SlideShare a Scribd company logo
PERANGKAT AKREDITASI
2017
RAKOR BAP-S/M PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN UPA KABUPATEN/KOTA SE JAWA TIMUR ,
SURABAYA TGL. 30 MARET S.D. 1 APRIL 2017
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
Professional, Terpercaya, Terbuka
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidokan.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20, 21, 22, 23, 24 Tahun 2016 Tentang Standar: Kompetensi
Lulusan, Isi, Proses, Penilaian, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang pedoman-pedoman yang terkait dengan Standar Nasional Pendidikan.
d. Agenda Nawacita No. 8: Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta
didik sebagai bagian dari revolusi mental.
e. RPJMN 2015-2019: “Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk
memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang
terintegrasi ke dalam mata pelajaran”
f. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisai SMK Kejuruan Dalam rangka Peningkatan Kualitas dan
Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
RASIONAL
3
PP 19 TAHUN 2005: STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
1. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
3. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
5. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
6. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sikap Sosial
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
5
PERANGKAT AKREDITASI TAHUN 2017
1. Perangkat Akreditasi SD/MI
2. Perangkat Akreditasi SMP/MTs
3. Perangkat Akreditasi SMA/MA
4. Perangkat Akreditasi SMK/MAK
5. Perangkat Akreditasi SLB (SDLB/SMPLB/SMALB)
6. Perangkat Akreditasi SMK
7. Perangkat Akreditasi SPK
No JENJANG
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK/MAK
NO JML NO JML NO JML NO JML
1 ISI 1 - 10 10 1 - 9 9 1 - 9 9 1 - 9 9
2 PROSES 11 - 31 20 10 - 30 21 10 - 30 21 10 - 30 21
3 SKL 32 - 38 6 31 - 37 7 31 - 37 7 31 - 37 7
4 PTK 39 - 54 15 38 - 56 19 38 - 56 19 38 - 59 22
5 SARPRAS 55 - 75 20 57 - 80 24 57 - 84 28 60 - 87 28
6 PENGELOLAAN 76 - 90 14 81 - 95 15 85 - 100 16 88 - 102 15
7 PEMBIAYAAN 91 - 106 15 96 -
11
1
16 101 - 116 16 103 - 123 21
8 PENILAIAN 107 - 124 17 112 -
12
4
15 117 - 129 13 124 - 133 10
JUMLAH 119 124 129 133
PERANGKAT LAMA 157 169 165 185
PENGURANGAN 38 45 36 52
REKAP BUTIR PERANGKAT AKREDITASI 2017
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SD/MI/SDLB SMP/MTs/SMPLB SMA/MA/SMALB SMK/MAK
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap:
1. beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur,
dan peduli,
3. bertanggungjawab
4. pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan
rohani sesuai dengan
perkembangan anak
di lingkungan
keluarga, sekolah,
masyarakat dan
lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan
negara.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap:
1. beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan
peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan
rohani sesuai dengan
perkembangan anak di
lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara,
dan kawasan regional.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan
peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang
hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan
perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan
internasional.
Berperilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Jujur, disiplin, empati dan pembelajar sejati
sepanjang hayat
3. Bangga dan cinta tanah air, bangga pada
profesinya, dan berbudaya nasional.
4. Memelihara kesehatan jasmani, rohani,
dan lingkungan.
5. Berpikir kritis, kreatif, beretika kerja,
bekerjasama, berkomunikasi, dan
bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri
dan dapat diberi
tanggungjawabmembimbing orang lain
sesuai bidang dan lingkup kerja dalam
konteks diri
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Sumber: Pusat Kurikulum
Departemen Pendidikan Nasional,
2010
NILAI-NILAI KARAKTER
Olah Hati
(Etika)
Olah Pikir
(Calistung)
Olah Karsa
(Estetika)
Olah Raga
(Kinestetik)
Aspek Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara
Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM, 2014) dan kearifan lokal
5
Nilai-
Nilai
Utama
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong
Royong
Integritas
FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
1. Struktur Program
Jenjang dan Kelas
Ekosistem Sekolah
Penguatan kapasitas guru
2. Struktur Kurikulum
PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-
kurikuler
PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler
PPK melalui kegiatan non-kurikuler
3. Struktur Kegiatan
Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di
lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi
pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah
pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga)
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS
 Integrasi dalam mata pelajaran
 Optimalisasi muatan lokal
 Manajemen kelas
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KOMUNITAS
 Orang tua
 Komite Sekolah
 Dunia usaha
 Akademisi, pegiat pendidikan,
 Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra
 Pemerintah & Pemda
KELUARAN
Pembentukan individu yang memiliki
karakter dan kompetensi abad 21
HASIL
 Olah pikir: Individu yang memiliki
keunggulan akademis sebagai hasil
pembelajaran dan pembelajar sepanjang
hayat
 Olah hati: Individu yang memiliki
kerohanian mendalam, beriman dan
bertakwa
 Olah rasa dan karsa: Individu yang
memiliki integritas moral, rasa
berkesenian dan berkebudayaan
 Olah raga: Individu yang sehat dan
mampu berpartisipasi aktif sebagai
warga negara
PELIBATAN PUBLIK
Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda
Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya:
Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri, Kemenag, Konsistensi
Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan,
Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemendes, TNI/Polri
Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS
KULTUR SEKOLAH
 Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian
sekolah
 Keteladanan pendidik
 Ekosistem sekolah
 Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
6
KONSEP DASAR PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
(DIMENSI PENGETAHUAN)
Dunia (Peradaban) Global
Negara
Sosial-Ekonomi-Budaya
Sat
Pendidikan
Keluarga Peserta
Didik
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-
kognitif
SD
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MAS
MK/MAK
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MTs 11
STANDAR ISI
STANDAR ISI (SD/MI/SDLB/PAKET A,SMP/MTs/SMPLB/PAKET B,
SMA/MA/SMALB/PAKET C): Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016
Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari:
1. Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan.
3. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan
Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
NO TINGKAT KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN
1. Tingkat Pendidikan Anak TK/RA (Standar Isi TK/RA diatur secara khusus)
2.
Tingkat Pendidikan Dasar
SD/MI/SDLB/PAKET A
3. SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
4. Tingkat Pendidikan Menengah
SMA/MA/SMALB/PAKET C
16
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 )
17
• PAUDNI
• PENDIDIKAN DASAR
 SD/MI/SDLB
 SMP/MTs/SMPLB
• PENDIDIKAN MENENGAH :
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
• PENDIDIKAN NON FORMAL
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):
18
PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi anak.
SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan umum
(muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan
muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan
potensi dan keunikan lokal)
SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas:
a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan
pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan
pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan
lokal)
b. muatan peminatan akademik;
c. muatan peminatan kejuruan; dan
d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat.
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 )
19
SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang sederajat
terdiri atas muatan:
1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan;
3. Bahasa;
4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam;
6. Ilmu Pengetahuan Sosial;
7. Seni Dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga;
9. Keterampilan/Kejuruan; Dan
10.Muatan Lokal.
(dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata
pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan
dan program pendidikan).
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 )
20
SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang
sederajat terdiri atas muatan :
1. pendidikan agama;
2. pendidikan kewarganegaraan;
3. bahasa;
4. matematika;
5. ilmu pengetahuan alam;
6. ilmu pengetahuan sosial;
7. seni dan budaya;
8. pendidikan jasmani dan olahraga;
9. keterampilan/kejuruan; dan
10.muatan lokal.
(dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata
pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan dan program pendidikan).
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 )
21
PENDIDIKAN MENENGAH
terdiri atas :
a. muatan umum untuk
SMA/MA, SMALB dan
SMK/MAK;
