Dokumen tersebut membahas konsep iman dan taqwa dalam Islam. Iman adalah kepercayaan pada ajaran yang dipastikan kebenarannya berdasarkan wahyu, sedangkan taqwa berarti menjaga diri dari larangan Allah. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri orang beriman sejati menurut Alquran, di antaranya takut kepada Allah, bertambah iman saat mendengar Alquran, hanya bertawakal kepada Allah, dan rajin berinfak
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya berpegang teguh kepada Al-Quran dan sunnah Nabi sebagai sumber hukum utama dalam Islam, dan larangan meragukan keaslian Al-Quran atau memperolok-olokkan hukum-hukumnya. Imam Syafi'i dikutip sebagai otoritas yang menegaskan hal tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada malaikat, yang merupakan salah satu rukun iman. Iman kepada malaikat berarti meyakini bahwa Allah menciptakan makhluk ghaib bernama malaikat yang tercipta dari nur dan selalu taat kepada Allah. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa dalil Alquran dan hadist tentang keberadaan malaikat serta kedudukan manusia dan malaikat di hadapan Allah.
Dokumen tersebut membahas konsep iman dan taqwa dalam Islam. Iman adalah kepercayaan pada ajaran yang dipastikan kebenarannya berdasarkan wahyu, sedangkan taqwa berarti menjaga diri dari larangan Allah. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri orang beriman sejati menurut Alquran, di antaranya takut kepada Allah, bertambah iman saat mendengar Alquran, hanya bertawakal kepada Allah, dan rajin berinfak
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya berpegang teguh kepada Al-Quran dan sunnah Nabi sebagai sumber hukum utama dalam Islam, dan larangan meragukan keaslian Al-Quran atau memperolok-olokkan hukum-hukumnya. Imam Syafi'i dikutip sebagai otoritas yang menegaskan hal tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada malaikat, yang merupakan salah satu rukun iman. Iman kepada malaikat berarti meyakini bahwa Allah menciptakan makhluk ghaib bernama malaikat yang tercipta dari nur dan selalu taat kepada Allah. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa dalil Alquran dan hadist tentang keberadaan malaikat serta kedudukan manusia dan malaikat di hadapan Allah.
Beriman kepada rasul merupakan salah satu rukun iman yang wajib. Menurut dokumen tersebut, beriman kepada rasul berarti meyakini bahwa Allah mengutus rasul-rasul untuk mengajak manusia menyembah Allah semata. Dokumen tersebut juga membedakan antara rasul dan nabi, di mana rasul diberi wahyu baru beserta syariat, sedangkan nabi hanya diperintahkan menyampaikan kembali ajaran sebelumnya.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai makna kata "kafir" dan "syuhada" berdasarkan referensi Al-Quran. Kata "kafir" menurut Al-Quran tidak secara langsung terkait dengan perbedaan agama, tetapi menunjukkan kondisi tertutupnya hati seseorang dari kebenaran. Sedangkan "syuhada" secara harfiah berarti bersaksi atau mempersaksikan, sehingga tidak semata-mata terkait dengan
Akidah merupakan pegangan yang kuat terhadap asas-asas keimanan seperti beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab suci, nabi-nabi, hari akhirat, dan takdir. Beriman kepada asas-asas ini penting bagi pembangunan umat Islam."
Aqidah adalah keyakinan yang mendasari agama Islam. Terdiri dari 3 prinsip utama: 1) Berserah diri kepada Allah dengan bertauhid, 2) Taat kepada Allah dengan melakukan perintah-Nya, 3) Berlepas dari syirik. Sumber aqidah meliputi al-Qur'an, sunnah, akal sehat, dan ijma' ulama.
Hadis ini membahas tentang tiga pilar utama agama Islam yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Iman adalah kepercayaan murni kepada Allah SWT dan atribut-Nya. Islam adalah pelaksanaan syariat Islam melalui ritual-ritual ibadah. Ihsan adalah ketakwaan dalam beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya. Hadis ini juga menjelaskan tentang kedatangan Jibril AS untuk mengajarkan Rasulullah SAW tentang
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor pembentuk ahlak anak, cara sederhana membentuk ahlak mulia melalui penanaman kebaikan ke dalam pendengaran, penglihatan, perasaan dan pikiran anak, serta kandungan Al-Quran yang meliputi aqidah, hukum interaksi, ahlak mulia, dan balasan.
