Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Pembelajaran Shalat Berdasarkan Riwayat PPT STANDAR KAIFATU SHOLLI.pptx
1.
2. Alhamdulillah, Luar biasa, bersama kaifa tushalli,
menghidupkan sunnah nabi, Allahu Akbar, Yes
Bagaimana Kabarnya Hari Ini ?
تسويق
Sholat menurut sunnah nabi ?
Kaifa tusholly tuntunannya.
Hadistnya ?
(
يِلَصُأ ْيِن ْوُمُتْيَأَر اَمَك ا ْوُّلَص
)
والدارقطني البخاري رواه
“Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat”
(HR Imam Bukhari &Imam Daruquthni)
3. 01 Amal pertama yang
dihisab
Pasal Satu
Keutamaan Shalat
02 Terhindar dari Neraka,
langsung ke surga
03 Pelindung di Kubur
04 Hidup Sejahtera
05 Meninggikan Derajat 06 Agar Sehat
07 Alat Bermunajat
4. Pasal Dua
Niat
Niat Shalat LimaWaktu
ىَلاَعَت ِهلل ِ
ْرهُّظال َ
ضْرَف يِلَصُأ
Saya shalat fardhu Zhuhur, sebagai… karena Allah ta’ala
ىَلاَعَت ِهلل ِ
ْرصَعْلا َ
ضْرَف يِلَصُأ
Saya shalat fardhu Ashar, sebagai… karena Allah ta’ala
ىَلاَعَت ِهلل ِب ِ
رْغَمْلا َ
ضْرَف يِلَصُأ
Saya shalat fardhu Maghrib, sebagai … karena Allah ta’ala
ىَلاَعَت ِهلل َِاءشِعْلا َ
ضْرَف يِلَصُأ
Saya shalat fardhu Isya’, sebagai… karena Allah ta’ala
ىَلاَعَت ِهلل ِْحبُّصال َ
ضْرَف يِلَصُأ
Saya shalat fardhu subuh, sebagai… karena Allah ta’ala
تسويق
تسويق
5. Niat shalat Zhuhur menjadi Imam
ىَلاَعَت ِّهّـلِّل اًماَمِّإ ِّ
رْهُّالظ َ
ض ْرَف يِّّلَصُأ
Saya shalat fardhu Zhuhur sebagai imam karena Allah ta’ala
Niat shalat Zhuhur menjadi Ma’mum
ىَلاَعَت ِّهّـلِّل اًم ْوُمْأَم ِّ
رْهُّالظ َ
ض ْرَف يِّّلَصُأ
Saya shalat fardhu Zhuhur sebagai ma’mum karena Allah ta’ala
تسويق
تسويق
7. تسويق
2. Jari-jari kaki lurus menghadap kiblat
Gambar:
HR Bukhari no:828 Kitab al Adzan Bab Sunnatul Julus fit Tasyahhud.
HR Abu Dawud no:728 Kitab as Shalat Bab Iftitah as Shalat
8. تسويق
3. Kedua kaki direnggangkan
Gambar:
HR Nasai no:888 Kitab as Shalat Bab al Isbal fis Shalati
9. تسويق
4. Bagi laki-laki mata kaki tidak tertutup celana atau sarung
Gambar:
HR Abu Dawud no:633 Kitab as Shalat Bab al Isbal fis Shalati
HR Nasai no:888 Kitab as Shalat Bab al Isbal fis Shalati
10. تسويق
5. Kepala menunduk dan pandangan mata tertuju ke tempat sujud
Gambar :
HR Baihaqi Kitab as Shalat Bab Laa Yujaawizu
Basharuhu Maudhi’as Shalat (juz 02 hal 283)
11. تسويق
6. Tidak melihat ke atas selama shalat
HR Muslim no: 428 Kitab as Shalat Bab an
Nahyi an Raf’il bashari ila as sama’ fis shalati
13. 1. Pundak merapat ke pundak teman sebelahnya
Gambar:
HR Bukhari no: 725 Kitab al Adzan Bab Ilzaqul Mankib bil mankib wal Qadam bil qadam fis shof
Cara Menyempurnakan Shaf :
14. 2. Mata kaki merapat ke mata kaki teman sebelahnya
Gambar:
:
HR Bukhari no: 725 Kitab al Adzan Bab Ilzaqul Mankib bil mankib wal Qadam bil qadam fis shof
Cara Menyempurnakan Shaf :
15. 3. Setelah shof sempurna dan sebelum takbiratul Ihram, lalu membaca do’a masuk shof :