b. muatan peminatan akademik
SMA/MA dan SMK/MAK;
c. muatan pilihan lintas minat
atau pendalaman minat untuk
SMA/MA, SMALB;
d. muatan peminatan kejuruan
untuk SMK/MAK; dan
e. muatan pilihan lintas minat
atau pendalaman minat untuk
SMK/MAK.
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH
PENDIDIKAN MENENGAH :
• Keterpaduan antar jenjang
• Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah
SMA/MA
/SMALB
SMK/
MAK
MUATAN UMUM
(SEBAGAI COMMON
GROUND)
PERANGKAT AKREDITASI
TAHUN 2017
INSTRUMEN, PETUNJUK TEKNIS , INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN
INFORMASI PENDUKUNG
I. STANDAR ISI
1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan
tingkat kompetensi.
 A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.
 B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.
 C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.
 D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.
 E. Kurang dari 61% guru memiliki perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.
Petunjuk Teknis
Kompetensi inti sikap spiritual tingkat Pedidikan SMA/MA adalah menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Rumusan kompetensi Sikap Spiritual, yaitu: “menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya ,” yang dapat dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan pengembangan budaya sekolah/madrasah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran yang memuat kompetensi sikap
spiritual meliputi:
1) Program tahunan dan program semester.
2) Silabus.
3) RPP.
4) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran.
5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri untuk siswa.
6) Handout.
7) Alat evaluasi dan buku nilai (Sikap spiritual siswa diamati dan dicatat wali kelas, guru
BK, dan guru mata pelajaran)
8)
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen:
a) Perangkat pembelajaran yang disusun guru sesuai dengan tingkat kompetensi pada
kompetensi sikap spiritual di SMA/MA
b) Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) di MGMP tentang
kompetensi sikap spiritual siswa/Penguatan Pendidikan Karakter siswa.
c) Rancangan dan hasil penilaian sikap spiritual, berupa jurnal penilaian, dokumen
observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman.
d) Program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan Keagamaan, misalnya: pesantren kilat,
ceramah keagamaan, baca tulis al-Quran, retreat. atau kegiatan lainnya.
2) Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang Perangkat pembelajaran guru yang
memuat tentang pelaksanaan kompetensi sikap spiritual.
I
2. Guru mengembangkan perangkat pada kompetensi sikap sosial siswa sesuai dengan tingkat
kompetensi.
 A.
91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap sosial.
 B.
81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi sosial.
 C.
71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi sosial.
 D.
61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi sosial.
 E.
Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi
sosial.
Petunjuk Teknis
Rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu menghayati dan mengamalkan perilaku: (a) jujur; (b)
disiplin; (c) santun; (d) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai); (e) bertanggung
jawab; (f) responsif; dan (g) Proaktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional yang dapat dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah/madrasah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran meliputi:
1) Program tahunan dan program semester.
2) Silabus.
3) RPP.
4) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran.
5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri siswa.
6) Handout.
7) Alat evaluasi dan buku nilai (Sikap sosial siswa diamati dan dicatat wali kelas, guru BK, dan
guru mata pelajaran).
Dibuktikan dengan
Dokumen:
1) Perangkat pembelajaran yang disusun guru sesuai dengan tingkat kompetensi pada
kompetensi sikap sosial di SMA/MA.
2) Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) di MGMP tentang
kompetensi sikap sosial/atau penguatan pendidikan karakter siswa.
3) Rancangan dan hasil penilaian sikap sosial, berupa jurnal penilaian, dokumen observasi,
penilaian diri, dan penilaian antar teman.
4) Program dan hasil kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan Krida, misalnya: Kepramukaan,
Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya. Latihan olah-bakat latihan olah-
minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik,
teater, dan lain-lain.
Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang perangkat pembelajaran guru yang memuat
tentang pelaksanaan kompetensi sikap sosial.
STANDAR ISI
3. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi pengetahuan siswa sesuai dengan
tingkat kompetensi.
 A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi
pengetahuan.
 B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi
pengetahuan.
 C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi
pengetahuan.
 D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi
pengetahuan.
 E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat
kompetensi pengetahuan.
Petunjuk Teknis
Kompetensi Inti pengetahuan yang harus dimiliki siswa SMA/MA adalah memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang: (a) ilmu
pengetahuan, (b) teknologi, (c) seni, (d) budaya, dan (e) humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran kompetensi pengetahuan meliputi:
1) Program tahunan dan program semester.
2) Silabus.
3) RPP.
4) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran.
5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri siswa.
6) Handout.
7) Alat evaluasi dan buku nilai untuk kompetensi pengetahuan.
Dibuktikan Dengan
Dokumen:
1) Perangkat pembelajaran guru yang disusun sesuai dengan tingkat kompetensi inti 3
(pengetahuan) dan kompetensi dasar.
2) Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) di MGMP
tentang kompetensi pengetahuan siswa.
3) Program kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, kelompok pencinta
teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya.
Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang kompetensi inti pengetahuan dan
kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran.
I. STANDAR ISI
4. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan siswa sesuai dengan
tingkat kompetensi.
 A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.
 B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.
 C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.
 D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.
 E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi
keterampilan.
Petunjuk Teknis no. 4
Kompetensi Inti Keterampilan pada pendidikan menengah adalah menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara: (a) efektif, (b). kreatif, (c) produktif, (d) kritis, (e) mandiri,
(f) kolaboratif, (g) komunikatif, dan (h) solutif dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metode sesuai
dengan kaidah keilmuan.
1) Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran kompetensi keterampilan meliputi:
2) Program tahunan dan program semester.
3) Silabus.
4) RPP.
5) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran.
6) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri siswa.
7) Handout.
8) Alat evaluasi dan buku nilai untuk kompetensi pengetahuan.
Dibuktikan Dengan
Dokumen
1) Perangkat pembelajaran guru yang disusun sesuai dengan tingkat kompetensi inti 4
(keterampilan) dan kompetensi dasar.
2) Dokumen hasil tugas-tugas terstruktur dan kegiatan mandiri yang diberikan kepada
siswa.
3) Dokumen hasil penilaian keterampilan kinerja, proyek dan portofolio.
Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang kompetensi inti keterampilan dan
kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran.
I. STANDAR ISI
5. Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan ruang lingkup muatan
pembelajaran pada setiap tingkat kelas.
 A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.
 B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.
 C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.
 D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.
 E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.
Petunjuk Teknis
5. Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai dengan kompetensi
dan ruang lingkup muatan pembelajaran pada setiap tingkat kelas di SMA/MA.
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen:
a) Perangkat pembelajaran semua guru mata pelajaran dan kesesuaiannya dengan ruang
lingkup materi dan tingkat kompetensi di SMA/MA sesuai dengan Standar Isi.
b) Buku yang digunakan guru, buku hasil kegiatan telaah/analisis buku mata pelajaran dan
buku-buku pendukung lainnya.
c) Silabus dan RPP Guru mata pelajaran pada semua tingkat dan kelas.
2) Wawancara dengan 3 (tiga) siswa dari kelas yang berbeda tentang ruang lingkup/materi
pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
Standar Proses
II.STANDAR PROSES
16. Guru memulai pembelajaran dengan 5 langkah pendahuluan berikut: (1) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik
untuk mengikuti pembelajaran, (2) memberi motivasi belajar siswa, (3) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, (4) menjelaskan tujuan pembelajaran, (5)
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
 A. 91%-100% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
 B. 81%-90% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
