SlideShare a Scribd company logo
Studio Perancangan Arsitektur V
1. DATA LITERATUR
A. APARTEMEN
 Pengertian Apartemen
 Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya
mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. (Sumber :
Wikipedia).
 Apartemen adalah bangunan yang memuat beberapa grup hunian yang
berupa rumah flat atau rumah petak bertingkat. (Sumber : Endy Marlina,
Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Hal 86).
 Sebuah unit tempat tinggal yang terdiri dari kamar Tidur, kamar mandi,
ruang tamu, dapur, ruang santai yang berada pada satu lantai bangunan
vertikal yangterbagi dalam beberapa unit tempat tinggal. (Sumber : Joseph
De Chiara & John Hancock Callender, Time Server Standart Mc Grow Hill,
1968, For Building Type NY).
 Fungsi Apartemen
Merespon terhadap tingginya harga tanah dan Mengatasi masalah
jarak hunian dan bangunan komersil seperti tempat kerja, shoping center,
dan lain-Lain.
 Tujuan Apartemen
Diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat kepadatan
tingkat hunian dan keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di
perkotaan.
 Karakteristik Apartemen
Berikut adalah ciri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa
sumber sebagai kesimpulan :
a. Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk
vertikal.
b. Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
c. Fleksible dalam mencapai pemanfaat ruang secara maksimal.
d. Efisien, efektif dan ekonomis.
e. Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
f. Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan
apartemen.
g. Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi hoizontal
berupa koridor.
h. Keamaan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
i. Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas
yang ada.
j. Biasanya terletak di lokasi yang strategis (dekat dengan pusat
bisnis, perdagangan, pendidikan, perbelanjaan, dll.)
k. Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama.
Gambar : The Green Pramuka Apartment
Gambar : Apartemen Surabaya
Gambar : Apartemen Jakarta
Studio Perancangan Arsitektur V
 Klasifikasi Apartemen
1..1 Klasifikasi Apartemen Menurut Kepemilikannya
Kepemilikan apartemen dapat bersifat menetap maupun
sementara. Secara umum, berdasarkan kepimilikannya apartemen
dibedakan menjadi :
1. Apartemen Sewa
Apartemen yang disewakan. Pengelola bertanggung jawab penuh
atas pemeliharaan dan servis.
2. Apartemen Beli
Apartemen yang disewakan kepada masyarakat dengan harga
tertentu. Apartemen seperti ini dapat dimiliki masyarakat secara
menetap, kepemilikannya dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Apartemen Milik Perseorangan (Condominium)
Apartemen ini biasanya apartemen yang mewah. Apartemen
yang dapat dimiliki menjadi milik perseorangan.
b. Apartemen Milik Bersama (Cooperatif)
Apartemen ini biasanya dimiliki oleh semua penghuni yang
ada di dalam apartemen tersebut.
1..2 Klasifikasi Apartemen Menurut Daerahnya
Apartemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. City Apartemen
Apartement yang berlokasi di daerah perkotaan.
b. Airport Apartemen
Apartemen yang terletak di daerah Bandar udara.
c. Sub Urban Apartemen
Apartemen yang berlokasi di daerah Sub Urban.
d. Semi Residential Apartemen
Apartemen yang berlokasi di daerah pegunungan, pantai, tepi
danau dan sebagainya. Inipun terdiri dari beberapa variasi
misalnya: Beach Apartemen, Mountain Apartemen.
1..3 Klasifikasi Apartemen Menurut jumlah kamarnya
a. Type efisien
Memiliki ukuran 18m²-45m² dengan sebuah ruang besar yang
merupakan kombinasi dari aktifitas sehari-hari di tempat tinggal,
ruang makan, ruang tidur, hal ini dapat ditempuh dengan
penyediaan sebuah sofa bed, entry foyer sebagai dinning area,
ruang ganti baju. Selain itu ada ruang kecil untuk dapur, dengan
fasilitas minim, dan kamar mandi.
b. Type satu ruang tidur
Memiliki 36m²-45m² dengan ruangan-ruangan sebagai berikut:
 ruang tidur
 living room dan dining room
 dapur
 kamar mandi
 teras outdoor
Gambar : Denah Type Efisien
Gambar : Denah Type Satu Ruang Tidur
Studio Perancangan Arsitektur V
c. Type dua ruang tidur
Memiliki ukuran 45m²-90m², dengan kapasitas 3-45 orang.
Memiliki ruangan-ruangan sebagai berikut:
 dua ruang tidur
 living room
 Dining room
 Full kitchen
 kamar mandi (dengan half bath terdiri dari water closet dan
wastafel)
 teras outdoor
d. Type tiga ruang tidur
Memiliki 54m²-108m², dengan kapasitas 4-5 orang. Memiliki
ruangan-ruangan sebagai berikut:
 living room
 Dining room
 Tiga ruang tidur
 Full kitchen
 1 s/d 2 buah kamar mandi (apartemen mewah mempunyai
2 kamar mandi)
 teras outdoor
e. Type empat ruang tidur
Memiliki 100m²-135m², dengan kapasitas 5-8 orang. Memiliki
ruangan-ruangan sebagai berikut:
 living room
 Dining room
 Empat ruang tidur
 Dua kamar mandi
 Dua teras outdoor
 Gudang besar
Gambar : Denah Type Empat Ruang Tidur
Gambar : Denah Type Dua Ruang Tidur
Gambar : Denah Type Tiga Ruang Tidur
Studio Perancangan Arsitektur V
1..4 Klasifikasi Apartemen Menurut Jumlah Lantai
a. Apartemen Simplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari satu lantai.
b. Apartemen Duplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari dua lantai.
c. Apartemen Triplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari tiga lantai.
 Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Apartemen
1..1 Kesesuaian Bangunan Dengan Tuntutan Penggunanya
1. Berdasarkan jenjang fungsinya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Fungsi Utama
Fungsi utama apa adalah pemukiman yang memiliki jenis
aktifitas antara lain :
 Tidur
 Makan
 Menerima tamu
 Interaksi sosial
 Melakukan hobi
 Kerja
b. Fungsi Pendukung
Fungsi yang menampung penghuni apartemen sendiri dan tidak
ditutup kemungkinan ditujukan untuk masyarakat umum.
Beberapa fungsi pendukung diantaranya:
 Layanan olahraga : fitnes center, kolam renang, dll
 Layanan kesehatan : poliklinik, apotek
 Layanan komersial : minimarket, restauran, salon, dll
 Layanan anak : tempat penitipan anak, area bermain, dll.
c. Fungsi Pelengkap
Fungsi yang mendukung fungsi utama dan pendukung. Fungsi
pelengkap lebih menonjol kepengelolaan, yang terdapat
berbagai aktifitas, seperti :
 Administrasi
 Pemasaran
 Pemeliharaan kebersihan dan bangunan
 Pengamanan
2. Berdasarkan privatisasinya, ruang-ruang dalam apartemen
digolongkan sebagai berikut :
a. Ruang Privat
Misalnya, ruang-ruang hunian.
b. Ruang Semi Publik
Misalnya, area administratif pengelola.
c. Ruang Publik
Ruang-ruang pendukung, yaitu : minimarket, fitnes center,
restauran, dll. Dan dapat mendukung promosi apartemen bagi
pembeli/penyewa.
Studio Perancangan Arsitektur V
 Struktur Bangunan Apartemen
Beberapa sistem struktur yang sering digunakan pada
pembangunan apartemen :
1. Sistem struktur flat-plate cast in place reinforcate concrete
Dengan peletakan kolom secara acak, menggunakan plat-plat beton
fabrikasi dengan ukuran plat bervariasi dan ukuran kolom
menyesuaikan dimensi plat. Biasanya jarak kolom yang digunakan 4m-
6m.
2. Sistem steel frame structure
Lebih kuat dan lebih mudah dalam pemasangan dibandingkan beton,
dengan pola grid teratur, jarak kolom biasanya 5m-8m dan memiliki
wind bracing sebagai elemen struktur pada bangunan 10-12 lantai.
 Penataan Bangunan
1. Center Corridor Plan
Koridor yang diapit 2 hunian pada kedua sisinya.
2. Open Corridor Plan
Satu koridor untuk melayani satu deret unit hunain.
3. Tower Plan
Terdiri dari 1 core pusat dengan hunian yang mengelilinginya.
4. Cros Plan
Memiliki 4 sayap utama yang merupakan cabang dari 1 core.
Gambar : Center Corridor Plan
Gambar : Open Corridor Plan
Gambar : Tower Plan
Gambar : Cros Plan
Gambar : struktur flat-plate cast in place reinforcate concrete
Gambar : struktur steel frame structure
Studio Perancangan Arsitektur V
 Studi Literatur Yang Berkaitan Dengan Apartemen
 Basket Apartemen di Paris
Arsitek : OFIS architec
Lokasi : Kota Paris, Francis
Team Desain : Rok Oman, Spela Videcnik, Robert Janez, Janez
Martincic, Andrej Gregoric, Janja del Linz, Louis
Geiswiller, Hyunggyu Kim, Chaewan Shin, Jaehyun Kim,
Erin Durno, Javier Carrera, Giuliana Fimmano, Jolien
Maes, Lin Wei.
Tahun pengerjaan : 2012
Luas Site : 1981 m2
Klien : Regie Immobiliere de la Ville de Paris
 Kondisi Kawasan Lokasi
Proyek ini terletak di sebuah lokasi yang panjang dan sangat sempit,
di tepi Parc La Vilette di distrik 19 Paris. Dirancang dalam suatu lingkup
perkotaan oleh arsitek Reichen & Robert. Lokasi apartemen berada di
timur laut jalur trem dan berbatasan langsung dengan garasi trem di
sebelah barat daya, di atas yang merupakan lapangan sepak bola.
 Kondisi Lokasi
Bangunan ini memiliki lebar 11m, serta panjang 100m ke utara dan juga
100 m ke selatan, karena fasad bangunan yang menghadap ke barap dan timur,
maka di perlukan pengolahan fasad yang saling berhadapan (ke selatan dan ke
utara). Bangunan yang memanjang ke utara-selatan di hubungkan dengan sebuah
jembatan, yang di himpit oleh dua buah taman. Bangunan ini terdiri dari 11 lantai,
lantai dasar sebagai ruang teknis, lantai dua sebagai ruang bersama, dan delapan
lantai di atasnya sebagai apartemen mahasiswa
 Desain Konsep
Bangunan hemat energi untuk mengakomodasi keinginan dari upaya
berkelanjutan pembangunan Paris. Tujuannya adalah bahwa perumahan masa
depan akan mengkonsumsi 50KW-hm ² atau kurang.
Sumber : Basket Apartments in Paris _ OFIS architects _
ArchDaily.htm
Gambar : Baske Apartemen di Paris
Studio Perancangan Arsitektur V
 Contoh Yang Berkaitan Dengan Apartemen
Nama
Apartemen
Apartemen Square
Garden
Apartemen
Mediterania Garden 1
Centro City Residence
Lokasi Jl. Boulevard Selatan,
Perumahan Taman Pulo
Indah, Penggilingan,
Cakung - Jakarta Timur
Jl. Tanjung Duren,
Jakarta Barat
Jl. Macan, Grogol, Jakarta
Barat
Luas Lahan 1 ha 2,9 ha 1,1 ha
Jumlah Tower 1 4 3
Jumlah Lantai 7 32 12
Jumlah Unit 132 2.696 1.100
Tipe Unit 29,40, 60 21, 30, 35, 39 24, 32
Target Pasar
Keluarga kecil golongan
menengah, golongan
menengah ke bawah.
Mahasiswa dan
Eksekutif muda
Mahasiswa dan
Eksekutif muda
Fasilitas - Kolam renang,
- Laundry,
- Salon,
- Mini market,
- Cafe
- Kolam renang,
- Refleksi,
- Salon,
- Hero,
- Cafe,
- ATM,
- Bak pasir
- Lap. Tennis
- Kolam renang,
- Taman bermain anak,
- Club house,
- Pusat kebugaran,
- Salon,
- Shopping arcade,
- Mini market,
- Cafe,
- Basket
- Gymnasium
- Pre school
- ATM,
- Laundry,
- Barbeque area,
- Retail
- Food court
B. SHOPPING MALL
 Pengertian Shopping Mall
 Mall merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan
sistem dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki.
(Sumber : Endy Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial).
 Mall merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen-
elemen magnet, magnet sekunder, pedestrian penghubung, dan
pertamanan. Mall mempunyai kecenderungan berkonfigurasi secara
horizontal. (Sumber : Rubenstein, 1987).
 Shopping Mall sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada
lokasi yang direncanakan, dkembangkan, dimulai, dan diatur menjadi
sebuah unit operasi, berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan
area perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini juga menyediakan parkir yang
dibuat berhubungan dengan tipe dan ukuran total toko-toko. (Sumber :
Urban Land Institue, 1977).
Gambar : FX Mall
Gambar : Mall Medan
Studio Perancangan Arsitektur V
 Sejarah dan Teori Shopping Mall
Menurut Rubenstein (1978), mall merupakan penggambaran dari
kota yang terbentuk oleh elemen-elemen anchor (magnet), secondary
anchor (magnet sekunder), street mall dan landscaping (pertamanan).
Unsur-unsur yange menunjang keberhasilan suatu mall adalah sebagai
berikut :
1. Bentuk Mall
Menurut Maihland (1987), terdapat 3 bentuk umum mall.
a. Open Mall
Adalah mall tanpa lingkup.
b. Enclosed Mall
Adalah mall dengan lingkup.
c. Intregated Mall
Adalah penggabungan mall terbuka dan tertutup.
2. Pola Mall
Pada dasarnya mall berprinsip linear. Tatanan mall yang bnayak
dijumpai adalah mall berkoridor tunggal dengan lebar 8-16 m.
3. Dimensi Mall
Berdasarkan penelitian di Amerika panjang minimal mall adalah 180 m
dan panjang maksimalnya 240 m. Yang perlu diperhatikan adalah mall
jangan terlalu anjang karena akan melelahkan pengunjung.
4. Penataan Letak Retail di Sepanjang Mall
Dengan penataan sirkulasi mall yang hanya memiliki satu koridor
diharapkan semua retail dapat dilewati pengunjung sehingga semua
retail memiliki nilai komersial yang sama.
5. Pencahayaan
Untuk menunjang konsep mall yang menerus, bagian atap mall biasanya
diselesaikan dengan skylight.
