Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka tahun 2012 yang mencakup tujuan, prinsip, metode, dan struktur organisasi pendidikan kepramukaan di Indonesia. Gerakan Pramuka bertujuan membentuk kepribadian yang beriman, patriotik, dan berguna bagi bangsa melalui pendidikan nonformal bagi kaum muda berdasarkan prinsip-prinsip kepanduan dan sistem pembinaan antar sesama.
Dokumen tersebut membahas tentang pola dan mekanisme pembinaan pramuka penegak dan pandega di Indonesia. Pembinaan dilakukan melalui berbagai wadah seperti ambalan, sangga, satuan karya pramuka, dan dewan kerja pramuka penegak dan pandega di tingkat kwartir. Materi pembinaan mencakup pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, serta pencapaian syarat-syarat tertentu. Berbagai jenis
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka tahun 2012 yang mencakup tujuan, prinsip, metode, dan struktur organisasi pendidikan kepramukaan di Indonesia. Gerakan Pramuka bertujuan membentuk kepribadian yang beriman, patriotik, dan berguna bagi bangsa melalui pendidikan nonformal bagi kaum muda berdasarkan prinsip-prinsip kepanduan dan sistem pembinaan antar sesama.
Dokumen tersebut membahas tentang pola dan mekanisme pembinaan pramuka penegak dan pandega di Indonesia. Pembinaan dilakukan melalui berbagai wadah seperti ambalan, sangga, satuan karya pramuka, dan dewan kerja pramuka penegak dan pandega di tingkat kwartir. Materi pembinaan mencakup pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, serta pencapaian syarat-syarat tertentu. Berbagai jenis
1. Ambalan Penegak adalah satuan kelompok Pramuka Penegak yang terdiri atas 12-32 anggota berusia 16-20 tahun.
2. Kegiatan Penegak meliputi latihan rutin mingguan, bulanan, dan gabungan serta kegiatan keterampilan dan bakti masyarakat.
3. Penegak dapat mengikuti peminatan khusus melalui delapan Satuan Karya dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum dan Khusus.
Dokumen tersebut menjelaskan tiga jenis organisasi pramuka penegak yaitu ambalan, saka, dan dewan kerja. Ambalan adalah satuan gerak untuk pramuka penegak yang terdiri atas beberapa sangga. Saka adalah satuan karya untuk pembinaan pengetahuan dan keterampilan. Dewan kerja adalah wadah pembinaan kepemimpinan masa depan yang membantu kwartir.
Dokumen tersebut merangkum petunjuk pelaksanaan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, mencakup pola pembinaan melalui Ambalan, Racana, Dewan Kerja dan Satuan Karya, serta tingkat-tingkat keanggotaannya seperti Tamu Penegak, Calon Penegak, Penegak Bantara, Penegak Laksana, dan Calon Pandega. Juga dijelaskan struktur organisasi dan metode kegiatannya.
Dokumen tersebut berisi Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang mengatur tentang tujuan, fungsi, prinsip, metode, dan struktur organisasi pendidikan kepramukaan di Indonesia. Dokumen ini menetapkan bahwa Gerakan Pramuka bertujuan membentuk kepribadian yang berakhlak mulia serta bertanggung jawab melalui pendidikan nonformal berbasis nilai-nilai kepramukaan.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kepramukaan yang mencakup salam pramuka, kode kehormatan, dan berbagai jenis pertemuan pramuka untuk setiap golongan.
Satuan Karya (SAKA) adalah wadah pendidikan untuk mengembangkan minat, bakat, pengetahuan, dan keterampilan para Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan untuk memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdian mereka kepada masyarakat. SAKA terdiri dari beberapa krida yang masing-masing memfokuskan pada bidang tertentu seperti kesehatan, kehutanan, pertanian, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Penggalang dalam Gerakan Pramuka. Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka berusia 11-15 tahun. Nama Penggalang berasal dari kiasan masa perjuangan kemerdekaan Indonesia ketika bangsa menggalang persatuan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang organisasi, golongan pendidikan, tanda kecakapan umum, dan unsur-unsur lainnya dalam Penggalang.
