Materi Struktur Data (3 : Sort) - Jurusan Sistem Informasi - STMIK Indragiri - Semester 1 - 2015

1. BY :
EKA PANDU CYNTHIA, S.T., M.KOM.
1

2.  Sort adalah suatu proses pengurutan data
yang sebelumnya disusun secara acak atau
tidak teratur menjadi urut atau teratur
menurut suatu aturan tertentu.
2

3.  Biasanya pengurutan dibagi menjadi 2 yaitu :
 Ascending  Pengurutan dari kecil ke besar
 Descending  Pengurutan dari besar ke kecil
3

4.  Ada banyak cara atau metode untuk
melakukan pengurutan ascending atau
pun descending.
 Dalam proses pengurutan kita akan
memerlukan proses penukaran data.
 Proses penukaran data tidak bisa kita
lakukan secara langsung dengan menukar
isi variabel.
 Penukaran data dilakukan dengan metode
swap.
4

5.  Misalkan terdapat dua data yang akan ditukar
yaitu :
 Cara yang salah :
 Cara yang benar :
data[1] = 5;
data[2] = 10;
data[1] = data[2];
data[2] = data[1];
swap = data[1];
data[1] = data[2];
data[2] = swap;
5

6.  Untuk melakukan pengurutan terdapat
beberapa cara atau metode diantaranya :
 Bubble Sort
 Selection Sort
 Insertion Sort
6

7.  Bubble Sort adalah suatu metode pengurutan
yang membandingkan elemen yang sekarang
dengan elemen yang berikutnya.
 Apabila elemen yang sekarang > elemen
berikutnya, maka posisinya ditukar, jika
tidak maka tidak perlu ditukar.
7

8.  Misalkan kita memiliki data acak sebagai
berikut :
5, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 2
8

9.  Data sebelumnya :
5, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 2
 Langkah ke 0 :
 5 > 34 ? TIDAK (tetap) = 5, 34
 34 > 32 ? YA (tukar) = 32, 34
 34 > 25 ? YA (tukar) = 25, 34
 34 > 75 ? TIDAK (tetap) = 34, 75
 75 > 42 ? YA (tukar) = 42, 75
 75 > 22 ? YA (tukar) = 22, 75
 75 > 2 ? YA (tukar) = 2, 75
 Hasil :
5, 32, 25, 34, 42, 22, 2, 75
9

10.  Data sebelumnya :
5, 32, 25, 34, 42, 22, 2, 75
 Langkah ke 1 :
 5 > 32 ? TIDAK (tetap) = 5, 32
 32 > 25 ? YA (tukar) = 25, 32
 32 > 34 ? TIDAK (tetap) = 32, 34
 34 > 42 ? TIDAK (tetap) = 34, 42
 42 > 22 ? YA (tukar) = 22, 42
 42 > 2 ? YA (tukar) = 2, 42
 42 > 75 ? TIDAK (tetap) 42, 75
 Hasil :
5, 25, 32, 34, 22, 2, 42, 75
10

11.  Data sebelumnya :
5, 25, 32, 34, 22, 2, 42, 75
 Langkah ke 2 :
 5 > 25 ? TIDAK (tetap) = 5, 25
 25 > 32 ? TIDAK (tetap) = 25, 32
 32 > 34 ? TIDAK (tetap) = 32, 34
 34 > 22 ? YA (tukar) = 22, 34
 34 > 2 ? YA (tukar) = 2, 34
 34 > 42 ? TIDAK (tetap) = 34, 42
 42 > 75 ? TIDAK (tetap) = 42, 75
 Hasil :
5, 25, 32, 22, 2, 34, 42, 75
11

12.  Data sebelumnya :
5, 25, 32, 22, 2, 34, 42, 75
 Langkah ke 3 :
 5 > 25 ? TIDAK (tetap) = 5, 25
 25 > 32 ? TIDAK (tetap) = 25, 32
 32 > 22 ? YA (tukar) = 22, 32
 32 > 2 ? YA (tukar) = 2, 32
 32 > 34 ? TIDAK (tetap) = 32, 34
 34 > 42 ? TIDAK (tetap) = 34, 42
 42 > 75 ? TIDAK (tetap) = 42, 75
 Hasil :
5, 25, 22, 2, 32, 34, 42, 75
12