َّصال َكَداَبِّع يِّتْؤُت اَم َلَضْفَأ يِّنِّتآ َّمُهّللَأ
ََْي ِِِّّلا
“Ya Allah, berikanlah kepadaku sebaik-baik pemberian yang telah Engkau berikan kepada para
hambaMu yang shaleh”
HR Bukhari dalam at Tarikh al Kabir no: 696 fi Tarjamati Muhammad bin Muslim bin A’idz. HR
Nasai dalam Matan Amalil Yaum wal Lailah no: 93 Bab Maa Yaquulu idzan tahaa ilas shoff. HR
Ibnu Sunni seperti disebutkan oleh Imam Nawawi dalam al Adzkaar no: 111 Bab Maa Yaquulu
idzan tahaa ilas shoff
:
:
Cara Menyempurnakan Shaf :
17. Cara Mengangkat Kedua Tangan تسويق
تسويق
1. Telapak tangan menghadap kiblat
Gambar :
2. Jari-jari dibuka, artinya tidak dirapatkan dan tidak direnggangkan
Gambar :
Tinggi Mengangkat Kedua tangan
Sejajar kedua telinga
Gambar :
Waktu Mengangkat Kedua tangan
Bersamaan dengan bacaan takbir
HR Baihaqi Kitabus shalat Bab Kaifiyyati rof’il yadaini fi iftitahis shalat juz 02 halaman 27 ibid
HR Muslim no: 391 Kitabus shalat Bab Istihbabi Rof’il Yadaini hadzwal udzunaini
HR Bukhari no:738 Kitab al Adzan Bab ilaa aina yarfa’u yadaihi
18. Meletakkan tangan (bersedekap)
Tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.
HR Bukhari no: 740 Kitab al Adzan Bab Wadh’il Yumnaa alal Yusra. HR Nasai no: 883 Kitab al Iftitah Bab Wadh’il
Yumnaa alas Syimal fis shalati
Selanjutnya diletakkan :
Pada dada
Gambar:
Catatan:
Dilarang berkacak pinggang
Gambar:
HR Ibnu Khuzaimah (Lihat Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami at Tirmidzi Juz 02 Halaman 82/89 Cet Mathba’ah al
Madani Kairo 1964 M/1384 H). (Lihat Fathul Bari Syarah Bukhari hadits ke 740 Jilid 01 hal 560 Cet Darul Kutub al
ilmiyyah 2003 M/1424 H)
تسويق
19. Pasal Enam
Do’a Iftitah
ْدَعاَب اَمَك َايَياَطَخ َنْيَبَو ىِنْيَب ْدِعاَب َّمُهَّللَأ
ِب ِ
رْغَمْلاَو ِق ِ
ْرشَمْلا َنْيَب َت
.
َّثال ىَّقَنُي اَمَك اَياَطَخْلا َنِم ىِنِقَن َّمُهَّللَأ
ِ َنَّدال َنِم ُضَيْبََا ُب ْو
.
َو ِجْلَّثالَو ِاءَمْلاِب َايَياَطَخ ْلِسْغا َّمُهَّللَأ
ِدَرَبْلا
Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku seperti Engkau telah menjauhkan antara timur dan
barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kesalahan-kesalahan seperti baju putih dibersihkan dari noda. Ya Allah,
basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.
HR Bukhari no:744 dari Abu Hurairah ra Kitab al Adzan Bab Maa Yaquulu ba’dat Takbir. HR Muslim no: 598 Kitab al
Masajid Bab Maa Yuqaalu baina Takbiratil Ihram wal Qira’ah
تسويق
20. Pasal Tujuh
Membaca Al Fatihah
Bacaan al Fatihah Imam dan Ma’mum
Bagi imam dan ma’mum wajib membaca al fatihah dalam shalat pada setiap rakaat, dengan cara:
Mengawali dengan ta’awwudz dan basmalah.
Bacaan ta’awwudz dan basmalah boleh dipelankan atau dikeraskan.
Berhenti (waqaf) pada setiap akhir ayat.
Bacaan al Fatihah Ma’mum
Membaca al fatihah dengan suara pelan untuk didengar sendiri, sehingga tidak mengganggu jamaah lain.
