sebuah percontohan sinergi dgn seamolec yg akan di kembangkan di Amik jakarta - joint program antara seamolec dan amik utk mendidik d3 teknisi pemrograman dan broadcasting dan industri, mohon masukan sdan saran..penilaian...dgn pola serupa...
Roket Cuka Sederhana, dibuat dengan menggabungkan 2 konsep sekaligus. Yakni konsep kekekalan momentum pada fisika, dan reaksi asam basa pada kimia. Jika keduanya digabung maka akan menghasilkan tekanan yang berfungsi untuk menerbangkan roket. Ini adalah makalah dari video di bawah ini. Semoga bermanfaat
https://www.youtube.com/watch?v=NZnZtogir6c
Teknologi inovatif ramah lingkungan grasac coconut fiber filterAdi Pratama
Keberadaan detergen dan penggunaannya di zaman modern memang tidak dapat dipungkiri. Memang benar bahwa detergen sangat membantu dalam aktivitas keseharian kita tetapi penggunaan detergen dan air yang berlebihan akan menghasilkan limbah dan dapat merusak keseimbangan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, alangkah lebih baik apabila limbah air detergen yang dihasilkan tersebut dikelola dan dimanfaatkan kembali agar layak untuk keperluan MCK.
Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan mengkaji dan menganalisa pengaruh serta tingkat keefektifan dari Grasac Coconut Fiber Filter. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan dan kemudian melakukan analisa visual dan interpretasi data dari hasil yang didapatkan serta penelitian laboratorium untuk menguji hasil filtrasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah air detergen setelah difilter menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, yakni sesuai dengan parameter kualitas air bersih menurut aturan PERMENKES 416/MENKES/PER/IX/1990.
Penulis menyarankan agar masyarakat dapat mengelola limbah air detergen dengan menggunakan Grasac Coconut Fiber Filter agar layak digunakan untuk keperluan MCK. Serta kepada pemerintah dapat memberikan sosialisasi dan penanganan terhadap pencemaran limbah air detergen dengan menggunakan Grasac Coconut Fiber Filter sehingga dapat diterapkan untuk keperluan MCK.
sebuah percontohan sinergi dgn seamolec yg akan di kembangkan di Amik jakarta - joint program antara seamolec dan amik utk mendidik d3 teknisi pemrograman dan broadcasting dan industri, mohon masukan sdan saran..penilaian...dgn pola serupa...
Roket Cuka Sederhana, dibuat dengan menggabungkan 2 konsep sekaligus. Yakni konsep kekekalan momentum pada fisika, dan reaksi asam basa pada kimia. Jika keduanya digabung maka akan menghasilkan tekanan yang berfungsi untuk menerbangkan roket. Ini adalah makalah dari video di bawah ini. Semoga bermanfaat
https://www.youtube.com/watch?v=NZnZtogir6c
Teknologi inovatif ramah lingkungan grasac coconut fiber filterAdi Pratama
Keberadaan detergen dan penggunaannya di zaman modern memang tidak dapat dipungkiri. Memang benar bahwa detergen sangat membantu dalam aktivitas keseharian kita tetapi penggunaan detergen dan air yang berlebihan akan menghasilkan limbah dan dapat merusak keseimbangan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, alangkah lebih baik apabila limbah air detergen yang dihasilkan tersebut dikelola dan dimanfaatkan kembali agar layak untuk keperluan MCK.
Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan mengkaji dan menganalisa pengaruh serta tingkat keefektifan dari Grasac Coconut Fiber Filter. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan dan kemudian melakukan analisa visual dan interpretasi data dari hasil yang didapatkan serta penelitian laboratorium untuk menguji hasil filtrasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah air detergen setelah difilter menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, yakni sesuai dengan parameter kualitas air bersih menurut aturan PERMENKES 416/MENKES/PER/IX/1990.