6. Elemen-Elemen Arsitektural Pada Mall
Bangku, area bermain, kios, kotak telepon, penunjuk arah.
 Sarana Penunjang
1. Area duduk merupakan sarana penting yang dibutuhkan penunjang
ShopingMmall karena area duduk dapat menjadi area komunikasi dan
interaksi social.
2. Area bermain pada mal dapat berfungsi ganda yaitu sebagai tempat
bermain anak-anak ketika orang tuanya berbelanja serta sebagai feature
pada mal dengan mengambil bentuk-bentuk yang menarik.
3. Kios-kios pada jalur mal berfungsi sebagai penarik pengunjung dan
memberi variasi pada suasana mal. Selain itu, kios-kios tersebut
mewadahi pedagang kaki lima untuk barang-barang tertentu yang tidak
menimbulkan sampah.
 Prinsip Perancangan Shoping Mall
1. Design Control Zone
Control zone adalah bentuk zona yang terkontrol dari ruang internal,
yakni ruang-ruang sewa dalam arti zona tersebut dapat diperhatikan dan
membawa dampak positif timbal balik dengan ruang-ruang sewa
disekitarnya. Control zone bertujuan untuk mencapai kontinuitas arus
pengunjung melalui efek pingpong sehingga semua ruang bernilai
strategis sama, tidak terdapat daerah mati, sehingga efektivitas komersial
dapat tercapai.
2. Tenant Mix
Tenant mix adalah strategi pencampuran penyewa ruang (pedagang) dari
berbagai jenis barang dagangan. Strategi ini sesuai dengan tuntutan
kemudahan konsumen dalam bentuk one stop shoping yaitu kemudahan
mendapatkan semua jenis kebutuhan dalam satu tempat / mal.
3. Design Criteria
Pada penawaran ruang sewa shopping mall, perancangan dari masing-
masing unit sewa telah ditentukan sebelumnya kepada tenant,
menyangkut perwujudan fisik seperti ketentuan mengenai bahan, warna,
desain interior dan lain-lain yang mengutamakan kasatuan bukan
keberagaman.
Studio Perancangan Arsitektur V
 Contoh Yang Berkaitan Dengan Shopping Mall
 Summer International Shopping Mall
Arsitek : 10 DESAIN
Lokasi Proyek : Zhuhai, Cina
Nama Proyek : International Summer Ritel Dan Pusat Hiburan
Klien : Summer Industrial Group
Site Area : 170.000 m2
Site Area : 510.000 meter persegi
Fungsi : Retail Complex, Kantor Perusahaan, 5-star Hotel,
Convention, EXPO
Designer : Gordon Affleck, Partner Desain
Desain Tim : Jamie Webb, Bernice Kwok, Kevis Wong, Nick Chan,
Jason Paskah, Christian Dierckxsens, Ewa Koter, Alicia Johannesen
Pembangunan untuk Summer
International Shopping Mall di
Zhuhai, Cina telah dimulai. Dalam
proyek ini, klien menantang desain
untuk bergerak di luar model "kotak
hitam" ritel, sehingga susunan
beragam bentuk dan ruang dari
desain akhir. Mall akan mencakup ruang ritel yang komersial, hotel dan
perumahan, membawa akomodasi total 510.000 meter persegi.
 Senayan City
Senayan City atau disingkat dengan Senci adalah pusat perbelanjaan
terbesar di Jakarta yang upacara diresmikan hingga upacara pembukaan 'opening
ceremony' sejak pada tanggal hari Jumat, 23 Juni 2006 denhan terbesar antara lain
adalah Debenhams, Fitness First Plus, Best Denki, Zara, dan Senayan City XXI.
Pembangunan Kawasan Terpadu Senayan City di atas lahan sekitar 5 hektar di
area komersial Gelora Bung Karno, Senayan.
Pusat perbelanjaan (Shopping Mall) dengan keragaman tenant Mix, yang
merupakan satu bagian dari 4 (empat) unit bangun Senayan City dengan fasilitas
lengkap, mewah dan nyaman serta interior termodern. Senayan City merupakan
satu-satunya pusat perbelanjaan terpadu dengan Gedung Perkantoran Multiguna
(Multi Purpose Complex Office Building) dan Apartemen Mewah (Luxurious
Apartement Tower) serta Boutique Hotel di kawasan monumental Senayan.
“Pada tahap awal, pusat belanja memang lebih kami prioritaskan.
Selanjutnya, pengerjaan pada 3 (tiga) tower yang diperuntukkan bagi gedung
Perkantoran, Apartemen dan Hotel” tambah Harry Gunawan, Director Marketing
Senayan City.
Gambar : Summer International Shopping Mall
Gambar : Senayan City
Studio Perancangan Arsitektur V
Gedung Perkantoran berlantai 21
yang berada di atas pusat
perbelanjaan akan dilengkapi
Business Club Eksklusif.
Apartemen 25 lantai, memiliki 70
unit ruangan dengan ukuran
masing-masing anatara 200 – 240
meter persegi per unitnya serta
dilengkapi Penthouse seluas 450 meter persegi.
“Hotel berlantai 17 yang memiliki 270
kamar dengan luas masing-masing 74
meter persegi tiap kamarnya.
Dengan tagline “Your City Stars Here” ,
pusat perbelanjaan Senayan City yang
membidik pasar kelas atas, dirancang
dengan zoning yang jelas ditiap
lantainya. Dengan luas 76.000 meter persegi yang terdiri dari 418 retail space,
Gourmet supermarket, department store yang berada di empat lantai, pusat
belanja Senayan Cuty didukung tiga basemen parkir dengan kapasitas sekitar
3.500 lot.
C. URBAN DESIGN
 Pengertian Urban Design
 Urban Design (perancangan kota) merupakan kelanjutan dari urban
planning (perencanaan kota) sebab bagaimanapun hasin perencanaan kota
belum “selesai” atau belum dapat dilaksanakan tanpa ada rancang desain
dari rencana yang telah disusun. (Sumber : Hamid Sirvani (1985), Urban
Design Process).
 Urban berasal dari kata urbs (kota), yang berarti berubungan dengan
perkotaan. Sedangkan desain adalah kata Latin dari designare yang artinya
menggambar. (Sumber : Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT. Delta
Pemungkas, Jakarta 1997. Hal 89 & 309).
 Perancangan kota (urban design) merupakan bagian dari perencanaan kota
(urban planning) yang menangani aspek estetika dan yang menetapkan
tatanan (order) dan bentuk (form) kota. (Sumber : Frederick Gutheim, 1986:
326).
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik beberapa “kata kunci” tentang
perancangan kota, yaitu:
1. Pengaturan unsur fisik lingkungan kota.
2. Berkaitan dengan tanggapan inderawi, yaitu aspek estetika/keindahan,
penampilan visual.
3. Merupakan bagian dari perencanaan kota.
 Karakteristik Urban Design
ARCHITECTURE PLANNING
URBAN DESIGN
PERANCANGAN KOTA
Kedudukan Ilmu Perancangan Kota (Urban Design)
Studio Perancangan Arsitektur V
Pittas dan Ferebee (1982: 12-13) mendeskripsikan tentang karakteristik
perancangan kota, yaitu:
1. Perancangan kota mempunyai dimensi publik (masyarakat luas); dan
hal ini tidak tergantung pada tempat pelaksanaannya: di tanah milik
umum ataupun di tanah milik pribadi.
2. Jangka waktu pelaksanaan hasil perancangan kota mempunyai jangka
waktu yang lebih lama daripada hasil perancangan arsitektur atau
arsitektur lansekap.
3. Perancangan kota lebih bersifat memungkinkan perubahan lingkungan
buatan daripada melaksanakan perubahan tersebut.
4. Perancangan kota seringkali perlu dilakukan secara anonim, berbeda
dengan perancangan arsitektur yang nama arsiteknya ditonjolkan.
5. Perancangan kota berorientasi ke proses nilai di samping juga
berorientasi produk.
6. Perhatian perancangan kota lebih tertuju kepada komposisi
bangunanbangunan dalam lingkungan visual publik serta hubungannya
dengan ruang terbuka publik daripada ke bangunan tunggal.
7. Perancangan kota menyadari adanya klien yang pluralistis (berkaitan
dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta), dan perancangan
kota mengembangkan metode pembelajaran untuk tipe klien seperti itu.
8. Hasil perancangan kota bersifat lebih relativistis dibanding produk
arsitektur, tapi lebih pasti dibanding hasil perencanaan kota.
9. Tidak seperti pendidikan Tidak seperti pendidikan perencanaan kota,
perancangan kota menyadari batasbatas spasial maupun dimensional
dalam melihat dunia (dengan pandangan keruangan tiga dimensi).
10. Tidak seperti pendidikan arsitektur, perancangan kota memberi nilai
yang lebih pada program (proses) daripada terhadap artefak (produk
berupa fisik).
11. Dalam sejarah, rancangan kota yang baik tidak selalu dihasilkan oleh
perancang kota yang hebat.
12. Pendidikan perancangan kota menuntut pemberian materi tentang
ilmu-ilmu sosial, hukum, ekonomi dan administrasi perusahaan.
 Elemen Urban Design
Shirvani (1985), mengklasifikasikan 8 elemen urban design sebagai
berikut :
1. Tata Guna Lahan (Land Use)
2. Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing)
3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking)
4. Ruang Terbuka (Open Space)
5. Area Pedestrian (Pedestrian Area)
6. Perpapanan Nama
7. Pendukung Kegiatan (Activity Support)
8. Konservasi (Conservation)
 Teori Urban Design
Dalam proses urban design didasarkan pada teori-teori yang harus
selalu diperhatikan yaitu:
1. Figure Ground Theory (solid-void plan)
Tentang lahan terbangun (urban solid) dan lahan terbuka (urban
void). Merupakan bentuk analisa hubungan antara massa
bangunan dengan ruang terbuka.
2. Teori Keterkaitan (Linkage Theory)
Linkage adalah semacam perekat kota yang sederhana, suatu
bentuk upaya untuk mempersatukan seluruh tingkatan kegiatan
yang menghasilkan bentuk fisik suatu kota. Teori ini terbagi
menjadi 3 tipe linkage urban space yaitu:
a. Compositional form
Bentuk ini tercipta dari bangunan yang berdiri sendiri
secara 2 dimensi. Dalam tipe ini hubungan ruang jelas
walaupun tidak secara langsung.
b. Mega form
Studio Perancangan Arsitektur V
Susunan-susunan yang dihubungkan ke sebuah kerangka
berbentuk garis lurus dan hirarkis.
c. Group form
Bentuk ini berupa akumulasi tambahan struktur pada
sepanjang ruang terbuka. Kota-kota tua dan bersejarah
serta daerah pedesaan menerapkan pola ini.
3. Teori lokasi (Place Theory)
Salah satu bentuk keberhasilan pembentuk place adalah
seperti aturan yang dikemukakan Kevin Lynch untuk desain ruang
kota:
a. Legibillity(kejelasan)
b. Identitas dan susunan
c. Imageability
Lynch (1987) menyatakan bahwa image kota
dibentuk oleh 5 elemen pembentuk wajah kota, yaitu :
1. Paths (area pejalan kaki atau pedestrian way)
2. Edges (batas)
3. Districts (wilayah, kawasan)
4. Nodes (simpul)
5. Landmark (tetenger, tugu)
Gambar : (Citra) Image kota
Sumber : Lynch, 1987
 Aspek Urban DesignMenurut Urban Design Compendium, ada
beberapa aspek kunci dari urban design yang harus diperhatikan dalam sebuah
perancangan, yaitu :
1. Place for People
Sebuah tempat yang menarik, bervariasi dan mudah digunakan.
2. Enrich the Existing
Pembangunan yang baru dan tanggap terhadap bangunan-
bangunan di sekitarnya yang lebih dulu ada. Mencakup ke semua
skala yaitu daerah, kota besar, kota kecil, lingkungan tinggal dan
jalan.
3. Make Connection
Sebuah tempat yang mudah dicapai dan terintegrasi terhadap
lingkungan di sekitarnya.
4. Work with The Landscape
Tempat yang terdapat keseimbangan antara ingkungan alami
dengan buatan manusia dan menggunakan beberapa potensi asli,
iklim, bentuk lahan, lansekap, dan ekologi untuk memaksimalkan
energi konservasi dan kepadatan.
5. Mix Use and Forms
Tempat yang menarik dan menyenangkan dengan pemenuhan
kebutuhan yang bervariasi.
6. Manage the Investment
Mudah dikembangkan, tidak menghabiskan biaya tinggi mudah
diatur dan mudah perawatannya.
7. Design for Change
Merancang untuk energi dan efesiensi SDA, menciptakan
fleksibelitas dalam penggunaan material, ruang umum dan
infrastruktur pendukung serta memperkenalkan pendekatan
baru untuk transportasi, manajemen lalu lintas dan parkir.
Studio Perancangan Arsitektur V
 Contoh Penerapan Urban Design
Dalam perencanaan kota ini, memiliki
sirkulasi yang mudah dicapai dan secara
fisik dan terintegrasi terhadap visual
dan sekitarnya.
Dengan penggabungan make connection
dan work with lansekap untuk memaksimalkan
energi konservasi dan kepadatan.
Pembangunan yang fleksibel untuk
merespon perubahan fungsi di masa
depan.
Studio Perancangan Arsitektur V
2. DATA
A. Data Pengguna
Pemakai Apartemen dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu:
- Kelompok penghuni/penyewa apartemen
- pengelola
B. Data kawasan non fisik
lokasi berada di ujung jalan Raya dieng, dan di pojok persimpangan jalan langsep. di kota
Malang, Jawa Timur, Indonesia, Site memiliki luas ± 5040 M2 dengan panjang kebelakang ± 72
M2 dan lebar kesamping ± 70 M2.
