Teks ini merupakan nukilan seorang petani tua yang mengkritik berbagai peristiwa sejarah Indonesia sejak kemerdekaan. Ia menyinggung tentang komunisme, kolonialisme Belanda, dan berbagai rezim yang gagal membawa perubahan nyata bagi rakyat. Petani tua ini juga menyerukan agar kacamata kuda yang melambangkan penjajahan asing dihapuskan dari kepala anak-anak negeri ini.