Dokumen tersebut membahas tentang iman dan cabang-cabangnya (syu'abul iman), termasuk definisi iman, jenis-jenisnya, tujuan iman, tingkatan keimanan, pilar-pilar iman, dalil-dalilnya, dan 77 cabang iman yang terbagi menjadi tiga dimensi keimanan yaitu hati, lisan, dan perbuatan."
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan hikmah beriman kepada Allah. Iman kepada Allah merupakan keyakinan mendasar yang membutuhkan pengakuan dari hati, lisam, dan perbuatan. Beriman kepada Allah memberikan hikmah seperti meyakini kebesaran-Nya, meningkatkan rasa syukur, dan selalu taat pada perintah serta menjauhi larangannya.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan hikmah beriman kepada Allah. Iman kepada Allah merupakan keyakinan mendasar yang membutuhkan pengakuan dari hati, lisam, dan perbuatan. Meyakini Allah dan sifat-Nya akan membawa berbagai manfaat seperti meyakini kebesaran-Nya dan meningkatkan rasa syukur.
1. Fiqh adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariat berdasarkan al-Quran, hadits, ijma, dan qiyas. 2. Empat sumber utama pengambilan hukum dalam fiqh adalah al-Quran, hadits, ijma, dan qiyas. 3. Taat kepada Allah dan rasul-Nya adalah wajib, dengan berpegang teguh kepada al-Quran dan sunnah rasul.
1. Beriman kepada rasul Allah berarti meyakini kebenaran kerasulan dan ajaran yang dibawa oleh para rasul tanpa keraguan.
2. Beriman kepada semua rasul yang disebutkan dalam Al-Qur'an tanpa membedakan.
3. Menjalankan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. karena Al-Qur'an adalah pedoman umat manusia.
1. Allah Ta'ala mengutus para rasul untuk mengenalkan manusia kepada-Nya dan hikmah penciptaan, yaitu agar manusia hanya menyembah-Nya.
2. Para rasul ditugaskan mengajarkan manusia tentang tujuan penciptaan tubuh dan hikmah di baliknya.
3. Mereka juga menginformasikan manusia tentang petunjuk-petunjuk Allah untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Beriman kepada rasul merupakan salah satu rukun iman yang wajib. Menurut dokumen tersebut, beriman kepada rasul berarti meyakini bahwa Allah mengutus rasul-rasul untuk mengajak manusia menyembah Allah semata. Dokumen tersebut juga membedakan antara rasul dan nabi, di mana rasul diberi wahyu baru beserta syariat, sedangkan nabi hanya diperintahkan menyampaikan kembali ajaran sebelumnya.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai makna kata "kafir" dan "syuhada" berdasarkan referensi Al-Quran. Kata "kafir" menurut Al-Quran tidak secara langsung terkait dengan perbedaan agama, tetapi menunjukkan kondisi tertutupnya hati seseorang dari kebenaran. Sedangkan "syuhada" secara harfiah berarti bersaksi atau mempersaksikan, sehingga tidak semata-mata terkait dengan
Akidah merupakan pegangan yang kuat terhadap asas-asas keimanan seperti beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab suci, nabi-nabi, hari akhirat, dan takdir. Beriman kepada asas-asas ini penting bagi pembangunan umat Islam."
Aqidah adalah keyakinan yang mendasari agama Islam. Terdiri dari 3 prinsip utama: 1) Berserah diri kepada Allah dengan bertauhid, 2) Taat kepada Allah dengan melakukan perintah-Nya, 3) Berlepas dari syirik. Sumber aqidah meliputi al-Qur'an, sunnah, akal sehat, dan ijma' ulama.
Hadis ini membahas tentang tiga pilar utama agama Islam yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Iman adalah kepercayaan murni kepada Allah SWT dan atribut-Nya. Islam adalah pelaksanaan syariat Islam melalui ritual-ritual ibadah. Ihsan adalah ketakwaan dalam beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya. Hadis ini juga menjelaskan tentang kedatangan Jibril AS untuk mengajarkan Rasulullah SAW tentang
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor pembentuk ahlak anak, cara sederhana membentuk ahlak mulia melalui penanaman kebaikan ke dalam pendengaran, penglihatan, perasaan dan pikiran anak, serta kandungan Al-Quran yang meliputi aqidah, hukum interaksi, ahlak mulia, dan balasan.
Dokumen tersebut membahas tentang iman dan cabang-cabangnya (syu'abul iman), termasuk definisi iman, jenis-jenisnya, tujuan iman, tingkatan keimanan, pilar-pilar iman, dalil-dalilnya, dan 77 cabang iman yang terbagi menjadi tiga dimensi keimanan yaitu hati, lisan, dan perbuatan."