Membaca al fatihah dengan lidah, tidak cukup hanya dalam hati.
Boleh membaca al fatihah sebelum, bersama atau sesudah imam membaca al fatihah.
Waktu utama membaca al fatihah adalah saat imam diam sebentar, setelah membaca al fatihah dan sebelum membaca surat.
HR Bukhari no:756. HR Turmudzi no:247. HR Ibnu Majah no: 837. HR Muslim no: 394
HR Bukhari no:757 . HR Muslim no:397
QS An Nahl:98
تسويق
21. Pasal Delapan
Membaca Aaamiin
Membaca “Aamiin”
Bacaan ََْيِّآم artinya “Ya Allah kabulkanlah”.
Beberapa hal tentang bacaan Amin:
Membaca “َْيِّآم” disunnahkan bagi yang shalat sendiri, menjadi imam atau ma’mum.
Membaca “ََْيِّ”آم ketika telah selesai dengan sempurna bacaan “ََْيَِّّّآلضال َ
َل َ”و.
Bagi imam, ma’mum atau orang yang sholat sendiri, sebelum membaca “ََْيِّ”آم terlebih dahulu membaca “ْيِّل ْرِّفْغا ِّّبَ”ر.
Dalam shalat berjamaah, imam dan ma’mum membaca “ََْيِّ”آم bersama-sama dengan suara keras.
Lihat (Aunul Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud juz 02 hal 303/ Al Bayan fi Madzhabil Imam As Syafii karya Imam Yahya bin Abil
Khair Salim al Imrani as Syafii al Yamani 02/190 Cet Darul Minhaj 2000 M/1421 H)
HR Turmudzi no: 248 Bab Maa Jaa’a fit ta’min.HR Abu Dawud no:928 Kitab as Shalat Bab at ta’min wara’al imam
HR Bukhari no: 782 Kitab al Adzan Bab Jahrul Makmum bit
تسويق
22. Pasal Sembilan
Membaca Surat
Setelah membaca al fatihah, disunnahkan membaca surat dengan ketentuan :
Membaca surat hanya pada rakaat pertama dan kedua.
Sedang rakaat ketiga dan keempat cukup membaca al fatihah.
Surat yang dibaca pada rakaat pertama lebih panjang dari pada rakaat kedua.
Dalam shalat berjama’ah, cukup imam yang membaca surat. Sedang ma’mum mendengarkannya secara seksama.
Setelah membaca surat maka diam sebentar sebelum ruku’.
Boleh membaca dua surat dalam satu rakaat.
Boleh membaca surat yang sama dalam dua rakaat
Boleh memenggal satu surat untuk dua rakaat
HR Bukhari no:776 Kitab al Adzan Bab Yaqra’u fi Ukhrayaini bi Fatihatilkitab.HR Muslim no:451 Kitab as Shalat Bab
al Qira’ah fiz zuhri wal ashri
HR Bukhari no: 759 Kitab al Adzan Bab al Qira’ah fiz zuhri
تسويق
23. Pasal Sepuluh
Ruku’
Ruku’ dilakukan dengan cara :
Saat hendak bergerak turun (untuk ruku’), bertakbir seraya mengangkat kedua tangan seperti ketika takbiratul
ihram.
Punggung terjulur rata.
Posisi kepala rata sejajar dengan punggung dan pantat seperti papan, tidak merunduk juga tidak mendongak.
Gambar :
HR Bukhari no:235,236&237
HR Bukhari Kitab al Adzan Bab Istiwa’uz zhari fir ruku’. HR Abu Dawud no:854 Kitab as Shalat Bab Shalatu Man
Laa Yuqiimu Shulbahu firruku’ wassujud
HR Imam Ahmad no: 23660 Musnad Abu Humed As Sa’idy ra
تسويق
24. Meletakkan tangan di lutut dengan cara :
Jari-jari direnggangkan.
Jari-jari lebih rendah dari lutut.
Jari-jari diperbolehkan memegang bagian belakang lutut.