No Nama Foto Keterangan
1 Tampak site dari
perempatan jalan
raya dieng
� Gaya bangunan
modern
� Bentuk Bangunan
Menggunakan
Permainan, agar dapat
menarik perhatian
2 Sebelah barat
bangunan komersil
apartement
� Gaya bangunan
modern
� Bangunan mengarah
Vertical
� Material dominan
beton
3 Sebelah timur toko
buku Togamas
� warna bangunan
kontras
� gaya bangunan
modern
4 Lebar jalan kurang
lebih 10 meter
Jalur dilalui oleh angkot
MM, JDM
U
Gambar : lokasi site dari
Satelit
Gambar : lokasi site dari Peta
Studio Perancangan Arsitektur V
5 Seberang jalan
bangunan komersil
Adira
� Gaya bangunan
beragam
� beraneka panel
iklan merk
dagang yang di
pasang di bagian
depan Site
6 Tempat putar balik � Disekitar site dan di
Depan jalan, masih
Banyak Penghijauan
Lahan
 ANALISA ASPEK LINGKUNGAN
 Potensi Sekitar Tapak
 Kampus Universitas Merdeka Malang, adalah Tempat Pendidikan yang merupakan
suatu tempat dimana banyak terdapat orang-orang yang memiliki kepentingan
dengan tempat ini dan letak tempat tinggalnya jauh dari tempat ini.seperti mahasiswa
yang merantau dari luar kota. Sehingga keberadaan fungsi apartemen pada bangunan
mixed use ini dapat menjadi wadah bagi mereka.
 Lokasi tapak yang berada di kawasan elite bisnis diMalang, dimana banyak terdapat
perkantoran,mendukung fungsi bangunan mal dan apartemen, bangunan ini dapat
menjadi wadah bagi mereka(kalangan pebisnis) untuk menghabiskan jam-jam
istirahat mereka, atau untuk melakukan meeting dengan klien-kliennya
 Keberadaan yang strategis dan terletak di Perempatan, dapat menjadi daya Tarik
Sendiri bagi mereka yang melihat dari Perempatan.
 Keberadaan jalur Angkot dan Taksi yang memberikan kemudahan untuk pencapaian
ke lokasi tapak.
 Analisa Pencapaian dan Sirkulasi Dalam Tapak
Pencapaian dan sirkulasi dalam tapak menurut pelaku dan kegiatannya dapat di
kelompokan menjadi:
 Pencapaian pengelola dan service ,yang mempunyai persyaratan antara lain:
o Tidak menggangu sirkulasi pengunjung dan penghuni
o Mempunyai jalur khusus
o Tersembunyi
 Pencapaian pengunjung mal ,yang mempunyai persyaratan antara lain:
o Komunikatif, mudah dipahami,mudah dilihat
o Terorientasi pada jalan utama
o Tidak menggangu arus lalu lintas sekitar
Menurut cara pencapaiannya dapat di golongkan menjadi pencapaian dan sirkulasi
kendaraan dan manusia Pertimbangan pencapaian dan sirkulasi dalam tapak yang baik
terdapat kemudahan, kejelasan dan keamanan bagi pejalan kaki dan kendaraan, sehingga
kedua sirkulasi itu tidak saling mengganggu, Terdapat dua alternatif pola sirkulasi dan
pencapaian dalam tapak yaitu:
Studio Perancangan Arsitektur V
Tabel Alternatif pola sirkulasi
Alternatif Ciri Kekurangan Kelebihan
Pola
sirkulasi
tunggal
Tidak terdapat
pembedaan Sirkulasi
pengunjung,pengelola
dan penghuni ,
Tidak terdapat
pembedaan sirkulasi
manusia dan
kendaraan.
Keamanan dan
kenyaman
sirkulasi
kurang di
perhitungkan,
 Efisiensi lahan,
 Lebih mudah dalam
Pembagian zoning
sirkulasi dalam
tapak
Pola
sirkulasi
ganda
Terdapat pembedaan
sirkulasi
pengelola,penghuni
dan pengunjung,
Terdapat pembedaan
sirkulasi manusia dan
kendaraan
 Efisiensi lahan
 Pembagian zoning
sirkulasi dalam
tapal mejadi
menyebar
Keamanan dan
kenyaman sirkulasi
dalam tapak
Pola sirkulsi ganda dirasa lebih tepat kerena untuk bangunan mixed use
pemisahan sirkulsi sangat penting agar terciptanya keamanan dan kenyamanan
pengguna bangunan, dengan pemisahan jalur sirkulasi dalam tapak kegiatan service tidak
akan mengganggu kegiatan utama, dan pejalan kaki sebisa munggkin tidak akan
mengganggu lintasan kendaraan dalam tapak.
Tabel Analisa Lingkungan Site
Gambar Keterangan
- Warna Biru merupakan area Pendidikan
yaitu Sekolah Dasar, Santa Maria, dan
Universitas Merdeka Malang.
- Warna Biru Muda adalah area bangunan
publik berupa karoke, tatto, Adira, dll.
- Warna Kuning merupakan area Rumah
makan atau restaurant.
- Warna hijau merupakan Area Bangunan
Publik, yang sifatnya ke arah pendidikan
“ Toko buku”.
- Ungu adalah warna dimana terpadat
berbagai aspek penunjang, ojek, angkot
dan Taksi.
Orentasi View lebih ke arah Jalan Besar,
karena pada sisi Barat terdapat bangunan
Tinggi yang dapat menutupi arah pandang
dari orentasi Apartement. Dan sudut
Pandang yang Baik adalah ketika di Pandang
site dari Perempatan.
Studio Perancangan Arsitektur V
Jalur arus kendaraan di perempatan dan
disekitar site, yang nantinya dapat
membantu untuk membuat jalur keluar
masuk lokasi Bangunan
Jalur exterance dan exit yang mengikuti arah
dari arus kendaraan di Jalan Besar. Dipintu
keluar terdapat putar balik yang mendukung
adanya akses pulang menjadi lebih cepat.
 Zoning Dalam Tampak
Penzoningan pada tapak di peroleh dari hasil pertimbangan analisa aspeklingkungan
yang telah di lakukan diatas, Penzoningan dalam tapak dilakukanuntuk menetukan peletakan
posisi kelompok ruangan-ruangan yang
memilikikarakteristik sama dalam sifat dan jenis
kegiatan yang ditampung sehinggakegiatan-kegiatan
yang ditampung oleh ruangan-ruangan tersebut
tidakterganggu oleh kegiatan lain yang berbeda jenis
dan kebutuhannya.
Setiap area memiliki kriteria-kriteria yaitu:
 Area public dengan kriteria: berada dibagian depan yang memiliki tingkat kebisingan
palingtinggi,memiliki aksesibilitas paling tinggi dengan kondisi lingkungan di luar tapak
 Area semi publik dangan kriteria : terdapat ruang-ruang dengan fungsi perdangangan
danhiburan dengan tingkat kebisingan lebih rendah diharapkan memiliki view yang
baik,merupakan zona yang terorientasi keluar
 Area private dengan kriteria : terlindung dari kebisingan memiliki akses khusus
 Area service diletakan di belakang agar tersembunyi dan tidak menggangu kegiatan
utama, jugadapat memiliki akses pencapaian khusus
Warna Merah adalah warna daerah PRIVATE seperti Kamar Tidur,.
warna kuning adalah warna daerah service, yaitu ruang pelayanan seperti ruang
utilitas, ruang karyawan,dll.
Warna biru adalah area Publik yang dapat di masuki oleh semua orang, seperti
mall.
Warna Hijau adalah warna semi publik yang biasanya berada di luar bangunan
sebagai tempat bersama yaitu musholla.
C. Data Kawasan Fisik
Dieng Plaza adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan
pendidikan Malang. Beberapa sekolah berada di dekat plaza ini misalnya Universitas
Merdeka, STIMI, SMUK Santa Maria,dan lain-lain.
Pada tahun 2009, mall yang dulunya bernama Dieng Plaza dengan konsep mall
perbelanjaan kini diubah menjadi pusat belanja peralatan IT yang bernama Dieng
Computer Square.
Walaupun konsepnya sebagai pusat perbelanjaan IT, di mall ini juga masih ada
beberapa tenant yang non IT. Berikut beberapa tenant yang berada di dalam Dieng
Computer Square :
Lantai 1 :
Spazio (komputer)
Beauty Coffee (Cafe)
Optik Melawai
Studio Perancangan Arsitektur V
Lantai 2 :
Sport Station (Toko olah raga)
Garuda (komputer)
Lantai 3 :
TheGuh Salon
21 Cineplex Dieng
Wendy's Dieng Plaza
Coffee Tofee
Wendy's
Tempat lain yang berdekat dengan Dieng Computer Square antara lain :
Smooth Cafe Pool Karaoke Tattoo (Seberang sebelah utara)
Warnet Raya Dieng Net (seberang sebelah timur)
Toko Buku Toga Mas (Seberang sebelah timur)
 Sistem pengelolaan Fasilitas Mall dan Apartement
Bangunan mixed use ini di perkirakan terdiri dari 20 lantai maka memerlukan
transportasi vertikal bantuan selain tangga untuk kenyamanan dan efisiensi waktu
pengguna bangunan, sirkulasi vertical utama pada bangunan ini menggunakan lift dan
tangga berjalan (eskalator )
1. Lift
Lift merupakan mesin transportasi vertical pada bangunan yangmemberikan
kemudahan dan kecepatan mobilisasi Pengguna bangunan,dewasa ini terdapat dua
jenis lift yang umum di gunakan yaitu lift dengandongkrak hidrolik (hydraulic lift), dan
lift dangan motor penggerak (tractionlift). Ruang luncur lift di tentukan dari
konfigurasi tata letak lift dengan jumlah maksimal empat buah dalam satu deret
2. Eskalator
Eskalator merupakan alat transportasi vertikal yang dapatmengangkut manusia
dalam jumblah banyak secara berkesinambungan darilantai dibawah ke lantai di
atasnya.Ekskalator hanya mempunyai dua jenisyaitu eskalator dengan jalur tunggal (
untuk satu orang berdiri, dengan lebar60 - 81 cm), dan eskalator dengan jalur ganda (
untuk dua orang berdiri padadalam stu anak tangga, dengan lebar 100- 120 cm),
dengan kemiringanmaksimal dekua jenis eskalator ini dalah 35°, dan ketinggian
maksimaladalah 20 meter.
3. Sirkulasi Darurat
Fungsi sistem keluar baik berupa tangga kebakaran maupun pintudarurat
dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni / penggunabangunan untuk
dapat mencapai tempat yang aman dengan selamat padasituasi darurat, pendekatan
tangga darurat pada dasarnya sama, yaitu memberikan kemudahan bagi penghuni /
pengguna bangunan untuk dapatselamat ke tempat yang aman. Persyaratan tangga
darurat khususnya yang terkait denga kemiringan tangga, jarak pintu dengan anak
tangga, tinggi pegangan tangga, dan lebar serta ketinggian anak tangga,
Studio Perancangan Arsitektur V
3. ANALISA
 PELAKU, JENIS DAN URUTAN KEGIATAN
Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan mixed used building ini secara garis besar
dibagi kedalam 5 macam yaitu :
- Pengunjung mall
- Pedagang (karyawan)
- Penghuni Apartemen
- Pengunjung Apartemen
- Pengelola Bangunan
Kegiatan utama yang dilakukan oleh pengunjung Mall adalah berbelanja, berekreasi,
kegiatan utama yang dilakukan oleh pedagang adalah berdagang, kegiatan utama yang
penghuni Apartemen adalah beristirahat, sedangkan kegiatan utama pengelola
bangunan adalah bekerja untuk mengelola pengoperasian bangunan mixed used ini.
a. Analisa Hubungan Kegiatan Bangunan Secara Makro
b. Analisa Hubungan Kegiatan Pengunjung Shopping Mall
c. Analisa Hubungan Kegiatan Pedagang / Karyawan Shopping Mall
Penghuni /
Pengunjung
Pengelola
Pengunjung /
Pedagang
Datang dan
Pulang
Pelaku Mekanik
Aktivitas
Pengelola
Aktivitas
Apartemen
Aktivitas
Mall
Aktivitas
ME
Hubungan Khusus
Hubungan Umum
Berjalan
Menuju Mall Parkir
Berkendaraan
Aktivitas Utama
Pengunjung Mall
Kegiatan
Sanitasi
Pulang
Menuju Mall
Pulang
Parkir
Berjalan
Aktivitas
Pedagang
(Karyawan) Mall
Kegiatan
Sanitasi
Istirahat
Loading /
Unloading
Barang
Berkendaraan
Ibadah
Studio Perancangan Arsitektur V
d. Analisa Kegiatan Penghuni Apartemen
e. Analisa Kegiatan Pengunjung Apartemen
f. Analisa Kegiatan Pengelola Bangunan
Berjalan
Aktivitas
Lobby
Parkir
Berkendaraan
Aktivitas
Koridor
Aktivitas
Hunian
Aktivitas di
Luar Unit
Hunian.
Olahraga, dll
Menggunakan
Lift
Berjalan Berkendaraan
Menuju
Apartemen
Parkir
Kegiatan
Sanitasi
Kegiatan di
Apartemen
Pulang
Berjalan Berkendaraan
Parkir
Menuju
Tempat Kerja
Ibadah
Bekerja
Pulang
Kegiatan
Sanitasi
Istirahat
Studio Perancangan Arsitektur V
 KEGIATAN, PENGGUNA, SIFAT DAN KEBUTUHAN RUANG
a. Analisa Sasaran Penghuni Apartemen
Seperti kita ketahui bahwa bangunan yang dirancang ini berlokasi di daerah Dieng,
yang merupakan kawasan pendidikan. Semakin padatnya pendatang di Malang yang
menetap maupun tidak, mengakibatkan semakin sempitnya lahan kosong yang banyak
dibangun menjadi kos / rumah sewa yang di bangun. Untuk mengurangi hal tersebut,
maka kami merancang bangunan secara vertikal yaitu apartamen.
Dengan target pasar fungsi huniannya mencakup orang-orang pekerja dan
mahasiswa dengan aktifitas yang padat, sehingga karakter gaya hidup yang menonjol
adalah efisiensi fungsi Shopping Mall disini sebenarnya merupakan fungsi pendukung
yang memberikan efisiensi bagi penghuni apartemen, namun keberadaan Shopping Mall
ini juga diharapkan dapat menjadi sarana penunjang bagi kebutuhan lingkungan
sekitarnya dengan fungsi yang lebih spesifik terhadap kebutuhan dominan yang ada
pada lingkungan .sekitarnya
b. Analisa Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan dalam bangunan Apartemen dan Shopping Mall ini terbagi menjadi
beberapa kelompok :
Tabel Pelaku Kegiatan di Shopping Mall dan Apartemen
No. Pelaku Keterangan
1. Pengelola Apartemen dan
Shopping Mall Sekelompok orang yang mengatur jalannya
kegiatan di dalam Shopping Mall dan
pemeliharaan fasilitas di Apartemen.
