SlideShare a Scribd company logo
PELAJAR
dan
. BAHAYA
----f RKOTIKA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
DEPUTIPENCEGAHAN
DIREKTORAT DISEMINASI INFORMASI
TAHUN 2010
Badan Narkotika Nasionat (BNN) Repubtik Indonesia
Gedung BNN
Jl. MT. Haryono No. 11 Cawang
Jakarta Timur -INDONESIA
Telp. 021 80871566, 80871567
Fax. 021 80885225, 80871591, 80871522
email: info@bnn.go.id
website: www.bnn.go.id
Penyusun
TIMAHLI
Penanggung Jawab
Deputi Bidang Pencegahan
Direktorat Diseminasi lnformasi
Tahun 2010
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
PERPUSTAKAAN BNN Rl
TGL DITERIMA
3.010
No.INOUK
1117
No. KOOE BUKU
361. .:1. I i!tvrl I P.
SUMBER
s'""'""''""
HARG4BUKU
PARAF PETUGAS r""���===== - J
SAMBUfAN
engan mengucap syukur Kehadirat Tuhan
tfang Maha Esa, atas Rahmat dan Hidayah­
Nya, serta atas kerjasama dari berbagai
pihak, Badan Narkotika Nasional telah berhasil
menerbitkan buku Pelajar dan Bahaya Narkotika.
Saat ini penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudah
merajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya
penggunanarkotika dari semua kalangan dan peredaran
narkotika yang terus meningkat. Namun yang lebih
memprihatinkan, penyalahgunaan narkotika saatinijustru
banyak dari kalangan remaja termasuk di dalamnya para
pelajar. Padahal mereka merupakan generasi penerus
bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin
di negeri tercinta ini. Apa jadinya negara ini dimasa yang
akan datang, apabila generasi penerusnya saat ini sudah
merusak dirinya dengan menyalahgunakannarkotika.
Melihat kenyataan yang terjadi dan dampak negatifnya
yang sangatbesar dimasa yang akan datang, maka semua
elemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegak
hukum, institusipendidikan, dan seluruh masyarakat, harus
terus menerus melakukan gerakan memerangi
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, sehingga
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
0
SAMBUTAN -----------
upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkotika dapat berjalan dengan
efektif.
lnstitusi pendidikan merupakan salah satu pihak yang
berkewajiban dan bertanggung jawab dalam upaya
pencegahan penyalahgunaan narkotika dikalangan pelajar.
Karena pelajar merupakan objek yang secara emosional
masih l a b i l , sehi ngga sangat rentan u ntuk
menyalahgunakan narkotika. Mulai dari rasa ingin tahu,
mau coba-coba, ikut-ikutan ternan, rasa solidaritas group
yang kuat dan memilih lingkungan yang salah sampai
dengan faktor keluarga yang kurang perhatian dan lain-lain.
Disamping dari objek sasarannya yang labil, sekolah
menjadi tempat yang rentan untuk peredaran narkotika.
Buku Pelajar dan Bahaya Narkotika ini dimaksudkan
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
bahaya narkotika dan upaya pencegahan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkotika di kalangan pelajar.
Kepada segenap Tim Penyusun, Panitia, Pengarah, dan
Narasumber serta semua pihakyang telah membantu , saya
sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih .
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
petunjuk kepada kita sekalian dalam mewujudkan
Indonesia bebas Narkotika.
0
Jakarta, Desember 201 0
Kepala Badan Narkotika Nasional
�Drs. GORIES MERE
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
kata pengantar
armasalahan narkotika di Indonesia semakin
omplek dan menggurita. Peredarannya bukan
anya berpusat di kola-kola besar saja, tapi
ambah sampai ke pelosok desa. Penggunanya
pun juga bukan dari kalangan berduit saja, tapi sudah
sampai kepada pelajar tingkat yang paling bawah.
Narkotika memang dapat menyerang kepada siapa saja,
kapan saja, dan dimana saja.
Seperti halnya life style, narkotika di kalangan pelajar
juga sedemikianmaraknya. Dahulu, trend peredaran gelap
narkotika hanya berlokasi di tempat-tempat hiburan,
diskotik, kafe, dll, tetapi sekarang pelajar Ieiah
menggunakan sekolah dan rumah kosi sebagai tempat
untuk transaksi narkotika.
Realitas yang sangat memprihatinkan adalah angka
kematian pecandu narkotika yang cukup tinggi. Hasil
penelitian tahun 20091alu, menunjukkan 15 ribu kematian
per tahun disebabkan karena penyalahgunaan narkotika,
sebagian besar dari mereka adalah berusia remaja.
Tentunya hal ini sangat memprihatinkan, ketika usia
mereka masih sangat produktif untuk menjadi seorang
IPELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
KATAPENGANTAR _________________
intelektual, calon pemimpin bangsa, ulama pemimpin umat,
yang akan mewarisi perjuangan founding father bangsa ini,
tetapi ternyata terjerembab ke dalam 'jurang' kenistaan
dengan melibatkan mereka dalam penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika.
Peran guru dinilai sangat stretegis dalam upaya
mencegah para pelajar terlibat dalam penyalahgunaan
narkotika, melalui pengawasan dan pembinaan di sekolah­
sekolah. Meski seluruh elemen masyarakat memiliki
tanggung jawab yang sama dalam penanggulangan bahaya
narkotika, namun peran guru lebih strategis. Oleh karena
itu, para pendidik (guru) diminta agar secara terus menerus
memberi bantuan dan dorongan, melakukan tugas
pengawasan serta pembinaan terhadap pelajar di sekolah­
sekolah. ltu penting dilakukan dengan harapan para pelajar
tetap patuh dan disiplin terhadap aturan-aturan sekolah dan
norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Para
pendidik terutama guru bidang pelajaran agama, biologi
dan PPKN, diharapkan dapat menggunakan beberapa
metode yang melibatkan anak didik secara aktif, disamping
metode ceramah yang selama ini kerap digunakan.
Penerapan metode belajar dengan ikut melibatkan pelajar
secara a ktif itu bisa menjadi salah satu med ia
penanggulangan bahaya narkotika di kalangan pelajar.
Perbuatan menyalahgunakan narkotika di kalangan
pelajar disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
karena keimanan dan ketaqwaan yang lemah, tertekan
jiwanya sehingga berusaha untuk melarikan diri dari
kenyataan hidup dan ingin diterima dalam lingkungan atau
kelompok tertentu. Selain itu, juga karena tersedianya
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
_________ KATAPENGANTAR
narkotika serta lingkungan yang mendukung untuk
menyalahgunakannya.
Kita perlu mengambil langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk menjamin kepastian bahwa para pelajar
dapat tumbuh dan mampu berkompetisi di pasar global
untuk membangun bangsa dan negara yang bebas dari
bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Kita juga perlu menggugah kesadaran seluruh komponen
bangsa akan seriusnya ancaman narkotika.
Untuk itu, penerbitan buku Pelajar dan Bahaya Narkotika
ini, dapat memberikan pemahaman tentang bahaya
penyalahgunaan narkotika serta dampaknya, sehingga
para pelajarakan berpikir panjang untuk menyalahgunakan
narkoti ka karena mengeta h u i res i ko yang akan
ditanggungnya.
Kepada Ti m Peny usu n , Panitia, Pengarah d a n
Narasumber serta semua pihak yang telah membantu demi
terbitnya buku ini, saya sampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa,
senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada
kita semua dalam mewujudkan Indonesia bebas dari
narkotika.
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA
Jakarta, Desember 201 0
Deputi Bidang Pencegahan
Badan Narkotika Nasional
Yappi Manafe
0
kata pengantar
Assalamualaikum, Wr. Wb.
/2ji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat
an Ridho-Nya sehingga Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia (BNN Rl) telah dapat
e e b kan buku "Pelajar dan Bahaya Narkotika".
Diharapkan buku ini dapat membantu masyarakat,
orangtua dan semua pihak yang mempunyai kontribusi
dalam upaya pencegahan, pemberantasan penyalah
gunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan
Prekusor Narkotika.
Masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika/prekusor narkotika serta bahan/zat-zat adiktif
berbahaya lainnya, pada saat ini telah menunjukkan trend
peningkatan yang cukup mengkhawatirkan, sehingga
memerlukan perhatian dan penanganan dari berbagai
pihak, baikpemerintah serta departemen terkait, orangtua
maupun seluruh lapisan masyarakat secara
• PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I
--------- KATAPENGANTAR
berkesinambungan.
Semoga buku ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi
bagi paraorangtua dan masyarakat dalam rangka membina
keluarga serta para remajanya, sehingga pelajar/remaja
sebagai penerus bangsa dapat terlepas dari pengaruh
buruk Narkotika dan Preskusor Narkotika termasuk bahan/
zat-zat adiktif berbahaya lainnya.
Ucapan terimakasih kepada tim Direktorat Diseminfo
Deputi Pencegahan BNN Rl alas jerih payahnya menyusun
dan menyajikan buku panduan ini.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi semua usaha kita
bersama.
Jakarta, Desember 201 0
Direktur Diseminfo
Deputi Bidang Pencegahan
Bad�•looal
Drs. HRM. Kurniawan, SH.MH
I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA
DAFTAR ISI _______________________
_______ daftar isi
SAMBUTAN . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
KATAPENGANTAR.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi
DAFTAR lSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . viii
BAB I : PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB II : JENIS NARKOTIKA
DAN DAMPAK PENYALAHGUNAANNYA.. . . . . 1 1
A. Jenis Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1
B. Penyalahgunaan Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 5
C . Dampak Penyalahgunaan Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 6
D . Pelajar Target Bandar Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 9
E . Narkotika yang Sering Disalahgunakan . . . . . . . . . . . . . . 2 1
BAB Ill: PENYEBAB UTAMA PELAJAR
MENYALAHGUNAKAN NARKOTIKA . . . . . . . . . . . 37
1 . Faktor Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
2. Faktor lndividu. . . . . . . . . . . . .. . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
3. Faktor Lingkungan . . . . . ........... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 41
4.Dampak Umum Pelajar
Menyalahgunakan Narkotika................................... . . 43
BAB IV : OPTIMALKAN UNIT
KESEHATAN SEKOLAH..................................49
1 . Unit Kesehatan Sekolah. . . ......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .49
2. Pembinaan Siswa di Sekolah . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50
BAB V : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
SEKOLAH BEBAS NARKOTIKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
____________ DAFTAR 151
1 . Kepala Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
2. Guru. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . . . . . . . . . . . o . . . . . . . . . . . . . . . . o . . o o o o 60
30 Penjaga Sekolaho0 . . 0 . . . . . . . . . . . . . . o . . . . . . . . . . . . . . 0 . . . . . . . . 61
4. Organisasi Siswa ..0 o o o o o o · · · · o · · · · · · o o o o o O o o o o O o o o o o o o o o o o o 61
50 Komite Sekolah. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0 . . . . 62
6. Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o o o o o . . . . . . . . o . . o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
BAB VI : HIDUP SEHAT TANPA NARKOTI KA. .0 . . 0 000 . . 65
1 . Menanggulangi Tekanan dari Teman Sebaya. . . . . . . . 65
20 Untuk Para Guru . . . . . . . . . . .. . . . .o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68
3.Untuk Para Orangtuao 0 0 0 0 . . . . o . . o 0 0 0 0 o . . . . . . o . . . . . . . . o . . . . 74
BAB VII : ANCAMAN HUKUMANO . . . . . . . . . . . . . o . . o 0 0 . . 0 0 0 . . 78
lstilah Narkotika yang Sering Digunakano . . . . . 98
BAB VIII : PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . o . . . . . . . . . . . . . . o . . o . . 1 00
DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . o . . . . o . . . . . .. 1 03
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab • --------------------
BAB I
_____ pendahuluan
fl,rkotika sebenarnya merupakan obat yang
ibutuhkan dalam pelayanan kesehatan
manusia, namun permasalahan narkotika di
Indonesia semakin komplek dan menggurita. Peredarannya
bukan hanya berpusat di kota-kota besar saja, tapi sudah
merambah sampai ke pelosok desa. Penggunanya punjuga
bukan dari kalangan berduit saja, tapi sudah sampai
kepada pelajar tingkat yang paling bawah. Narkotika
memang dapat menyerang kepada siapa saja, kapan saja,
dan dimana saja.
Seperti halnya life style, narkotika di kalangan pelajar
juga sedemikian maraknya. Dahulu, trend peredaran gelap
narkotika hanya berlokasi di tempat-tempat hiburan,
d i s koti k, kafe , d l l , tetapi sekarang pelajar telah
menggunakan sekolah dan rumah kost sebagai tempat
untuk transaksi narkotika.
Narkotika disalahgunakan sehingga mengakibatkan
gangguan fisik, mental, sosial, keamanan, dan ketertiban
masyarakat yang pada akhirnya akan mengganggu
• PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA :
---------- bab I
stabilitas ketahanan nasional suatu bangsa.
Perkembangan penyalahgunaan narkotika dari tahun ke
tahun terus mengalami peningkatan. Apalagi jika kita
mengetahui jumlah kasus penyalahgunaan narkotika pada
tahun-tahun belakangan ini, tentu jumlahnya akan sangat
fantastis dan memprihatinkan.
Karban penyalahgunaan narkotika kini tidak hanya
terbatas pada kalangan pelajar yang mampu saja, tetapi
sudah merambah kepada pelajar yang kurang mampu, baik
di perkotaan maupun di pedesaan. Yang terlibat dalam
penyalahgunaan narkotika mulai dari pelajar SMA-SMP,
bahkan pelajar SD maupun TK pun sekarang juga sudah
kena 'virus mematikan' tersebut.
Berdasarkan hasil survei Badan Narkotika Nasional
tahun 2009 diperoleh data bahwa rata-rata usia pertama
kali menyalahgunakan narkotika pada usia yang sangat
muda yaitu 1 2-15 tahun.
Angka penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar
untuk pernah pakai sebesar7,5 persen dan setahun pakai
sebesar 4,7 persen. Angka penyalahgunaan narkotika ini
juga berbeda menurut jenis kelamin, usia dan jenjang
pendidikan. Angka penyalahguna pada kelompok laki-laki
lebih tinggi d i banding perempuan . Semakin tinggi
kelompok usia, semakin tinggi angka penyalahgunaan
narkotikanya. Serta semakin tinggi jenjang pendidikan
maka semakin besar angka kejadian penyalahgunaan
narkotika.
Hasil survei tahun 2006 dan 2009 menunjukkan polayang
sama bahwa angka penyalahgunaan narkotika lebih tinggi
pada sekolah swasta dibandingkan sekolah negeri dan
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA
•
bab l___________________
agama.
Kejadian penyalahgunaan narkotika di kola besar relatif
tinggi, dibandingkan di kabupaten. Hal ini mengindikasikan
bahwa peredaran narkotika lebih marak di kota-kota besar
dibandingkan di kabupaten dalam setahun terakhir.
Hal tersebut menggambarkan bahwa siswa atau pelajar
yang berada di kota-kota besar merupakan target sasaran
yang paling mudah bagi peredaran dan penyalahgunaan
narkotika, hal ini merupakan bahan perenungan kita semua
untuk saling bekerjasama dengan warga sekolah SLTP dan
SLTA (Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, Siswa,
Penjaga Sekolah) dalam membentengi lingkungan sekolah
dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkotika. Untuk
mewujudkan lingkungan sekolah yang immune terhadap
penyalahgunaan narkotika tersebut, tidak saja menjadi
tanggung jawab warga sekolah, tetapi juga membutuhkan
peran aktif masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.
Lingkungan pend id ikan/sekolah sebagai tempat
berkumpulnya pelajar dengan kelompok sebayanya selama
5-6 jam perhari, merupakan lembaga yang potensial dalam
mempengaruhi dan mewarnai kehidupan pelajar. Dalam
kaitannya dengan penyalahgunaan narkotika, pergaulan
dengan kelompok sebaya di lingkungan sekolah juga tidak
menutup kemungkinan dapat dijadikan sebagai ajang
pertukaran informasi, pembagian, jual beli serta perkenalan
terhadap penyalahgunaan narkotika yang cukup efektif. Oleh
karena itu seluruh warga sekolah dan stakeholders harus
saling bahu-membahu terlibat aktifdalam melakukan upaya
pencegahan penyalahgunaan narkotika secara terus­
menerus melalui aksi nyata. Tempat pendidikan atau
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
Kepata Badan Narkotika
NasionaL Drs. Gories Mere,
bersama WakH Presiden
Budiono, saat menghadiri
Puncak Peringatan HANI
2010, di Monas, Jakarta.
Hadir juga sejumlah menteri
Kabinet Indonesia Bersatu
II.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
menyerahkan Buku tentang pencegahan
narkotika, dalam huruf BraHe untuk tuna
netra. (atas)
Duta anti narkoba Badan Narkotika
Nasional, Teuku Wisnu, Farhan, Roy
Haryanto, dan Miss Indonesia 2009, usai
pengukuhan.
__________ bab I
sekolah mulai dari Tingkat SD, SLTP dan SLTA, pada
dasarnya memainkan peran yang sangat penting dalam
menekan terjadinya penyalahgunaan narkotika di kalangan
pelajar. Sistem pendidikan formal sesunggu hnya
merupakan ala! yang sangat efektif dalam membentuk
karakter pelajar agar mampu menghindari bahaya akibat
penyalahgunaan narkotika.
Salah satu penyebab meningkatnya penyalahgunaan
narkotika adalah kurangnya pendidikan dan informasi
tentang bahaya narkotika baik dikalangan orang tua
maupun pelajarterutama anak-anak. Banyak orang tua yang
tidak menyadari pengaruh dan bahaya narkotika. Dalam
berbagai bentuk, narkotika menjadi ancaman mengerikan
bagi pelajar baik di lingkungan rumah, tempat bermain, dan
sekolah. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
telah merambah ke seluruh pelajar mulai dari tingkat
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Oleh karena itu,
perlunya penanganan secara terpadu baik di tingkat
pemerintah maupun masyarakat melalui pencegahan
penyalahgunaan narkotika berbasis sekolah. Dengan
adanya kerjasama yang baik, lingkungan sekolah dapat
terselamatkan dari bahaya narkotika. Pelajar pun dapat
menjadi generasi muda yang dapat·membangun bangsa
di kemudian hari.
U paya penangg u l a n g a n dan penceg ahan
penyalahgunaan narkotika sudah dilakukan dengan
berbagai macam kampanye, penyuluhan, penataran,
pelatihan, dan pemeriksaan . Salah satu upaya yang
dilakukan sekolah dalam mencegah penyalahgunaan
narkotika adalah dengan dikembangkannya suatu Unit
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab l___________________
Kesehatan Sekolah (UKS). Bentuk upaya ini bukan hanya
mampu mengatasi , mencegah dan menanggulangi
penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar. UKS
diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran untuk
mengembangkan pola hidup sehat yang anti narkotika.
Dengan demikian, akan tercipta lingkungan sekolah yang
menyenangkan, atmosfer hubungan kekeluargaan yang
baik antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, juga
orangtua dan guru. Belajaryang menyenangkan di sekolah
akan membantu meningkatkan daya tahan siswa terhadap
pengaruh-pengaruh negatif.
Program pencegahan penyalahgunaan narkotika dalam
lingkup sekolah tersebut sudah pernah diaplikasikan dalam
sebuah program bernama "Anti Drugs Campaign Goes to
School". Program terpadu ini melibatkan seluruh komponen
dalam masyarakat, termasuk aparat yang berwenang.
Sinergi yang baik antara seluruh komponen yang terkait
akan mencapai hasil optimal, yaitu lingkungan sekolah yang
bebas narkotika.
Kita perlu menyadari bahwa banyak tantangan yang
dihadapi para pelajar saat ini. Penyalahgunaan narkotika
di kalangan pelajar terus menunjukkan trend kenaikan,
bahkan di beberapa te mpat, na rkotika Ieiah
menjerumuskan para pelajar ke dalam dunia kejahatan dan
kecanduan yang mematikan.
Realitas yang sangat memprihatinkan adalah angka
kematian pecandu narkotika yang cukup tinggi. Survey
nasional tahun 2009 1alu, menunjukkan 15 ribu kematian
per Iahun disebabkan karena penyalahgunaan narkotika,
sebagian besar dari mereka adalah berusia remaja.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA
__________ bab I
Tentunya hal ini sangat memprihatinkan, ketika usia
mereka masih sangat produktif untuk menjadi seorang
intelektual, calon pemimpin bangsa, ulama pemimpin umat,
yang akan mewarisi pe�uangan founding father bangsa ini,
tetapi ternyata terjerembab ke dalam 'jurang' kenistaan
dengan melibatkan diri dalam penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi,
antara lain : Pertama, Faktor lndividu. Faktor ini diawali dari
rasa atau keinginan untuk mencoba, lama kelamaan dia
akan kecanduan bahkan sampai menjadi pengedar atau
bandarobatter1arang tersebut. Kedua, Kurangnya perhatian
dari kel uarg a . Kel uarga meru pa kan tempat anak
memperoleh pendidikan yang pertama. Kalau dalam
keluarga sistem kontrolnya lemah, maka kemungkinan anak
akan menyalahgunakan narkotika semakin besar. Ketiga,
Kurangnya kontrol dari masyarakat terhadap para
pengguna maupun pengedar narkotika. Kalau masyarakat
kita peka dengan lingkungannya, maka masyarakat akan
memberikan kontrol terhadap lingkungan di sekitamya agar
terhindar dari narkotika.
Beberapa u paya ya ng d a pat d i lakukan untuk
menanggulangi penyalahgunaan narkotika di kalangan
pelajar, antara lain : Pertama, Meningkatkan kualitas pribadi
para pelajar dengan menambah pengetahuan tentang
narkotika dan penyalahgunaanya serta melakukan aktifitas
positif lainnya supaya para pelajar terhindar dari jeratan
narkotika. Disamping itu juga, para pelajar harus pandai
dan selektifdalam memilih Ieman, supaya tidakte�erumus
serta terhindar dari penyalahgunaan narkotika tersebut.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab l ___________________
Kedua, Terbuka dan sering berkomunikasi dengan
keluarga serta guru di sekolah. Keluarga dan guru dapat
dijadikan sarana untuk saling memberi masukan untuk
pengendalian diri. Ketiga, harus selektifdalam bergaul baik
di sekolah maupun di lingkungan rumah, dan harus selektif
dalam memilih kegiatan yang positif di lingkungan
masyarakat.
Keempat, Pemerintah harus memberlakukan peraturan
dan hukuman yang tegas serta berat kepada para pengedar
narkotika, supaya para pelajar bisa diselamatkan dari
pengaruh penyalahgunaan narkotika.
Kepala Badan Narkotika Nasional Drs. Gories
Mere, dihadapan sejumtah wartawan,
menjelaskan tentang upaya yang sudah
dilakukan BNN datam pemberantasan narkoba
di Indonesia.
Seumtah pelajar antusias mengikuti penyutuhan
P4GN di lingkungan sekolah.
Remaja Anti narkoba yang tergabung datam
sanggar seni tari ikut berpartisipasi dalam
puncak peringatan HAN1 2010 di Monas.
Oirektur Oesiminfo Badan Narkotika
Nasionat. Drs. Kurniawan, MH, saat
menghadiri Temu Kader Penyutuh P4GN
di Ungkungan petajar SLT P dan SLTA.
Para petajar bersemangat mengikuti
penyutuhan tentang narkoba. Mereka
kini sadar betapa bahayanya narkoba
bagi kelangsungan hidup mereka di
masa depan.
STOP NARKOBA sekarang juga.
bab11 --
----------------
BABTI
jenis narkotika dan
dampak
pen'jalahgunaann'ja
A. Jenis Narkotika
alam undang-undang No. 35 Tahun 2009
entang N a rkoti ka, d i sebutkan ba hwa
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan dalam 3 golongan, yaitu :
I. Narkotika Golongan Satu
II. Narkotika Golongan Dua
Ill. Narkotika Golongan Tiga
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I
__________________ bab ll
I. Narkotika Gol ongan Satu :
1. Tanaman papaver Somniferum
2.Opium Mentah
3. Opium Masak seperti candu,
jicing, dan jicingko
4. Tanaman Koka
5. Daun Koka
6. Kokain Mentah
7. Kokaina
8. Tanaman Ganja
9.Tetrahydrocannabinol
10. Delta 9 tetrahydrocannabinol
11. Asetorfina
12. Acetil - alfa-metil-fentanil
13. Alfa-metilfentanil
14. Alfa-mentiltiofentanil
15.Beta-hidroksifentanil
16. Beta-hidroksi-3-metil-fentanil
17. Desmorfina
18.Etorfina
19. Heroina
20. Ketobemidona
21.3-metilfentanil
22. 3-metiltiofentanil
23. MPPP
24. Para-fluorofentanil
25.PEPAP
26. Tiofentanil
27. BROLAMFETAMINA
28. DET
29.DMA
30. DMHP
31.DMT