 C. 71%-80% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
 D. 61%-70% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
 E. Kurang dari 61% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
Petunjuk Teknis no 16.
Dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran, guru melakukan langkah-langkah berikut:
1) Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.
2) Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Dibuktikan dengan:
1) Mengamati pelaksanaan langkah pendahuluan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
2) Melihat kesesuaian antara RPP dengan pelaksanaan pembelajaran.
3) Melihat rekap hasil supervisi kelas oleh kepala sekolah/madrasah
II.STANDAR PROSES
17. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mata
pelajaran.
 A. 91%-100% guru menggunakan model yang sesuai
 B. 81%-90% guru menggunakan model yang sesuai
 C. 71%-80% guru menggunakan model yang sesuai
 D. 61%-70% guru menggunakan model yang sesuai
 E. Kurang dari 61% guru menggunakan model yang sesuai
17. Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran.
Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama,
ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based
learning, problem-based learning, inquiry learning.
Dibuktikan dengan:
1)RPP yang digunakan guru-guru.
2)Mengamati ragam model pembelajaran di 1-2 kelas, yang dipilih
oleh asesor.
3)Wawancara dengan guru dan siswa.
Sekarang ini, keunggulan suatu sekolah
ditentukan lebih pada komitmen dan
dedikasi para guru juga peran serta
orang tua dalam memajukan sekolah
III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
31. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, sesuai
dengan perkembangan siswa yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran melalui pembiasaan: (1)
integrasikan pengembangan sikap beriman dalam setiap mata pelajaran, (2) berdoa setiap memulai
dan mengakhiri kegiatan, (3) santun dalam berbicara dan berperilaku, (4) berpakaian sopan sesuai
aturan sekolah/madrasah, (5) mengucapkan salam saat masuk kelas, (6) melaksanakan kegiatan
ibadah, (7) mensyukuri setiap nikmat yang diperoleh (8) menumbuhkan sikap saling
menolong/berempati, (9) menghormati perbedaan, (10) antre saat bergantian memakai fasilitas
sekolah/madrasah.
 A.
Melaksanakan 9 kegiatan pembiasaan atau lebih.
 B.
Melaksanakan 7-8 kegiatan pembiasaan
 C.
Melaksanakan 5-6 kegiatan pembiasaan
 D.
Melaksanakan 3-4 kegiatan pembiasaan
 E.
Melaksanakan kurang dari 2 kegiatan pembiasaan
Petunjuk Teknis
31. Sekolah/madrasah memfasilitasi berbagai kegiatan untuk memotivasi siswa agar memiliki
perilaku dan mengembangkan sikap orang beriman melalui pembiasaan (budaya sekolah) dan
keteladanan dalam menghayati dan mengamalkan sesuai dengan ajaran agama yang dianut,
meliputi:
Integrasi pengembangan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dalam kegiatan
pembelajaran.
1. Berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan.
2. Santun dalam berbicara dan berperilaku.
3. Berpakaian sopan sesuai aturan sekolah/madrasah.
4. Mengucapkan salam saat masuk kelas.
5. Melaksanakan kegiatan ibadah.
6. Mensyukuri setiap nikmat yang diperoleh.
7. Menumbuhkan sikap saling menolong/berempati
8. Menghormati perbedaan
9. Antre saat bergantian memakai fasilitas sekolah/madrasah
KEGIATAN PENYAMBUTAN
PAGI
Senyum, Sapa, Salam &
Santun
Juknis No. 31
Dibuktikan dengan:
1. Dokumen:
a. program sekolah/madrasah melalui Rencana Kerja dan Pelaksanaan Program.
b. foto-foto kegiatan.
c. Observasi lingkungan tentang aktifitas yang dilakukan oleh siswa baik dalam kegiatan
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
2. Wawancara dengan kepala sekolah/madrasah, guru, tenaga kependidikan, pengurus
OSIS, dan komite sekolah/madrasah tentang pembiasaan dan budaya karakter religius
di sekolah.
III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
33. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap pembelajar sejati sepanjang hayat
sesuai dengan perkembangan anak, yang diperoleh melalui gerakan literasi
sekolah/madrasah, meliputi: (1) Perencanaan dan penilaian program literasi, (2) Waktu
yang cukup untuk kegiatan literasi, (3) Membaca buku, (4) Lomba terkait literasi, (5)
Memajang jkarya tulis, (6) Penghargaan berkala untuk siswa, (7) Pelatihan literasi.
 A. Melaksanakan 6 atau lebih kegiatan
 B. Melaksanakan 5 kegiatan
 C. Melaksanakan 4 kegiatan
 D. Melaksanakan 3 kegiatan
 E. Melaksanakan kurang dari 3 kegiatan
Petunjuk Teknis
33. Sekolah/madrasah memiliki program gerakan literasi yang mencerminkan
sikap pembelajar sejati sepanjang hayat diwujudkan dalam aktifitas
pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas, melalui pembiasaan
seperti berikut:
1) Perencanaan dan penilaian program literasi
2) Disediakan waktu yang cukup untuk kegiatan literasi.
3) Membaca buku dan materi bacaan lainnya di ruang baca
4) Menyelenggarakan lomba yang terkait dengan literasi
5) Memajang karya tulis siswa (berupa puisi, artikel, biografi, sejarah, dan lain-
lain) dan merotasi secara berkala.
6) Penghargaan terhadap prestasi siswa secara berkala.
7) Pelatihan tentang literasi
33. Petunjuk Teknis (Lanjutan)
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen:
a) Rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan gerakan budaya literasi.
b) Dokumentasi kegiatan.
c) Observasi aktifitas siswa yang terkait dengan program gerakan budaya literasi.
2) Wawancara dengan kepala sekolah/madrasah, guru, tenaga kependidikan, pengurus
OSIS, dan komite sekolah/madrasah.
37. Siswa memiliki keterampilan bertindak secara mandiri, kolaboratif, dan komunikatif,
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari pada satuan
pendidikan dan sumber lain secara mandiri, yang diperoleh dari pengalaman
pembelajaran dan kegiatan, meliputi: (1) Penugasan individu, (2) Penugasan kelompok,
(3) Pelaporan tugas/kegiatan, (4) Mempresentasikan hasil penugasan (5) Keterlibatan
dalam kepanitiaan, (6) Keterlibatan dalam penyusunan program sekolah/madrasah.
 A. Melaksanakan 6 kegiatan atau lebih
 B. Melaksanakan 5 kegiatan
 C. Melaksanakan 4 kegiatan
 D. Melaksanakan 3 kegiatan
 E. Melaksanakan kurang dari 3 kegiatan
Juknis No 37
Sekolah/madrasah memfasilitasi siswa untuk memiliki keterampilan bertindak secara mandiri, kolaboratif, dan komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari pada satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan, meliputi:
a. Penugasan individu
b. Penugasan kelompok
c. Pelaporan tugas/kegiatan
d. Presentasi siswa hasil penugasan
e. Keterlibatan dalam kepanitiaan
f. Keterlibatan dalam penyusunan program sekolah/madrasah
Dibuktikan dengan:
Dokumen:
1) RPP yang memuat penugasan individu dan kelompok
2) Laporan tugas dan kegiatan oleh siswa
3) Bahan dan dokumentasi presentasi tugas
4) SK Kepanitian dan laporan kegiatan
5) Surat Tugas/SK tentang penyusunan program sekolah/madrasah
Observasi:
1) Proses pembelajaran di dalam dan luar kelas
2) Proses pembelajaran di laboratorium
Wawancara:
1) Guru
2) Siswa
44. Guru mata pelajaran memiliki kompetensi pedagogik, meliputi: (1) mengintegrasikan
karakteristik siswa, (2) pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, (3) merancang
kegiatan pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum, (4) menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik, (5) menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, (6) mengembangkan
potensi siswa, (7) berkomunikasi secara efektif, empati, dan santun, (8) melaksanakan
penilaian proses dan hasil belajar, (9) menggunakan hasil penilaian proses dan hasil belajar,
(10) melakukan tindakan reflektif.
 A. 91%-100% guru memiliki kompetensi pedagogik
 B. 81%-99% guru memiliki kompetensi pedagogik
 C. 71%-80% guru memiliki kompetensi pedagogik
 D. 61%-70% guru memiliki kompetensi pedagogik
 E. Kurang dari 61% guru memiliki kompetensi pedagogik
44. Guru yang mempunyai kompetensi pedagogik menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, meliputi :
1) Mengintegrasikan karakteristik siswa dari aspek fisik, agama dan moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual dalam
pembelajaran. (K1)
2) Memilih teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. (K2)
3) Merancang kegiatan pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum. (K3)
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. (K4)
5) Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta bahan ajar untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik. (K5)
6) Mengembangkan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. (K6)
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa. (K7)
8) Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. (K8)
9) Menggunakan hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. (K9)
10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. (K10)
Dibuktikan dengan:
1) Menelaah RPP sesuai kurikulum yang berlaku.
2) Mengamati proses pembelajaran di 1-2 kelas, yang dipilih oleh asesor dengan memerhatikan keterlaksanaan sepuluh hal
di atas.
3) Melihat rekap hasil supervisi kelas oleh kepala sekolah/madrasah.
4) Menelaah hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru.
45. Guru memiliki kompetensi profesional, meliputi: (1) menguasai materi, struktur, konsep,
dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, (2) menguasai
kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, (3) mengembangkan
materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, (4) mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, (5) memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
 A. 91%-100% guru memiliki kompetensi profesional
 B. 81%-90% guru memiliki kompetensi profesional
 C. 71%-80% guru memiliki kompetensi profesional
 D. 61%-70% guru memiliki kompetensi profesional
 E. Kurang dari 61% guru memiliki kompetensi profesional
45. Kompetensi profesional meliputi:
1) Mengidentifikasi materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2) Menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5) Memanfaatkan berbagai sumber belajar.
6) Melaksanakan penelitian tindakan kelas.
7) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (K1)
8) Menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. (K2)
9) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. (K3)
10) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. (K4)
11) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. (K5)
Dibuktikan dengan:
1) Mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
2) Melihat kesesuaian antara RPP dan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran.
3) Melihat MRekapitulasi hasil Uji Kompetensi Guru (UKG).elihat rekap hasil supervisi kelas oleh kepala
sekolah/madrasah.
4) Laporan kegiatan Pengembangan Keprofesionalonalan Berkelanjutan (PKB) di MGMP.
5) Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dibuat guru.
51. Kepala sekolah/madrasah memiliki kompetensi manajerial yang meliputi: (1)
menyusun perencanaan,(2) mengembangkan organisasi,(3) memimpin
penyelenggaraan sekolah/madrasah, (4) mengelola perubahan dan pengembangan,
(5) menciptakan budaya kondusif dan inovatif, (6) mengelola guru dan tenaga
administrasi, (7) mengelola sarana dan prasarana, (8) mengelola hubungan dengan
masyarakat, (9) mengelola seleksi siswa, (10) mengelola pengembangan kurikulum
dan kegiatan pembelajaran, (11) mengelola keuangan, (12) mengelola
ketatausahaan, (13) mengelola unit layanan khusus, (14) mengelola sistem
informasi, (15) memanfaatkan TIK, dan (16) melakukan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan.
 A. Memiliki 14-16 kompetensi manajerial
 B. Memiliki 11-13 kompetensi manajerial
 C. Memiliki 8-10 kompetensi manajerial
 D. Memiliki 5-7 kompetensi manajerial
 E. Memiliki kurang dari 5 kompetensi manajerial
51. Kompetensi manajerial kepala sekolah meliputi:
1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
3. Memimpin penyelenggaraan sekolah/madrasah dalam pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal.
4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif.
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran siswa.
6. Mengelola guru dan tenaga administrasi sekolah (TAS) dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka memperoleh dukungan nara sumber, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah/madrasah.
9. Mengelola seleksi siswa dalam rangka penerimaan siswa baru (PPDB) dalam proses penerimaan, penempatan, dan
pengembangan kapasitas siswa.
10. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
12. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
13. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan siswa di
sekolah/madrasah.
14. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
15. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen
sekolah/madrasah. Dan
16. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat,
serta merencanakan tindak lanjutnya.
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen
a. Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja Jangka Menengah sekolah/madrasah.
b. Struktur organisasi.
c. Surat penugasan guru (untuk tugas utama dan untuk optimalisasi guru dan tenaga kependidikan).
d. Hasil Monev kepala sekolah/madrasah tentang pelaksanaan program sekolah/madrasah.
2) Wawancara dengan:
a. Kepala sekolah/madrasah tentang PPDB dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
b. Wakil bidang sarana tentang pengelolaan sarana dan prasarana.
c. Wakil bidang humas tentang hubungan dengan masyarakat.
d. Wakil bidang kurikulum tentang pengembanagn kurikulum dan kegiatan pembelajaran.
e. Guru dan siswa tentang kemampuan mengelola perubahan, pengembangan, dan menciptakan budaya
inovatif, serta pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
f. Bendahara sekolah/madrasah tentang pengelolaan keuangan.
g. Tenaga administrasi tentang pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
h. Petugas unit layanan khusus tentang dukungan kegiatan pembelajaran,
i. Petugas TIK tentang sistem informasi sekolah/madrasah dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
TEKNIK PENSKORAN DAN
PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
TAHUN 2017
No KOMPONEN AKREDITASI Nomor Butir
Jumlah
Butir
Bobot
Komp
1 2 3 4 5
1. Standar Isi 1 - 9 9 12
2. Standar Proses 10 - 30 21 14
3. Standar Kompetensi Lulusan 31 - 37 7 15
4. Standar Pendidik & Tendik 38- 56 19 15
5. Standar Sarana & Prasarana 57 - 84 28 14
6. Standar Pengelolaan 85 - 100 16 10
7. Standar Pembiayaan 101 - 116 16 10
8. Standar Penilaian 117 - 130 13 10
JUMLAH - 129 100
BOBOT KOMPONEN DAN BOBOT BUTIR SMA/MA
TH 2017
Ket: Bobot Butir = Bobot Komponen : Jumlah Butir
61
Bobot Butir Instrumen Akreditasi
 Bobot butir pernyataan terendah adalah 1, dan bobot butir pernyataan tertinggi
adalah 4.
 Definisi operasional bobot butir adalah sebagai berikut.
Bobot 1 adalah bobot minimal untuk mendukung fungsi butir dalam proses
pembelajaran agar dapat berlangsung.
Bobot 2 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses
pembelajaran yang layak.
Bobot 3 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses
pembelajaran yang baik.
Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses
pembelajaran yang sangat baik.
CONTOH BOBOT BUTIR 4 (Standar isi)
Instrumen Akreditasi SMA/MA
5. Sekolah/Madrasah mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai
kompetensi dan ruang lingkup muatan pembelajaran pada setiap tingkat ke
 A Mengembangkan 91%  100% perangkat pembelajaran
 B Mengembangkan 80%  90% perangkat pembelajaranaaaaa
 C Mengembangkan 71%  80% perangkat pembelajaran
 D Mengembangkan 61%  70% perangkat pembelajaran
 E Mengembangkan Kurang dari 61% perangkat pembelajaran.
II. Standar Proses
21. Guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai
karakteristik siswa dan mata pelajaran
 A 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
 B 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
 C 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
 D 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
 E Kurang dari 61% guru menggunakan pendekatan yang
sesuai
CONTOH BOBOT BUTIR 3
Instrumen Akreditasi SMA/MA [Bobot butir 3]
VI. Standar Sarana dan Prasarana/
Bobot Butir 2
76. Sekolah/Madrasah memiliki ruang konseling dengan luas minimum 9 M2
dengan sarana: (1) kursi meja, (2) kursi kerja, (3) kursi tamu, (4) lemari, (5)
papan kegiatan, (6) instrument konseling, (7) buku sumber, (8) media
pengembangan kepribadian, (9) jam dinding.
 A Memiliki ruang konseling dengan luas sesuai ketentuan dan memiliki
8-9 sarana
 B Memiliki ruang konseling dengan luas sesuai ketentuan dan memiliki
kurang dari 8 sarana
 C Memiliki ruang konseling dengan luas tidak sesuai ketentuan dan dan
memiliki dari 8-9 sarana
 D Memiliki ruang konseling dengan luas tidak sesuai ketentuan dan dan
memiliki kurang dari 8 sarana
 E Tidak memiliki ruang konseling
CONTOH BOBOT BUTIR 2
Kriteria Status Akreditasi dan
Pemeringkatan Hasil Akreditasi (1)
Sekolah/Madrasah dinyatakan Terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria berikut:
1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh
Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA <
100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh
Nilai Akhir Akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh
Nilai Akhir Akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80).
4. Sekolah/Madrasah dinyatakan Tidak Terakreditasi (TT), jika
tidak memenuhi kriteria di atas.
KRITERIA STATUS AKREDITASI DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
A. Kriteria Status Akreditasi
Sekolah/madrasah dinyatakan terakreditasi apabila:
1. Memperoleh Nilai Akhir Hasil Akreditasi sekurang-kurangnya 71.
2. Memperoleh Nilai Komponen Standar Sarana dan Prasarana tidak kurang dari 61.
3. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50.
Sekolah/madrasah dinyatakan tidak terakreditasi jika sekolah/madrasah tidak memenuhi
kriteria di atas
Pemeringkatan Hasil Akreditasi
.
B. Pemeringkatan Hasil Akreditasi
Pemeringkatan akreditasi dilakukan jika hasil akreditasi memenuhi kriteria status akreditasi
Sekolah/madrasah yang terakreditasi memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut:
1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir
Akreditasi (NA) sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi
sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir
Akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80).
Sekolah/madrasah yang tidak terakreditasi adalah yang mendapat nilai akhir:
61 sampai dengan 70 (61 < NA < 70) dengan peringkat akreditasi D (Kurang).
0 sampai dengan 60 (0 < NA < 60) dengan peringkat akreditasi E (Sangat Kurang).
SEKIAN
TERIMA KASIH
RAKOR BAP-S/M PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN UPA KABUPATEN/KOTA SE JAWA TIMUR ,
SURABAYA TGL. 30 MARET S.D. 1 APRIL 2017
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
Professional, Terpercaya, Terbuka