2. Penghuni / Pemilik Apartemen
Orang-orang yang tinggal di unit-unit
apartemen dan menggunakan fasilitas yang
tersedia di Apartemen.
3. Pengunjung Shopping Mall
Orang yang datang ke mall untuk
berbelanja, berekreasi dan memanfaatkan
fasilitas yang ada di Shopping Mall.
c. Analisa Kebutuhan Ruang Shopping Mall
Ruang-ruang pada mal terdiri dari beberapa fungsi yang dapat di golongkan
menjadi beberapa kelompok yaitu:
- Mal (berupa koridor penghubung)
- Anchor (berupa plaza, hall, ruang terbuka, bisnis center)
- Retail tenant (berupa restaurant, cafe, toko-toko)
- Anchor tenant (berupa departement store, supermarket, bioskop)
- Fasilitas umum dan pelayanan (berupa toilet, ruang informasi, smooking
area, musholla)
Tabel Kebutuhan Ruang Shopping Mall
Aktivitas Pengguna
Fasilitas
Kegiatan
Sifat
Kebutuhan
Ruang
Jalan-jalan,
Melihat pameran,
Menelepon,
Sanitasi,
Minta Informasi,
Berkumpul dan
Beristirahat
Pengunjung Mall, Plaza
(Fasilitas Umum)
Publik, berisik,
ramai, terbuka
R. Informasi,
R. Pamer,
Telepon Umum,
Toilet,
Koridor,
Tempat Istirahat
Transaksi jual beli,
Melayani pembeli,
Menyimpan barang,
Menata barang
Pedagang,
Pengunjung
Unit-unit Toko,
indoor/outdoor
(retail tenant)
Semi publik,
Ramai,
berisik,
Mudah di akses,
Nyaman
Ruang display,
Kasir,
Gudang,
Fitting room
Studio Perancangan Arsitektur V
Menggunakan jasa,
Menawarkan jasa
Pengunjung,
Pedagang
Unit-unit
Pedagang,
jasa
(retail tenant)
Semi public,
Tenang,
mudah di akses
Tailor,
Bank,
Travel biro,
Salon,
Laundry,
Fitness center,
ATM arcade
Ibadah,
Merokok
Pengunjung,
Pedangang
Mushola
(fasilitas
umum)
Publik,
tenang,
mudah diakses
Mushola,
Smokoing area
Berbisnis,
meeting,
rapat,
Pengunjung Bisnis center
(anchor)
private,
tenang,
tertutup
Ruang meeting,
lobby
Menunggu,
Melihat-lihat,
Membeli tiket,
Menonton,
Sanitasi,
Menjual makanan,
Mengelola
administrasi
Pengunjung Food court
(anchor
tenant),
Cafe dan
Restaurant
(retail
tenant)
Semi publik,
Nyaman,
Agak tenang
Lobby
Loket
Auditorium
Tiket
Loket
Rung proyektor
Cafetaria
Ruang
Memesan makanan
dan minuman,
Makan dan minum,
Membayar
pesanan,
Melayani
pengunjung,
Menyiapkan
pesanan
Pengunjung Food court
(anchor
tenant),
Cafe dan
Restaurant
(retail
tenant),
Semi public,
ramai,
agak tenang,
nyaman
Counter
Pemesanan,
Ruang makan,
Kasir,
Koridor,
Ruang admin
d. Analisa Kebutuhan Ruang Apartemen
Kebutuhan ruang pada apartemen dapat digolongkan menjadi:
- Fasilitas umum apartemen (berupa lobby, hall, toilet)
- Fasilitas pendukung (berupa kolam renang , kafetaria, minimarket)
- Unit hunian (berupa R. Makan, R. Tidur, R. Duduk):
Kegiatan penghuni apartemen adalah berhubungan dengan kegiatan sehari-hari
yaitu :
Tabel Kebutuhan Ruang Penghuni Apartemen
Aktivitas Pengguna
Fasilitas
Kegiatan
Sifat
Kebutuhan
Ruang
Makan dan Minum,
Tidur,
Sanitasi,
Berkumpul/santai
Memasak,
Bekerja,
Interaksi sosial
Penghuni,
Pengunjung
apartemen,
Unit
Apartemen
Private,
nyaman,
Tenang,
Mudah di
akses,
Aman
R.makan,
Dapur
R. tidur,
R. keluarga,
R. kerja,
Kamar mandi/wc,
R. Tamu
Makan dan
minum,
Berolah raga,
Berekreasi,
Penghuni,
Pengunjung
apartemen,
Pengelola
Fasilitas
pendukung
Semi public
Nyaman,
aman,
Mudah di akses
Kafetaria,
Minimarket,
Kolam renang,
Taman
Meminta
informasi,
Mengawasi
keamanan,
Menunggu lift,
Sanitasi
Penghuni,
Pengunjung
apartemen,
Pengelola
Fasilitas umum Semi public,
Agak ramai,
Nyaman,
Mudah di akses
R. receptionis
R. Keamanan,
Hall,
R. Tunggu,
Toilet
Studio Perancangan Arsitektur V
e. Analisa Kebutuhan Ruang Pengelola Bangunan
Tabel Kebutuhan Ruang Pengelola Bangunan
Aktivitas Pengguna
Fasilitas
Kegiatan
Sifat
Kebutuhan
Ruang
Mengelola
administrasi,
Mengawasi
kegiatan dalam
Bangunan,
Melakukan
negosiasi
Tamu,
pengelola,
Pengelola
bangunan
Kantor Pengelola Pritave,
Tersembunyi,
Tenang ,
Nyaman,
R. Tamu
R. Kantor
Parkir
kendaraan,
Sanitasi,
Loading-unloading,
Mengawasi
keamanan,
Beribadah,
Menyimpan
barang,
Mengawasi ME
Pengelola,
Tamu Pengelola
Service Service,
Tersembunyi,
Mudah diakses
R.parkir,
Toilet,
R.loading dock,
R. ME,
R.Security,
Gudang,
Mushola,
R.kebersihan
 Analisa Kebutuhan dan Dimensi Ruang
Luasan dari masing-masing fungsi bangunan pada mixed use building ini di peroleh
dari pengamatan dan analisa terhadap setiap fungsi pada bangunan ini. Pada bangunan
mixed use ini fungsi pelayanan utama dari bangunan lebih di titik beratkan kepada
fungsi hunian (Apartemen) sedangkan untuk fungsi komersial (Shopping Mall)
merupakan fungsi secondary atau fungsi pendukung dari fungsi utama untuk lebih
memberikan kemudahan bagi pelaku kegiatan dari fungsi utama bangunan ini.
a. Perhitungan Luasan Fungsi Bangunan Berdasarkan Data Tapak
1. Luas Tapak : ±5.040 m²
2. Koefisien Dasar Bangunan : 70 % x 5.040 = 3.528 m²
3. Ketinggian Bangunan Maksimal : 20 Lantai
4. Ketinggian Podium Maksimal : 5 lantai (termasuk gedung parkir 1lt)
b. Kebutuhan Ruang Shopping Mall
Luasan ruang di buat berdasarkan data literatur seperti buku time saver. Std,
Neufert Architecture Data, dan asumsi dangan dasar pengamatan data.
 Fasilitas Umum Shopping Mall
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fungsi Umum Shopping Mall
Fasilitas Ruang
Standar
(m2/orang)
Kapasitas
(Orang)
Jumlah Luas (m2)
Hall
Mal
Toilet Pria :
- Urinoir
-Wastafel
Tiolet Wanita :
-Wc
-Wastafel
sirkulasi
5
1.98
2,25
0,64
0.5
2,25
0.5
20%
70
250
3
4
3
4
5
-
1
3
3
4
4
4
4
-
350
1.485
27
10.24
6
36
10
384.848
Total 2.309.088
Studio Perancangan Arsitektur V
 Fasilitas Perbelanjaan dan Jasa
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Perbelanjaan dan Jasa
Fasilitas Ruang
Standar
(m2/orang)
Kapasitas
(Orang)
Jumlah Luas (m2)
Toko retail
Supermarket
Dept store
ATM
Laundry
Salon
Fitness center
Sirkulasi
5
7
7
2
2
2
2
20%
8
50
150
8
10
10
50
50
1
1
3
1
1
1
2.000
350
1.050
48
20
20
100
717.6
Total 4.305.6
 Fasilitas Hiburan dan Bisnis
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Hiburan
Fasilitas Ruang
Standar
(m2/orang)
Kapasitas
(Orang)
Jumlah Luas (m2)
Bioskop :
- Auditorium
- Lobby
- Loket
- R.karyawan
- R.admin
- R.proyektor
- Gudang
- Toilet
- Cafeteria
Sirkulasi
0,6-0,8
0,4-0,6
3,25-6,89
1,2-2
4,8-8
10-15
25-30
24
4-5
20%
150
300
4
15
4
1
2
2
4
4
1
1
1
1
4
1
2
1
480
180
27.44
30
32
60
60
96
20
197
Total 1.182
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Bisnis
Fasilitas Ruang
Standar
(m2/orang)
Kapasitas
(Orang)
Jumlah Luas (m2)
Ruang rapat
Lobby
Sirkulasi
1,5
0,6-0,8
20%
8
10
10
1
1
120
8
25,6
Total 155
 Fasilitas Makan dan Minum
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Makan dan Minum
Fasilitas Ruang
Standar
(m2/orang)
Kapasitas
(Orang)
Jumlah Luas (m2)
Restaurant :
- Ruang makan
- Dapur dan
gudang
- Counter
- R. Admin
- R.karyawan
Sirkulasi 20%
1,8-2,15
2
4,8-8
1,2-2
30
4
3
10
10
1
1
1
1
60
40
8
15
15
27.6
Total 1.656
Fasilitas Ruang
Standar
(m2/orang)
Kapasitas
(Orang)
Jumlah Luas (m2)
Coffe shop :
- Ruang makan
- Pantry
- counter
Sirkulasi 20%
1,8-2,15
2
2
15
5
4
5
1
1
1
30
10
8
9.6
Total 288
Studio Perancangan Arsitektur V
Fasilitas Ruang
Standar
(m2/orang)
Kapasitas
(Orang)
Jumlah Luas (m2)
Food courd
- Ruang makan
- Stand
Sirkulasi 20%
1,8-2,15 50 1
10
100
100
40
Total 240
 Fasilitas Pelayanan Shopping Mall
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Pelayanan Shopping Mall
Fasilitas Ruang Standar
(m2/orang)
Kapasitas
(Orang)
Jumlah Luas (m2)
Mushola
Loading dock
R.AHU
R.P3K
R.keamanan
Gudang
Sirkulasi 20%
1,5
1,5
6
3
2
10
3
3
5
1
1
5
1
1
15
10
90
9
10
10
28
Total 172
c. Kebutuhan Ruang Pengelola
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Pengelola
Fasilitas Kebutuhan Ruang
Kapasitas
(Orang)
Luas (m2)
Kantor Pengelola R.receptionis
R. tunggu
R. pimpinan
R.Wk. Pemimpin
R. Sekertaris
2 orang
4 orang
1 orang
1orang
1orang
4
10
10
10
9
R. Rapat
R. Pemasaran
R. Administrasi
R. Personalia
R. monitor
R. Security
Gudang
Pantry
8orang
5orang
8orang
4orang
4orang
3orang
-
2orang
20
15
30
20
20
8
8
6
Sirkulasi 20% 34
Total 204
d. Kebutuhan Ruang Apartemen
 Unit Hunian
Tipe unit hunian yang direncanakan adalah tipe dengan 1 kamar tidur dan tipe
dengan 2 kamar tidur, hal ini berdasarkan pertimbangan target pasar yang akan dicapai
adalah kalangan pekerja dan mahasiswa universitas terdekat. Standart luasan yang
dijadikan acuan berdasarkan data-data survey dan literatur adalah:
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Unit Hunian
Jenis Ruang
Standar Minimal
(m2/orang)
Sumber
Tipe Unit Hunian
1 RT 2 RT
Ruang tidur
utama
11,5 NAD 11,5 14
KM/WC 2,6 NAD 4,25 4,25
Ruang Tidur
Anak
11,5 NAD - 9
KM/WC 2,6 NAD - -
Ruang Duduk 9 NAD 9 9
Ruang Makan 7,2 NAD 7,2 8
Bar 5,2 NAD - -
Pantry 8 NAD 8 8
R. Kerja 12 NAD - -
Studio Perancangan Arsitektur V
R. Tidur Tamu 11,5 NAD - -
R. Tamu 9-20 NAD - -
Gudang 1,25-5 NAD - -
Luas 39,95 52,25
Sirkulasi 20% 7,99 10,45
Luas Total 47,94 62,7
Ket : NAD = Neufert Architecture Data
 Luasan Lantai Utama Apartemen
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Lantai Utama Apartemen
Fasilitas Kebutuhan
Ruang
Kapasitas (Orang) Luas (m2)
Lobby Lobby Hall
R.receptionis
R,Telepon
R.security
Sirkulasi 20%
20 orang
2 orang
2 box
2 orang
60
8
5
3
15.2
Total 91,2
 Analisa Tata Ruang Luar
Tata ruang Luar terbagi menjadi 2 jenis, yakni:
a. Tata Ruang Aktif
yaitu ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur kegiatan manusia di dalamnya,
dalam perancangannya dapat digunakan untuk jalur pedestrian untuk sirkulasi
manusia, fasilitas penunjang seperti kolam renang, olahraga dan jalur akses sirkulasi
kendaraan bermotor.
b. Tata Ruang Luar Pasif,
yaitu ruang luar terbuka yang tidak mengandung kegiatan manusia, dalam
perancangannya dapat digunakan untuk area hijau, tempat penyerapan air hujan,
penyaring kebisingan kendaraan dengan vegetasi, ruang penerima, dll.
