r e t a r i a t d a e r a h ;
      k. pengelolaan k e p e g a w a i a n sekretariat d a e r a h ;
      I.  pengoordinasian kebijakan pengelolaan kepegawaian dan
         sistem informasi d a e r a h ;
      m. pengoordinasian, penghimpunan, dan penyusunan laporan
         penyelenggaraan pemerintahan daerah;
      n. pengelolaan                kepegawaian,                 keuangan,                 barang, dan
         k e t a t a u s a h a a n biro o r g a n i s a s i d a n t a t a l a k s a n a ; d a n
      o. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
                fungsi.

                                                 Pasal 15

(1)    Susunan            organisasi      Biro    Organisasi          dan     Tatalaksana,           sebagai
       berikut:

       a.       BagianKelembagaan, t e r d i r i d a r i ;
                1. Subbagian Kelembagaan Staf dan Wilayah;
                2. Subbagian Kelembagaan Dinas;
                3. Subbagian Kelembagaan Lembaga Teknis D a e r a h d a n
                     Perusahaan D a e r a h .
           b.    Bagian Tatalaksana d a n Pelayanan Publik, terdiri d a r i :
                 1. Subbagian Sistem d a n Prosedur Kerja.
                 2. S u b b a g i a n P e l a y a n a n Publik.
                 3 . S u b b a g i a n S t a n d a r i s a s i S a r a n a Kerja d a n T a t a           Ruang
                    Kerja.
           c.    Bagian Analisis Jabatan dan Kepegawaian Sekretariat daerah,
                 terdiri dari:
                 1. Subbagian Analisis Jabatan Struktural;
                 2. Subbagian Analisis Jabatan Fungsional d a n Analisis B e b a n
                    Kerja;
              3. Subbagian Kepegawaian Sekretariat daerah.
           d. Bagian Informasi dan Pelaporan, terdiri dari :
              1. Subbagian Informasi;
                 2. Subbagian Pelaporan;
                 3. S u b b a g i a n Tata U s a h a Biro.

 ( 2 ) Bagan susunan organisasi Biro Organisasi dan Tatalaksana
       sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini.


                                                  Paragraf 9

                       Biro K e p a l a D a e r a h d a n K e r j a s a m a L u a r N e g e r i

                                                    Pasal 16

 (1)         Biro Kepala Daerah d a n Kerjasama Luar Negeri m e m p u n y a i t u g a s
            melaksanakan administrasi pimpinan, keprotokolan, kerjasama
            luar negeri, pelayanan t a m u , dan perjalanan dinas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
    ayat (1), Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri
    mempunyai fungsi :

       a.        p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n             anggaran
                 b i r o k e p a l a d a e r a h d a n k e r j a s a m a luar n e g e r i ;
       b.        perumusan kebijakan administrasi p i m p i n a n ,                               keprotokolan,
                 k e r j a s a m a luar n e g e r i , p e l a y a n a n t a m u , d a n p e r j a l a n a n d i n a s ;
       c.        pengoordinasian                kebijakan          keprotokolan,              kerjasama            luar
                 negeri, pelayanan t a m u , dan perjalanan dinas;
       d.        pelaksanaan administrasi p i m p i n a n , k e p r o t o k o l a n , k e r j a s a m a
                 luar negeri, pelayanan t a m u , d a n perjalanan dinas;
       e.        penyiapan bahan sambutan pimpinan;
       f.        pengelolaan               kepegawaian,                  keuangan,              barang,             dan
                 k e t a t a u s a h a a n biro k e p a l a d a e r a h d a n k e r j a s a m a l u a r n e g e r i ;
                 dan
       g.         pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
                  fungsi.

                                                       Pasal       17


 (1)    Susunan              organisasi         Biro      Kepala        Daerah        dan      Kerjasama            Luar
        Negeri, sebagai berikut:

        a. B a g i a n Tata Usaha P i m p i n a n , terdiri d a r i :
           1. Subbagian Tata Usaha, dan Keuangan Gubernur dan Wakil
                Gubernur;
           2. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Daerah dan Deputi;
           3. Subbagian Tata Usaha Biro.
        b. Bagian Pelayanan Korps Diplomatik dan Perjalanan Dinas,
           terdiri dari :
           1. Subbagian Pelayanan Korps Diplomatik;
           2. Subbagian Pelayanan T a m u ;
           3. Subbagian Perjalanan Dinas.
        c. B a g i a n K e r j a s a m a L u a r N e g e r i , terdiri dari :
                   1. S u b b a g i a n Kerjasama Sister City;
                   2. Subbagian Organisasi dan Event Internasional;
                   3. Subbagian Kerjasama Teknik d a n Jasa E k o n o m i .
            d.     B a g i a n P r o t o k o l , terdiri d a r i :
                   1. Subbagian Penjadwalan Acara;
                   2. Subbagian Pelaksanaan Acara;
                   3. Subbagian Sarana Acara.

  ( 2 ) B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro K e p a l a D a e r a h d a n K e r j a s a m a
        Luar Negeri sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan
        D a e r a h ini.
Paragraf        10


                        Asisten Perekonomian dan Administrasi


                                                 Pasal       18


Asisten Perekonomian d a n Administrasi m e m p u n y a i tugas m e m b a n t u
Sekretaris Daerah dalam :


a. memimpin                  penyelenggaraan                      administrasi              perekonomian,
      pengelolaan k e u a n g a n d a n aset sekretariat d a e r a h , dan tata u s a h a
      pemerintah daerah;
b. mengoordinasikan                       penyusunan                kebijakan              kepariwisataan,
      kebudayaan, usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi,
      usaha        mikro,       kecil      dan      menengah,             perdagangan,              pertanian,
      kelautan,         kehutanan,            ketahanan           pangan,          penanaman              modal,
      ketenagakerjaan, dan transmigrasi;
c.    mengoordinasikan pelaksanaan tugas kepariwisataan, kebudayaan,
      usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha                                            mikro,
      kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n , k e h u t a n a n ,
      ketahanan           pangan,          penanaman              modal,        ketenagakerjaan,                dan
      transmigrasi;
 d. mengendalikan                pelaksanaan             tugas      kepariwisataan,              kebudayaan,
       usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha                                            mikro,
       kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n , k e h u t a n a n ,
       ketahanan           pangan,         penanaman              modal,        ketenagakerjaan,                dan
       transmigrasi;
 e . m e l a k s a n a k a n t u g a s lain y a n g d i b e r i k a n s e k r e t a r i s d a e r a h ; d a n


 f.    melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas.


                                                    Pasal      19


 Asisten Perekonomian dan Administrasi mengoordinasikan :

 a. Dinas           Koperasi,           Usaha         Mikro,        Kecil       dan       Menengah,              dan
       Perdagangan;
 b.    Dinas Perindustrian d a n Energi;
 c.    Dinas Kelautan dan Pertanian;
 d.    Dinas Pariwisata dan Kebudayaan;
 e.    Dinas Perhubungan;
 f.    D i n a s T e n a g a Kerja d a n T r a n s m i g r a s i ; d a n
 g.    Badan Penanaman Modal dan Promosi.
Paragraf        11

                                        Biro Perekonomian

                                                Pasal      20


(1)   Biro P e r e k o n o m i a n m e m p u n y a i t u g a s m e l a k s a n a k a n p e r u m u s a n
      k e b i j a k a n serta m e n g o o r d i n a s i k a n , m e m a n t a u , m e n g e v a l u a s i d a n
      membina                     penyelenggaraan                       kebijakan                kepariwisataan,
      kebudayaan, ketenagakerjaan, transmigrasi, usaha perhubungan,
      p e r i n d u s t r i a n , e n e r g i , k o p e r a s i , u s a h a m i k r o , k e c i l d a n menengah,
      p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , kelautan, kehutanan, ketahanan pangan,
      penanaman modal dan promosi.

(2)   Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
      ( 1 ) , B i r o P e r e k o n o m i a n mempunyai f u n g s i :


       a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
          biro perekonomian;
       b. perumusan kebijakan penyelenggaraan t u g a s kepariwisataan,
          kebudayaan,                 ketenagakerjaan,                       transmigrasi,            usaha
          p e r h u b u n g a n , p e r i n d u s t r i a n , e n e r g i , k o p e r a s i , usaha m i k r o ,
          kecil dan m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , pertanian, kelautan,
          kehutanan,             ketahanan               pangan,          penanaman            modal,    dan
          promosi;
       c. pengoordinasian                  pelaksanaan                 kebijakan             kepariwisataan,
          kebudayaan,                  ketenagakerjaan,                      transmigrasi,             usaha
          perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha mikro,
          kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n ,
          kehutanan,             ketahanan               pangan,           penanaman            modal,   dan
           promosi;
        d . pemantauan dan p e n g e v a l u a s i a n                 pelaksanaan                kebijakan
            kepariwisataan, kebudayaan, ketenagakerjaan, transmigrasi,
            usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha
            m i k r o , kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n ,
            kehutanan,          ketahanan         pangan,          penanaman                 modal,         dan
            promosi;
        e. pembinaan       pelaksanaan                kebijakan             kepariwisataan,
           kebudayaan,        ketenagakerjaan,                  transmigrasi,              usaha
           perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha mikro,
           kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n ,
           kehutanan,   ketahanan        pangan,           penanaman              modal,       dan
           promosi;
        f.   perumusan, pemantauan, dan pengendalian kebijakan ekonomi
             mikro dan ekonomi makro daerah;
        g. pengelolaan               kepegawaian,               keuangan,                 barang,            dan
           k e t a t a u s a h a a n biro p e r e k o n o m i a n ; d a n
        h. p e l a p o r a n , d a n p e r t a n g g u n g j a w a b a n pelaksanaan t u g a s d a n
Pasal 21


(1)    S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro P e r e k o n o m i a n , s e b a g a i b e r i k u t :

       a . B a g i a n K o p e r a s i , U s a h a Mikro, K e c i l d a n M e n e n g a h , I n d u s t r i ,
           E n e r g i , d a n P e r d a g a n g a n , terdiri d a r i :
            1. Subbagian               Koperasi,           dan       Usaha          Mikro,         Kecil    dan
               Menengah.
          2. S u b b a g i a n Industri d a n Energi;
          3. Subbagian Perdagangan dan Perpasaran;
       b. Bagian P e n a n a m a n M o d a l , P r o m o s i , d a n B a d a n U s a h a Milik
          D a e r a h , terdiri d a r i :
          1. Subbagian Penanaman Modal dan Promosi;
          2 . S u b b a g i a n B a d a n U s a h a Milik D a e r a h ;
          3. S u b b a g i a n Tata U s a h a Biro.
       c. Bagian Usaha Perhubungan, Pariwisata, dan Ketenagakerjaan,
          terdiri d a r i :
             1. Subbagian Usaha Perhubungan;
             2. Subbagian Pariwisata dan K e b u d a y a a n ;
             3. Subbagian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
        d. Bagian Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan                                         Pangan,       terdiri
           dari:
           1. Subbagian Kelautan;
           2. Subbagian Pertanian dan Kehutanan;
           3. Subbagian Ketahanan Pangan.

 (2)    B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro P e r e k o n o m i a n                 sebagaimana
        t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n I I P e r a t u r a n D a e r a h ini.



                                                  Paragraf 12


                                                   Biro U m u m


                                                    Pasal 22


 (1)     Biro       Umum       mempunyai           tugas  melaksanakan perumusan,
         pelaksanaan, dan pembinaan ketatausahaan pemerintah daerah,
         pengelolaan keuangan, kerumahtanggaan dan aset sekretariat
         d a e r a h , serta p e n g a m a n a n komplek balaikota.


 (2)     Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
         (1), Biro U m u m m e m p u n y a i f u n g s i :


         a. penyusunan,               dan     pelaksanaan            rencana         kerja d a n        anggaran
            biro u m u m ;
         b. perumusan          kebijakan         ketatausahaan        pemerintah daerah,
            pengelolaan keuangan, kerumahtanggaan, dan aset sekretariat
            d a e r a h , serta p e n g a m a n a n komplek b a l a * o t a ;
c. pelaksanaan k e t a t a u s a h a a n p e m e r i n t a h d a e r a h , p e n g e l o l a a n
         keuangan, kerumahtanggaan, dan aset sekretariat daerah
         serta p e n g a m a n a n k o m p l e k b a l a i k o t a ;
      d. pembinaan ketatausahaan perangkat daerah;
       e. pengelolaan sandi, dan telekomunikasi balaikota dan                                       rumah
              dinas;
       f.     pengelolaan              kepegawaian,               keuangan,               barang,     dan
               k e t a t a u s a h a a n biro u m u m ; d a n
       g.      pelaporan, dan            pertanggungjawaban                   pelaksanaan tugas dan
               fungsi.

                                                  Pasal      23

(1)     S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro U m u m , s e b a g a i b e r i k u t :

        a . B a g i a n T a t a U s a h a D a e r a h , terdiri d a r i :
               1. Subbagian Penerimaan dan Pendistribusian Naskah Dinas;
               2. Subbagian Pengetikan dan Penaklikan Naskah Dinas;
               3. Subbagian Pembinaan Ketatausahaan.
        b. Bagian           Rumah Tangga dan Aset Sekretariat Daerah,                                terdiri
                dari:
                1. Subbagian Bangunan dan Taman;
                2 . S u b b a g i a n M e k a n i k , Listrik, d a n I n s t a l a s i ;
                3. Subbagian Aset Sekretariat D a e r a h .
            c . B a g i a n P e n g a m a n a n B a l a i k o t a , terdiri d a r i :
                1. Subbagian Sandi dan Telekomunikasi Balaikota;
                2. Subbagian Pengendalian Gangguan Keamanan;
                3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro.
            d. Bagian K e u a n g a n Sekretariat d a e r a h , terdiri dari :
                 1. Subbagian Program dan Anggaran;
                 2. Subbagian Administrasi Keuangan;
                 3. S u b b a g i a n Akuntansi.
 (2)        B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro U m u m           sebagaimana tercantum
            d a l a m l a m p i r a n II P e r a t u r a n D a e r a h ini.



                                                   Paragraf 13

                         Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup

                                                     Pasal      24

 Asisten Pembangunan dan Lingkungan                                           Hidup      mempunyai    tugas
 membantu Sekretaris Daerah dalam :

 a. memimpin penyelenggaraan administrasi                                       prasarana     dan    sarana
    kota, tata t u a n g , d a n lingkungan hidup;
 b. mengoordinasikan                     penyusunan               kebijakan   pekerjaan umum,
    k e b e r s i h a n , t a t a r u a n g , p e r t a n a h a n , pengawasan dan penertiban
    bangunan, perumahan, gedung pemerintah daerah, pertamanan,
    p e m a k a m a n , d a n lingkungan hidup;                            «t
c. mengoordinasikan                      pelaksanaan                tugas          pekerjaan             umum,
      k e b e r s i h a n , tata r u a n g , p e r t a n a h a n , p e n g a w a s a n d a n p e n e r t i b a n
      bangunan, perumahan, gedung pemerintah daerah, pertamanan,
      pemakaman, dan lingkungan hidup;
d.    mengendalikan pelaksanaan tugas pekerjaan u m u m ,                                         kebersihan,
      tata ruang, pertanahan, pengawasan d a n                                  penertiban          bangunan,
      perumahan, gedung pemerintah daerah, pertamanan, p e m a k a m a n ,
      dan lingkungan hidup;
e.    m e l a k s a n a k a n t u g a s lain y a n g d i b e r i k a n s e k r e t a r i s d a e r a h ; d a n

f.     melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas.


                                                   Pasal       25


Asisten Pembangunan d a n Lingkungan Hidup mengoordinasikan :
 a. Dinas Pekerjaan U m u m ;
 b. Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah;
 c.    Dinas Tata Ruang,
 d.    Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan;
 e.    Dinas Pertamanan dan Pemakaman;
 f.    Dinas Kebersihan; dan
 g.    B a d a n Pengelola Lingkungan Hidup Daerah.



                                                   P a r a g r a f 14


                                  Biro P r a s a r a n a d a n S a r a n a K o t a


                                                      Pasal 26

     (1)   Biro P r a s a r a n a d a n S a r a n a K o t a m e m p u n y a i t u g a s m e l a k s a n a k a n
           perumusan            kebijakan,         dan      mengoordinasikan,                memantau,
           mengevaluasi             serta       membina         administrasi            pembangunan
           prasarana kota, sarana kota, p e r u m a h a n , g e d u n g P e m e r i n t a h
           Daerah, sarana transportasi, dan kelengkapan kota.


