Peternakan berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca dan pemanasan global. Laporan FAO tahun 2006 menyebutkan bahwa peternakan menghasilkan 18% dari total emisi gas rumah kaca akibat kegiatan manusia, terutama melalui pelepasan metana. Jumlah ternak diperkirakan akan meningkat dua kali lipat hingga tahun 2050 seiring pertumbuhan populasi manusia, sehingga emisi dari sektor peternakan juga
1. PENGARUH (DAMPAK) POPULASI TERNAK
TERHADAP GLOBAL WARMING
Disusun oleh : kelompok 5
Fita ridana
Li hasyim irfan srg
Ghazali
Dewi walchamarani p
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jika dilihat lebih jauh peternakan merupakan suatu usaha
yang sangat menjanjikan untuk kedepannya. Dari fakta yang
ada sangat banyak manusia yang mengkonsumi daging
hewan, setiap hari lebih dari 380 juta hewan setiap hari dan
140 miliar hewan yang dikonsumsi manusia dalam satu tahun.
Dengan peluang yang besar tersebut ternyata peternakan
memiliki kekurangan yang memang bisa dibilang
memprihatinkan, karena semakin banyaknya peternakan yang
tidak bisa memanfaatkan sisa yang tidak terpakai maka akan
semakin banyak pula gas metan yang dihasilkan. Sebagai
calon peternak professional dan menciptakan peternakan
yang ramah.
3. 1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk memberi
tahukan bahwa ada baiknya para peternak ataupun calon
peternak dapat mengetahui kontribusi peternakan dalam
pemanasan global. Selain itupun tujuan penulisan ini
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
Dosen, menambah pengetahuan, dan diharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua.
4. BAB II
PEMBAHASAN
Setiap kali mendiskusikan penyebab perubahan iklim, bahan
bakar fosil menempati urutan teratas. Minyak bumi, gas alam,
dan terutama batu bara memang sumber utama emisi karbon
dioksida (CO2) dan gas-gas rumah kaca lainnya (GRK) yang
disebabkan oleh manusia. Tetapi siklus gas rumah kaca dan
mata rantai industri peternakan hewan sebagai makanan
telah disepelekan, padahal kenyataannya industri peternakan
bertanggung jawab terhadap setidaknya setengah dari
seluruh gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia.
Hewan ternak telah dikenal sebagai penyumbang gas rumah
kaca utama. Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB
(FAO) tahun 2006 yang telah dikutip secara luas,
memperkirakan emisi yang setara dengan 7.516 juta metrik
ton ekuivalen CO2 (CO2e) per tahun, atau 18% emisi gas
rumah kaca dunia setiap tahun yang diakibatkan oleh hewan
ternak, sapi, domba, kambing, unta, kuda, babi, dan unggas.
5. Ancaman utama dari perubahan iklim adalah pertumbuhan populasi
manusia, pertumbuhannya diperkirakan sekitar 35 persen antara
tahun 2006 hingga 2050. Dalam periode yang sama, FAO
memproyeksikan bahwa jumlah peternakan di seluruh dunia akan
meningkat dua kali lipat, sehingga emisi GRK (gas rumah kaca)
akibat peternakan juga akan meningkat kurang lebih dua kali lipat
(atau meningkat sedikit bila semua rekomendasi FAO diterapkan
secara utuh), sementara itu diharapkan bahwa GRK dari industri lain
akan menurun.
Hal ini akan menyebabkan jumlah emisi akibat peternakan bahkan
lebih tidak dapat diterima dibandingkan tingkat bahaya yang
ditetapkan saat ini. Hal ini juga berarti bahwa strategi yang efektif
harus melibatkan penggantian produk peternakan dengan produk
pengganti yang lebih baik, alih-alih hanya mengganti satu produk
daging dengan produk daging lainnya yang dianggap lebih rendah
jejak karbonnya.
6. Diperkirakan 30% daratan bebas es di bumi digunakan untuk
produksi daging, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Mencairnya es di Antartika tidak akan menaikkan
level permukaan air laut, melainkan akan mempercepat siklus
pemanasan global itu sendiri.
Jika dilihat dalam waktu jangka yang lebih pendek, metana
memiliki dampak yang sangat besar. Dan jika berada di
atmosfer dan bereaksi, maka akan lebih besar dampak yang
ditimbulkan. Dengan begitu gas rumah kaca yang dihasilkan
dalam produki daging lebih tinggi daripada transportasi
Di sisi lain efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala
makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini
akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi apabila telah
berlebihan di atmosfer, maka akan mengakibatkan
pemanasan global.
7. BAB III
KESIMPULAN
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Menurut Laporan
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) tahun 2006
peternakan merupakan penyumbang gas rumah kaca utama.
Dengan pengurangan gas metana yang signifikan dari
peternakan di seluruh dunia akan mengurangi GRK secara lebih
cepat dibandingkan penerapan energi terbarukan dan efisiensi
energi.
Efek rumah kaca sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup
supaya tidak dingin, tetapi jika telah berlebihan maka akan
menyebabkan pemanasan global. Dengan menghasilkan
dampak yang besar, peternakan sangat jelas memenuhi syarat
untuk mendapat penanganan khusus dalam perubahan iklim.
Namun semua nya tidak nyata kita menyalahkan peternakan,
karena semua ini kembali kepada kita selaku manusia Dan
masih ada cara agar pemanasan global dapat diminimalisir.