Gambar :
HR Bukhari no: 790 Kitab al Adzan Bab Wadh’ul Akuff alarrukabi.HR Abu Dawud no:862 Kitab as Shalat Bab Tafri’
Abwabir ruku’ was sujud
HR Hakim dalam al Mustadrak Kitab as Shalat (juz 01 hal 224)
HR Abu Dawud no:858 Kitab as Shalat Bab Shalatu Man Laa Yuqiimu Shulbahu firruku’ wassujud
تسويق
25. Membaca do’a ruku’ tiga kali, sepuluh kali atau tidak terbatas.
Pilihan do’a ruku’:
ِّهِّدْمَِِّب َو ِّْميِّظَعْال َيِّّبَر ََاَِْبُس
(Maha Suci Tuhanku yang Maha Mulia dan dengan memujiNya)
Catatan:
Ma’mum tidak bergerak turun menuju ruku’, sebelum imam sempurna dalam posisi ruku’.
HR Turmudzi no: 260 Kitab as Shalat Bab Maa Jaa’a fit tasbih firruku’ was sujud
26. Pasal Sebelas
I’tidal
I’tidal adalah bangun dari ruku’ sehingga tubuh kembali berdiri tegak.
Cara I’tidal:
● Mengangkat kedua tangan seperti ketika takbiratul ihram seraya membaca do’a tasmi’:
ُهَدِّمَِ ََْمِّل ُهللا َعِّمَس
Semoga Allah Mendengar orang yang memujiNya
● Setelah berdiri tegak maka membaca salah satu do’a tahmid :
ْئِّش اَم ُءْلِّم َو ِّ
ض ْرََلا ُءْلِّم َو ِّتا َوَمَّسال ُءْلِّم ُدْمَِْال َكَل َانَّب َر
ُدْعَب ٍءْيَش َِّْم َت
Ya Allah, ya Tuhan kami, hanya bagiMu segala puji sepenuh isi langit dan sepenuh isi bumi dan sepenuh segala sesuatu yang Engkau
Berkehendak dari selain semuanya itu
● Ketika I’tidal kedua tangan boleh dilepaskan, atau tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri seperti saat berdiri.
Catatan:
● Ma’mum tidak bangun dari ruku’ sebelum imam sempurna dalam posisi I’tidal
HR Bukhari no: 736 Kitab al Adzan Bab Raf’ul Yadaini Idza Kabbara wa idza Raka’a wa idza Rafa’a
27. Pasal Duabelas
Sujud
Sujud adalah meletakkan tujuh anggota tubuh ke lantai.
Cara-cara bersujud:
● Meletakkan dua lutut.
● Meletakkan dua telapak tangan dengan cara;
● Meletakkan dua telapak tangan sejajar dengan kedua pundak, atau sebanding wajah mendekati telinga.
● Gambar:
Dalam kondisi sulit, telapak tangan boleh diletakkan di mana saja.
HR Bukhari no:812 Kitab as Shalat Bab as Sujud ala al anfi.HR Muslim no:490 Kitab as Shalat Bab A’dho’is sujud...
28. ● Jari-jari dirapatkan.
● Lengan tangan dan siku diangkat, tidak dihamparkan.
● Bagi laki-laki, siku direnggangkan lebar sampai sekira ketiak terlihat.
● Akan tetapi, dalam kondisi sulit kedua siku boleh diletakkan di atas lutut.
Gambar
● HR Abu Dawud no:897 Kitab as Shalat Bab ar Rukhshah fi dzaalika lid dharurat
29. Bagi wanita, lengan tangan diangkat dan dirapatkan, tidak dihamparkan juga tidak direnggangkan. Sedang kedua
siku dilekatkan ke paha.
Pantat diangkat tegak lurus dengan lutut.
Paha boleh direnggangkan atau dirapatkan.
HR Abu Dawud no:731 Kitab as Shalat Bab Iftitahus shalat
HR Abu Dawud no:896 Kitab as Shalat Bab Shifatissujud
30. Meletakkan kedua telapak kaki dengan cara:
Kedua telapak kaki dirapatkan.
Kedua telapak kaki ditegakkan.
Jari-jari kaki menekan lantai sehingga menghadap kiblat.
Meletakkan dahi dan hidung dengan sedikit menekan ke lantai.
Membaca do’a sujud tiga kali, sepuluh kali, atau tidak terbatas sebagaimana bilangan do’a ruku’.
Do’a sujud :
ِّهدْمَِِّب َو ىَلْعَألْا َيِّّب َر ََاَِْبُس
Maha Suci Tuhanku Dzat Maha Mulia seraya dengan memujiNya
HR Turmudzi no:261.HR Abu Dawud no:866
31. Pasal Tiga belas
Duduk di antara Dua Sujud
Cara Duduk
● Duduk Iftirasy,
Yaitu duduk di atas telapak kaki kiri yang terhampar. Sedang telapak kaki kanan ditegakkan sambil menekankan
jari-jari pada lantai sehingga jari-jari menghadap kiblat.