     (2)   Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
           (1), Biro P r a s a r a n a d a n S a r a n a K o t a m e m p u n y a i f u n g s i :


           a . p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n a n g g a r a n
               biro p r a s a r a n a d a n s a r a n a k o t a ;
           b. perumusan kebijakan pembangunan prasarana kota, sarana
               kota,        perumahan,           gedung           pemerintah       daerah,     sarana
                 transportasi, d a n kelengkapan kota;
            c.   pengoordinasian     pelaksanaan     kebijakan   pembangunan
                 prasarana kota, sarana kota, perumahan, gedung p e m e r i n t a h
                 daerah, sarana transportasi, dan kelengkapan kota;
            d. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan p e m b a n g u n a n
               prasarana kota, sarana kota, perumahan, gedung p e m e r i n t a h
               daerah, sarana transportasi, dan kelengkapan kota;
e. pembinaan pelaksanaan kebijakan p e m b a n g u n a n prasarana
          kota, sarana kota, perumahan, g e d u n g pemerintah d a e r a h ,
          sarana transportasi, dan kelengkapan kota;
       f. pengelolaan                kepegawaian,               keuangan,              barang, dan
          k e t a t a u s a h a a n biro p r a s a r a n a d a n s a r a n a k o t a ; d a n
       g. pelaporan, dan              pertanggungjawaban                pelaksanaan tugas dan
           fungsi.

                                                Pasal 27


(1)    S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro P r a s a r a n a d a n    Sarana Kota,        sebagai
       berikut:

       a . B a g i a n P r a s a r a n a K o t a , terdiri d a r i :
           1. Subbagian Jalan dan Jembatan;
              2 . S u b b a g i a n T a t a Air.
        b. Bagian Sarana Kota, terdiri dari :
              1. Subbagian Sarana Perumahan dan Gedung Pemda.
           2. Subbagian Sarana Transportasi;
           3 . S u b b a g i a n Utilitas d a n K e l e n g k a p a n K o t a .
        c. Bagian Pengendalian dan P e m a n t a u a n P e m b a n g u n a n , terdiri
           dari:
           1. Subbagian Pengendalian Pembangunan;
           2. Subbagian Pemantauan Pembangunan;
           3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro.

 (2)     B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro P r a s a r a n a d a n S a r a n a K o t a
         sebagaimana tercantum dalam lampiran II P e r a t u r a n D a e r a h ini.



                                                Paragraf 15


                           Biro Tata Ruang dan Lingkungan Hidup


                                                   Pasal     28


 ( 1 ) Biro T a t a R u a n g d a n L i n g k u n g a n H i d u p m e m p u n y a i t u g a s
       melaksanakan       perumusan       kebijakan        dan    mengoordinasikan,
       memantau,        mengevaluasi           serta       membina          administrasi
       penyelenggaraan        tata      ruang,         pertanahan,         pertamanan,
       pemakaman, pengawasan dan penertiban bangunan, kebersihan,
       dan lingkungan hidup.


 (2)     Untuk menyelenggarakan tugas s e b a g a i m a n a dimaksud pada ayat
         (1), B i r o T a t a R u a n g d a n L i n g k u n g a n H i d u p m e m p u n y a i f u n g s i :

         a.    penyusunan, dan pelaksanaan rencana                           kerja d a n     anggaran
               biro tata r u a n g d a n l i n g k u n g a n h i d u p ;
b. perumusan kebijakan penyelenggaraan tata r u a n g , p e r t a n a h a n ,
         pertamanan,      pemakaman,           pengawasan        dan     penertiban
         bangunan, kebersihan, dan lingkungan hidup;
      c. pengoordinasikan         pelaksanaan        kebijakan       tata    ruang,
         pertanahan,     pertamanan,          pemakaman,        pengawasan      dan
         penertiban bangunan, kebersihan, dan lingkungan hidup;
      d. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kebijakan tata
         ruang, pertanahan, pertamanan, pemakaman, p e n g a w a s a n
         d a n penertiban b a n g u n a n , kebersihan, d a n lingkungan hidup;
      e. pembinaan pelaksanaan kebijakan tata ruang, p e r t a n a h a n ,
         pertamanan,      pemakaman,            pengawasan       dan      penertiban
          bangunan, kebersihan, d a n lingkungan hidup;
       f.     pengelolaan                kepegawaian,            keuangan,                barang,         dan
              k e t a t a u s a h a a n biro tata r u a n g d a n l i n g k u n g a n h i d u p ; d a n
       g.     pelaporan, dan pertanggungjawaban                            pelaksanaan tugas dan
              fungsi.

                                                  Pasal      29

(1)     S u s u n a n organisasi Biro T a t a Ruang dan Lingkungan Hidup, terdiri
        dari:

        a. B a g i a n P e n a t a a n R u a n g , terdiri d a r i :
           1. Subbagian Pengkajian Pemanfaatan Ruang;
           2. Subbagian Pengembangan Kawasan.
        b. Bagian Pengendalian d a n Pemanfaatan R u a n g , terdiri dari :
           1 . S u b b a g i a n P e n g e n d a l i a n Fasilitas S o s i a l d a n F a s i l i t a s
                 Umum;
           2. Subbagian Pengendalian Bangunan.
        c. B a g i a n L i n g k u n g a n H i d u p , terdiri dari :
           1. Subbagian Pertamanan dan Pemakaman;
           2. Subbagian Sanitasi d a n Pencemaran;
           3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro.

 (2)        B a g a n susunan organisasi Biro Tata Ruang d a n L i n g k u n g a n H i d u p
            s e b a g a i m a n a tercantum d a l a m lampiran II Peraturan D a e r a h ini.



                                                  Paragraf        16

                                Asisten Kesejahteraan Masyarakat

                                                    Pasal 30

 Asisten   Kesejahteraan Masyarakat                               mempunyai            tugas        membantu
 Sekretaris Daerah dalam :

 a. m e m i m p i n penyelenggaraan administrasi kesejahteraan sosial, d a n
    pendidikan dan mental spiritual;
 b. m e n g o o r d i n a s i k a n penyusunan kebijakan kesehatan, s o s i a l ,
    pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak,
    keluarga berencana, perpustakaan, a r s i p , - p e n d i d i k a n , mental
    spiritual, olahraga, dan p e m u d a ;
c. mengoordinasikan                  pelaksanaan                tugas          kesehatan,                 sosial,
    p e m b e r d a y a a n m a s y a r a k a t d a n p e r e m p u a n , p e r l i n d u n g a n anak,
    k e l u a r g a b e r e n c a n a , p e r p u s t a k a a n , arsip, p e n d i d i k a n , mental
    spiritual, o l a h r a g a , d a n p e m u d a ;
d. mengendalikan                    pelaksanaan               tugas            kesehatan,                 sosial,
    pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak,
    keluarga b e r e n c a n a , perpustakaan, arsip, p e n d i d i k a n , m e n t a l
    spiritual, o l a h r a g a , d a n p e m u d a ;
e . m e l a k s a n a k a n t u g a s lain y a n g d i b e r i k a n s e k r e t a r i s d a e r a h ; d a n
f. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas.

                                                 Pasal      31

 Asisten Kesejahteraan Masyarakat mengoordinasikan :

 a. Dinas Sosial;
 b. D i n a s P e n d i d i k a n ;
 c. D i n a s K e s e h a t a n ;
 d . Dinas O l a h r a g a d a n P e m u d a ;
 e. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan P e r e m p u a n , dan Keluarga
    Berencana;
 f. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah;
 g. RSUD; dan
 h. RSKD.


                                                Paragraf         17

                                      Biro K e s e j a h t e r a a n S o s i a l

                                                   Pasal       32

   (1)    Biro K e s e j a h t e r a a n Sosial m e m p u n y a i t u g a s m e l a k s a n a k a n
          perumusan         kebijakan       serta    mengoordinasikan,          memantau,
          mengevaluasi,            dan   membina      administrasi         penyelenggaraan
          kesehatan           masyarakat,         pelayanan        kesehatan,            sosial,
          pemberdayaan masyarakat dan p e r e m p u a n , perlindungan anak,
          dan keluarga berencana.


   (2)    Untuk m e n y e l e n g a r a k a n tugas s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a ayat
          (1), Biro K e s e j a h t e r a a n Sosial m e m p u n y a i f u n g s i :

          a. penyusunan, dan pelaksanaan                              rencana      kerja d a n       anggaran
             biro k e s e j a h t e r a a n sosial;
          b. perumusan kebijakan pelaksanaan kesehatan masyarakat,
             p e l a y a n a n k e s e h a t a n , sosial, p e m b e r d a y a a n m a s y a r a k a t d a n
             perempuan, perlindungan anak, d a n keluarga berencana;
          c.   pengoordinasikan    pelaksanaan    kebijakan    kesehatan
               masyarakat,  pelayanan kesehatan,   sosial,  pemberdayaan
               masyarakat dan perempuan, perlindungag anak, dan keluarga
               berencana;
d. pemantauan               dan      pengevaluasian                 pelaksanaan       kebijakan
          kesehatan              masyarakat,              pelayanan               kesehatan,     sosial,
          pemberdayaan masyarakat dan perempuan,                                          perlindungan
          a n a k , d a n keluarga berencana;
       e. pembinaan pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat,
          pelayanan kesehatan, sosial, pemberdayaan m a s y a r a k a t d a n
          p e r e m p u a n , perlindungan anak, dan keluarga b e r e n c a n a ;
       f. p e n y u s u n a n , monitoring dan evaluasi kebijakan m a k r o sistem
          k e s e h a t a n d a n s i s t e m k e s e j a h t e r a a n sosial d a e r a h ;
       g. pengelolaan               kepegawaian,                   keuangan,           barang,      dan
          k e t a t a u s a h a a n biro k e s e j a h t e r a a n s o s i a l ; d a n
       h.        pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan                                           tugas dan
                 fungsi.

                                                     Pasal       33

(1)     S u s u n a n O r g a n i s a s i Biro K e s e j a h t e r a a n S o s i a l , t e r d i r i d a r i :

        a.       B a g i a n K e s e h a t a n , terdiri d a r i :
            1. Subbagian Kesehatan Masyarakat;
            2. Subbagian Pelayanan Kesehatan;
            3. Subbagian Keluarga Berencana.
        b . B a g i a n S o s i a l , terdiri d a r i :
            1 . S u b b a g i a n P e l a y a n a n d a n Fasilitas S o s i a l ;
            2. Subbagian Bantuan Sosial;
            3. S u b b a g i a n Tata Usaha Biro.
        c. B a g i a n P e m b e r d a y a a n , t e r d i r i d a r i :
            1. Subbagian Pemberdayaan Masyarakat;
            2. Subbagian Pemberdayaan Perempuan;
             3. Subbagian Perlindungan Anak.

 (2)        Bagan           susunan              organisasi          Biro        Kesejahteraan            Sosial
            s e b a g a i m a n a t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n II P e r a t u r a n Daerah ini.



                                                     Paragraf         18

                                  Biro P e n d i d i k a n d a n M e n t a l Spiritual

                                                        Pasal        34

 (1)        Biro       Pendidikan          dan       Mental         Spiritual mempunyai              tugas
            m e l a k s a n a k a n p e r u m u s a n k e b i j a k a n serta m e n g o o r d i n a s i k a n ,
            memantau,               mengevaluasi,              dan        membina        administrasi
            penyelenggaraan                pendidikan,            keolahragaan,       kepemudaan,
            perpustakaan daerah, kearsipan daerah, dan mental spiritual.

 (2)        Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
            (1), Biro Pendidikan dan Mental Spiritual m e m p u n y a i f u n g s i :

            a.    p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n                    anggaran
                  biro p e n d i d i k a n d a n m e n t a l s p i r i t u a l ; %
b. perumusan                    kebijakan               penyelenggaraan                       pendidikan,
             keolahragaan, kepemudaan, perpustakaan daerah, kearsipan
             d a e r a h , d a n m e n t a l spiritual;
      c. pengoordinasian                       pelaksanaan                  kebijakan               pendidikan,
             keolahragaan, kepemudaan, perpustakaan daerah, kearsipan
             d a e r a h , d a n m e n t a l spiritual;
      d. pemantauan                  dan       pengevaluasian                 pelaksanaan               kebijakan
              pendidikan, keolahragaan, k e p e m u d a a n , perpustakaan d a e r a h ,
              kearsipan daerah, dan mental spiritual;
      e. pembinaan pelaksanaan kebijakan pendidikan, keolahragaan,
              kepemudaan,             perpustakaan             daerah,         kearsipan          daerah,      dan
          mental spiritual;
       f. fasilitasi k e g i a t a n m e n t a l s p i r i t u a l ;
       g. penyusunan, monitoring dan evaluasi kebijakan m a k r o sistem
              pendidikan, keolahragaan, dan k e p e m u d a a n d a e r a h ;
       h. pengelolaan                   kepegawaian,                  keuangan,               barang,          dan
              k e t a t a u s a h a a n biro p e n d i d i k a n d a n m e n t a l s p i r i t u a l ; d a n
       i.     pelaporan, d a n pertanggungjawaban pelaksanaan t u g a s d a n
               fungsi.

                                                     Pasal      35


(1)    S u s u n a n organisasi Biro Pendidikan d a n Mental Spiritual, s e b a g a i
       berikut:

        a . B a g i a n P e n d i d i k a n d a n P e r p u s t a k a a n , terdiri d a r i :
               1. Subbagian             Pendidikan Dasar;
               2. Subbagian             Pendidikan Menengah;
               3. Subbagian             Perpustakaan dan Arsip.
            b. Bagian Mental            S p i r i t u a l , terdiri d a r i :
                1. Subbagian Kegiatan Kemasyarakatan;
               2. Subbagian L e m b a g a Mental Spiritual;
               3 . S u b b a g i a n Fasilitasi K e g i a t a n M e n t a l S p i r i t u a l .
            c. B a g i a n O l a h r a g a d a n P e m u d a , t e r d i r i d a r i :
                 1. S u b b a g i a n O l a h r a g a ;
                2. Subbagian Pemuda;
                3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro.

 (2)        B a g a n susunan o r g a n i s a s i Biro P e n d i d i k a n d a n M e n t a l S p i r i t u a l
            sebagaimana t e r c a n t u m dalam lampiran II Peraturan D a e r a h ini.



                                                   Bagian Kedua


                                                Sekretariat D P R D


                                                       Pasal       36


 (1)        Sekretariat D P R D m e r u p a k a n unsur pelayanan k e p a d a D P R D
            dalam penyelenggaraan hak, kewajiban, d a n w e w e n a n g n y a .



                         i
                         i
[Z)    Sekretariat D P R D dipimpin oleh seorang Sekretaris y a n g secara
       teknis operasional berkedudukan di bawah dan bertanggug j a w a b
       k e p a d a pimpinan D P R D , d a n secara administratif b e r t a n g g u n g
       j a w a b kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

(3)     Sekretariat              DPRD     dalam      melaksanakan             tugas      dan      fungsinya
        dikoordinasikan Asisten Pemerintahan.

                                                   Pasal      37


(1)     Sekretariat             DPRD         mempunyai         tugas    menyelenggarakan
        administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, m e n d u k u n g
        pelaksanaan tugas dan fungsi D P R D , dan menyediakan serta
        m e n g o o r d i n a s i k a n tenaga ahli y a n g diperiukan oleh D P R D .

 (2)        Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
            (1), Sekretariat D P R D m e m p u n y a i f u n g s i :

            a . p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n         anggaran
                   Sekretariat DPRD;
            b. penyelengaraan kesekretariatan D P R D ;
            c. penyelengaraan administrasi keuangan D P R D ;
            d. fasilitasi rapat anggota D P R D ;
            e . p e n y e d i a a n d a n p e n g o o r d i n a s i a n t e n a g a ahli y a n g d i p e r l u k a n
                       oleh DPRD;
             f.        pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, keuangan,                                   barang,
                       d a n ketatausahaan Sekretariat D P R D ; dan
             g.        pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
                       fungsi.
                                                      Pasal        38

      (1)     S u s u n a n Organisasi Sekretariat D P R D , sebagai b e r i k u t :


              a. Sekretaris D P R D ;
              b . B a g i a n P e r s i d a n g a n , terdiri d a r i :
                  1. S u b b a g i a n Persidangan Pimpinan d a n Panitia;
                  2. S u b b a g i a n Persidangan Komisi d a n Fraksi;
                  3. Subbagian Persidangan Paripurna.
              c . B a g i a n P e r u n d a n g - u n d a n g a n , terdiri d a r i :
                  1. Subbagian Produk Perundang-undangan;
                  2. Subbagian Pengkajian dan Evaluasi;
                  3. Subbagian Rancangan Peraturan Daerah.
                  d.    B a g i a n H u b u n g a n Masyarakat, terdiri d a r i ;
                     1. S u b b a g i a n Protokol dan Perjalanan Dinas;
                     2. Subbagian Publikasi, Dokumentasi, dan Perpustakaan;
                     3. Subbagian Pelaporan Masyarakat.
                  e. B a g i a n K e u a n g a n , terdiri dari :
                     1. Subbagian Program dan Anggaran;
                     2. S u b b a g i a n Tata Usaha K e u a n g a n ; .
                     3. Subbagian Perbendaharaan.
f.      B a g i a n U m u m , t e r d i r i dari :
               1. Subbagian Kepegawaian;
               2. Subbagian R u m a h Tangga dan K e a m a n a n D a l a m ;
               3. Subbagian Tata Usaha Sekretariat D P R D .