32.DOET
33.ET ISIKLIDINA
II. Narkotika Gol ongan Dua :
1. Alfasetilmetadol
2.Alfameprodina
3.Alfametadol
4. Alfaprodina
I PElAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
34. ET RIPTAMINA
35.KATINONA
36.(+)-LISERGIDA
37. MDMA
38. meskalina
39. MET KAT INONA
40. 4-metilaminoreks
41.MMDA
42. N-eti!MDA
43.N-hidroksi MDA
44.paraheksil
45. PMA
46. psilosina, psilotsin
47.PSILOSIBINA
48. ROLISIKLIDINA
49.STP, DOM
50. T ENAMFETAMINA
51. T ENOSIKLIDINA
52.T MA
53. AMFETAMINA
54. DEKSAMFETAMINA
55. FENETILINA
56. FENMET RAZINA
57.FENSIKLIDINA
58. LEVAMFETAMINA
59. levometamfetamina
60. MEKLOKUALON
61. METAMFETAMINA
62.METAKUALON
63.ZIPEPPROL
64.Opium Obat
65. Campuran atau Sediaan
Opium Obat.
bab11 --
-----------------
5. Alfentanil
6. Allilprodina
7. Anileridina
8.Asetilmetadol
9. Benzetidin
10. Benzilmorfina
11.Betameprodina
12. Betametadol
13. Betaprodina
14. Betasetilmetadol
15.Bezitramida
16. Dekstromoramida
17. Diampromida
18. Dietiltiambutena
19. Difenoksilat
20. Difenoksin
21. Dihidromorfina
22. Dimefheptanor
23. Dimenoksadol
24. Dimetiltiambutena
25. Dioksafetil butirat
26. Dipipanona
27. Drotebanol
28. Ekgonina
29. Etilmetiltiambutena
30. Etokseridina
31. Etonitazena
32. Furetidina
33. Hidrokodona
34.Hidroksipetidina
35. Hidromorfinol
36. Hidromorfona
37. lsometadona
38. Fenadoksona
39. Fenampromida
40.Fenazosina
41. Fenomorfan
42. Fenoperidina
43. Fentanil
44. Klonitazena
45. Kodoksima
46.Levofenasilmorfan
47. Levomoramida
48. Levometorfan
49. Levorfanol
50. Metadona
51Metadona intermediat
52. Metazosina
53. Metildesorfina
54. Metildihidromorfina
55. Metopon
56. Mirofina
57Moramida intermediat
58.Morferidina
59. Morfina-N-oksida
60. Morfin metobromida
61. Martina
62. Nikomorfina
63. Norasimetadol
64. Nor1evorfanol
65. Normetadona
66. Normorfina
67.Norpipanona
68. Oksikodona
69. Oksimorfona
70. Petidina intermediatA
71. Petidina intermediat B
72. Petidina intermediat C
73. Petidina
74. Piminodina
75. Piritramida
76.Proheptasina
77. Properidina
78.Rasemetorfan
79. Rasemoradina
80. Rasemorfan
81. Sufentanil
82. Tebaina
83. Tebakon
84. Tilidina
85. T rimeperidina
86.Garam-garam dari
Narkotika dalam golongan
tersebut di alas.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA i
__________ bab II
Ill. Narkotika Golongan Tiga :
1. Asetildihidrokodeina
2. Dekstropropoksifena
3. Dihidrokodeina
4. Etilmorfina
5. Kodeina
6.Nikodikodina
7. Nikokodina
8.Norkodeina
9. Polkodina
10. Propiram
11. Buprenorfma
12. Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan
narkotika
13. Campuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan
narkotika.
Dari gambaran Narkotika dalam Undang-Undang
Tentang Narkotika No.35 Tahun 2009 ini juga menyebut
Prekursor Narkotika. Prekursor Narkotika Adalah zat atau
bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan
dalam pembuatan narkotika.
GOLONGAN D AN JENIS PREKURSOR
TABEL I
1. Acetic Anhydride
2. N-AcetylanthranilicAcid
3. Ephedrine
4. Ergometrine
5.Ergotamine
6.lsosafrole
7. Lyrsegic Acid
8.3,4-Methylenedioxyphenyl
9. Norephedrine
10. 1-Phenyi-2-Propanone
11. Piperonal
12. Potassium Permanganat
13. Pseudoephedrine
14. Safrole
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
TABELII
1. Acetone
2. Anthrallinic Acid
3. Ethyl Ether
4. Hydrochloric Acid
5. Methyl Ethyl Ketone
6.Phenylacetic Acid
7. Piperidine
8. Sulphuric Acid
9. Toluene
bab ·· ------------------
B. Penyalahgunaan Narkotika
Dari dampaknya, narkotika bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai
merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan
tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan
kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan
berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh
yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fu ngsi t u b u h dan
meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan:
Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering
dipakai adalah Shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubah
daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen
kebanyakan berasaI dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada
juga yang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling
banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Kebanyakan zatdalam narkotika sebenarnya digunakan
untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai
alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/
gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan,
d l l . - maka narkotika kem u d i a n d isalahg u n a ka n .
Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan
menyebabkan ketergantungan atau dependensi atau
kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1 . Coba-coba
2. Senang-senang
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA'
__________________ bab ll
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan
C. Dampak penyalahgunaan Narkotika
Bila narkotika digunakan secara terus menerus atau
melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan
ketergantungan. Ketergantungan atau kecanduan inilah
yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis,
karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat
(SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru,
hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorang
sangat tergantung pada jenis narkotika yang dipakai,
kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihat
pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1 . Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:
kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatolog is) seperti :
penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti :
penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
pengerasanjaringan paru-paru
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA
bab11 --
----------------
5 . Sering saki! kepala, mual-mual dan muntah, murus­
murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit
tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah
gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi
harmon re pro d u ksi (estrog e n , progestero n ,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perem p u a n antara l a i n peru bahan periode
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi , dan
amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,
khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum
ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika
terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi
kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian
Dampak Pslkis:
1 . Malas belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri , perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA i
__________ bab II
Dampak Sosial:
1 . Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan
oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat.
Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang
l u a r biasa (sakaw) b i l a terjadi putus obat (tida k
mengkonsumsi obat pada waktunya) d a n dorongan
psikologis berupa kei n g i n a n sangat kuat untuk
mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti
dorongan untuk membohongi orang tua/teman, mencuri,
pemarah, manipulatif, dll.
D. Pelajar Target Bandar Narkotika
Masa remaja termasuk pelajar, merupakan suatu fase
perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa.
Perubahan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja
akan membentuk karakter dan perilaku di masa dewasa.
Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja sudah rusak
karena narkotika, maka suram atau bahkan hancurlah masa
depannya.
Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba,
mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang
besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar­
wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan pelajar
untuk terdorong menyalahgunakan narkotika. lni yang
mendorong para bandar narkotika membidik para pelajar
untuk menjadi target pemasarannya. Data menunjukkan
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab ll __________________
bahwa jumlah pengguna narkotika yang paling banyak
adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi b i l a karena
penggunaan narkotika, para pelajar atau remaja tertular dan
menularkan H IV/AIDS di kalangan mereka. Hal ini telah
terbukti dari pemakaian narkotika melalui jarum suntik
secara bergantian. Jika masalah ini tidak kita cegah,
bangsa kita akan kehilangan remaja yang sangat banyak
akibat penyalahgunaan narkotika dan merebaknya penyakit
yang mematikan yakni HIV/AIDS, dan hingga kini belum
ditemukan obatnya. Kehilangan remaja sama dengan
kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
_________ bab II
E. Narkotika yang Sering
Disalahgunakan
1. Cannabis
Apakah Yang Dimaksud Cannabis?
Cannabis adalah zat tembakau agak kehijau-hijauan atau
kecoklat-coklatan yang dibuat dari bagian atas tanaman
yang berbunga dan terpisah dari tanaman (rami). Damar
cannabis atau "hasis" adalah proses pengeluaran cairan
hitam atau coklat yang kering dari bagian atas tanaman
cannabis yang berbunga, yang dibuat menjadi bubuk atau
ditekan menjadi berbentuk irisan papan atau kue. Minyak
cannabis atau "minyak hasis" merupakan cairan yang
diperas dari salah satu zat atau damar tanaman yang
dikeringkan.
Bagaimana Cannabis ltu Digunakan?
Semua bentuk cannabis biasanya dihisap. Damar dan
minyak cannabis juga dapat ditelan, direbus dalam teh.
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab 11 -------------------
Baga imana Canna bis Mempengaruhi P a ra
Pemakai?
Cannabis dapat membuat para pemakai merasa santai
dengan tenang dan terkadang sangat gembira. Para
pemakai mungkin juga mengalami sebuah perasaan
pandangan, penciuman, dan pendengaran yang lebih hidup.
Apa Resiko-Resiko yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Cannabis?
Dalam jangka waktu pendek, para pemakai mengalami
peningkatan rata-rata nafsu makan dan denyut nadi. Para
pemakai juga mempunyai masalah-masalah untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan fisik dan pemikiran seperti
mengendarai sebuah mobil dan berpikir secara logis.
Dengan dosis yang tinggi, kesadaran para pemakai
terhadap suara dan warna mung kin dipertajam, sementara
itu cara berpikir mereka menjadi lambat dan bingung.
Apabila dosis ini sangat besar, pengaruh-pengaruh
cannabis serupa dengan pengaruh halusinogen (zat
penyebab h a l u s i n a s i ) dan d a pat menyebabkan
kegelisahan, kepanikan dan bahkan peristiwa-peristiwa
kegilaan. Para pemakai cannabis yang teratur mengambil
resiko pengembangan ketergantungan kejiwaan hingga
waktu dimana mereka kehilangan minat dalam semua
kegiatan yang lain, seperti hubungan pekerjaan dan pribadi.
Studi baru-baru ini di lnggris memperlihatkan sebuah
hubungan antara penggunaan cannabis dan peningkatan
dalam schizofre n i a (penyakit jiwa berupa s u ka
mengasingkan diri).
Resiko-Resiko yang Lain
Asap cannabis mengandung 50 persen lebih banyak tar
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA
___________________ bab II
daripada rokok dengan tar yang tinggi, yang mana
menempatkan pemakai dengan meningkatkan sebuah
resiko kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasan
yang lain.
Apa yang Dimaksud Kokain?
Kokain adalah bubuk halus berwarna putih atau putih
agak abu-abu dan kuning yang dipergunakan sebagai obat
perangsang yang kuat. Kokain disadap dari sisa-sisa
tanaman coca. Di jalanan, kokain dapat dilarutkan atau
"dikurangi" dengan zat-zat yang lain untuk meningkatkan
IPELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab ll __________________
jumlah. Crack adalah kokain yang sudah diproses lebih
lanjut dengan amonia atau sodium bicarbonate (baking
soda) dan nampak seperti kepingan-kepingan atau batuan­
batuan yang kecil.
Bagaimana Kokain ltu Digunakan?
Kokain biasanya diendus/didengus atau disuntik,
sedangkan crack dihisap.
Bagaimana Kokain Mempengaruhi Para Pemakai?
Kokain dapat membuat para pemakai merasa bergairah
dan gembira sekali. Di samping itu , para pemakai
seringkali mengalami peningkatan stamina sementara dan
tahan lapar serta kelelahan.
Apakah Resiko-Resiko yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Kokain?
Pengaruh jangka pendek mencakup kehilangan nafsu
makan, pernafasan lebih cepat, meningkatkan suhu tubuh
dan rata-rata denyut jantung, bertingkah laku aneh, tidak
menentu dan terkadang berbuat kasar. Dosis kokain yang
berlebihan menyebabkan kekejangan, pembekuan, stroke,
cerebral haemorhage atau gagal jantung. Penggunaan
dalam jangka panjang mempunyai resiko dengan sejumlah
masalah kesehatan, beberapa diantaranya bergantung
pada penggunaan obat. Mengendus kokain sangat
membahayakan jaringan alat penciuman, menghisap dapat
menyebabkan masalah pernafasan, sedang penyuntikan
dapat menyebabkan penyakit-penyakit luka yang bernanah
atau infeksi.
Resiko-resiko lain, tanpa memperhatikan bagaimana
obatitu digunakan, meliputi ketergantungan psikologi yang
kuat, kekurangan g izi , menurun nya berat bada n ,
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
_________ bab II
ketidaktahuan arah, ketidakpedulian dan keadaan yang
serupa dengan psikosis paranoid.
Resiko-Resiko yang Lain
Mencampurkan kokain dengan alkohol menjadi koktail
yang berbahaya dan dapat meningkatkan kemungkinan
kematian tiba-tiba.
Apakah Yang Dimaksud Ekstasi?
Ekstasi merupakan perangsang psikoaktif, biasanya
dibuat dalam laboratorium yang tidak sah.
Sebenarnya istilah "ekstasi" telah berkembang dan tidak
lagi mengacu pada sebuah zat tunggal yang sama
pengaruhnya pada pemakai. Seringkali, setiap tablet
dengan logo sekarang disebut "ekstasi" tanpa
memperhatikan komposisi bahan kimianya. Sementara
obat ini biasanya diedarkan/dipasarkan berupa tablet,
serbuk atau kapsul, dalam berbagai bentuk dan ukuran.
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab •• -------------------
Bagalmana Ekstasi Digunakan?
Biasanya ekstasi ditelan tapi dapat juga didengus atau
disuntikan.
Bagaimana Ekstasi Mempengaruhi Para Pemakai?
Ekstasi dapat mempertinggi tingkat perasaan emosi
para pemakai dan menyebabkan perasaan kedekatan
pada orang-orang di sekitar mereka. Ekstasi juga dapat
membuat pemakai merasa lebih mudah bergaul dan penuh
semangat.
Apa Res iko-Res iko yang Berka ita n Denga n
Penggunaan Ekstasi?
Dalam jangka pendek, ekstasi dapat membuat tubuh
mengabaikan tanda-tanda kesedihan seperti dehidrasi,
sakit kepala dan keletihan dan ekstasi dapat mengganggu
kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Lagi pula ekstasi
dapat merusak organ-organ dengan parah seperti hati dan
ginjal.
Penggunaan ekstasi dapat menyebabkan penyakit
sawan dan gaga! jantung. Dosis besar ekstasi juga
menyebabkan kegelisahan, rasa cemas dan halusinasi
yang parah. Penggunaan ekstasi dalam jangka panjang
dapat merusak bagian-bagian tertentu dari otak yang
mengakibatkan depresi yang parah dan hilangnya daya
ingat.
Resiko-Resiko yang Lain
Tablet-tablet atau pil yang dijual sebagai "ekstasi" dapat
mengandung zat-zat yang berbahaya dan dapat berubah­
ubah pada kekuatan dan akibat-akibatnya.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
_________ bab II
Apa Heroin Itu?
Heroin adalah obat adiktif dengan sifat penghilang rasa
sakit yang diproses dari morien, sebuah zat yang terjadi
secara alami dari tanaman opium poppy. Heroin murni
adalah serbuk berwarna putih. Heroin-heroin yang ada di
jalan biasanya berwarna putih kecoklatan karena sudah
dicairkan atau "dikurangi" dengan kotoran-kotoran yang
berarti tiap-tiap dosisnya berbeda.
Bagaimana Heroin Digunakan?
Heroin biasanya disuntikan tapi dapat juga didengus,
dihisap atau dihirup.
Bagaimana Heroin ltu Mempengaruhi Para Pemakai?
Heroin dapat melegakanketegangan, kegelisahan dan
depresi, merasa terlepas dari kesedihan emosional dan
tisik atau rasa sakit. Dengan dosis yang tinggi, dapat
mengalami perasaan gembira tetapi hanya sementara.
Apa Resiko-Resiko Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Heroin?
Pengaruh jangka pendek meliputi pupil yang mengecil,
rasa mual, muntah, ngantuk, ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi dan ketidakpedulian. Heroin sangat adiktif
I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
bab ll __________________
dan para pemakai dapat dengan cepat mengembangkan
ketergantungan secara fisik dan psikologi. Mereka juga
beresiko menjadi tahan terhadap obat bius, yang berarti
mereka membutuhkan dosis yang lebih terusmenerus untuk
mencapai pengaruh yang mereka inginkan. Penggunaan
heroin jangka panjang mempunyai berbagai pengaruh
kesehatan yang parah. Diantara zat-zat yang lain, heroin
dapatmenyebabkan kehilangan berat badan dalam jumlah
banyak, kekurangan gizi dan sembelit. Heroin juga dapat
menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, pemberian obat
penenang dan ketidakpedulian yang kronis. Menghentikan
penggunaan heroin secara tiba-tiba menyebabkan gejala­
gejala penarikan yang dapat menjadi parah seperti kejang­
kejang, diare, gemetaran, kepanikan, ingusan, kedinginan
dan keringat.
Resiko-Resiko yang Lain
Para pemakai mengambil resiko menggunakan heroin
dengan dosis berlebih, yang dapat menyebabkan koma
dan kematian melalui depresi pernafasan.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
__
________________ babll
Apakah LSD Itu?
LSD adalah salah satu obat untuk menimbulkan halusinasi
(hallucinogen) yang paling kuat atau "psychedelics". lni
adalah obat-obatan yang merubah keadaan kesadaran
pengguna danmenghasilkan berbagai macam halusinasi.
Hallucinogen yang lain adalah phenycyclidine (PCP),
hallucinogenic amphetamines, mescalinedan jamur
psilocybe.
Apakah LSD Ini?
LSD obat setengah sintetis yang berasal dari asam
lisergis, ditemukan dalam cendawan yang tumbuh pada
gandum hitam atau biji-bijian lain. LSD umumnya disebut
sebagai "asam" biasanya dijual di jalan seperti kertas
penyedotkecildenganbentuk empat persegi dengan tetes
yang berisi obat itu. LSD dapat juga dijual sebagai tablet,
kapsul atau kadang kadang dalam bentuk cair. LSD ini
adalah bahan tidak berwarna dengan rasa yang sedikit
pahit.
Bagaimana LSD Digunakan?
LSD biasanya ditelan.
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab ll __________________
Bagaimana LSD Mempengaruhi Pemakai?
Penggunaan LSD dapat menyebabkan perubahan yang
kuat dalam pikiran, keadaan jiwa dan perasaan selain
perasaan tegas (empati) dan keramahan. Namun, pengaruh
LSD yang sebenarnya berubah-ubah bergantung pada
keadaan mental penggunanya dan lingkungan ketika
menggunakan obat ini.
Apa R e s iko-R e s iko Yang Be rka itan De nga n
P enggunaan LSD?
Dalam jangka pendek, LSD menghasilkan khayalan dan
persepsi yang menyimpang. Perasaan pengguna yang
mendalam, perubahan waktu dan warna, suara dan
sentuhan nampaknya lebih kuat. Beberapa pengguna LSD
mengalami cara berpikir yang berat dan mengerikan dan
perasaan-perasaan seperti ketakutan kehilangan kendali,
ketakutan terhadap penyakit gila dan kematian dan
keputus-asaan. Pengaruh-pengaruh pada fisik kecil saja,
dibandingkan dengan pengaruh kejiwaan dan emosi.
Pengaruh-pengaruh itu biji mata yang membesar, laju
jantung yang meningkatdan tekanan darah, hilangnya nafsu
makan, keadaan tidak dapat tidur, mulut kering dan rasa
gemetar.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
__________________ babll
Apakah Metamfetamin Itu?
Metamfetamin adalah bagian dari kelompok obat­
obatan yang dinamakan obat perangsang tipe amfetamin.
Metamfetamin adalah obat sintesis yang biasanya dibuat
di dalam laboratorium yang tidak sah secara hukum,
Metamfetamin terdapat dalam bentuk bubuk, tablet atau
sebagai Krista! yang tampak seperti pecahan kaca.
Bagaimana Metamfetamin Digunakan?
Metamfetamin dapat ditelan, dihirup/didengus,dihisap
atau disuntikan.
Bagaimana Metamfetamin Mempengaruhi Para
Pemakai?
Metamfetamin merangsang perasaan kesehatan fisik
dan mental dan juga gelora perasaan gembira dan
kegirangan. Para pemakai mengalami peningkatan energi
sementara, seringkali dirasa dapat memperbaiki kinerja
mereka pada tugas manual atau dengan kecerdasan. Para
pemakai juga mengalami keterlambatan rasa lapar dan
I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
bab11 --------------------
rasa Ieiah.
Apa Res iko-Res iko yang Berka itan Denga n
Penggunaan Metamfetamin?
Dalam jangka pendek, para pemakai dapat kehilangan
nafsu makan dan mulai bernafas dengan lebih cepat. Laju
jantung dan tekanan darah mereka dapat meningkat dan
suhu badan mereka dapat bertambah dan timbullah
keringat. Dengan dosis yang besar, para pemakai dapat
merasa gelisah dan Iekas marah dan dapat mengalami
serangan panik, Dosis berlebihan dari metamfetamin dapat
menyebabkan penyakit sawan serangan dan kematian
karena gagal pernapasan, stroke atau gagal jantung.
Penggunaan metamfetamin dalam jangka panjang dapat
menyebabkan kekurangan gizi (salah makan) hilangnya
berat badan dan perkembangan ketergantungan kejiwaan.
Apabila pengguna yang kronis berhenti menggunakan
metamfetamin, biasanya akan diikuti dengan tidur dalam
jangka lama dan kemudian depresi.
Resiko-Resiko Lain
Penggunaan metamfetamin kadang-kadang memicu
perilaku yang agressif, keras dan aneh diantara pengguna.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
Rawe-rawe ratttas ·
))NA�KIDm�"• ,, , u
Ayo•..di.•• BR�t1TAS
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
Kepata Badan Narkotika Nasional,
Drs. Gories Mere, bersama
penyanyi Ahmad Dhani, menyanyi
bersama saat puncak peringatan
HANI 2010, di Monas.
Para pelajar SLTP senang
mengikuti temu kader
penyuluh P4GN di lingkungan
sekolah. Oengan bekal imu
yang didapat tentang
narkotika dan bahayanya,
mereka siap menjadi kader
penyuluh P4GN di lingkungan
sekolahnya.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I
bab Ill _________
BAB m
penyebab utama pelajar
menyalahaunal<an
n�rkotika
/Jnyalahgunaan dan ketergantungan narkotika
erjadi akibat interaksi 3 faktor yaitu :
or narkotika itu sendiri,
2. Faktor individu,
3. Faktor lingkungan
1. Faktor Narkotika
Semua jenis Narkotika bekerja pada bagian otak yang
menjadi pusat penghayatan kenikmatan, termasuk stimulasi
seksual. Oleh karena itu penggunaan Narkotika ingin
diulangi lagi untuk mendapatkan kenikmatan yang
diinginkan sesuai dengan khasiat farmakologiknya.
Potensi setiap jenis Narkotika untuk menimbulkan
ketergantungan tidak sama besar. Makin luas pusat
penghayatan kenikmatan yang dipengaruhi oleh Narkotika,
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA '
_________ bab Ill
makin kual polensi Narkolika unluk menimbu lkan
kelerganlungan.
2. Faktor lndividu
Kebanyakan penyalahgunaan Narkolika dimulai alau
lerdapal pada remaja alau masa sekolah. sebab remaja
alau pelajar yang sedang mengalami perubahan biologik,
psikologik maupun sosial yang pesal merupakan individu
yang renlan unluk menyalahgunakan Narkolika.
Perubahan Biol ogik
Pada awal masa remaja alau pada masa sekolah linggi
badan dan beral badan bertambah cepat. Poslur badan
juga berubah, mulai seperti poslur badan orang dewasa
dan ciri-ciri seksual sekunder mulai nampak.
Perubahan yang cepal pada masa peralihan ini sering
menimbulkan kebingungan dan keresahan. Disalu pihak
badannya Ieiah besar sehingga lebih panlas bergaul
dengan anak yang sudah lebih lua. Disisi lain secara
psikologis mungkin ia belum siap unluk bergaul dengan
anak yang lebih lua, karena masih ingin bermain seperti
pada masa kanak-kanak. Kebingungan ini bertambah bila
orangluanyalidak konsislen. Bila ia menunlul sualu hak alau
kebebasan, ia dibilang masih kecil. Sebaliknya bila ia
memperlihalkan sikap kurang berlanggung jawab, ia
dikalakan sudah dewasa. Kebingungan, keresahan, dan
bahkan depresi akibal perubahan lersebul di alas dapal
mendorong anak unluk menyalahgunakan Narkolika.