● Duduk Iq’a,
Yaitu meletakkan jari-jari kaki dan kedua lutut di lantai lalu duduk di atas kedua tumit. Atau menghamparkan kedua
kaki dan duduk di atas kedua telapak kaki.
HR Abu Dawud no:840 Kitab as Shalat Bab al Iq’a’ bainassajdataini. Lihat (Faidhul Qadir 06/393 Cet Darul Kutub al
Ilmiyyah 2009 M)
HR Ibnu Abi Syaibah dalam al Mushannaf no:2941
32. Ada pula duduk Iq’a yang dimakruhkan yaitu duduk di lantai dan menegakkan kedua paha
sambil menjuntaikan tangan ke lantai.
Gambar :
Do’a-do’a Duduk di antara Dua Sujud
ىِّنْعَف ْار َو ىِّن ْرُبْاج َو ىِّنْمَِ ْار َو ىِّل ْرِّفْغا ِّّب َر
ىِّنِّدْها َو ىِّنْقُز ْار َو
ىِّنِّفاَع َو
ىِّّنَع ُْفعا َو
Wahai Tuhanku ampunilah diriku, kasihanilah diriku, berikanlah ganti kepadaku, berikanlah rizki untukku dan
angkatlah diriku
HR Ibnu Majah no:898 Kitab Iqamatus shalat Bab Maa Yaquulu bainas sajdataini
HR Baihaqi (lihat al Jami’ As Shoghir/hadits no: 9332 Harfunnuun Bab al Manahi)
33. Pasal Empat Belas
Bangkit Berdiri dari Sujud & Tahiyat Awal
● Cara bangkit berdiri :
Mendahulukan tangan daripada lutut dengan bertekanan pada paha.
Boleh menekan lantai dengan satu tangan, dilarang dengan dua tangan.
Pada rakaat ganjil, sebelum berdiri disunnahkan duduk sebentar yang disebut Duduk Istirahat.
HR Bukhari no:824 Kitab al Adzan Bab Kaifa Ya’tamidu alal ardhi idzaa qaama minarrak’ati
HR Bukhari no:823 Kitab al Adzan Bab Man Istawaa Qaa’idan fi Witrin min Shalatihi tsumma Nahadha
34. Pasal Lima Belas
Tahiyyat
● Duduk Tahiyyat
Duduk Iftirasy pada Tahiyyat Awwal.
Duduk Tawarruk pada Tahiyyat Akhir, yaitu duduk dengan menyilangkan kaki kiri dan menegakkan telapak kaki
kanan lalu duduk di atas lantai.
Duduk sebentar pada Tahiyyat Awwal seperti seorang yang duduk di atas batu yang dipanaskan dengan api,
tepatnya cukup membaca tahiyyat sampai syahadat, (tanpa membaca shalawat). Gambar :
Duduk Iftirasy pada Tahiyyat Awwal Duduk Tawarruk pada Tahiyat Akhir
Kitabusshalat Bab Fi Takhfifil Qu’ud. HR Nasai no:1176 Bab At Takhfif fit Tasyahhudil Awwal
Sunan At Tirmidzi Bab (266) Bab Maa Jaa’ fi Miqdaari al Qu’ud fir rak’ataini al ulayaini
35. ● Tata Cara Tahiyyat
Jari-jari tangan kiri dihamparkan pada lutut kiri. Sedang siku tangan kanan menempel ke paha kanan.
Tangan kanan membentuk angka arab 53, yaitu jari kelingking dan jari manis digenggam, ibu jari dan jari
tengah membentuk lingkaran serta memberikan isyarat dengan jari telunjuk dengan sedikit melengkung.
Isyarat dengan jari telunjuk bisa dilakukan sejak awal tahiyyat, saat memulai bacaan syahadat, atau setiap
membaca lafazh Jalalah (lafazh Allah).
Jari telunjuk boleh digerakkan dan boleh tidak digerakkan.
Mengarahkan pandangan mata ke arah jari telunjuk.