Penulis menyarankan agar masyarakat dapat mengelola limbah air detergen dengan menggunakan Grasac Coconut Fiber Filter agar layak digunakan untuk keperluan MCK. Serta kepada pemerintah dapat memberikan sosialisasi dan penanganan terhadap pencemaran limbah air detergen dengan menggunakan Grasac Coconut Fiber Filter sehingga dapat diterapkan untuk keperluan MCK.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
2. DATA YANG DIPERLUKAN
2
1. Dokumen Penetapan Kinerja (IKK) unit
kerja.
2. Data kelompok kegiatan penelitian
beserta jumlah dan jenjang peneliti
existing.
3. Butir Kegiatan Hasil Kerja Lembaga Litbang
3
No. Butir Kegiatan Hasil Kerja Keterangan
1. Pemakalah di pertemuan Ilmiah Terindeks Global
Pemakalah di pertemuan ilmiah dengan prosiding yang diterbitkan oleh
penerbit minimal terindeks Scopus
2. Pemakalah di pertemuan ilmiah eksternal instansi Pemakalah di pertemuan ilmiah dengan peserta dari beberapa instansi
3. KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terindeks global bereputasi Jurnal ilmiah minimal terindeks Scopus
4. KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi nasional Jurnal ilmiah terakreditasi oleh LIPI atau Dikti
5. KTI diterbitkan di prosiding ilmiah terindeks global
Prosiding pertemuan ilmiah diterbitkan oleh penerbit minimal terindeks
Scopus
6. KTI diterbitkan di prosiding ilmiah nasional Prosiding pertemuan ilmiah diterbitkan oleh penerbit yang tidak terindeks
7. Buku Ilmiah diterbitkan oleh penerbit eksternal
Penerbit nasional anggota IKAPI atau internasional atau berstatus
Publishing Houses. Termasuk penerbit yang berdiri sendiri dalam suatu
instansi.(Contoh: LIPI Press, IAARD, dll)
8. Buku Ilmiah diterbitkan oleh penerbit internal Penerbit yang tidak memenuhi salah satu kriteria nomor 7
9. Transaksi lisensi dengan mitra global Mitra berstatus PMA atau diluar Indonesia
10. Transaksi lisensi dengan mitra nasional Mitra berstatus PMDN/PT
11. Transaksi lisensi dengan mitra lokal Mitra berstatus UMKM, CV
12. Kekayaan intelektual bersertifikat yang telah dikabulkan Paten Granted, Hak Cipta Perangkat Lunak, PVT, Desain Industri
13. Kekayaan intelektual bersertifikat terdaftar Paten, Hak Cipta Perangkat Lunak, PVT, Desain Industri
14. Naskah Akademis (1) Lampiran RUU, Rperpu, RPP
15. Naskah Akademis (2)
Lampiran R Peraturan Lembaga Negara, Rpermen, R Perka, Rperdirjen,
Rkep.Ketua Lembaga Nonstruktural, Rperda
4. KATEGORI DAN BIDANG ILMU
4
Kategorisasi
Kategori I : Hasil kerja untuk jenjang Peneliti Utama dan Madya,
Kategori II : Hasil kerja untuk jenjang Peneliti Muda dan Pertama.
Kelompok Bidang Ilmu
Bidang Ilmu Teknik;
Bidang Ilmu Alam;
Bidang Ilmu Sosial.
5. Butir Kegiatan & Kategorisasi IKK
5
No. Butir Kegiatan Hasil Kerja Kategori
1. Pemakalah di pertemuan Ilmiah Terindeks Global I
2. Pemakalah di pertemuan ilmiah eksternal instansi II
3. KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terindeks global bereputasi I
4. KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi nasional II
5. KTI diterbitkan di prosiding ilmiah terindeks global I
6. KTI diterbitkan di prosiding ilmiah nasional II
7. Buku Ilmiah diterbitkan oleh penerbit eksternal I
8. Buku Ilmiah diterbitkan oleh penerbit internal II
9. Transaksi lisensi dengan mitra global I
10. Transaksi lisensi dengan mitra nasional I
11. Transaksi lisensi dengan mitra lokal II
12. Kekayaan intelektual bersertifikat yang telah dikabulkan I
13. Kekayaan intelektual bersertifikat terdaftar II
14. Naskah Akademis (1) I
15. Naskah Akademis (2) II
6. CONTOH (1)
6
Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Badan Tenaga
Nuklir Nasional (BATAN) memiliki 2 (dua) kelompok
kegiatan penelitian yaitu:
1. Eksplorasi Bahan Galian Nuklir
2. Teknologi Penambangan dan Pengolahan
7. 7
CONTOH (2)
1. Eksplorasi Bahan Galian Nuklir
2. Teknologi Penambangan dan Pengolahan
IKK Vol.
KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi nasional 6
KTI diterbitkan di prosiding ilmiah nasional 4
KTI tidak diterbitkan 7
KTI yang terbit dalam bentuk buku oleh penerbit nasional 1
Peneliti
Utama
Peneliti
Madya
Peneliti
Muda
Peneliti
Pertama
0 2 3 3
Data IKK sebagai berikut: Jumlah peneliti existing:
Data IKK sebagai berikut: Jumlah peneliti existing:
IKK Vol.
Menciptakan pilot project berbasis paten 1
KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi nasional 2
KTI diterbitkan di prosiding ilmiah nasional 2
KTI tidak diterbitkan 2
Peneliti
Utama
Peneliti
Madya
Peneliti
Muda
Peneliti
Pertama
0 0 1 2
8. 8
CONTOH (3)
Langkah 1. Penentuan Kategorisasi
1. Eksplorasi Bahan Galian Nuklir
2. Teknologi Penambangan dan Pengolahan
IKK No.IKK Kategori Vol.
KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi nasional 4 II 6
KTI diterbitkan di prosiding ilmiah nasional 6 II 4
KTI tidak diterbitkan - - 7
KTI yang terbit dalam bentuk buku oleh penerbit
nasional
7 I 1
IKK No.IKK Kategori Vol.
Menciptakan pilot project berbasis paten 13 II 1
KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi nasional 4 II 2
KTI diterbitkan di prosiding ilmiah nasional 6 II 2
KTI tidak diterbitkan - - 2
10. 10
CONTOH (5)
Langkah 3. Menentukan Lowongan Formasi
Jumlah peneliti existing untuk Kegiatan Eksplorasi Bahan Galian Nuklir:
Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama
0 2 3 3
Jumlah peneliti kategori I = 2 Jumlah peneliti kategori II = 6
Formasi = 3 Formasi = 8
Lowongan: 3 – 2 = 1 Lowongan: 8 – 6 = 2
Jumlah peneliti existing untuk Kegiatan Teknologi Penambangan dan Pengolahan:
Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama
0 0 1 2
Jumlah peneliti kategori I = 0 Jumlah peneliti kategori II = 3
0 Formasi = 6
Lowongan : 0 Lowongan: 6 – 3 = 3
11. 11
Kementerian/
Lembaga
Unit Kerja Kegiatan
Kategori I Kategori II
P. Utama P. Madya P. Muda P. Pertama
BATAN
Pusat
Teknologi
Bahan Galian
Nuklir
Eksplorasi Bahan
Galian Nuklir
Total Formasi: 3 Total Formasi: 8
1 2 4 4
Existing
0
(Lowongan 1
orang)
2
3
(Lowongan 1
orang)
3
(Lowongan 1
orang)
Teknologi
Penambangan
dan Pengolahan
Total Formasi: 0 Total Formasi: 6
0 0 4 2
Existing 0 0
1
(Lowongan 3
orang)
2
DST..
Misal..
Total Formasi: 4
2 2
Existing
3
(Kelebihan 1
orang)
2
CONTOH