2. O U T L I N E
1. DEFINISI SCAFFOLDING/PERANCAH
2. PERSYARATAN
3. JENIS-JENIS SCAFFOLDING
4. MODEL-MODEL SCAFFOLDING
5. SPESIFIKASI MATERIAL PIPA
6. MODULAR SCAFFOLDING
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
8. FRAME SCAFFOLDING
9. MODEL TOWER SCAFFOLDING
10. MODEL MOBILE SCAFFOLDING
11. PERSYARATAN TERKAIT ALIRAN LISTRIK 23. STUDI KASUS
12. PERENCANAAN BEBAN
13. PERSIAPAN PEMASANGAN
18. PERAWATAN
14. PERALATAN INSPEKSI SCAFFOLDING
15. INSPEKSI SCAFFOLDING
16. PEMBONGKARAN SCAFFOLDING
17. PENYIMPANAN MATERIAL SCAFFOLDING
19. ERGONOMI PEMASANGAN SCAFFOLDING
21. HAL YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN
22. APD/ PPE BERKERJA SCAFFOLDING
20. BAHAYA-BAHAYA PEMASANGAN
3. Bangunan pelataran (platform) yang dibuat untuk
sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga
kerja, bahan-bahan serta alat-alat pada setiap pekerjaan
konstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan
dan pembongkaran.
Permenaker No.PER-01/MEN/1980
1. DEFINISI SCAFFOLDING/PERANCAH
4. Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bidang Konstruksi Bangunan
Setiap tenaga kerja (Scaffolder) yang diserahi
tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan
pemasangan, perawatan, pemeliharaan, dan
pembongkaran perancah harus memenuhi
syarat kompetensi K3 Perancah.
2. PERSYARATAN
10. o Tiang utama dari konstruksi scaffolding, tiang vertical harus
berdiri dengan dilandasi / diatas Base plates atau Jack
Base pada dasar yang tidak rata
o Panjang bervariasi dari 0,5m sampai 4,0m
o Pipa standar, dengan diameter luar 48,3mm, memiliki
Colar di setiap 0,5 m, kerah ditekan di bagian atas dan
dibor lubang di kedua ujungnya
6.1.1. STANDARD
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
11. o Bagian rangka yang dengan standart membentuk sudut 90
derajat.
o Ledger berfungsi sebagai pengikat antara tiang vertical dan
untuk membentuk lift pada perancah dan sebagai tumpuan
transom
o Standart dan ledger harus diikat dengan clamp mati (
right angle coupler )
o Ledger ukuran diameter 48,3 mm dan wedge-Ledger
pada kedua ujungnya.
6.1.2. LEDGER
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
12. o Bagian horizontal perancah yang mengikat standard dan
transom secara horizontal
o Transom terpasang diatas ledger gunanya untuk
penumpu platform / pelataran kerja
6.1.3. TRANSOM
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
13. 6.1.4. BRACING
o Pipa silang yang harus disediakan pada setiap konstruksi
perancah, yang berfungsi sebagai penguat / membuat
kekakuan pada konstruksi perancah. Harus diikat dengan clamp
hidup ( Swivel Coupler )Transom terpasang diatas ledger
gunanya untuk penumpu platform / pelataran kerja
o Vertikal Brace terdiri dari sebuah pipa diameter 48,3mm dengan
koneksi pada kedua ujungnya .
o Vertical Brace berguna untuk menjaga siku dan kekuatan
struktur perancah
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
14. 1. Top Rail
o Handrail dipasang diatas midrail dan harus diikat dengan clamp mati (Right
angle coupler), berfungsi sebagai palang pengaman agar orang tidak jatuh saat
berada di atas pelataran
o Tinggi Toprail antara 90–110 cm dari lantai kerja (AS std)
o Atau minimum 100 cm dari lantai kerja (BS std)
2. Midrail
o Terpasang pada guardrail post dibawah dari Handrail dan di atas toe board,
fungsinya adalah untuk menjaga agar orang tidak jatuh pada saat berada di
bawah handrail
o Midrail dipasang ditengah antara lantai kerja dan toprail atau 47-50 cm.