Studio Perancangan Arsitektur V
 Analisa Kapasitas Pemakai Bangunan
a. Analisa Pemakai Apartemen
1. Hunian Type 36 : 5 lantai (lt 9 s/d lt 13)
Sirkulasi 20 % : 20 % x 3.528 = 705,6 m²
Total luas hunian per lantai : 2.822,4 m²
Jumlah hunian per lantai : 78 hunian
Total Hunian type 36 : 78 x 5 = 390 hunian
2. Hunian Type 45 : 4 lantai (lt 14 s/d lt 17) ²
Sirkulasi 20 % : 20 % x 3.528 = 705,6 m²
Total luas hunian per lantai : 2.822,4 m²
Jumlah hunian per lantai : 62 hunian
Total Hunian type 36 : 62 x 4 = 248 hunian
3. Hunian Type 70 : 3 lantai (lt18 s/d lt 20)
Sirkulasi 20 % : 20 % x 3.528 = 705,6 m²
Total luas hunian per lantai : 2.822,4 m²
Jumlah hunian per lantai : 40 hunian
Total Hunian type 36 : 40 x 3 = 120 hunian
Total Jumlah Hunian Keseluruhan : 758 hunian
b. Analisa Luas Shopping Mall
Luas Mall 3 Lantai : 3.528 x 3 = 10.584 m²
c. Analisa Daya Tampung Parkir
Luas Mall 3 Lantai : 3.528 x 3 = 10.584 m²
Ratio Parkir mobil untuk Mall : 1 : 200
Parkir Mobil di Mall : 53 mobil
Parkir apartemen : 758 hunian apartemen = 758 Parkir Mobil
Total kebutuhan parkir : 758 + 53 = 811 parkir mobil
Kesimpulan : Dengan kebutuhan parkir yang melebihi luasan tapak 5.040 m²,
sehingga akan dirancang lantai basement untuk menampung kendaraan
pengunjung maupun penghuni

More Related Content

Recently uploaded

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
ianchin0007
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
dwiwahyuningsih74
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
Hasbullah66
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
AchmadArifudin3
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 

Recently uploaded (20)

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 

Featured

Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
Expeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Pixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Applitools
 

Featured (20)

Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 

Mixed_Use_building_apartemen_dan_mall_do.docx

  • 1. Studio Perancangan Arsitektur V 1. DATA LITERATUR A. APARTEMEN  Pengertian Apartemen  Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. (Sumber : Wikipedia).  Apartemen adalah bangunan yang memuat beberapa grup hunian yang berupa rumah flat atau rumah petak bertingkat. (Sumber : Endy Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Hal 86).  Sebuah unit tempat tinggal yang terdiri dari kamar Tidur, kamar mandi, ruang tamu, dapur, ruang santai yang berada pada satu lantai bangunan vertikal yangterbagi dalam beberapa unit tempat tinggal. (Sumber : Joseph De Chiara & John Hancock Callender, Time Server Standart Mc Grow Hill, 1968, For Building Type NY).  Fungsi Apartemen Merespon terhadap tingginya harga tanah dan Mengatasi masalah jarak hunian dan bangunan komersil seperti tempat kerja, shoping center, dan lain-Lain.  Tujuan Apartemen Diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di perkotaan.  Karakteristik Apartemen Berikut adalah ciri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa sumber sebagai kesimpulan : a. Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk vertikal. b. Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian. c. Fleksible dalam mencapai pemanfaat ruang secara maksimal. d. Efisien, efektif dan ekonomis. e. Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan. f. Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan apartemen. g. Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi hoizontal berupa koridor. h. Keamaan, ketenangan dan privasi lebih terjamin. i. Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada. j. Biasanya terletak di lokasi yang strategis (dekat dengan pusat bisnis, perdagangan, pendidikan, perbelanjaan, dll.) k. Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Gambar : The Green Pramuka Apartment Gambar : Apartemen Surabaya Gambar : Apartemen Jakarta
  • 2. Studio Perancangan Arsitektur V  Klasifikasi Apartemen 1..1 Klasifikasi Apartemen Menurut Kepemilikannya Kepemilikan apartemen dapat bersifat menetap maupun sementara. Secara umum, berdasarkan kepimilikannya apartemen dibedakan menjadi : 1. Apartemen Sewa Apartemen yang disewakan. Pengelola bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan dan servis. 2. Apartemen Beli Apartemen yang disewakan kepada masyarakat dengan harga tertentu. Apartemen seperti ini dapat dimiliki masyarakat secara menetap, kepemilikannya dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Apartemen Milik Perseorangan (Condominium) Apartemen ini biasanya apartemen yang mewah. Apartemen yang dapat dimiliki menjadi milik perseorangan. b. Apartemen Milik Bersama (Cooperatif) Apartemen ini biasanya dimiliki oleh semua penghuni yang ada di dalam apartemen tersebut. 1..2 Klasifikasi Apartemen Menurut Daerahnya Apartemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. City Apartemen Apartement yang berlokasi di daerah perkotaan. b. Airport Apartemen Apartemen yang terletak di daerah Bandar udara. c. Sub Urban Apartemen Apartemen yang berlokasi di daerah Sub Urban. d. Semi Residential Apartemen Apartemen yang berlokasi di daerah pegunungan, pantai, tepi danau dan sebagainya. Inipun terdiri dari beberapa variasi misalnya: Beach Apartemen, Mountain Apartemen. 1..3 Klasifikasi Apartemen Menurut jumlah kamarnya a. Type efisien Memiliki ukuran 18m²-45m² dengan sebuah ruang besar yang merupakan kombinasi dari aktifitas sehari-hari di tempat tinggal, ruang makan, ruang tidur, hal ini dapat ditempuh dengan penyediaan sebuah sofa bed, entry foyer sebagai dinning area, ruang ganti baju. Selain itu ada ruang kecil untuk dapur, dengan fasilitas minim, dan kamar mandi. b. Type satu ruang tidur Memiliki 36m²-45m² dengan ruangan-ruangan sebagai berikut:  ruang tidur  living room dan dining room  dapur  kamar mandi  teras outdoor Gambar : Denah Type Efisien Gambar : Denah Type Satu Ruang Tidur
  • 3. Studio Perancangan Arsitektur V c. Type dua ruang tidur Memiliki ukuran 45m²-90m², dengan kapasitas 3-45 orang. Memiliki ruangan-ruangan sebagai berikut:  dua ruang tidur  living room  Dining room  Full kitchen  kamar mandi (dengan half bath terdiri dari water closet dan wastafel)  teras outdoor d. Type tiga ruang tidur Memiliki 54m²-108m², dengan kapasitas 4-5 orang. Memiliki ruangan-ruangan sebagai berikut:  living room  Dining room  Tiga ruang tidur  Full kitchen  1 s/d 2 buah kamar mandi (apartemen mewah mempunyai 2 kamar mandi)  teras outdoor e. Type empat ruang tidur Memiliki 100m²-135m², dengan kapasitas 5-8 orang. Memiliki ruangan-ruangan sebagai berikut:  living room  Dining room  Empat ruang tidur  Dua kamar mandi  Dua teras outdoor  Gudang besar Gambar : Denah Type Empat Ruang Tidur Gambar : Denah Type Dua Ruang Tidur Gambar : Denah Type Tiga Ruang Tidur
  • 4. Studio Perancangan Arsitektur V 1..4 Klasifikasi Apartemen Menurut Jumlah Lantai a. Apartemen Simplex Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari satu lantai. b. Apartemen Duplex Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari dua lantai. c. Apartemen Triplex Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari tiga lantai.  Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Apartemen 1..1 Kesesuaian Bangunan Dengan Tuntutan Penggunanya 1. Berdasarkan jenjang fungsinya dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Fungsi Utama Fungsi utama apa adalah pemukiman yang memiliki jenis aktifitas antara lain :  Tidur  Makan  Menerima tamu  Interaksi sosial  Melakukan hobi  Kerja b. Fungsi Pendukung Fungsi yang menampung penghuni apartemen sendiri dan tidak ditutup kemungkinan ditujukan untuk masyarakat umum. Beberapa fungsi pendukung diantaranya:  Layanan olahraga : fitnes center, kolam renang, dll  Layanan kesehatan : poliklinik, apotek  Layanan komersial : minimarket, restauran, salon, dll  Layanan anak : tempat penitipan anak, area bermain, dll. c. Fungsi Pelengkap Fungsi yang mendukung fungsi utama dan pendukung. Fungsi pelengkap lebih menonjol kepengelolaan, yang terdapat berbagai aktifitas, seperti :  Administrasi  Pemasaran  Pemeliharaan kebersihan dan bangunan  Pengamanan 2. Berdasarkan privatisasinya, ruang-ruang dalam apartemen digolongkan sebagai berikut : a. Ruang Privat Misalnya, ruang-ruang hunian. b. Ruang Semi Publik Misalnya, area administratif pengelola. c. Ruang Publik Ruang-ruang pendukung, yaitu : minimarket, fitnes center, restauran, dll. Dan dapat mendukung promosi apartemen bagi pembeli/penyewa.
  • 5. Studio Perancangan Arsitektur V  Struktur Bangunan Apartemen Beberapa sistem struktur yang sering digunakan pada pembangunan apartemen : 1. Sistem struktur flat-plate cast in place reinforcate concrete Dengan peletakan kolom secara acak, menggunakan plat-plat beton fabrikasi dengan ukuran plat bervariasi dan ukuran kolom menyesuaikan dimensi plat. Biasanya jarak kolom yang digunakan 4m- 6m. 2. Sistem steel frame structure Lebih kuat dan lebih mudah dalam pemasangan dibandingkan beton, dengan pola grid teratur, jarak kolom biasanya 5m-8m dan memiliki wind bracing sebagai elemen struktur pada bangunan 10-12 lantai.  Penataan Bangunan 1. Center Corridor Plan Koridor yang diapit 2 hunian pada kedua sisinya. 2. Open Corridor Plan Satu koridor untuk melayani satu deret unit hunain. 3. Tower Plan Terdiri dari 1 core pusat dengan hunian yang mengelilinginya. 4. Cros Plan Memiliki 4 sayap utama yang merupakan cabang dari 1 core. Gambar : Center Corridor Plan Gambar : Open Corridor Plan Gambar : Tower Plan Gambar : Cros Plan Gambar : struktur flat-plate cast in place reinforcate concrete Gambar : struktur steel frame structure
  • 6. Studio Perancangan Arsitektur V  Studi Literatur Yang Berkaitan Dengan Apartemen  Basket Apartemen di Paris Arsitek : OFIS architec Lokasi : Kota Paris, Francis Team Desain : Rok Oman, Spela Videcnik, Robert Janez, Janez Martincic, Andrej Gregoric, Janja del Linz, Louis Geiswiller, Hyunggyu Kim, Chaewan Shin, Jaehyun Kim, Erin Durno, Javier Carrera, Giuliana Fimmano, Jolien Maes, Lin Wei. Tahun pengerjaan : 2012 Luas Site : 1981 m2 Klien : Regie Immobiliere de la Ville de Paris  Kondisi Kawasan Lokasi Proyek ini terletak di sebuah lokasi yang panjang dan sangat sempit, di tepi Parc La Vilette di distrik 19 Paris. Dirancang dalam suatu lingkup perkotaan oleh arsitek Reichen & Robert. Lokasi apartemen berada di timur laut jalur trem dan berbatasan langsung dengan garasi trem di sebelah barat daya, di atas yang merupakan lapangan sepak bola.  Kondisi Lokasi Bangunan ini memiliki lebar 11m, serta panjang 100m ke utara dan juga 100 m ke selatan, karena fasad bangunan yang menghadap ke barap dan timur, maka di perlukan pengolahan fasad yang saling berhadapan (ke selatan dan ke utara). Bangunan yang memanjang ke utara-selatan di hubungkan dengan sebuah jembatan, yang di himpit oleh dua buah taman. Bangunan ini terdiri dari 11 lantai, lantai dasar sebagai ruang teknis, lantai dua sebagai ruang bersama, dan delapan lantai di atasnya sebagai apartemen mahasiswa  Desain Konsep Bangunan hemat energi untuk mengakomodasi keinginan dari upaya berkelanjutan pembangunan Paris. Tujuannya adalah bahwa perumahan masa depan akan mengkonsumsi 50KW-hm ² atau kurang. Sumber : Basket Apartments in Paris _ OFIS architects _ ArchDaily.htm Gambar : Baske Apartemen di Paris
  • 7. Studio Perancangan Arsitektur V  Contoh Yang Berkaitan Dengan Apartemen Nama Apartemen Apartemen Square Garden Apartemen Mediterania Garden 1 Centro City Residence Lokasi Jl. Boulevard Selatan, Perumahan Taman Pulo Indah, Penggilingan, Cakung - Jakarta Timur Jl. Tanjung Duren, Jakarta Barat Jl. Macan, Grogol, Jakarta Barat Luas Lahan 1 ha 2,9 ha 1,1 ha Jumlah Tower 1 4 3 Jumlah Lantai 7 32 12 Jumlah Unit 132 2.696 1.100 Tipe Unit 29,40, 60 21, 30, 35, 39 24, 32 Target Pasar Keluarga kecil golongan menengah, golongan menengah ke bawah. Mahasiswa dan Eksekutif muda Mahasiswa dan Eksekutif muda Fasilitas - Kolam renang, - Laundry, - Salon, - Mini market, - Cafe - Kolam renang, - Refleksi, - Salon, - Hero, - Cafe, - ATM, - Bak pasir - Lap. Tennis - Kolam renang, - Taman bermain anak, - Club house, - Pusat kebugaran, - Salon, - Shopping arcade, - Mini market, - Cafe, - Basket - Gymnasium - Pre school - ATM, - Laundry, - Barbeque area, - Retail - Food court B. SHOPPING MALL  Pengertian Shopping Mall  Mall merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan sistem dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki. (Sumber : Endy Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial).  Mall merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen- elemen magnet, magnet sekunder, pedestrian penghubung, dan pertamanan. Mall mempunyai kecenderungan berkonfigurasi secara horizontal. (Sumber : Rubenstein, 1987).  Shopping Mall sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada lokasi yang direncanakan, dkembangkan, dimulai, dan diatur menjadi sebuah unit operasi, berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini juga menyediakan parkir yang dibuat berhubungan dengan tipe dan ukuran total toko-toko. (Sumber : Urban Land Institue, 1977). Gambar : FX Mall Gambar : Mall Medan
  • 8. Studio Perancangan Arsitektur V  Sejarah dan Teori Shopping Mall Menurut Rubenstein (1978), mall merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen-elemen anchor (magnet), secondary anchor (magnet sekunder), street mall dan landscaping (pertamanan). Unsur-unsur yange menunjang keberhasilan suatu mall adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Mall Menurut Maihland (1987), terdapat 3 bentuk umum mall. a. Open Mall Adalah mall tanpa lingkup. b. Enclosed Mall Adalah mall dengan lingkup. c. Intregated Mall Adalah penggabungan mall terbuka dan tertutup. 2. Pola Mall Pada dasarnya mall berprinsip linear. Tatanan mall yang bnayak dijumpai adalah mall berkoridor tunggal dengan lebar 8-16 m. 3. Dimensi Mall Berdasarkan penelitian di Amerika panjang minimal mall adalah 180 m dan panjang maksimalnya 240 m. Yang perlu diperhatikan adalah mall jangan terlalu anjang karena akan melelahkan pengunjung. 4. Penataan Letak Retail di Sepanjang Mall Dengan penataan sirkulasi mall yang hanya memiliki satu koridor diharapkan semua retail dapat dilewati pengunjung sehingga semua retail memiliki nilai komersial yang sama. 5. Pencahayaan Untuk menunjang konsep mall yang menerus, bagian atap mall biasanya diselesaikan dengan skylight. 6. Elemen-Elemen Arsitektural Pada Mall Bangku, area bermain, kios, kotak telepon, penunjuk arah.  Sarana Penunjang 1. Area duduk merupakan sarana penting yang dibutuhkan penunjang ShopingMmall karena area duduk dapat menjadi area komunikasi dan interaksi social. 2. Area bermain pada mal dapat berfungsi ganda yaitu sebagai tempat bermain anak-anak ketika orang tuanya berbelanja serta sebagai feature pada mal dengan mengambil bentuk-bentuk yang menarik. 3. Kios-kios pada jalur mal berfungsi sebagai penarik pengunjung dan memberi variasi pada suasana mal. Selain itu, kios-kios tersebut mewadahi pedagang kaki lima untuk barang-barang tertentu yang tidak menimbulkan sampah.  Prinsip Perancangan Shoping Mall 1. Design Control Zone Control zone adalah bentuk zona yang terkontrol dari ruang internal, yakni ruang-ruang sewa dalam arti zona tersebut dapat diperhatikan dan membawa dampak positif timbal balik dengan ruang-ruang sewa disekitarnya. Control zone bertujuan untuk mencapai kontinuitas arus pengunjung melalui efek pingpong sehingga semua ruang bernilai strategis sama, tidak terdapat daerah mati, sehingga efektivitas komersial dapat tercapai. 2. Tenant Mix Tenant mix adalah strategi pencampuran penyewa ruang (pedagang) dari berbagai jenis barang dagangan. Strategi ini sesuai dengan tuntutan kemudahan konsumen dalam bentuk one stop shoping yaitu kemudahan mendapatkan semua jenis kebutuhan dalam satu tempat / mal. 3. Design Criteria Pada penawaran ruang sewa shopping mall, perancangan dari masing- masing unit sewa telah ditentukan sebelumnya kepada tenant, menyangkut perwujudan fisik seperti ketentuan mengenai bahan, warna, desain interior dan lain-lain yang mengutamakan kasatuan bukan keberagaman.