(2)     Bagan          susunan          organisasi            Sekretariat           DPRD          sebagaimana
        t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n III P e r a t u r a n D a e r a h i n i .



                                                 Bagian Ketiga


                                                   Inspektorat


                                                     Pasal 39

(1)         Inspektorat m e r u p a k a n unsur p e n g a w a s internal                        penyelenggaraan
            pemerintahan daerah.

 (2)        Inspektorat dipimpin o l e h seorang Inspektur.

 (3)        Inspektur         sebagaimana                dimaksud             pada         ayat     (2)     dalam
            melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung j a w a b langsung
            kepada        Gubernur           dan      secara           teknis     administratif        mendapat
            p e m b i n a a n dari S e k r e t a r i s D a e r a h .

                                                       Pasal 40


  (1)        Inspektorat             melaksanakan        tugas           pengawasan     terhadap
             p e n y e l e n g g a r a a n urusan p e m e r i n t a h a n daerah dan pengelolaan
             b a d a n u s a h a milik d a e r a h .

  (2)        Untuk melaksanakan tugas sebagaimana d i m a k s u d p a d a ayat (1),
             Inspektorat m e m p u n y a i f u n g s i :

             a. penyusunan,              dan      pelaksanaan            rencana         kerja d a n      anggaran
                   inspektorat;
             b. perumusan                  kebijakan               pengawasan                   penyelenggaraan
                   pemerintahan daerah d a n B U M D ;
             c.    pengawasan            penyelenggaraan                 urusan        pemerintahan         daerah
                   oleh perangkat d a e r a h ;
             d . p e n g a w a s a n p e n g e l o l a a n b a d a n u s a h a milik d a e r a h ;
             e. pengawasan pengelolaan keuangan, kepegawaian, d a n barang
                   daerah pada perangkat daerah;
             f.    evaluasi l a p o r a n kinerja d a n a k u n t a b i l i t a s p e r a n g k a t d a e r a h ;
              g. pemeriksaan dan pengusutan dugaan adanya p e n y i m p a n g a n
                   atau penyalahgunaan w e w e n a n g oleh p e g a w a i ;
              h. pelaksanaan tindakan awal sebagai p e n g a m a n a n dini t e r h a d a p
                   dugaan adanya penyimpangan yang dapat m e r u g i k a n d a e r a h ;
              i.   fasilitasi d a n koordinasi pemeriksaan o b h a p a r a t pemeriksa
                   eksternal dan/atau internal pemerintah;
j.        k o o r d i n a s i t i n d a k lanjut hasil p e n g a w a s a n a p a r a t p e n g a w a s a n
         i n t e r n a l d a n hasil p e m e r i k s a a n e k s t e r n a l p e m e r i n t a h ;
      k. pelayanan informasi p e n g a w a s a n ;
      I.   p e l a p o r a n hasil p e n g a w a s a n k e p a d a G u b e r n u r ;
      m. pelaksanaan tugas khusus pengawasan yang diperintahkan
                oleh Gubernur;
      n.         pengelolaan dan pengamanan dokumen pengawasan;
      o.        koordinasi dan kerjasama dengan pihak yang b e r k o m p e t e n
          dalam rangka menunjang tugas pengawasan;
       p. penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan
          p e r a w a t a n p r a s a r a n a d a n s a r a n a kerja I n s p e k t o r a t ;
       q. pengelolaan                kepegawaian,               keuangan,              barang, dan
                ketatausahaan inspektorat; dan
       r.        pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
                fungsi.


                                                      Pasal 41

(1)        Susunan o r g a n i s a s i I n s p e k t o r a t , s e b a g a i b e r i k u t :


           a. I n s p e k t u r ;
           b . S e k r e t a r i a t , terdiri d a r i :
               1. Subbagian Umum;
               2. Subbagian Program dan Anggaran;
               3. Subbagian Keuangan;
               4. Subbagian Evaluasi d a n Pelaporan.
           c. Inspektorat Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus,                                             terdiri
               dari:
                 1 . S e k s i T a t a Praja;
                 2. Seksi Aparatur;
                 3. Seksi Khusus.
           d. inspektorat Pembantu Bidang Perekonomian dan Badan U s a h a
              Milik D a e r a h , terdiri d a r i :
              1 . S e k s i Industri, K o p e r a s i , P e r d a g a n g a n , K e l a u t a n , d a n
                  Pertanian;
                 2. Seksi Transportasi, T e n a g a Kerja, dan T r a n s m i g r a s i ;
                 3.   Seksi B a d a n U s a h a Milik Daerah.
           e. Inspektorat Pembantu Bidang Keuangan dan Aset, terdiri dari :
                 1. Seksi Pendapatan Daerah;
                 2. Seksi Belanja Daerah;
                 3. Seksi Aset Daerah.
           f.    I n s p e k t o r a t P e m b a n t u B i d a n g P e m b a n g u n a n , terdiri d a r i :
                 1. Seksi Lingkungan Hidup;
                 2. Seksi Pekerjaan U m u m ;
                 3. Seksi Perencanaan, Pembangunan, dan Perumahan.
           g.    Inspektorat           Pembantu             Bidang         Kesejahteraan          Masyarakat,
                 terdiri d a r i :
                 1. Seksi Kesehatan Masyarakat;
                 2. S e k s i Pendidikan dan O l a h r a g a ;                         *
                 3. Seksi Mental Spiritual d a n Sosial.
(2)    D i s e t i a p Kota A d m i n i s t r a s i d a n K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i d i b e n t u k
       Inspektorat         Pembantu              Kota      Administrasi          dan            Inspektorat
       Pembantu Kabupaten Administrasi.

(3)    Susunan          organisasi           Inspektorat        Pembantu           Kota       Administrasi,
       terdiri d a r i :

       a.    Inspektur P e m b a n t u K o t a A d m i n i s t r a s i ;
       b.    Subbagian Tata Usaha;
       c.    Seksi Pemerintahan dan Khusus;
       d.    Seksi Perekonomian;
       e.    Seksi Keuangan dan Aset;
       f.    Seksi P e m b a n g u n a n ;
       g.    Seksi Kesejahteraan Masyarakat.

(4)    Susunan               organisasi              Inspektorat           Pembantu               Kabupaten
       A d m i n i s t r a s i , terdiri d a r i :

        a.    Inspektur P e m b a n t u K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i ;
        b.    Subbagian Tata Usaha;
        c.    Seksi Pemerintahan, K e u a n g a n , dan Khusus;
        d.    Seksi Perekonomian d a n P e m b a n g u n a n ;
        e.    Seksi Kesejahteraan Masyarakat.

 (5)    Bagan susunan organisasi Inspektorat                                sebagaimana             tercantum
        d a l a m l a m p i r a n I V P e r a t u r a n D a e r a h ini.



                                                Bagian Keempat

                           Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

                                                     Pasal 42

 (1)     Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan                                                     unsur
         perencanaan pembangunan pemerintahan daerah.


 (2)    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang
        Kepala Badan yang berkedudukan di bawah d a n bertanggung
        j a w a b kepada Gubernur melalui Sekretaris D a e r a h .

 (3)     Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan        Perencanaan
         Pembangunan Daerah dibantu seorang Wakil Kepala B a d a n .


                                                     Pasal     43

 (1)     Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
         menyusun,            mengendalikan,               dan    mengevaluasi pelaksanaan
         rencana pembangunan daerah, penyelenggaraan penelitian dan
         p e n g e m b a n g a n , d a n p e n g e l o l a statistik daerah.



                       i
                       i
(2)   U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1),
      Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

      a.    p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n        anggaran
            badan perencanaan pembangunan daerah;
      b.    perumusan kebijakan perencanaan pembangunan,                                       penelitian
            d a n p e n g e m b a n g a n serta statistik d a e r a h ;
      c.    p e n g o o r d i n a s i a n p e n y u s u n a n r e n c a n a tata r u a n g w i l a y a h
            (RTRW),             rencana p e m b a n g u n a n jangka panjang daerah
            (RPJPD), rencana pembangunan jangka menengah daerah
            ( R P J M D ) , d a n r e n c a n a kerja p e m e r i n t a h d a e r a h ( R K P D ) ;
      d.    p e n y u s u n a n kebijakan u m u m anggaran (KUA) berkoordinasi
            d e n g a n badan pengelola k e u a n g a n daerah;
      e.    p e n y u s u n a n prioritas d a n p l a f o n a n g g a r a n ( P P A ) b e r k o o r d i n a s i
            d e n g a n badan pengelola k e u a n g a n daerah;
      f.    p e n g e n d a l i a n k e s e s u a i a n a n t a r a indikator, k i n e r j a        RKPD
            d e n g a n kebijakan kebijakan u m u m anggaran ( K U A ) d a n
            prioritas dan plafon a n g g a r a n ( P P A ) , output/hasil k e g i a t a n di
            r e n c a n a kerja s a t u a n kerja p e r a n g k a t d a e r a h ( R e n j a S K P D )
            d a n r e n c a n a kerja d a n a n g g a r a n s a t u a n kerja p e r a n g k a t
            daerah (RKA SKPD);
       g. pengoordinasian                kebijakan          perencanaan             di          bidang
          pembangunan perekonomian, pembangunan prasarana dan
          sarana,             pembangunan               kesejahteraan                masyarakat,
          pembangunan               tata    praja,     pembangunan               aparatur           dan
          keuangan;
       h. pengoordinasian perencanaan pembangunan secara terpadu
          lintas n e g a r a , lintas d a e r a h , l i n t a s u r u s a n p e m e r i n t a h , a n t a r
          p e m e r i n t a h d a e r a h d e n g a n p u s a t d a n antar l i n t a s p e l a k u
          lainnya;
       i.    evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;
       j. penyelenggaraan                      pengoordinasian                    penelitian       dan
          p e n g e m b a n g a n daerah;
       k. p e n y e l e n g g a r a a n p e n g o o r d i n a s i a n statistik d a e r a h ;
       I.  penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan
          p e r a w a t a n p r a s a r a n a d a n s a r a n a kerja b a d a n p e r e n c a n a a n
          pembangunan daerah;
       m. pemberian             dukungan            teknis           perencanaan           pembangunan
              kepada perangkat daerah;
       n.     pengoordinasian  penyusunan                         laporan        kinerja       pemerintah
              daerah;
       o.     pengelolaan    kepegawaian,    keuangan,   barang,        dan
              ketatausahaan badan perencanaan pembangunan d a e r a h ; d a n
       p.      pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
              fungsi.
Pasal      44

(1)     Susunan organisasi Badan Perencanaan P e m b a n g u n a n D a e r a h ,
        sebagai berikut:

        a. Kepala Badan;
        b. Wakil Kepala B a d a n ;
        c. S e k r e t a r i a t , terdiri dari :
             1. Subbagian Umum;
             2. Subbagian Kepegawaian;
             3. Subbagian Program dan Anggaran;
             4. Subbagian Keuangan.
        d. Bidang Kesejahteraan Masyarakat, terdiri dari :
             1. Subbidang                   Pendidikan,            Olahraga         dan        Pemuda,
                  Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan;
             2. Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, d a n
                   Mental Spritual.
        e. Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup, terdiri
              dari :
              1. Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Energi, d a n
                   Sumber Daya Alam;
              2. Subbidang Pekerjaan U m u m , Perumahan, dan Pertanahan.
         f. Bidang P e r e k o n o m i a n , terdiri d a r i :
              1. Subbidang Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah, d a n
                    Komunikasi dan Informatika;
              2. Subbidang Ketahanan Pangan dan Perdagangan.
         g. B i d a n g P e m e r i n t a h a n , terdiri dari :
               1. Subbidang Tata Praja;
              2. Subbidang Aparatur.
          h . B i d a n g P r o g r a m d a n P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n , terdiri d a r i :
               1. Subbidang Program;
               2. Subbidang Pembiayaan.
          i. B i d a n g P e n e l i t i a n d a n Statistik, terdiri d a r i ;
               1. Subbidang Penelitian d a n P e n g e m b a n g a n Kebijakan;
               2 . S u b b i d a n g Statistik D a e r a h .
          j.   B i d a n g P e m b i n a a n P e r e n c a n a a n , terdiri dari :
               1. Subbidang Standar dan Pembinaan Perencanaan;
               2. Subbidang Pengetahuan dan Keahlian.

  (2)     D i s e t i a p Kota A d m i n i s t r a s i d a n K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i d i b e n t u k
          Kantor Perencanaan Pembangunan Kota Administrasi/Kabupaten
          Administrasi.


  (3)     Susunan organisasi Kantor                         Perencanaan             Pembangunan                Kota
          A d m i n i s t r a s i , terdiri d a r i :

          a.   K e p a l a Kantor;
          b.   Subbagian         Tata Usaha d a n Informasi D o k u m e n t a s i ;
          c.   Subbidang         Kesejahteraan Masyarakat;
          d.   Subbidang         Perekonomian;
          e.   Subbidang         Prasarana Sarana Kota d a n L i n g k u n g a n Hidup;
          f.   Subbidang         Pemerintahan.                    t
(4)     Susunan                organisasi          Kantor           Perencanaan             Pembangunan
        K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i , terdiri d a r i :


        a. K e p a l a K a n t o r ;
        b. S u b b a g i a n T a t a U s a h a d a n I n f o r m a s i D o k u m e n t a s i ;
        c. S u b b i d a n g K e s e j a h t e r a a n M a s y a r a k a t ;
        d. S u b b i d a n g P e r e k o n o m i a n ;
        e. S u b b i d a n g P r a s a r a n a S a r a n a K o t a d a n L i n g k u n g a n H i d u p ;
        f.      Subbidang Pemerintahan.

(5)         Bagan       susunan       organisasi          Badan          Perencanaan         Pembangunan
            Daerah       sebagaimana             tercantum              dalam     lampiran     V    Peraturan
            D a e r a h ini.



                                                 Bagian Kelima

                                                         Dinas

                                                     Paragraf 1


                           D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil

                                                       Pasal 45

  (1)        Dinas      Kependudukan               dan      Pencatatan            Sipil   merupakan          unsur
             pelaksana           otonomi         daerah          di          bidang    kependudukan           dan
             pencatatan sipil.

  (2)        D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil d i p i m p i n o l e h s e o r a n g
             Kepala       Dinas yang            berkedudukan                 di   bawah   dan      bertanggung
             jawab k e p a d a Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

  (3)         D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil d a l a m m e l a k s a n a k a n
              tugas dan fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten Pemerintahan.


                                                        Pasal           46


      (1)     D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil m e m p u n y a i            tugas
              m e l a k s a n a k a n u r u s a n k e p e n d u d u k a n d a n p e n c a t a t a n sipil.


      (2)     Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana                                 dimaksud       pada
              a y a t (1), D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil m e m p u n y a i
              fungsi:


              a . p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja          dan   anggaran
                  dinas k e p e n d u d u k a n d a n pencatatan sipil;
              b. perumusan     kebijakan     teknis                                   pelaksanaan            urusan
                 kependudukan d a n pencatatan s i p i l ;                             *
c. penyelenggaraan koordinasi administrasi k e p e n d u d u k a n ;
      d. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data k e p e n d u d u k a n ;
      e. pengawasan dan pengendalian mobilitas p e n d u d u k ;
      f. pelayanan administrasi k e p e n d u d u k a n t e r m a s u k p e l a y a n a n
           y a n g bersifat k h u s u s d a n p e n d u d u k r e n t a n a d m i n i s t r a s i
           kependudukan;
      g . pemungutan, penatausahaan, penyetoran, p e l a p o r a n , d a n
           pertanggungjawaban                     penerimaan           retribusi            pelayanan
           k e p e n d u d u k a n d a n p e n c a t a t a n sipil;
       h. pengembangan dan evaluasi pelaksanaan sistem administrasi
           kependudukan;
       i. penegakan               peraturan           perundang-undangan                  di     bidang
           k e p e n d u d u k a n d a n p e n c a t a t a n sipil;
       j.    penyelesaian permasalahan administrasi k e p e n d u d u k a n ;
       k. pembinaan dan p e n g e m b a n g a n peran serta masyarakat d a l a m
            administrasi k e p e n d u d u k a n ;
        I.   p e m b i n a a n dan p e n g e m b a n g a n t e n a g a f u n g s i o n a l d a n t e n a g a
          t e k n i s k e p e n d u d u k a n d a n p e n c a t a t a n sipil;
       m. penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan d a n
           perawatan             prasarana          dan         sarana         kependudukan dan
             p e n c a t a t a n sipil;
        n.    pemberian dukungan teknis kepada masyarakat d a n perangkat
           daerah;
        o. pengelolaan    kepegawaian,             keuangan,            barang,         dan
           ketatausahaan dinas k e p e n d u d u k a n dan p e n c a t a t a n sipil; d a n
        p. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas d a n
             fungsi.