Dokumen tersebut membahas tentang Pramuka Penggalang menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pramuka Penggalang. Pramuka Penggalang adalah golongan setelah Pramuka Siaga yang berusia 11-15 tahun. Mereka melakukan berbagai kegiatan seperti perkemahan, lomba tingkat, perkemahan bhakti, dianpinru, forum penggalang, dan penjelajahan untuk membentuk
Dokumen ini membahas tentang AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) Gerakan Pramuka di Indonesia. Ia menjelaskan tentang nama, asas, tujuan, organisasi, keanggotaan, keuangan, dan pembuatan kebijakan Gerakan Pramuka melalui berbagai tingkatan pertemuan. Dokumen ini juga mendefinisikan sifat Gerakan Pramuka sebagai organisasi sukarela non-politik yang mempromosikan pendidikan melalui ke
Kode kehormatan Pramuka terdiri dari janji (Satya Pramuka) dan ketentuan moral (Darma Pramuka). Kode kehormatan disesuaikan dengan usia dan perkembangan anggota, mulai dari Siaga hingga Dewasa. Kode kehormatan mencakup komitmen untuk melaksanakan kewajiban kepada Tuhan, negara, dan masyarakat serta menolong sesama.
2007 225 Jukran Majelis Pembimbing Gerakan Pramukaastozone
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 225 Tahun 2007 menetapkan petunjuk penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka untuk memberikan bimbingan dan dukungan kepada gugusdepan, satuan karya, dan kwartir. Petunjuk ini mengatur tentang organisasi, tugas, dan tanggung jawab Majelis Pembimbing serta perekrutan, pengangkatan, dan pemberhentiannya.
Dokumen ini membahas tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka berdasarkan hasil Munaslub Gerakan Pramuka tahun 2012. Dokumen ini menjelaskan tentang nama dan tempat, asas, tujuan, tugas pokok, fungsi, sifat, sistem pendidikan kepramukaan, prinsip dasar, metode, sistem among, dan kode kehormatan pramuka.
1. Ambalan Penegak adalah satuan kelompok Pramuka Penegak yang terdiri atas 12-32 anggota berusia 16-20 tahun.
2. Kegiatan Penegak meliputi latihan rutin mingguan, bulanan, dan gabungan serta kegiatan keterampilan dan bakti masyarakat.
3. Penegak dapat mengikuti peminatan khusus melalui delapan Satuan Karya dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum dan Khusus.
Dokumen tersebut menjelaskan tiga jenis organisasi pramuka penegak yaitu ambalan, saka, dan dewan kerja. Ambalan adalah satuan gerak untuk pramuka penegak yang terdiri atas beberapa sangga. Saka adalah satuan karya untuk pembinaan pengetahuan dan keterampilan. Dewan kerja adalah wadah pembinaan kepemimpinan masa depan yang membantu kwartir.
Dokumen tersebut merangkum petunjuk pelaksanaan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, mencakup pola pembinaan melalui Ambalan, Racana, Dewan Kerja dan Satuan Karya, serta tingkat-tingkat keanggotaannya seperti Tamu Penegak, Calon Penegak, Penegak Bantara, Penegak Laksana, dan Calon Pandega. Juga dijelaskan struktur organisasi dan metode kegiatannya.
Dokumen tersebut berisi Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang mengatur tentang tujuan, fungsi, prinsip, metode, dan struktur organisasi pendidikan kepramukaan di Indonesia. Dokumen ini menetapkan bahwa Gerakan Pramuka bertujuan membentuk kepribadian yang berakhlak mulia serta bertanggung jawab melalui pendidikan nonformal berbasis nilai-nilai kepramukaan.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kepramukaan yang mencakup salam pramuka, kode kehormatan, dan berbagai jenis pertemuan pramuka untuk setiap golongan.