13.  Data sebelumnya :
5, 25, 22, 2, 32, 34, 42, 75
 Langkah ke 4 :
 5 > 25 ? TIDAK (tetap) = 5, 25
 25 > 22 ? YA (tukar) = 22, 25
 25 > 2 ? YA (tukar) = 2, 25
 25 > 32 ? TIDAK (tetap) = 25, 32
 32 > 34 ? TIDAK (tetap) = 32, 34
 34 > 42 ? TIDAK (tetap) = 34, 42
 42 > 75 ? TIDAK (tetap) = 42, 75
 Hasil :
5, 22, 2, 25, 32, 34, 42, 75
13

14.  Data sebelumnya :
5, 22, 2, 25, 32, 34, 42, 75
 Langkah ke 5 :
 5 > 22 ? TIDAK (tetap) = 5, 22
 22 > 2 ? YA (tukar) = 2, 22
 22 > 25 ? TIDAK (tetap) = 22, 25
 25 > 32 ? TIDAK (tetap) = 25, 32
 32 > 34 ? TIDAK (tetap) = 32, 34
 34 > 42 ? TIDAK (tetap) = 34, 42
 42 > 75 ? TIDAK (tetap) = 42, 75
 Hasil :
5, 2, 22, 25, 32, 34, 42, 75
14

15.  Data sebelumnya :
5, 2, 22, 25, 32, 34, 42, 75
 Langkah ke 6 :
 5 > 2 ? YA (tukar) = 2, 5
 5 > 22 ? TIDAK (tetap) = 5, 22
 22 > 25 ? TIDAK (tetap) = 22, 25
 25 > 32 ? TIDAK (tetap) = 25, 32
 32 > 34 ? TIDAK (tetap) = 32, 34
 34 > 42 ? TIDAK (tetap) = 34, 42
 42 > 75 ? TIDAK (tetap) = 42, 75
 Hasil :
2, 5, 22, 25, 32, 34, 42, 75
15

16.  Data Awal :
5, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 2
 Data Akhir :
2, 5, 22, 25, 32, 34, 42, 75
16

17. #include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <iomanip.h>
void main()
{
int data[8] = {5, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 2};
int swap;
cout<<"Data sebelum diurutkan : "<<endl;
for(int i=0; i<8; i++)
{
cout<<setw(3)<<data[i];
}
cout<<endl;
for(int i=0; i<7; i++)
{
for(int j=0; j<7; j++)
{
if(data[j] > data[j+1])
{
swap = data[j];
data[j] = data[j+1];
data[j+1] = swap;
}
}
}
cout<<"Data setelah diurutkan : "<<endl;
for(int i=0; i<8; i++)
{
cout<<setw(3)<<data[i];
}
getch();
}
17

18.  Selection Sort adalah suatu metode
pengurutan yang membandingkan elemen
sekarang dengan elemen berikutnya sampai
ke elemen yang terakhir.
 Jika ditemukan elemen lain yang lebih kecil
dari elemen sekarang maka dicatat
posisinya dan langsung ditukar.
18

19.  Misalkan kita memiliki data acak sebagai
berikut :
5, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 2
19

20.  Langkah 0, data sebelumnya :
5, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 2
 Pembanding  Posisi Terkecil
 5 > 34 ? TIDAK  0
 5 > 32 ? TIDAK  0
 5 > 25 ? TIDAK  0
 5 > 75 ? TIDAK  0
 5 > 42 ? TIDAK  0
 5 > 22 ? TIDAK  0
 5 > 2 ? YA  7
 Hasil, tukar posisi 0 dan posisi 7 :
2, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 5
20