                                               Pasal 47

(1)     S u s u n a n organisasi Dinas K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil,
        sebagai berikut:

         a. Kepala Dinas;
         b . S e k r e t a r i a t , terdiri d a r i :
             1. Subbagian U m u m ;
             2. Subbagian Kepegawaian;
             3. Subbagian Program dan Anggaran;
             4. Subbagian Keuangan.
         c . B i d a n g P e n d a f t a r a n P e n d u d u k , terdiri d a r i ;
             1. S e k s i Identitas P e n d u d u k ;
             2. Seksi Mutasi Penduduk;
             3. Seksi Penduduk Rentan Administrasi K e p e n d u d u k a n .
         d . B i d a n g P e n c a t a t a n S i p i l , terdiri d a r i :
             1. Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian;
             2. Seksi Pencatatan Perkawinan dan Perceraian;
             3. Seksi Pelaporan Pencatatan Luar Negeri, Mutasi,                                          dan
                   Pembatalan Akta.
         e . B i d a n g D a t a d a n I n f o r m a s i , terdiri d a r i :
             1. Seksi Pengembangan Administrasi Kependudukan"
             2 . S e k s i Statistik V i t a l ;
             3. Seksi Pemanfaatan Data dan Informatj.



                       i
                       i
f.      Bidang Penertiban d a n Kerjasama K e p e n d u d u k a n , terdiri dari :
              1. Seksi Penertiban;
              2. Seksi Kerjasama Mobilitas K e p e n d u d u k a n ;                    .
              3. Seksi P e n y u l u h a n .

(2)    Di setiap Kota Administrasi d a n K a b u p a t e n Administrasi dibentuk
       S u k u Dirias K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n S i p i l .


(3)    Susunan organisasi Suku Dinas Kependudukan d a n Pencatatan
       Sipil K o t a A d m i n i s t r a s i terdiri dari :


       a.      Kepala Suku Dinas;
       b.      Subbagian Tata Usaha;
       c.      Seksi Pendaftaran Penduduk;
       d.      Seksi Pencatatan Sipil;
        e.      Seksi Data dan Informasi;
        f.      Seksi Penertiban dan Kerjasama Kependudukan.

(4)     Susunan organisasi Suku Dinas K e p e n d u d u k a n d a n Pencatatan
        Sipil K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i terdiri d a r i :


        a. Kepala Suku Dinas;
        b. Subbagian Tata Usaha;
        c. S e k s i P e n d a f t a r a n P e n d u d u k d a n Pencatatan S i p i l ;
            d. Seksi Penertiban.


 (5)        Di setiap K e c a m a t a n dibentuk Seksi Dinas K e p e n d u d u k a n d a n
            Pencatatan Sipil.


 (6)        D i s e t i a p K e l u r a h a n , D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil
            mempunyai Satuan Pelayanan Registrasi K e p e n d u d u k a n dipimpin
            oleh Kepala Satuan Pelayanan y a n g bukan m e r u p a k a n j a b a t a n
            eselon.


 (7)        Bagan susunan organisasi Dinas K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n
            Sipil s e b a g a i m a n a t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n V I P e r a t u r a n D a e r a h
            ini.



                                                    Paragraf 2

              Dinas P e m a d a m Kebakaran dan Penanggulangan B e n c a n a


                                                     Pasal 48

 (1)        Dinas       Pemadam            Kebakaran           dan          Penanggulangan              Bencana
            merupakan            unsur        pelaksana           otonomi          daerah          di      bidang
            pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana.
(2)    Dinas      Pemadam          Kebakaran           dan       Penanggulangan               Bencana
       dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang b e r k e d u d u k a n di b a w a h
       dan     bertanggung         jawab       kepada        Gubernur         melalui       Sekretaris
       Daerah.

(3)    Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana dalam
       melaksanakan tugas d a n fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten
       Pemerintahan.

                                              Pasal 49

(1)    Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan       Bencana
       mempunyai   tugas  melaksanakan   pencegahan, pemadaman
       kebakaran dan penanggulangan bencana.

 (2)    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
        (1), Dinas P e m a d a m Kebakaran d a n Penanggulangan                                 Bencana
        mempunyai fungsi:

        a.    p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n a n g g a r a n
              dinas pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana;
        b.    perumusan             kebijakan          teknis      pelaksanaan         pencegahan,
              pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana;
        c.    pelaksanaan upaya pencegahan, pemadaman kebakaran dan
              penanggulangan bencana;
        d.    pertolongan pertama dan penyelamatan pada kebakaran dan
              kejadian bencana termasuk pelaksanaan pelayanan ambulans
               darurat dan/atau evakuasi;
         e.    pengawasan dan pengendalian peredaran barang dan bahan
               yang mudah terbakar;
         f. pengadaan,          pemeliharaan,                perawatan            dan        pemanfaatan
            s u m b e r air d a n / a t a u b a h a n - b a h a n l a i n , p r a s a r a n a d a n s a r a n a
            pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana;
         g. pemberdayaan masyarakat di bidang usaha p e n c e g a h a n ,
            pemadaman kebakaran, dan penanggulangan bencana;
         h. pemegang            komando             dan         koordinasi             dalam        operasi
            pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana;
         i. penelitian dan pengujian bahan kebakaran di laboratorium;
         j.    penyelidikan sebab-sebab kebakaran                              atau      bencana          lain
               b e k e r j a s a m a d e n g a n i n s t a n s i terkait;
         k.     pengoordinasian           dan     bimbingan         teknis      upaya      pencegahan,
               pemadaman           kebakaran dan penanggulangan                         bencana         pada
               instansi pemerintah, swasta dan/atau masyarakat;
         I.     pendidikan        dan      pelatihan       sumber        daya     manusia         dan/atau
               tenaga bantuan             pemadam          kebakaran          dan     penanggulangan
               bencana;
         m. monitoring dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan sistem
            proteksi kebakaran dan penyelamatan jiwa pada gedung/kantor
            pemerintah/swasta/masyarakat-
n.        standarisasi prasarana dan sarana pemadam kebakaran dan
            penanggulangan            bencana       baik     pemerintah,       masyarakat
                maupun swasta;
      o.        penegakan   peraturan           perundang-undangan             di     bidang
                kebakaran dan penanggulangan bencana;
      p.        penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan d a n
                perawatan prasarana dan sarana p e m a d a m kebakaran d a n
                penanggulangan bencana;
      q.         pemberian d u k u n g a n teknis kepada masyarakat d a n perangkat
                daerah;
      r.        pengelolaan        kepegawaian,            keuangan,        barang,      dan
                ketatausahaan           dinas       pemadam            kebakaran         dan
                penanggulangan bencana; dan
      s.         pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas d a n
                fungsi.

                                            Pasal    50


(1)    Susunan             organisasi       Dinas      Pemadam             Kebakaran     dan
       Penanggulangan Bencana, sebagai b e r i k u t :


       a. Kepala Dinas;
       b . Sekretariat, terdiri d a r i :
           1. Subbagian U m u m ;
           2. Subbagian Kepegawaian;
           3. Subbagian Program dan Anggaran;
                 4 . S u b b a g i a n Keuangan.
           c.    Bidang P e n c e g a h a n Kebakaran, terdiri d a r i ;
                 1. Seksi Bina T e k n i s P e n c e g a h a n ;
                 2. Seksi Inspeksi;
                 3. Seksi Penindakan.
           d.    B i d a n g O p e r a s i , terdiri d a r i :
                 1. Seksi Rencana Operasi;
                 2. Seksi Bantuan Operasi Penyelamatan;
                 3. Seksi Pengendalian Operasi.
           e . B i d a n g Sarana, terdiri dari:
               1. Seksi P e n g a d a a n ;
               2. Seksi Pergudangan dan Distribusi;
                  3. Seksi Pengendalian Sarana.
           f.     Bidang Penanggulangan Bencana, terdiri dari:
                  1. Seksi Pra B e n c a n a ;
                  2. Seksi Tanggap Darurat;
                  3. Seksi Pasca Bencana.
           g. Bidang Partisipasi Masyarakat, terdiri dari:
                  1. Seksi Informasi d a n Publikasi;
                  2. Seksi Ketahanan;
                  3. Seksi Kerjasama d a n Korps Musik.

 (2)        Di setiap Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi dibentuk
            Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008
Perda 10 th 2008

More Related Content

What's hot

No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
kabupaten_pakpakbharat
 
138
138138
Permendagri nomor-21-tahun-2011
Permendagri nomor-21-tahun-2011Permendagri nomor-21-tahun-2011
Permendagri nomor-21-tahun-2011
Ismed Nur
 
perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar 2009 2029
perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar 2009 2029perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar 2009 2029
perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar 2009 2029
Probolinggo Property
 
Provinsi jawatengah 2010-6
Provinsi jawatengah 2010-6Provinsi jawatengah 2010-6
Provinsi jawatengah 2010-6
pamboedi
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
Dodi Palowan
 
rtrw jawa tengah
rtrw jawa tengahrtrw jawa tengah
rtrw jawa tengah
Probolinggo Property
 
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassarrancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
Imam Nur Alam
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten TemanggungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Penataan Ruang
 
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
iceu novida adinata
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MagelangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Penataan Ruang
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
razitakhalyla
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Joy Irman
 
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
iceu novida adinata
 
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
Yudhi Aldriand
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BimaRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Penataan Ruang
 
Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007
Yunika Nur Prasetyaningtyas
 

What's hot (19)

No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
 
138
138138
138
 
Permendagri nomor-21-tahun-2011
Permendagri nomor-21-tahun-2011Permendagri nomor-21-tahun-2011
Permendagri nomor-21-tahun-2011
 
Perda sawah lunto 16_2008
Perda sawah lunto 16_2008Perda sawah lunto 16_2008
Perda sawah lunto 16_2008
 
perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar 2009 2029
perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar 2009 2029perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar 2009 2029
perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar 2009 2029
 
Provinsi jawatengah 2010-6
Provinsi jawatengah 2010-6Provinsi jawatengah 2010-6
Provinsi jawatengah 2010-6
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
 
rtrw jawa tengah
rtrw jawa tengahrtrw jawa tengah
rtrw jawa tengah
 
Uu 09 2002
Uu 09 2002Uu 09 2002
Uu 09 2002
 
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassarrancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten TemanggungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
 
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MagelangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
 
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
 
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BimaRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima
 
Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007
 

Viewers also liked

Draf juknis dak 2015
Draf juknis dak 2015Draf juknis dak 2015
Draf juknis dak 2015
Ulfah Hanum
 
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGPERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
inideedee
 
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan tan...
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman  pengelolaan  tan...Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman  pengelolaan  tan...
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan tan...Yudhi Aldriand
 
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanJuknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Yogga Haw
 
Peraturan Walikota (Perwal) PPDB Kota Bandung Tahun 2015
Peraturan Walikota (Perwal) PPDB Kota Bandung Tahun 2015Peraturan Walikota (Perwal) PPDB Kota Bandung Tahun 2015
Peraturan Walikota (Perwal) PPDB Kota Bandung Tahun 2015
Hendy Irawan
 
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerahPermendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
GusTi Ani
 

Viewers also liked (6)

Draf juknis dak 2015
Draf juknis dak 2015Draf juknis dak 2015
Draf juknis dak 2015
 
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGPERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
 
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan tan...
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman  pengelolaan  tan...Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman  pengelolaan  tan...
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan tan...
 
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanJuknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
 
Peraturan Walikota (Perwal) PPDB Kota Bandung Tahun 2015
Peraturan Walikota (Perwal) PPDB Kota Bandung Tahun 2015Peraturan Walikota (Perwal) PPDB Kota Bandung Tahun 2015
Peraturan Walikota (Perwal) PPDB Kota Bandung Tahun 2015
 
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerahPermendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
 

Similar to Perda 10 th 2008

Perda10th2008
Perda10th2008 Perda10th2008
Perda10th2008
Wisnu Djati Prasodjo
 
Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010
Yayasan Perempuan Kaisa Indonesia
 
Permendagri no. 13 thn 2006 pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri no. 13 thn 2006   pedoman pengelolaan keuangan daerahPermendagri no. 13 thn 2006   pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri no. 13 thn 2006 pedoman pengelolaan keuangan daerah
Nandang Sukmara
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalAde Suerani
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten JeparaRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara
Penataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Penataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung TengahRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Penataan Ruang
 
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
ppbkab
 
Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Medan Comonity
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
Nandang Sukmara
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
Nandang Sukmara
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonogiriRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Penataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PasuruanRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan
Penataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Penataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Penataan Ruang
 
Permendagri no 21 tahun 2011
Permendagri no 21 tahun 2011Permendagri no 21 tahun 2011
Permendagri no 21 tahun 2011
hersu12345
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MagelangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Penataan Ruang
 
Perbup no. 2 thn 2015
Perbup no. 2 thn 2015Perbup no. 2 thn 2015
Perbup no. 2 thn 2015
Agif Istiyadi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa BaratRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Penataan Ruang
 

Similar to Perda 10 th 2008 (20)

Perda10th2008
Perda10th2008 Perda10th2008
Perda10th2008
 
Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010
 
Permendagri no. 13 thn 2006 pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri no. 13 thn 2006   pedoman pengelolaan keuangan daerahPermendagri no. 13 thn 2006   pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri no. 13 thn 2006 pedoman pengelolaan keuangan daerah
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten JeparaRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung TengahRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
 
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
 
Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonogiriRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PasuruanRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Perda no.9 tahun 2010
Perda no.9 tahun 2010Perda no.9 tahun 2010
Perda no.9 tahun 2010
 
Permendagri no 21 tahun 2011
Permendagri no 21 tahun 2011Permendagri no 21 tahun 2011
Permendagri no 21 tahun 2011
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MagelangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
 
Perbup no. 2 thn 2015
Perbup no. 2 thn 2015Perbup no. 2 thn 2015
Perbup no. 2 thn 2015
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa BaratRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
dwiwahyuningsih74
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
ianchin0007
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 