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan hikmah beriman kepada Allah. Iman kepada Allah merupakan keyakinan mendasar yang membutuhkan pengakuan dari hati, lisam, dan perbuatan. Beriman kepada Allah memberikan hikmah seperti meyakini kebesaran-Nya, meningkatkan rasa syukur, dan selalu taat pada perintah serta menjauhi larangannya.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan hikmah beriman kepada Allah. Iman kepada Allah merupakan keyakinan mendasar yang membutuhkan pengakuan dari hati, lisam, dan perbuatan. Meyakini Allah dan sifat-Nya akan membawa berbagai manfaat seperti meyakini kebesaran-Nya dan meningkatkan rasa syukur.
1. Fiqh adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariat berdasarkan al-Quran, hadits, ijma, dan qiyas. 2. Empat sumber utama pengambilan hukum dalam fiqh adalah al-Quran, hadits, ijma, dan qiyas. 3. Taat kepada Allah dan rasul-Nya adalah wajib, dengan berpegang teguh kepada al-Quran dan sunnah rasul.
1. Beriman kepada rasul Allah berarti meyakini kebenaran kerasulan dan ajaran yang dibawa oleh para rasul tanpa keraguan.
2. Beriman kepada semua rasul yang disebutkan dalam Al-Qur'an tanpa membedakan.
3. Menjalankan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. karena Al-Qur'an adalah pedoman umat manusia.
1. Allah Ta'ala mengutus para rasul untuk mengenalkan manusia kepada-Nya dan hikmah penciptaan, yaitu agar manusia hanya menyembah-Nya.
2. Para rasul ditugaskan mengajarkan manusia tentang tujuan penciptaan tubuh dan hikmah di baliknya.
3. Mereka juga menginformasikan manusia tentang petunjuk-petunjuk Allah untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Similar to Materi sesi 1 - Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan.ppt (20)
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Materi sesi 1 - Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan.ppt
1. PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH
Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All
Modul 1
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
MKDU4221
Lukmanul Hakim, M.Pd.I
www.lukman.my.id
8. Keimanan -> “Iman”.
Kata iman berasal dari Bahasa Arab yaitu
bentuk/kata dasar (masdar) dari kata kerja (fi’il):
امن
-
يؤمن
-
ايمانا
yang mengandung beberapa arti yaitu:
percaya, tunduk, tentram dan tenang.
A. KEIMANAN
9. ِ َّ
ّللا ُِوند ْنِم ُذ ِخَّتَي ْنَم ِ
اسَّنال َنِم َو
ِبُحَك ْمُهَنُّوب ِحُي ًاداَدْنَأ
َينِذَّال َو ۖ ِ َّ
ّللا
واُنَمآ
َّال ىَرَي ْوَل َو ۗ ِ َّ ِ
ّلِل ًّابُح ُّدَشَأ
اَذَعْال َن ْوَرَي ْذِإ واُمَلَظ َينِذ
ِ َّ ِ
ّلِل َة َّوُقْال َّنَأ َب
ِباَذَعْال ُديِدَش َ َّ
ّللا َّنَأ َو اًعيِمَج
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal). (Al-Baqarah: 165)
A. KEIMANAN
10. باالركان وعمل باللسان وإقرار بالقلب عقد االيمان
(
ماجه ابن رواه
)
“Iman itu ialah keyakinan yang tersimpan kuat di dalam hati dan dikuatkan dengan lidah lalu
diamalkan oleh anggota badan” (H.R. Ibnu Majah)
ِن ِجْال َنِم اًيرِثَك َمَّنَهَجِل َانْأَرَذ ْدَقَل َو
ْمُهَل ۖ ِ
سْنِ ْ
اْل َو
وبُلُق
َقْفَي َ
ال
ْمُهَل َو اَهِب َونُه
ْسَي َ
ال انَذآ ْمُهَل َو اَهِب َونُر ِ
ْصبُي َ
ال نُيْعَأ
ْنَ ْ
اْلَك َكِئََٰلوُأ ۚ اَهِب َونُعَم
ْمُه ْلَب ِامَع
َونُلِفَاغْال ُمُه َكِئََٰلوُأ ۚ ُّلَضَأ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(Al-A’raf Ayat 179)
A. KEIMANAN
11. Tiga aspek struktur/rukun Iman:
1. Kalbu.
2. Lisan
3. Perbuatan
Kata Iman dalam al-Quran umumnya dirangkai
dengan kata lain.