21.  Langkah 1, data sebelumnya :
2, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 5
 Pembanding  Posisi Terkecil
 34 > 32 ? YA  2
 32 > 25 ? YA  3
 25 > 75 ? TIDAK  3
 25 > 42 ? TIDAK  3
 25 > 22 ? YA  6
 22 > 5 ? YA  7
 Hasil, tukar posisi 1 dan posisi 7 :
2, 5, 32, 25, 75, 42, 22, 34
21

22.  Langkah 2, data sebelumnya :
2, 5, 32, 25, 75, 42, 22, 34
 Pembanding  Posisi Terkecil
 32 > 25 ? YA  3
 25 > 75 ? TIDAK  3
 25 > 42 ? TIDAK  3
 25 > 22 ? YA  6
 22 > 34 ? TIDAK  6
 Hasil, tukar posisi 2 dan posisi 6 :
2, 5, 22, 25, 75, 42, 32, 34
22

23.  Langkah 3, data sebelumnya :
2, 5, 22, 25, 75, 42, 32, 34
 Pembanding  Posisi Terkecil
 25 > 75 ? TIDAK  3
 25 > 42 ? TIDAK  3
 25 > 32 ? TIDAK  3
 25 > 34 ? TIDAK  3
 Hasil, tukar posisi 3 dan posisi 3 :
2, 5, 22, 25, 75, 42, 32, 34
23

24.  Langkah 4, data sebelumnya :
2, 5, 22, 25, 75, 42, 32, 34
 Pembanding  Posisi Terkecil
 75 > 42 ? YA  5
 42 > 32 ? YA  6
 32 > 34 ? TIDAK  6
 Hasil, tukar posisi 4 dan posisi 6 :
2, 5, 22, 25, 32, 42, 75, 34
24

25.  Langkah 5, data sebelumnya :
2, 5, 22, 25, 32, 42, 75, 34
 Pembanding  Posisi Terkecil
 42 > 75 ? TIDAK  5
 42 > 34 ? YA  7
 Hasil, tukar posisi 5 dan posisi 7 :
2, 5, 22, 25, 32, 34, 75, 42
25

26.  Langkah 6, data sebelumnya :
2, 5, 22, 25, 32, 34, 75, 42
 Pembanding  Posisi Terkecil
 75 > 42 ? YA  7
 Hasil, tukar posisi 6 dan posisi 7 :
2, 5, 22, 25, 32, 34, 42, 75
26

27.  Data Awal :
5, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 2
 Data Akhir :
2, 5, 22, 25, 32, 34, 42, 75
27

28. #include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <iomanip.h>
void main()
{
int data[8] = {5, 34, 32, 25, 75, 42, 22, 2};
int swap, terkecil;
cout<<"Data sebelum diurutkan : "<<endl;
for(int i=0; i<8; i++)
{
cout<<setw(3)<<data[i];
}
cout<<endl;
for(int i=0; i<7; i++)
{
terkecil = i;
for(int j=i+1; j<8; j++)
{
if(data[terkecil] > data[j])
{
terkecil = j;
}
}
swap = data[i];
data[i] = data[terkecil];
data[terkecil] = swap;
}
cout<<"Data setelah diurutkan : "<<endl;
for(int i=0; i<8; i++)
{
cout<<setw(3)<<data[i];
}
getch();
}
28

29.  Metode Insertion Sort mirip dengan cara
mengurutkan kartu, kartu diambil
selembar demi selembar dan disisipkan
(insert) pada posisi seharusnya.
 Proses pengurutan dimulai dari data ke 2
sampai data terakhir.
 Data akan dibandingkan dengan posisi
sebelumnya dan disisipkan pada posisi
yang sesuai.
 Pada proses penyisipan data, maka data-
data yang lain akan bergeser ke belakang
(kanan).
29

30.  Misalkan kita memiliki data acak sebagai
berikut :
95, 34, 32, 25, 75, 42, 22
30

31.  Data sebelumnya :
95, 34, 32, 25, 75, 42, 22
 Langkah 1, Temp = 34
 J = 0  Temp < 95? YA  Data Ke 1 = 95
95, 95, 32, 25, 75, 42, 22
 J = -1  STOP
 Hasil :
Data ke J+1 (0) = Temp (34)
34, 95, 32, 25, 75, 42, 22
31

32.  Data sebelumnya :
34, 95, 32, 25, 75, 42, 22
 Langkah 2, Temp = 32
 J = 1  Temp < 95? YA  Data ke 2 = 95
34, 95, 95, 25, 75, 42, 22
 J = 0  Temp < 34? YA  Data ke 1 = 34
34, 34, 95, 25, 75, 42, 22
 J = -1  STOP
 Hasil :
Data ke J+1 (0) = Temp (32)
32, 34, 95, 25, 75, 42, 22
32

33.  Data sebelumnya :
32, 34, 95, 25, 75, 42, 22
 Langkah 3, Temp = 25
 J = 2  Temp < 95? YA  Data ke 3 = 95
32, 34, 95, 95, 75, 42, 22
 J = 1  Temp < 34? YA  Data ke 2 = 34
32, 34, 34, 95, 75, 42, 22
 J = 0  Temp < 32? YA  Data ke 1 = 32
32, 32, 34, 95, 75, 42, 22
 J = -1  STOP
 Hasil :
Data ke J+1 (0) = Temp (25)
25, 32, 34, 95, 75, 42, 22
33

34.  Data sebelumnya :
25, 32, 34, 95, 75, 42, 22
 Langkah 4, Temp = 75
 J = 3  Temp < 95? YA  Data ke 4 = 95
25, 32, 34, 95, 95, 42, 22
 J = 2  Temp < 34? TIDAK  STOP
 Hasil :
Data ke J+1 (3) = Temp (75)
25, 32, 34, 75, 95, 42, 22
34

35.  Data sebelumnya :
25, 32, 34, 75, 95, 42, 22
 Langkah 5, Temp = 42
 J = 4  Temp < 95? YA  Data ke 5 = 95
25, 32, 34, 75, 95, 95, 22
 J = 3  Temp < 75? YA  Data ke 4 = 75
25, 32, 34, 75, 75, 95, 22
 J = 2  Temp < 34? TIDAK  STOP
 Hasil :
Data ke J+1 (3) = Temp (42)
25, 32, 34, 42, 75, 95, 22
35

36.  Data sebelumnya :
25, 32, 34, 42, 75, 95, 22
 Langkah 6, Temp = 22
 J = 5  Temp < 95? YA  Data ke 6 = 95
25, 32, 34, 42, 75, 95, 95
 J = 4  Temp < 75? YA  Data ke 5 = 75
25, 32, 34, 42, 75, 75, 95
 J = 3  Temp < 42? YA  Data ke 4 = 42
25, 32, 34, 42, 42, 75, 95
 J = 2  Temp < 34? YA  Data ke 3 = 34
25, 32, 34, 34, 42, 75, 95
 J = 1  Temp < 32? YA  Data ke 2 = 32
25, 32, 32, 34, 42, 75, 95
 J = 0  Temp < 25? YA  Data ke 1 = 25
25, 25, 32, 34, 42, 75, 95
 J = -1  STOP
 Hasil :
Data ke J+1 (0) = Temp (22)
22, 25, 32, 34, 42, 75, 95
36

37.  Data Awal :
22, 25, 32, 34, 42, 75, 95
 Data Akhir :
37

38. #include <iostream.h>
#include <conio.h>
void insertion_sort(int data[])
{
int temp, j;
for(int i=1; i<10; i++)
{
temp = data[i];
j = i-1;
while(temp < data[j] && j>=0)
{
data[j+1] = data[j];
j--;
}
data[j+1] = temp;
}
}
void main()
{
int data[10]={5,34,32,25,75,42,22,2,9,1};
insertion_sort(data);
for (int i=0;i<10;i++)
cout<<"data["<<i<<"]= : "<<data[i]<<endl;
getch();
}
38