Penyambungan Guardrail mengunakan end to end coupler atau sleeve coupler
Dipasang/ diikat pada sisi dalam standard
6.1.5. GUARD
RAIL
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
15. working
working
o Bagian perancah yang persis di bawah platform, berfungsi untuk
memperkuat platform agar tidak patah
6.1.6. PUTLOG
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
16. vertical
o Bagian perancah yang berdiri
menggantung, bukan termasuk standard
6.1.7. PUNCHEON
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
17. o Bagian perancah yang berada persis berhimpitan di
atas working platform
O Ditempatkan di atas platform atau kerja di bawah
midrail pelataran
o Fungsinya adalah menahan kaki pekerja agar tidak
terperosok jatuh, menjaga agar peralatan atau
material yang berada diatas platform tidak jatuh
apabila tidak sengaja tertendang
o Minimum ketinggian toe board adalah 15 cm dari
lantai kerja
6.1.8. TOE
BOARD
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
18. 6.1.9. PLATFORM/PLANK
Wood Plank
Metal Plank
o Umumnya Panjang 3,90 m, lebar 225mm, tebal min 32 mm (kayu
kelas I).
o Terdapat Bend diujung papan
o Solid Wood (jenis Kayu yang Kuat dan Lentur)
o Ketentuan SKB Menaker & PU No: 174/Men/1986 & 104/KPTS/1986
o Kayu yang digunakan harus berurat lurus, padat, kering, tidak melintir,
tidak membusuk, tidak ada lubang ulat dan kerusakan lain yang dapat
membahayakan
o Bagian perancah yang menjadi pijakan kaki pekerja untuk bekerja.
Platform dapat dibuat menggunakan lembaran papan kayu, deck dan
platform yang di fabrikasi
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
19. Ditempatkan dibawah dari tiang vertical, di bawah
base plate atau jack base. Fungsinya adalah untuk
menahan agar tiang vertical tidak ambles pada
permukaan yang lembek, dan juga berfungsi untuk
menyalurkan beban pada tiang vertical, tersebar
merata kelandasan yang lebih luas
6.1.10. SOLE PLATE
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
20. 6.1.11. BASE PLATE
Dipasang diatas timber sole dan dibawah sebagai alas tiangvertical. Fungsinya
adalah untuk menjaga kerusakan pada ujung tiang vertical dan menjaga agar
tiang vertical tidak bergeser dan di pakukan ke timber sole
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
21. 6.1.12. JACK BASE
Digunakan untuk landasan tiang vertical apabila dasar dari perancah /
scaffolding tidak rata, adjustable base jack digunakan untuk meratakan
standart perancah pada ketinggian yang sama
Permissible load for base jack 60cm (in kN)
(in combination with horizontal load = 5% of vertical load)
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
22. 6.1.13. BASE COLLAR
o Dasar kerah dengan roset tunggal ditempatkan di atas jack dasar
dan memungkinkan dasar mudah keluar dari perancah.
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
23. o Ties dipasang pada bangunan kokoh
o Peralatan anchor harus stabil dan kuat dipasang dengan
skrup pada standart luar maupun dalam dekat dengat ikatan
pada standart (kurang dari 30 cm)
6.1.14. ANCHORING
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
24. 6.1.15. COUPLER #1
mengikat dua
Klam yang
batang pipa harus mampu
menopang beban dari pipa
horisontal sebesar 12,4 kN dan
selama pengujian klam tidak boleh
berputar melebihi 10º dari posisi
harisontal
Fixed Coupler
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
25. Klam pengikat dua batang yang
membentuk sudut 45º harus mampu
menahan batang pipa tersebut agar
tidak tergelincir dan mampu
menopang beban seberat 14,9 kN
tanpa mengalami puntiran
Swivle Coupler
6.1.15. COUPLER #2
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
30. Pengujian putlog end dilakukan dengan cara
memasang penompang dengan yang berjarak 38
mm dari ujung putlog, sedangkan pada sisi lain dari
batang putlog diberi penopang yang berjarak 1,2 m
kemudian diberi beban
seberat 4.4 kN
6.1.15. COUPLER #7
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
33. 6.1.18. GIN WHEEL / KATROL
BS 1139 : Maximum
Load: 50 Kg (pada
Outrigger/ overhang
panjang max 75 cm
dan tinggi max. 25 m)
6.1. BAGIAN-BAGIAN MODULAR SCAFFOLDING
36. o Dipasang diatas base plate
o Vertikal
o Jarak sesuai Tabel Klasifikasi
o Disambung dengan End-to-End coupler
o Tidak ada sambungan pada :
Lift yang sama membujur/melintang
Lebih dari satu pada standard yang
sama
Berjarak 300mm dari ledger
7.1. PEMASANGAN TUBE & COUPLER
Standard : Ledger :
o Disambungkan memanjang pada setiap
standard dengan right-angle coupler
o Posisi horisontal sepanjang scaffolding
o Jarak vertikal antara setiap ledger tidak boleh dari
2 meter.
