1. AGROFORESTRI TRADISIONAL
DI WILAYAH HIMALAYA TIMUR:
Sistem Manajemen Lahan yang Mendukung
Pelayanan Lingkungan
oleh:
Budiman
106090101011002
Desy Fadilah A. P 105090101011002
Magister Biologi Reproduksi dan Molekuler,
Universitas Brawijaya, Malang, 2011

2. PENDAHULUAN
Sistem
Pertanian
Agroforestri
Himalaya Timur
Himalaya Timur
(daerah Sikkim)
(daerah Sikkim)
1. Nilai Ekologi
2. Nilai Ekonomi
Pohon naungan
Pohon naungan
(A. nepalensis)
(A. nepalensis)
Cardamom
Memiliki
diversitas sistem
agroforestri
Fungsi:
1. Ekologi
2. Ekonomi
3. Budaya
•
•
Supply nutri
Lahan budidaya

4. AGROFORESTRI KAPULAGA DI SIKKIM, HIMALAYA TIMUR
Tabel 1. Peningkatan area budidaya kepulaga dan pendapatan
yang dihasilkan di Sikkim

5. KEBERLANJUTAN SECARA EKOLOGI DARI AGROFORESTRI KAPULAGA
Tabel 2. Fiksasi nitrogen antara
sistem agroforestri kepulaga-Alnus
nepalensis dan Kepulaga-hutan alami

6. Tabel 5. Karbon tersimpan (t ha-1) pada berbagai sistem budidaya
kapulaga di Sikkim

7. KEBERLANJUTAN SECARA EKONOMI DARI BUDIDAYA KAPULAGA
DALAM SISTEM AGROFORESTRI

8. PERAN BUDIDAYA KAPULAGA DALAM SISTEM AGROFORESTRI
TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN BUDAYA
DAN SPIRITUAL DI SIKKIM
•Sebagai tempat untuk upacara adat
•Menyediakan bahan-bahan untuk keperluan upacara

9. KESIMPULAN
• Sistem agroforestri kapulaga di Sikkim
menyediakan alternatif mata pencaharian
bagi masyarakat pegunungan
• Meningkatkan pendapatan masyarakatnya
• Mengkonservasi lingkungannya
• Meningkatkan layanan lingkungan, budaya
dan spiritual di wilayah tersebut

10. KESIMPULAN
• Sistem agroforestri kapulaga di Sikkim
menyediakan alternatif mata pencaharian
bagi masyarakat pegunungan
• Meningkatkan pendapatan masyarakatnya
• Mengkonservasi lingkungannya
• Meningkatkan layanan lingkungan, budaya
dan spiritual di wilayah tersebut