Perubahan Psikol ogik
Pada masa remaja alau masa sekolah, individu mulai
melepaskan ikalan emosional dengan orangtuanya dalam
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
bab Ill_________
rangka membentuk identitas diri. Di sisi lain, secara
finansial ia masih bergantung pada orangtuanya. Demikian
pula bila menghadapi kesulitan ia masih membutuhkan
bantuan orangtua.
Pada masa remaja atau masa sekolah ini kemampuan
intelektualnyajuga bertambah. Daya abstraksi, kemampuan
konseptual, kemampuan memahami suatu persoalan jadi
berkembang, idealismenya masih tinggi dan keingintahuan
terhadap dunia sekitarnya bertambah kuat, ia ingin
mengetahui berbagai masalah di sekitarnya, termasuk
mencari pengalaman seksual dan mencoba Narkotika,
mulai dari merokok, minuman keras beralkohol dan lain­
lain. Merokok atau minum minuman beralkohol sering
dipandang sebagai lambang kedewasaan.
Pada remaja seusia 15-1 6 tahun sering terdapat
keyakinan bahwa dirinya lain dari orang lain (personal fable).
Ia yakin bahwa bila Narkotika merugikan orang lain,
Narkotika tidak akan merugikan dirinya dan bahwa ia yakin
dapat mengendalikan penggunaannya, walaupun kenyataan
menunjukkan yang sebaliknya.
Perubahan Sosial
Dalam rangka melonggarkan ikatan dengan orangtua,
remaja membutuhkan ternan sebaya. Minat terhadap lawan
jenis juga mulai timbul. Diterimanya seorang remaja dalam
kelompokmerupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang
remaja, walaupun untuk diterima dalam suatu kelompok ia
harus mengikuti nilai atau norma kelompok tersebut. Bila
kelompok tersebut merokok, iapun tak keberatan akan
merokok pula.
Bila pada masa remaja orangtua terlalu banyak memberi
PELAJAR DAN BAHAYANARKOTIKA !
_________ bab Ill
aturan dan larangan, remaja akan menunjukkan sikap
memberontak, antara lain dengan menggunakan Narkotika
yang pasti merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh
orangtua.
Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai
risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna Narkotika.
Penyalahgunaan Narkotika sering terdapat bersama­
sama gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti depresi,
ansietas atau gangguan kepribadian anti sosial.
3. Faktor Lingkungan
Faktor l i ngkungan meli puti faktor kel uarga dan
lingkungan pergaulan, baik pergaulan di sekitar rumah, di
sekolah maupun di tempat-tempat umum.
Lingkungan Keluarga
Faktor keluarga, terutama faktor orangtua yang sering
ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi
penyalahguna Narkotika antara lain :
• Orangtua yang kurang komunikatif dengan anak,
• Orangtua yang terlalu banyak mengatur anak atau
selalu menuruti kehendak anak (permisif)
• Orangtua yang menuntut secara berlebihan agar anak
berprestasi di luar kemampuannya atau keinginannya,
misalnya dalam hal memilih jurusan di sekolah.
• Disiplin orangtua yang tidak konsisten
• Sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama
dalam hal pendidikan anak
• Orangtua yang terlalu sibuk sehingga kurang memberi
perhatian kepada anaknya
• Orangtua yang kurang harmonis, sering bertengkar,
orangtua berselingkuh
1 PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab Ill_________
• Orangtua yang tidak memiliki dan menanamkan
norma-norma, nilai-nilai tentang baik-buruk, boleh
atau tidak boleh dilakukan.
• Orangtua atau salah satu anggota keluarga yang
menjadi penyalahguna Narkotika.
Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yang sering ikut mendorong
terjadinya penyalahgunaan Narkotika antara lain :
• Sekolah yang kurang disiplin, tidak tertib
• Sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah
• Pelajaran yang membosankan
• Guru yang kurang pandai mengajar
• Guru/pengurus sekolah yang kurang komunikatif
dengan siswa
• Sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk
menampung atau menyalurkan kreativitas siswanya.
Lingkungan Masyarakat
Remaja atau pelajar tidak hanya hidup di dalam
lingkungan keluarga dan di sekolah, melainkan juga dalam
masyarakat luas. Oleh karena itu, kondisi dalam masyarakat
juga mempengaruhi perilaku remaja, termasuk perilaku
yang berkaitan dengan penyalahgunaan Narkotika.
Faktor-faktor itu antara lain :
• Mudah diperolehnya Narkotika
• Harga Narkotika makin murah
• Kehidupan sosial, ekonomi, politik dan keamanan
yang tidak menentu menyebabkan terjadinya peruba
han nilai dan norma, antara lain sikap yang permisif
(membolehkan)
Fa ktor-fa ktor tersebut memang tidak selalu
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I
_________ bab Ill
menyebabkan seseorang akan menjadi penyalahguna
Narkotika . Akan tetapi makin banyak faktor tersebut
ditemukan pada seseorang pelajar atau remaja, makin
besar kemungkinan orang itu menjadi penyalahguna
Narkotika.
Penyalahgunaan Narkotika harus dipelajari kasus demi
kasus. Faktor individu, faktor keluarga , dan faktor pergaulan
tidak selalu berperan sama besarnya dalam menyebabkan
seseorang menyalahgunakan Narkotika. Karena faktor
pergaulan , bisa saja seorang anak yang berasal dari
keluarga yang harmonis dan cukup komunikatif, menjadi
penyalahguna Narkotika.
Dampak Umum Pelajar
Menyalahgunakan Narkotika
Dampak penyalahgunaan Narkotika sangat luas, tidak
saja terhadap kesehatan fisik dan mental penyalahguna
Narkotika, akan tetapi juga berdampak pada ketenangan
kehidupan dalam keluarga, meresahkan masyarakat, dan
terjadinya pelanggaran hukum.
Komplikasi Medik
Komplikasi medik akibat penyalahgunaan Narkotika
sangat bervariasi tergantung jenis Narkotika yang dipakai,
jumlah, cara memakai, lama memakai dan zat pencampur
yang digunakan.
Putauw yang berisi heroin sering dicampur dengan
tepung jagung atau terigu, gula, gula merah, kina bahkan
tawas.
Komplikasi medik dapat disebabkan antara lain karena
• Sifat Narkotika itu sendiri
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab Ill__________
+ Bahan pencampurnya
+ Cara menyuntik yang tidak steril
+ Pola hidup yang tidak sehat( kurang memperhatikan
mutu makanan, malas mandi, sering begadang,
keluar rumah malam hari, tidak tidur dan sebagainya)
Beberapa komplikasi medik yang sering dijumpai antara
lain :
+ Penyalahgunaan Heroin/ Putauw melalui suntikan
dapat menyebabkan tertular Hepatitis B atau C, lnfeksi
HIV /AIDS, Endokarditis (infeksi jantung), lnfeksi darah
( septisemia).
+ Penyalahgunaan psikostimulansia ( ekstasi, shabu,
kokain) dapat menyebabkan hipertensi, gangguan
pada jantung, Pendarahan otak, Gangguan jiwa berat
seperti Psikosis dan Depresi serta Penyakit
Parkinson.
+ Penyalahgunaan alkohol, obat penenang dan obat
tidur dapat menyebabkan seseorang menjadi agresif
sehingga mudah terlibat perkelahian yang dapat
mengakibatkan luka tusuk, luka iris, gegar otak atau
pendarahan otak dapat pula disebabkan karena
kecelakaan lalu l i ntas aki bat sembrono atau
mengamuk.
+ Remaja atau pelajar Perempuan yang minum
minuman beralkohol, akan mengalami gangguan saat
mentruasi.
+ Penyalahgunaan ganja atau tembakau dapat
menyebabkan rangsangan pada saluran nafas.
+ Tembakau adalah penyebab utama kanker paru dan
organ tubuh lain seperti hati. Dapat pulaterjadi kanker
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I
_________ bab Ill
pada perokok pasif ( menghisap asap rokok orang
lain)
+ Pelajar perempuan yang merokok akan menga
kibatkan berat badannya berkurang dan kulit menjadi
kering serta keriput.
Akibat sosial
Penyalahgunaan Narkotika dapat menyebabkan antara
lain :
• Ketenangan kehidupan dalam keluarga terusik
• Sering merongrong orangtua, meminta uang dengan
berbagai alasanyang pada akhirnya sebetulnya untuk
membeli Narkotika lagi
• Bagi penyalahguna Narkotikayangsudah berkeluarga
dapat mengakibatkan perceraian dan bagi yang
sudah mempu nyai anak dapat menyebabkan
terlantarnya anak.
• Pasangan hidup atau anaknya ikut-ikutan menjadi
penyalahguna Narkotika
• Bagi yang sedang berpacaran dapat menyebabkan
pacamya ikut menyalahgunakan Narkotika atau putus
hubungan merekakarena pacartidak mau mempunyai
calon pasangan hidup yang menyalahgunakan
Narkotika
• Prestasi akademiknya menjadi buruk sehingga tidak
naik kelas dan dapat dikeluarkan dari sekolah.
Karena melanggar peraturan tala tertib di sekolah,
penyalahguna Narkotika juga dapat dikeluarkan dari
sekolah.
• Bagi yang sudah bekerja, karena prestasi kerjanya
yang buruk d a pat p u l a d i berhentikan dari
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab Ill _________
pekerjaannya. Semua itu mengakibatkan terjadinya
pengangguran dengan segala akibatnya.
• Akibat finansial , sebab biaya pengobatan dan
rehabilitasi penyalahguna Narkotika mahal.
Pelanggaran Hukum
Akibat tidak sekolah dan tidak bekerja, sementara
kebutuhan Narkotika makin meningkat akibat toleransi,
maka terpaksa penyalahguna Narkotika melakukan tindak
kriminal untuk memperoleh uang agar dapat membeli
Narkotika , termasuk menjadi pengedar Narkotika/
melakukan pelanggaran hukum.
Orang yang menyalahgunakan dan ketergantungan
Narkotika, berdasarkan llmu Kedokteran adalah orang yang
menderita sakit (penderita), namun mereka juga dijatuhi
hukuman karena melanggar Undang-undang yang berlaku.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I
Kepala Badan Narkotika
Nasional, Drs. Gories Mere,
mengukuhkan Forum LSM
Anti Narkoba pada puncak
peringatan HANI 2010.
Para anggota LSM Anti
Narkoba akan menjadi mitra
BNN dalam memberantas
peredaran dan
penyalahgunaan narkoba di
Indonesia.
Para pelajar yang menjadi peserta Temu
Kader Penyuluh P4GN di lingkungan
sekolah, aktif bertanya berbagai hal
tentang narkoba dan bahayanya.
Para santri juga menjadi sasaran
penyuluhan P4GN, karena lingkungan
pesantren juga menjadi sasaran para
bandar untuk memasarkan narkoba.
PELAJAR DAN BAHAYANARKOTIKAI
bab iV__________________
BAB IV
Optimalkan Unit
Kesehatan Sekolah Anti
Narkotika
1. Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
S
lama ini Unit Kesehatan Sekolah (UKS) hanya
ikenal siswa sebagai tempat untuk mendapatkan
pertolongan pertama jika mereka mengalami sakit
atau kecelakaan di sekolah. Namun sebenamya UKS dapat
dioptimalkan fungsinya lebih dari itu. Para siswa dapat
menjadikan UKS sebagai sarana untuk menuangkan
kreativitas dan keterampilannya dalam menciptakan
lingkungan yang sehat, baik secarajasmani maupun rohani
serta sarana untuk mengkampanyekan tentang bahaya
penyalahgunaan narkotika.
Para kepala sekolah, guru dan siswa dapat beke�asama
untuk menjadikan UKS sebagai sarana lebih dari sekedar
"Rumah Sakit Sekolah" tetapi merupakan tempat siswa
berkonsultasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan diri
pelajar seperti masalah religi dan juga termasuk
_________________ bab iV
kesehatannya. Untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan secara akurat, bahkan untuk informasi-informasi
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan siswa .
Mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk
memastikan bahwa siswa tidak menyalahgu nakan
narkotika, dan untuk menyalurkan ide serta kreativitas siswa
yang berkaitan dengan kesehatan dan kampanye anti
narkotika di kalangan siswa.
2 . Pembinaan Siswa di Sekolah
Masa remaja (siswa SLTP dan SLTA) adalah tahap
perkembangan antara anak dan dewasa. Dalam dirinya
te�adi perubahan yang pesat secara fisik, yang selanjutnya
perubahan mental, emosional maupun sosial. Perubahan
yang pesat secara fisik ini tidak selalu diikuti dengan
kecepatan perkembangan menta l , emosional dan
sosialnya. Dengan demikian perilaku remaja sering sangat
labil atau berubah-ubah. Kadang-kadang bertanggung
jawab, kadang tampak masa bodoh terhadap tugas yang
pada dirinya.
Selain itu remaja pun bersifat ingin mencoba dan
bereksperimen. Remaja cenderung tidak menyetujui nilai­
nilai orang tua. Mereka berusaha mencari identitas dirinya
dengan menjauhkan diri dari orang. Oleh karena itu, remaja
sering mengagumi tokoh lain di luar orang tua sebagai
idolanya . Bagaimana jika idola tersebut bukanlah
seseorang yang pantas ditiru? Seperti artis pecandu
narkotika misalnya. Para guru, sebagai wakil orang tua di
sekolah diharapkan dapat membimbing mereka untuk
mencari panutan yang tepat dalam hidupnya.
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
bab iV_________________
Remaja juga sangat memperhatikan penampilan. Ia
senang berdandan dan berkaca berjam-jam. Rasa
kesetiakawanan dengan kelompok sebayanya tumbuh kuat.
Sering kita melihat budaya remaja, yaitu kesamaan dalam
hal berpakaian, cara berbicara dengan bahasa remaja,
hobi yang sama, serta sikap dan perilaku yang sama.
Remaja tidak mau berbeda dengan kelompok sebaya.
Kadang-kadang remaja juga berperilaku tertentu agar
diterima pada kelompok sebayanya. Bagaimana kalau
perilaku tersebut adalah tindakan penyalahgunaan
narkotika? Siapa yang akan mampu mengingatkan
mereka? Guru pembina dapat melakukan fungsi ini dengan
membuat kegiatan positif yang dikelola oleh UKS.
Remaja juga sangat peka terhadap stres, frustrasi, dan
konflik, bukan saja yang berhubungan dengan dirinya, tetapi
juga dengan lingkungan pergaulannya. Oleh karena itu, cara
mengambil keputusan dan menyelesaikan persoalan yang
dilatih orang tua dan paraguru akan sangat berguna baginya.
Siswa SLTP atau SLTA mulai belajar abstraksi tentang
hal-hal akan datang. Mereka mengerti bahwa ada resiko
dari tindakan mereka dan bahwa peri laku mereka
mempengaruhi orang lain. Keteladanan orang tua dan guru
sangat penting.
Para guru harus "bersama" dengan siswa-siswanya,
bukan sekedar bertemu muka di lorong sekolah, bercakap­
cakap sebehtar atau hanya ketika mengajar di dalam kelas
saja. Perlu ada kegiatan bersama antar siswa dengan
bimbingan dari para guru sehingga ada kesempatan untuk
mengamati mereka lebih dekat, melakukan kegiatan
bersama, bercakap-cakap dan mendampingi serta
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
_________________ bab iV
membimbing siswa secara konsisten.
Sebagai orang tua di sekolah, para guru diharapkan
menjadi pemimpin yang baik, yaitu pemimpin yang berada di
depan, yang memberikan contoh dalam sikapdan perilakunya.
Guru pun harus menjadi pemimpin yang berada di belakang,
yang mendukung, membimbing , dan meluruskan jalan jika
siswa berjalan ke arah yang salah atau keliru.
Melalui UKS, guru pembina dapat menjelaskan tentang
bahaya penyakit kanker paru atau penyakitjantung dalam
waktu 30-40 tahun jika seseorang terus merokok.
Kebiasaan merokok tidak bermanfaat sarna sekali. Pesan­
pesan yang disampaikan haruslah konkret. Contoh:
menjelaskan pengaruh rokok terhadap timbulnya bau mulut,
gigi yang berwarna cokelat, dan muka keriput.
Guru perlu menegaskan kembali peraturan mengenai
larangan memakai narkotika. Buatlah siswa memahami
bahwa narkotika merupakan tindakan melanggar hukum,
dan melanggar hukum dapat menimbulkan kerugian bagi
diri sendiri maupun orang lain.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dengan
siswa antara lain dengan mengenal lebih dekat para
orangtua siswa. Undanglah agar para orang tua turut aktif
mencegah anaknya dari ancaman bahaya narkotika.
Sampaikan harapan-harapan Guru mengenai perilaku, dan
bekerjasamalah membuat peraturan mengenai berbagai
hal seperti jika ada acara pesta siswa sehingga harus
pulang malam, atau menginap di rumah ternan.
Mengajarkan kemampuan berkata "tidak" untuk hal
negatif kepada siswa. Posisikan siswa pada berbagai
situasi yang mungkin terjadi, misalnya, pergi ke tempat
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab iV__________________
dimana tidak ada orang dewasa, atau tempat dimana tidak
tersed ia m i n uman beralkohol atau narkoti ka , dan
sebagainya.
Perhatikan kecemasan siswa tentang hal-hal tertentu
seperti seksualitas dan menjadi orang yang berbeda
dengan teman-temannya. Sediakan waktu untuk
berbincang-bincang mengenai perasaan-perasaan siswa
tentang hal itu.
Meninjau kembali peraturan-peraturan di sekolah dan
tanggung jawab siswa untuk bersama-sama menjaga
kesehatan diri dan lingkungannya.
Mengajarkan kepada siswa untuk mengetahui teman
sejati yang tidak akan mendorongnya melakukan hal-hal
yang salah atau berbahaya, dan melibatkan siswa dalam
kegiatan sosial, atau mengadakan kunjungan sosial.
Remaja adalah periode saat ia berjuang untuk mencari
identitas dirinya, yang akan menentukan peranannya di
dalam masyarakat, yaitu identitasnya di bidang seksual dan
pekerjaan, sebab mereka akan menjadi dewasa, baik
sebagai pria dewasa maupun wanita dewasa. Mereka pun
perlu mengembangkan berbagai keterampilan yang
berguna bagi masa depan atau kariernya.
Siswa perlu menyelesaikan tugas pengembangan
remaja yang tidak mudah dan sering menimbulkan
kesulitan. Mereka juga dihadapkan pada situasi yang ada
di masyarakat dan keadaan di sekitarnya yang mudah
menimbulkan stres akibat perubahan social ekonomi dan
iklim politikserta pergeseran dalam sistem nilai.
Jika seorang remaja dapat menyelesaikan tuntutan
perkembangan pada usia sebelumnya, ia tidak akan
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
_________________ bab iV
mengalami banyak kes u l itan dengan tuntutan
perkembangan masa remaja. Namun, jika tuntutan
perkembangan sebelumnya tidak diselesaikan dengan
baik, remaja akan mengalami stres dan menghadapi
banyak konflik. Oleh karena tidak terlatih menyelesaikan
masalah secara baik, ia akan mencari penyelesaian secara
mudah dan cepat.
Tugas-tugas pengembangan remaja yang tidak
diselesaikan, akan menimbulkan rasa tidak bahagia pada
siswa, perilakunya akan tidak sesuai dengan norma yang
ada di dalam masyarakat, dan ia akan mengalami kesulitan
dengan tugas-tugasnya yang akan datang, yaitu periode
dewasa. Oleh karena itu, bantuan dan bimbingan dari
pend i d i k ( g u r u , konselor, psikolog , roh a n iawa n )
sangatdiperlukan. Remaja usia sekolah menengah atas
berorientasi kepada masa depan dan dapat dilibatkan
dalam d i skusi mengen a i h a l - h a l y a n g a bstrak.
Keterampilannya untuk bersikap realistikjuga meningkat.
Ia menjadi tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan
kesejahteraan orang lain. Menjadi bagian dari kelompok
telah mendorongnya untuk berubah.
Pada kegiatan U KS , siswa dapat dibekali untuk
memahami pengaruh jangka pendek dan jangka panjang
pemakaian setiap jenis narkotika, bahaya pemakaian
berbagai jenis narkotika, hubungan pemakaian narkotika
dengan berbagai penyakit dan kecacatan , pengaruh
narkotika terhadap bayi dalam kandungan dan sistem
reprod u ks i , akibat pemakaian narkotika d a pat
menyebabkan penya kit H IV/AI D S , m e n i n g katnya
kecelakaan karena mengendarai mobil/motor dan
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab IV___________________
menjalankan mesin ketika berada dalam pengaruh
narkotika , serta dampak penyalahgunaan narkotika
terhadap masyarakat, bangsa, dan negara.
lnformasi yang diberikan melalui UKS untuk mencegah
penyalahgunaan narkotika diantaranya menjelaskan
pengaruh jangka panjang pemakaian narkotika yang dapat
menyebabkan penurunan prestasi sekola h , gagal
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
terancam dikeluarkan dari sekolah, gagal mengikuti testing
masuk ke akademi militer, penerbangan atau kepolisian,
dan sebagainya. Menekankan pentingnya keteladanan
siswa bagi adik-adiknya. Melibatkan siswa dalam berbagai
kegiatan UKS (diskusi kesehatan, menonton film edukasi
anti narkoti ka , membersihkan l i ngkungan sekolah ,
kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, dan lain-lain).
Menetapkan cara mengisi kegiatan di sekolah diluar
pelajaran sekolah. Waktu antara pukul 3-6 sore sangat
rawan terhadap pemakaian narkotika secara eksperimental
(coba-coba) sehingga guru perlu terlibat aktif mengawasi
para siswa. Mendorong para siswa agar aktif mengikuti
program pencegahan narkotika di sekolah atau lingkungan
lainnya. Mendorong siswa untuk mengikuti berbagai jenis
organisasi, seperti olahraga, kesenian, dan keagamaan
serta kegiatan alternatif lainnya. Mendukung upaya
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
narkotika di lingkungan sekitar sekolah.
Dengan upaya-upaya ini di harapkan pembinaan
terhadap siswa melalui kegiatan UKS dapat membantu
mengurangi peredaran gelap narkotika di lingkungan
sekolah.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
Badan Narkotika Nasional
bekerjasama dengan berbagai
unt��
h
�e�t�k�����c
ma
!�:�
a
�
a
a�
pemberantasan peny�ahgunaan
narkoba, balk dl lingkungan
sekotah, kampus dan lingkungan
masyarakat.
Tidak ada tempat bagi pengedar
narkoba.
IPELAJAR DAN BAHAYANARKOTIKA
bab y _________
BAB V
Mencjptakan
Linal<unaan s-ekolah
-aebas Narkotika
luruh warga sekolah harus saling bahu-membahu
an secara terus-meneru s membentengi
ngkungan sekolah dari ancaman penyalahgunaan
d a n peredaran gelap n arkotika berdasarkan
kewenangannya masing-masing. Langkah-langkah yang
dapat dilaksanakan dalam mewujudkan sekolah bersih
narkotika adalah:
1. Kepala Sekolah/Pimpinan Tempat Pendidikan
a. Menetapkan kebijakan (peraturan, tata tertib) dan
memberikan dukungan kegiatan sekolahdalam upaya
menghindarkan lingkungan sekolah dari bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
b. Mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan
kebijakan.
c. Menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan,
_________ bab v
keagamaan, penegakan hukum dan Badan Narkotika
Nasional PusaU Propinsi/Kabupaten/Kota setempat.
d. Membuat jejaring dengan warga masyarakat di
lingkungan sekolah dan Komite 8ekolah dalam
membentuk Tim/8atuan Tugas Anti Narkotika di
lingkungan sekolah.
2. Guru/Guru KelasjGuru BK
a. Mensi nerg i kan pe n d i d i ka n penceg a h a n
penyalahgunaan narkotika ke dalam mata pelajaran
ekstra kurikuler.
b. Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
Pusat/ Propi nsi/Ka b u paten/Kota setem pat
mengadakan pelatihan konselor sebaya bagi para
siswa.
c. Mengadakan pertemuan berkala dengan orang tua
siswa dan warga sekolah (Kepala 8ekolah, Komite
8ekolah, 0 8 1 8 dan Penjaga 8ekolah) dalam
menyusun program, melaksanakan kegiatan dan
melaksanakan pengawasan terhadap program
kegiatan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika di lingkungan sekolah.
d. Mendata siswa yang terindikasi beresiko tinggi
terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika.
e. Memberikan konseling pada siswa yang terindikasi
menyalahgunakan narkotika.
f. Mengadakan pendataan kasus penyalahgunaan
narkotika di lingkungan sekolah.
g. Merujuk siswa yang menjadi korban penyalahgunaan
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
bab y _________
narkotika ke tempat-tempat rehabilitasi.
3. Penjaga Sekolah
a. Melaksanakan pengamanan intern pada saat kegiatan
belajar rnengajar.
b. Melaksanakan pengamatan terhadap lingkungan
sekolah yang mencurigakan termasuk aktivitas
pedagang kaki lima dan petugas parkir di sekitar
sekolah.
c. Melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada
Kepala Sekolah.
d. Menjaga pengamanan intern di lingkungan sekolah.
4. Organisasi Siswa (OSIS)
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah/Guru/Bidang
Program sekolah, menyusun perencanaan Program
Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkotika secara berkala, baik
tahunan, semesteran, tri wulan maupun bulanan, yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi serta
kondisi sekolah setempat.
b. Mendukung dan melaksanakan program-program
sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah bersih
narkotika.
5. Komite Sekolah
a. Membuat usulan kebijakan/program kegiatan sekolah
bersih narkotika kepada Kepala Sekolah.
b. MembentukTim Gerakan Keamanan Sekolah Bersih
Narkotika, sebagai sarana komunikasi para orang tua
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA !
_________ bab V
d a n p i h a k sekolah d a l a m m e n a n g g u l a n g i
permasalahan pencegahan penyalahgunaan
narkotika di lingkungan sekolah.
a. Mempelajari bahaya penyalahgunaan narkotika dan