  • 9. Studio Perancangan Arsitektur V  Contoh Yang Berkaitan Dengan Shopping Mall  Summer International Shopping Mall Arsitek : 10 DESAIN Lokasi Proyek : Zhuhai, Cina Nama Proyek : International Summer Ritel Dan Pusat Hiburan Klien : Summer Industrial Group Site Area : 170.000 m2 Site Area : 510.000 meter persegi Fungsi : Retail Complex, Kantor Perusahaan, 5-star Hotel, Convention, EXPO Designer : Gordon Affleck, Partner Desain Desain Tim : Jamie Webb, Bernice Kwok, Kevis Wong, Nick Chan, Jason Paskah, Christian Dierckxsens, Ewa Koter, Alicia Johannesen Pembangunan untuk Summer International Shopping Mall di Zhuhai, Cina telah dimulai. Dalam proyek ini, klien menantang desain untuk bergerak di luar model "kotak hitam" ritel, sehingga susunan beragam bentuk dan ruang dari desain akhir. Mall akan mencakup ruang ritel yang komersial, hotel dan perumahan, membawa akomodasi total 510.000 meter persegi.  Senayan City Senayan City atau disingkat dengan Senci adalah pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta yang upacara diresmikan hingga upacara pembukaan 'opening ceremony' sejak pada tanggal hari Jumat, 23 Juni 2006 denhan terbesar antara lain adalah Debenhams, Fitness First Plus, Best Denki, Zara, dan Senayan City XXI. Pembangunan Kawasan Terpadu Senayan City di atas lahan sekitar 5 hektar di area komersial Gelora Bung Karno, Senayan. Pusat perbelanjaan (Shopping Mall) dengan keragaman tenant Mix, yang merupakan satu bagian dari 4 (empat) unit bangun Senayan City dengan fasilitas lengkap, mewah dan nyaman serta interior termodern. Senayan City merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan terpadu dengan Gedung Perkantoran Multiguna (Multi Purpose Complex Office Building) dan Apartemen Mewah (Luxurious Apartement Tower) serta Boutique Hotel di kawasan monumental Senayan. “Pada tahap awal, pusat belanja memang lebih kami prioritaskan. Selanjutnya, pengerjaan pada 3 (tiga) tower yang diperuntukkan bagi gedung Perkantoran, Apartemen dan Hotel” tambah Harry Gunawan, Director Marketing Senayan City. Gambar : Summer International Shopping Mall Gambar : Senayan City
  • 10. Studio Perancangan Arsitektur V Gedung Perkantoran berlantai 21 yang berada di atas pusat perbelanjaan akan dilengkapi Business Club Eksklusif. Apartemen 25 lantai, memiliki 70 unit ruangan dengan ukuran masing-masing anatara 200 – 240 meter persegi per unitnya serta dilengkapi Penthouse seluas 450 meter persegi. “Hotel berlantai 17 yang memiliki 270 kamar dengan luas masing-masing 74 meter persegi tiap kamarnya. Dengan tagline “Your City Stars Here” , pusat perbelanjaan Senayan City yang membidik pasar kelas atas, dirancang dengan zoning yang jelas ditiap lantainya. Dengan luas 76.000 meter persegi yang terdiri dari 418 retail space, Gourmet supermarket, department store yang berada di empat lantai, pusat belanja Senayan Cuty didukung tiga basemen parkir dengan kapasitas sekitar 3.500 lot. C. URBAN DESIGN  Pengertian Urban Design  Urban Design (perancangan kota) merupakan kelanjutan dari urban planning (perencanaan kota) sebab bagaimanapun hasin perencanaan kota belum “selesai” atau belum dapat dilaksanakan tanpa ada rancang desain dari rencana yang telah disusun. (Sumber : Hamid Sirvani (1985), Urban Design Process).  Urban berasal dari kata urbs (kota), yang berarti berubungan dengan perkotaan. Sedangkan desain adalah kata Latin dari designare yang artinya menggambar. (Sumber : Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT. Delta Pemungkas, Jakarta 1997. Hal 89 & 309).  Perancangan kota (urban design) merupakan bagian dari perencanaan kota (urban planning) yang menangani aspek estetika dan yang menetapkan tatanan (order) dan bentuk (form) kota. (Sumber : Frederick Gutheim, 1986: 326). Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik beberapa “kata kunci” tentang perancangan kota, yaitu: 1. Pengaturan unsur fisik lingkungan kota. 2. Berkaitan dengan tanggapan inderawi, yaitu aspek estetika/keindahan, penampilan visual. 3. Merupakan bagian dari perencanaan kota.  Karakteristik Urban Design ARCHITECTURE PLANNING URBAN DESIGN PERANCANGAN KOTA Kedudukan Ilmu Perancangan Kota (Urban Design)
  • 11. Studio Perancangan Arsitektur V Pittas dan Ferebee (1982: 12-13) mendeskripsikan tentang karakteristik perancangan kota, yaitu: 1. Perancangan kota mempunyai dimensi publik (masyarakat luas); dan hal ini tidak tergantung pada tempat pelaksanaannya: di tanah milik umum ataupun di tanah milik pribadi. 2. Jangka waktu pelaksanaan hasil perancangan kota mempunyai jangka waktu yang lebih lama daripada hasil perancangan arsitektur atau arsitektur lansekap. 3. Perancangan kota lebih bersifat memungkinkan perubahan lingkungan buatan daripada melaksanakan perubahan tersebut. 4. Perancangan kota seringkali perlu dilakukan secara anonim, berbeda dengan perancangan arsitektur yang nama arsiteknya ditonjolkan. 5. Perancangan kota berorientasi ke proses nilai di samping juga berorientasi produk. 6. Perhatian perancangan kota lebih tertuju kepada komposisi bangunanbangunan dalam lingkungan visual publik serta hubungannya dengan ruang terbuka publik daripada ke bangunan tunggal. 7. Perancangan kota menyadari adanya klien yang pluralistis (berkaitan dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta), dan perancangan kota mengembangkan metode pembelajaran untuk tipe klien seperti itu. 8. Hasil perancangan kota bersifat lebih relativistis dibanding produk arsitektur, tapi lebih pasti dibanding hasil perencanaan kota. 9. Tidak seperti pendidikan Tidak seperti pendidikan perencanaan kota, perancangan kota menyadari batasbatas spasial maupun dimensional dalam melihat dunia (dengan pandangan keruangan tiga dimensi). 10. Tidak seperti pendidikan arsitektur, perancangan kota memberi nilai yang lebih pada program (proses) daripada terhadap artefak (produk berupa fisik). 11. Dalam sejarah, rancangan kota yang baik tidak selalu dihasilkan oleh perancang kota yang hebat. 12. Pendidikan perancangan kota menuntut pemberian materi tentang ilmu-ilmu sosial, hukum, ekonomi dan administrasi perusahaan.  Elemen Urban Design Shirvani (1985), mengklasifikasikan 8 elemen urban design sebagai berikut : 1. Tata Guna Lahan (Land Use) 2. Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing) 3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking) 4. Ruang Terbuka (Open Space) 5. Area Pedestrian (Pedestrian Area) 6. Perpapanan Nama 7. Pendukung Kegiatan (Activity Support) 8. Konservasi (Conservation)  Teori Urban Design Dalam proses urban design didasarkan pada teori-teori yang harus selalu diperhatikan yaitu: 1. Figure Ground Theory (solid-void plan) Tentang lahan terbangun (urban solid) dan lahan terbuka (urban void). Merupakan bentuk analisa hubungan antara massa bangunan dengan ruang terbuka. 2. Teori Keterkaitan (Linkage Theory) Linkage adalah semacam perekat kota yang sederhana, suatu bentuk upaya untuk mempersatukan seluruh tingkatan kegiatan yang menghasilkan bentuk fisik suatu kota. Teori ini terbagi menjadi 3 tipe linkage urban space yaitu: a. Compositional form Bentuk ini tercipta dari bangunan yang berdiri sendiri secara 2 dimensi. Dalam tipe ini hubungan ruang jelas walaupun tidak secara langsung. b. Mega form
  • 12. Studio Perancangan Arsitektur V Susunan-susunan yang dihubungkan ke sebuah kerangka berbentuk garis lurus dan hirarkis. c. Group form Bentuk ini berupa akumulasi tambahan struktur pada sepanjang ruang terbuka. Kota-kota tua dan bersejarah serta daerah pedesaan menerapkan pola ini. 3. Teori lokasi (Place Theory) Salah satu bentuk keberhasilan pembentuk place adalah seperti aturan yang dikemukakan Kevin Lynch untuk desain ruang kota: a. Legibillity(kejelasan) b. Identitas dan susunan c. Imageability Lynch (1987) menyatakan bahwa image kota dibentuk oleh 5 elemen pembentuk wajah kota, yaitu : 1. Paths (area pejalan kaki atau pedestrian way) 2. Edges (batas) 3. Districts (wilayah, kawasan) 4. Nodes (simpul) 5. Landmark (tetenger, tugu) Gambar : (Citra) Image kota Sumber : Lynch, 1987  Aspek Urban DesignMenurut Urban Design Compendium, ada beberapa aspek kunci dari urban design yang harus diperhatikan dalam sebuah perancangan, yaitu : 1. Place for People Sebuah tempat yang menarik, bervariasi dan mudah digunakan. 2. Enrich the Existing Pembangunan yang baru dan tanggap terhadap bangunan- bangunan di sekitarnya yang lebih dulu ada. Mencakup ke semua skala yaitu daerah, kota besar, kota kecil, lingkungan tinggal dan jalan. 3. Make Connection Sebuah tempat yang mudah dicapai dan terintegrasi terhadap lingkungan di sekitarnya. 4. Work with The Landscape Tempat yang terdapat keseimbangan antara ingkungan alami dengan buatan manusia dan menggunakan beberapa potensi asli, iklim, bentuk lahan, lansekap, dan ekologi untuk memaksimalkan energi konservasi dan kepadatan. 5. Mix Use and Forms Tempat yang menarik dan menyenangkan dengan pemenuhan kebutuhan yang bervariasi. 6. Manage the Investment Mudah dikembangkan, tidak menghabiskan biaya tinggi mudah diatur dan mudah perawatannya. 7. Design for Change Merancang untuk energi dan efesiensi SDA, menciptakan fleksibelitas dalam penggunaan material, ruang umum dan infrastruktur pendukung serta memperkenalkan pendekatan baru untuk transportasi, manajemen lalu lintas dan parkir.
  • 13. Studio Perancangan Arsitektur V  Contoh Penerapan Urban Design Dalam perencanaan kota ini, memiliki sirkulasi yang mudah dicapai dan secara fisik dan terintegrasi terhadap visual dan sekitarnya. Dengan penggabungan make connection dan work with lansekap untuk memaksimalkan energi konservasi dan kepadatan. Pembangunan yang fleksibel untuk merespon perubahan fungsi di masa depan.