More Related Content

Similar to PA 2017.pptx

Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
ogie saputra
 
pendidikan karakter
pendidikan karakterpendidikan karakter
pendidikan karakter
U Nuril
 
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
MuhammadIzuan6
 
[Materi umum] skl satdik & kelmapel
[Materi umum] skl satdik & kelmapel[Materi umum] skl satdik & kelmapel
[Materi umum] skl satdik & kelmapeleli priyatna laidan
 
Integrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakterIntegrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakter
MA'ARIF NU CILACAP
 
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
BudiHermono1
 
2.PERMENDIKNAS NO. 23 TAHUN 2006,180208 .ppt
2.PERMENDIKNAS NO. 23 TAHUN 2006,180208 .ppt2.PERMENDIKNAS NO. 23 TAHUN 2006,180208 .ppt
2.PERMENDIKNAS NO. 23 TAHUN 2006,180208 .ppt
AslihanDirikuMas
 
standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3skpermasjaya5
 
standard pendidikan moral tahun 3
 standard pendidikan moral tahun 3 standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3skpermasjaya5
 
1. dskp pm tahun 5 sk
1. dskp pm tahun 5 sk1. dskp pm tahun 5 sk
1. dskp pm tahun 5 sk
Mohd Rizal
 
KTSP Indonesia
KTSP IndonesiaKTSP Indonesia
KTSP Indonesia
Dedi Mukhlas
 
Dskp pendidikan moral tahun 4
Dskp pendidikan moral tahun 4Dskp pendidikan moral tahun 4
Dskp pendidikan moral tahun 4
Friderrica Juil
 
UU SKL no 23 Menteri pendidikan nasional
UU SKL no 23 Menteri pendidikan nasionalUU SKL no 23 Menteri pendidikan nasional
UU SKL no 23 Menteri pendidikan nasional
AgusImanNuryadin
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
Yana Sambeka
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
Arfa Mantoeng
 
01 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
01 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl01 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
01 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-sklHendrijanto Mazhend
 
Lampiran Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Lampiran Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi LulusanLampiran Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Lampiran Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusanalvinnoor
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl05. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg sklAmrizal Ahmad
 

Similar to PA 2017.pptx (20)

Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
 
pendidikan karakter
pendidikan karakterpendidikan karakter
pendidikan karakter
 
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
 
[Materi umum] skl satdik & kelmapel
[Materi umum] skl satdik & kelmapel[Materi umum] skl satdik & kelmapel
[Materi umum] skl satdik & kelmapel
 
Integrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakterIntegrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakter
 
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
 
2.PERMENDIKNAS NO. 23 TAHUN 2006,180208 .ppt
2.PERMENDIKNAS NO. 23 TAHUN 2006,180208 .ppt2.PERMENDIKNAS NO. 23 TAHUN 2006,180208 .ppt
2.PERMENDIKNAS NO. 23 TAHUN 2006,180208 .ppt
 
standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3
 
standard pendidikan moral tahun 3
 standard pendidikan moral tahun 3 standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3
 
1. dskp pm tahun 5 sk
1. dskp pm tahun 5 sk1. dskp pm tahun 5 sk
1. dskp pm tahun 5 sk
 
6. ktsp bab i v
6. ktsp bab i v6. ktsp bab i v
6. ktsp bab i v
 
KTSP Indonesia
KTSP IndonesiaKTSP Indonesia
KTSP Indonesia
 
Dskp pendidikan moral tahun 4
Dskp pendidikan moral tahun 4Dskp pendidikan moral tahun 4
Dskp pendidikan moral tahun 4
 
UU SKL no 23 Menteri pendidikan nasional
UU SKL no 23 Menteri pendidikan nasionalUU SKL no 23 Menteri pendidikan nasional
UU SKL no 23 Menteri pendidikan nasional
 
Hsp kt y6a
Hsp kt y6aHsp kt y6a
Hsp kt y6a
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
 
01 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
01 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl01 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
01 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
 
Lampiran Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Lampiran Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi LulusanLampiran Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Lampiran Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl05. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