mengembangkan potensi dirinya dalam upaya
menghindarkan diri dari pengaruh penyalahgunaan
narkotika.
b. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan
pencegahan penyalahgunaan na rkotika ya ng
dilaksanakan di lingkungan sekolah.
c. Melaporkan segala bentuk pemilikan, peredaran atau
penyalahgunaan narkotika yang te�adi di lingkungan
sekolah, kepada Guru B K/Guru Kelas/Kepala
Sekolah.
d. Aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan, seminar,
workshop tentang pencegahan penyalahgunaan
narkotika baik yang dilaksanakan oleh pihak sekolah
maupun di luar sekolah.
e. Sebagai sukarelawan tenaga Fasilitator Penyuluh
P4GN bagi adik kelas dan anggota Satgas Gerakan
Keamanan Sekolah bersih narkotika di lingkungan
sekolah setempat.
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan ternan sebaya
dan warga sekolah lainnya (Guru, Kepala Sekolah,
Orang Tua dan Penjaga Sekolah).
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
bab VI_________
BAB VI
hidup sehat tanpa
narkotika
MENGATASI TEKANAN TEMAN SEBAYA
ft;aknya peredaran narkotika di kalangan
e l ajar akhir-akh i r i n i sangat
engkhawatirkan semua pihak. Peredaran
narkotika akansulit dibendung kalau tidak ada kerjasama
dari semua pihak, termasuk kemauan kuatdari para pelajar
sendiri. Makanya sebagai pelajar harus mampu mengatasi
ajakan dan tekanan dari teman-teman sebaya, baik di
sekolah, maupun di lingkungan rumah.
Apakah kamu mempunyai komitmen pribadi yang kuat
dan tidak terpengaruh serta tergoda ajakan teman-teman
kamu untuk menyalahgunakan narkotika?
Kalau kamu ditawari obat-obatan yang tidak kamu
inginkan, katakan tidakdengantegas dan jelas sertajangan
melakukan jual-beli obat-obatan itu . Kalau mereka
mencoba membujuk kamu, humor dapat menjadi cara yang
efektif untuk menghadapi situasi itu.
• Bersikap tegar untuk mengatakan "tidak" bisa menjadi
hal yang suiit. Namun adalah juga baik untuk tetap
merasa yakin. Menjelaskan kepada orang-orang
___________________ bab VI
dengan cara yang tenang kenapa kamu tidak ingin
menjadi bagian dari sesuatu dapat memberikan
kepada kamu rasa hormat dari orang lain.
+ Mencari tahu mengenai berbagai obat-obatan, dari
pengaruhnya hingga resiko-resiko yang terkait, dapat
membantu kamu melawan tekanan. Karena kamu
semakin memahami, maka kamu semakin yakin.
• Adalah wajar untuk merasa cocok dengan teman­
teman. Lagipula tidak seorangpun ingin menonjol dari
kelompoknya karena alasan-alasan yang salah. Kita
perlu merasa bahwa kita adalah bagian dari
kelompok itu . Tetapi, walaupun mereka tidak
menunjukkan hal itu dengan segera, teman-teman
kamu akan lebih menghormati kamu jika kamu
menyatakan dengan jelas apa yang kamu inginkan
untuk dilakukan dan apa yang tidak.
• Mungkin tampaknya tidak seperti itu, tetapi kamu
bukanlah satu-satunya orangyang khawatir mengenai
apa yang orang lain pikirkan mengenai diri kamu.
Cobalah untuk fokus pada pendapat kamu sendiri
mengenai d i ri kamu pada akhirnya, itu saja
masalahnya.
• Tekanan dari teman sebaya sering menjadi suatu cara
bagi orang-orang untuk meminta persetujuan untuk
perilaku mereka sendiri. Apakah kamu benar-benar
ingin terl i bat u ntuk mem bantu membenarkan
penggunaan obat oleh orang lain?
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab V..__________
hidup sehat tar}pa
narkotika
UNTUK P AR A GURU
ak-anak sangat mudah percaya dan
pengaruhi oleh orang dewasa, guru dapat
enj a d i pan utan untuk siswa dan
mempengaruhi mereka untuk tidak menggunakan obat­
obatan terlarang, hal ini menjadi sangat penting ketika para
pelajar tidak memiliki keluarga yang suportif untuk
membimbing mereka. Kemungkinan para pelajar harus
menyesuaikan diri dengan tekanan yang diasosiasikan
sebagai sebuah eksperimen dan dengan kehidupan di
masya rakat yang p e n u h tu ntutan dan kompleks.
Penggunaan obat-obatan terlarang pada dasarnya
merupakan mekanisme untuk menyesuaikan diri dengan/
atau melarikan diri dari rasa tidak aman. Guru diharapkan
untuk membantu murid menyadari bahwa mereka tidak
sendirian dalam menghadapi tantangan ini dan bahwa
masin banyak cara sehat lainnya untuk menghadapi situasi
tersebut.
Mengajar Anak Untuk Melindungi Diri Sendiri
Memerlukan rasa percaya diri yang tinggi pada diri
seseorang untuk mengatakan tidak pada narkotika. Guru
dapat membantu rasa percaya diri siswa dan memperkuat
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I
_________ bab VI
hubungan inter-personalnya. Mengajarkan toleransi
sehingga terpancar dari sinar matanya, mengajarkan rasa
percaya diri dengan cara mengajarkan anak untuk dapat
menerima dirinya sendiri , membantu mereka untuk
membedakan antara efek yang membantu dari obat­
obatan dan konsekuensi berbahaya ketika mengkonsumsi
obat-obatan terlarang. Namun selain daripada itu, sangat
penting untuk mengajarkan para siswa teknik penolakan
dengan cara mengajarkan bahwa tidak apa-apa jika kita
mengatakan "tidak".
Mengaj a rkan Anak Untuk Mengeks pres ika n
Kreatifitasnya
• Mengkoordinir Iomba seni dengan memberikan tema
"hindari narkotika".
• Mengajarkan olahraga sebagai pilihan yang sehat
bagi para siswa.
• Mendesain kaos dengan slogan mencegah narkotika
dan HIV/AIDS.
• Mengumpulkan uang untuk kegiatan sosial untuk
membantu anakjalanan yang menggunakan narkotika.
• Berbagi pengetahuan yang disertai dengan per
mainan interaktif dan drama/role playing.
Mengenali Tanda-tanda Bahaya
Ada beberapa tanda-tanda awal yang terlihatjika Anda
mencurigai seorang murid menggunakan obat-obatan
berbahaya namun pastikan bahwa tanda-tanda ini bisa
akibat dari sebab lain. Jangan tergesa-gesa menyimpulkan
bahwa seorang murid menggunakan narkotika.
Tanda-Tanda/Perubahan Emosional
• Perubahan mood yang drastis, dari perasaan senang
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab V�-----------------
berubah menjadi depresi dan penarikan diri secara
tiba-tiba.
• Marah tanpa alasan yangjelas.
• Ketidaktertarikan pada sekolah atau kegiatan
ekstrakurikuler lainnya.
• Kesulitan berhubungan baik dengan orang lain.
• Bermain peran.
• Nilai-nilai menurun dan kemampuan akademik yang
buruk.
• Kesulitan fokus pada sesuatu hal/member perhatian
sedikit pada sesuatu.
Tanda-Tanda/Perubahan Fisik
• Mata merah.
• Kecenderungan tertidur di dalam kelas.
• Bicara yang tidak jelas.
• Tidak adanya perhatian di dalam kelas.
• Mudah lupa.
• Menolak memperhatikan kebersihan d i ri dan
penampilan pribadi,
• Gemetaran dan gerakan tubuh yang tidak terko
ordinasi.
Mengajarkan Kepada Anak Tentang Obat- Obatan
Terlarang dan Efeknya
Usia 5-7: murid harus memiliki kemampuan pengambilan
keputusan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan
sehatlainnya. Merekajuga harus mampu untuk merinci atau
mengenal efek negatif atas resiko mengkonsumsi obat­
obatan terlarang dan membedakan satu dengan lainnya.
Usia 8-9: M u rid harus dapat menyebutkan dan
mengidentifikasi obat-obatan yang pernah mereka dengar
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA j
___________________ bab VI
dan bahaya akan penggunaan obat-obat terlarang. Mereka
juga harus mampu mengemukakan mengenai bagaimana
pengunaan obat-obatan dirumah dan di masyarakat dapat
mempengaruhi mereka. Murid juga harus mampu untuk
mengeta h u i dimana seseorang bisa mendapatkan
pertolongan dari para pengguna narkotika.
Usia 1 0-1 2 : Murid harus mampu mengidentifikasi alasan
mengapa seseorang menggu nakan narkotika dan
membedakan antara situasi pengguna yang bereks­
perimen , pengguna sesekali, pengguna regular dan
pengguna yang berat. Muridjuga harus belajar mengenai
hubungan antara HIV/AIDS dan penggunaaan obat-obatan
terlarang dengan situasi yang membuat pengguna
terekspose terhadap hal tersebut.
Kurikulum yang disarankan
Materi 1 : Apa yang disebut dengan narkotika? Apa yang
dimaksud dengan pecandu? Apakah akibatnya terhadap
diri dan masyarakat?
Materi 2 : Apa yang disebut dengan obat-obatan alami
(Cannabis, Opium dan COCA), efek sampingnya dan apa
yang harus dilakukan untuk mencegahnya?
Materi 3 : Apa yang disebut dengan obat-obatan semi­
sintetis (morfin, heroin,kokain dan crack), efek sampingnya
dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Apa
yang dilakukan oleh korban jika mengalami overdosis?
Materi 4: Apayang disebut dengan obat-obatan sintetis?
(amphetamines, ekstasi, LSD, hypnotic sedative) apa efek
samping dan obat-obatan ini pada otak dan kepribadian
seseorang?
Materi 5 : Apa hubungan antara penggunaan narkotika
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab Y�----------------
dengan HIV/AIDS? Bagaimana caranya mencegah HIV/
AIDS ?
Materi 6 : Apakan faktor-faktor resiko dari narkotika?
Hal ini termasuk didalamnya, kemampuan akademik,
disfungsi keluarga dan kemudahan penggunaan narkotika.
Apa saja faktor-faktor yang dapat melindungi diri kita dari
hal tersebut? Hal ini termasuk didalamnya, dukungan
keluarga dan masyarakat, perbaikan materi dan edukasi
tentang narkotika di sekolah. Bagaimana caranya seorang
pemimpin masyarakat berkontribusi terhadap hal ini?
Materi 7 : Aktifitas keterampilan hidup termasuk
didalamnya proses pembelajaran dalam menilai sesuatu,
beradaptasi dengan tekanan iingkungan kelompok sebaya,
belajar berkata tidak pada narkotika, langkah-langkah yang
diperlukan untuk memastikan seseorang agar tidak jatuh
dalam jebakan bandar narkotika dan langkah-langkah
berkomitmen untuk berhenti menggunakan narkotika.
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
_________ bab VI
hidup sehat taqpa
narkottka
UNTU K P AR A ORANG TU A
fiailah dengan membangun hubungan orang
ua - anak yang baik. Tunjukkan kepada
ereka bahwaAnda rnenyayangi dan tertarik
untuk terlibat dalam kehidupan mereka. Bicaralah kepada
mereka sebaga i sahabat bukan dengan cara
menceramahinya dan buatlah komunikasi yang terbuka.
Beri perhatian atas apa yang mereka bicaraka n .
Kemungkinan Anda tidak akan selalu memiliki jawaban,
Jangan merendahkan mereka Anda akan terkej ut
mengetahui berapa banyak yang mereka ketahui megenai
kehidupan dan obat-obatan terlarang.
Komunikasi, Komunikasi, Komunikasi
Tetaplah waspada, beri perhatian terhadap bahasa
tubuhnya.Anakyang santai akan banyak tersenyum, melihat
mata Anda ketika berko m u n i kasi dan tidak akan
menunjukkan tanda-tanda jelas akan kegugupan. Tanda­
tanda kegugupan bisa saja berupa kaki yang gemetaran
dan mengetuk-ketukkan kaki ke lantai, jari-jari yang
diketukkan dan mengalihkan pandangan ketika berbicara.
Bicaralah kepada pembimbing sekolah jika Anda merasa
ada masalah.
I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab Y�----------------
Berilah Tanggung Jawab Pada Anak
Anak-anak tidak pernah terlalu muda untuk belajar
tentang bertanggung jawab. Berikan anak tugas dirumah
dan tingkatkan porsi tanggung jawab sejalan dengan
bertambahnya usia. Berikan contoh yang baik dengan cara
tidak menggunakan obat-obatan terlarang, Anak anak akan
kehilangan rasa hormat kepada orang tua yang perilakunya
mencerminkan "Lakukan apa yang saya katakan, bukan
seperti yang saya lakukan".
Jangan Menggunakan Obat Terlarang Atau yang llegal
Apakah Anda menderita stres, tekanan mental dan saki!
kepala yang berkepanjangan? Apakah Anda memiliki
kecenderungan untuk segera sembuh dari symptom­
symptom tersebut menggunakan obat-obatan apotik dan
resep dokter? Adalah sangat mudah menjadi sangat
tergantung pada obat obatan atau alkohol dan menjadi
seorang pecandu. Obat-obatan terlarang juga bukan
merupakan solusinya,
Buatlah pilihan hid up yang sehat. lngat, apabila Anda
menggunakan alkohol, obat penenang atau obat-obatan
terlarang lainnya untuk meredakan siresAnda, Anda Ieiah
memberikan contoh yang buruk untuk anak-anak Anda.
Pertahankan diet yang seimbang dan beraktifitaslah.
Olahraga adalah aktifitas sehat yang akan membantu Anda
merasa baik secara fisik maupun mental.
Cari lnformasi
Ketahuilah mana obat-obatan dan sejenisnya yang
tergolong sebagai obat-obatan terlarang dan ilegal? kokain,
crack, mariyuana, opium, heroin dan amphetamines.
Pelajarilah mengenai bahaya obat-obatan tersebut dan apa
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
___________________ bab VI
akibatnya terhadap tubuh manusia. Anda dapat membantu
anak Anda membuat suatu pilihan yang benar. Pastikan
anak-anak menyadari bahwa menggunakan obat-obatan
terlarang adalah illegal. Apabila mereka tertangkap
menggunakannya, artinya mereka harus berhadapan
dengan polisi dan pengad ilan hukum, kemungkinan
kurungan penjara dan hukuman sosial.
Bantu Anak Untuk Menghindar Dari Bandar Narkotika
Bantu anakAnda untuk mengenali bandar narkotika dan
tempat operasi mereka. Bandar narkotika mungkin akan
mengatakan kepada anak bahwa obat-obatan yang
merekajual akan membantu mereka untuk belajar lebih baik
dan luius ujian. Merekajuga bisa saja membujuk anak-anak
untuk mencoba obat-obatan tersebut, "sekali ini saja" atau
mengatakan bahwa mereka tidak mungkin akan menjadi
pecandu hanya dengan sekali mencoba, Pastikan anak
Anda mengetahui bahwa rnereka seharusnya tidak
mempedulikan nasehat tersebut karena efek samping dari
obat-obatan tersebut memberikan efek yang berbeda pada
setiap orang. Bantulah anak untuk mengatakan tidak pada
narkotika. Dorong mereka untuk melakukan olah raga atau
hobi lainnya dan ajarkan mereka untuk menggunakan waktu
luang mereka dengan cara yang lebih kreatif.
Waspada Terhadap Tanda-Tanda Penggunaan Obat­
Obat Terlarang
Walaupun terdapat symptom fisik dan symptom
emosionai tertentu dari penggunaan narkotika, jangan
tergesa-gesa rnenyimpulkan anak menggunakan narkotika
masih ada sebab lain mengapa anak Anda bersikap tidak
semestinya.
' PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA
bab VI ___________________
Tanda-Tanda/Perubahan Sosiai dan Emosional
• Perubahan suasana hali yang berlebihan, rasa
anlusiasme yang linggi, rasa marah, kekerasan,
depresi.
• Berbohong lerus-menerus dan mencuri.
• Menolak mengakui adanya efek berbahaya dari
narkolika.
• Menghindari Ieman-Ieman lama atau orang-orang yang
mungkin akan mengungkapkan perubahan sikap dan
perilakunya.
• Merahasiakan panggilan lelepon.
• Berteman dengan orang-orang yang lidak ingin
dikenalkan alau dipertemukan dengan Anda.
• Berlebihan dalam menjelaskan keberadaan mereka.
• Kehilangan molivasi.
• Tidak lertarik akan kehidupan sehari-hari.
• Bermain peran di sekolah.
Tanda-Tanda/Perubahan Fisik
• Menganluk.
+ Tubuh gemelaran.
+ Mala merah, pupil yang melebar,
+ Kehilangan perhalian akan kebersihan diri dan
penampilan.
• Berbicara yang meracau,
+ Kehilangan alau peningkalan selera makan.
• Gerakan lubuh yang lidak terkoordinasi dengan baik.
• Lingkaran di bawah mala.
• Kebiasaan lidur yang lidak semeslinya.
+ Baluk dan flu yang lerus menerus.
• Penurunan berat badan.
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA I
Wakil Presiden Budiono,
berpidato dalam puncak
c:a��
a
���y����a�0��tuk
menyetamatkan generasi
muda dari ancaman
bahaya narkoba.
bab VII---------
BAB VU
ancaman hukuman bagi
penyalahguna narkotika
caman hukuman bagi penyalahguna narkotika
enurut Undang-Undang AI No. 35 Tahun 2009
entang Narkotika :
Pasal 1 1 1
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam
bentuk tanaman, dipidana penjara paling singkat 4 tahun
dan paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp 800 juta dan paling banyak Rp8 Miliar.
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menanam, memelihara,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi 1 kg atau
melebihi 5 batang pohon, pelaku dipidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat5 tahun dan paling
lama 20 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 1 1 2
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u k u m m e m i l i k i , menyi m p a n , menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman,
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I
_________ bab VII
dipidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama
12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800 juta dan
paling banyak Rp 8 Miliar.
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan
tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya
melebihi 5 gram, pelaku dipidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama
20 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 113
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum memproduksi , mengimpor, mengekspor, atau
menyalurkan Narkotika Golongan I, dipidana penjara paling
singkat 5 tahun dan paling lama 1 5 tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp1 Miliar, dan paling banyak Rp1 0 Mitiar.
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dalam bentuk
tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi
5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman
beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20
(dua p u l u h ) tah u n dan pidana denda maks i m u m
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3
(sepertiga).
Pasal 114
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli ,
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab VII_________
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I , dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidanadenda paling sedikit Rp1 .000.000.000,00 (satu
miliar rupiah) dan paling banyak Rp1 0.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika
Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) yang
dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram
atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk
bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana
dengan pidana mali, pidana penjara seumur hidup, atau
pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3
(sepertiga).
Pasal 115
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 1 2 (dua
belas) tah u n dan pidana denda paling sed ikit Rp
800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim,
mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dalam bentuk
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA :
_________ bab VII
tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi
5 (lima) batang pohon beratnya melebihi 5 (lima) gram,
pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama
20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3
(sepertiga).
Pasal 116
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menggunakan Narkotika Golongan I terhadap orang
lain atau memberikan Narkotika Golongan I u ntuk
digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1 .000.000.000,00
(satu m i l i a r ru p i a h ) d a n p a l i n g banyak
Rp1 0
_
.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal penggunaan narkotika terhadap orang
lain atau pemberian Narkotika Golongan I untuk digunakan
orang l a i n sebagaimana d i maksud pad a ayat ( 1 )
mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen,
pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara
seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana
denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1 )
ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 117
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u k u m m e m i l i k i , menyi mpa n , menguasa i , atau
menyediakan Narkotika Golongan II, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
1 PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
bab vn ________
1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan,
menguasa i , menyed iakan Narkotika Golongan I I
sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 118
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum memproduksi , mengimpor, mengekspor, atau
menyalurkan Narkotika Golongan I I , dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I I
sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mali, pidana
penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat
5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 119
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli ,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
_________ bab VII
menyerahkan Narkotika Golongan II, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalamjual
beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I I
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana
penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat
5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 120
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum membawa, mengirim, mengangkut,atau mentransito
Narkotika Golongan II, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00
(enam ratu s j uta ru p i a h ) dan p a l i n g banyak
Rp5.000.000.000, (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim,
mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan II
sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1 /3 (sepertiga).
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
bab VII _________
Pasal 1 2 1
Ayal 1 : Seliap orang yang lanpa hak alau melawan
hukum menggunakan Narkolika Golongan II lerhadap orang
lain alau memberikan Narkolika Golongan I I unluk
digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara
paling singkal 4 (empal) lahun dan paling lama 1 2 (dua
belas) la h u n d a n pidana denda p a l i n g sedi kil
Rp800.000.000,00 (delapan ralus jula rupiah) dan paling
banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
Ayal 2 : Dalam hal penggunaan Narkolika lerhadap orang
lain alau pemberian Narkolika Golongan II unluk digunakan
orang lain sebagaimana d i maksud pad a ayal ( 1 )
mengakibalkan orang lain mali alau cacal permanen,
pelaku dipidana dengan pidana mali, pidana penjara
seumur hidup, alau pidana penjara paling singkal 5 (lima)
lahun dan paling lama 20 (dua puluh) lahun dan pidana
denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayal (1 )
dilambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 1 22
Ayal 1 : Seliap orang yang lanpa hak alau melawan
h u k u m m e m i l i k i , menyi m p a n , menguasa i , alau
menyediakan Narkolika Golongan Ill, dipidana dengan
pidana penjara paling singkal 2 (dua) lahun dan paling lama
7 (luj u h ) la h u n dan pidana denda p a l i n g sed ikil
Rp400.000.000,00 (empal ralus jula rupiah) dan paling
banyak Rp3.000.000.000,00 (liga miliar rupiah).
Ayal 2 : Dalam hal perbualan memiliki, menyimpan,
menguasa i , menyed iakan Narkolika Golongan I l l
sebagaimana dimaksud pada ayal (1 ) beralnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
_________ bab VII
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 123
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau
menyalurkan Narkotika Golongan I l l , dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I l l
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 124
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan Ill, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalamjual
beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I l l
PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
bab VII _________
sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 125
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan Ill, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp400.000.000,00 (empat
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00
(tiga miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim,
mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I l l
sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 126
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menggunakan Narkotika Golongan Ill terhadap
orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I l l untuk
digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00
(enam ratus j uta ru p i a h ) d a n paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal penggunaan Narkotika terhadap orang
PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika

More Related Content

What's hot

Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaHenry Kurniawan
 
Proposal hani 2013
Proposal hani 2013Proposal hani 2013
Proposal hani 2013
anakpulauseribu
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerin...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerin...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerin...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerin...
iniPurwokerto
 
Narkoba membawa malapetaka bagi kesehatan
Narkoba membawa malapetaka bagi kesehatanNarkoba membawa malapetaka bagi kesehatan
Narkoba membawa malapetaka bagi kesehatan
Andi Ichal
 
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Masyrifah Jazm
 

What's hot (8)

Kertas kerja pp da
Kertas kerja pp daKertas kerja pp da
Kertas kerja pp da
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkoba
 
Proposal hani 2013
Proposal hani 2013Proposal hani 2013
Proposal hani 2013
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerin...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerin...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerin...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerin...
 
Narkoba membawa malapetaka bagi kesehatan
Narkoba membawa malapetaka bagi kesehatanNarkoba membawa malapetaka bagi kesehatan
Narkoba membawa malapetaka bagi kesehatan
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Pengaruh narkoba terhadap generasi muda
Pengaruh narkoba terhadap generasi mudaPengaruh narkoba terhadap generasi muda
Pengaruh narkoba terhadap generasi muda
 
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
 

Similar to Pelajar dan Bahaya Narkotika

Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya NarkotikaMahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
AntiNarkoba.com
 
Cover
CoverCover
Cover
Irfan Nurs
 
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi MudaDampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
lia anggraini
 
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaArtikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaJemmy Charles
 
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tatha Yunietha
 
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman kerasKti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman kerasLaela Pj
 
Materi_BNN.pptx
Materi_BNN.pptxMateri_BNN.pptx
Materi_BNN.pptx
FalaLintang
 
NARKOBA 2 MARET 2021.pptx
NARKOBA 2 MARET 2021.pptxNARKOBA 2 MARET 2021.pptx
NARKOBA 2 MARET 2021.pptx
RizkyAulia61
 
Kumpulan pidato tentang narkoba
Kumpulan pidato tentang narkobaKumpulan pidato tentang narkoba
Kumpulan pidato tentang narkoba
kukuhsilautama
 
Raihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahmanRaihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahman
raihanakhairunisaa
 
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia DiniBuku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
AntiNarkoba.com
 
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Operator Warnet Vast Raha
 
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxProposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
AmsarAS
 
Rpp x
Rpp xRpp x
Paparan inpres
Paparan inpresPaparan inpres
Paparan inpres
Rudy Irawan
 
Aplikasi komputer tgl 19 des 20156
Aplikasi komputer tgl 19 des 20156Aplikasi komputer tgl 19 des 20156
Aplikasi komputer tgl 19 des 20156
Gelegaar Guntelaar
 
MAKALAH LANDASAN
MAKALAH LANDASANMAKALAH LANDASAN
MAKALAH LANDASAN
Henry Kurniawan
 

Similar to Pelajar dan Bahaya Narkotika (20)

Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya NarkotikaMahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi MudaDampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
 
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaArtikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
 
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
 
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman kerasKti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
 
Materi_BNN.pptx
Materi_BNN.pptxMateri_BNN.pptx
Materi_BNN.pptx
 
NARKOBA 2 MARET 2021.pptx
NARKOBA 2 MARET 2021.pptxNARKOBA 2 MARET 2021.pptx
NARKOBA 2 MARET 2021.pptx
 
Pembahasan materi
Pembahasan materiPembahasan materi
Pembahasan materi
 
Kumpulan pidato tentang narkoba
Kumpulan pidato tentang narkobaKumpulan pidato tentang narkoba
Kumpulan pidato tentang narkoba
 
Raihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahmanRaihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahman
 
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia DiniBuku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
 
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
 
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
 
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxProposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
 
Rpp x
Rpp xRpp x
Rpp x
 
NAPZA (SIMPLE)
NAPZA (SIMPLE)NAPZA (SIMPLE)
NAPZA (SIMPLE)
 
Paparan inpres
Paparan inpresPaparan inpres
Paparan inpres
 
Aplikasi komputer tgl 19 des 20156
Aplikasi komputer tgl 19 des 20156Aplikasi komputer tgl 19 des 20156
Aplikasi komputer tgl 19 des 20156
 
MAKALAH LANDASAN
MAKALAH LANDASANMAKALAH LANDASAN
MAKALAH LANDASAN
 

More from AntiNarkoba.com

Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar...
Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar...Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar...
Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar...
AntiNarkoba.com
 
Heal th 2019 research on drugs abuse 2
Heal th 2019 research on drugs abuse 2Heal th 2019 research on drugs abuse 2
Heal th 2019 research on drugs abuse 2
AntiNarkoba.com
 
Potensi desa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba 2019 (bnn bkkbn) 2
Potensi desa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba 2019 (bnn   bkkbn) 2Potensi desa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba 2019 (bnn   bkkbn) 2
Potensi desa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba 2019 (bnn bkkbn) 2
AntiNarkoba.com
 
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn lipi ) 2
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn   lipi ) 2Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn   lipi ) 2
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn lipi ) 2
AntiNarkoba.com
 
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
AntiNarkoba.com
 
Village potential in drug abuse prevention 2019 2
Village potential in drug abuse prevention 2019 2Village potential in drug abuse prevention 2019 2
Village potential in drug abuse prevention 2019 2
AntiNarkoba.com
 
Health 2019 research on drugs abuse 2
Health 2019 research on drugs abuse 2Health 2019 research on drugs abuse 2
Health 2019 research on drugs abuse 2
AntiNarkoba.com
 
Potrait of drug abuse rehabilitation effectiveness in correctional facility 2...
Potrait of drug abuse rehabilitation effectiveness in correctional facility 2...Potrait of drug abuse rehabilitation effectiveness in correctional facility 2...
Potrait of drug abuse rehabilitation effectiveness in correctional facility 2...
AntiNarkoba.com
 
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn lipi ) 2
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn   lipi ) 2Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn   lipi ) 2
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn lipi ) 2
AntiNarkoba.com
 
Village potential in drug abuse prevention 2019 2
Village potential in drug abuse prevention 2019 2Village potential in drug abuse prevention 2019 2
Village potential in drug abuse prevention 2019 2
AntiNarkoba.com
 
Jurnal Data P4GN 2015 - Edisi 2016 - EN
Jurnal Data P4GN 2015 - Edisi 2016 - ENJurnal Data P4GN 2015 - Edisi 2016 - EN
Jurnal Data P4GN 2015 - Edisi 2016 - EN
AntiNarkoba.com
 
Jurnal Data P4GN 2014 - Edisi 2015 - EN
Jurnal Data P4GN 2014 - Edisi 2015 - ENJurnal Data P4GN 2014 - Edisi 2015 - EN
Jurnal Data P4GN 2014 - Edisi 2015 - EN
AntiNarkoba.com
 
Jurnal Data P4GN 2013 - Edisi 2014 - EN
Jurnal Data P4GN 2013 - Edisi 2014 - ENJurnal Data P4GN 2013 - Edisi 2014 - EN
Jurnal Data P4GN 2013 - Edisi 2014 - EN
AntiNarkoba.com
 
Jurnal Data P4GN 2012 - Edisi 2013 - EN
Jurnal Data P4GN 2012 - Edisi 2013 - ENJurnal Data P4GN 2012 - Edisi 2013 - EN
Jurnal Data P4GN 2012 - Edisi 2013 - EN
AntiNarkoba.com
 
Jurnal Data P4GN 2011 - Edisi 2012 - EN
Jurnal Data P4GN 2011 - Edisi 2012 - ENJurnal Data P4GN 2011 - Edisi 2012 - EN
Jurnal Data P4GN 2011 - Edisi 2012 - EN
AntiNarkoba.com
 
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan NarkobaBuku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
AntiNarkoba.com
 
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
AntiNarkoba.com
 
Buku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
Buku Raih Prestasi Tanpa NarkobaBuku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
Buku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
AntiNarkoba.com
 
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
AntiNarkoba.com
 
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMAPencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
AntiNarkoba.com
 

More from AntiNarkoba.com (20)

Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar...
Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar...Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar...
Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar...
 
Heal th 2019 research on drugs abuse 2
Heal th 2019 research on drugs abuse 2Heal th 2019 research on drugs abuse 2
Heal th 2019 research on drugs abuse 2
 
Potensi desa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba 2019 (bnn bkkbn) 2
Potensi desa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba 2019 (bnn   bkkbn) 2Potensi desa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba 2019 (bnn   bkkbn) 2
Potensi desa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba 2019 (bnn bkkbn) 2
 
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn lipi ) 2
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn   lipi ) 2Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn   lipi ) 2
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn lipi ) 2
 
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
 
Village potential in drug abuse prevention 2019 2
Village potential in drug abuse prevention 2019 2Village potential in drug abuse prevention 2019 2
Village potential in drug abuse prevention 2019 2
 
Health 2019 research on drugs abuse 2
Health 2019 research on drugs abuse 2Health 2019 research on drugs abuse 2
Health 2019 research on drugs abuse 2
 
Potrait of drug abuse rehabilitation effectiveness in correctional facility 2...
Potrait of drug abuse rehabilitation effectiveness in correctional facility 2...Potrait of drug abuse rehabilitation effectiveness in correctional facility 2...
Potrait of drug abuse rehabilitation effectiveness in correctional facility 2...
 
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn lipi ) 2
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn   lipi ) 2Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn   lipi ) 2
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2019 ( bnn lipi ) 2
 
Village potential in drug abuse prevention 2019 2
Village potential in drug abuse prevention 2019 2Village potential in drug abuse prevention 2019 2
Village potential in drug abuse prevention 2019 2
 
Jurnal Data P4GN 2015 - Edisi 2016 - EN
Jurnal Data P4GN 2015 - Edisi 2016 - ENJurnal Data P4GN 2015 - Edisi 2016 - EN
Jurnal Data P4GN 2015 - Edisi 2016 - EN
 
Jurnal Data P4GN 2014 - Edisi 2015 - EN
Jurnal Data P4GN 2014 - Edisi 2015 - ENJurnal Data P4GN 2014 - Edisi 2015 - EN
Jurnal Data P4GN 2014 - Edisi 2015 - EN
 
Jurnal Data P4GN 2013 - Edisi 2014 - EN
Jurnal Data P4GN 2013 - Edisi 2014 - ENJurnal Data P4GN 2013 - Edisi 2014 - EN
Jurnal Data P4GN 2013 - Edisi 2014 - EN
 
Jurnal Data P4GN 2012 - Edisi 2013 - EN
Jurnal Data P4GN 2012 - Edisi 2013 - ENJurnal Data P4GN 2012 - Edisi 2013 - EN
Jurnal Data P4GN 2012 - Edisi 2013 - EN
 
Jurnal Data P4GN 2011 - Edisi 2012 - EN
Jurnal Data P4GN 2011 - Edisi 2012 - ENJurnal Data P4GN 2011 - Edisi 2012 - EN
Jurnal Data P4GN 2011 - Edisi 2012 - EN
 
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan NarkobaBuku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
 
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
 
Buku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
Buku Raih Prestasi Tanpa NarkobaBuku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
Buku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
 
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
 
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMAPencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
 

Recently uploaded

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 

Recently uploaded (20)