Satuan Karya (SAKA) adalah wadah pendidikan untuk mengembangkan minat, bakat, pengetahuan, dan keterampilan para Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan untuk memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdian mereka kepada masyarakat. SAKA terdiri dari beberapa krida yang masing-masing memfokuskan pada bidang tertentu seperti kesehatan, kehutanan, pertanian, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Penggalang dalam Gerakan Pramuka. Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka berusia 11-15 tahun. Nama Penggalang berasal dari kiasan masa perjuangan kemerdekaan Indonesia ketika bangsa menggalang persatuan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang organisasi, golongan pendidikan, tanda kecakapan umum, dan unsur-unsur lainnya dalam Penggalang.
Dokumen tersebut membahas tentang Pramuka Penggalang menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pramuka Penggalang. Pramuka Penggalang adalah golongan setelah Pramuka Siaga yang berusia 11-15 tahun. Mereka melakukan berbagai kegiatan seperti perkemahan, lomba tingkat, perkemahan bhakti, dianpinru, forum penggalang, dan penjelajahan untuk membentuk
Dokumen ini membahas tentang AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) Gerakan Pramuka di Indonesia. Ia menjelaskan tentang nama, asas, tujuan, organisasi, keanggotaan, keuangan, dan pembuatan kebijakan Gerakan Pramuka melalui berbagai tingkatan pertemuan. Dokumen ini juga mendefinisikan sifat Gerakan Pramuka sebagai organisasi sukarela non-politik yang mempromosikan pendidikan melalui ke
Kode kehormatan Pramuka terdiri dari janji (Satya Pramuka) dan ketentuan moral (Darma Pramuka). Kode kehormatan disesuaikan dengan usia dan perkembangan anggota, mulai dari Siaga hingga Dewasa. Kode kehormatan mencakup komitmen untuk melaksanakan kewajiban kepada Tuhan, negara, dan masyarakat serta menolong sesama.
2007 225 Jukran Majelis Pembimbing Gerakan Pramukaastozone
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 225 Tahun 2007 menetapkan petunjuk penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka untuk memberikan bimbingan dan dukungan kepada gugusdepan, satuan karya, dan kwartir. Petunjuk ini mengatur tentang organisasi, tugas, dan tanggung jawab Majelis Pembimbing serta perekrutan, pengangkatan, dan pemberhentiannya.
Dokumen ini membahas tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka berdasarkan hasil Munaslub Gerakan Pramuka tahun 2012. Dokumen ini menjelaskan tentang nama dan tempat, asas, tujuan, tugas pokok, fungsi, sifat, sistem pendidikan kepramukaan, prinsip dasar, metode, sistem among, dan kode kehormatan pramuka.
Similar to Organisasi-dalam-Ambalan-dan-Sejarah.pptx (20)
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. PENDAHULUAN
1. Kepramukaan diselenggarakan di Gugusdepan dan Satuan
Karya Pramuka (SAKA)
2. Gugusdepan lengkap merupakan pangkalan keanggotaan
bagi peserta didik dan anggota dewasa serta wadah
pembinaan bagi peserta didik yang terdiri atas:
a. Perindukan Siaga.
b. Pasukan Penggalang.
c. Ambalan Penegak.
d. Racana Pandega.
3. II.MATERI POKOK
1. Ambalan Penegak
a.Ambalan Penegak idealnya terdiri atas
12-32 Pramuka Penegak
b.Ambalan Penegak menggunakan nama
dan lambang yang dipilih mereka sesuai
aspirasinya dan mengandung kiasan
dasar yang menjadi motivasi kehidupan
ambalan.
4. c. 1) Sangga adalah kelompok belajar interaktif
teman sebaya usia antara 16-20 tahun
yang disebut Pramuka Penegak.
2)Satu sangga jumlah anggotanya yang
terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak.
3)Pembentukan sangga dilakukan oleh para
Pramuka Penegak sendiri.
5. 4) Nama sangga dipilih diantara nama-nama
Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan
Pelaksana atau dipilih nama lain sesuai
aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan
identitas sangga dan mengandung kiasan
dasar yang dapat memberikan motivasi
kehidupan sangga.
6. d. Masing-masing Sangga memilih seorang
pemimpin Sangga, dan selanjutnya
Pemimpin Sangga terpilih diberi kepecayan
untuk menunjuk wakil Pemimpin Sangga.
e. Para Pemimpin Sangga bermusyawarah
untuk memilih salah seorang diantara
mereka sebagai
7. Pemimpin Sangga Utama, yang disebut
PRADANA. Pradana memimpin Ambalan
Penegak dan tetap merangkap jabatan sebagai
pemimpin Sangga di Sangganya.
8. 2. Dewan Ambalan Penegak disingkat Dewan
Penegak
1) Untuk mengembangkan kepemimpinan dan
mengikutsertakan dalam pengambilan
keputusan bagi Pramuka Penegak, dibentuk
Dewan Ambalan Penegak disingkat Dewan
Penegak yang dipimpin oleh Ketua disebut
Pradana dengansusunan sebagai berikut:
9. a) Seorang Ketua yang disebut Pradana
b) Seorang Pemangku Adat
c) Seorang Kerani
d) Seorang Bendahara
e) Beberapa orang anggota Dewan tersebut
dipilih dari para Pemimpin dan Wakil
Pemimpin Sangga
10. 2) Masa bakti Ketua Dewan Penegak adalah 1
tahun
3) Tugas Dewan Penegak:
a) Merancang dan melaksanakan program
kegiatan
b) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
c) Merekrut anggota baru
d) Membantu sangga dalam
mengintegrasikan anggota baru dalam
sangga
11. 4) Dewan Penegak bersidang sekurang-
kurangnya tiga bulan sekali
5) Pertemuan Dewan Penegak bersifat formal.
a) Undangan disampaikan seminggu
sebelumnya dan masalah yang akan
dibicarakan diumumkan.
b) Peserta yang hadir menggunakan pakaian
seragam
c) Tempat ditentukan lebih dahulu sangga
12. 3. Dewan kehormatan
1) Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa
tanggungjawab para Pramuka Penegak,
dibentuk Dewan Kehormatan Penegak yang
terdiri atas para anggota Ambalan yang sudah
dilantik dan diketuai oleh Pemangku adat.
2) Tugas Dewan Kehormatan Penegak adalah untuk
menentukan:
13. a) Pelantikan, penghargaan atas
prestasi/jasanya dan tindakan atas
pelanggaran terhadap kode kehormatan.
b) Peristiwa yang menyangkut kehormatan
Pramuka Penegak
c) Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
14. 3) Dalam Dewan Kehormatan Penegak, pembina
bertindak sebagai penasehat.
4) Pertemuan Dewan Kehormatan Penegak bersifat
formal.
a) Undangan disampaikan seminggu sebelumnya
dan masalah yang akan dibicarakan
diumumkan.
b) Peserta yang hadir menggunakan pakaian
seragam
c) Tempat ditentukan lebih dahulu
15. 4. Pemangku Adat
a. Pemangku Adat adalah seseorang yang
dipilih Dewan Ambalan dengan tugas
melestarikan Adat Ambalan.
b. Setiap Ambalan Penegak memiliki sandi
Ambalan dan Adat Ambalan, yang disusun,
disepakati, dan ditaati oleh anggota
Ambalan itu sendiri.
16. c. Adat Ambalan harus mampu mendorong para
Pramuka Penegak untuk berdisiplin, patuh dan
mengarah kepada hidup bermasyarakat dan maju.
d. Sandi dan Adat Ambalan merupakan gambaran
watak dan pedoman tingkah laku anggota Ambalan,
sehingga tampak ciri khas kehidupan para
Pramuka Penegak Ambalan tersebut.
17. III. PENUTUP
Dalam kepramukaan organisasi satuan adalah
sangat penting dan merupakan alat pendidikan, yang
efektif dan efisien karena nantinya bermanfaat bagi
anggota Pramuka ketika terjun di masyarakat yang
sebenarnya menuju ke suatu kemantapan sikap
mental positif, terbentuknya kepribadian yang luhur,
berguna bagi dirinya sendiri, berguna bagi nusa dan
bangsa serta berguna bagi agama yang dipeluknya.
19. pengalaman dalam pembinaan remaja di
Sejarah pramuka di Indonesia tidak
terlepas dari Gagasan Baden PowelI yang
merupakan Bapak Pandu sedunia. Lord
Robert Baden-Powell Of Gilwell
menuliskan negara lnggris, yang kemudian
tumbuh berkembang menjadi gerakan
kepanduan (kepramukaan).
20. Ide cemerlang Baden-Powell yang ditulis dalam
buku Scouting for Boys menyebar ke berbagai
negara, termasuk ke Netherland (Belanda)
dengan nama "Padvinder". Oleh orang
Belanda, gagasan itu dibawa ke Hindia Belanda
(Indonesia) yang merupakan wilayah
jajahannya. Lalu didirikanlah organisasi dengan
nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging atau Persatuan Pandu-Pandu
Hindia Belanda).
21. Melihat dan memperhatikan gerakan
kepanduan tersebut, maka tokoh-tokoh
gerakan nasional berniat mendirikan
Padvinders (Pandu) untuk anak bangsa dan
kemudian muncullah Padvinders Indonesia
seperti JPO (javaanse Padvinders Orgcmizatie),
JJP (jong java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam
Afdeling Padvindery), dan Padvinders
Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama
Hizbul Wathan atau HW.
22. Sejarah telah mencatat bahwa gerakan
pramuka (kepanduaan) turut berperan aktif
dalam kongres pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 yang mencetuskan sumpah
pemuda sehingga kepanduan Indonesia
semakin berkembang. K.H. Agus Salim
mencetuskan ide untuk mengganti Padvenders
dengan nama Pandu atau kepanduan setelah
adanya larangan Pemerintah Hindia Belanda
menggunakan istilah Padvindery.
23. Dengan meningkatnya kesadaran nasional
setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun
1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK
(Pandu Kesultanan), dan PPS (Pandu Pemuda
Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan
Bangsa Indonesia]. Kemudian tahun 1931
terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang kemudian berubah menjadi
BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia) pada tahun 1938.
24. Saat pada masa penjajahan Jepang, pergerakan
Kepanduan sempat dilarang karena para pandu
ikut terjun dan saling bahu-membahu untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Namun, idealisme dan semangat tetap
menjiwai para pandu.
25. Setelah kemerdekaan Indonesia, terbentuklah
Pandu Rakyat Indonesia di Solo pada tanggal
28 Desember1945 yang merupakan satu-
satunya organisasi kepanduan Indonesia
dengan keputusan Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A,
tanggal 1 Februari 1947.
26. Pada awal tahun 1950, banyak bermunculan
organisasi-organisasi kepanduan sehingga
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor
93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947 dengan
Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6
September 1951. Hal ini memungkinkan
organisasi kepanduan lain selain Pandu Rakyat
Indonesia.
27. Pada tanggal 16 September 1951, terbentuklah
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) yang diterima
menjadi anggota Internasional Conference
(Organisasi Kepanduan Sedunia) mewakili
Indonesia masuk dalam Far East Regional Scout
Officer pada tahun 1953.
28. Pada tahun 1954, terbentuklah organisasi
POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu
Puteri Indonesia) dan PKPI (Kepanduan Putri
Indonesia) yang melebur menjadi PERKINDO
(Persatuan Kepanduan Indonesia).