Kata rangkaian itulah yang memberikan nilai.
Jika dirangkainkan dengan kata yang negatif,
iman akan memiliki nilai negatif.
Dalam al-Qur’an, istilah iman yang negatif
disebut kufur, dan pelakunya disebut kafir.
ُأ َِينذَّال ىَلِإ َرَت ْمَلَأ
ا َنِم اًبي ِ
َصن واُتو
ِباَتِكْل
ال َو ِتْب ِجْالِب َونُنِمْؤُي
ُلوُقَي َو ِتوُغاَّط
َون
َ
الُؤََٰه واُرَفَك َِينذَّلِل
ِذَّال َنِم َٰ
ىَدْهَأ ِء
واُنَمآ َين
ً
يلِبَس
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang
yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya
kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada
orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka
itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang
beriman. (An-Nisa' Ayat 51)
A. KEIMANAN
12. ُي َابَتِكْال َْكيَلَع َانْلَزْنَأ اَّنَأ ْمِهِفْكَي ْمَل َوَأ
َرَل َكِلََٰذ ِف َّنِإ ۚ ْمِهْيَلَع َٰ
ىَلْت
م ْوَقِل َٰ
ى َرْكِذ َو ًةَمْح
َونُنِمْؤُي
Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al
Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu
terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
(QS. Al-Ankabut: 51)
َل ِ
زْنُأ اَم َو َْكيَلِإ َل ِ
زْنُأ اَمِب َونُنِمْؤُي َينِذَّال َو
وُنِقوُي ْمُه ِة َر ِخ ْ
اْلِب َو َكِلْبَق ْنِم
َن
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat. (Al-Baqarah: 4)
A. KEIMANAN
13. ْؤُمْال َو ِهِب َر ْنِم ِهْيَلِإ َل ِ
زْنُأ اَمِب ُلوُسَّالر َنَمآ
َكِئ َ
لَم َو ِ َّ
اّلِلِب َنَمآ ٌّلُك ۚ َونُنِم
ُسُر َو ِهِبُتُك َو ِهِت
َ
ال ِهِل
َانْعِمَس واُلاَق َو ۚ ِهِلُسُر ْنِم دَحَأ َْنيَب ُق ِ
رَفُن
ْيَلِإ َو َانَّب َر ََكناَرْفُغ ۖ َانْعَطَأ َو
ُير ِ
صَمْال َك
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan:
"Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali". (Al-Baqarah: 285)
A. KEIMANAN
14. 1. Tawakal
Tawakkal, yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh
Allah.
ْقَز َر اَم ِتاَبِيَط ْنِم واُلُك واُنَمآ َينِذَّال اَهُّيَأ اَي
ُتْنُك ْنِإ ِ َّ ِ
ّلِل واُرُكْشا َو ْمُكَان
َُوندُبْعَت ُهَّايِإ ْم
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah. (Al-Baqarah: 172)
2. Mawas Diri dan Bersikap Ilmiah
Pengertian mawas diri disini dimaksudkan agar seseorang tidak terpengaruh oleh berbagai
kasus dari manapun datangnya, baik dari kalangan jin dan manusia, bahkan mungkin datang
dari diri sendiri.
ِ
اسَّنال ِبَرِب ُذوُعَأ ْلُق
(
١
)
ِ
اسَّنال ِكِلَم
(
٢
)
ِ
اسَّنال ِهَلِإ
(
٣
)
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara) manusia(1), Yang Menguasai
manusia(2), Tuhan bagi manusia(3)
B. IMPLIKASI KEIMANAN
15. َكْحُم اتَيآ ُهْنِم َابَتِكْال َْكيَلَع َل َزْنَأ يِذَّال َوُه
َتُم َُرخُأ َو ِباَتِكْال ُّمُأ َّنُه اتَم
اَّمَأَف ۖ اتَهِبَاش
َشَت اَم َونُعِبَّتَيَف ْغي َز ْمِهِبوُلُق ِف َينِذَّال
َغِتْبا َو ِةَنْتِفْال َءَاغِتْبا ُهْنِم َهَبا
ْعَي اَم َو ۗ ِهِليِوْأَت َءا
ُهَليِوْأَت ُمَل
َّنَمآ َونُلوُقَي ِمْلِعْال ِف َونُخِساَّالر َو ۗ ُ َّ
ّللا َّ
الِإ
اَم َو ۗ َانِب َر ِدْنِع ْنِم ٌّلُك ِهِب ا
ُلوُأ َّ
الِإ ُرَّكَّذَي
و
ِباَبْلَ ْ
اْل
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat
yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka
mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan
fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat
yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil
pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Ali 'Imran: 7)
َو َعْمَّسال َّنِإ ۚ مْلِع ِهِب َكَل َ
ْسيَل اَم ُفْقَت َ
ال َو
َكِئََٰلوُأ ُّلُك َداَؤُفْال َو َرَصَبْال
ً
والُئْسَم ُهْنَع َانَك
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya. (Al-Isra' Ayat 36)
B. IMPLIKASI KEIMANAN
16. 3. Optimis dalam Menghadapi Masa Depan
اًرْسُي ِ
رْسُعْال َعَم َّنِإَف
(
5
)
اًرْسُي ِ
رْسُعْال َعَم َّنِإ
(
6
)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6).
ِهي ِخَأ َو َفُسوُي ْنِم واُسَّسَحَتَف واُبَهْذا َّ ِنَب اَي
َّنِإ ۖ ِ َّ
ّللا ِح ْو َر ْنِم واُسَأْيَت َ
ال َو
ْنِم ُسَأْيَي َ
ال ُه
َونُرِفاَكْال ُم ْوَقْال َّ
الِإ ِ َّ
ّللا ِح ْو َر
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir". (Yusuf: 87)
B. IMPLIKASI KEIMANAN
17. 4. Konsisten dan Menepati Janji
ْتَّل ِحُأ ۚ ِدوُقُعْالِب واُف ْوَأ واُنَمآ َينِذَّال اَهُّيَأ اَي
ْتُي اَم َّ
الِإ ِامَعْنَ ْ
اْل ُةَميِهَب ْمُكَل
َغ ْمُكْيَلَع َٰ
ىَل
ِل ِحُم َْري
ِ
رُي اَم ُمُكْحَي َ َّ
ّللا َّنِإ ۗ مُرُح ْمُتْنَأ َو ِدْيَّصال
ُدي
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang
ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (Al-Ma'idah: 1)
5. Tidak Sombong
ْرَ ْ
اْل ِف ِ
شْمَت َ
ال َو ِ
اسَّنلِل َكَّدَخ ْرِعَصُت َ
ال َو
َّلُك ُّب ِحُي َ
ال َ َّ
ّللا َّنِإ ۖ اًحَرَم ِ
ض
ورُخَف الَتْخُم
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Luqman: 18)
B. IMPLIKASI KEIMANAN
18. Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bana, yang berarti membangun, sedangkan
kata binaan berarti pembangunan.
1. Membina dari awal.
2. Merenovasi.
3. Mengembangkan.
Pembinaan Iman, berarti membina manusia seutuhnya.
Iman terbentuk melalui proses. Mengenal, Mencintai dan Meyakini.
َهُي ُها َوَبَأَف ،ِة َرْطِفْال ىَلَع ُدَل ْوُي د ْوُل ْوَم ُّلُك
ِ
َصنُي ْوَأ ِهِناَس ِجَمُي ْوَأ ِهِناَدِو
ِهِناَر
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang
menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”(al-Baihaqi dan ath-Thabarani)
Fitrah Ilahiyah yang dibawa dari lahir, perlu pemupukan yang berkesinambungan.
Pengaruh; Keluarga, Penunjang kearah Positif atau Negatif
C. PEMBINAAN IMAN
19. Proses Pembentukan Iman; Perkenalan, Latihan Pengamalan, kemudian Senang.
Kenal ajaran Islam tidak menjamin pasti beriman:
ِ
رْعَي اَمَك ُهَنوُف ِ
رْعَي َابَتِكْال ُمُهَانْيَتآ َينِذَّال
ُهْنِم اًقي ِ
رَف َّنِإ َو ۖ ْمُهَءَانْبَأ َونُف
َّقَحْال َونُمُتْكَيَل ْم
ْمُه َو
َونُمَلْعَي
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya
sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al-
Baqarah: 146)
Perkenalkan anak sedini mungkin. Proses Pengenalan dan Pembiasaan.
Selama hidup manusia, kemungkinan menerima berbagai pengaruh tetap terbuka, positif
maupun negatif. Pergolakan antara yang baik dan yang buruk.
Apabila keimanan telah menghunjam kukuh, maka akan dapat menghalau segala tantangan.
Mengenal ajaran Allah, secara tepat dan Benar menjadi kunci.
C. PEMBINAAN IMAN
21. Pendahuluan
1. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk Video
2. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk Audio
3. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk Link