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 

Pelajar dan Bahaya Narkotika

  • 1. PELAJAR dan . BAHAYA ----f RKOTIKA BADAN NARKOTIKA NASIONAL DEPUTIPENCEGAHAN DIREKTORAT DISEMINASI INFORMASI TAHUN 2010
  • 2.
  • 3. Badan Narkotika Nasionat (BNN) Repubtik Indonesia Gedung BNN Jl. MT. Haryono No. 11 Cawang Jakarta Timur -INDONESIA Telp. 021 80871566, 80871567 Fax. 021 80885225, 80871591, 80871522 email: info@bnn.go.id website: www.bnn.go.id Penyusun TIMAHLI Penanggung Jawab Deputi Bidang Pencegahan Direktorat Diseminasi lnformasi Tahun 2010 I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 4. PERPUSTAKAAN BNN Rl TGL DITERIMA 3.010 No.INOUK 1117 No. KOOE BUKU 361. .:1. I i!tvrl I P. SUMBER s'""'""''"" HARG4BUKU PARAF PETUGAS r""���===== - J
  • 5. SAMBUfAN engan mengucap syukur Kehadirat Tuhan tfang Maha Esa, atas Rahmat dan Hidayah­ Nya, serta atas kerjasama dari berbagai pihak, Badan Narkotika Nasional telah berhasil menerbitkan buku Pelajar dan Bahaya Narkotika. Saat ini penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudah merajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya penggunanarkotika dari semua kalangan dan peredaran narkotika yang terus meningkat. Namun yang lebih memprihatinkan, penyalahgunaan narkotika saatinijustru banyak dari kalangan remaja termasuk di dalamnya para pelajar. Padahal mereka merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin di negeri tercinta ini. Apa jadinya negara ini dimasa yang akan datang, apabila generasi penerusnya saat ini sudah merusak dirinya dengan menyalahgunakannarkotika. Melihat kenyataan yang terjadi dan dampak negatifnya yang sangatbesar dimasa yang akan datang, maka semua elemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegak hukum, institusipendidikan, dan seluruh masyarakat, harus terus menerus melakukan gerakan memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, sehingga I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA 0
  • 6. SAMBUTAN ----------- upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dapat berjalan dengan efektif. lnstitusi pendidikan merupakan salah satu pihak yang berkewajiban dan bertanggung jawab dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dikalangan pelajar. Karena pelajar merupakan objek yang secara emosional masih l a b i l , sehi ngga sangat rentan u ntuk menyalahgunakan narkotika. Mulai dari rasa ingin tahu, mau coba-coba, ikut-ikutan ternan, rasa solidaritas group yang kuat dan memilih lingkungan yang salah sampai dengan faktor keluarga yang kurang perhatian dan lain-lain. Disamping dari objek sasarannya yang labil, sekolah menjadi tempat yang rentan untuk peredaran narkotika. Buku Pelajar dan Bahaya Narkotika ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya narkotika dan upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di kalangan pelajar. Kepada segenap Tim Penyusun, Panitia, Pengarah, dan Narasumber serta semua pihakyang telah membantu , saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih . Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk kepada kita sekalian dalam mewujudkan Indonesia bebas Narkotika. 0 Jakarta, Desember 201 0 Kepala Badan Narkotika Nasional �Drs. GORIES MERE PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 7. kata pengantar armasalahan narkotika di Indonesia semakin omplek dan menggurita. Peredarannya bukan anya berpusat di kola-kola besar saja, tapi ambah sampai ke pelosok desa. Penggunanya pun juga bukan dari kalangan berduit saja, tapi sudah sampai kepada pelajar tingkat yang paling bawah. Narkotika memang dapat menyerang kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Seperti halnya life style, narkotika di kalangan pelajar juga sedemikianmaraknya. Dahulu, trend peredaran gelap narkotika hanya berlokasi di tempat-tempat hiburan, diskotik, kafe, dll, tetapi sekarang pelajar Ieiah menggunakan sekolah dan rumah kosi sebagai tempat untuk transaksi narkotika. Realitas yang sangat memprihatinkan adalah angka kematian pecandu narkotika yang cukup tinggi. Hasil penelitian tahun 20091alu, menunjukkan 15 ribu kematian per tahun disebabkan karena penyalahgunaan narkotika, sebagian besar dari mereka adalah berusia remaja. Tentunya hal ini sangat memprihatinkan, ketika usia mereka masih sangat produktif untuk menjadi seorang IPELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 8. KATAPENGANTAR _________________ intelektual, calon pemimpin bangsa, ulama pemimpin umat, yang akan mewarisi perjuangan founding father bangsa ini, tetapi ternyata terjerembab ke dalam 'jurang' kenistaan dengan melibatkan mereka dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Peran guru dinilai sangat stretegis dalam upaya mencegah para pelajar terlibat dalam penyalahgunaan narkotika, melalui pengawasan dan pembinaan di sekolah­ sekolah. Meski seluruh elemen masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam penanggulangan bahaya narkotika, namun peran guru lebih strategis. Oleh karena itu, para pendidik (guru) diminta agar secara terus menerus memberi bantuan dan dorongan, melakukan tugas pengawasan serta pembinaan terhadap pelajar di sekolah­ sekolah. ltu penting dilakukan dengan harapan para pelajar tetap patuh dan disiplin terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Para pendidik terutama guru bidang pelajaran agama, biologi dan PPKN, diharapkan dapat menggunakan beberapa metode yang melibatkan anak didik secara aktif, disamping metode ceramah yang selama ini kerap digunakan. Penerapan metode belajar dengan ikut melibatkan pelajar secara a ktif itu bisa menjadi salah satu med ia penanggulangan bahaya narkotika di kalangan pelajar. Perbuatan menyalahgunakan narkotika di kalangan pelajar disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena keimanan dan ketaqwaan yang lemah, tertekan jiwanya sehingga berusaha untuk melarikan diri dari kenyataan hidup dan ingin diterima dalam lingkungan atau kelompok tertentu. Selain itu, juga karena tersedianya PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 9. _________ KATAPENGANTAR narkotika serta lingkungan yang mendukung untuk menyalahgunakannya. Kita perlu mengambil langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjamin kepastian bahwa para pelajar dapat tumbuh dan mampu berkompetisi di pasar global untuk membangun bangsa dan negara yang bebas dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Kita juga perlu menggugah kesadaran seluruh komponen bangsa akan seriusnya ancaman narkotika. Untuk itu, penerbitan buku Pelajar dan Bahaya Narkotika ini, dapat memberikan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkotika serta dampaknya, sehingga para pelajarakan berpikir panjang untuk menyalahgunakan narkoti ka karena mengeta h u i res i ko yang akan ditanggungnya. Kepada Ti m Peny usu n , Panitia, Pengarah d a n Narasumber serta semua pihak yang telah membantu demi terbitnya buku ini, saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan Indonesia bebas dari narkotika. PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA Jakarta, Desember 201 0 Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Yappi Manafe 0
  • 10. kata pengantar Assalamualaikum, Wr. Wb. /2ji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat an Ridho-Nya sehingga Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN Rl) telah dapat e e b kan buku "Pelajar dan Bahaya Narkotika". Diharapkan buku ini dapat membantu masyarakat, orangtua dan semua pihak yang mempunyai kontribusi dalam upaya pencegahan, pemberantasan penyalah gunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan Prekusor Narkotika. Masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika/prekusor narkotika serta bahan/zat-zat adiktif berbahaya lainnya, pada saat ini telah menunjukkan trend peningkatan yang cukup mengkhawatirkan, sehingga memerlukan perhatian dan penanganan dari berbagai pihak, baikpemerintah serta departemen terkait, orangtua maupun seluruh lapisan masyarakat secara • PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I
  • 11. --------- KATAPENGANTAR berkesinambungan. Semoga buku ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi paraorangtua dan masyarakat dalam rangka membina keluarga serta para remajanya, sehingga pelajar/remaja sebagai penerus bangsa dapat terlepas dari pengaruh buruk Narkotika dan Preskusor Narkotika termasuk bahan/ zat-zat adiktif berbahaya lainnya. Ucapan terimakasih kepada tim Direktorat Diseminfo Deputi Pencegahan BNN Rl alas jerih payahnya menyusun dan menyajikan buku panduan ini. Semoga Allah SWT selalu meridhoi semua usaha kita bersama. Jakarta, Desember 201 0 Direktur Diseminfo Deputi Bidang Pencegahan Bad�•looal Drs. HRM. Kurniawan, SH.MH I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA
  • 12.
  • 13. DAFTAR ISI _______________________ _______ daftar isi SAMBUTAN . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii KATAPENGANTAR.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi DAFTAR lSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . viii BAB I : PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 BAB II : JENIS NARKOTIKA DAN DAMPAK PENYALAHGUNAANNYA.. . . . . 1 1 A. Jenis Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1 B. Penyalahgunaan Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 5 C . Dampak Penyalahgunaan Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 6 D . Pelajar Target Bandar Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 9 E . Narkotika yang Sering Disalahgunakan . . . . . . . . . . . . . . 2 1 BAB Ill: PENYEBAB UTAMA PELAJAR MENYALAHGUNAKAN NARKOTIKA . . . . . . . . . . . 37 1 . Faktor Narkotika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 2. Faktor lndividu. . . . . . . . . . . . .. . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38 3. Faktor Lingkungan . . . . . ........... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 41 4.Dampak Umum Pelajar Menyalahgunakan Narkotika................................... . . 43 BAB IV : OPTIMALKAN UNIT KESEHATAN SEKOLAH..................................49 1 . Unit Kesehatan Sekolah. . . ......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .49 2. Pembinaan Siswa di Sekolah . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50 BAB V : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH BEBAS NARKOTIKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59 PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 14. ____________ DAFTAR 151 1 . Kepala Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59 2. Guru. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . . . . . . . . . . . o . . . . . . . . . . . . . . . . o . . o o o o 60 30 Penjaga Sekolaho0 . . 0 . . . . . . . . . . . . . . o . . . . . . . . . . . . . . 0 . . . . . . . . 61 4. Organisasi Siswa ..0 o o o o o o · · · · o · · · · · · o o o o o O o o o o O o o o o o o o o o o o o 61 50 Komite Sekolah. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0 . . . . 62 6. Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o o o o o . . . . . . . . o . . o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62 BAB VI : HIDUP SEHAT TANPA NARKOTI KA. .0 . . 0 000 . . 65 1 . Menanggulangi Tekanan dari Teman Sebaya. . . . . . . . 65 20 Untuk Para Guru . . . . . . . . . . .. . . . .o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68 3.Untuk Para Orangtuao 0 0 0 0 . . . . o . . o 0 0 0 0 o . . . . . . o . . . . . . . . o . . . . 74 BAB VII : ANCAMAN HUKUMANO . . . . . . . . . . . . . o . . o 0 0 . . 0 0 0 . . 78 lstilah Narkotika yang Sering Digunakano . . . . . 98 BAB VIII : PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . o . . . . . . . . . . . . . . o . . o . . 1 00 DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . o . . . . o . . . . . .. 1 03 PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 15.
  • 16. bab • -------------------- BAB I _____ pendahuluan fl,rkotika sebenarnya merupakan obat yang ibutuhkan dalam pelayanan kesehatan manusia, namun permasalahan narkotika di Indonesia semakin komplek dan menggurita. Peredarannya bukan hanya berpusat di kota-kota besar saja, tapi sudah merambah sampai ke pelosok desa. Penggunanya punjuga bukan dari kalangan berduit saja, tapi sudah sampai kepada pelajar tingkat yang paling bawah. Narkotika memang dapat menyerang kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Seperti halnya life style, narkotika di kalangan pelajar juga sedemikian maraknya. Dahulu, trend peredaran gelap narkotika hanya berlokasi di tempat-tempat hiburan, d i s koti k, kafe , d l l , tetapi sekarang pelajar telah menggunakan sekolah dan rumah kost sebagai tempat untuk transaksi narkotika. Narkotika disalahgunakan sehingga mengakibatkan gangguan fisik, mental, sosial, keamanan, dan ketertiban masyarakat yang pada akhirnya akan mengganggu • PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA :
  • 17. ---------- bab I stabilitas ketahanan nasional suatu bangsa. Perkembangan penyalahgunaan narkotika dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Apalagi jika kita mengetahui jumlah kasus penyalahgunaan narkotika pada tahun-tahun belakangan ini, tentu jumlahnya akan sangat fantastis dan memprihatinkan. Karban penyalahgunaan narkotika kini tidak hanya terbatas pada kalangan pelajar yang mampu saja, tetapi sudah merambah kepada pelajar yang kurang mampu, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika mulai dari pelajar SMA-SMP, bahkan pelajar SD maupun TK pun sekarang juga sudah kena 'virus mematikan' tersebut. Berdasarkan hasil survei Badan Narkotika Nasional tahun 2009 diperoleh data bahwa rata-rata usia pertama kali menyalahgunakan narkotika pada usia yang sangat muda yaitu 1 2-15 tahun. Angka penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar untuk pernah pakai sebesar7,5 persen dan setahun pakai sebesar 4,7 persen. Angka penyalahgunaan narkotika ini juga berbeda menurut jenis kelamin, usia dan jenjang pendidikan. Angka penyalahguna pada kelompok laki-laki lebih tinggi d i banding perempuan . Semakin tinggi kelompok usia, semakin tinggi angka penyalahgunaan narkotikanya. Serta semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin besar angka kejadian penyalahgunaan narkotika. Hasil survei tahun 2006 dan 2009 menunjukkan polayang sama bahwa angka penyalahgunaan narkotika lebih tinggi pada sekolah swasta dibandingkan sekolah negeri dan PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA •
  • 18. bab l___________________ agama. Kejadian penyalahgunaan narkotika di kola besar relatif tinggi, dibandingkan di kabupaten. Hal ini mengindikasikan bahwa peredaran narkotika lebih marak di kota-kota besar dibandingkan di kabupaten dalam setahun terakhir. Hal tersebut menggambarkan bahwa siswa atau pelajar yang berada di kota-kota besar merupakan target sasaran yang paling mudah bagi peredaran dan penyalahgunaan narkotika, hal ini merupakan bahan perenungan kita semua untuk saling bekerjasama dengan warga sekolah SLTP dan SLTA (Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, Siswa, Penjaga Sekolah) dalam membentengi lingkungan sekolah dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkotika. Untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang immune terhadap penyalahgunaan narkotika tersebut, tidak saja menjadi tanggung jawab warga sekolah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat di lingkungan sekitar sekolah. Lingkungan pend id ikan/sekolah sebagai tempat berkumpulnya pelajar dengan kelompok sebayanya selama 5-6 jam perhari, merupakan lembaga yang potensial dalam mempengaruhi dan mewarnai kehidupan pelajar. Dalam kaitannya dengan penyalahgunaan narkotika, pergaulan dengan kelompok sebaya di lingkungan sekolah juga tidak menutup kemungkinan dapat dijadikan sebagai ajang pertukaran informasi, pembagian, jual beli serta perkenalan terhadap penyalahgunaan narkotika yang cukup efektif. Oleh karena itu seluruh warga sekolah dan stakeholders harus saling bahu-membahu terlibat aktifdalam melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika secara terus­ menerus melalui aksi nyata. Tempat pendidikan atau PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 19. Kepata Badan Narkotika NasionaL Drs. Gories Mere, bersama WakH Presiden Budiono, saat menghadiri Puncak Peringatan HANI 2010, di Monas, Jakarta. Hadir juga sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
  • 20. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyerahkan Buku tentang pencegahan narkotika, dalam huruf BraHe untuk tuna netra. (atas) Duta anti narkoba Badan Narkotika Nasional, Teuku Wisnu, Farhan, Roy Haryanto, dan Miss Indonesia 2009, usai pengukuhan.
  • 21. __________ bab I sekolah mulai dari Tingkat SD, SLTP dan SLTA, pada dasarnya memainkan peran yang sangat penting dalam menekan terjadinya penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar. Sistem pendidikan formal sesunggu hnya merupakan ala! yang sangat efektif dalam membentuk karakter pelajar agar mampu menghindari bahaya akibat penyalahgunaan narkotika. Salah satu penyebab meningkatnya penyalahgunaan narkotika adalah kurangnya pendidikan dan informasi tentang bahaya narkotika baik dikalangan orang tua maupun pelajarterutama anak-anak. Banyak orang tua yang tidak menyadari pengaruh dan bahaya narkotika. Dalam berbagai bentuk, narkotika menjadi ancaman mengerikan bagi pelajar baik di lingkungan rumah, tempat bermain, dan sekolah. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika telah merambah ke seluruh pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, perlunya penanganan secara terpadu baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat melalui pencegahan penyalahgunaan narkotika berbasis sekolah. Dengan adanya kerjasama yang baik, lingkungan sekolah dapat terselamatkan dari bahaya narkotika. Pelajar pun dapat menjadi generasi muda yang dapat·membangun bangsa di kemudian hari. U paya penangg u l a n g a n dan penceg ahan penyalahgunaan narkotika sudah dilakukan dengan berbagai macam kampanye, penyuluhan, penataran, pelatihan, dan pemeriksaan . Salah satu upaya yang dilakukan sekolah dalam mencegah penyalahgunaan narkotika adalah dengan dikembangkannya suatu Unit PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 22. bab l___________________ Kesehatan Sekolah (UKS). Bentuk upaya ini bukan hanya mampu mengatasi , mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar. UKS diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran untuk mengembangkan pola hidup sehat yang anti narkotika. Dengan demikian, akan tercipta lingkungan sekolah yang menyenangkan, atmosfer hubungan kekeluargaan yang baik antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, juga orangtua dan guru. Belajaryang menyenangkan di sekolah akan membantu meningkatkan daya tahan siswa terhadap pengaruh-pengaruh negatif. Program pencegahan penyalahgunaan narkotika dalam lingkup sekolah tersebut sudah pernah diaplikasikan dalam sebuah program bernama "Anti Drugs Campaign Goes to School". Program terpadu ini melibatkan seluruh komponen dalam masyarakat, termasuk aparat yang berwenang. Sinergi yang baik antara seluruh komponen yang terkait akan mencapai hasil optimal, yaitu lingkungan sekolah yang bebas narkotika. Kita perlu menyadari bahwa banyak tantangan yang dihadapi para pelajar saat ini. Penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar terus menunjukkan trend kenaikan, bahkan di beberapa te mpat, na rkotika Ieiah menjerumuskan para pelajar ke dalam dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan. Realitas yang sangat memprihatinkan adalah angka kematian pecandu narkotika yang cukup tinggi. Survey nasional tahun 2009 1alu, menunjukkan 15 ribu kematian per Iahun disebabkan karena penyalahgunaan narkotika, sebagian besar dari mereka adalah berusia remaja. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA
  • 23. __________ bab I Tentunya hal ini sangat memprihatinkan, ketika usia mereka masih sangat produktif untuk menjadi seorang intelektual, calon pemimpin bangsa, ulama pemimpin umat, yang akan mewarisi pe�uangan founding father bangsa ini, tetapi ternyata terjerembab ke dalam 'jurang' kenistaan dengan melibatkan diri dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, antara lain : Pertama, Faktor lndividu. Faktor ini diawali dari rasa atau keinginan untuk mencoba, lama kelamaan dia akan kecanduan bahkan sampai menjadi pengedar atau bandarobatter1arang tersebut. Kedua, Kurangnya perhatian dari kel uarg a . Kel uarga meru pa kan tempat anak memperoleh pendidikan yang pertama. Kalau dalam keluarga sistem kontrolnya lemah, maka kemungkinan anak akan menyalahgunakan narkotika semakin besar. Ketiga, Kurangnya kontrol dari masyarakat terhadap para pengguna maupun pengedar narkotika. Kalau masyarakat kita peka dengan lingkungannya, maka masyarakat akan memberikan kontrol terhadap lingkungan di sekitamya agar terhindar dari narkotika. Beberapa u paya ya ng d a pat d i lakukan untuk menanggulangi penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar, antara lain : Pertama, Meningkatkan kualitas pribadi para pelajar dengan menambah pengetahuan tentang narkotika dan penyalahgunaanya serta melakukan aktifitas positif lainnya supaya para pelajar terhindar dari jeratan narkotika. Disamping itu juga, para pelajar harus pandai dan selektifdalam memilih Ieman, supaya tidakte�erumus serta terhindar dari penyalahgunaan narkotika tersebut. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 24. bab l ___________________ Kedua, Terbuka dan sering berkomunikasi dengan keluarga serta guru di sekolah. Keluarga dan guru dapat dijadikan sarana untuk saling memberi masukan untuk pengendalian diri. Ketiga, harus selektifdalam bergaul baik di sekolah maupun di lingkungan rumah, dan harus selektif dalam memilih kegiatan yang positif di lingkungan masyarakat. Keempat, Pemerintah harus memberlakukan peraturan dan hukuman yang tegas serta berat kepada para pengedar narkotika, supaya para pelajar bisa diselamatkan dari pengaruh penyalahgunaan narkotika.
  • 25. Kepala Badan Narkotika Nasional Drs. Gories Mere, dihadapan sejumtah wartawan, menjelaskan tentang upaya yang sudah dilakukan BNN datam pemberantasan narkoba di Indonesia. Seumtah pelajar antusias mengikuti penyutuhan P4GN di lingkungan sekolah. Remaja Anti narkoba yang tergabung datam sanggar seni tari ikut berpartisipasi dalam puncak peringatan HAN1 2010 di Monas.
  • 26. Oirektur Oesiminfo Badan Narkotika Nasionat. Drs. Kurniawan, MH, saat menghadiri Temu Kader Penyutuh P4GN di Ungkungan petajar SLT P dan SLTA. Para petajar bersemangat mengikuti penyutuhan tentang narkoba. Mereka kini sadar betapa bahayanya narkoba bagi kelangsungan hidup mereka di masa depan. STOP NARKOBA sekarang juga.
  • 27.
  • 28. bab11 -- ---------------- BABTI jenis narkotika dan dampak pen'jalahgunaann'ja A. Jenis Narkotika alam undang-undang No. 35 Tahun 2009 entang N a rkoti ka, d i sebutkan ba hwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan dalam 3 golongan, yaitu : I. Narkotika Golongan Satu II. Narkotika Golongan Dua Ill. Narkotika Golongan Tiga PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I
  • 29. __________________ bab ll I. Narkotika Gol ongan Satu : 1. Tanaman papaver Somniferum 2.Opium Mentah 3. Opium Masak seperti candu, jicing, dan jicingko 4. Tanaman Koka 5. Daun Koka 6. Kokain Mentah 7. Kokaina 8. Tanaman Ganja 9.Tetrahydrocannabinol 10. Delta 9 tetrahydrocannabinol 11. Asetorfina 12. Acetil - alfa-metil-fentanil 13. Alfa-metilfentanil 14. Alfa-mentiltiofentanil 15.Beta-hidroksifentanil 16. Beta-hidroksi-3-metil-fentanil 17. Desmorfina 18.Etorfina 19. Heroina 20. Ketobemidona 21.3-metilfentanil 22. 3-metiltiofentanil 23. MPPP 24. Para-fluorofentanil 25.PEPAP 26. Tiofentanil 27. BROLAMFETAMINA 28. DET 29.DMA 30. DMHP 31.DMT 32.DOET 33.ET ISIKLIDINA II. Narkotika Gol ongan Dua : 1. Alfasetilmetadol 2.Alfameprodina 3.Alfametadol 4. Alfaprodina I PElAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA 34. ET RIPTAMINA 35.KATINONA 36.(+)-LISERGIDA 37. MDMA 38. meskalina 39. MET KAT INONA 40. 4-metilaminoreks 41.MMDA 42. N-eti!MDA 43.N-hidroksi MDA 44.paraheksil 45. PMA 46. psilosina, psilotsin 47.PSILOSIBINA 48. ROLISIKLIDINA 49.STP, DOM 50. T ENAMFETAMINA 51. T ENOSIKLIDINA 52.T MA 53. AMFETAMINA 54. DEKSAMFETAMINA 55. FENETILINA 56. FENMET RAZINA 57.FENSIKLIDINA 58. LEVAMFETAMINA 59. levometamfetamina 60. MEKLOKUALON 61. METAMFETAMINA 62.METAKUALON 63.ZIPEPPROL 64.Opium Obat 65. Campuran atau Sediaan Opium Obat.
  • 30. bab11 -- ----------------- 5. Alfentanil 6. Allilprodina 7. Anileridina 8.Asetilmetadol 9. Benzetidin 10. Benzilmorfina 11.Betameprodina 12. Betametadol 13. Betaprodina 14. Betasetilmetadol 15.Bezitramida 16. Dekstromoramida 17. Diampromida 18. Dietiltiambutena 19. Difenoksilat 20. Difenoksin 21. Dihidromorfina 22. Dimefheptanor 23. Dimenoksadol 24. Dimetiltiambutena 25. Dioksafetil butirat 26. Dipipanona 27. Drotebanol 28. Ekgonina 29. Etilmetiltiambutena 30. Etokseridina 31. Etonitazena 32. Furetidina 33. Hidrokodona 34.Hidroksipetidina 35. Hidromorfinol 36. Hidromorfona 37. lsometadona 38. Fenadoksona 39. Fenampromida 40.Fenazosina 41. Fenomorfan 42. Fenoperidina 43. Fentanil 44. Klonitazena 45. Kodoksima 46.Levofenasilmorfan 47. Levomoramida 48. Levometorfan 49. Levorfanol 50. Metadona 51Metadona intermediat 52. Metazosina 53. Metildesorfina 54. Metildihidromorfina 55. Metopon 56. Mirofina 57Moramida intermediat 58.Morferidina 59. Morfina-N-oksida 60. Morfin metobromida 61. Martina 62. Nikomorfina 63. Norasimetadol 64. Nor1evorfanol 65. Normetadona 66. Normorfina 67.Norpipanona 68. Oksikodona 69. Oksimorfona 70. Petidina intermediatA 71. Petidina intermediat B 72. Petidina intermediat C 73. Petidina 74. Piminodina 75. Piritramida 76.Proheptasina 77. Properidina 78.Rasemetorfan 79. Rasemoradina 80. Rasemorfan 81. Sufentanil 82. Tebaina 83. Tebakon 84. Tilidina 85. T rimeperidina 86.Garam-garam dari Narkotika dalam golongan tersebut di alas. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA i
  • 31. __________ bab II Ill. Narkotika Golongan Tiga : 1. Asetildihidrokodeina 2. Dekstropropoksifena 3. Dihidrokodeina 4. Etilmorfina 5. Kodeina 6.Nikodikodina 7. Nikokodina 8.Norkodeina 9. Polkodina 10. Propiram 11. Buprenorfma 12. Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika 13. Campuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan narkotika. Dari gambaran Narkotika dalam Undang-Undang Tentang Narkotika No.35 Tahun 2009 ini juga menyebut Prekursor Narkotika. Prekursor Narkotika Adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika. GOLONGAN D AN JENIS PREKURSOR TABEL I 1. Acetic Anhydride 2. N-AcetylanthranilicAcid 3. Ephedrine 4. Ergometrine 5.Ergotamine 6.lsosafrole 7. Lyrsegic Acid 8.3,4-Methylenedioxyphenyl 9. Norephedrine 10. 1-Phenyi-2-Propanone 11. Piperonal 12. Potassium Permanganat 13. Pseudoephedrine 14. Safrole PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA TABELII 1. Acetone 2. Anthrallinic Acid 3. Ethyl Ether 4. Hydrochloric Acid 5. Methyl Ethyl Ketone 6.Phenylacetic Acid 7. Piperidine 8. Sulphuric Acid 9. Toluene
  • 32. bab ·· ------------------ B. Penyalahgunaan Narkotika Dari dampaknya, narkotika bisa dibedakan menjadi tiga: 1. Depresan, yaitu menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw. 2. Stimulan, merangsang fu ngsi t u b u h dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu dan Ekstasi. 3. Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasaI dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja. Kebanyakan zatdalam narkotika sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/ gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, d l l . - maka narkotika kem u d i a n d isalahg u n a ka n . Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi atau kecanduan. Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut: 1 . Coba-coba 2. Senang-senang PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA'
  • 33. __________________ bab ll 3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu 4. Penyalahgunaan 5. Ketergantungan C. Dampak penyalahgunaan Narkotika Bila narkotika digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan atau kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkotika yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang. Dampak Fisik: 1 . Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi 2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah 3. Gangguan pada kulit (dermatolog is) seperti : penanahan (abses), alergi, eksim 4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasanjaringan paru-paru PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA
  • 34. bab11 -- ---------------- 5 . Sering saki! kepala, mual-mual dan muntah, murus­ murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur 6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi harmon re pro d u ksi (estrog e n , progestero n , testosteron), serta gangguan fungsi seksual 7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perem p u a n antara l a i n peru bahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi , dan amenorhoe (tidak haid) 8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya 9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian Dampak Pslkis: 1 . Malas belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah 2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga 3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal 4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan 5. Cenderung menyakiti diri , perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA i