  • 14. Studio Perancangan Arsitektur V 2. DATA A. Data Pengguna Pemakai Apartemen dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu: - Kelompok penghuni/penyewa apartemen - pengelola B. Data kawasan non fisik lokasi berada di ujung jalan Raya dieng, dan di pojok persimpangan jalan langsep. di kota Malang, Jawa Timur, Indonesia, Site memiliki luas ± 5040 M2 dengan panjang kebelakang ± 72 M2 dan lebar kesamping ± 70 M2. No Nama Foto Keterangan 1 Tampak site dari perempatan jalan raya dieng � Gaya bangunan modern � Bentuk Bangunan Menggunakan Permainan, agar dapat menarik perhatian 2 Sebelah barat bangunan komersil apartement � Gaya bangunan modern � Bangunan mengarah Vertical � Material dominan beton 3 Sebelah timur toko buku Togamas � warna bangunan kontras � gaya bangunan modern 4 Lebar jalan kurang lebih 10 meter Jalur dilalui oleh angkot MM, JDM U Gambar : lokasi site dari Satelit Gambar : lokasi site dari Peta
  • 15. Studio Perancangan Arsitektur V 5 Seberang jalan bangunan komersil Adira � Gaya bangunan beragam � beraneka panel iklan merk dagang yang di pasang di bagian depan Site 6 Tempat putar balik � Disekitar site dan di Depan jalan, masih Banyak Penghijauan Lahan  ANALISA ASPEK LINGKUNGAN  Potensi Sekitar Tapak  Kampus Universitas Merdeka Malang, adalah Tempat Pendidikan yang merupakan suatu tempat dimana banyak terdapat orang-orang yang memiliki kepentingan dengan tempat ini dan letak tempat tinggalnya jauh dari tempat ini.seperti mahasiswa yang merantau dari luar kota. Sehingga keberadaan fungsi apartemen pada bangunan mixed use ini dapat menjadi wadah bagi mereka.  Lokasi tapak yang berada di kawasan elite bisnis diMalang, dimana banyak terdapat perkantoran,mendukung fungsi bangunan mal dan apartemen, bangunan ini dapat menjadi wadah bagi mereka(kalangan pebisnis) untuk menghabiskan jam-jam istirahat mereka, atau untuk melakukan meeting dengan klien-kliennya  Keberadaan yang strategis dan terletak di Perempatan, dapat menjadi daya Tarik Sendiri bagi mereka yang melihat dari Perempatan.  Keberadaan jalur Angkot dan Taksi yang memberikan kemudahan untuk pencapaian ke lokasi tapak.  Analisa Pencapaian dan Sirkulasi Dalam Tapak Pencapaian dan sirkulasi dalam tapak menurut pelaku dan kegiatannya dapat di kelompokan menjadi:  Pencapaian pengelola dan service ,yang mempunyai persyaratan antara lain: o Tidak menggangu sirkulasi pengunjung dan penghuni o Mempunyai jalur khusus o Tersembunyi  Pencapaian pengunjung mal ,yang mempunyai persyaratan antara lain: o Komunikatif, mudah dipahami,mudah dilihat o Terorientasi pada jalan utama o Tidak menggangu arus lalu lintas sekitar Menurut cara pencapaiannya dapat di golongkan menjadi pencapaian dan sirkulasi kendaraan dan manusia Pertimbangan pencapaian dan sirkulasi dalam tapak yang baik terdapat kemudahan, kejelasan dan keamanan bagi pejalan kaki dan kendaraan, sehingga kedua sirkulasi itu tidak saling mengganggu, Terdapat dua alternatif pola sirkulasi dan pencapaian dalam tapak yaitu:
  • 16. Studio Perancangan Arsitektur V Tabel Alternatif pola sirkulasi Alternatif Ciri Kekurangan Kelebihan Pola sirkulasi tunggal Tidak terdapat pembedaan Sirkulasi pengunjung,pengelola dan penghuni , Tidak terdapat pembedaan sirkulasi manusia dan kendaraan. Keamanan dan kenyaman sirkulasi kurang di perhitungkan,  Efisiensi lahan,  Lebih mudah dalam Pembagian zoning sirkulasi dalam tapak Pola sirkulasi ganda Terdapat pembedaan sirkulasi pengelola,penghuni dan pengunjung, Terdapat pembedaan sirkulasi manusia dan kendaraan  Efisiensi lahan  Pembagian zoning sirkulasi dalam tapal mejadi menyebar Keamanan dan kenyaman sirkulasi dalam tapak Pola sirkulsi ganda dirasa lebih tepat kerena untuk bangunan mixed use pemisahan sirkulsi sangat penting agar terciptanya keamanan dan kenyamanan pengguna bangunan, dengan pemisahan jalur sirkulasi dalam tapak kegiatan service tidak akan mengganggu kegiatan utama, dan pejalan kaki sebisa munggkin tidak akan mengganggu lintasan kendaraan dalam tapak. Tabel Analisa Lingkungan Site Gambar Keterangan - Warna Biru merupakan area Pendidikan yaitu Sekolah Dasar, Santa Maria, dan Universitas Merdeka Malang. - Warna Biru Muda adalah area bangunan publik berupa karoke, tatto, Adira, dll. - Warna Kuning merupakan area Rumah makan atau restaurant. - Warna hijau merupakan Area Bangunan Publik, yang sifatnya ke arah pendidikan “ Toko buku”. - Ungu adalah warna dimana terpadat berbagai aspek penunjang, ojek, angkot dan Taksi. Orentasi View lebih ke arah Jalan Besar, karena pada sisi Barat terdapat bangunan Tinggi yang dapat menutupi arah pandang dari orentasi Apartement. Dan sudut Pandang yang Baik adalah ketika di Pandang site dari Perempatan.
  • 17. Studio Perancangan Arsitektur V Jalur arus kendaraan di perempatan dan disekitar site, yang nantinya dapat membantu untuk membuat jalur keluar masuk lokasi Bangunan Jalur exterance dan exit yang mengikuti arah dari arus kendaraan di Jalan Besar. Dipintu keluar terdapat putar balik yang mendukung adanya akses pulang menjadi lebih cepat.  Zoning Dalam Tampak Penzoningan pada tapak di peroleh dari hasil pertimbangan analisa aspeklingkungan yang telah di lakukan diatas, Penzoningan dalam tapak dilakukanuntuk menetukan peletakan posisi kelompok ruangan-ruangan yang memilikikarakteristik sama dalam sifat dan jenis kegiatan yang ditampung sehinggakegiatan-kegiatan yang ditampung oleh ruangan-ruangan tersebut tidakterganggu oleh kegiatan lain yang berbeda jenis dan kebutuhannya. Setiap area memiliki kriteria-kriteria yaitu:  Area public dengan kriteria: berada dibagian depan yang memiliki tingkat kebisingan palingtinggi,memiliki aksesibilitas paling tinggi dengan kondisi lingkungan di luar tapak  Area semi publik dangan kriteria : terdapat ruang-ruang dengan fungsi perdangangan danhiburan dengan tingkat kebisingan lebih rendah diharapkan memiliki view yang baik,merupakan zona yang terorientasi keluar  Area private dengan kriteria : terlindung dari kebisingan memiliki akses khusus  Area service diletakan di belakang agar tersembunyi dan tidak menggangu kegiatan utama, jugadapat memiliki akses pencapaian khusus Warna Merah adalah warna daerah PRIVATE seperti Kamar Tidur,. warna kuning adalah warna daerah service, yaitu ruang pelayanan seperti ruang utilitas, ruang karyawan,dll. Warna biru adalah area Publik yang dapat di masuki oleh semua orang, seperti mall. Warna Hijau adalah warna semi publik yang biasanya berada di luar bangunan sebagai tempat bersama yaitu musholla. C. Data Kawasan Fisik Dieng Plaza adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan pendidikan Malang. Beberapa sekolah berada di dekat plaza ini misalnya Universitas Merdeka, STIMI, SMUK Santa Maria,dan lain-lain. Pada tahun 2009, mall yang dulunya bernama Dieng Plaza dengan konsep mall perbelanjaan kini diubah menjadi pusat belanja peralatan IT yang bernama Dieng Computer Square. Walaupun konsepnya sebagai pusat perbelanjaan IT, di mall ini juga masih ada beberapa tenant yang non IT. Berikut beberapa tenant yang berada di dalam Dieng Computer Square : Lantai 1 : Spazio (komputer) Beauty Coffee (Cafe) Optik Melawai
  • 18. Studio Perancangan Arsitektur V Lantai 2 : Sport Station (Toko olah raga) Garuda (komputer) Lantai 3 : TheGuh Salon 21 Cineplex Dieng Wendy's Dieng Plaza Coffee Tofee Wendy's Tempat lain yang berdekat dengan Dieng Computer Square antara lain : Smooth Cafe Pool Karaoke Tattoo (Seberang sebelah utara) Warnet Raya Dieng Net (seberang sebelah timur) Toko Buku Toga Mas (Seberang sebelah timur)  Sistem pengelolaan Fasilitas Mall dan Apartement Bangunan mixed use ini di perkirakan terdiri dari 20 lantai maka memerlukan transportasi vertikal bantuan selain tangga untuk kenyamanan dan efisiensi waktu pengguna bangunan, sirkulasi vertical utama pada bangunan ini menggunakan lift dan tangga berjalan (eskalator ) 1. Lift Lift merupakan mesin transportasi vertical pada bangunan yangmemberikan kemudahan dan kecepatan mobilisasi Pengguna bangunan,dewasa ini terdapat dua jenis lift yang umum di gunakan yaitu lift dengandongkrak hidrolik (hydraulic lift), dan lift dangan motor penggerak (tractionlift). Ruang luncur lift di tentukan dari konfigurasi tata letak lift dengan jumlah maksimal empat buah dalam satu deret 2. Eskalator Eskalator merupakan alat transportasi vertikal yang dapatmengangkut manusia dalam jumblah banyak secara berkesinambungan darilantai dibawah ke lantai di atasnya.Ekskalator hanya mempunyai dua jenisyaitu eskalator dengan jalur tunggal ( untuk satu orang berdiri, dengan lebar60 - 81 cm), dan eskalator dengan jalur ganda ( untuk dua orang berdiri padadalam stu anak tangga, dengan lebar 100- 120 cm), dengan kemiringanmaksimal dekua jenis eskalator ini dalah 35°, dan ketinggian maksimaladalah 20 meter. 3. Sirkulasi Darurat Fungsi sistem keluar baik berupa tangga kebakaran maupun pintudarurat dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni / penggunabangunan untuk dapat mencapai tempat yang aman dengan selamat padasituasi darurat, pendekatan tangga darurat pada dasarnya sama, yaitu memberikan kemudahan bagi penghuni / pengguna bangunan untuk dapatselamat ke tempat yang aman. Persyaratan tangga darurat khususnya yang terkait denga kemiringan tangga, jarak pintu dengan anak tangga, tinggi pegangan tangga, dan lebar serta ketinggian anak tangga,
  • 19. Studio Perancangan Arsitektur V 3. ANALISA  PELAKU, JENIS DAN URUTAN KEGIATAN Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan mixed used building ini secara garis besar dibagi kedalam 5 macam yaitu : - Pengunjung mall - Pedagang (karyawan) - Penghuni Apartemen - Pengunjung Apartemen - Pengelola Bangunan Kegiatan utama yang dilakukan oleh pengunjung Mall adalah berbelanja, berekreasi, kegiatan utama yang dilakukan oleh pedagang adalah berdagang, kegiatan utama yang penghuni Apartemen adalah beristirahat, sedangkan kegiatan utama pengelola bangunan adalah bekerja untuk mengelola pengoperasian bangunan mixed used ini. a. Analisa Hubungan Kegiatan Bangunan Secara Makro b. Analisa Hubungan Kegiatan Pengunjung Shopping Mall c. Analisa Hubungan Kegiatan Pedagang / Karyawan Shopping Mall Penghuni / Pengunjung Pengelola Pengunjung / Pedagang Datang dan Pulang Pelaku Mekanik Aktivitas Pengelola Aktivitas Apartemen Aktivitas Mall Aktivitas ME Hubungan Khusus Hubungan Umum Berjalan Menuju Mall Parkir Berkendaraan Aktivitas Utama Pengunjung Mall Kegiatan Sanitasi Pulang Menuju Mall Pulang Parkir Berjalan Aktivitas Pedagang (Karyawan) Mall Kegiatan Sanitasi Istirahat Loading / Unloading Barang Berkendaraan Ibadah
  • 20. Studio Perancangan Arsitektur V d. Analisa Kegiatan Penghuni Apartemen e. Analisa Kegiatan Pengunjung Apartemen f. Analisa Kegiatan Pengelola Bangunan Berjalan Aktivitas Lobby Parkir Berkendaraan Aktivitas Koridor Aktivitas Hunian Aktivitas di Luar Unit Hunian. Olahraga, dll Menggunakan Lift Berjalan Berkendaraan Menuju Apartemen Parkir Kegiatan Sanitasi Kegiatan di Apartemen Pulang Berjalan Berkendaraan Parkir Menuju Tempat Kerja Ibadah Bekerja Pulang Kegiatan Sanitasi Istirahat
  • 21. Studio Perancangan Arsitektur V  KEGIATAN, PENGGUNA, SIFAT DAN KEBUTUHAN RUANG a. Analisa Sasaran Penghuni Apartemen Seperti kita ketahui bahwa bangunan yang dirancang ini berlokasi di daerah Dieng, yang merupakan kawasan pendidikan. Semakin padatnya pendatang di Malang yang menetap maupun tidak, mengakibatkan semakin sempitnya lahan kosong yang banyak dibangun menjadi kos / rumah sewa yang di bangun. Untuk mengurangi hal tersebut, maka kami merancang bangunan secara vertikal yaitu apartamen. Dengan target pasar fungsi huniannya mencakup orang-orang pekerja dan mahasiswa dengan aktifitas yang padat, sehingga karakter gaya hidup yang menonjol adalah efisiensi fungsi Shopping Mall disini sebenarnya merupakan fungsi pendukung yang memberikan efisiensi bagi penghuni apartemen, namun keberadaan Shopping Mall ini juga diharapkan dapat menjadi sarana penunjang bagi kebutuhan lingkungan sekitarnya dengan fungsi yang lebih spesifik terhadap kebutuhan dominan yang ada pada lingkungan .sekitarnya b. Analisa Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan dalam bangunan Apartemen dan Shopping Mall ini terbagi menjadi beberapa kelompok : Tabel Pelaku Kegiatan di Shopping Mall dan Apartemen No. Pelaku Keterangan 1. Pengelola Apartemen dan Shopping Mall Sekelompok orang yang mengatur jalannya kegiatan di dalam Shopping Mall dan pemeliharaan fasilitas di Apartemen. 2. Penghuni / Pemilik Apartemen Orang-orang yang tinggal di unit-unit apartemen dan menggunakan fasilitas yang tersedia di Apartemen. 3. Pengunjung Shopping Mall Orang yang datang ke mall untuk berbelanja, berekreasi dan memanfaatkan fasilitas yang ada di Shopping Mall. c. Analisa Kebutuhan Ruang Shopping Mall Ruang-ruang pada mal terdiri dari beberapa fungsi yang dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu: - Mal (berupa koridor penghubung) - Anchor (berupa plaza, hall, ruang terbuka, bisnis center) - Retail tenant (berupa restaurant, cafe, toko-toko) - Anchor tenant (berupa departement store, supermarket, bioskop) - Fasilitas umum dan pelayanan (berupa toilet, ruang informasi, smooking area, musholla) Tabel Kebutuhan Ruang Shopping Mall Aktivitas Pengguna Fasilitas Kegiatan Sifat Kebutuhan Ruang Jalan-jalan, Melihat pameran, Menelepon, Sanitasi, Minta Informasi, Berkumpul dan Beristirahat Pengunjung Mall, Plaza (Fasilitas Umum) Publik, berisik, ramai, terbuka R. Informasi, R. Pamer, Telepon Umum, Toilet, Koridor, Tempat Istirahat Transaksi jual beli, Melayani pembeli, Menyimpan barang, Menata barang Pedagang, Pengunjung Unit-unit Toko, indoor/outdoor (retail tenant) Semi publik, Ramai, berisik, Mudah di akses, Nyaman Ruang display, Kasir, Gudang, Fitting room
  • 22. Studio Perancangan Arsitektur V Menggunakan jasa, Menawarkan jasa Pengunjung, Pedagang Unit-unit Pedagang, jasa (retail tenant) Semi public, Tenang, mudah di akses Tailor, Bank, Travel biro, Salon, Laundry, Fitness center, ATM arcade Ibadah, Merokok Pengunjung, Pedangang Mushola (fasilitas umum) Publik, tenang, mudah diakses Mushola, Smokoing area Berbisnis, meeting, rapat, Pengunjung Bisnis center (anchor) private, tenang, tertutup Ruang meeting, lobby Menunggu, Melihat-lihat, Membeli tiket, Menonton, Sanitasi, Menjual makanan, Mengelola administrasi Pengunjung Food court (anchor tenant), Cafe dan Restaurant (retail tenant) Semi publik, Nyaman, Agak tenang Lobby Loket Auditorium Tiket Loket Rung proyektor Cafetaria Ruang Memesan makanan dan minuman, Makan dan minum, Membayar pesanan, Melayani pengunjung, Menyiapkan pesanan Pengunjung Food court (anchor tenant), Cafe dan Restaurant (retail tenant), Semi public, ramai, agak tenang, nyaman Counter Pemesanan, Ruang makan, Kasir, Koridor, Ruang admin d. Analisa Kebutuhan Ruang Apartemen Kebutuhan ruang pada apartemen dapat digolongkan menjadi: - Fasilitas umum apartemen (berupa lobby, hall, toilet) - Fasilitas pendukung (berupa kolam renang , kafetaria, minimarket) - Unit hunian (berupa R. Makan, R. Tidur, R. Duduk): Kegiatan penghuni apartemen adalah berhubungan dengan kegiatan sehari-hari yaitu : Tabel Kebutuhan Ruang Penghuni Apartemen Aktivitas Pengguna Fasilitas Kegiatan Sifat Kebutuhan Ruang Makan dan Minum, Tidur, Sanitasi, Berkumpul/santai Memasak, Bekerja, Interaksi sosial Penghuni, Pengunjung apartemen, Unit Apartemen Private, nyaman, Tenang, Mudah di akses, Aman R.makan, Dapur R. tidur, R. keluarga, R. kerja, Kamar mandi/wc, R. Tamu Makan dan minum, Berolah raga, Berekreasi, Penghuni, Pengunjung apartemen, Pengelola Fasilitas pendukung Semi public Nyaman, aman, Mudah di akses Kafetaria, Minimarket, Kolam renang, Taman Meminta informasi, Mengawasi keamanan, Menunggu lift, Sanitasi Penghuni, Pengunjung apartemen, Pengelola Fasilitas umum Semi public, Agak ramai, Nyaman, Mudah di akses R. receptionis R. Keamanan, Hall, R. Tunggu, Toilet
  • 23. Studio Perancangan Arsitektur V e. Analisa Kebutuhan Ruang Pengelola Bangunan Tabel Kebutuhan Ruang Pengelola Bangunan Aktivitas Pengguna Fasilitas Kegiatan Sifat Kebutuhan Ruang Mengelola administrasi, Mengawasi kegiatan dalam Bangunan, Melakukan negosiasi Tamu, pengelola, Pengelola bangunan Kantor Pengelola Pritave, Tersembunyi, Tenang , Nyaman, R. Tamu R. Kantor Parkir kendaraan, Sanitasi, Loading-unloading, Mengawasi keamanan, Beribadah, Menyimpan barang, Mengawasi ME Pengelola, Tamu Pengelola Service Service, Tersembunyi, Mudah diakses R.parkir, Toilet, R.loading dock, R. ME, R.Security, Gudang, Mushola, R.kebersihan  Analisa Kebutuhan dan Dimensi Ruang Luasan dari masing-masing fungsi bangunan pada mixed use building ini di peroleh dari pengamatan dan analisa terhadap setiap fungsi pada bangunan ini. Pada bangunan mixed use ini fungsi pelayanan utama dari bangunan lebih di titik beratkan kepada fungsi hunian (Apartemen) sedangkan untuk fungsi komersial (Shopping Mall) merupakan fungsi secondary atau fungsi pendukung dari fungsi utama untuk lebih memberikan kemudahan bagi pelaku kegiatan dari fungsi utama bangunan ini. a. Perhitungan Luasan Fungsi Bangunan Berdasarkan Data Tapak 1. Luas Tapak : ±5.040 m² 2. Koefisien Dasar Bangunan : 70 % x 5.040 = 3.528 m² 3. Ketinggian Bangunan Maksimal : 20 Lantai 4. Ketinggian Podium Maksimal : 5 lantai (termasuk gedung parkir 1lt) b. Kebutuhan Ruang Shopping Mall Luasan ruang di buat berdasarkan data literatur seperti buku time saver. Std, Neufert Architecture Data, dan asumsi dangan dasar pengamatan data.  Fasilitas Umum Shopping Mall Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fungsi Umum Shopping Mall Fasilitas Ruang Standar (m2/orang) Kapasitas (Orang) Jumlah Luas (m2) Hall Mal Toilet Pria : - Urinoir -Wastafel Tiolet Wanita : -Wc -Wastafel sirkulasi 5 1.98 2,25 0,64 0.5 2,25 0.5 20% 70 250 3 4 3 4 5 - 1 3 3 4 4 4 4 - 350 1.485 27 10.24 6 36 10 384.848 Total 2.309.088
  • 24. Studio Perancangan Arsitektur V  Fasilitas Perbelanjaan dan Jasa Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Perbelanjaan dan Jasa Fasilitas Ruang Standar (m2/orang) Kapasitas (Orang) Jumlah Luas (m2) Toko retail Supermarket Dept store ATM Laundry Salon Fitness center Sirkulasi 5 7 7 2 2 2 2 20% 8 50 150 8 10 10 50 50 1 1 3 1 1 1 2.000 350 1.050 48 20 20 100 717.6 Total 4.305.6  Fasilitas Hiburan dan Bisnis Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Hiburan Fasilitas Ruang Standar (m2/orang) Kapasitas (Orang) Jumlah Luas (m2) Bioskop : - Auditorium - Lobby - Loket - R.karyawan - R.admin - R.proyektor - Gudang - Toilet - Cafeteria Sirkulasi 0,6-0,8 0,4-0,6 3,25-6,89 1,2-2 4,8-8 10-15 25-30 24 4-5 20% 150 300 4 15 4 1 2 2 4 4 1 1 1 1 4 1 2 1 480 180 27.44 30 32 60 60 96 20 197 Total 1.182 Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Bisnis Fasilitas Ruang Standar (m2/orang) Kapasitas (Orang) Jumlah Luas (m2) Ruang rapat Lobby Sirkulasi 1,5 0,6-0,8 20% 8 10 10 1 1 120 8 25,6 Total 155  Fasilitas Makan dan Minum Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Makan dan Minum Fasilitas Ruang Standar (m2/orang) Kapasitas (Orang) Jumlah Luas (m2) Restaurant : - Ruang makan - Dapur dan gudang - Counter - R. Admin - R.karyawan Sirkulasi 20% 1,8-2,15 2 4,8-8 1,2-2 30 4 3 10 10 1 1 1 1 60 40 8 15 15 27.6 Total 1.656 Fasilitas Ruang Standar (m2/orang) Kapasitas (Orang) Jumlah Luas (m2) Coffe shop : - Ruang makan - Pantry - counter Sirkulasi 20% 1,8-2,15 2 2 15 5 4 5 1 1 1 30 10 8 9.6 Total 288
  • 25. Studio Perancangan Arsitektur V Fasilitas Ruang Standar (m2/orang) Kapasitas (Orang) Jumlah Luas (m2) Food courd - Ruang makan - Stand Sirkulasi 20% 1,8-2,15 50 1 10 100 100 40 Total 240  Fasilitas Pelayanan Shopping Mall Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Pelayanan Shopping Mall Fasilitas Ruang Standar (m2/orang) Kapasitas (Orang) Jumlah Luas (m2) Mushola Loading dock R.AHU R.P3K R.keamanan Gudang Sirkulasi 20% 1,5 1,5 6 3 2 10 3 3 5 1 1 5 1 1 15 10 90 9 10 10 28 Total 172 c. Kebutuhan Ruang Pengelola Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Pengelola Fasilitas Kebutuhan Ruang Kapasitas (Orang) Luas (m2) Kantor Pengelola R.receptionis R. tunggu R. pimpinan R.Wk. Pemimpin R. Sekertaris 2 orang 4 orang 1 orang 1orang 1orang 4 10 10 10 9 R. Rapat R. Pemasaran R. Administrasi R. Personalia R. monitor R. Security Gudang Pantry 8orang 5orang 8orang 4orang 4orang 3orang - 2orang 20 15 30 20 20 8 8 6 Sirkulasi 20% 34 Total 204 d. Kebutuhan Ruang Apartemen  Unit Hunian Tipe unit hunian yang direncanakan adalah tipe dengan 1 kamar tidur dan tipe dengan 2 kamar tidur, hal ini berdasarkan pertimbangan target pasar yang akan dicapai adalah kalangan pekerja dan mahasiswa universitas terdekat. Standart luasan yang dijadikan acuan berdasarkan data-data survey dan literatur adalah: Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Unit Hunian Jenis Ruang Standar Minimal (m2/orang) Sumber Tipe Unit Hunian 1 RT 2 RT Ruang tidur utama 11,5 NAD 11,5 14 KM/WC 2,6 NAD 4,25 4,25 Ruang Tidur Anak 11,5 NAD - 9 KM/WC 2,6 NAD - - Ruang Duduk 9 NAD 9 9 Ruang Makan 7,2 NAD 7,2 8 Bar 5,2 NAD - - Pantry 8 NAD 8 8 R. Kerja 12 NAD - -
  • 26. Studio Perancangan Arsitektur V R. Tidur Tamu 11,5 NAD - - R. Tamu 9-20 NAD - - Gudang 1,25-5 NAD - - Luas 39,95 52,25 Sirkulasi 20% 7,99 10,45 Luas Total 47,94 62,7 Ket : NAD = Neufert Architecture Data  Luasan Lantai Utama Apartemen Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Lantai Utama Apartemen Fasilitas Kebutuhan Ruang Kapasitas (Orang) Luas (m2) Lobby Lobby Hall R.receptionis R,Telepon R.security Sirkulasi 20% 20 orang 2 orang 2 box 2 orang 60 8 5 3 15.2 Total 91,2  Analisa Tata Ruang Luar Tata ruang Luar terbagi menjadi 2 jenis, yakni: a. Tata Ruang Aktif yaitu ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur kegiatan manusia di dalamnya, dalam perancangannya dapat digunakan untuk jalur pedestrian untuk sirkulasi manusia, fasilitas penunjang seperti kolam renang, olahraga dan jalur akses sirkulasi kendaraan bermotor. b. Tata Ruang Luar Pasif, yaitu ruang luar terbuka yang tidak mengandung kegiatan manusia, dalam perancangannya dapat digunakan untuk area hijau, tempat penyerapan air hujan, penyaring kebisingan kendaraan dengan vegetasi, ruang penerima, dll.
  • 27. Studio Perancangan Arsitektur V  Analisa Kapasitas Pemakai Bangunan a. Analisa Pemakai Apartemen 1. Hunian Type 36 : 5 lantai (lt 9 s/d lt 13) Sirkulasi 20 % : 20 % x 3.528 = 705,6 m² Total luas hunian per lantai : 2.822,4 m² Jumlah hunian per lantai : 78 hunian Total Hunian type 36 : 78 x 5 = 390 hunian 2. Hunian Type 45 : 4 lantai (lt 14 s/d lt 17) ² Sirkulasi 20 % : 20 % x 3.528 = 705,6 m² Total luas hunian per lantai : 2.822,4 m² Jumlah hunian per lantai : 62 hunian Total Hunian type 36 : 62 x 4 = 248 hunian 3. Hunian Type 70 : 3 lantai (lt18 s/d lt 20) Sirkulasi 20 % : 20 % x 3.528 = 705,6 m² Total luas hunian per lantai : 2.822,4 m² Jumlah hunian per lantai : 40 hunian Total Hunian type 36 : 40 x 3 = 120 hunian Total Jumlah Hunian Keseluruhan : 758 hunian b. Analisa Luas Shopping Mall Luas Mall 3 Lantai : 3.528 x 3 = 10.584 m² c. Analisa Daya Tampung Parkir Luas Mall 3 Lantai : 3.528 x 3 = 10.584 m² Ratio Parkir mobil untuk Mall : 1 : 200 Parkir Mobil di Mall : 53 mobil Parkir apartemen : 758 hunian apartemen = 758 Parkir Mobil Total kebutuhan parkir : 758 + 53 = 811 parkir mobil Kesimpulan : Dengan kebutuhan parkir yang melebihi luasan tapak 5.040 m², sehingga akan dirancang lantai basement untuk menampung kendaraan pengunjung maupun penghuni