o Penyambungan dengan sleeve coupler.
o Tidak ada sambungan pada :
Bay yang sama pada setiap ledger
Lebih dari satu pada ledger yang sama
Berjarak 300mm dari standard
Transom :
o Digunakan untuk mengikat batang
vertikal (standard) pada arah melintang.
o Pipa tidak boleh ada sambungan.
o Posisi horisontal.
o Diikatkan pada batang vertikal dengan
right-angle coupler
o Dipasang sedekat mungkin dengantitik
sambungan ledger dan standard
Sole Board :
o Pada Permukaan Lunak, Sole Board harus punya
ketebalan yang cukup, yaitu 225 mm x 57 mm.Tanah
Dipadatkan untuk meminimalisir Rongga/ Celahdalam
Tanah
o Pada Permukaan Keras dan aspal, sole board yang
dipasang cukup dengan ketebalan 225 x 38mm
o Sole Board yang terletak dekat dengan Lubang/Galian,
harus mengambil jarak 2½ kali dari dalamnyaGalian
tersebut dihitung dari tepi lubang/galian.
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
37. Perpanjangan Standard dan Ledger
o Memperpanjang standard dan ledger dilakukan pada level yang
berbeda.
o Penyambungan dengan menggunakan sleeve coupler.
o Jarak penyambungan tidak boleh lebih dari 30 cm dari pertemuan antara
standard & ledger.
7.2. PEMASANGAN TUBE & COUPLER PADA
STANDARD DAN LEDGER
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
38. Longitudinal Bracing (Face Brace):
o Dipasang pada bagian luar standard arah memanjang.
o Dipasang dari arah dasar scaffold sampai ketinggian
scaffold.
o Dipasang melintang bidang memanjangbay.
o Bila dipasang pada standard dipakai swivel coupler(Klem
hidup), dan bila dipasang pada transom dipakai right- angle
coupler ( Klem mati)
Transverse Bracing (End to End Brace):
o Dipasang pada bagian ujung ke ujung scaffoldarah
melintang
o Dipasang dari arah dasar scaffold sampai ketinggian
scaffold.
o Pada posisi melintang setiap bay, secara diagonal.
o Bila dipasang pada standard dipakai swivel couplerdan
biladipasang pada ledger dipakai right-angle coupler ( Klem
mati )
7.3. PEMASANGAN TUBE & COUPLER PADA BRACING
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
39. 7.4. PEMASANGANA DIAGONAL BRACING
Untuk menstabilkan luar bidang perancah, sejajar dan tegak
lurus untuk fasad yang ada menggunakan braces vertikal.
Braces vertikal ditempatkan di bay setidaknya setiap 5 lift dan
di setiap akhir bay tegak lurus fasad.
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
41. 7.6. HEEL & TOE BRACING
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
42. Guard Rail (Hand Rail)
Dipasang sejajar dengan lantai kerja/ ledger dan Transom
Dipasang pada bagian dalam standard
Tinggi Toprail antara 90–110 cm dari lantai kerja (AS std) Atau minimum
100 cm dari lantai kerja (BS std)
Midrail dipasang pada ketinggian 47-50 cm dari platform
Penyambungan Guardrail mengunakan end to end coupler atau sleeve
coupler
7.7. PEMASANGAN GUARD RAIL
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
43. Toe board
o Toeboard diletakkan di atas platform kerja dengan tinggi papan minimal 150 mm /
15 cm
o Gap / celah antara toeboard dan platform tidak boleh melebihi 10mm
o Harus dipasang dengan aman dan kuat pada lantaiatau tiang standard
o Tebal papan standard 2,0 –2,5 cm
Platform Akses
Lebar bebas dari platform akses yang diukur antar pagar/guardrail harus:
o Tidak kurang dari 675 mm untuk orang dan bahan.
o Tidak kurang dari 450 mm untuk orang dan peralatan tangan saja
7.8. PEMASANGAN TOE BOARD DAN PLATFORM
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
44. o Sudut kemiringan Tangga adalah 75 ◦ atau samadengan perbandingan 4 : 1
o Lebar tangga 40 –100 cm
o Jarak antar anak tangga 25 –30 cm
o Bagian atas tangga selalu harus terikat, dan harus dilebihkan dengan panjang 1
m dr bordes
o Jalur masuk dari tangga ke deck tidak bolehterhalang
o Bagian atas tangga harus selaluterikat
o Tangga dapat dilangsungkan maksimal ketinggian 3 lift, dengan catatan
setiap jarak 8 anak tangga diberi batang penguat (TIES) tangga.
o Untuk indipendent scaffold disarankan tangga dipasang diluarledger.
o Untuk Tower Scaffolding, setiap 2 –3 lift disediakan Stay acces/ ladger stage
o Handrail tangga harus terpasang dan disesuaikan dengan kondisi saat membawa
material.
o Bordes sebagai dudukan tangga dan anak tangga disyaratkan agar sejajar
dengan lantai kerja
7.9. PEMASANGAN TANGGA
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
45. o Apabila tinggi scaffolding melebihi 3 kali
dimensi dasar (bay) paling kecil maka
harus diberi pengikat.
o Setiap ties/angkor harus dipasang setiap
minimal 2 standard dan minimal 2
ledger, artinya setiap 2 bay 1 Ties dan 2
lift 1 ties
o Pengikat dihubungkan pada struktur
pendukung:
o Setiap ties harus kuat dihubungkan pada
struktur pendukung
o Ties dihubungkan minimum dengan dua
standard/ledger.
o Pipa penghubung tidak boleh disambung
(joint).
o Jarak setiap ties tidak lebih dari 4 meter.
7.10. ANCHOR / TIES
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
46. 7.11. TOWER OUT RIGGER SCAFFOLD
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
47. Guardrail :
- British Standard : minimal 0.95m dan maksimal 1.15m,
- Australian Standard : minimal 0.90cm dan maksimal 1.10m.
Scaffold Bay : Jarak sebuah kolom dari standard ke standar maksimal 3.0m.
Scaffold Lift : Jarak tingkatan ke tingkatan berikutnya maksimal 2.0m.
Scaffold Joint : Jarak sambungan dari standard ke standard maksimal 30cm,
dan tidak boleh sejajar 4 joint dalam 1 bay.
Scaffold Tie : Sebuah Scaffold yang di ikat pada standard lift pertama,
setiap 3 bay dan 2 lift berikutnya.
Ladder Access : Rumus kemiringan tangga adalah 4 : 1 atau 750 .
7.12. SYARAT DAN KETENTUAN PEMASANGAN
7. PROSES PEMASANGAN SCAFFOLDING
48. 8. FRAME SCAFFOLDING
o Praktis dan serbaguna.
o Ekonomis.
o Memiliki kekuatan yang memadai
o Mudah digunakan
49. Type Scaffolding ini tiang/ Standard di las dengan Transom menjadi satu
rangka (frame), untuk menghubungkan satu frame dengan yang lain
digunakan batang menyilang (crossed diagonal bracing) yang dipasang
pada masing-masing tiang dengan mengunakan pasak pengunci dibagian
atas dan bawah tiang /standard
8.1. MACAM FRAME SCAFFOLDING
8. FRAME SCAFFOLDING
52. 8.4. PERSYARATAN PEMASANGAN #1
Selalu Kaidah Landasan difokuskan karena merupakan faktor
utama dalam keamanan scaffolding.
8. FRAME SCAFFOLDING
53. o Rangka dipasang bersama dengan penguat menyilang Diagonal
(Cross breasing) yang dipasang secara tetap ditiap muka
perancah, Cross breasing ini memiliki ujung Pipih yang memiliki
Lubang untuk Cleats
o DILARANG mengunakan Cross Breasing yang bila Lubang
telah Rusak/ Sobek, Bengkok.
o DILARANG mengunakan Standar/Rangka Frame
BENGKOK, TIDAK MENYIKU, Pin Lock/ Cleats
yang
Telah
Patah/Rusak/Macet.
o Setiap Perpanjangan Rangka frame/ penyambungan keatas,
Arm Lock harus selalu terpasang
o Rangka diikat dengan Pipa Perancah ke Rangka Frame pada
susunan Frame Dasar dan juga dibawah Deck Kerja yang juga
berfungsi sebagai landasan Putlog bila mengunakan Papan Kayu
yang tipis
8.4. PERSYARATAN PEMASANGAN #2
8. FRAME SCAFFOLDING
54. o Rangkaian Frame harus diperkuat dengan Support Pipa
perancah pada sisi luar scaffolding.
o Rangkaian Frame yang tingginya sama dengan atau lebih dari 4 m,
harus dipasang Angkor (Ties) kekonstruksi permanen setiap 3 tahap
rangkaian (3 Lift) dan 3 Bay
o Lantai Kerja/ Platform harus dipasang Guardrail (Top dan
MidRail)
o Scaffolding harus memiliki Acces/ Tangga
o Bila Mengunakan papan kayu maka harus mengikuti kaidah
persyaratan kayu perancah yang diizinkan sesuai klasifikasi untuk
pengunaaan dan persyaratan pembuatan scaffolding
8. FRAME SCAFFOLDING
8.4. PERSYARATAN PEMASANGAN #3
55. adalah Scaffolding Independent yang dibangun meninggi
(Banyak Lift dan sedikit Bay) biasanya digunakan untuk
kerja ringan, baik Tube & Coupler Scaffolding atau Modular
Scaffolding
o Tower Scaffolding merupakan jenis scaffolding beban ringan
o Tinggi maksimum Tower Scaffolding 30 meter, dengan syarat
tertentu, diantaranya:
o Harus terikat/ dikuatkan dengan Ties atau Support ke
Konstruksi permanen setiap Lift
o Maksimum Beban kerja pada Lantai Kerja tidak boleh lebih
225 Kg
o Tidak boleh lebih dari 2 lantai kerja yang dapat dibebani
pada waktu yang bersamaan
o Tinggi scaffolding dan diberi Palang Support/ Out Rigger
9. MODEL TOWER SCAFFOLDING
56. o Mudah dipindahkan.
o Cocok digunakan untuk pekerjaan
yang berpindah-pindah.
o Memiliki keterbatasan kekuatan dan
ketinggian.
o Hanya dapat digunakan pada
permukaan yang rata dan datar
10. MODEL MOBILE SCAFFOLDING
57. AS 1576.1
Perancah bergerak (Mobile Scaffolding) umumnya digunakan pada
kegiatan dalam gedung atau diluar.
Ketinggian tidak lebih dari 9 meter jika memungkinkan.
Atau :
o Indor - 3 kali lebar ukuran dasarnya landasan pendukung
o Outdor- 2 kali ukuran terpendek landasan pendukung
o Hanya satu platform dan untuk tugas ringan (225 kg per bay)
o Jangan memindahkan scaffold ini pada saat:
o - Ada pekerja yang berada pada platform
o - Dipindahkan oleh orang yang bukan scaffolder
10.1. PERSYARATAN #1
10. MODEL MOBILE SCAFFOLDING
58. o Maximum beban setiap lantai kerja tidak lebih dari 225 kg dan
tidak lebih dari 2 lantai kerja yang dibebani pada waktu yang
bersamaan
o Perancah digunakan hanya diatas permukaan padat dan
memiliki kekuatan yg sama untuk menahan secara aman beban
total dari berat perancah yg bekerja dipermukaan
tsb.
o Tidak boleh dipindahkan, apabila terdapat orang
didalam/diatas perancah bergerak
o Roda pada Mobil scaffolding harus dilengkapi pengunci
(castor lock) dan dilarang mengunakan roda ban angin
o Pemasangan Bracing system CROSS Bracing dan/atau
Diagonal Cross Bracing
10.1. PERSYARATAN #2
10. MODEL MOBILE SCAFFOLDING
59. 11.1. INSTALASI LISTRIK DISEKITAR SCAFFOLDING
Dilarang BERKERJA dengan scaffolding jika jarak antara kawat
listrik dengan pipa scaffolding:
< 4,5 meter jarak anatar kawat listrik dgn scaffolding
< 6 meter dibawah kawat Listrik
Bila tidak memungkinkan scaffolder bekerja kurang dari ketentuan
diatas maka aliran listrik harus dimatikan.
11. PERSYARATAN TERKAIT ALIRAN LISTRIK
60. 11.2. JARAK MINIMUM DARI ARUS LISTRIK
11. PERSYARATAN TERKAIT ALIRAN LISTRIK
61. 12. PERENCANAAN BEBAN
A. Beban Mati (Dead Load)
adalah beban tetap yang membebani struktur scaffoldingsecara
langsung, seperti :
o Berat scaffolding beserta perlengkapannya
o Lantai kerja
o Pipa dan perlengkapannya
o Klem dan assessoris scaffolding yang lain
B. Beban
Adalah beban sementara yang membebani struktur scaffolding Hidup
(Live Load), seperti :
o Berat pekerja
o Berat barang dan sisa-sisa material
o Berat perkakas dan peralatan
o Berat beban benturan / tumbukan
64. PEMBAGIAN MENURUT BEBAN:
1. BEBAN BERAT –HEVY DUTY = 675 Kg
2. BEBAN SEDANG –MEDIUM DUTY = 450 Kg
3. BEBAN RINGAN – LIGHT DUTY = 225 Kg
12.2. KLASIFIKASI PEMBEBANAN
12. PERENCANAAN BEBAN
65. BEBAN KERJA (LIVELOAD) SCAFFOLDING (AS 1575-1)
1. BEBAN BERAT –HEAVY DUTY = 675 Kg
Pekerjaan : Tukang Listrik, tukang cat, perawatan umum yang ringan
2. BEBAN SEDANG –MEDIUM DUTY = 450 Kg
Pekerjaan: Tukang Kayu, Tukang Plester, tukang kaca, dan pekerjaan sejenisnya
3. BEBAN RINGAN –LIGHT DUTY = 225 Kg
Pekerjaan Tukang Batu atau sejenisnya
Beban diatas adalah Per Bay (Kolom)
Note : Berat Pekerja tidak boleh melebihi 80 Kg
Setiap Standard dirancang hanya menerima beban 1/3 dari berat beban hidup
12.3. PEMBEBANAN SESUAI JENIS PEKERJAAN
12. PERENCANAAN BEBAN
69. 14. PERALATAN INSPEKSI SCAFOLDING
APD :
Safety Shoes, Safety Helmet, Body
Harness dan Safety Google
Tool ( Peralatan):
Water Level, Meteran, Kunci Rachet,
Palu, dan lain-lain.
Perlengkapan :
Scafftag, Form pemeriksaan,
Safety Line, cat semprot, dll.
70. o Kelurusan pipa, pipa yang
bengkok sangat
mempengaruhi kerataan
(leveling) scaffolding
o Bebas dari keretakan, robek
(Split), Bad Dent (Penyok),
dan karat.
o Potongan ujung pipa harus,
rata dan tidak bergerigi atau
kasar.
o Pastikan ketebalan pipa
dan diameter pipa selalu
sesuai standar dan tetap.
15. INSPEKSI SCAFFOLDING
15.1. MATERIAL PIPA
71. o Hindari kerenggangan (clearence) antara dua papan
maksimum 1 cm karena adanya pengikatan secara
berjajar ke batang penopang (board Barrier).
o Penyambungan papan harus mempertemukan ujung
kedua papan dan jarak maksimum dari As-palang
penopang max 5 cm pada point penyambungan.
15.2. MATERIAL PAPAN/ PLANK
15. INSPEKSI SCAFFOLDING
72. o Melengkung dan
bengkok
o Terpilin atau terpelintir
o Robek atau pecah
o Retak
o Tercuil
o Lapuk, karena alam
atau binatang
15.3. KERUSAKAN PAPAN/PLANK
15. INSPEKSI SCAFFOLDING
74. 15.5. TAGGING
HIJAU
Scaffolding telah lengkap dan siap digunakan
KUNING
Scaffolding belum sempurna dan tidak boleh
digunakan,ada perbaikan dan perubahan atau
sedang dibangun
MERAH
Scaffolding belum lengkap dan dilarang digunakan
15. INSPEKSI SCAFFOLDING
75. 16. PEMBONGKARAN SCAFOLDING
o Sebelum memulai
pembongkaran harus di beri barricade dan
pembongkaran scaffolding, lokasi sekitar
papan-papan
pemberitahuan.
o Pembongkaran perancah harus dilakukan oleh orang yang
berkompeten, dan harus dimulai dari atas.
o Jangan sekali-kali membongkar perancah dimulai dari bawah atau
tengah, dari konstruksi scaffolding
o Perancah tidak boleh dibongkar salah satu dari konstruksinya, kecuali bila
masih tetap menjamin keselamatan pemakainya, atau atas ijin dari pengawas
yang berwenang.
o Didalam menurunkan material perancah pada pembongkarannya
harus menggunakan tambang satu persatu diturunkan (Estafet)
o Tidak dibenarkan melemparkan kebawah semua material perancah
pada pembongkarannya.
o Semua material yang telah dibongkar harus disusun rapi tidak boleh
dibiarkan berserakan (Sesuai dengan jenis dan ukuran)
76. 1. Kelompokan material seperti pipa,
papan/ plank sesuai ukuran
2. Kelompokan clamb sesuai jenisnya/
fungsinya
3. Beri tanda/ penandaan bagi material
yang rusak, bengkok, pecah dan
pisahkan
4. Simpan material ditempat yang
terlindungi hujan dan sinar matahari
5. Lakukan perawatan material misalnya
pelumasan, penyemprotan cairan anti
korosive, dll
17. PENYIMPANAN MATERIAL SCAFFOLDING
77. Perancah harus sebelumnya diperiksa oleh petugas yang berwenang / ahli
untuk memastikan scaffolding sudah layak pakai atau belum
Perancah harus diperiksa ulang seminggu (7 hari) sekali atau sesudah angin
kencang / cuaca buruk. Agar dapat diketahui lebih dini jika mengalami
kerusakan.
Perancah harus diperiksa si pemakai setiap harinya untuk memastikan
kondisi lantai kerja tetap terikat dan tidak lepas atau hilang.
Scaffolding yang sudah layak pakai harus di lengkapi dengan scaffold tag
yang berwarna hijau ( green tag ) yang berarti aman untuk digunakan.
Perancah yang belum siap pakai atau ada salah satu dari bagian scaffolding
tersebut yang hilang atau terlepas harus dilengkap dengan tanda merah ( red
tag ) yang berarti tidak aman untuk digunakan.
Perancah harus diperiksa si pemakai setiap harinya untuk memastikan
kondisi lantai kerja tetap terikat dan tidak lepas atau hilang.
18. PERAWATAN
83. 1. MELEMPAR/ MENJATUHKAN MATERIAL
SCAFFOLDING DARI KETINGGIAN.
2. MENURUNKAN RANGKAIAN
SCAFFOLDING YANG MASIH TERANGKAI.
21. HAL YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN
84. 22. APD/ PPE BERKERJA SCAFFOLDING
Coverall lengan panjang, tidak sempit dan tertutup
•Fall arrester landyard minimum 2 m dari permukaan
landasan
85. 1 >>> Cleats Rusak, Arm
Lock Tidak Dipasang
2 >>> Tidak Ada Guardrail,
Berkerja Tidak mengunakan
Body harness
3>>> Tidak mengunakan
palang Pipa pengikat
horizontal, Tidak ada Putlog
23. STUDI KASUS