  • 35. __________ bab II Dampak Sosial: 1 . Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan 2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga 3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang l u a r biasa (sakaw) b i l a terjadi putus obat (tida k mengkonsumsi obat pada waktunya) d a n dorongan psikologis berupa kei n g i n a n sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua/teman, mencuri, pemarah, manipulatif, dll. D. Pelajar Target Bandar Narkotika Masa remaja termasuk pelajar, merupakan suatu fase perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Perubahan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk karakter dan perilaku di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja sudah rusak karena narkotika, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar­ wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan pelajar untuk terdorong menyalahgunakan narkotika. lni yang mendorong para bandar narkotika membidik para pelajar untuk menjadi target pemasarannya. Data menunjukkan PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 36. bab ll __________________ bahwa jumlah pengguna narkotika yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi b i l a karena penggunaan narkotika, para pelajar atau remaja tertular dan menularkan H IV/AIDS di kalangan mereka. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkotika melalui jarum suntik secara bergantian. Jika masalah ini tidak kita cegah, bangsa kita akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkotika dan merebaknya penyakit yang mematikan yakni HIV/AIDS, dan hingga kini belum ditemukan obatnya. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 37. _________ bab II E. Narkotika yang Sering Disalahgunakan 1. Cannabis Apakah Yang Dimaksud Cannabis? Cannabis adalah zat tembakau agak kehijau-hijauan atau kecoklat-coklatan yang dibuat dari bagian atas tanaman yang berbunga dan terpisah dari tanaman (rami). Damar cannabis atau "hasis" adalah proses pengeluaran cairan hitam atau coklat yang kering dari bagian atas tanaman cannabis yang berbunga, yang dibuat menjadi bubuk atau ditekan menjadi berbentuk irisan papan atau kue. Minyak cannabis atau "minyak hasis" merupakan cairan yang diperas dari salah satu zat atau damar tanaman yang dikeringkan. Bagaimana Cannabis ltu Digunakan? Semua bentuk cannabis biasanya dihisap. Damar dan minyak cannabis juga dapat ditelan, direbus dalam teh. I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 38. bab 11 ------------------- Baga imana Canna bis Mempengaruhi P a ra Pemakai? Cannabis dapat membuat para pemakai merasa santai dengan tenang dan terkadang sangat gembira. Para pemakai mungkin juga mengalami sebuah perasaan pandangan, penciuman, dan pendengaran yang lebih hidup. Apa Resiko-Resiko yang Berhubungan Dengan Penggunaan Cannabis? Dalam jangka waktu pendek, para pemakai mengalami peningkatan rata-rata nafsu makan dan denyut nadi. Para pemakai juga mempunyai masalah-masalah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan fisik dan pemikiran seperti mengendarai sebuah mobil dan berpikir secara logis. Dengan dosis yang tinggi, kesadaran para pemakai terhadap suara dan warna mung kin dipertajam, sementara itu cara berpikir mereka menjadi lambat dan bingung. Apabila dosis ini sangat besar, pengaruh-pengaruh cannabis serupa dengan pengaruh halusinogen (zat penyebab h a l u s i n a s i ) dan d a pat menyebabkan kegelisahan, kepanikan dan bahkan peristiwa-peristiwa kegilaan. Para pemakai cannabis yang teratur mengambil resiko pengembangan ketergantungan kejiwaan hingga waktu dimana mereka kehilangan minat dalam semua kegiatan yang lain, seperti hubungan pekerjaan dan pribadi. Studi baru-baru ini di lnggris memperlihatkan sebuah hubungan antara penggunaan cannabis dan peningkatan dalam schizofre n i a (penyakit jiwa berupa s u ka mengasingkan diri). Resiko-Resiko yang Lain Asap cannabis mengandung 50 persen lebih banyak tar PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA
  • 39. ___________________ bab II daripada rokok dengan tar yang tinggi, yang mana menempatkan pemakai dengan meningkatkan sebuah resiko kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasan yang lain. Apa yang Dimaksud Kokain? Kokain adalah bubuk halus berwarna putih atau putih agak abu-abu dan kuning yang dipergunakan sebagai obat perangsang yang kuat. Kokain disadap dari sisa-sisa tanaman coca. Di jalanan, kokain dapat dilarutkan atau "dikurangi" dengan zat-zat yang lain untuk meningkatkan IPELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 40. bab ll __________________ jumlah. Crack adalah kokain yang sudah diproses lebih lanjut dengan amonia atau sodium bicarbonate (baking soda) dan nampak seperti kepingan-kepingan atau batuan­ batuan yang kecil. Bagaimana Kokain ltu Digunakan? Kokain biasanya diendus/didengus atau disuntik, sedangkan crack dihisap. Bagaimana Kokain Mempengaruhi Para Pemakai? Kokain dapat membuat para pemakai merasa bergairah dan gembira sekali. Di samping itu , para pemakai seringkali mengalami peningkatan stamina sementara dan tahan lapar serta kelelahan. Apakah Resiko-Resiko yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kokain? Pengaruh jangka pendek mencakup kehilangan nafsu makan, pernafasan lebih cepat, meningkatkan suhu tubuh dan rata-rata denyut jantung, bertingkah laku aneh, tidak menentu dan terkadang berbuat kasar. Dosis kokain yang berlebihan menyebabkan kekejangan, pembekuan, stroke, cerebral haemorhage atau gagal jantung. Penggunaan dalam jangka panjang mempunyai resiko dengan sejumlah masalah kesehatan, beberapa diantaranya bergantung pada penggunaan obat. Mengendus kokain sangat membahayakan jaringan alat penciuman, menghisap dapat menyebabkan masalah pernafasan, sedang penyuntikan dapat menyebabkan penyakit-penyakit luka yang bernanah atau infeksi. Resiko-resiko lain, tanpa memperhatikan bagaimana obatitu digunakan, meliputi ketergantungan psikologi yang kuat, kekurangan g izi , menurun nya berat bada n , PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 41. _________ bab II ketidaktahuan arah, ketidakpedulian dan keadaan yang serupa dengan psikosis paranoid. Resiko-Resiko yang Lain Mencampurkan kokain dengan alkohol menjadi koktail yang berbahaya dan dapat meningkatkan kemungkinan kematian tiba-tiba. Apakah Yang Dimaksud Ekstasi? Ekstasi merupakan perangsang psikoaktif, biasanya dibuat dalam laboratorium yang tidak sah. Sebenarnya istilah "ekstasi" telah berkembang dan tidak lagi mengacu pada sebuah zat tunggal yang sama pengaruhnya pada pemakai. Seringkali, setiap tablet dengan logo sekarang disebut "ekstasi" tanpa memperhatikan komposisi bahan kimianya. Sementara obat ini biasanya diedarkan/dipasarkan berupa tablet, serbuk atau kapsul, dalam berbagai bentuk dan ukuran. I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 42. bab •• ------------------- Bagalmana Ekstasi Digunakan? Biasanya ekstasi ditelan tapi dapat juga didengus atau disuntikan. Bagaimana Ekstasi Mempengaruhi Para Pemakai? Ekstasi dapat mempertinggi tingkat perasaan emosi para pemakai dan menyebabkan perasaan kedekatan pada orang-orang di sekitar mereka. Ekstasi juga dapat membuat pemakai merasa lebih mudah bergaul dan penuh semangat. Apa Res iko-Res iko yang Berka ita n Denga n Penggunaan Ekstasi? Dalam jangka pendek, ekstasi dapat membuat tubuh mengabaikan tanda-tanda kesedihan seperti dehidrasi, sakit kepala dan keletihan dan ekstasi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Lagi pula ekstasi dapat merusak organ-organ dengan parah seperti hati dan ginjal. Penggunaan ekstasi dapat menyebabkan penyakit sawan dan gaga! jantung. Dosis besar ekstasi juga menyebabkan kegelisahan, rasa cemas dan halusinasi yang parah. Penggunaan ekstasi dalam jangka panjang dapat merusak bagian-bagian tertentu dari otak yang mengakibatkan depresi yang parah dan hilangnya daya ingat. Resiko-Resiko yang Lain Tablet-tablet atau pil yang dijual sebagai "ekstasi" dapat mengandung zat-zat yang berbahaya dan dapat berubah­ ubah pada kekuatan dan akibat-akibatnya. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 43. _________ bab II Apa Heroin Itu? Heroin adalah obat adiktif dengan sifat penghilang rasa sakit yang diproses dari morien, sebuah zat yang terjadi secara alami dari tanaman opium poppy. Heroin murni adalah serbuk berwarna putih. Heroin-heroin yang ada di jalan biasanya berwarna putih kecoklatan karena sudah dicairkan atau "dikurangi" dengan kotoran-kotoran yang berarti tiap-tiap dosisnya berbeda. Bagaimana Heroin Digunakan? Heroin biasanya disuntikan tapi dapat juga didengus, dihisap atau dihirup. Bagaimana Heroin ltu Mempengaruhi Para Pemakai? Heroin dapat melegakanketegangan, kegelisahan dan depresi, merasa terlepas dari kesedihan emosional dan tisik atau rasa sakit. Dengan dosis yang tinggi, dapat mengalami perasaan gembira tetapi hanya sementara. Apa Resiko-Resiko Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Heroin? Pengaruh jangka pendek meliputi pupil yang mengecil, rasa mual, muntah, ngantuk, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan ketidakpedulian. Heroin sangat adiktif I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 44. bab ll __________________ dan para pemakai dapat dengan cepat mengembangkan ketergantungan secara fisik dan psikologi. Mereka juga beresiko menjadi tahan terhadap obat bius, yang berarti mereka membutuhkan dosis yang lebih terusmenerus untuk mencapai pengaruh yang mereka inginkan. Penggunaan heroin jangka panjang mempunyai berbagai pengaruh kesehatan yang parah. Diantara zat-zat yang lain, heroin dapatmenyebabkan kehilangan berat badan dalam jumlah banyak, kekurangan gizi dan sembelit. Heroin juga dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, pemberian obat penenang dan ketidakpedulian yang kronis. Menghentikan penggunaan heroin secara tiba-tiba menyebabkan gejala­ gejala penarikan yang dapat menjadi parah seperti kejang­ kejang, diare, gemetaran, kepanikan, ingusan, kedinginan dan keringat. Resiko-Resiko yang Lain Para pemakai mengambil resiko menggunakan heroin dengan dosis berlebih, yang dapat menyebabkan koma dan kematian melalui depresi pernafasan. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 45. __ ________________ babll Apakah LSD Itu? LSD adalah salah satu obat untuk menimbulkan halusinasi (hallucinogen) yang paling kuat atau "psychedelics". lni adalah obat-obatan yang merubah keadaan kesadaran pengguna danmenghasilkan berbagai macam halusinasi. Hallucinogen yang lain adalah phenycyclidine (PCP), hallucinogenic amphetamines, mescalinedan jamur psilocybe. Apakah LSD Ini? LSD obat setengah sintetis yang berasal dari asam lisergis, ditemukan dalam cendawan yang tumbuh pada gandum hitam atau biji-bijian lain. LSD umumnya disebut sebagai "asam" biasanya dijual di jalan seperti kertas penyedotkecildenganbentuk empat persegi dengan tetes yang berisi obat itu. LSD dapat juga dijual sebagai tablet, kapsul atau kadang kadang dalam bentuk cair. LSD ini adalah bahan tidak berwarna dengan rasa yang sedikit pahit. Bagaimana LSD Digunakan? LSD biasanya ditelan. I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 46. bab ll __________________ Bagaimana LSD Mempengaruhi Pemakai? Penggunaan LSD dapat menyebabkan perubahan yang kuat dalam pikiran, keadaan jiwa dan perasaan selain perasaan tegas (empati) dan keramahan. Namun, pengaruh LSD yang sebenarnya berubah-ubah bergantung pada keadaan mental penggunanya dan lingkungan ketika menggunakan obat ini. Apa R e s iko-R e s iko Yang Be rka itan De nga n P enggunaan LSD? Dalam jangka pendek, LSD menghasilkan khayalan dan persepsi yang menyimpang. Perasaan pengguna yang mendalam, perubahan waktu dan warna, suara dan sentuhan nampaknya lebih kuat. Beberapa pengguna LSD mengalami cara berpikir yang berat dan mengerikan dan perasaan-perasaan seperti ketakutan kehilangan kendali, ketakutan terhadap penyakit gila dan kematian dan keputus-asaan. Pengaruh-pengaruh pada fisik kecil saja, dibandingkan dengan pengaruh kejiwaan dan emosi. Pengaruh-pengaruh itu biji mata yang membesar, laju jantung yang meningkatdan tekanan darah, hilangnya nafsu makan, keadaan tidak dapat tidur, mulut kering dan rasa gemetar. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 47. __________________ babll Apakah Metamfetamin Itu? Metamfetamin adalah bagian dari kelompok obat­ obatan yang dinamakan obat perangsang tipe amfetamin. Metamfetamin adalah obat sintesis yang biasanya dibuat di dalam laboratorium yang tidak sah secara hukum, Metamfetamin terdapat dalam bentuk bubuk, tablet atau sebagai Krista! yang tampak seperti pecahan kaca. Bagaimana Metamfetamin Digunakan? Metamfetamin dapat ditelan, dihirup/didengus,dihisap atau disuntikan. Bagaimana Metamfetamin Mempengaruhi Para Pemakai? Metamfetamin merangsang perasaan kesehatan fisik dan mental dan juga gelora perasaan gembira dan kegirangan. Para pemakai mengalami peningkatan energi sementara, seringkali dirasa dapat memperbaiki kinerja mereka pada tugas manual atau dengan kecerdasan. Para pemakai juga mengalami keterlambatan rasa lapar dan I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 48. bab11 -------------------- rasa Ieiah. Apa Res iko-Res iko yang Berka itan Denga n Penggunaan Metamfetamin? Dalam jangka pendek, para pemakai dapat kehilangan nafsu makan dan mulai bernafas dengan lebih cepat. Laju jantung dan tekanan darah mereka dapat meningkat dan suhu badan mereka dapat bertambah dan timbullah keringat. Dengan dosis yang besar, para pemakai dapat merasa gelisah dan Iekas marah dan dapat mengalami serangan panik, Dosis berlebihan dari metamfetamin dapat menyebabkan penyakit sawan serangan dan kematian karena gagal pernapasan, stroke atau gagal jantung. Penggunaan metamfetamin dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan gizi (salah makan) hilangnya berat badan dan perkembangan ketergantungan kejiwaan. Apabila pengguna yang kronis berhenti menggunakan metamfetamin, biasanya akan diikuti dengan tidur dalam jangka lama dan kemudian depresi. Resiko-Resiko Lain Penggunaan metamfetamin kadang-kadang memicu perilaku yang agressif, keras dan aneh diantara pengguna. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 49. Rawe-rawe ratttas · ))NA�KIDm�"• ,, , u Ayo•..di.•• BR�t1TAS I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA Kepata Badan Narkotika Nasional, Drs. Gories Mere, bersama penyanyi Ahmad Dhani, menyanyi bersama saat puncak peringatan HANI 2010, di Monas.
  • 50. Para pelajar SLTP senang mengikuti temu kader penyuluh P4GN di lingkungan sekolah. Oengan bekal imu yang didapat tentang narkotika dan bahayanya, mereka siap menjadi kader penyuluh P4GN di lingkungan sekolahnya. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I
  • 51.
  • 52. bab Ill _________ BAB m penyebab utama pelajar menyalahaunal<an n�rkotika /Jnyalahgunaan dan ketergantungan narkotika erjadi akibat interaksi 3 faktor yaitu : or narkotika itu sendiri, 2. Faktor individu, 3. Faktor lingkungan 1. Faktor Narkotika Semua jenis Narkotika bekerja pada bagian otak yang menjadi pusat penghayatan kenikmatan, termasuk stimulasi seksual. Oleh karena itu penggunaan Narkotika ingin diulangi lagi untuk mendapatkan kenikmatan yang diinginkan sesuai dengan khasiat farmakologiknya. Potensi setiap jenis Narkotika untuk menimbulkan ketergantungan tidak sama besar. Makin luas pusat penghayatan kenikmatan yang dipengaruhi oleh Narkotika, PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA '
  • 53. _________ bab Ill makin kual polensi Narkolika unluk menimbu lkan kelerganlungan. 2. Faktor lndividu Kebanyakan penyalahgunaan Narkolika dimulai alau lerdapal pada remaja alau masa sekolah. sebab remaja alau pelajar yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesal merupakan individu yang renlan unluk menyalahgunakan Narkolika. Perubahan Biol ogik Pada awal masa remaja alau pada masa sekolah linggi badan dan beral badan bertambah cepat. Poslur badan juga berubah, mulai seperti poslur badan orang dewasa dan ciri-ciri seksual sekunder mulai nampak. Perubahan yang cepal pada masa peralihan ini sering menimbulkan kebingungan dan keresahan. Disalu pihak badannya Ieiah besar sehingga lebih panlas bergaul dengan anak yang sudah lebih lua. Disisi lain secara psikologis mungkin ia belum siap unluk bergaul dengan anak yang lebih lua, karena masih ingin bermain seperti pada masa kanak-kanak. Kebingungan ini bertambah bila orangluanyalidak konsislen. Bila ia menunlul sualu hak alau kebebasan, ia dibilang masih kecil. Sebaliknya bila ia memperlihalkan sikap kurang berlanggung jawab, ia dikalakan sudah dewasa. Kebingungan, keresahan, dan bahkan depresi akibal perubahan lersebul di alas dapal mendorong anak unluk menyalahgunakan Narkolika. Perubahan Psikol ogik Pada masa remaja alau masa sekolah, individu mulai melepaskan ikalan emosional dengan orangtuanya dalam PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 54. bab Ill_________ rangka membentuk identitas diri. Di sisi lain, secara finansial ia masih bergantung pada orangtuanya. Demikian pula bila menghadapi kesulitan ia masih membutuhkan bantuan orangtua. Pada masa remaja atau masa sekolah ini kemampuan intelektualnyajuga bertambah. Daya abstraksi, kemampuan konseptual, kemampuan memahami suatu persoalan jadi berkembang, idealismenya masih tinggi dan keingintahuan terhadap dunia sekitarnya bertambah kuat, ia ingin mengetahui berbagai masalah di sekitarnya, termasuk mencari pengalaman seksual dan mencoba Narkotika, mulai dari merokok, minuman keras beralkohol dan lain­ lain. Merokok atau minum minuman beralkohol sering dipandang sebagai lambang kedewasaan. Pada remaja seusia 15-1 6 tahun sering terdapat keyakinan bahwa dirinya lain dari orang lain (personal fable). Ia yakin bahwa bila Narkotika merugikan orang lain, Narkotika tidak akan merugikan dirinya dan bahwa ia yakin dapat mengendalikan penggunaannya, walaupun kenyataan menunjukkan yang sebaliknya. Perubahan Sosial Dalam rangka melonggarkan ikatan dengan orangtua, remaja membutuhkan ternan sebaya. Minat terhadap lawan jenis juga mulai timbul. Diterimanya seorang remaja dalam kelompokmerupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang remaja, walaupun untuk diterima dalam suatu kelompok ia harus mengikuti nilai atau norma kelompok tersebut. Bila kelompok tersebut merokok, iapun tak keberatan akan merokok pula. Bila pada masa remaja orangtua terlalu banyak memberi PELAJAR DAN BAHAYANARKOTIKA !
  • 55. _________ bab Ill aturan dan larangan, remaja akan menunjukkan sikap memberontak, antara lain dengan menggunakan Narkotika yang pasti merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh orangtua. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna Narkotika. Penyalahgunaan Narkotika sering terdapat bersama­ sama gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti depresi, ansietas atau gangguan kepribadian anti sosial. 3. Faktor Lingkungan Faktor l i ngkungan meli puti faktor kel uarga dan lingkungan pergaulan, baik pergaulan di sekitar rumah, di sekolah maupun di tempat-tempat umum. Lingkungan Keluarga Faktor keluarga, terutama faktor orangtua yang sering ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi penyalahguna Narkotika antara lain : • Orangtua yang kurang komunikatif dengan anak, • Orangtua yang terlalu banyak mengatur anak atau selalu menuruti kehendak anak (permisif) • Orangtua yang menuntut secara berlebihan agar anak berprestasi di luar kemampuannya atau keinginannya, misalnya dalam hal memilih jurusan di sekolah. • Disiplin orangtua yang tidak konsisten • Sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama dalam hal pendidikan anak • Orangtua yang terlalu sibuk sehingga kurang memberi perhatian kepada anaknya • Orangtua yang kurang harmonis, sering bertengkar, orangtua berselingkuh 1 PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 56. bab Ill_________ • Orangtua yang tidak memiliki dan menanamkan norma-norma, nilai-nilai tentang baik-buruk, boleh atau tidak boleh dilakukan. • Orangtua atau salah satu anggota keluarga yang menjadi penyalahguna Narkotika. Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah yang sering ikut mendorong terjadinya penyalahgunaan Narkotika antara lain : • Sekolah yang kurang disiplin, tidak tertib • Sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah • Pelajaran yang membosankan • Guru yang kurang pandai mengajar • Guru/pengurus sekolah yang kurang komunikatif dengan siswa • Sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau menyalurkan kreativitas siswanya. Lingkungan Masyarakat Remaja atau pelajar tidak hanya hidup di dalam lingkungan keluarga dan di sekolah, melainkan juga dalam masyarakat luas. Oleh karena itu, kondisi dalam masyarakat juga mempengaruhi perilaku remaja, termasuk perilaku yang berkaitan dengan penyalahgunaan Narkotika. Faktor-faktor itu antara lain : • Mudah diperolehnya Narkotika • Harga Narkotika makin murah • Kehidupan sosial, ekonomi, politik dan keamanan yang tidak menentu menyebabkan terjadinya peruba han nilai dan norma, antara lain sikap yang permisif (membolehkan) Fa ktor-fa ktor tersebut memang tidak selalu PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I
  • 57. _________ bab Ill menyebabkan seseorang akan menjadi penyalahguna Narkotika . Akan tetapi makin banyak faktor tersebut ditemukan pada seseorang pelajar atau remaja, makin besar kemungkinan orang itu menjadi penyalahguna Narkotika. Penyalahgunaan Narkotika harus dipelajari kasus demi kasus. Faktor individu, faktor keluarga , dan faktor pergaulan tidak selalu berperan sama besarnya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan Narkotika. Karena faktor pergaulan , bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup komunikatif, menjadi penyalahguna Narkotika. Dampak Umum Pelajar Menyalahgunakan Narkotika Dampak penyalahgunaan Narkotika sangat luas, tidak saja terhadap kesehatan fisik dan mental penyalahguna Narkotika, akan tetapi juga berdampak pada ketenangan kehidupan dalam keluarga, meresahkan masyarakat, dan terjadinya pelanggaran hukum. Komplikasi Medik Komplikasi medik akibat penyalahgunaan Narkotika sangat bervariasi tergantung jenis Narkotika yang dipakai, jumlah, cara memakai, lama memakai dan zat pencampur yang digunakan. Putauw yang berisi heroin sering dicampur dengan tepung jagung atau terigu, gula, gula merah, kina bahkan tawas. Komplikasi medik dapat disebabkan antara lain karena • Sifat Narkotika itu sendiri PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 58. bab Ill__________ + Bahan pencampurnya + Cara menyuntik yang tidak steril + Pola hidup yang tidak sehat( kurang memperhatikan mutu makanan, malas mandi, sering begadang, keluar rumah malam hari, tidak tidur dan sebagainya) Beberapa komplikasi medik yang sering dijumpai antara lain : + Penyalahgunaan Heroin/ Putauw melalui suntikan dapat menyebabkan tertular Hepatitis B atau C, lnfeksi HIV /AIDS, Endokarditis (infeksi jantung), lnfeksi darah ( septisemia). + Penyalahgunaan psikostimulansia ( ekstasi, shabu, kokain) dapat menyebabkan hipertensi, gangguan pada jantung, Pendarahan otak, Gangguan jiwa berat seperti Psikosis dan Depresi serta Penyakit Parkinson. + Penyalahgunaan alkohol, obat penenang dan obat tidur dapat menyebabkan seseorang menjadi agresif sehingga mudah terlibat perkelahian yang dapat mengakibatkan luka tusuk, luka iris, gegar otak atau pendarahan otak dapat pula disebabkan karena kecelakaan lalu l i ntas aki bat sembrono atau mengamuk. + Remaja atau pelajar Perempuan yang minum minuman beralkohol, akan mengalami gangguan saat mentruasi. + Penyalahgunaan ganja atau tembakau dapat menyebabkan rangsangan pada saluran nafas. + Tembakau adalah penyebab utama kanker paru dan organ tubuh lain seperti hati. Dapat pulaterjadi kanker PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I
  • 59. _________ bab Ill pada perokok pasif ( menghisap asap rokok orang lain) + Pelajar perempuan yang merokok akan menga kibatkan berat badannya berkurang dan kulit menjadi kering serta keriput. Akibat sosial Penyalahgunaan Narkotika dapat menyebabkan antara lain : • Ketenangan kehidupan dalam keluarga terusik • Sering merongrong orangtua, meminta uang dengan berbagai alasanyang pada akhirnya sebetulnya untuk membeli Narkotika lagi • Bagi penyalahguna Narkotikayangsudah berkeluarga dapat mengakibatkan perceraian dan bagi yang sudah mempu nyai anak dapat menyebabkan terlantarnya anak. • Pasangan hidup atau anaknya ikut-ikutan menjadi penyalahguna Narkotika • Bagi yang sedang berpacaran dapat menyebabkan pacamya ikut menyalahgunakan Narkotika atau putus hubungan merekakarena pacartidak mau mempunyai calon pasangan hidup yang menyalahgunakan Narkotika • Prestasi akademiknya menjadi buruk sehingga tidak naik kelas dan dapat dikeluarkan dari sekolah. Karena melanggar peraturan tala tertib di sekolah, penyalahguna Narkotika juga dapat dikeluarkan dari sekolah. • Bagi yang sudah bekerja, karena prestasi kerjanya yang buruk d a pat p u l a d i berhentikan dari I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 60. bab Ill _________ pekerjaannya. Semua itu mengakibatkan terjadinya pengangguran dengan segala akibatnya. • Akibat finansial , sebab biaya pengobatan dan rehabilitasi penyalahguna Narkotika mahal. Pelanggaran Hukum Akibat tidak sekolah dan tidak bekerja, sementara kebutuhan Narkotika makin meningkat akibat toleransi, maka terpaksa penyalahguna Narkotika melakukan tindak kriminal untuk memperoleh uang agar dapat membeli Narkotika , termasuk menjadi pengedar Narkotika/ melakukan pelanggaran hukum. Orang yang menyalahgunakan dan ketergantungan Narkotika, berdasarkan llmu Kedokteran adalah orang yang menderita sakit (penderita), namun mereka juga dijatuhi hukuman karena melanggar Undang-undang yang berlaku. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I
  • 61. Kepala Badan Narkotika Nasional, Drs. Gories Mere, mengukuhkan Forum LSM Anti Narkoba pada puncak peringatan HANI 2010. Para anggota LSM Anti Narkoba akan menjadi mitra BNN dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
  • 62. Para pelajar yang menjadi peserta Temu Kader Penyuluh P4GN di lingkungan sekolah, aktif bertanya berbagai hal tentang narkoba dan bahayanya. Para santri juga menjadi sasaran penyuluhan P4GN, karena lingkungan pesantren juga menjadi sasaran para bandar untuk memasarkan narkoba. PELAJAR DAN BAHAYANARKOTIKAI
  • 63.
  • 64. bab iV__________________ BAB IV Optimalkan Unit Kesehatan Sekolah Anti Narkotika 1. Unit Kesehatan Sekolah (UKS) S lama ini Unit Kesehatan Sekolah (UKS) hanya ikenal siswa sebagai tempat untuk mendapatkan pertolongan pertama jika mereka mengalami sakit atau kecelakaan di sekolah. Namun sebenamya UKS dapat dioptimalkan fungsinya lebih dari itu. Para siswa dapat menjadikan UKS sebagai sarana untuk menuangkan kreativitas dan keterampilannya dalam menciptakan lingkungan yang sehat, baik secarajasmani maupun rohani serta sarana untuk mengkampanyekan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika. Para kepala sekolah, guru dan siswa dapat beke�asama untuk menjadikan UKS sebagai sarana lebih dari sekedar "Rumah Sakit Sekolah" tetapi merupakan tempat siswa berkonsultasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan diri pelajar seperti masalah religi dan juga termasuk