HR Imam Ahmad no:16100 dalam al Musnad Musnadul Madaniyyiin Hadits Abdullah bin Zuber ra. HR Nasai
Kitabus Sahwi Bab Maudhi’ul Bashar indal Isyarah wa Tahrikis Sabaabah. HR Abu Dawud no:986 Kitabusshalat
Bab al Isyaroh fit Tasyahhud
36. Bacaan Tahiyyat
● Bacaan Tahiyyat Pertama adalah:
ِّهَّلِّـل ُاتَبِّّيَّالط ُات َوَلَّصال َُاتك َارَبُمْال ُاتَّي َِِّّتال
.
ُمَالَّسال
اَك َرَب َو ِّهللا ُةَمَِْر َو ُّيِّبَّنال اَهُّيَأ َْكيَلَع
هُت
.
ََْي ِِِّّلاَّصال هللا ِّداَبِّع يَلَع َو َانْيَلَع ُمَالَّسال
.
َلِّإََل ََْأ ُدَهْشَأ
ِّهللا ُل ْوُس َر ًادَّمَُِم َََّأ ُدَهْشَأ َو ُهللا ََّلِّإ َه
“Ibadah-ibadah lisan yang diberkahi, ibadah-ibadah pekerjaan, dan ibadah-ibadah harta benda, semuanya adalah
untuk Allah. Kesejahteraan, rohmat Allah dan berkahNya semoga tercurah atas dirimu wahai Nabi Saw. Semoga
keselamatan diberikan kepada kami dan para hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah
dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah”
37. ● Bacaan Tahiyyat Kedua:
● Pada tahiyyat kedua (tahiyyat akhir), selain bacaan di atas wajib pula membaca Shalawat Ibrahimiyyah :
ٍدَّمَُِم ِّلآ ىَلَع َو ٍدَّمَُِم ىَلَع ِّّلَص َّمُهَّالل
.
َلَع َْتيَّلَص اَمَك
َْميِّها َْربِّإ ِّلآ َو َْميِّها َْربِّإ ى
.
ٍدَّمَُِم ِّلآ َو ٍدَّمَُِم ىَلَع ْك ِّارَب َو
.
َو َْميِّها َْربِّإ ىَلَع َتْك َارَب اَمَك
َْميِّها َْربِّإ ِّلآ
( .
ََْيِّمَلاَعْال ِّفى
)
ِّمَِ َكَّنِّإ
ٌدْي ِّجَم ٌدْي
“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrohim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji Maha Agung”
HR Baihaqi 02/147 Kitab as Shalat Bab as Shalatu alannabiyy shallallahu alaihi wasallam fit tasyahhud.HR Muslim
no:405 Kitab as Shalat Bab as Shalat ala an Nabiyy Saw ba’dattasyahhud
38. Pasal Enambelas
Salam
● Tata Cara Salam
Salam dibaca pendek, tidak dipanjangkan.
Salam dua kali dengan menoleh ke kanan dan ke kiri, sehingga pipi bisa dilihat oleh jamaah di belakangnya.
Boleh salam satu kali tanpa menoleh, tetapi hanya sedikit miring ke kanan.
Makmum membaca salam setelah imam selesai membaca salam kedua.
Mengusap dahi setelah salam seraya membaca do’a :
ُمْي َِِّّالر ََُمَِّْالر هللا ََّلِّإ َهَلِّإ ََل ََْأ ُدَهْشَأ
.
ِّّمَهْال ىِّّنَع ِّْبهْذَأ َّمُهَّالل
ََ َزَِْال َو
“Saya bersaksi sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh Maha Pengasih Maha Penyayang. Ya Allah, hilangkanlah
kesusahan dan kesedihan dariku”
HR Turmudzi no:296 Kitabusshalat Bab Maa Jaa’a Anna Hadzfassalaam sunnah.HR Abu Dawud no:1000
Kitabusshalat Bab Hadzfussalaam
39. Bacaan Salam
● Ada beberapa riwayat bacaan salam, di antaranya:
● Riwayat Abdullah bin Mas’ud ra:
Salam Pertama : ِّهللا ُةَمَِْر َو ْمُكْيَلَع ُمَالَّسال
Salam Kedua : ِّهللا ُةَمَِْر َو ْمُكْيَلَع ُمَالَّسال
● Pertama: HR Nasa’i no:1315 Kitabus Sahwi Bab Kaifas Salam alal Yamin. Dan Kedua: HR Ibnu Majah no:914
Kitab Iqamatis shalat Bab At Taslim