Cerita ini menceritakan tentang dua sahabat yang sedang berjalan di padang pasir. Mereka bertengkar dan salah satunya menampar sahabatnya. Sahabat yang ditampar menulis di atas pasir tentang kejadian itu. Kemudian mereka menemukan oasis dan sahabat yang menampar menyelamatkan nyawanya dari tenggelam. Sahabat yang diselamatkan menulis di atas batu tentang peristiwa penyelamatan itu.
2. Dua orang sahabat karib
sedang berjalan
melintasi gurun pasir.
Di tengah perjalanan mereka bertengkar
dan salah seorang
tanpa dapat menahan diri
menampar temannya.
3. Orang yang kena tampar,
merasa sakit hati,
tanpa berkata-kata, dia
menulis di atas pasir :
5. Merekaterus berjalan,
sampai menemukan sebuahoasis,
di mana mereka memutuskan untuk mandi.
Orang yang pipinya kena tampar
dan terluka hatinya,
mencoba bernyanyi kecil
untuk menyejukkan galaunya.
6. Namun,
ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam,
dan
diselamatkanlah ia oleh sahabatnya.
Ketika dia mulai siuman
dan rasa takutnya sudah hilang,
dia mengukir di sebuahbatu:
8. Si penolong yang pernah menampar sahabatnya
tersebut bertanya:
“Kenapa setelah akumelukaihatimu, kaumenulisnya
di ataspasir,
dan setelah akumenolongmu, kamumenulis di atas
batu?”
9. Temannya sambil tersenyum menjawab:
"Ketika seorang sahabat melukai kita,
kita harus menulisnya di atas pasir, agar
angin maaf datang berhembus
dan menghapus tulisan tersebut.
Dan bila di antara sahabat terjadi
sesuatu kebajikan sekecil apa pun,
kita harus memahatnya di atas batu
hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang
tertiup waktu."
10. Dalam hidup ini sering timbul
beda pendapat dan konflik
karena sudut pandang yang berbeda.
Oleh karena itu cobalah untuk saling
memaafkan dan melupakan masalah lalu.