PA 2017.pptx

  • 1. PERANGKAT AKREDITASI 2017 RAKOR BAP-S/M PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN UPA KABUPATEN/KOTA SE JAWA TIMUR , SURABAYA TGL. 30 MARET S.D. 1 APRIL 2017 “Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu” Professional, Terpercaya, Terbuka
  • 2. a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidokan. c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20, 21, 22, 23, 24 Tahun 2016 Tentang Standar: Kompetensi Lulusan, Isi, Proses, Penilaian, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang pedoman-pedoman yang terkait dengan Standar Nasional Pendidikan. d. Agenda Nawacita No. 8: Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental. e. RPJMN 2015-2019: “Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran” f. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisai SMK Kejuruan Dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. RASIONAL 3
  • 3. PP 19 TAHUN 2005: STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 3. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan
  • 4. 4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. 5. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 6. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 7. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. 8. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
  • 5. Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif 5
  • 6. PERANGKAT AKREDITASI TAHUN 2017 1. Perangkat Akreditasi SD/MI 2. Perangkat Akreditasi SMP/MTs 3. Perangkat Akreditasi SMA/MA 4. Perangkat Akreditasi SMK/MAK 5. Perangkat Akreditasi SLB (SDLB/SMPLB/SMALB) 6. Perangkat Akreditasi SMK 7. Perangkat Akreditasi SPK
  • 7. No JENJANG SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK/MAK NO JML NO JML NO JML NO JML 1 ISI 1 - 10 10 1 - 9 9 1 - 9 9 1 - 9 9 2 PROSES 11 - 31 20 10 - 30 21 10 - 30 21 10 - 30 21 3 SKL 32 - 38 6 31 - 37 7 31 - 37 7 31 - 37 7 4 PTK 39 - 54 15 38 - 56 19 38 - 56 19 38 - 59 22 5 SARPRAS 55 - 75 20 57 - 80 24 57 - 84 28 60 - 87 28 6 PENGELOLAAN 76 - 90 14 81 - 95 15 85 - 100 16 88 - 102 15 7 PEMBIAYAAN 91 - 106 15 96 - 11 1 16 101 - 116 16 103 - 123 21 8 PENILAIAN 107 - 124 17 112 - 12 4 15 117 - 129 13 124 - 133 10 JUMLAH 119 124 129 133 PERANGKAT LAMA 157 169 165 185 PENGURANGAN 38 45 36 52 REKAP BUTIR PERANGKAT AKREDITASI 2017
  • 8. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SD/MI/SDLB SMP/MTs/SMPLB SMA/MA/SMALB SMK/MAK Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional. Berperilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME 2. Jujur, disiplin, empati dan pembelajar sejati sepanjang hayat 3. Bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya nasional. 4. Memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan. 5. Berpikir kritis, kreatif, beretika kerja, bekerjasama, berkomunikasi, dan bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawabmembimbing orang lain sesuai bidang dan lingkup kerja dalam konteks diri
  • 9. Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Sumber: Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010 NILAI-NILAI KARAKTER Olah Hati (Etika) Olah Pikir (Calistung) Olah Karsa (Estetika) Olah Raga (Kinestetik) Aspek Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM, 2014) dan kearifan lokal 5 Nilai- Nilai Utama Religius Nasionalis Mandiri Gotong Royong Integritas
  • 10. FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 1. Struktur Program Jenjang dan Kelas Ekosistem Sekolah Penguatan kapasitas guru 2. Struktur Kurikulum PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko- kurikuler PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler PPK melalui kegiatan non-kurikuler 3. Struktur Kegiatan Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga) PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS  Integrasi dalam mata pelajaran  Optimalisasi muatan lokal  Manajemen kelas PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KOMUNITAS  Orang tua  Komite Sekolah  Dunia usaha  Akademisi, pegiat pendidikan,  Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra  Pemerintah & Pemda KELUARAN Pembentukan individu yang memiliki karakter dan kompetensi abad 21 HASIL  Olah pikir: Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat  Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa  Olah rasa dan karsa: Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan  Olah raga: Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara PELIBATAN PUBLIK Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya: Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri, Kemenag, Konsistensi Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan, Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemendes, TNI/Polri Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KULTUR SEKOLAH  Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah  Keteladanan pendidik  Ekosistem sekolah  Norma, peraturan, dan tradisi sekolah 6 KONSEP DASAR PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
  • 11. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (DIMENSI PENGETAHUAN) Dunia (Peradaban) Global Negara Sosial-Ekonomi-Budaya Sat Pendidikan Keluarga Peserta Didik Faktual Konseptual Prosedural Meta- kognitif SD SD/MI SMP/MTs SMA/MAS MK/MAK SD/MI SMP/MTs SMA/MTs 11
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 16. STANDAR ISI (SD/MI/SDLB/PAKET A,SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C): Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari: 1. Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 2. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. 3. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. NO TINGKAT KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN 1. Tingkat Pendidikan Anak TK/RA (Standar Isi TK/RA diatur secara khusus) 2. Tingkat Pendidikan Dasar SD/MI/SDLB/PAKET A 3. SMP/MTs/SMPLB/PAKET B 4. Tingkat Pendidikan Menengah SMA/MA/SMALB/PAKET C 16
  • 17. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ) 17 • PAUDNI • PENDIDIKAN DASAR  SD/MI/SDLB  SMP/MTs/SMPLB • PENDIDIKAN MENENGAH : SMA/MA/SMALB/SMK/MAK • PENDIDIKAN NON FORMAL
  • 18. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 18 PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi anak. SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas: a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) b. muatan peminatan akademik; c. muatan peminatan kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat.
  • 19. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ) 19 SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan: 1. Pendidikan Agama; 2. Pendidikan Kewarganegaraan; 3. Bahasa; 4. Matematika; 5. Ilmu Pengetahuan Alam; 6. Ilmu Pengetahuan Sosial; 7. Seni Dan Budaya; 8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga; 9. Keterampilan/Kejuruan; Dan 10.Muatan Lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan).
  • 20. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ) 20 SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10.muatan lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan).
  • 21. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ) 21 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; b. muatan peminatan akademik SMA/MA dan SMK/MAK; c. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMA/MA, SMALB; d. muatan peminatan kejuruan untuk SMK/MAK; dan e. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK.
  • 22. KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN MENENGAH : • Keterpaduan antar jenjang • Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah SMA/MA /SMALB SMK/ MAK MUATAN UMUM (SEBAGAI COMMON GROUND)
  • 23. PERANGKAT AKREDITASI TAHUN 2017 INSTRUMEN, PETUNJUK TEKNIS , INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG
  • 24. I. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.  A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.  B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.  C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.  D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.  E. Kurang dari 61% guru memiliki perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual.
  • 25. Petunjuk Teknis Kompetensi inti sikap spiritual tingkat Pedidikan SMA/MA adalah menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Rumusan kompetensi Sikap Spiritual, yaitu: “menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya ,” yang dapat dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan pengembangan budaya sekolah/madrasah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran yang memuat kompetensi sikap spiritual meliputi: 1) Program tahunan dan program semester. 2) Silabus. 3) RPP. 4) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran. 5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri untuk siswa. 6) Handout. 7) Alat evaluasi dan buku nilai (Sikap spiritual siswa diamati dan dicatat wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran) 8)
  • 26. Dibuktikan dengan: 1) Dokumen: a) Perangkat pembelajaran yang disusun guru sesuai dengan tingkat kompetensi pada kompetensi sikap spiritual di SMA/MA b) Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) di MGMP tentang kompetensi sikap spiritual siswa/Penguatan Pendidikan Karakter siswa. c) Rancangan dan hasil penilaian sikap spiritual, berupa jurnal penilaian, dokumen observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. d) Program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis al-Quran, retreat. atau kegiatan lainnya. 2) Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang Perangkat pembelajaran guru yang memuat tentang pelaksanaan kompetensi sikap spiritual.
  • 27. I 2. Guru mengembangkan perangkat pada kompetensi sikap sosial siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.  A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap sosial.  B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi sosial.  C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi sosial.  D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi sosial.  E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi sosial.
  • 28. Petunjuk Teknis Rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu menghayati dan mengamalkan perilaku: (a) jujur; (b) disiplin; (c) santun; (d) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai); (e) bertanggung jawab; (f) responsif; dan (g) Proaktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional yang dapat dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah/madrasah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran meliputi: 1) Program tahunan dan program semester. 2) Silabus. 3) RPP. 4) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran. 5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri siswa. 6) Handout. 7) Alat evaluasi dan buku nilai (Sikap sosial siswa diamati dan dicatat wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran).
  • 29. Dibuktikan dengan Dokumen: 1) Perangkat pembelajaran yang disusun guru sesuai dengan tingkat kompetensi pada kompetensi sikap sosial di SMA/MA. 2) Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) di MGMP tentang kompetensi sikap sosial/atau penguatan pendidikan karakter siswa. 3) Rancangan dan hasil penilaian sikap sosial, berupa jurnal penilaian, dokumen observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. 4) Program dan hasil kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya. Latihan olah-bakat latihan olah- minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, dan lain-lain. Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang perangkat pembelajaran guru yang memuat tentang pelaksanaan kompetensi sikap sosial.
