Cerita dongeng Putri Tidur menceritakan tentang seorang putri yang tertidur pulas selama seratus tahun setelah tertusuk jarum jahit, dan akhirnya bangun dari tidur panjangnya setelah dicium oleh seorang pangeran gagah.
This story describes how a wolf tricks and eats seven goat kids, leaving only the youngest alive. The mother goat finds the youngest kid and cuts open the sleeping wolf's stomach, rescuing the other six kids unharmed. She then has the kids fill the wolf's stomach with stones before sewing him up. When the wolf wakes thirsty and goes to drink, the heavy stones in his stomach cause him to fall into the well and drown.
This document contains 9 short stories:
1) A story about how frogs and mosquitoes became enemies after a mosquito bit a frog king.
2) A fable about birds lending a tortoise wings to attend a feast, but taking them back so the tortoise cannot return home.
3) A story about an honest beggar returning a merchant's purse filled with gold, but not receiving a reward as promised.
4) A story about a wise lion who insists all animals, including a donkey and rabbit, have valuable roles to play in an upcoming war.
5) A story about a dreamer girl who dreams of her future but then drops and spills her milk pail.
Cerita dongeng Putri Tidur menceritakan tentang seorang putri yang tertidur pulas selama seratus tahun setelah tertusuk jarum jahit, dan akhirnya bangun dari tidur panjangnya setelah dicium oleh seorang pangeran gagah.
This story describes how a wolf tricks and eats seven goat kids, leaving only the youngest alive. The mother goat finds the youngest kid and cuts open the sleeping wolf's stomach, rescuing the other six kids unharmed. She then has the kids fill the wolf's stomach with stones before sewing him up. When the wolf wakes thirsty and goes to drink, the heavy stones in his stomach cause him to fall into the well and drown.
This document contains 9 short stories:
1) A story about how frogs and mosquitoes became enemies after a mosquito bit a frog king.
2) A fable about birds lending a tortoise wings to attend a feast, but taking them back so the tortoise cannot return home.
3) A story about an honest beggar returning a merchant's purse filled with gold, but not receiving a reward as promised.
4) A story about a wise lion who insists all animals, including a donkey and rabbit, have valuable roles to play in an upcoming war.
5) A story about a dreamer girl who dreams of her future but then drops and spills her milk pail.
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015Fajar Sany
Cerpen ini menceritakan tentang seorang pemuda yang menikmati malam bintang di balkon rumahnya. Malam itu sebuah pesawat terbang melintas dengan mesin rusak dan jatuh menimpa rumah-rumah di belakang rumah pemuda tersebut. Cerita berakhir dengan pemuda mengetahui bahwa pesawat yang jatuh itu adalah pesawat yang ditumpangi sahabatnya.
Cerita rakyat ini menceritakan tentang seorang raja yang tidak memiliki keturunan. Suatu hari ia mendengar kabar tentang Putri Siluman yang tinggal di sumur dan dapat memberikan keturunan. Raja pun menikahi Putri Siluman setelah menceraikan permaisurinya. Namun, ternyata Putri Siluman adalah siluman dan mengidam kepala manusia. Akhirnya seorang pertapa datang untuk menguji kesaktian Putri Siluman.
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelFirdika Arini
Cerita rakyat Jawa "Ciung Wanara" menceritakan tentang seorang bayi yang diganti dengan anjing dan dihanyutkan ke sungai. Bayi tersebut diambil oleh sepasang suami istri dan diberi nama Ciung Wanara. Ciung Wanara kemudian mengetahui asal usulnya dan berhadapan dengan raja untuk membuktikan dirinya sebagai putra mahkota sejati.
Cerita rakyat Malin Kundang menceritakan tentang seorang anak bernama Malin Kundang yang menjadi durhaka kepada ibunya setelah menjadi kaya, lalu dihukum menjadi batu oleh sang ibu. Cerita Sungai Jodoh menceritakan tentang seorang gadis yatim bernama Mah Bongsu yang merawat ular sakti dan menikah dengan pemuda tampan yang ternyata adalah ular tersebut. Cerita Hang Tuah menceritakan tent
Film Laskar Pelangi dan novel Sang Pemimpi menceritakan kisah persahabatan 10 anak miskin di sebuah desa di Pulau Belitong yang bersekolah di sekolah dasar pertama di desa mereka pada masa 1980-an. Kedua karya sastra tersebut mengangkat tema pentingnya pendidikan dan semangat juang untuk meraih cita-cita.
Dongeng Putri Salju menceritakan tentang Putri Salju yang dibenci ibunya, Ratu, karena kecantikannya. Ratu berusaha membunuh Putri Salju beberapa kali namun gagal. Akhirnya Ratu berhasil membunuh Putri Salju dengan memberinya apel beracun.
1) Malin Kundang adalah seorang anak nelayan yang meninggalkan ibunya untuk mencari rejeki di luar negeri.
2) Ia berhasil menjadi kaya raya dan menikah, tetapi mengingkari ibunya ketika kembali ke desa.
3) Ibunya marah dan mengutuk Malin Kundang menjadi batu, yang kemudian menjadi kenyataan.
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitdaniasasqia
Cerpen ini menceritakan tentang seorang kakek tua bernama Kakek yang merupakan penjaga sebuah surau tua di desanya. Suatu hari, Kakek bertemu dengan seorang pembual bernama Ajo Sidi yang menceritakan kisah seorang haji saleh yang beribadah keras namun di akhirat masuk neraka karena melupakan tanggung jawabnya terhadap keluarga. Cerita ini membuat Kakek murung dan akhirnya meninggal
Cerita ini menceritakan tentang Kancil yang ingin belajar bercocok tanam ketimun dari seorang petani namun ditolak karena sering mencuri, dan ingin belajar membuat pakaian dari wool dari Buaya namun juga ditolak. Kancil akhirnya belajar sendiri dan mampu memperbaiki sikapnya.
Laporan ini membahas tentang penerapan bioteknologi dalam pembuatan roti pawa tradisional. Bioteknologi digunakan untuk fermentasi adonan menggunakan ragi agar adonan dapat mengembang. Langkah-langkah pembuatan roti pawa meliputi perebusan ragi, pencampuran bahan adonan, fermentasi, pengisian adonan dengan kacang, dan pengukusan hingga matang. Laporan ini menunjukkan manfaat bioteknolog
The document summarizes two Indonesian folktales, Timun Mas and Malin Kundang. In Timun Mas, a couple is granted a child named Timun Mas by a monster named Buto Ijo in exchange for sacrificing her when she grows up. Timun Mas outsmarts Buto Ijo three times using seeds and tools that magically transform, ultimately turning salt into an ocean to drown the monster. In Malin Kundang, a poor boy named Malin becomes a rich sailor but rejects his mother when they reunite, angering her so much that she curses him to turn into stone.
Cerita ini menceritakan kisah Candra Kirana, putri Kerajaan Daha yang dijodohkan dengan pangeran dari kerajaan lain. Hal ini membuat saudaranya, Dewi Galuh, iri dan meminta bantuan nenek sihir untuk mengutuk Candra Kirana menjadi keong emas. Candra Kirana akhirnya ditemukan oleh seorang nenek dan berubah menjadi gadis cantik. Pangerannya mencari Candra Kirana dan akhirnya bertemu deng
Dokumen tersebut merangkum cerita rakyat Keong Mas dari Indonesia yang menceritakan kisah seorang putri bernama Candra Kirana yang disihir menjadi keong emas oleh saudarinya sendiri karena iri, hingga akhirnya bertemu dengan tunangannya dan sihir itu pun hilang.
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015Fajar Sany
Cerpen ini menceritakan tentang seorang pemuda yang menikmati malam bintang di balkon rumahnya. Malam itu sebuah pesawat terbang melintas dengan mesin rusak dan jatuh menimpa rumah-rumah di belakang rumah pemuda tersebut. Cerita berakhir dengan pemuda mengetahui bahwa pesawat yang jatuh itu adalah pesawat yang ditumpangi sahabatnya.
Cerita rakyat ini menceritakan tentang seorang raja yang tidak memiliki keturunan. Suatu hari ia mendengar kabar tentang Putri Siluman yang tinggal di sumur dan dapat memberikan keturunan. Raja pun menikahi Putri Siluman setelah menceraikan permaisurinya. Namun, ternyata Putri Siluman adalah siluman dan mengidam kepala manusia. Akhirnya seorang pertapa datang untuk menguji kesaktian Putri Siluman.
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelFirdika Arini
Cerita rakyat Jawa "Ciung Wanara" menceritakan tentang seorang bayi yang diganti dengan anjing dan dihanyutkan ke sungai. Bayi tersebut diambil oleh sepasang suami istri dan diberi nama Ciung Wanara. Ciung Wanara kemudian mengetahui asal usulnya dan berhadapan dengan raja untuk membuktikan dirinya sebagai putra mahkota sejati.
Cerita rakyat Malin Kundang menceritakan tentang seorang anak bernama Malin Kundang yang menjadi durhaka kepada ibunya setelah menjadi kaya, lalu dihukum menjadi batu oleh sang ibu. Cerita Sungai Jodoh menceritakan tentang seorang gadis yatim bernama Mah Bongsu yang merawat ular sakti dan menikah dengan pemuda tampan yang ternyata adalah ular tersebut. Cerita Hang Tuah menceritakan tent
Film Laskar Pelangi dan novel Sang Pemimpi menceritakan kisah persahabatan 10 anak miskin di sebuah desa di Pulau Belitong yang bersekolah di sekolah dasar pertama di desa mereka pada masa 1980-an. Kedua karya sastra tersebut mengangkat tema pentingnya pendidikan dan semangat juang untuk meraih cita-cita.
Dongeng Putri Salju menceritakan tentang Putri Salju yang dibenci ibunya, Ratu, karena kecantikannya. Ratu berusaha membunuh Putri Salju beberapa kali namun gagal. Akhirnya Ratu berhasil membunuh Putri Salju dengan memberinya apel beracun.
1) Malin Kundang adalah seorang anak nelayan yang meninggalkan ibunya untuk mencari rejeki di luar negeri.
2) Ia berhasil menjadi kaya raya dan menikah, tetapi mengingkari ibunya ketika kembali ke desa.
3) Ibunya marah dan mengutuk Malin Kundang menjadi batu, yang kemudian menjadi kenyataan.
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitdaniasasqia
Cerpen ini menceritakan tentang seorang kakek tua bernama Kakek yang merupakan penjaga sebuah surau tua di desanya. Suatu hari, Kakek bertemu dengan seorang pembual bernama Ajo Sidi yang menceritakan kisah seorang haji saleh yang beribadah keras namun di akhirat masuk neraka karena melupakan tanggung jawabnya terhadap keluarga. Cerita ini membuat Kakek murung dan akhirnya meninggal
Cerita ini menceritakan tentang Kancil yang ingin belajar bercocok tanam ketimun dari seorang petani namun ditolak karena sering mencuri, dan ingin belajar membuat pakaian dari wool dari Buaya namun juga ditolak. Kancil akhirnya belajar sendiri dan mampu memperbaiki sikapnya.
Laporan ini membahas tentang penerapan bioteknologi dalam pembuatan roti pawa tradisional. Bioteknologi digunakan untuk fermentasi adonan menggunakan ragi agar adonan dapat mengembang. Langkah-langkah pembuatan roti pawa meliputi perebusan ragi, pencampuran bahan adonan, fermentasi, pengisian adonan dengan kacang, dan pengukusan hingga matang. Laporan ini menunjukkan manfaat bioteknolog
The document summarizes two Indonesian folktales, Timun Mas and Malin Kundang. In Timun Mas, a couple is granted a child named Timun Mas by a monster named Buto Ijo in exchange for sacrificing her when she grows up. Timun Mas outsmarts Buto Ijo three times using seeds and tools that magically transform, ultimately turning salt into an ocean to drown the monster. In Malin Kundang, a poor boy named Malin becomes a rich sailor but rejects his mother when they reunite, angering her so much that she curses him to turn into stone.
Cerita ini menceritakan kisah Candra Kirana, putri Kerajaan Daha yang dijodohkan dengan pangeran dari kerajaan lain. Hal ini membuat saudaranya, Dewi Galuh, iri dan meminta bantuan nenek sihir untuk mengutuk Candra Kirana menjadi keong emas. Candra Kirana akhirnya ditemukan oleh seorang nenek dan berubah menjadi gadis cantik. Pangerannya mencari Candra Kirana dan akhirnya bertemu deng
Dokumen tersebut merangkum cerita rakyat Keong Mas dari Indonesia yang menceritakan kisah seorang putri bernama Candra Kirana yang disihir menjadi keong emas oleh saudarinya sendiri karena iri, hingga akhirnya bertemu dengan tunangannya dan sihir itu pun hilang.
Cerita rakyat tentang legenda Aryo Menak dari Madura yang jatuh cinta pada bidadari yang sedang mandi di danau. Ia mencuri selendang si bidadari sehingga bidadari itu tidak bisa terbang dan harus tinggal bersama Aryo Menak. Namun sihir si bidadari sirna setelah Aryo Menak mengintip proses memasaknya.
Modul ini membahas tentang perbaikan poros penggerak roda pada suspensi independen dan rigid. Terdapat uraian mengenai pembongkaran, pemeriksaan, dan perakitan kembali komponen-komponen poros penggerak roda. Komponen-komponen yang diperiksa dan dapat diganti jika rusak meliputi bearing, seal oli, dan poros. Pemeriksaan poros penggerak roda mencakup keausan, kebengkokan, dan keolengan pada bagian
Tor tor ni hula hula adalah tarian tradisional suku Batak Toba dari Sumatra Utara yang biasa ditarikan untuk upacara pernikahan; tarian ini melibatkan kelompok tulang (paman) pengantin wanita yang menyambut kedatangan pengantin pria.
Pendekatan geografi mencakup pendekatan keruangan, ekologi, kronologi, dan sistem yang digunakan untuk menganalisis fenomena alam dan sosial budaya. Metode ini meliputi penjelasan, diskusi, dan tugas untuk memahami konsep.
Lukisan adalah karya seni rupa dua dimensi yang dibuat dengan media lukis, sementara patung adalah karya seni rupa tiga dimensi yang dibuat dengan teknik tertentu. Relief merupakan gambar lukisan tiga dimensi yang dibuat di atas bidang dua dimensi, sedangkan mozaik adalah seni merangkai pecahan menjadi bentuk indah.
Smartwatch Onix U Watch U8 ini memiliki desain simpel dengan layar sentuh beresolusi 240x240 piksel dan ukuran kecil yang nyaman dipakai. Smartwatch ini dapat digunakan untuk menerima dan melakukan panggilan serta SMS lewat sambungan Bluetooth, memutar musik, menggunakan fitur alarm anti maling, dan fitur-fitur lain seperti pedometer. Smartwatch ini juga memiliki baterai tahan lama selama 160 jam dalam mode standby.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis polusi lingkungan seperti polusi udara, air, dan tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Jenis-jenis polutan dan sumber polusi dijelaskan untuk masing-masing, termasuk contoh limbah dari rumah tangga, industri, dan pertanian.
Inilah 7 tokoh pahlawan revolusi yang dibuang lubang ke sumur buayaBintang Di Surga
Dokumen tersebut membahas 7 tokoh pahlawan revolusi Indonesia yang dibunuh dan dibuang ke sumur oleh PKI selama peristiwa Gerakan 30 September 1965. Mereka adalah Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal M.T. Haryono, Letnan Jenderal Siswondo Parman, Mayor Jenderal D.I. Pandjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean. Para jenderal dan perwira tinggi ini dibunuh
1. Misteri Gua di Bukit Katarina kisaran asahan
Cerita Rakyat Asahan
Oleh Ki Gendheng & Adi Sunarto
Dimuat Majalah Misteri Edisi Desember 2007
Dipublikasikan ulang oleh :
seputar asahan
Bukit Katarina adalah nama sebuah bukit kecil di kawasan Kelurahan Sei Renggas, Kec. Kisaran
Barat, Kab. Asahan, Sumatera Utara. Lokasi ini tidak jauh dari RS. Ibu Kartini, dan berada di
dalam areal HGU PT. Bakrie Sumatera Plantations (BSP) di tepi Sungai Silau. Oleh sebab itu,
dibukit ini terdadapat tanaman pohon karet perkebunan milik PT. BSP. Nama bukit Katarina itu
sendiri menurut cerita dari mulut kemulut diambil dari nama RS. Ibu Kartini yang dulunya sering
disebut dengan nama RS. Katarina. Konon, untuk pertama kalinya dokter di RS itu bernama
Dokter Chatherine yang ditugaskan dari negeri Belanda.
Jika dilihat sepintas, bukit Katerina merupakan gundukan tanah biasa yang tingginya mencapai
kurang lebih 50 meter. Tempat ini sepertinya tidak terdapat hal-hal yang aneh atau luar biasa.
Bahkan, ketika terjadi gempa Nias, Sumatera Utara pada malam hari, sekitar pukul 23.00 wib,
beberapa tahun yang lalu, terdengar pula isu tsunami di wilayah Asahan. Tak ayal, bukit
Katerina menjadi tujuan masyarakat Kisaran dan sekitarnya sebagai tempat mengungsi. Sehingga
bukit tersebut penuh sesak dengan warga masyarakat. Padahal isyu tsunami hanya isapan jempol,
yang sengaja dihembuskan untuk menciptakan suasana keruh dengan maksud agar masyarakat
dilanda kepanikan.
Memang, tidak banyak yang tahu bahwa ternyata bukit Katerina menyimpan misteri yang hingga
saat ini belum terpecahkan. Bagi seorang yang memiliki kemampuan spiritual linuwih, atau yang
memiliki indera keenam, pasti akan meresakan sesuatu yang berbeda bila melawati temoat ini.
2. Menurut kisah yang sudah ada sejak turun-temurun, pada sekitar abad XVII, bukit Katerina
adalah tempat bertempurnya panglima perang kerajaan Cina dengan Raja Maria Pane ke-7 dari
Buntu Pane Asahan, bernama Datuk Daurung. Kemudian setelah bertarung adu kesaktian, tidak
ada yang kalah dan menang, maka masing-masing mengeluarkan aji pamungkas, yaitu menjelma
menajdi seekor ular naga dan ikan dundung. Keduanya lalu terjun ke sungai Silau. Mereka
bertempur dengan mengandalkan kesaktian masing-masing. Akan tetapi, ular naga jelmaan
Panglima Perang Cina dapat dipukul jatuh, tertusuk sanai (patil) dari ikan dundung jelmaan
Datuk Daurung. Naga itu meraung-raung menahan sakit dan menggelepar, yang akhirnya
terkulai hanyut dan terkapar di hilir sungai Silau tidak seberapa jauh dari bukit itu. Setelah
ratusan tahun kemudian, menurut cerita secara turun temurun dan sudah menjadi semacam
legenda di masyarakat, ular naga jelmaan Panglima Perang Cina siuman dari pingsannya yang
cukup lama. Diiringi hujan lebat, petir sambung menyambung sehingga terjadilah banjir besar.
Kemudian ular naga tersebut berkisar-kisar (berenang-renang) dan menghanyutkan diri
menelusuri Sungai Silau sampa sungai Asahan di kota Tanjung Balai). Selanjutnya menuju ke
Selat Malaka.
Perkampungan di kawasan tempat naga berkisar tersebut akhirnya disebut dengan nama
Kampung Kisaran Naga. Sekarang menjadi Kelurahan Kisaran Naga dan kota yang berada di
dekat sungai Silau disebut dengan nama Kisaran, sebagai ibukota Kabupaten Asahan.
Memang, hingga saat ini tidak ada yang mengetahui secara pasti, kapan perkampungan itu mulai
disebut dengan nama Kisaran Naga, demikian juga nama Kisaran.
Kembali ke bukit Katerina, Tim Jelajah Misteri mendapat penjelasan dari Sukino, seorang buruh
kebun Tanah Raja yang pernah menjalani rawat inap selama 14 hari di RS, Ibu Kartini pada
tahun 1971.
Sukini berkisah. Saat itu, kebetulan malam Jum’at. Dia bermimpi didatangi seorang laki-laki
gagah perkasa berpakaian seragam kebesaran Cina. Kemudian diajak masuk ke istana di bawah
bukit Katerina.
Bibir Sukino berdecak kagum karena istana tersebut sangat indah, diterangi lampu-lampu
gemerlapan, dengan hiasan istana bertatahkan ratna mutu manikam.
Kepada Misteri, Sukino menceritakan. Dirinya disambut cukup hormat oleh punggawa dan
dayang-dayang istana. Kemudian dipersilahkan duduk di atas permadani lembut. Distu talah
tersedia pula bermacam ragam makanan yang tampaknya cukup lezat dan mengundang selera
makan.
“Selama berada di istana gaib di bawah Bukit Katerina, rasanya saya tidak ingin pulang karena
suasana di ruangan itu sangat indah dan nyaman. Apalagi didampingi wanita-wanita muda belia
yang cantik rupawan,” cerita Sukirno.
Namun, ketika akan mengambil makanan yang terhidang, tiba-tiba seperti ada kekuatan gaib
yang menarik tubuhnya ke luar dari istana. Di saat itulah, dia terbangun dan yang ada hanya
3. ruangan rumah sakit yang sepi. Hanya ditemani beberapa orang pasien lain yang tertidur pulas.
Jam dinding menunjukkan 03.15 wib. Sukirno merasa bersyukur tidak sempat menyantap
makanan di istana itu. “Jika tidak, mungkin saya akan terus berada di bawah bukit Katerina
menjadi budak dedemit yang tidak lain adalah makhluk halus penjaga Gua Bukit itu,” tambahnya
mengenang mimpi 36 tahun silam itu.
April lalu, Misteri bersama Adi Sunarto coba menelusuri lebih jauh kemisteriusan gua di bukit
Katerina itu, dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana keangkerannya. Di perapatan
Simpang Kartini, persisnya persimpangan jalan Lintas Sumatera menuju kota Pematang Siantar,
kami berhenti makan di sebuah warung kecil. Tak lama kemudian, datang seorang lelaki tua
yang kami taksir berusia hampir 80-an, singgah di warung yang sama. Bahkan kami diajak
mampir ke rumahnya.
Tawaran kakek Samudi, demikian kami memanggilnya, untuk mampir, tentu tidak kami sia-
siakan.
“Mungkin dari kakek tua itu kita mendapat informasi tentang misteri Bukit Katerina,” ujar Adi
Sunarto.
Kakek Samudi mengendarai sepeda bututnya, sementara kami mengendarai sepeda motor
menuju rumahnya.
“Bila sudah lihat rumah kecil berdinding papan, atap nipah dan di depannya ada pohon bunga
kenanga, di sebelah kiri jalan, itulah rumah saya,” kata kakek Samudi sambil mengayuh
sepedanya.
Sudah tentu kami melaju lebih dahulu meninggalkan kakek tua itu. Akan tetapi, kami tak habis
pikir, setelah kami melihat sebuah rumah tua dan sederhana seperti dijelaskan kakek Samudi,
ternyata orang tua itu sudah menunggu di depan pintu. Sepeda bututnya disandarkan di sebuah
tunggul pohon kelapa di samping rumahnya.
Misteri dan Adi Sunarto hampir tidak percaya apakah yang ada di depan pintu adalah benar
kakek tua itu adanya. Adi Sunarto membelokkan motornya ke rumah tua itu. Dan benar, yang
sudah menanti kedatangan kami di depan pintu adalah kakek Samudi.
Misteri bertanya dalam hati, ilmu apa yang digunakan kakek tua itu hingga dapat mendahului
kendaraan yang kami naiki? Sementara kami sendiri tidak melihat kapan dia mendahului kami.
“Silahkan masuk ke gubuk saya!” Ajak kakek Samudi mempersilakan.
Masih dengan rasa heran bercampur takjub, kami masuk ke rumah sangat sederhana berukuran
5x7 meter, dinding papan yang sudah lapuk, lantai tanah dan atap nipah itu
Di ruang tamu yang kecil dan sempit, ada sepasang kursi rotan yang reot, di depannya terdapat
sebuah meja terbuat dari papan yang sudah mulai dimakan rayap. Kami memandangi beberap
foto kusam terpajang di dinding.
Ketika kami tengah asyik melihat foto sepasang pengantin sedang duduk di pelaminan, kakek
4. Samudi tiba-tiba berujar, “Itu gambar kami sewaktu jadi pengantin.”
Tanpa peduli pada keterkejutan kami, dia lalu duduk sambil meletakkan tiga gelas air putih.
Untuk menutupi keterkejutan kami, Adi Sunarto memuji foto kakek Samudi sewaktu masih
muda. “Dulu waktu mudanya, kakek ganteng juga ya?” Kata sahabat Misteri itu.
Orang tua yang disebut dengan nama Samudi hanya tersenyum sambil mempersilahkan kami
minum.
Hampir satu jam kami berbincang-bincang dengan kakek Samudi sekitar cerita Bukit Katerina.
Dari kakek itu, kami mendapat keterangan bahwa bukit itu pernah dijadikan tempat pemujaan
orang-orang Cina dengan membangun tapekong dipuncaknya, karena memang dianggap keramat
dan memiliki daya magis cukup kuat.
Menurut kakek Samudi, di bawah bukit itu terdapat gua di dalam air berbentuk bangunan kuno.
Tapi kakek tua ini tidak dapat menjelaskan tahun berapa gua itu mulai ada.
“Yang pasti goa itu sudah lama ada di sana!” Katanya.
“Apa kakek sudah pernah masuk ke gua itu?” Tanya Misteri.
Kakek Samudi mengerutkan keningnya yang keriput, lalu menjawab; “Saya pernah melakukan
tapa brata di dalam gua itu, Nak, selama 40 hari,” ujarnya. Kakek tua yang mengaku datang dari
Jawa Timur ke Sumatera Utara sebagai kuli kontrak itu, juga menceritakan bahwa pernah terjadi
seorang laki-laki mati terbunuh di bukit itu. Tapi tidak diketahui siapa pembunuhnya. Laki-laki
yang terbunuh dengan sangat mengenaskan. Kepalaya dipenggal hingga terpisah dari badannya.
Mendengar cerita kakek Samudi tentang orangmati terbunuh itu, Misteri teringat ketika suatu
malam dibulan Suro tahun 2005, seorang penjual bandrek jatuh pingsan di samping gerobak
jualannya.
Setelah sadar, dia menceritakan bahwa dia telah didatangi oleh orang yang ingin membeli
bandreknya, akan tetapi alangkah terkejutnya karena di keremangan malam itu, dia hanya
melihat orang itu hanya kepalanya saja tanpa badan.
Menjelang maghrib, kami baru keluar dari rumah gubuk kakek Samudi. Sebelum kami pamit,
kakek tua itu berkata, “Kalau kalian mau menengok gua tadi, besok kalian bisa datang lagi
supaya dapat melihat dari dekat. Tapi kalian tidak bisa masuk ke dalam gua itu tanpa saya.
Karena gua itu cukup angker,” ujarnya.
Keesokan harinya, seperti yang dijanjikan kakek Samudi, kami kembali berangkat ke rumah si
kakek tua. Jujur saja, kami sangat tertantang dengan pengakuannya yang katanya sanggup
menunjukkan gua di bawah bukit Katerina itu.
Akan tetapi, keanehan menimpa kami. Ketika tiba di kelurahan Sei Renggas, kami seperti orang
kebingungan. Bagaimana tidak? Rumah kakek Samudi yang kemarin kami kunjungi tidak ada
lagi di pertapakannya.
“Mungkin kita tersesat!” Kata Adi.
“Tak mungkin! Karena jelas sekali ini rumahnya, ditandai ada tunggul pohon kelapa di depan
5. rumahnya,” jawab Misteri.
Akhirnya kami memutuskan untuk menanyakan kepada penduduk yang tinggal tidak jauh dari
tempat kami mampir kemarin. Kami semakin bingung, karena menurut penjelasan salah seorang
penduduk, selama ini tidak ada rumah di kawasan itu dan tak ada seorang kakek bernama
Samudi. Jadi, siapa sebenarnya kakek itu? Sungguh mengherankan!
Dengan perasan kecewa bercampur heran, kami kembali dan memutuskan untuk mencari tahu
tentang keberadaan Bukit Katerina yang masih mengandung misteri. Menjelang Dzuhur, kami
sudah berada di bukit itu. Biarlah tak dapat masuk ke gua kaerna kakek Samudi tidak ada,
asalkan bisa mengambil gambar mulut gua itu.
Adi Sunarto sudah standby denga kameranya menjepret Bukit Katerina dari jalan Lintas Kisaran-
Pematang Siantar. Lalu kami turun sedikit melihat bibir sungai Silau untuk melihat gua di bawah
bukit itu.
Akan tetapi, mulut gua itu tidak dapat kami lihat dengan jelas, karena bibir gua dari seberang
sungai (dari Desa Tanjung Alam). Perjalanan dari Bukit Katerina ke Desa Tanjung Alam
memakan waktu sekitar 20 menit.
Di Dusun II Desa Tanjung Alam, kami bertemu dengan Hartono yang dapat menunjukkan
tempat yang strategis untuk dapat mengambil foto mulut gua dibawa bukit Katerina itu, karena
lebar sungai hanya sekitar 30 meter saja.
Selain mengambil foto, terjadi peristiwa yang cukup aneh. Dalam keadaan antara sadar dengan
tidak, kawasan di sekeliling tempat kami berdiri seketika berubah menjadi gelap. Kemudian
perasaan kami digandeng oleh seorang laki-laki misterius berjalan di atas air sungai dan dalam
tempo cukup singkat, kami telah sampai di mulut gua di bawah Bukit Katerina.
Misteri dan teman tak habis pikir, mengapa kami bisa berjalan di atas air seperti layaknya
berjalan di atas tanah? Setibanya di pintu gua, orang tua misterius itu membawa kami masuk ke
dalam gua yang gelap dan dingin.
Lelaki tua itu segera menyalakan obor yang diambil dari dinding gua. Cahayanya menyinari
ruang di dalam gua itu. Kami sangat terperanjat, ketika dari sinar obor itu kami lihat wajah lelaki
tua misterius itu ternyata adalah kakek Samudi.
Tanpa berkata-kata sedikitpun, kakek Samudi membawa kami mengelilingi gua yang dingin itu.
Di sudut gua, kami melihat ada dua sinar bulat berwarna kuning keemasan. Bau harum menusuk
hidung. Kakek Samudi yang berjalan di depan segera duduk bersila di hadapan sinar tersebut dan
tanpa diperintah, kami mengikuti gerakan kakek tua misterius itu.
Ternyata sinar tersebut adalah sepasang mata dari sosok makhluk bermahkota yang duduk di atas
altar batu. Tampaknya seperti kepala seekor ular besar. Rasa takut mulai timbul menyusul bulu
roma kami yang berdiri tegak.
Kakek Samudi mulai buka bicara, “Ampun Paduka, dua orang ini adalah cucu hamba yang ingin
mengetahui keberadaan gua ini. Mohonlah Paduka dapat memaafkan kelancangan mereka.”
Entah mengapa, kakek Samdi menyabut makhluk itu dengan panggilan paduka.
6. “Ya, aku tahu sejak kemarin ada orang ingin tahu tentang gua ini. Tapi maksudnya baik,” jawab
makhluk itu dengan suara berat menggetarkan ruangan gua. Bahkan, kelelawar hitam yang
bergelantungan didinging gua berhamburan keluar, sambil bersuara gemuruh memekakkan
telinga.
“Apa yang kalian cari?” Makhluk aneh itu bertanya kepada kami.
Adi Sunarto memandangi Misteri sejenak, kemudian memandangi wajah kakek Samudi.
“Ampun, Paduka! Mereka berdua tidak mencari atau menginginkan sesuatu. Cucu hamba ini
hanya ingin memastikan bahwa di bawah bukit ini memang benar ada sebuah gua, jadi mereka
meminta hamba untuk membawa mereka kemari,” jawab kakek Samudi.
Gua di dalam air, di bawah bukit itu terasa semakin mencekam. Udara semakin dingin menusuk
sumsum.
Makhluk aneh itu kembali bersuara. “Baiklah, akan tetapi jika ingin datang lagi, kalian harus
membawa sesaji satu ekor ayam jantan berbulu wulung (hitam mulus), ari-ari dari bayi laki-laki
yang lahir hari Jum’at Kliwon dan bunga macan kerah.
Ayam dan ari-ari, kalian cemplungkan ke air sungai Silau dan ketika itu kalian akan sampai ke
mulut gua ini. Kemudian taburkan bunga macan kerah ke pintu gua dan dayang-dayangku akan
mempersilhakan kalian masuk.” Ujarnya panjang lebar.
Tak lama kemudian, sinar mata makhluk itu meredup dan padam. Gua kembali menjadi gelap.
Kakek Samudi memberi hormat, lalu berdiri dan berjalan menuju mulut goa. Kami mengikutinya
dari belakang.
Anehnya, kami tidak sadar kapan kakek Samudi membawa kami keluar gua dan menyeberangi
sungai seperti tadi, saat kami pergi.
Yang pasti, tiba-tiba saja kami sudah berada di seberang sungai, tempat kami tadi mengambil
foto mulut gua itu. Bahkan yang tak kalah aneh, kakek Samudi pun tak ada bersama kami lagi.
Dalam kebingungan, kami mengingat-ingat pesan makhluk aneh tadi. Kalau ayam jago wulung
dan kembang macan kerah amat mudah kami peroleh. Akan tetap tentang ari-ari jabang bayi
laki-laki yang lahir pada hari Jum’at Kliwon, disamping sangat sulit juga tidak mungkin kami
bisa mencarinya.
Matahari telah condong ke barat, sebab tanda hari sudah sore. Kami pun bergegas pulang dengan
membawa pengalaman spiritual yang tak mungkin bisa kami peroleh lagi di tempat lainnya.
Namun, ada sedikit penyesalan, mengapa kami tidak menanyakan kepada kakek Samudi siapa
atau makhluk apa yang bersemayam di dalam gua di bawah bukit itu?
Misteri juga terlupa tidak menanyakan siapa sebenarnya kakek tua misterius yang mengaku
bernama Samudi itu?
Hingga kini, gua di Bukit Katerina dan kakek Samudi tetap menjadi misteri yang entah kapan
dapat terungkap.