Perda 10 th 2008

  • 1. PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA J A K A R T A N O M O R 10 T A H U N 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang : a. b a h w a berdasarkan ketentuan Pasal 128 ayat (1) U n d a n g - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 13 d a n Pasal 23 ayat (1) U n d a n g - U n d a n g N o m o r 29 T a h u n 2007 tentang Pemerintahan Provinsi D a e r a h K h u s u s Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, d a n Pasal 2 ayat (1) Peraturan P e m e r i n t a h N o m o r 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu m e n a t a organisasi perangkat daerah Provinsi Daerah K h u s u s Ibukota J a k a r t a s a a t ini; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 44 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, telah ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri N o m o r 45 T a h u n 2008 tentang Pola Organisasi Perangkat D a e r a h Provinsi Daerah K h u s u s Ibukota Jakarta; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a d a n huruf b, perlu m e m b e n t u k Peraturan D a e r a h tentang Organisasi Perangkat Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
  • 2. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 N o m o r 53, T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a Republik Indonesia N o m o r 4389); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 4 Nomor 125, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59. T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi D a e r a h K h u s u s I b u k o t a J a k a r t a S e b a g a i I b u k o t a N e g a r a Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2007 N o m o r 93, T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a Republik Indonesia Nomor 4744); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 T a h u n 1994 tentang J a b a t a n F u n g s i o n a l P e g a w a i N e g e r i Sipil ( L e m b a r a n N e g a r a R e p u b l i k Indonesia T a h u n 1994 N o m o r 22, T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a Republik Indonesia Nomor 3547); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 5 N o m o r 140, T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a Republik Indonesia Nomor 4578);
  • 3. 1 1 . Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah N o m o r 41 T a h u n 2 0 0 7 t e n t a n g O r g a n i s a s i Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2007 Nomor 89, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri N o m o r 13 T a h u n 2 0 0 6 t e n t a n g Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri N o m o r 59 Tahun 2007; 14. Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 4 5 T a h u n 2 0 0 8 t e n t a n g Pola Organisasi Perangkat Daerah Provinsi D a e r a h K h u s u s Ibukota Jakarta; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 D a l a m P e r a t u r a n D a e r a h ini y a n g d i m a k s u d d e n g a n : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
  • 4. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan d e n g a n prinsip o t o n o m i s e l u a s - l u a s n y a dalam sistem d a n p r i n s i p N e g a r a Kesatuan R e p u b l i k Indonesia s e b a g a i m a n a d i m a k s u d dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Gubernur adalah K e p a l a Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat D P R D adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Perangkat Daerah adalah perangkat daerah Provinsi Daerah K h u s u s Ibukota Jakarta. 7. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah P r o v i n s i D a e r a h K h u s u s Ibukota Jakarta. 8. Sekretaris Daerah a d a i a h Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 9. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat Sekretariat D P R D adalahSekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10. Dinas adalah Dinas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 1 1 . B a d a n a d a l a h Lembaga Teknis Daerah P r o v i n s i D a e r a h K h u s u s Ibukota J a k a r t a y a n g berbentuk B a d a n . 12. R u m a h Sakit U m u m Daerah, yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berbentuk R u m a h Sakit U m u m D a e r a h . 13. R u m a h Sakit Khusus Daerah, yang selanjutnya disingkat R S K D a d a l a h L e m b a g a T e k n i s D a e r a h P r o v i n s i Daerah Khusus I b u k o t a Jakarta yang berbentuk R u m a h Sakit Khusus D a e r a h . 14. Kota Administrasi adalah Kota Administrasi di Provinsi Daerah K h u s u s Ibukota Jakarta. 15. K a b u p a t e n Administrasi adalah Kabupaten Administrasi K e p u l a u a n S e r i b u Provinsi D a e r a h K h u s u s Ibukota Jakarta
  • 5. 16. K e c a m a t a n a d a l a h K e c a m a t a n di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 17. K e l u r a h a n a d a l a h K e l u r a h a n d i P r o v i n s i D a e r a h K h u s u s Ibukota Jakarta. 18. Satuan Polisi Pamong Praja, y a n g s e l a n j u t n y a d i s e b u t S a t p o l PP adalah Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 19. S u k u Dinas adalah Unit Kerja Dinas di Kota Administrasi/ Kabupaten Administrasi. 20. K a n t o r p a d a K o t a A d m i n i s t r a s i / K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i a d a l a h U n i t Kerja Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan di Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi. 21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, y a n g selanjutnya disingkat A P B D adalah A n g g a r a n Pendapatan d a n B e l a n j a D a e r a h Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 22. P e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n d a e r a h a d a l a h P e r a t u r a n D a e r a h , Peraturan Gubernur, dan Keputusan Gubernur. B A B II PEMBENTUKAN Pasal 2 D e n g a n P e r a t u r a n D a e r a h ini d i b e n t u k o r g a n i s a s i P e r a n g k a t Daerah. Pasal 3 (1) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud d a l a m Pasal 2, terdiri dari: a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat D P R D ; c. Inspektorat; d. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; e. Dinas; f. Lembaga Teknis Daerah; g- Kota Administrasi; h. Kabupaten Administrasi; i. Kecamatan; j- Kelurahan; k. Satpol PP.
  • 6. (2) D i n a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1) h u r u f e , t e r d i r i d a r i : a. Dinas K e p e n d u d u k a n dan P e n c a t a t a n Sipil; b. Dinas P e m a d a m Kebakaran dan P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a ; c. Dinas Komunikasi, Informatika, dan K e h u m a s a n ; d. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan; e. Dinas Perindustrian dan Energi; f. Dinas Kelautan d a n Pertanian; g. Dinas Pariwisata d a n K e b u d a y a a n ; h. Dinas Perhubungan; i. Dinas T e n a g a Kerja dan Transmigrasi; j. Dinas Pekerjaan U m u m ; k. Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah; I. Dinas Tata Ruang; m. Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan; n. Dinas Pertamanan dan P e m a k a m a n ; o. Dinas Kebersihan; p. Dinas Sosial; g. Dinas Pendidikan; r. Dinas Kesehatan; s. Dinas Olahraga dan Pemuda; dan t. Dinas Pelayanan Pajak. (3) Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f f , terdiri d a r i : a. Badan Pengelola Keuangan Daerah; b. Badan Kepegawaian Daerah; c. Badan K e s a t u a n B a n g s a d a n Politik; d. Badan Pendidikan dan Pelatihan; e. Badan Penanaman Modal dan Promosi; f. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah; g. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, dan Keluarga Berencana; h. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah; i. RSUD; dan j. RSKD. (4) Kota Administrasi s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a ayat (1) huruf g, terdiri d a r i : a. Kota Administrasi Jakarta Pusat; b. Kota Administrasi Jakarta Utara; c. Kota Administrasi Jakarta Barat; d. Kota Administrasi Jakarta Selatan; d a n e. Kota Administrasi Jakarta Timur. (5) Jumlah Kecamatan sebagaimana dimaksud $ a d a ayat (1) huruf i, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 7. (6) J u m l a h K e l u r a h a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t ( 1 ) h u r u f j , sesuai dengan ketentuan peraturan p e r u n d a n g - u n d a n g a n . (7) Bagan pola organisasi Pemerintah Daerah sebagaimana tercantum d a l a m lampiran I Peraturan D a e r a h ini. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS , FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Sekretariat daerah Paragraf 1 Kedudukan Pasal 4 (1) Sekretariat Daerah adalah unsur staf P e m e r i n t a h D a e r a h y a n g dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang b e r k e d u d u k a n di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. (2) Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud p a d a a y a t (1) d a l a m melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten Sekretaris D a e r a h . (3) A s i s t e n S e k r e t a r i s D a e r a h s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (2) berkedudukan di bawah dan bertanggung j a w a b kepada Sekretaris Daerah. Paragraf 2 Tugas dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Daerah mempunyai tugas m e m b a n t u G u b e r n u r d a l a m menyusun kebijakan pemerintahan daerah dan m e n g o o r d i n a s i k a n perangkat daerah. (2) Untuk menyelenggarakan t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1), sekretariat d a e r a h m e m p u n y a i fungsi : a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran sekretariat daerah; * b. penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;
  • 8. c. pengoordinasian dan pengendalian p e l a k s a n a a n tugas d a n fungsi perangkat daerah; d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah oleh perangkat daerah; e. pembinaan administrasi dan aparatur daerah; f. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e r u m a h t a n g g a a n pimpinan dan sekretariat d a e r a h ; g. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan pemerintah daerah; h. p e m b i n a a n k e l e m b a g a a n , ketatalaksanaan, p e l a y a n a n publik, akuntabilitas, dan pelaporan perangkat daerah; i. penyelenggaraan urusan hukum, kerjasama daerah, dan protokol; j. fasilitasi d a n pengoordinasian fungsi mental spiritual; k. p e l a k s a n a a n tugas lain y a n g diberikan oleh G u b e r n u r ; d a n I. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat d a e r a h . Paragraf 3 Susunan Organisasi Pasal 6 ( 1 ) Susunan organisasi sekretariat daerah terdiri d a r i : a. Sekretaris Daerah; b. Asisten P e m e r i n t a h a n ; c. Asisten Perekonomian dan Administrasi; d. Asisten P e m b a n g u n a n d a n Lingkungan Hidup; e. Asisten Kesejahteraan Masyarakat. (2) Asisten Pemerintahan s e b a g a i m a n a dimaksud p a d a ayat (1) huruf b, terdiri d a r i ; a. Biro T a t a Pemerintahan; b. Biro H u k u m ; c. Biro Organisasi dan Tatalaksana; d. Biro K e p a l a Daerah d a n Kerjasama Luar Negeri. (3) Asisten Perekonomian dan Administrasi s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t ( 1 ) h u r u f c, terdiri d a r i : a. Biro Perekonomian; b. Biro U m u m . (4) Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup sebagaimana d i m a k s u d p a d a a y a t (1) h u r u f d , terdiri d a r i : a. Biro Prasarana dan Sarana Kota; b. Biro Tata Ruang d a n Lingkungan Hidup. *
  • 9. ( 5 ) Asisten Kesejahteraan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada a y a t (1) h u r u f e, terdiri d a r i : a . Biro K e s e j a h t e r a a n S o s i a l ; b . Biro P e n d i d i k a n d a n M e n t a l S p i r i t u a l . (6) Biro d i p i m p i n o l e h s e o r a n g K e p a l a Biro y a n g d a l a m melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Asisten Sekretaris Daerah yang membidangi. (7) Bagan susunan organisasi sekretariat d a e r a h sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan D a e r a h ini. Paragraf 4 Sekretaris Daerah Pasal 7 Sekretaris Daerah mempunyai tugas : a. membantu Gubernur dalam menyusun kebijakan pemerintahan daerah dan mengoordinasikan perangkat daerah; b. m e m i m p i n , d a n mengoordinasikan pelaksanaan t u g a s d a n fungsi sekretariat daerah sebagaimana d i m a k s u d d a l a m P a s a l 5; c. m e n g u n d a n g k a n P e r a t u r a n D a e r a h d a n P e r a t u r a n Gubernur; d. mengoordinasikan pengelolaan keuangan daerah; e. melaksanakan pembinaan pegawai daerah; f. m e l a k s a n a k a n t u g a s lain yang diberikan Gubernur; dan h. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. Paragraf 5 Asisten Pemerintahan Pasal 8 Asisten Pemerintahan mempunyai tugas m e m b a n t u S e k r e t a r i s D a e r a h dalam : a. memimpin p e n y e l e n g g a r a a n f u n g s i t a t a p e m e r i n t a h a n , h u k u m , k e l e m b a g a a n , k e t a t a l a k s a n a a n , administrasi kepala daerah dan k e r j a s a m a luar negeri; b. mengoordinasikan penyusunan k e b i j a k a n p e l a y a n a n a d m i n i s t r a s i DPRD, kependudukan, pencatatan sipil, penanggulangan k e b a k a r a n d a n b e n c a n a , k e p e g a w a i a n , k e s a t u a n b a n g s a , politik, p e r l i n d u n g a n m a s y a r a k a t , p e n d i d i k a n dan pelatihan pegawai, k o m u n i k a s i , informatika, kehumasan, ketenteraman, ketertiban, penegakan peraturan perundang-undangan daerah, dan kewilayahan; ^
  • 10. c. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi DPRD, kependudukan, pencatatan sipil, penanggulangan k e b a k a r a n d a n b e n c a n a , k e p e g a w a i a n , k e s a t u a n b a n g s a , politik, perlindungan masyarakat, pendidikan dan pelatihan pegawai, komunikasi, informatika, k e h u m a s a n , ketenteraman, ketertiban, penegakan peraturan perundang-undangan daerah, dan kewilayahan; d. mengendalikan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi D P R D , k e p e n d u d u k a n , p e n c a t a t a n sipil, p e n a n g g u l a n g a n k e b a k a r a n d a n b e n c a n a , k e p e g a w a i a n , k e s a t u a n b a n g s a , politik, p e r l i n d u n g a n masyarakat, pendidikan dan pelatihan pegawai, k o m u n i k a s i , informatika, kehumasan, ketenteraman, ketertiban, p e n e g a k a n peraturan perundang-undangan daerah, d a n kewilayahan; e. m e l a k s a n a k a n t u g a s lain y a n g d i b e r i k a n S e k r e t a r i s D a e r a h ; d a n f. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. Pasal 9 Asisten Pemerintahan mengoordinasikan : a. Sekretariat D P R D ; b. D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil; c. Dinas P e m a d a m Kebakaran d a n Penanggulangan B e n c a n a ; d. Dinas Komunikasi, Informatika, dan K e h u m a s a n ; e. Badan Kepegawaian Daerah; f. B a d a n K e s a t u a n B a n g s a d a n Politik; g. Badan Pendidikan dan Pelatihan; h. Kota Administrasi; i. Kabupaten Administrasi; dan j. Satpol PP. Paragraf 6 Biro T a t a P e m e r i n t a h a n Pasal 10 (1) Biro Tata Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan serta mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi dan membina pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan, penanggulangan kebakaran dan bencana, k e s a t u a n b a n g s a , politik, p e r l i n d u n g a n m a s y a r a k a t , k e t e n t e r a m a n , ketertiban, penegakan peraturan perundang-undangan daerah, kerjasama dalam negeri, dan kota administrasi/kabupaten administrasi. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( i j , Biro T a t a P e m e r i n t a h a n m e m p u n y a i f u n g s i : 3 ^ ^— :™L^ "™ m — * * d an anggaran
  • 11. b. perumusan kebijakan administrasi kependudukan, penanggulangan kebakaran dan bencana, kesatuan bangsa, politik, p e r l i n d u n g a n m a s y a r a k a t , k e t e n t e r a m a n , k e t e r t i b a n , penegakan peraturan perundang-undangan daerah, kerjasama dalam negeri, dan kota administrasi/kabupaten administrasi; c. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan, penanggulangan kebakaran dan bencana, kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, ketenteraman, ketertiban, penegakan peraturan p e r u n d a n g - undangan daerah, kerjasama dalam negeri, dan kota administrasi/kabupaten administrasi; d. pembinaan pelaksanaan tugas pemerintahan di kota administrasi/kabupaten administrasi; e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan, penanggulangan kebakaran dan bencana, kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, ketenteraman, ketertiban, penegakan peraturan p e r u n d a n g - undangan daerah, kerjasama dalam negeri, dan kota administrasi/kabupaten administrasi; f . fasilitasi p e n y e l e n g g a r a a n k e r j a s a m a d a l a m n e g e r i ; g. penelitian, pengkajian, d a n penyajian b a h a n p e n g e m b a n g a n wilayah; h. pengoordinasian pelaksanaan tugas dekonsentrasi d a n t u g a s pembantuan; i. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro tata p e m e r i n t a h a n ; d a n j. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 11 (1) S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro T a t a P e m e r i n t a h a n , s e b a g a i b e r i k u t : a. B a g i a n B i n a P e m e r i n t a h a n , terdiri dari : 1. Subbagian Bina Wilayah; 2. Subbagian Penataan dan Pengembangan Wilayah; 3. Subbagian Bina Lembaga Kemasyarakatan. b. Bagian Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan T u g a s P e m b a n t u a n , terdiri dari : 1. Subbagian Desentralisasi dan T u g a s P e m b a n t u a n ; 2. Subbagian Dekonsentrasi; 3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro. c. B a g i a n P e m e r i n t a h a n U m u m , terdiri d a r i : 1. Subbagian Kependudukan dan Kesatuan Bangsa; 2. Subbagian Kebakaran dan Bencana; 3. Subbagian Ketenteraman dan Ketertiban U m u m . d. B a g i a n K e r j a s a m a D a e r a h , terdiri dari : 1. Subbagian Kerjasama Provinsi d a n K a b u p a t e n / K o t a ; 2. Subbagian Kerjasama Antar Lembaga dan B a d a n ; 3. Subbagian Kerjasama Perbatasan.
  • 12. (2) B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro T a t a P e m e r i n t a h a n s e b a g a i m a n a tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini. Paragraf 7 Biro H u k u m Pasal 12 ( 1 ) Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, penyerasian, penyelarasan, harmonisasi, p e n g u n d a n g a n , publikasi dan dokumentasi peraturan perundang-undangan daerah, serta pemberian pertimbangan, bantuan, perlindungan, penelitian d a n pengembangan hukum. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro H u k u m m e m p u n y a i f u n g s i : a. penyusunan, dan p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n anggaran biro h u k u m ; b. penyiapan, perumusan, penyusunan, penyelarasan, harmonisasi, dan pengundangan peraturan perundang- undangan daerah; c. penelitian, p e n g e m b a n g a n , dan evaluasi h u k u m ; d. penyusunan dan evaluasi naskah kerjasama; e. pendokumentasian peraturan perundang-undangan; f. publikasi peraturan p e r u n d a n g - u n d a n g a n d a e r a h ; g. penyelenggaraan kepustakaan hukum; h. pemberian pertimbangan, bantuan, dan perlindungan hukum kepada pimpinan, perangkat daerah dan pegawai d a e r a h ; i. p e n g o o r d i n a s i a n p e m b i n a a n p e n y i d i k p e g a w a i n e g e r i sipil; j. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan biro h u k u m ; d a n k. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. P a s a l 13 (1) S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro H u k u m , s e b a g a i b e r i k u t : a. Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, terdiri dari : 1. Subbagian Peraturan Daerah; 2. Subbagian Peraturan Pelaksanaan; 3. Subbagian Perundang-undangan dan Pengundangan. b. B a g i a n P e l a y a n a n a n H u k u m , terdiri d a r i : 1. Subbagian Sengketa Hukum; 2. Subbagian Bantuan Hukum; 3. Subbagian Pembinaan Penyidik P e g a w a i Negeri Sipil.
  • 13. c. Bagian Penelitian d a n P e n g e m b a n g a n H u k u m , dan K e r j a s a m a , terdiri d a r i : 1. Subbagian Penelitian H u k u m ; 2. Subbagian Pengembangan Hukum; 3. Subbagian Naskah Kerjasama. d . B a g i a n D o k u m e n t a s i d a n P u b l i k a s i H u k u m , terdiri d a r i : 1. Subbagian Dokumentasi Hukum; 2. Subbagian Publikasi Hukum; 3. Subbagian Tata U s a h a Biro. (2) B a g a n susunan organisasi Biro H u k u m s e b a g a i m a n a t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n I I P e r a t u r a n D a e r a h ini. Paragraf 8 Biro O r g a n i s a s i d a n T a t a l a k s a n a Pasal 14 (1) Biro Organisasi d a n T a t a l a k s a n a m e m p u n y a i t u g a s m e l a k s a n a k a n perumusan, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi k e l e m b a g a a n , ketatalaksanaan, pelayanan publik, analisis j a b a t a n , analisis b e b a n kerja d a n pelaporan, pengelolaan k e p e g a w a i a n sekretariat d a e r a h , serta pengoordinasian kebijakan pengelolaan kepegawaian d a n sistem informasi d a e r a h . (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada a y a t (1), Biro O r g a n i s a s i d a n T a t a l a k s a n a m e m p u n y a i fungsi: a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja d a n anggaran biro o r g a n i s a s i d a n t a t a l a k s a n a ; b. perumusan kebijakan penataan kelembagaan, ketatalak­ sanaan, pelayanan publik, analisis jabatan, analisis beban kerja, d a n p e l a p o r a n ; c. pelaksanaan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, p e l a y a n a n p u b l i k , a n a l i s i s j a b a t a n , a n a l i s i s b e b a n k e r j a , dan pelaporan; d. pembinaan k e l e m b a g a a n , ketatalaksanaan, pelayanan publik, a n a l i s i s j a b a t a n , a n a l i s i s b e b a n kerja, d a n p e l a p o r a n ; e. pemantauan k e l e m b a g a a n , ketatalaksanaan, pelayanan publik, a n a l i s i s j a b a t a n , a n a l i s i s b e b a n kerja, d a n p e l a p o r a n ; f. evaluasi kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik, a n a l i s i s j a b a t a n , a n a l i s i s b e b a n kerja, d a n p e l a p o r a n ; g. penyusunan, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi tata naskah dinas, kode, stempel, kop n a s k a h d i n a s d a n p a p a n n a m a s a t u a n kerja p e r a n g k a t d a e r a h / u n i t kerja p e r a n g k a t daerah; h. penyusunan, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi pakaian dinas dan atributnya;
  • 14. i. pembakuan/standarisasi perlengkapan/peralatan kerja dan penataan ruang kantor; j. p e n y u s u n a n l a p o r a n a k u n t a b i l i t a s kinerja s e k r e t a r i a t d a e r a h ; k. pengelolaan k e p e g a w a i a n sekretariat d a e r a h ; I. pengoordinasian kebijakan pengelolaan kepegawaian dan sistem informasi d a e r a h ; m. pengoordinasian, penghimpunan, dan penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah; n. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro o r g a n i s a s i d a n t a t a l a k s a n a ; d a n o. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 15 (1) Susunan organisasi Biro Organisasi dan Tatalaksana, sebagai berikut: a. BagianKelembagaan, t e r d i r i d a r i ; 1. Subbagian Kelembagaan Staf dan Wilayah; 2. Subbagian Kelembagaan Dinas; 3. Subbagian Kelembagaan Lembaga Teknis D a e r a h d a n Perusahaan D a e r a h . b. Bagian Tatalaksana d a n Pelayanan Publik, terdiri d a r i : 1. Subbagian Sistem d a n Prosedur Kerja. 2. S u b b a g i a n P e l a y a n a n Publik. 3 . S u b b a g i a n S t a n d a r i s a s i S a r a n a Kerja d a n T a t a Ruang Kerja. c. Bagian Analisis Jabatan dan Kepegawaian Sekretariat daerah, terdiri dari: 1. Subbagian Analisis Jabatan Struktural; 2. Subbagian Analisis Jabatan Fungsional d a n Analisis B e b a n Kerja; 3. Subbagian Kepegawaian Sekretariat daerah. d. Bagian Informasi dan Pelaporan, terdiri dari : 1. Subbagian Informasi; 2. Subbagian Pelaporan; 3. S u b b a g i a n Tata U s a h a Biro. ( 2 ) Bagan susunan organisasi Biro Organisasi dan Tatalaksana sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini. Paragraf 9 Biro K e p a l a D a e r a h d a n K e r j a s a m a L u a r N e g e r i Pasal 16 (1) Biro Kepala Daerah d a n Kerjasama Luar Negeri m e m p u n y a i t u g a s melaksanakan administrasi pimpinan, keprotokolan, kerjasama luar negeri, pelayanan t a m u , dan perjalanan dinas.
  • 15. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai fungsi : a. p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n anggaran b i r o k e p a l a d a e r a h d a n k e r j a s a m a luar n e g e r i ; b. perumusan kebijakan administrasi p i m p i n a n , keprotokolan, k e r j a s a m a luar n e g e r i , p e l a y a n a n t a m u , d a n p e r j a l a n a n d i n a s ; c. pengoordinasian kebijakan keprotokolan, kerjasama luar negeri, pelayanan t a m u , dan perjalanan dinas; d. pelaksanaan administrasi p i m p i n a n , k e p r o t o k o l a n , k e r j a s a m a luar negeri, pelayanan t a m u , d a n perjalanan dinas; e. penyiapan bahan sambutan pimpinan; f. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro k e p a l a d a e r a h d a n k e r j a s a m a l u a r n e g e r i ; dan g. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 17 (1) Susunan organisasi Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri, sebagai berikut: a. B a g i a n Tata Usaha P i m p i n a n , terdiri d a r i : 1. Subbagian Tata Usaha, dan Keuangan Gubernur dan Wakil Gubernur; 2. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Daerah dan Deputi; 3. Subbagian Tata Usaha Biro. b. Bagian Pelayanan Korps Diplomatik dan Perjalanan Dinas, terdiri dari : 1. Subbagian Pelayanan Korps Diplomatik; 2. Subbagian Pelayanan T a m u ; 3. Subbagian Perjalanan Dinas. c. B a g i a n K e r j a s a m a L u a r N e g e r i , terdiri dari : 1. S u b b a g i a n Kerjasama Sister City; 2. Subbagian Organisasi dan Event Internasional; 3. Subbagian Kerjasama Teknik d a n Jasa E k o n o m i . d. B a g i a n P r o t o k o l , terdiri d a r i : 1. Subbagian Penjadwalan Acara; 2. Subbagian Pelaksanaan Acara; 3. Subbagian Sarana Acara. ( 2 ) B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro K e p a l a D a e r a h d a n K e r j a s a m a Luar Negeri sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan D a e r a h ini.
  • 16. Paragraf 10 Asisten Perekonomian dan Administrasi Pasal 18 Asisten Perekonomian d a n Administrasi m e m p u n y a i tugas m e m b a n t u Sekretaris Daerah dalam : a. memimpin penyelenggaraan administrasi perekonomian, pengelolaan k e u a n g a n d a n aset sekretariat d a e r a h , dan tata u s a h a pemerintah daerah; b. mengoordinasikan penyusunan kebijakan kepariwisataan, kebudayaan, usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, perdagangan, pertanian, kelautan, kehutanan, ketahanan pangan, penanaman modal, ketenagakerjaan, dan transmigrasi; c. mengoordinasikan pelaksanaan tugas kepariwisataan, kebudayaan, usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha mikro, kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n , k e h u t a n a n , ketahanan pangan, penanaman modal, ketenagakerjaan, dan transmigrasi; d. mengendalikan pelaksanaan tugas kepariwisataan, kebudayaan, usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha mikro, kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n , k e h u t a n a n , ketahanan pangan, penanaman modal, ketenagakerjaan, dan transmigrasi; e . m e l a k s a n a k a n t u g a s lain y a n g d i b e r i k a n s e k r e t a r i s d a e r a h ; d a n f. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. Pasal 19 Asisten Perekonomian dan Administrasi mengoordinasikan : a. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan; b. Dinas Perindustrian d a n Energi; c. Dinas Kelautan dan Pertanian; d. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; e. Dinas Perhubungan; f. D i n a s T e n a g a Kerja d a n T r a n s m i g r a s i ; d a n g. Badan Penanaman Modal dan Promosi.
  • 17. Paragraf 11 Biro Perekonomian Pasal 20 (1) Biro P e r e k o n o m i a n m e m p u n y a i t u g a s m e l a k s a n a k a n p e r u m u s a n k e b i j a k a n serta m e n g o o r d i n a s i k a n , m e m a n t a u , m e n g e v a l u a s i d a n membina penyelenggaraan kebijakan kepariwisataan, kebudayaan, ketenagakerjaan, transmigrasi, usaha perhubungan, p e r i n d u s t r i a n , e n e r g i , k o p e r a s i , u s a h a m i k r o , k e c i l d a n menengah, p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , kelautan, kehutanan, ketahanan pangan, penanaman modal dan promosi. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) , B i r o P e r e k o n o m i a n mempunyai f u n g s i : a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran biro perekonomian; b. perumusan kebijakan penyelenggaraan t u g a s kepariwisataan, kebudayaan, ketenagakerjaan, transmigrasi, usaha p e r h u b u n g a n , p e r i n d u s t r i a n , e n e r g i , k o p e r a s i , usaha m i k r o , kecil dan m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , pertanian, kelautan, kehutanan, ketahanan pangan, penanaman modal, dan promosi; c. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan kepariwisataan, kebudayaan, ketenagakerjaan, transmigrasi, usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha mikro, kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n , kehutanan, ketahanan pangan, penanaman modal, dan promosi; d . pemantauan dan p e n g e v a l u a s i a n pelaksanaan kebijakan kepariwisataan, kebudayaan, ketenagakerjaan, transmigrasi, usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha m i k r o , kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n , kehutanan, ketahanan pangan, penanaman modal, dan promosi; e. pembinaan pelaksanaan kebijakan kepariwisataan, kebudayaan, ketenagakerjaan, transmigrasi, usaha perhubungan, perindustrian, energi, koperasi, usaha mikro, kecil d a n m e n e n g a h , p e r d a g a n g a n , p e r t a n i a n , k e l a u t a n , kehutanan, ketahanan pangan, penanaman modal, dan promosi; f. perumusan, pemantauan, dan pengendalian kebijakan ekonomi mikro dan ekonomi makro daerah; g. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro p e r e k o n o m i a n ; d a n h. p e l a p o r a n , d a n p e r t a n g g u n g j a w a b a n pelaksanaan t u g a s d a n
  • 18. Pasal 21 (1) S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro P e r e k o n o m i a n , s e b a g a i b e r i k u t : a . B a g i a n K o p e r a s i , U s a h a Mikro, K e c i l d a n M e n e n g a h , I n d u s t r i , E n e r g i , d a n P e r d a g a n g a n , terdiri d a r i : 1. Subbagian Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 2. S u b b a g i a n Industri d a n Energi; 3. Subbagian Perdagangan dan Perpasaran; b. Bagian P e n a n a m a n M o d a l , P r o m o s i , d a n B a d a n U s a h a Milik D a e r a h , terdiri d a r i : 1. Subbagian Penanaman Modal dan Promosi; 2 . S u b b a g i a n B a d a n U s a h a Milik D a e r a h ; 3. S u b b a g i a n Tata U s a h a Biro. c. Bagian Usaha Perhubungan, Pariwisata, dan Ketenagakerjaan, terdiri d a r i : 1. Subbagian Usaha Perhubungan; 2. Subbagian Pariwisata dan K e b u d a y a a n ; 3. Subbagian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. d. Bagian Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan, terdiri dari: 1. Subbagian Kelautan; 2. Subbagian Pertanian dan Kehutanan; 3. Subbagian Ketahanan Pangan. (2) B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro P e r e k o n o m i a n sebagaimana t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n I I P e r a t u r a n D a e r a h ini. Paragraf 12 Biro U m u m Pasal 22 (1) Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan perumusan, pelaksanaan, dan pembinaan ketatausahaan pemerintah daerah, pengelolaan keuangan, kerumahtanggaan dan aset sekretariat d a e r a h , serta p e n g a m a n a n komplek balaikota. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro U m u m m e m p u n y a i f u n g s i : a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja d a n anggaran biro u m u m ; b. perumusan kebijakan ketatausahaan pemerintah daerah, pengelolaan keuangan, kerumahtanggaan, dan aset sekretariat d a e r a h , serta p e n g a m a n a n komplek b a l a * o t a ;
  • 19. c. pelaksanaan k e t a t a u s a h a a n p e m e r i n t a h d a e r a h , p e n g e l o l a a n keuangan, kerumahtanggaan, dan aset sekretariat daerah serta p e n g a m a n a n k o m p l e k b a l a i k o t a ; d. pembinaan ketatausahaan perangkat daerah; e. pengelolaan sandi, dan telekomunikasi balaikota dan rumah dinas; f. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro u m u m ; d a n g. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 23 (1) S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro U m u m , s e b a g a i b e r i k u t : a . B a g i a n T a t a U s a h a D a e r a h , terdiri d a r i : 1. Subbagian Penerimaan dan Pendistribusian Naskah Dinas; 2. Subbagian Pengetikan dan Penaklikan Naskah Dinas; 3. Subbagian Pembinaan Ketatausahaan. b. Bagian Rumah Tangga dan Aset Sekretariat Daerah, terdiri dari: 1. Subbagian Bangunan dan Taman; 2 . S u b b a g i a n M e k a n i k , Listrik, d a n I n s t a l a s i ; 3. Subbagian Aset Sekretariat D a e r a h . c . B a g i a n P e n g a m a n a n B a l a i k o t a , terdiri d a r i : 1. Subbagian Sandi dan Telekomunikasi Balaikota; 2. Subbagian Pengendalian Gangguan Keamanan; 3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro. d. Bagian K e u a n g a n Sekretariat d a e r a h , terdiri dari : 1. Subbagian Program dan Anggaran; 2. Subbagian Administrasi Keuangan; 3. S u b b a g i a n Akuntansi. (2) B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro U m u m sebagaimana tercantum d a l a m l a m p i r a n II P e r a t u r a n D a e r a h ini. Paragraf 13 Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pasal 24 Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam : a. memimpin penyelenggaraan administrasi prasarana dan sarana kota, tata t u a n g , d a n lingkungan hidup; b. mengoordinasikan penyusunan kebijakan pekerjaan umum, k e b e r s i h a n , t a t a r u a n g , p e r t a n a h a n , pengawasan dan penertiban bangunan, perumahan, gedung pemerintah daerah, pertamanan, p e m a k a m a n , d a n lingkungan hidup; «t
  • 20. c. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pekerjaan umum, k e b e r s i h a n , tata r u a n g , p e r t a n a h a n , p e n g a w a s a n d a n p e n e r t i b a n bangunan, perumahan, gedung pemerintah daerah, pertamanan, pemakaman, dan lingkungan hidup; d. mengendalikan pelaksanaan tugas pekerjaan u m u m , kebersihan, tata ruang, pertanahan, pengawasan d a n penertiban bangunan, perumahan, gedung pemerintah daerah, pertamanan, p e m a k a m a n , dan lingkungan hidup; e. m e l a k s a n a k a n t u g a s lain y a n g d i b e r i k a n s e k r e t a r i s d a e r a h ; d a n f. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. Pasal 25 Asisten Pembangunan d a n Lingkungan Hidup mengoordinasikan : a. Dinas Pekerjaan U m u m ; b. Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah; c. Dinas Tata Ruang, d. Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan; e. Dinas Pertamanan dan Pemakaman; f. Dinas Kebersihan; dan g. B a d a n Pengelola Lingkungan Hidup Daerah. P a r a g r a f 14 Biro P r a s a r a n a d a n S a r a n a K o t a Pasal 26 (1) Biro P r a s a r a n a d a n S a r a n a K o t a m e m p u n y a i t u g a s m e l a k s a n a k a n perumusan kebijakan, dan mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi serta membina administrasi pembangunan prasarana kota, sarana kota, p e r u m a h a n , g e d u n g P e m e r i n t a h Daerah, sarana transportasi, dan kelengkapan kota. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro P r a s a r a n a d a n S a r a n a K o t a m e m p u n y a i f u n g s i : a . p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n a n g g a r a n biro p r a s a r a n a d a n s a r a n a k o t a ; b. perumusan kebijakan pembangunan prasarana kota, sarana kota, perumahan, gedung pemerintah daerah, sarana transportasi, d a n kelengkapan kota; c. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan pembangunan prasarana kota, sarana kota, perumahan, gedung p e m e r i n t a h daerah, sarana transportasi, dan kelengkapan kota; d. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan p e m b a n g u n a n prasarana kota, sarana kota, perumahan, gedung p e m e r i n t a h daerah, sarana transportasi, dan kelengkapan kota;
  • 21. e. pembinaan pelaksanaan kebijakan p e m b a n g u n a n prasarana kota, sarana kota, perumahan, g e d u n g pemerintah d a e r a h , sarana transportasi, dan kelengkapan kota; f. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro p r a s a r a n a d a n s a r a n a k o t a ; d a n g. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 27 (1) S u s u n a n o r g a n i s a s i Biro P r a s a r a n a d a n Sarana Kota, sebagai berikut: a . B a g i a n P r a s a r a n a K o t a , terdiri d a r i : 1. Subbagian Jalan dan Jembatan; 2 . S u b b a g i a n T a t a Air. b. Bagian Sarana Kota, terdiri dari : 1. Subbagian Sarana Perumahan dan Gedung Pemda. 2. Subbagian Sarana Transportasi; 3 . S u b b a g i a n Utilitas d a n K e l e n g k a p a n K o t a . c. Bagian Pengendalian dan P e m a n t a u a n P e m b a n g u n a n , terdiri dari: 1. Subbagian Pengendalian Pembangunan; 2. Subbagian Pemantauan Pembangunan; 3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro. (2) B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i Biro P r a s a r a n a d a n S a r a n a K o t a sebagaimana tercantum dalam lampiran II P e r a t u r a n D a e r a h ini. Paragraf 15 Biro Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pasal 28 ( 1 ) Biro T a t a R u a n g d a n L i n g k u n g a n H i d u p m e m p u n y a i t u g a s melaksanakan perumusan kebijakan dan mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi serta membina administrasi penyelenggaraan tata ruang, pertanahan, pertamanan, pemakaman, pengawasan dan penertiban bangunan, kebersihan, dan lingkungan hidup. (2) Untuk menyelenggarakan tugas s e b a g a i m a n a dimaksud pada ayat (1), B i r o T a t a R u a n g d a n L i n g k u n g a n H i d u p m e m p u n y a i f u n g s i : a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja d a n anggaran biro tata r u a n g d a n l i n g k u n g a n h i d u p ;
  • 22. b. perumusan kebijakan penyelenggaraan tata r u a n g , p e r t a n a h a n , pertamanan, pemakaman, pengawasan dan penertiban bangunan, kebersihan, dan lingkungan hidup; c. pengoordinasikan pelaksanaan kebijakan tata ruang, pertanahan, pertamanan, pemakaman, pengawasan dan penertiban bangunan, kebersihan, dan lingkungan hidup; d. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kebijakan tata ruang, pertanahan, pertamanan, pemakaman, p e n g a w a s a n d a n penertiban b a n g u n a n , kebersihan, d a n lingkungan hidup; e. pembinaan pelaksanaan kebijakan tata ruang, p e r t a n a h a n , pertamanan, pemakaman, pengawasan dan penertiban bangunan, kebersihan, d a n lingkungan hidup; f. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro tata r u a n g d a n l i n g k u n g a n h i d u p ; d a n g. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 29 (1) S u s u n a n organisasi Biro T a t a Ruang dan Lingkungan Hidup, terdiri dari: a. B a g i a n P e n a t a a n R u a n g , terdiri d a r i : 1. Subbagian Pengkajian Pemanfaatan Ruang; 2. Subbagian Pengembangan Kawasan. b. Bagian Pengendalian d a n Pemanfaatan R u a n g , terdiri dari : 1 . S u b b a g i a n P e n g e n d a l i a n Fasilitas S o s i a l d a n F a s i l i t a s Umum; 2. Subbagian Pengendalian Bangunan. c. B a g i a n L i n g k u n g a n H i d u p , terdiri dari : 1. Subbagian Pertamanan dan Pemakaman; 2. Subbagian Sanitasi d a n Pencemaran; 3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro. (2) B a g a n susunan organisasi Biro Tata Ruang d a n L i n g k u n g a n H i d u p s e b a g a i m a n a tercantum d a l a m lampiran II Peraturan D a e r a h ini. Paragraf 16 Asisten Kesejahteraan Masyarakat Pasal 30 Asisten Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam : a. m e m i m p i n penyelenggaraan administrasi kesejahteraan sosial, d a n pendidikan dan mental spiritual; b. m e n g o o r d i n a s i k a n penyusunan kebijakan kesehatan, s o s i a l , pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana, perpustakaan, a r s i p , - p e n d i d i k a n , mental spiritual, olahraga, dan p e m u d a ;
  • 23. c. mengoordinasikan pelaksanaan tugas kesehatan, sosial, p e m b e r d a y a a n m a s y a r a k a t d a n p e r e m p u a n , p e r l i n d u n g a n anak, k e l u a r g a b e r e n c a n a , p e r p u s t a k a a n , arsip, p e n d i d i k a n , mental spiritual, o l a h r a g a , d a n p e m u d a ; d. mengendalikan pelaksanaan tugas kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak, keluarga b e r e n c a n a , perpustakaan, arsip, p e n d i d i k a n , m e n t a l spiritual, o l a h r a g a , d a n p e m u d a ; e . m e l a k s a n a k a n t u g a s lain y a n g d i b e r i k a n s e k r e t a r i s d a e r a h ; d a n f. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. Pasal 31 Asisten Kesejahteraan Masyarakat mengoordinasikan : a. Dinas Sosial; b. D i n a s P e n d i d i k a n ; c. D i n a s K e s e h a t a n ; d . Dinas O l a h r a g a d a n P e m u d a ; e. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan P e r e m p u a n , dan Keluarga Berencana; f. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah; g. RSUD; dan h. RSKD. Paragraf 17 Biro K e s e j a h t e r a a n S o s i a l Pasal 32 (1) Biro K e s e j a h t e r a a n Sosial m e m p u n y a i t u g a s m e l a k s a n a k a n perumusan kebijakan serta mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan membina administrasi penyelenggaraan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat dan p e r e m p u a n , perlindungan anak, dan keluarga berencana. (2) Untuk m e n y e l e n g a r a k a n tugas s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a ayat (1), Biro K e s e j a h t e r a a n Sosial m e m p u n y a i f u n g s i : a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja d a n anggaran biro k e s e j a h t e r a a n sosial; b. perumusan kebijakan pelaksanaan kesehatan masyarakat, p e l a y a n a n k e s e h a t a n , sosial, p e m b e r d a y a a n m a s y a r a k a t d a n perempuan, perlindungan anak, d a n keluarga berencana; c. pengoordinasikan pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungag anak, dan keluarga berencana;
  • 24. d. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan a n a k , d a n keluarga berencana; e. pembinaan pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan, sosial, pemberdayaan m a s y a r a k a t d a n p e r e m p u a n , perlindungan anak, dan keluarga b e r e n c a n a ; f. p e n y u s u n a n , monitoring dan evaluasi kebijakan m a k r o sistem k e s e h a t a n d a n s i s t e m k e s e j a h t e r a a n sosial d a e r a h ; g. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro k e s e j a h t e r a a n s o s i a l ; d a n h. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 33 (1) S u s u n a n O r g a n i s a s i Biro K e s e j a h t e r a a n S o s i a l , t e r d i r i d a r i : a. B a g i a n K e s e h a t a n , terdiri d a r i : 1. Subbagian Kesehatan Masyarakat; 2. Subbagian Pelayanan Kesehatan; 3. Subbagian Keluarga Berencana. b . B a g i a n S o s i a l , terdiri d a r i : 1 . S u b b a g i a n P e l a y a n a n d a n Fasilitas S o s i a l ; 2. Subbagian Bantuan Sosial; 3. S u b b a g i a n Tata Usaha Biro. c. B a g i a n P e m b e r d a y a a n , t e r d i r i d a r i : 1. Subbagian Pemberdayaan Masyarakat; 2. Subbagian Pemberdayaan Perempuan; 3. Subbagian Perlindungan Anak. (2) Bagan susunan organisasi Biro Kesejahteraan Sosial s e b a g a i m a n a t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n II P e r a t u r a n Daerah ini. Paragraf 18 Biro P e n d i d i k a n d a n M e n t a l Spiritual Pasal 34 (1) Biro Pendidikan dan Mental Spiritual mempunyai tugas m e l a k s a n a k a n p e r u m u s a n k e b i j a k a n serta m e n g o o r d i n a s i k a n , memantau, mengevaluasi, dan membina administrasi penyelenggaraan pendidikan, keolahragaan, kepemudaan, perpustakaan daerah, kearsipan daerah, dan mental spiritual. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro Pendidikan dan Mental Spiritual m e m p u n y a i f u n g s i : a. p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n anggaran biro p e n d i d i k a n d a n m e n t a l s p i r i t u a l ; %
  • 25. b. perumusan kebijakan penyelenggaraan pendidikan, keolahragaan, kepemudaan, perpustakaan daerah, kearsipan d a e r a h , d a n m e n t a l spiritual; c. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan pendidikan, keolahragaan, kepemudaan, perpustakaan daerah, kearsipan d a e r a h , d a n m e n t a l spiritual; d. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kebijakan pendidikan, keolahragaan, k e p e m u d a a n , perpustakaan d a e r a h , kearsipan daerah, dan mental spiritual; e. pembinaan pelaksanaan kebijakan pendidikan, keolahragaan, kepemudaan, perpustakaan daerah, kearsipan daerah, dan mental spiritual; f. fasilitasi k e g i a t a n m e n t a l s p i r i t u a l ; g. penyusunan, monitoring dan evaluasi kebijakan m a k r o sistem pendidikan, keolahragaan, dan k e p e m u d a a n d a e r a h ; h. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan k e t a t a u s a h a a n biro p e n d i d i k a n d a n m e n t a l s p i r i t u a l ; d a n i. pelaporan, d a n pertanggungjawaban pelaksanaan t u g a s d a n fungsi. Pasal 35 (1) S u s u n a n organisasi Biro Pendidikan d a n Mental Spiritual, s e b a g a i berikut: a . B a g i a n P e n d i d i k a n d a n P e r p u s t a k a a n , terdiri d a r i : 1. Subbagian Pendidikan Dasar; 2. Subbagian Pendidikan Menengah; 3. Subbagian Perpustakaan dan Arsip. b. Bagian Mental S p i r i t u a l , terdiri d a r i : 1. Subbagian Kegiatan Kemasyarakatan; 2. Subbagian L e m b a g a Mental Spiritual; 3 . S u b b a g i a n Fasilitasi K e g i a t a n M e n t a l S p i r i t u a l . c. B a g i a n O l a h r a g a d a n P e m u d a , t e r d i r i d a r i : 1. S u b b a g i a n O l a h r a g a ; 2. Subbagian Pemuda; 3 . S u b b a g i a n T a t a U s a h a Biro. (2) B a g a n susunan o r g a n i s a s i Biro P e n d i d i k a n d a n M e n t a l S p i r i t u a l sebagaimana t e r c a n t u m dalam lampiran II Peraturan D a e r a h ini. Bagian Kedua Sekretariat D P R D Pasal 36 (1) Sekretariat D P R D m e r u p a k a n unsur pelayanan k e p a d a D P R D dalam penyelenggaraan hak, kewajiban, d a n w e w e n a n g n y a . i i
  • 26. [Z) Sekretariat D P R D dipimpin oleh seorang Sekretaris y a n g secara teknis operasional berkedudukan di bawah dan bertanggug j a w a b k e p a d a pimpinan D P R D , d a n secara administratif b e r t a n g g u n g j a w a b kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. (3) Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dikoordinasikan Asisten Pemerintahan. Pasal 37 (1) Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, m e n d u k u n g pelaksanaan tugas dan fungsi D P R D , dan menyediakan serta m e n g o o r d i n a s i k a n tenaga ahli y a n g diperiukan oleh D P R D . (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat D P R D m e m p u n y a i f u n g s i : a . p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n anggaran Sekretariat DPRD; b. penyelengaraan kesekretariatan D P R D ; c. penyelengaraan administrasi keuangan D P R D ; d. fasilitasi rapat anggota D P R D ; e . p e n y e d i a a n d a n p e n g o o r d i n a s i a n t e n a g a ahli y a n g d i p e r l u k a n oleh DPRD; f. pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, d a n ketatausahaan Sekretariat D P R D ; dan g. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 38 (1) S u s u n a n Organisasi Sekretariat D P R D , sebagai b e r i k u t : a. Sekretaris D P R D ; b . B a g i a n P e r s i d a n g a n , terdiri d a r i : 1. S u b b a g i a n Persidangan Pimpinan d a n Panitia; 2. S u b b a g i a n Persidangan Komisi d a n Fraksi; 3. Subbagian Persidangan Paripurna. c . B a g i a n P e r u n d a n g - u n d a n g a n , terdiri d a r i : 1. Subbagian Produk Perundang-undangan; 2. Subbagian Pengkajian dan Evaluasi; 3. Subbagian Rancangan Peraturan Daerah. d. B a g i a n H u b u n g a n Masyarakat, terdiri d a r i ; 1. S u b b a g i a n Protokol dan Perjalanan Dinas; 2. Subbagian Publikasi, Dokumentasi, dan Perpustakaan; 3. Subbagian Pelaporan Masyarakat. e. B a g i a n K e u a n g a n , terdiri dari : 1. Subbagian Program dan Anggaran; 2. S u b b a g i a n Tata Usaha K e u a n g a n ; . 3. Subbagian Perbendaharaan.
  • 27. f. B a g i a n U m u m , t e r d i r i dari : 1. Subbagian Kepegawaian; 2. Subbagian R u m a h Tangga dan K e a m a n a n D a l a m ; 3. Subbagian Tata Usaha Sekretariat D P R D . (2) Bagan susunan organisasi Sekretariat DPRD sebagaimana t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n III P e r a t u r a n D a e r a h i n i . Bagian Ketiga Inspektorat Pasal 39 (1) Inspektorat m e r u p a k a n unsur p e n g a w a s internal penyelenggaraan pemerintahan daerah. (2) Inspektorat dipimpin o l e h seorang Inspektur. (3) Inspektur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung j a w a b langsung kepada Gubernur dan secara teknis administratif mendapat p e m b i n a a n dari S e k r e t a r i s D a e r a h . Pasal 40 (1) Inspektorat melaksanakan tugas pengawasan terhadap p e n y e l e n g g a r a a n urusan p e m e r i n t a h a n daerah dan pengelolaan b a d a n u s a h a milik d a e r a h . (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana d i m a k s u d p a d a ayat (1), Inspektorat m e m p u n y a i f u n g s i : a. penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja d a n anggaran inspektorat; b. perumusan kebijakan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah d a n B U M D ; c. pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah oleh perangkat d a e r a h ; d . p e n g a w a s a n p e n g e l o l a a n b a d a n u s a h a milik d a e r a h ; e. pengawasan pengelolaan keuangan, kepegawaian, d a n barang daerah pada perangkat daerah; f. evaluasi l a p o r a n kinerja d a n a k u n t a b i l i t a s p e r a n g k a t d a e r a h ; g. pemeriksaan dan pengusutan dugaan adanya p e n y i m p a n g a n atau penyalahgunaan w e w e n a n g oleh p e g a w a i ; h. pelaksanaan tindakan awal sebagai p e n g a m a n a n dini t e r h a d a p dugaan adanya penyimpangan yang dapat m e r u g i k a n d a e r a h ; i. fasilitasi d a n koordinasi pemeriksaan o b h a p a r a t pemeriksa eksternal dan/atau internal pemerintah;