  • 30. STANDAR ISI 3. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi pengetahuan siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.  A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada tingkat kompetensi pengetahuan.  B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan.  C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan.  D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan.  E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan.
  • 31. Petunjuk Teknis Kompetensi Inti pengetahuan yang harus dimiliki siswa SMA/MA adalah memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang: (a) ilmu pengetahuan, (b) teknologi, (c) seni, (d) budaya, dan (e) humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran kompetensi pengetahuan meliputi: 1) Program tahunan dan program semester. 2) Silabus. 3) RPP. 4) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran. 5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri siswa. 6) Handout. 7) Alat evaluasi dan buku nilai untuk kompetensi pengetahuan.
  • 32. Dibuktikan Dengan Dokumen: 1) Perangkat pembelajaran guru yang disusun sesuai dengan tingkat kompetensi inti 3 (pengetahuan) dan kompetensi dasar. 2) Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) di MGMP tentang kompetensi pengetahuan siswa. 3) Program kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, kelompok pencinta teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya. Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran.
  • 33. I. STANDAR ISI 4. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.  A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.  B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.  C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.  D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.  E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan.
  • 34. Petunjuk Teknis no. 4 Kompetensi Inti Keterampilan pada pendidikan menengah adalah menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: (a) efektif, (b). kreatif, (c) produktif, (d) kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g) komunikatif, dan (h) solutif dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan. 1) Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran kompetensi keterampilan meliputi: 2) Program tahunan dan program semester. 3) Silabus. 4) RPP. 5) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran. 6) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri siswa. 7) Handout. 8) Alat evaluasi dan buku nilai untuk kompetensi pengetahuan.
  • 35. Dibuktikan Dengan Dokumen 1) Perangkat pembelajaran guru yang disusun sesuai dengan tingkat kompetensi inti 4 (keterampilan) dan kompetensi dasar. 2) Dokumen hasil tugas-tugas terstruktur dan kegiatan mandiri yang diberikan kepada siswa. 3) Dokumen hasil penilaian keterampilan kinerja, proyek dan portofolio. Wawancara dengan guru mata pelajaran tentang kompetensi inti keterampilan dan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran.
  • 36. I. STANDAR ISI 5. Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan ruang lingkup muatan pembelajaran pada setiap tingkat kelas.  A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.  B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.  C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.  D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.  E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran.
  • 37. Petunjuk Teknis 5. Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan ruang lingkup muatan pembelajaran pada setiap tingkat kelas di SMA/MA. Dibuktikan dengan: 1) Dokumen: a) Perangkat pembelajaran semua guru mata pelajaran dan kesesuaiannya dengan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi di SMA/MA sesuai dengan Standar Isi. b) Buku yang digunakan guru, buku hasil kegiatan telaah/analisis buku mata pelajaran dan buku-buku pendukung lainnya. c) Silabus dan RPP Guru mata pelajaran pada semua tingkat dan kelas. 2) Wawancara dengan 3 (tiga) siswa dari kelas yang berbeda tentang ruang lingkup/materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
  • 39. II.STANDAR PROSES 16. Guru memulai pembelajaran dengan 5 langkah pendahuluan berikut: (1) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran, (2) memberi motivasi belajar siswa, (3) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, (4) menjelaskan tujuan pembelajaran, (5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.  A. 91%-100% guru melakukan 5 langkah pendahuluan  B. 81%-90% guru melakukan 5 langkah pendahuluan  C. 71%-80% guru melakukan 5 langkah pendahuluan  D. 61%-70% guru melakukan 5 langkah pendahuluan  E. Kurang dari 61% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
  • 40. Petunjuk Teknis no 16. Dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran, guru melakukan langkah-langkah berikut: 1) Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran. 2) Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. Dibuktikan dengan: 1) Mengamati pelaksanaan langkah pendahuluan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. 2) Melihat kesesuaian antara RPP dengan pelaksanaan pembelajaran. 3) Melihat rekap hasil supervisi kelas oleh kepala sekolah/madrasah
  • 41. II.STANDAR PROSES 17. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran.  A. 91%-100% guru menggunakan model yang sesuai  B. 81%-90% guru menggunakan model yang sesuai  C. 71%-80% guru menggunakan model yang sesuai  D. 61%-70% guru menggunakan model yang sesuai  E. Kurang dari 61% guru menggunakan model yang sesuai
  • 42. 17. Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning. Dibuktikan dengan: 1)RPP yang digunakan guru-guru. 2)Mengamati ragam model pembelajaran di 1-2 kelas, yang dipilih oleh asesor. 3)Wawancara dengan guru dan siswa.
  • 43. Sekarang ini, keunggulan suatu sekolah ditentukan lebih pada komitmen dan dedikasi para guru juga peran serta orang tua dalam memajukan sekolah
  • 44. III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 31. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, sesuai dengan perkembangan siswa yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran melalui pembiasaan: (1) integrasikan pengembangan sikap beriman dalam setiap mata pelajaran, (2) berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan, (3) santun dalam berbicara dan berperilaku, (4) berpakaian sopan sesuai aturan sekolah/madrasah, (5) mengucapkan salam saat masuk kelas, (6) melaksanakan kegiatan ibadah, (7) mensyukuri setiap nikmat yang diperoleh (8) menumbuhkan sikap saling menolong/berempati, (9) menghormati perbedaan, (10) antre saat bergantian memakai fasilitas sekolah/madrasah.  A. Melaksanakan 9 kegiatan pembiasaan atau lebih.  B. Melaksanakan 7-8 kegiatan pembiasaan  C. Melaksanakan 5-6 kegiatan pembiasaan  D. Melaksanakan 3-4 kegiatan pembiasaan  E. Melaksanakan kurang dari 2 kegiatan pembiasaan
  • 45. Petunjuk Teknis 31. Sekolah/madrasah memfasilitasi berbagai kegiatan untuk memotivasi siswa agar memiliki perilaku dan mengembangkan sikap orang beriman melalui pembiasaan (budaya sekolah) dan keteladanan dalam menghayati dan mengamalkan sesuai dengan ajaran agama yang dianut, meliputi: Integrasi pengembangan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dalam kegiatan pembelajaran. 1. Berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan. 2. Santun dalam berbicara dan berperilaku. 3. Berpakaian sopan sesuai aturan sekolah/madrasah. 4. Mengucapkan salam saat masuk kelas. 5. Melaksanakan kegiatan ibadah. 6. Mensyukuri setiap nikmat yang diperoleh. 7. Menumbuhkan sikap saling menolong/berempati 8. Menghormati perbedaan 9. Antre saat bergantian memakai fasilitas sekolah/madrasah
  • 47. Juknis No. 31 Dibuktikan dengan: 1. Dokumen: a. program sekolah/madrasah melalui Rencana Kerja dan Pelaksanaan Program. b. foto-foto kegiatan. c. Observasi lingkungan tentang aktifitas yang dilakukan oleh siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. 2. Wawancara dengan kepala sekolah/madrasah, guru, tenaga kependidikan, pengurus OSIS, dan komite sekolah/madrasah tentang pembiasaan dan budaya karakter religius di sekolah.
  • 48. III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 33. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap pembelajar sejati sepanjang hayat sesuai dengan perkembangan anak, yang diperoleh melalui gerakan literasi sekolah/madrasah, meliputi: (1) Perencanaan dan penilaian program literasi, (2) Waktu yang cukup untuk kegiatan literasi, (3) Membaca buku, (4) Lomba terkait literasi, (5) Memajang jkarya tulis, (6) Penghargaan berkala untuk siswa, (7) Pelatihan literasi.  A. Melaksanakan 6 atau lebih kegiatan  B. Melaksanakan 5 kegiatan  C. Melaksanakan 4 kegiatan  D. Melaksanakan 3 kegiatan  E. Melaksanakan kurang dari 3 kegiatan
  • 49. Petunjuk Teknis 33. Sekolah/madrasah memiliki program gerakan literasi yang mencerminkan sikap pembelajar sejati sepanjang hayat diwujudkan dalam aktifitas pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas, melalui pembiasaan seperti berikut: 1) Perencanaan dan penilaian program literasi 2) Disediakan waktu yang cukup untuk kegiatan literasi. 3) Membaca buku dan materi bacaan lainnya di ruang baca 4) Menyelenggarakan lomba yang terkait dengan literasi 5) Memajang karya tulis siswa (berupa puisi, artikel, biografi, sejarah, dan lain- lain) dan merotasi secara berkala. 6) Penghargaan terhadap prestasi siswa secara berkala. 7) Pelatihan tentang literasi
  • 50. 33. Petunjuk Teknis (Lanjutan) Dibuktikan dengan: 1) Dokumen: a) Rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan gerakan budaya literasi. b) Dokumentasi kegiatan. c) Observasi aktifitas siswa yang terkait dengan program gerakan budaya literasi. 2) Wawancara dengan kepala sekolah/madrasah, guru, tenaga kependidikan, pengurus OSIS, dan komite sekolah/madrasah.
  • 51. 37. Siswa memiliki keterampilan bertindak secara mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari pada satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri, yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan, meliputi: (1) Penugasan individu, (2) Penugasan kelompok, (3) Pelaporan tugas/kegiatan, (4) Mempresentasikan hasil penugasan (5) Keterlibatan dalam kepanitiaan, (6) Keterlibatan dalam penyusunan program sekolah/madrasah.  A. Melaksanakan 6 kegiatan atau lebih  B. Melaksanakan 5 kegiatan  C. Melaksanakan 4 kegiatan  D. Melaksanakan 3 kegiatan  E. Melaksanakan kurang dari 3 kegiatan
  • 52. Juknis No 37 Sekolah/madrasah memfasilitasi siswa untuk memiliki keterampilan bertindak secara mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari pada satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan, meliputi: a. Penugasan individu b. Penugasan kelompok c. Pelaporan tugas/kegiatan d. Presentasi siswa hasil penugasan e. Keterlibatan dalam kepanitiaan f. Keterlibatan dalam penyusunan program sekolah/madrasah Dibuktikan dengan: Dokumen: 1) RPP yang memuat penugasan individu dan kelompok 2) Laporan tugas dan kegiatan oleh siswa 3) Bahan dan dokumentasi presentasi tugas 4) SK Kepanitian dan laporan kegiatan 5) Surat Tugas/SK tentang penyusunan program sekolah/madrasah Observasi: 1) Proses pembelajaran di dalam dan luar kelas 2) Proses pembelajaran di laboratorium Wawancara: 1) Guru 2) Siswa
