1.
Acara Formal Contoh :
upacara kemerdekaan,
kenegaraaan, pelantikan dan sertijab
,dll.
Kontrol Suara : Kecepatan • Nada •
Volume • Power
2. Acara Semiformal Contoh :
peringatan nuzulul quran.
maulud nabi, penghargaan ,
pernikahan dll.
Kontrol Suara : Natural – lambat
: Rendah : Kuat : Kuat : Khidmat
3. Acara Non Formal/Hiburan
Contoh : ulang tahun, konser
musik ,dll.
Kontrol Suara : Kadang agak
cepat Nada : Fluktuatif Volume :
Kuat Power :
4. Peran MC yaitu memfasilitasi acara
dan memastikannya terlaksana tanpa
hambatan.
Peran penting MC diringkas dalam
istilah TIM, yakni Time, Introducer,
dan Mood Setter.
5. Time – MC adalah “raja program”
(the king of the programme). MC
bertanggung jawab atas waktu dan
urutan acara. Kendali acara di
tangan MC. MC bertanggung jawab
untuk memastikan acara dimulai dan
diakhiri tepat waktu
6. Introducer – MC mengenal
pembicara, pengisi acara, lebih
dari audiens. Sukses sebuah
acara sangat ditentukan oleh
pengenalan audiens terhadap
pengisi acara –kredibilitas, latar
belakang, dan kualitasnya.
7. Mood Setter – MC adalah pemimpin
audiens. MC memberikan “komando”
tepuk tangan dan apresiasi kepada
pengisi acara. MC menjadi pemandu
audiens, pembangkit antusiasme. Jika
MC melakukannya dengan baik, maka
audiens akan mengikuti “komando”
untuk bereaksi dan menilai pengisi acara
8. Be Enthusiastic! – Tunjukkan semangat,
gairah, ceria! Sikap demikian akan
menular kepad audiens.
Be Proactive – MC adalah pengendali
acara. Tahu apa yang harus dilakukan
dan pastikan itu akan dilakukan. MC
adalah jembatan bagi setiap orang
(penonton dan pembicara, pembicara
dan organizer, organizer dan timer, dll).
9. Be Early – Tiba di tempat acara lebih
awal, sebelum tamu pertama tiba,
sehingga logistik dan teknis (seperti
tes mikrofon dan sound system)
dapat dipersiapkan sebaik mungkin.
MC pun bisa bertemu dengan para
pihak (panitia) dan mendiskusikan
masalah (jika ada) tentang apa pun
yang perlu dilakukan.
10. Be Professional – Jangan makan,
minum, atau merokok di atas
panggung. MC adalah bagian
dari “wajah” acara. MC juga
merepresentasikan panitia yang
harus menjaga sopan-santun,
tatakrama, dan kesan positif bagi
audiens.
11. Be Prepared – Kenali detail
acara dan persiapkan catatan jika
perlu. Hafalkan susunan acara jika
perlu. Menghafal susunan acara itu
lebih baik! MC diperbolehkan untuk
memegang beberapa “kartu catatan”
(note card), kertas berisi catatan apa
pun yang diperlukan, atau “isyarat
kartu” (cue card).
12. Apologies – Kesalahan mungkin
(dan akan) terjadi dari waktu ke
waktu. Minta maaf dan lanjutkan!
Tetap tenang dan lanjutkan acara!
Toh audiens hadir di sana bukan
untuk mendengar permintaan maaf
MC. Mereka ada di sana untuk
mengikuti acara.