  • 28. j. k o o r d i n a s i t i n d a k lanjut hasil p e n g a w a s a n a p a r a t p e n g a w a s a n i n t e r n a l d a n hasil p e m e r i k s a a n e k s t e r n a l p e m e r i n t a h ; k. pelayanan informasi p e n g a w a s a n ; I. p e l a p o r a n hasil p e n g a w a s a n k e p a d a G u b e r n u r ; m. pelaksanaan tugas khusus pengawasan yang diperintahkan oleh Gubernur; n. pengelolaan dan pengamanan dokumen pengawasan; o. koordinasi dan kerjasama dengan pihak yang b e r k o m p e t e n dalam rangka menunjang tugas pengawasan; p. penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan p e r a w a t a n p r a s a r a n a d a n s a r a n a kerja I n s p e k t o r a t ; q. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan inspektorat; dan r. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. Pasal 41 (1) Susunan o r g a n i s a s i I n s p e k t o r a t , s e b a g a i b e r i k u t : a. I n s p e k t u r ; b . S e k r e t a r i a t , terdiri d a r i : 1. Subbagian Umum; 2. Subbagian Program dan Anggaran; 3. Subbagian Keuangan; 4. Subbagian Evaluasi d a n Pelaporan. c. Inspektorat Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus, terdiri dari: 1 . S e k s i T a t a Praja; 2. Seksi Aparatur; 3. Seksi Khusus. d. inspektorat Pembantu Bidang Perekonomian dan Badan U s a h a Milik D a e r a h , terdiri d a r i : 1 . S e k s i Industri, K o p e r a s i , P e r d a g a n g a n , K e l a u t a n , d a n Pertanian; 2. Seksi Transportasi, T e n a g a Kerja, dan T r a n s m i g r a s i ; 3. Seksi B a d a n U s a h a Milik Daerah. e. Inspektorat Pembantu Bidang Keuangan dan Aset, terdiri dari : 1. Seksi Pendapatan Daerah; 2. Seksi Belanja Daerah; 3. Seksi Aset Daerah. f. I n s p e k t o r a t P e m b a n t u B i d a n g P e m b a n g u n a n , terdiri d a r i : 1. Seksi Lingkungan Hidup; 2. Seksi Pekerjaan U m u m ; 3. Seksi Perencanaan, Pembangunan, dan Perumahan. g. Inspektorat Pembantu Bidang Kesejahteraan Masyarakat, terdiri d a r i : 1. Seksi Kesehatan Masyarakat; 2. S e k s i Pendidikan dan O l a h r a g a ; * 3. Seksi Mental Spiritual d a n Sosial.
  • 29. (2) D i s e t i a p Kota A d m i n i s t r a s i d a n K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i d i b e n t u k Inspektorat Pembantu Kota Administrasi dan Inspektorat Pembantu Kabupaten Administrasi. (3) Susunan organisasi Inspektorat Pembantu Kota Administrasi, terdiri d a r i : a. Inspektur P e m b a n t u K o t a A d m i n i s t r a s i ; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pemerintahan dan Khusus; d. Seksi Perekonomian; e. Seksi Keuangan dan Aset; f. Seksi P e m b a n g u n a n ; g. Seksi Kesejahteraan Masyarakat. (4) Susunan organisasi Inspektorat Pembantu Kabupaten A d m i n i s t r a s i , terdiri d a r i : a. Inspektur P e m b a n t u K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i ; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pemerintahan, K e u a n g a n , dan Khusus; d. Seksi Perekonomian d a n P e m b a n g u n a n ; e. Seksi Kesejahteraan Masyarakat. (5) Bagan susunan organisasi Inspektorat sebagaimana tercantum d a l a m l a m p i r a n I V P e r a t u r a n D a e r a h ini. Bagian Keempat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 42 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan pembangunan pemerintahan daerah. (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah d a n bertanggung j a w a b kepada Gubernur melalui Sekretaris D a e r a h . (3) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibantu seorang Wakil Kepala B a d a n . Pasal 43 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas menyusun, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, penyelenggaraan penelitian dan p e n g e m b a n g a n , d a n p e n g e l o l a statistik daerah. i i
  • 30. (2) U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi : a. p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n anggaran badan perencanaan pembangunan daerah; b. perumusan kebijakan perencanaan pembangunan, penelitian d a n p e n g e m b a n g a n serta statistik d a e r a h ; c. p e n g o o r d i n a s i a n p e n y u s u n a n r e n c a n a tata r u a n g w i l a y a h (RTRW), rencana p e m b a n g u n a n jangka panjang daerah (RPJPD), rencana pembangunan jangka menengah daerah ( R P J M D ) , d a n r e n c a n a kerja p e m e r i n t a h d a e r a h ( R K P D ) ; d. p e n y u s u n a n kebijakan u m u m anggaran (KUA) berkoordinasi d e n g a n badan pengelola k e u a n g a n daerah; e. p e n y u s u n a n prioritas d a n p l a f o n a n g g a r a n ( P P A ) b e r k o o r d i n a s i d e n g a n badan pengelola k e u a n g a n daerah; f. p e n g e n d a l i a n k e s e s u a i a n a n t a r a indikator, k i n e r j a RKPD d e n g a n kebijakan kebijakan u m u m anggaran ( K U A ) d a n prioritas dan plafon a n g g a r a n ( P P A ) , output/hasil k e g i a t a n di r e n c a n a kerja s a t u a n kerja p e r a n g k a t d a e r a h ( R e n j a S K P D ) d a n r e n c a n a kerja d a n a n g g a r a n s a t u a n kerja p e r a n g k a t daerah (RKA SKPD); g. pengoordinasian kebijakan perencanaan di bidang pembangunan perekonomian, pembangunan prasarana dan sarana, pembangunan kesejahteraan masyarakat, pembangunan tata praja, pembangunan aparatur dan keuangan; h. pengoordinasian perencanaan pembangunan secara terpadu lintas n e g a r a , lintas d a e r a h , l i n t a s u r u s a n p e m e r i n t a h , a n t a r p e m e r i n t a h d a e r a h d e n g a n p u s a t d a n antar l i n t a s p e l a k u lainnya; i. evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; j. penyelenggaraan pengoordinasian penelitian dan p e n g e m b a n g a n daerah; k. p e n y e l e n g g a r a a n p e n g o o r d i n a s i a n statistik d a e r a h ; I. penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan p e r a w a t a n p r a s a r a n a d a n s a r a n a kerja b a d a n p e r e n c a n a a n pembangunan daerah; m. pemberian dukungan teknis perencanaan pembangunan kepada perangkat daerah; n. pengoordinasian penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah; o. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan badan perencanaan pembangunan d a e r a h ; d a n p. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
  • 31. Pasal 44 (1) Susunan organisasi Badan Perencanaan P e m b a n g u n a n D a e r a h , sebagai berikut: a. Kepala Badan; b. Wakil Kepala B a d a n ; c. S e k r e t a r i a t , terdiri dari : 1. Subbagian Umum; 2. Subbagian Kepegawaian; 3. Subbagian Program dan Anggaran; 4. Subbagian Keuangan. d. Bidang Kesejahteraan Masyarakat, terdiri dari : 1. Subbidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan; 2. Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, d a n Mental Spritual. e. Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup, terdiri dari : 1. Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Energi, d a n Sumber Daya Alam; 2. Subbidang Pekerjaan U m u m , Perumahan, dan Pertanahan. f. Bidang P e r e k o n o m i a n , terdiri d a r i : 1. Subbidang Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah, d a n Komunikasi dan Informatika; 2. Subbidang Ketahanan Pangan dan Perdagangan. g. B i d a n g P e m e r i n t a h a n , terdiri dari : 1. Subbidang Tata Praja; 2. Subbidang Aparatur. h . B i d a n g P r o g r a m d a n P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n , terdiri d a r i : 1. Subbidang Program; 2. Subbidang Pembiayaan. i. B i d a n g P e n e l i t i a n d a n Statistik, terdiri d a r i ; 1. Subbidang Penelitian d a n P e n g e m b a n g a n Kebijakan; 2 . S u b b i d a n g Statistik D a e r a h . j. B i d a n g P e m b i n a a n P e r e n c a n a a n , terdiri dari : 1. Subbidang Standar dan Pembinaan Perencanaan; 2. Subbidang Pengetahuan dan Keahlian. (2) D i s e t i a p Kota A d m i n i s t r a s i d a n K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i d i b e n t u k Kantor Perencanaan Pembangunan Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi. (3) Susunan organisasi Kantor Perencanaan Pembangunan Kota A d m i n i s t r a s i , terdiri d a r i : a. K e p a l a Kantor; b. Subbagian Tata Usaha d a n Informasi D o k u m e n t a s i ; c. Subbidang Kesejahteraan Masyarakat; d. Subbidang Perekonomian; e. Subbidang Prasarana Sarana Kota d a n L i n g k u n g a n Hidup; f. Subbidang Pemerintahan. t
  • 32. (4) Susunan organisasi Kantor Perencanaan Pembangunan K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i , terdiri d a r i : a. K e p a l a K a n t o r ; b. S u b b a g i a n T a t a U s a h a d a n I n f o r m a s i D o k u m e n t a s i ; c. S u b b i d a n g K e s e j a h t e r a a n M a s y a r a k a t ; d. S u b b i d a n g P e r e k o n o m i a n ; e. S u b b i d a n g P r a s a r a n a S a r a n a K o t a d a n L i n g k u n g a n H i d u p ; f. Subbidang Pemerintahan. (5) Bagan susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran V Peraturan D a e r a h ini. Bagian Kelima Dinas Paragraf 1 D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil Pasal 45 (1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. (2) D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil d i p i m p i n o l e h s e o r a n g Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab k e p a d a Gubernur melalui Sekretaris Daerah. (3) D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil d a l a m m e l a k s a n a k a n tugas dan fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten Pemerintahan. Pasal 46 (1) D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil m e m p u n y a i tugas m e l a k s a n a k a n u r u s a n k e p e n d u d u k a n d a n p e n c a t a t a n sipil. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada a y a t (1), D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil m e m p u n y a i fungsi: a . p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja dan anggaran dinas k e p e n d u d u k a n d a n pencatatan sipil; b. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan kependudukan d a n pencatatan s i p i l ; *
  • 33. c. penyelenggaraan koordinasi administrasi k e p e n d u d u k a n ; d. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data k e p e n d u d u k a n ; e. pengawasan dan pengendalian mobilitas p e n d u d u k ; f. pelayanan administrasi k e p e n d u d u k a n t e r m a s u k p e l a y a n a n y a n g bersifat k h u s u s d a n p e n d u d u k r e n t a n a d m i n i s t r a s i kependudukan; g . pemungutan, penatausahaan, penyetoran, p e l a p o r a n , d a n pertanggungjawaban penerimaan retribusi pelayanan k e p e n d u d u k a n d a n p e n c a t a t a n sipil; h. pengembangan dan evaluasi pelaksanaan sistem administrasi kependudukan; i. penegakan peraturan perundang-undangan di bidang k e p e n d u d u k a n d a n p e n c a t a t a n sipil; j. penyelesaian permasalahan administrasi k e p e n d u d u k a n ; k. pembinaan dan p e n g e m b a n g a n peran serta masyarakat d a l a m administrasi k e p e n d u d u k a n ; I. p e m b i n a a n dan p e n g e m b a n g a n t e n a g a f u n g s i o n a l d a n t e n a g a t e k n i s k e p e n d u d u k a n d a n p e n c a t a t a n sipil; m. penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan d a n perawatan prasarana dan sarana kependudukan dan p e n c a t a t a n sipil; n. pemberian dukungan teknis kepada masyarakat d a n perangkat daerah; o. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan dinas k e p e n d u d u k a n dan p e n c a t a t a n sipil; d a n p. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas d a n fungsi. Pasal 47 (1) S u s u n a n organisasi Dinas K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil, sebagai berikut: a. Kepala Dinas; b . S e k r e t a r i a t , terdiri d a r i : 1. Subbagian U m u m ; 2. Subbagian Kepegawaian; 3. Subbagian Program dan Anggaran; 4. Subbagian Keuangan. c . B i d a n g P e n d a f t a r a n P e n d u d u k , terdiri d a r i ; 1. S e k s i Identitas P e n d u d u k ; 2. Seksi Mutasi Penduduk; 3. Seksi Penduduk Rentan Administrasi K e p e n d u d u k a n . d . B i d a n g P e n c a t a t a n S i p i l , terdiri d a r i : 1. Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian; 2. Seksi Pencatatan Perkawinan dan Perceraian; 3. Seksi Pelaporan Pencatatan Luar Negeri, Mutasi, dan Pembatalan Akta. e . B i d a n g D a t a d a n I n f o r m a s i , terdiri d a r i : 1. Seksi Pengembangan Administrasi Kependudukan" 2 . S e k s i Statistik V i t a l ; 3. Seksi Pemanfaatan Data dan Informatj. i i
  • 34. f. Bidang Penertiban d a n Kerjasama K e p e n d u d u k a n , terdiri dari : 1. Seksi Penertiban; 2. Seksi Kerjasama Mobilitas K e p e n d u d u k a n ; . 3. Seksi P e n y u l u h a n . (2) Di setiap Kota Administrasi d a n K a b u p a t e n Administrasi dibentuk S u k u Dirias K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n S i p i l . (3) Susunan organisasi Suku Dinas Kependudukan d a n Pencatatan Sipil K o t a A d m i n i s t r a s i terdiri dari : a. Kepala Suku Dinas; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pendaftaran Penduduk; d. Seksi Pencatatan Sipil; e. Seksi Data dan Informasi; f. Seksi Penertiban dan Kerjasama Kependudukan. (4) Susunan organisasi Suku Dinas K e p e n d u d u k a n d a n Pencatatan Sipil K a b u p a t e n A d m i n i s t r a s i terdiri d a r i : a. Kepala Suku Dinas; b. Subbagian Tata Usaha; c. S e k s i P e n d a f t a r a n P e n d u d u k d a n Pencatatan S i p i l ; d. Seksi Penertiban. (5) Di setiap K e c a m a t a n dibentuk Seksi Dinas K e p e n d u d u k a n d a n Pencatatan Sipil. (6) D i s e t i a p K e l u r a h a n , D i n a s K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil mempunyai Satuan Pelayanan Registrasi K e p e n d u d u k a n dipimpin oleh Kepala Satuan Pelayanan y a n g bukan m e r u p a k a n j a b a t a n eselon. (7) Bagan susunan organisasi Dinas K e p e n d u d u k a n d a n P e n c a t a t a n Sipil s e b a g a i m a n a t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n V I P e r a t u r a n D a e r a h ini. Paragraf 2 Dinas P e m a d a m Kebakaran dan Penanggulangan B e n c a n a Pasal 48 (1) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana.
  • 35. (2) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang b e r k e d u d u k a n di b a w a h dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. (3) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana dalam melaksanakan tugas d a n fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten Pemerintahan. Pasal 49 (1) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana mempunyai tugas melaksanakan pencegahan, pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas P e m a d a m Kebakaran d a n Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi: a. p e n y u s u n a n , d a n p e l a k s a n a a n r e n c a n a kerja d a n a n g g a r a n dinas pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana; b. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pencegahan, pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana; c. pelaksanaan upaya pencegahan, pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana; d. pertolongan pertama dan penyelamatan pada kebakaran dan kejadian bencana termasuk pelaksanaan pelayanan ambulans darurat dan/atau evakuasi; e. pengawasan dan pengendalian peredaran barang dan bahan yang mudah terbakar; f. pengadaan, pemeliharaan, perawatan dan pemanfaatan s u m b e r air d a n / a t a u b a h a n - b a h a n l a i n , p r a s a r a n a d a n s a r a n a pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana; g. pemberdayaan masyarakat di bidang usaha p e n c e g a h a n , pemadaman kebakaran, dan penanggulangan bencana; h. pemegang komando dan koordinasi dalam operasi pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana; i. penelitian dan pengujian bahan kebakaran di laboratorium; j. penyelidikan sebab-sebab kebakaran atau bencana lain b e k e r j a s a m a d e n g a n i n s t a n s i terkait; k. pengoordinasian dan bimbingan teknis upaya pencegahan, pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana pada instansi pemerintah, swasta dan/atau masyarakat; I. pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dan/atau tenaga bantuan pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana; m. monitoring dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan sistem proteksi kebakaran dan penyelamatan jiwa pada gedung/kantor pemerintah/swasta/masyarakat-
  • 36. n. standarisasi prasarana dan sarana pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana baik pemerintah, masyarakat maupun swasta; o. penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kebakaran dan penanggulangan bencana; p. penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan d a n perawatan prasarana dan sarana p e m a d a m kebakaran d a n penanggulangan bencana; q. pemberian d u k u n g a n teknis kepada masyarakat d a n perangkat daerah; r. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan dinas pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana; dan s. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas d a n fungsi. Pasal 50 (1) Susunan organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, sebagai b e r i k u t : a. Kepala Dinas; b . Sekretariat, terdiri d a r i : 1. Subbagian U m u m ; 2. Subbagian Kepegawaian; 3. Subbagian Program dan Anggaran; 4 . S u b b a g i a n Keuangan. c. Bidang P e n c e g a h a n Kebakaran, terdiri d a r i ; 1. Seksi Bina T e k n i s P e n c e g a h a n ; 2. Seksi Inspeksi; 3. Seksi Penindakan. d. B i d a n g O p e r a s i , terdiri d a r i : 1. Seksi Rencana Operasi; 2. Seksi Bantuan Operasi Penyelamatan; 3. Seksi Pengendalian Operasi. e . B i d a n g Sarana, terdiri dari: 1. Seksi P e n g a d a a n ; 2. Seksi Pergudangan dan Distribusi; 3. Seksi Pengendalian Sarana. f. Bidang Penanggulangan Bencana, terdiri dari: 1. Seksi Pra B e n c a n a ; 2. Seksi Tanggap Darurat; 3. Seksi Pasca Bencana. g. Bidang Partisipasi Masyarakat, terdiri dari: 1. Seksi Informasi d a n Publikasi; 2. Seksi Ketahanan; 3. Seksi Kerjasama d a n Korps Musik. (2) Di setiap Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi dibentuk Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.