  • 65. _________________ bab iV kesehatannya. Untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan secara akurat, bahkan untuk informasi-informasi lainnya yang berhubungan dengan kegiatan siswa . Mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikan bahwa siswa tidak menyalahgu nakan narkotika, dan untuk menyalurkan ide serta kreativitas siswa yang berkaitan dengan kesehatan dan kampanye anti narkotika di kalangan siswa. 2 . Pembinaan Siswa di Sekolah Masa remaja (siswa SLTP dan SLTA) adalah tahap perkembangan antara anak dan dewasa. Dalam dirinya te�adi perubahan yang pesat secara fisik, yang selanjutnya perubahan mental, emosional maupun sosial. Perubahan yang pesat secara fisik ini tidak selalu diikuti dengan kecepatan perkembangan menta l , emosional dan sosialnya. Dengan demikian perilaku remaja sering sangat labil atau berubah-ubah. Kadang-kadang bertanggung jawab, kadang tampak masa bodoh terhadap tugas yang pada dirinya. Selain itu remaja pun bersifat ingin mencoba dan bereksperimen. Remaja cenderung tidak menyetujui nilai­ nilai orang tua. Mereka berusaha mencari identitas dirinya dengan menjauhkan diri dari orang. Oleh karena itu, remaja sering mengagumi tokoh lain di luar orang tua sebagai idolanya . Bagaimana jika idola tersebut bukanlah seseorang yang pantas ditiru? Seperti artis pecandu narkotika misalnya. Para guru, sebagai wakil orang tua di sekolah diharapkan dapat membimbing mereka untuk mencari panutan yang tepat dalam hidupnya. PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 66. bab iV_________________ Remaja juga sangat memperhatikan penampilan. Ia senang berdandan dan berkaca berjam-jam. Rasa kesetiakawanan dengan kelompok sebayanya tumbuh kuat. Sering kita melihat budaya remaja, yaitu kesamaan dalam hal berpakaian, cara berbicara dengan bahasa remaja, hobi yang sama, serta sikap dan perilaku yang sama. Remaja tidak mau berbeda dengan kelompok sebaya. Kadang-kadang remaja juga berperilaku tertentu agar diterima pada kelompok sebayanya. Bagaimana kalau perilaku tersebut adalah tindakan penyalahgunaan narkotika? Siapa yang akan mampu mengingatkan mereka? Guru pembina dapat melakukan fungsi ini dengan membuat kegiatan positif yang dikelola oleh UKS. Remaja juga sangat peka terhadap stres, frustrasi, dan konflik, bukan saja yang berhubungan dengan dirinya, tetapi juga dengan lingkungan pergaulannya. Oleh karena itu, cara mengambil keputusan dan menyelesaikan persoalan yang dilatih orang tua dan paraguru akan sangat berguna baginya. Siswa SLTP atau SLTA mulai belajar abstraksi tentang hal-hal akan datang. Mereka mengerti bahwa ada resiko dari tindakan mereka dan bahwa peri laku mereka mempengaruhi orang lain. Keteladanan orang tua dan guru sangat penting. Para guru harus "bersama" dengan siswa-siswanya, bukan sekedar bertemu muka di lorong sekolah, bercakap­ cakap sebehtar atau hanya ketika mengajar di dalam kelas saja. Perlu ada kegiatan bersama antar siswa dengan bimbingan dari para guru sehingga ada kesempatan untuk mengamati mereka lebih dekat, melakukan kegiatan bersama, bercakap-cakap dan mendampingi serta PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 67. _________________ bab iV membimbing siswa secara konsisten. Sebagai orang tua di sekolah, para guru diharapkan menjadi pemimpin yang baik, yaitu pemimpin yang berada di depan, yang memberikan contoh dalam sikapdan perilakunya. Guru pun harus menjadi pemimpin yang berada di belakang, yang mendukung, membimbing , dan meluruskan jalan jika siswa berjalan ke arah yang salah atau keliru. Melalui UKS, guru pembina dapat menjelaskan tentang bahaya penyakit kanker paru atau penyakitjantung dalam waktu 30-40 tahun jika seseorang terus merokok. Kebiasaan merokok tidak bermanfaat sarna sekali. Pesan­ pesan yang disampaikan haruslah konkret. Contoh: menjelaskan pengaruh rokok terhadap timbulnya bau mulut, gigi yang berwarna cokelat, dan muka keriput. Guru perlu menegaskan kembali peraturan mengenai larangan memakai narkotika. Buatlah siswa memahami bahwa narkotika merupakan tindakan melanggar hukum, dan melanggar hukum dapat menimbulkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dengan siswa antara lain dengan mengenal lebih dekat para orangtua siswa. Undanglah agar para orang tua turut aktif mencegah anaknya dari ancaman bahaya narkotika. Sampaikan harapan-harapan Guru mengenai perilaku, dan bekerjasamalah membuat peraturan mengenai berbagai hal seperti jika ada acara pesta siswa sehingga harus pulang malam, atau menginap di rumah ternan. Mengajarkan kemampuan berkata "tidak" untuk hal negatif kepada siswa. Posisikan siswa pada berbagai situasi yang mungkin terjadi, misalnya, pergi ke tempat PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 68. bab iV__________________ dimana tidak ada orang dewasa, atau tempat dimana tidak tersed ia m i n uman beralkohol atau narkoti ka , dan sebagainya. Perhatikan kecemasan siswa tentang hal-hal tertentu seperti seksualitas dan menjadi orang yang berbeda dengan teman-temannya. Sediakan waktu untuk berbincang-bincang mengenai perasaan-perasaan siswa tentang hal itu. Meninjau kembali peraturan-peraturan di sekolah dan tanggung jawab siswa untuk bersama-sama menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. Mengajarkan kepada siswa untuk mengetahui teman sejati yang tidak akan mendorongnya melakukan hal-hal yang salah atau berbahaya, dan melibatkan siswa dalam kegiatan sosial, atau mengadakan kunjungan sosial. Remaja adalah periode saat ia berjuang untuk mencari identitas dirinya, yang akan menentukan peranannya di dalam masyarakat, yaitu identitasnya di bidang seksual dan pekerjaan, sebab mereka akan menjadi dewasa, baik sebagai pria dewasa maupun wanita dewasa. Mereka pun perlu mengembangkan berbagai keterampilan yang berguna bagi masa depan atau kariernya. Siswa perlu menyelesaikan tugas pengembangan remaja yang tidak mudah dan sering menimbulkan kesulitan. Mereka juga dihadapkan pada situasi yang ada di masyarakat dan keadaan di sekitarnya yang mudah menimbulkan stres akibat perubahan social ekonomi dan iklim politikserta pergeseran dalam sistem nilai. Jika seorang remaja dapat menyelesaikan tuntutan perkembangan pada usia sebelumnya, ia tidak akan PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 69. _________________ bab iV mengalami banyak kes u l itan dengan tuntutan perkembangan masa remaja. Namun, jika tuntutan perkembangan sebelumnya tidak diselesaikan dengan baik, remaja akan mengalami stres dan menghadapi banyak konflik. Oleh karena tidak terlatih menyelesaikan masalah secara baik, ia akan mencari penyelesaian secara mudah dan cepat. Tugas-tugas pengembangan remaja yang tidak diselesaikan, akan menimbulkan rasa tidak bahagia pada siswa, perilakunya akan tidak sesuai dengan norma yang ada di dalam masyarakat, dan ia akan mengalami kesulitan dengan tugas-tugasnya yang akan datang, yaitu periode dewasa. Oleh karena itu, bantuan dan bimbingan dari pend i d i k ( g u r u , konselor, psikolog , roh a n iawa n ) sangatdiperlukan. Remaja usia sekolah menengah atas berorientasi kepada masa depan dan dapat dilibatkan dalam d i skusi mengen a i h a l - h a l y a n g a bstrak. Keterampilannya untuk bersikap realistikjuga meningkat. Ia menjadi tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan orang lain. Menjadi bagian dari kelompok telah mendorongnya untuk berubah. Pada kegiatan U KS , siswa dapat dibekali untuk memahami pengaruh jangka pendek dan jangka panjang pemakaian setiap jenis narkotika, bahaya pemakaian berbagai jenis narkotika, hubungan pemakaian narkotika dengan berbagai penyakit dan kecacatan , pengaruh narkotika terhadap bayi dalam kandungan dan sistem reprod u ks i , akibat pemakaian narkotika d a pat menyebabkan penya kit H IV/AI D S , m e n i n g katnya kecelakaan karena mengendarai mobil/motor dan PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 70. bab IV___________________ menjalankan mesin ketika berada dalam pengaruh narkotika , serta dampak penyalahgunaan narkotika terhadap masyarakat, bangsa, dan negara. lnformasi yang diberikan melalui UKS untuk mencegah penyalahgunaan narkotika diantaranya menjelaskan pengaruh jangka panjang pemakaian narkotika yang dapat menyebabkan penurunan prestasi sekola h , gagal melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, terancam dikeluarkan dari sekolah, gagal mengikuti testing masuk ke akademi militer, penerbangan atau kepolisian, dan sebagainya. Menekankan pentingnya keteladanan siswa bagi adik-adiknya. Melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan UKS (diskusi kesehatan, menonton film edukasi anti narkoti ka , membersihkan l i ngkungan sekolah , kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, dan lain-lain). Menetapkan cara mengisi kegiatan di sekolah diluar pelajaran sekolah. Waktu antara pukul 3-6 sore sangat rawan terhadap pemakaian narkotika secara eksperimental (coba-coba) sehingga guru perlu terlibat aktif mengawasi para siswa. Mendorong para siswa agar aktif mengikuti program pencegahan narkotika di sekolah atau lingkungan lainnya. Mendorong siswa untuk mengikuti berbagai jenis organisasi, seperti olahraga, kesenian, dan keagamaan serta kegiatan alternatif lainnya. Mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekitar sekolah. Dengan upaya-upaya ini di harapkan pembinaan terhadap siswa melalui kegiatan UKS dapat membantu mengurangi peredaran gelap narkotika di lingkungan sekolah. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 71. Badan Narkotika Nasional bekerjasama dengan berbagai unt�� h �e�t�k�����c ma !�:� a � a a� pemberantasan peny�ahgunaan narkoba, balk dl lingkungan sekotah, kampus dan lingkungan masyarakat. Tidak ada tempat bagi pengedar narkoba. IPELAJAR DAN BAHAYANARKOTIKA
  • 72.
  • 73.
  • 74. bab y _________ BAB V Mencjptakan Linal<unaan s-ekolah -aebas Narkotika luruh warga sekolah harus saling bahu-membahu an secara terus-meneru s membentengi ngkungan sekolah dari ancaman penyalahgunaan d a n peredaran gelap n arkotika berdasarkan kewenangannya masing-masing. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakan dalam mewujudkan sekolah bersih narkotika adalah: 1. Kepala Sekolah/Pimpinan Tempat Pendidikan a. Menetapkan kebijakan (peraturan, tata tertib) dan memberikan dukungan kegiatan sekolahdalam upaya menghindarkan lingkungan sekolah dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. b. Mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan. c. Menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan,
  • 75. _________ bab v keagamaan, penegakan hukum dan Badan Narkotika Nasional PusaU Propinsi/Kabupaten/Kota setempat. d. Membuat jejaring dengan warga masyarakat di lingkungan sekolah dan Komite 8ekolah dalam membentuk Tim/8atuan Tugas Anti Narkotika di lingkungan sekolah. 2. Guru/Guru KelasjGuru BK a. Mensi nerg i kan pe n d i d i ka n penceg a h a n penyalahgunaan narkotika ke dalam mata pelajaran ekstra kurikuler. b. Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Pusat/ Propi nsi/Ka b u paten/Kota setem pat mengadakan pelatihan konselor sebaya bagi para siswa. c. Mengadakan pertemuan berkala dengan orang tua siswa dan warga sekolah (Kepala 8ekolah, Komite 8ekolah, 0 8 1 8 dan Penjaga 8ekolah) dalam menyusun program, melaksanakan kegiatan dan melaksanakan pengawasan terhadap program kegiatan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di lingkungan sekolah. d. Mendata siswa yang terindikasi beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. e. Memberikan konseling pada siswa yang terindikasi menyalahgunakan narkotika. f. Mengadakan pendataan kasus penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekolah. g. Merujuk siswa yang menjadi korban penyalahgunaan PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 76. bab y _________ narkotika ke tempat-tempat rehabilitasi. 3. Penjaga Sekolah a. Melaksanakan pengamanan intern pada saat kegiatan belajar rnengajar. b. Melaksanakan pengamatan terhadap lingkungan sekolah yang mencurigakan termasuk aktivitas pedagang kaki lima dan petugas parkir di sekitar sekolah. c. Melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada Kepala Sekolah. d. Menjaga pengamanan intern di lingkungan sekolah. 4. Organisasi Siswa (OSIS) a. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah/Guru/Bidang Program sekolah, menyusun perencanaan Program Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika secara berkala, baik tahunan, semesteran, tri wulan maupun bulanan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi sekolah setempat. b. Mendukung dan melaksanakan program-program sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah bersih narkotika. 5. Komite Sekolah a. Membuat usulan kebijakan/program kegiatan sekolah bersih narkotika kepada Kepala Sekolah. b. MembentukTim Gerakan Keamanan Sekolah Bersih Narkotika, sebagai sarana komunikasi para orang tua PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA !
  • 77. _________ bab V d a n p i h a k sekolah d a l a m m e n a n g g u l a n g i permasalahan pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekolah. a. Mempelajari bahaya penyalahgunaan narkotika dan mengembangkan potensi dirinya dalam upaya menghindarkan diri dari pengaruh penyalahgunaan narkotika. b. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan pencegahan penyalahgunaan na rkotika ya ng dilaksanakan di lingkungan sekolah. c. Melaporkan segala bentuk pemilikan, peredaran atau penyalahgunaan narkotika yang te�adi di lingkungan sekolah, kepada Guru B K/Guru Kelas/Kepala Sekolah. d. Aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan, seminar, workshop tentang pencegahan penyalahgunaan narkotika baik yang dilaksanakan oleh pihak sekolah maupun di luar sekolah. e. Sebagai sukarelawan tenaga Fasilitator Penyuluh P4GN bagi adik kelas dan anggota Satgas Gerakan Keamanan Sekolah bersih narkotika di lingkungan sekolah setempat. f. Menjalin komunikasi yang baik dengan ternan sebaya dan warga sekolah lainnya (Guru, Kepala Sekolah, Orang Tua dan Penjaga Sekolah). PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 78.
  • 79.
  • 80. bab VI_________ BAB VI hidup sehat tanpa narkotika MENGATASI TEKANAN TEMAN SEBAYA ft;aknya peredaran narkotika di kalangan e l ajar akhir-akh i r i n i sangat engkhawatirkan semua pihak. Peredaran narkotika akansulit dibendung kalau tidak ada kerjasama dari semua pihak, termasuk kemauan kuatdari para pelajar sendiri. Makanya sebagai pelajar harus mampu mengatasi ajakan dan tekanan dari teman-teman sebaya, baik di sekolah, maupun di lingkungan rumah. Apakah kamu mempunyai komitmen pribadi yang kuat dan tidak terpengaruh serta tergoda ajakan teman-teman kamu untuk menyalahgunakan narkotika? Kalau kamu ditawari obat-obatan yang tidak kamu inginkan, katakan tidakdengantegas dan jelas sertajangan melakukan jual-beli obat-obatan itu . Kalau mereka mencoba membujuk kamu, humor dapat menjadi cara yang efektif untuk menghadapi situasi itu. • Bersikap tegar untuk mengatakan "tidak" bisa menjadi hal yang suiit. Namun adalah juga baik untuk tetap merasa yakin. Menjelaskan kepada orang-orang
  • 81. ___________________ bab VI dengan cara yang tenang kenapa kamu tidak ingin menjadi bagian dari sesuatu dapat memberikan kepada kamu rasa hormat dari orang lain. + Mencari tahu mengenai berbagai obat-obatan, dari pengaruhnya hingga resiko-resiko yang terkait, dapat membantu kamu melawan tekanan. Karena kamu semakin memahami, maka kamu semakin yakin. • Adalah wajar untuk merasa cocok dengan teman­ teman. Lagipula tidak seorangpun ingin menonjol dari kelompoknya karena alasan-alasan yang salah. Kita perlu merasa bahwa kita adalah bagian dari kelompok itu . Tetapi, walaupun mereka tidak menunjukkan hal itu dengan segera, teman-teman kamu akan lebih menghormati kamu jika kamu menyatakan dengan jelas apa yang kamu inginkan untuk dilakukan dan apa yang tidak. • Mungkin tampaknya tidak seperti itu, tetapi kamu bukanlah satu-satunya orangyang khawatir mengenai apa yang orang lain pikirkan mengenai diri kamu. Cobalah untuk fokus pada pendapat kamu sendiri mengenai d i ri kamu pada akhirnya, itu saja masalahnya. • Tekanan dari teman sebaya sering menjadi suatu cara bagi orang-orang untuk meminta persetujuan untuk perilaku mereka sendiri. Apakah kamu benar-benar ingin terl i bat u ntuk mem bantu membenarkan penggunaan obat oleh orang lain? I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 82. bab V..__________ hidup sehat tar}pa narkotika UNTUK P AR A GURU ak-anak sangat mudah percaya dan pengaruhi oleh orang dewasa, guru dapat enj a d i pan utan untuk siswa dan mempengaruhi mereka untuk tidak menggunakan obat­ obatan terlarang, hal ini menjadi sangat penting ketika para pelajar tidak memiliki keluarga yang suportif untuk membimbing mereka. Kemungkinan para pelajar harus menyesuaikan diri dengan tekanan yang diasosiasikan sebagai sebuah eksperimen dan dengan kehidupan di masya rakat yang p e n u h tu ntutan dan kompleks. Penggunaan obat-obatan terlarang pada dasarnya merupakan mekanisme untuk menyesuaikan diri dengan/ atau melarikan diri dari rasa tidak aman. Guru diharapkan untuk membantu murid menyadari bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini dan bahwa masin banyak cara sehat lainnya untuk menghadapi situasi tersebut. Mengajar Anak Untuk Melindungi Diri Sendiri Memerlukan rasa percaya diri yang tinggi pada diri seseorang untuk mengatakan tidak pada narkotika. Guru dapat membantu rasa percaya diri siswa dan memperkuat PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I
  • 83. _________ bab VI hubungan inter-personalnya. Mengajarkan toleransi sehingga terpancar dari sinar matanya, mengajarkan rasa percaya diri dengan cara mengajarkan anak untuk dapat menerima dirinya sendiri , membantu mereka untuk membedakan antara efek yang membantu dari obat­ obatan dan konsekuensi berbahaya ketika mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Namun selain daripada itu, sangat penting untuk mengajarkan para siswa teknik penolakan dengan cara mengajarkan bahwa tidak apa-apa jika kita mengatakan "tidak". Mengaj a rkan Anak Untuk Mengeks pres ika n Kreatifitasnya • Mengkoordinir Iomba seni dengan memberikan tema "hindari narkotika". • Mengajarkan olahraga sebagai pilihan yang sehat bagi para siswa. • Mendesain kaos dengan slogan mencegah narkotika dan HIV/AIDS. • Mengumpulkan uang untuk kegiatan sosial untuk membantu anakjalanan yang menggunakan narkotika. • Berbagi pengetahuan yang disertai dengan per mainan interaktif dan drama/role playing. Mengenali Tanda-tanda Bahaya Ada beberapa tanda-tanda awal yang terlihatjika Anda mencurigai seorang murid menggunakan obat-obatan berbahaya namun pastikan bahwa tanda-tanda ini bisa akibat dari sebab lain. Jangan tergesa-gesa menyimpulkan bahwa seorang murid menggunakan narkotika. Tanda-Tanda/Perubahan Emosional • Perubahan mood yang drastis, dari perasaan senang I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 84. bab V�----------------- berubah menjadi depresi dan penarikan diri secara tiba-tiba. • Marah tanpa alasan yangjelas. • Ketidaktertarikan pada sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya. • Kesulitan berhubungan baik dengan orang lain. • Bermain peran. • Nilai-nilai menurun dan kemampuan akademik yang buruk. • Kesulitan fokus pada sesuatu hal/member perhatian sedikit pada sesuatu. Tanda-Tanda/Perubahan Fisik • Mata merah. • Kecenderungan tertidur di dalam kelas. • Bicara yang tidak jelas. • Tidak adanya perhatian di dalam kelas. • Mudah lupa. • Menolak memperhatikan kebersihan d i ri dan penampilan pribadi, • Gemetaran dan gerakan tubuh yang tidak terko ordinasi. Mengajarkan Kepada Anak Tentang Obat- Obatan Terlarang dan Efeknya Usia 5-7: murid harus memiliki kemampuan pengambilan keputusan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan sehatlainnya. Merekajuga harus mampu untuk merinci atau mengenal efek negatif atas resiko mengkonsumsi obat­ obatan terlarang dan membedakan satu dengan lainnya. Usia 8-9: M u rid harus dapat menyebutkan dan mengidentifikasi obat-obatan yang pernah mereka dengar PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA j
  • 85. ___________________ bab VI dan bahaya akan penggunaan obat-obat terlarang. Mereka juga harus mampu mengemukakan mengenai bagaimana pengunaan obat-obatan dirumah dan di masyarakat dapat mempengaruhi mereka. Murid juga harus mampu untuk mengeta h u i dimana seseorang bisa mendapatkan pertolongan dari para pengguna narkotika. Usia 1 0-1 2 : Murid harus mampu mengidentifikasi alasan mengapa seseorang menggu nakan narkotika dan membedakan antara situasi pengguna yang bereks­ perimen , pengguna sesekali, pengguna regular dan pengguna yang berat. Muridjuga harus belajar mengenai hubungan antara HIV/AIDS dan penggunaaan obat-obatan terlarang dengan situasi yang membuat pengguna terekspose terhadap hal tersebut. Kurikulum yang disarankan Materi 1 : Apa yang disebut dengan narkotika? Apa yang dimaksud dengan pecandu? Apakah akibatnya terhadap diri dan masyarakat? Materi 2 : Apa yang disebut dengan obat-obatan alami (Cannabis, Opium dan COCA), efek sampingnya dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Materi 3 : Apa yang disebut dengan obat-obatan semi­ sintetis (morfin, heroin,kokain dan crack), efek sampingnya dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Apa yang dilakukan oleh korban jika mengalami overdosis? Materi 4: Apayang disebut dengan obat-obatan sintetis? (amphetamines, ekstasi, LSD, hypnotic sedative) apa efek samping dan obat-obatan ini pada otak dan kepribadian seseorang? Materi 5 : Apa hubungan antara penggunaan narkotika I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 86. bab Y�---------------- dengan HIV/AIDS? Bagaimana caranya mencegah HIV/ AIDS ? Materi 6 : Apakan faktor-faktor resiko dari narkotika? Hal ini termasuk didalamnya, kemampuan akademik, disfungsi keluarga dan kemudahan penggunaan narkotika. Apa saja faktor-faktor yang dapat melindungi diri kita dari hal tersebut? Hal ini termasuk didalamnya, dukungan keluarga dan masyarakat, perbaikan materi dan edukasi tentang narkotika di sekolah. Bagaimana caranya seorang pemimpin masyarakat berkontribusi terhadap hal ini? Materi 7 : Aktifitas keterampilan hidup termasuk didalamnya proses pembelajaran dalam menilai sesuatu, beradaptasi dengan tekanan iingkungan kelompok sebaya, belajar berkata tidak pada narkotika, langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan seseorang agar tidak jatuh dalam jebakan bandar narkotika dan langkah-langkah berkomitmen untuk berhenti menggunakan narkotika. PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 87. _________ bab VI hidup sehat taqpa narkottka UNTU K P AR A ORANG TU A fiailah dengan membangun hubungan orang ua - anak yang baik. Tunjukkan kepada ereka bahwaAnda rnenyayangi dan tertarik untuk terlibat dalam kehidupan mereka. Bicaralah kepada mereka sebaga i sahabat bukan dengan cara menceramahinya dan buatlah komunikasi yang terbuka. Beri perhatian atas apa yang mereka bicaraka n . Kemungkinan Anda tidak akan selalu memiliki jawaban, Jangan merendahkan mereka Anda akan terkej ut mengetahui berapa banyak yang mereka ketahui megenai kehidupan dan obat-obatan terlarang. Komunikasi, Komunikasi, Komunikasi Tetaplah waspada, beri perhatian terhadap bahasa tubuhnya.Anakyang santai akan banyak tersenyum, melihat mata Anda ketika berko m u n i kasi dan tidak akan menunjukkan tanda-tanda jelas akan kegugupan. Tanda­ tanda kegugupan bisa saja berupa kaki yang gemetaran dan mengetuk-ketukkan kaki ke lantai, jari-jari yang diketukkan dan mengalihkan pandangan ketika berbicara. Bicaralah kepada pembimbing sekolah jika Anda merasa ada masalah. I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 88. bab Y�---------------- Berilah Tanggung Jawab Pada Anak Anak-anak tidak pernah terlalu muda untuk belajar tentang bertanggung jawab. Berikan anak tugas dirumah dan tingkatkan porsi tanggung jawab sejalan dengan bertambahnya usia. Berikan contoh yang baik dengan cara tidak menggunakan obat-obatan terlarang, Anak anak akan kehilangan rasa hormat kepada orang tua yang perilakunya mencerminkan "Lakukan apa yang saya katakan, bukan seperti yang saya lakukan". Jangan Menggunakan Obat Terlarang Atau yang llegal Apakah Anda menderita stres, tekanan mental dan saki! kepala yang berkepanjangan? Apakah Anda memiliki kecenderungan untuk segera sembuh dari symptom­ symptom tersebut menggunakan obat-obatan apotik dan resep dokter? Adalah sangat mudah menjadi sangat tergantung pada obat obatan atau alkohol dan menjadi seorang pecandu. Obat-obatan terlarang juga bukan merupakan solusinya, Buatlah pilihan hid up yang sehat. lngat, apabila Anda menggunakan alkohol, obat penenang atau obat-obatan terlarang lainnya untuk meredakan siresAnda, Anda Ieiah memberikan contoh yang buruk untuk anak-anak Anda. Pertahankan diet yang seimbang dan beraktifitaslah. Olahraga adalah aktifitas sehat yang akan membantu Anda merasa baik secara fisik maupun mental. Cari lnformasi Ketahuilah mana obat-obatan dan sejenisnya yang tergolong sebagai obat-obatan terlarang dan ilegal? kokain, crack, mariyuana, opium, heroin dan amphetamines. Pelajarilah mengenai bahaya obat-obatan tersebut dan apa PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 89. ___________________ bab VI akibatnya terhadap tubuh manusia. Anda dapat membantu anak Anda membuat suatu pilihan yang benar. Pastikan anak-anak menyadari bahwa menggunakan obat-obatan terlarang adalah illegal. Apabila mereka tertangkap menggunakannya, artinya mereka harus berhadapan dengan polisi dan pengad ilan hukum, kemungkinan kurungan penjara dan hukuman sosial. Bantu Anak Untuk Menghindar Dari Bandar Narkotika Bantu anakAnda untuk mengenali bandar narkotika dan tempat operasi mereka. Bandar narkotika mungkin akan mengatakan kepada anak bahwa obat-obatan yang merekajual akan membantu mereka untuk belajar lebih baik dan luius ujian. Merekajuga bisa saja membujuk anak-anak untuk mencoba obat-obatan tersebut, "sekali ini saja" atau mengatakan bahwa mereka tidak mungkin akan menjadi pecandu hanya dengan sekali mencoba, Pastikan anak Anda mengetahui bahwa rnereka seharusnya tidak mempedulikan nasehat tersebut karena efek samping dari obat-obatan tersebut memberikan efek yang berbeda pada setiap orang. Bantulah anak untuk mengatakan tidak pada narkotika. Dorong mereka untuk melakukan olah raga atau hobi lainnya dan ajarkan mereka untuk menggunakan waktu luang mereka dengan cara yang lebih kreatif. Waspada Terhadap Tanda-Tanda Penggunaan Obat­ Obat Terlarang Walaupun terdapat symptom fisik dan symptom emosionai tertentu dari penggunaan narkotika, jangan tergesa-gesa rnenyimpulkan anak menggunakan narkotika masih ada sebab lain mengapa anak Anda bersikap tidak semestinya. ' PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA
  • 90. bab VI ___________________ Tanda-Tanda/Perubahan Sosiai dan Emosional • Perubahan suasana hali yang berlebihan, rasa anlusiasme yang linggi, rasa marah, kekerasan, depresi. • Berbohong lerus-menerus dan mencuri. • Menolak mengakui adanya efek berbahaya dari narkolika. • Menghindari Ieman-Ieman lama atau orang-orang yang mungkin akan mengungkapkan perubahan sikap dan perilakunya. • Merahasiakan panggilan lelepon. • Berteman dengan orang-orang yang lidak ingin dikenalkan alau dipertemukan dengan Anda. • Berlebihan dalam menjelaskan keberadaan mereka. • Kehilangan molivasi. • Tidak lertarik akan kehidupan sehari-hari. • Bermain peran di sekolah. Tanda-Tanda/Perubahan Fisik • Menganluk. + Tubuh gemelaran. + Mala merah, pupil yang melebar, + Kehilangan perhalian akan kebersihan diri dan penampilan. • Berbicara yang meracau, + Kehilangan alau peningkalan selera makan. • Gerakan lubuh yang lidak terkoordinasi dengan baik. • Lingkaran di bawah mala. • Kebiasaan lidur yang lidak semeslinya. + Baluk dan flu yang lerus menerus. • Penurunan berat badan. PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA I
  • 91. Wakil Presiden Budiono, berpidato dalam puncak c:a�� a ���y����a�0��tuk menyetamatkan generasi muda dari ancaman bahaya narkoba.
  • 92.
  • 93.
  • 94. bab VII--------- BAB VU ancaman hukuman bagi penyalahguna narkotika caman hukuman bagi penyalahguna narkotika enurut Undang-Undang AI No. 35 Tahun 2009 entang Narkotika : Pasal 1 1 1 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp8 Miliar. Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi 1 kg atau melebihi 5 batang pohon, pelaku dipidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 1 1 2 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan h u k u m m e m i l i k i , menyi m p a n , menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I
  • 95. _________ bab VII dipidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800 juta dan paling banyak Rp 8 Miliar. Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi 5 gram, pelaku dipidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 113 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi , mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I, dipidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 1 5 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1 Miliar, dan paling banyak Rp1 0 Mitiar. Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua p u l u h ) tah u n dan pidana denda maks i m u m sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 114 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli , PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 96. bab VII_________ menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I , dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidanadenda paling sedikit Rp1 .000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp1 0.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mali, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 115 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 1 2 (dua belas) tah u n dan pidana denda paling sed ikit Rp 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dalam bentuk PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA :
  • 97. _________ bab VII tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 116 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan I terhadap orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I u ntuk digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1 .000.000.000,00 (satu m i l i a r ru p i a h ) d a n p a l i n g banyak Rp1 0 _ .000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal penggunaan narkotika terhadap orang lain atau pemberian Narkotika Golongan I untuk digunakan orang l a i n sebagaimana d i maksud pad a ayat ( 1 ) mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 117 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan h u k u m m e m i l i k i , menyi mpa n , menguasa i , atau menyediakan Narkotika Golongan II, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 98. bab vn ________ 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasa i , menyed iakan Narkotika Golongan I I sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 118 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi , mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I I , dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I I sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mali, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 119 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli , menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 99. _________ bab VII menyerahkan Narkotika Golongan II, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalamjual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I I sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 120 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut,atau mentransito Narkotika Golongan II, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratu s j uta ru p i a h ) dan p a l i n g banyak Rp5.000.000.000, (lima miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan II sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi 5 (lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1 /3 (sepertiga). PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 100. bab VII _________ Pasal 1 2 1 Ayal 1 : Seliap orang yang lanpa hak alau melawan hukum menggunakan Narkolika Golongan II lerhadap orang lain alau memberikan Narkolika Golongan I I unluk digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkal 4 (empal) lahun dan paling lama 1 2 (dua belas) la h u n d a n pidana denda p a l i n g sedi kil Rp800.000.000,00 (delapan ralus jula rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). Ayal 2 : Dalam hal penggunaan Narkolika lerhadap orang lain alau pemberian Narkolika Golongan II unluk digunakan orang lain sebagaimana d i maksud pad a ayal ( 1 ) mengakibalkan orang lain mali alau cacal permanen, pelaku dipidana dengan pidana mali, pidana penjara seumur hidup, alau pidana penjara paling singkal 5 (lima) lahun dan paling lama 20 (dua puluh) lahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayal (1 ) dilambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 1 22 Ayal 1 : Seliap orang yang lanpa hak alau melawan h u k u m m e m i l i k i , menyi m p a n , menguasa i , alau menyediakan Narkolika Golongan Ill, dipidana dengan pidana penjara paling singkal 2 (dua) lahun dan paling lama 7 (luj u h ) la h u n dan pidana denda p a l i n g sed ikil Rp400.000.000,00 (empal ralus jula rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (liga miliar rupiah). Ayal 2 : Dalam hal perbualan memiliki, menyimpan, menguasa i , menyed iakan Narkolika Golongan I l l sebagaimana dimaksud pada ayal (1 ) beralnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA
  • 101. _________ bab VII paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 123 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I l l , dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I l l sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 124 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan Ill, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalamjual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I l l PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA
  • 102. bab VII _________ sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 125 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan Ill, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I l l sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) beratnya melebihi 5 (lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga). Pasal 126 Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan Ill terhadap orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I l l untuk digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus j uta ru p i a h ) d a n paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Ayat 2 : Dalam hal penggunaan Narkotika terhadap orang PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA