Proses Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasiinfosanitasi
Proses Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi mengenai tahapan yang harus ditempuh dalam rangka penyiapan dokumen Memorandum Program, yang meliputi kajian (review) terhadap Dokumen Perencanaan Sanitasi yang ada (SSK, RPIJM, RTRW, dll), proses konsolidasi dan prioritasi program, rencana implementasi jangka menengah dan tahunan, pengelolaan program, dan kegiatan konsultasi dan koordinasi selama proses penyusunan tersebut.
Memorandum Program Sektor Sanitasi dalam rangka mendukung percepatan pembangunan sektor sanitasi permukiman. Memorandum Program merupakan kesepakatan program dan anggaran antara Pemerintah dengan Pemda, baik untuk jangka menengah maupun tahunan.
Proses Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasiinfosanitasi
Proses Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi mengenai tahapan yang harus ditempuh dalam rangka penyiapan dokumen Memorandum Program, yang meliputi kajian (review) terhadap Dokumen Perencanaan Sanitasi yang ada (SSK, RPIJM, RTRW, dll), proses konsolidasi dan prioritasi program, rencana implementasi jangka menengah dan tahunan, pengelolaan program, dan kegiatan konsultasi dan koordinasi selama proses penyusunan tersebut.
Memorandum Program Sektor Sanitasi dalam rangka mendukung percepatan pembangunan sektor sanitasi permukiman. Memorandum Program merupakan kesepakatan program dan anggaran antara Pemerintah dengan Pemda, baik untuk jangka menengah maupun tahunan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. CO (COMMUNITY ORGANIZING)
ATAU CD (COMMUNITY DEVELOPMENT)?
Date Your Footer Here 2
CO adalah pengembangan yang mengutamakan Pembangunan Kesadaran K
ritis dan Penggalian Potensi Pengetahuan Lokal Masyarakat. CO men
gutamakan pengembangan masyarakat berdasarkan dialog atau musyawar
ahyang demokratis.
CD adalah pengembangan yang lebih mengutamakan sifat fisik masyarakat. C
D Mengutamakan Pembangunan dan Perbaikan Atau Pembuatan Sar
ana-sarana Sosial Ekonomi Masyarakat. Misalnya; pelatihan mengenai gizi, p
enyuluhan KB,bantuan hibah,bantuansekolah dansebagainya
3. Date Your Footer Here 3
PERBEDAAN CO DAN CD?
CD CO
ORIENTASI Kesejahteraan Masyarakat
sebagai target
Perubahan Perilaku
Masyarakat dan Kebijakan
Publik
Fokus Kebutuhan Dasar/ Riil Perubahan Mindset,
Perbaikan Sistem
Sifat Pragmatis Idealis
Pendekatan Proyek Lembaga Gerakan Bersama
Sebutan Pelaku Pendamping Kader/ Aktivis
Cara/ Tujuan Penguatan Kelompok
melalui penguatan
ekonomi adalah media/
cara mencapai tujuan
Penguatan Kelompok
sebagai tujuan
Sasaran Sedikit kelompok lebih
mudah
Banyak kelompok menjadi
kekuatan
5. TAHAP PENGORGANISASIAN MASYARAKAT :
1. Berinteraksi dan melebur bersama komunitas; (mengumpulkan informasi awal,
membangun kontak person, menjalin pertemanan)
2. Menjadi pendengar yang baik, terlibat aktif dalam diskusi, (membangun keperca
yaan)
3. Observasi sosial (data primer dan sekunder, analisis sosial, dokumentasi);
4. Merancang kegiatan awal (mengumpulkan isu, musyawarah bersama, indentifik
asi masalah dan potensi,
5. Menentukan agenda bersama, dokumentasi proses, monitoring dan evaluasi);
6. Implementasi kegiatan (sesuai dengan kesepakatan hasil musyawarah pada ta
hap sebelumnya)
6. Menyusun Rencana Kerja
Menentukan
Target dan Sasaran
Menentukan
Tim Kerja dan
Tugasnya
Menentukan
Tahap Persiapan
dan Waktu
Pelaksanaan
Mendetailkan
Rancangan Kegiatan
RAB dan Target
Pembiayaan
7. Program Kerja Komunitas Digital
Program Kerja Komunitas Digital Meliputi :
1. Pembelajaran Literasi Digital sesuai target sasaran
2. Lokakarya Partisipatif Desa Cerdas (Kajian Desain Berbasis
Pengguna)
3. Tindaklanjut Hasil Lokakarya Desa Cerdas :
a. Pengawalan Usulan Program Desa Cerdas dalam
Musrenbangdes
b. Kemitraan Multipihak (Kolaborasi Program Desa Cerdas)
8. Simulasi Menyusun Program Kerja Komunitas
Coba simulasikan rancangan Program Kerja Komunitas dalam Matrik di bawah
ini untuk salah satu desa dampingan sesuai hasil pemetaan awal :
NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN PIHAK YANG TERLIBAT WAKTU PELAKSANAAN
Kajian Desain Berbasis
Pengguna Tematik ….......
Kajian Desain Berbasis
Pengguna Tematik ….......
Kajian Desain Berbasis
Pengguna Tematik ….......
Kajian Desain Berbasis
Pengguna Tematik ….......
Sosialisasi Etika Digital
Peningkatan Keterampilan
Digital
Memahami Keamanan Digital
Pembelajaran Budaya Digital
yang Sehat
Pengawalan Program Desa
Cerdas dalam Perencanaan
Pembangunan Desa
Kolaborasi Program Desa
Cerdas sesuai hasil pemetaan
Ekosistem Internal dan
Eksternal
Lokakarya Partisipatif
Desa Cerdas
1
2
Pembelajaran Literasi
Digital
3
Tindaklanjut Lokakarya
Program Desa Cerdas