  • 53. 44. Guru mata pelajaran memiliki kompetensi pedagogik, meliputi: (1) mengintegrasikan karakteristik siswa, (2) pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, (3) merancang kegiatan pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum, (4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (5) menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, (6) mengembangkan potensi siswa, (7) berkomunikasi secara efektif, empati, dan santun, (8) melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, (9) menggunakan hasil penilaian proses dan hasil belajar, (10) melakukan tindakan reflektif.  A. 91%-100% guru memiliki kompetensi pedagogik  B. 81%-99% guru memiliki kompetensi pedagogik  C. 71%-80% guru memiliki kompetensi pedagogik  D. 61%-70% guru memiliki kompetensi pedagogik  E. Kurang dari 61% guru memiliki kompetensi pedagogik
  • 54. 44. Guru yang mempunyai kompetensi pedagogik menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, meliputi : 1) Mengintegrasikan karakteristik siswa dari aspek fisik, agama dan moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual dalam pembelajaran. (K1) 2) Memilih teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. (K2) 3) Merancang kegiatan pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum. (K3) 4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. (K4) 5) Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta bahan ajar untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. (K5) 6) Mengembangkan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. (K6) 7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa. (K7) 8) Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. (K8) 9) Menggunakan hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. (K9) 10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. (K10) Dibuktikan dengan: 1) Menelaah RPP sesuai kurikulum yang berlaku. 2) Mengamati proses pembelajaran di 1-2 kelas, yang dipilih oleh asesor dengan memerhatikan keterlaksanaan sepuluh hal di atas. 3) Melihat rekap hasil supervisi kelas oleh kepala sekolah/madrasah. 4) Menelaah hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru.
  • 55. 45. Guru memiliki kompetensi profesional, meliputi: (1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, (2) menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, (3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, (4) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.  A. 91%-100% guru memiliki kompetensi profesional  B. 81%-90% guru memiliki kompetensi profesional  C. 71%-80% guru memiliki kompetensi profesional  D. 61%-70% guru memiliki kompetensi profesional  E. Kurang dari 61% guru memiliki kompetensi profesional
  • 56. 45. Kompetensi profesional meliputi: 1) Mengidentifikasi materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2) Menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5) Memanfaatkan berbagai sumber belajar. 6) Melaksanakan penelitian tindakan kelas. 7) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (K1) 8) Menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. (K2) 9) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. (K3) 10) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. (K4) 11) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. (K5) Dibuktikan dengan: 1) Mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. 2) Melihat kesesuaian antara RPP dan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran. 3) Melihat MRekapitulasi hasil Uji Kompetensi Guru (UKG).elihat rekap hasil supervisi kelas oleh kepala sekolah/madrasah. 4) Laporan kegiatan Pengembangan Keprofesionalonalan Berkelanjutan (PKB) di MGMP. 5) Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dibuat guru.
  • 57. 51. Kepala sekolah/madrasah memiliki kompetensi manajerial yang meliputi: (1) menyusun perencanaan,(2) mengembangkan organisasi,(3) memimpin penyelenggaraan sekolah/madrasah, (4) mengelola perubahan dan pengembangan, (5) menciptakan budaya kondusif dan inovatif, (6) mengelola guru dan tenaga administrasi, (7) mengelola sarana dan prasarana, (8) mengelola hubungan dengan masyarakat, (9) mengelola seleksi siswa, (10) mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, (11) mengelola keuangan, (12) mengelola ketatausahaan, (13) mengelola unit layanan khusus, (14) mengelola sistem informasi, (15) memanfaatkan TIK, dan (16) melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan.  A. Memiliki 14-16 kompetensi manajerial  B. Memiliki 11-13 kompetensi manajerial  C. Memiliki 8-10 kompetensi manajerial  D. Memiliki 5-7 kompetensi manajerial  E. Memiliki kurang dari 5 kompetensi manajerial
  • 58. 51. Kompetensi manajerial kepala sekolah meliputi: 1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. 2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan. 3. Memimpin penyelenggaraan sekolah/madrasah dalam pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal. 4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif. 5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran siswa. 6. Mengelola guru dan tenaga administrasi sekolah (TAS) dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. 7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal. 8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka memperoleh dukungan nara sumber, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah. 9. Mengelola seleksi siswa dalam rangka penerimaan siswa baru (PPDB) dalam proses penerimaan, penempatan, dan pengembangan kapasitas siswa. 10. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional. 11. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien. 12. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah. 13. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan siswa di sekolah/madrasah. 14. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan. 15. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah. Dan 16. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
  • 59. Dibuktikan dengan: 1) Dokumen a. Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja Jangka Menengah sekolah/madrasah. b. Struktur organisasi. c. Surat penugasan guru (untuk tugas utama dan untuk optimalisasi guru dan tenaga kependidikan). d. Hasil Monev kepala sekolah/madrasah tentang pelaksanaan program sekolah/madrasah. 2) Wawancara dengan: a. Kepala sekolah/madrasah tentang PPDB dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. b. Wakil bidang sarana tentang pengelolaan sarana dan prasarana. c. Wakil bidang humas tentang hubungan dengan masyarakat. d. Wakil bidang kurikulum tentang pengembanagn kurikulum dan kegiatan pembelajaran. e. Guru dan siswa tentang kemampuan mengelola perubahan, pengembangan, dan menciptakan budaya inovatif, serta pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. f. Bendahara sekolah/madrasah tentang pengelolaan keuangan. g. Tenaga administrasi tentang pencapaian tujuan sekolah/madrasah. h. Petugas unit layanan khusus tentang dukungan kegiatan pembelajaran, i. Petugas TIK tentang sistem informasi sekolah/madrasah dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
  • 60. TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI TAHUN 2017
  • 61. No KOMPONEN AKREDITASI Nomor Butir Jumlah Butir Bobot Komp 1 2 3 4 5 1. Standar Isi 1 - 9 9 12 2. Standar Proses 10 - 30 21 14 3. Standar Kompetensi Lulusan 31 - 37 7 15 4. Standar Pendidik & Tendik 38- 56 19 15 5. Standar Sarana & Prasarana 57 - 84 28 14 6. Standar Pengelolaan 85 - 100 16 10 7. Standar Pembiayaan 101 - 116 16 10 8. Standar Penilaian 117 - 130 13 10 JUMLAH - 129 100 BOBOT KOMPONEN DAN BOBOT BUTIR SMA/MA TH 2017 Ket: Bobot Butir = Bobot Komponen : Jumlah Butir 61
  • 62. Bobot Butir Instrumen Akreditasi  Bobot butir pernyataan terendah adalah 1, dan bobot butir pernyataan tertinggi adalah 4.  Definisi operasional bobot butir adalah sebagai berikut. Bobot 1 adalah bobot minimal untuk mendukung fungsi butir dalam proses pembelajaran agar dapat berlangsung. Bobot 2 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses pembelajaran yang layak. Bobot 3 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses pembelajaran yang baik. Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
  • 63. CONTOH BOBOT BUTIR 4 (Standar isi) Instrumen Akreditasi SMA/MA 5. Sekolah/Madrasah mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai kompetensi dan ruang lingkup muatan pembelajaran pada setiap tingkat ke  A Mengembangkan 91%  100% perangkat pembelajaran  B Mengembangkan 80%  90% perangkat pembelajaranaaaaa  C Mengembangkan 71%  80% perangkat pembelajaran  D Mengembangkan 61%  70% perangkat pembelajaran  E Mengembangkan Kurang dari 61% perangkat pembelajaran.
  • 64. II. Standar Proses 21. Guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa dan mata pelajaran  A 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai  B 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai  C 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai  D 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai  E Kurang dari 61% guru menggunakan pendekatan yang sesuai CONTOH BOBOT BUTIR 3 Instrumen Akreditasi SMA/MA [Bobot butir 3]
  • 65. VI. Standar Sarana dan Prasarana/ Bobot Butir 2 76. Sekolah/Madrasah memiliki ruang konseling dengan luas minimum 9 M2 dengan sarana: (1) kursi meja, (2) kursi kerja, (3) kursi tamu, (4) lemari, (5) papan kegiatan, (6) instrument konseling, (7) buku sumber, (8) media pengembangan kepribadian, (9) jam dinding.  A Memiliki ruang konseling dengan luas sesuai ketentuan dan memiliki 8-9 sarana  B Memiliki ruang konseling dengan luas sesuai ketentuan dan memiliki kurang dari 8 sarana  C Memiliki ruang konseling dengan luas tidak sesuai ketentuan dan dan memiliki dari 8-9 sarana  D Memiliki ruang konseling dengan luas tidak sesuai ketentuan dan dan memiliki kurang dari 8 sarana  E Tidak memiliki ruang konseling CONTOH BOBOT BUTIR 2
  • 66. Kriteria Status Akreditasi dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi (1) Sekolah/Madrasah dinyatakan Terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria berikut: 1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA < 100). 2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90). 3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80). 4. Sekolah/Madrasah dinyatakan Tidak Terakreditasi (TT), jika tidak memenuhi kriteria di atas.
  • 67. KRITERIA STATUS AKREDITASI DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI A. Kriteria Status Akreditasi Sekolah/madrasah dinyatakan terakreditasi apabila: 1. Memperoleh Nilai Akhir Hasil Akreditasi sekurang-kurangnya 71. 2. Memperoleh Nilai Komponen Standar Sarana dan Prasarana tidak kurang dari 61. 3. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50. Sekolah/madrasah dinyatakan tidak terakreditasi jika sekolah/madrasah tidak memenuhi kriteria di atas
  • 68. Pemeringkatan Hasil Akreditasi . B. Pemeringkatan Hasil Akreditasi Pemeringkatan akreditasi dilakukan jika hasil akreditasi memenuhi kriteria status akreditasi Sekolah/madrasah yang terakreditasi memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut: 1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA < 100). 2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90). 3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80). Sekolah/madrasah yang tidak terakreditasi adalah yang mendapat nilai akhir: 61 sampai dengan 70 (61 < NA < 70) dengan peringkat akreditasi D (Kurang). 0 sampai dengan 60 (0 < NA < 60) dengan peringkat akreditasi E (Sangat Kurang).
  • 69. SEKIAN TERIMA KASIH RAKOR BAP-S/M PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN UPA KABUPATEN/KOTA SE JAWA TIMUR , SURABAYA TGL. 30 MARET S.D. 1 APRIL 2017 “Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu” Professional, Terpercaya, Terbuka