METODE NUMERIK
INTEGRAL NUMERIK
http://maulana.lecture.ub.ac.id
Definisi
 mengintegrasikan = memadukan bersama = menjumlahkan total
 Mengapa ada integrasi numerik?
Karena integrasi numerik digunakan untuk menyelesaikan
integral yang sulit diselesaikan secara analitik
x
f(x)
f(x)
b
a

b
a
dx
x
f )
(
Jenis integral Numerik
 Newton-Cotes
 Trapesium
 Simpson
 Romberg
 Fox-Romberg
 Gauss-Legendre
 Gauss-Chebyshev
 Gauss-Hermite
 Double Exponential
Definisi
 Contoh :
 sulit diselesaikan secara analitis (dengan
teori kalkulus yang ada)
 
 

2
0
1
2
2
1
dx
x
e
x x
Cara Penyelesaian
 Melalui pendekatan kurva
x f(x)
0 . . . . .
0,25 . . . . .
0,5 . . . . .
0,75 . . . . .
. . . . .
. . . . .
2 . . . . .
Semakin kecil selang, hasil semakin teliti karena
semakin besar selang, kesalahan semakin besar
Cara Penyelesaian
 Alternatif pemecahan (jika tidak dengan
penyelesaian analitis)
 Memplot grafik tersebut pada kertas berpetak segi
empat (dijumlah luas setiap kotak)
 Membuat segmen-segmen vertikal (mirip diagram
batang), menjumlah (luas setiap segmen vertikal).
 Integrasi numerik
Integrasi Newton Cotes
 Perhitungan integrasi numerik yang paling
umum adalah formula Newton Cotes.
 Strategi dari formula ini adalah mengganti
yang rumit atau data yang hilang dengan
beberapa fungsi aproksimasi yang mudah
diintegrasikan.
Integrasi Newton Cotes
 Jika diketahui suatu f(x) pada interval [a,b],
nilai integral
bisa didekati dengan Newton Cotes orde n.
 Bentuk umum Newton Cotes orde n 


b
a
dx
x
f
s )
(
n
n
n
n x
a
x
a
x
a
x
a
a
n
f 



 

1
1
2
2
1
0
)
( 

Integrasi Newton Cotes
b
a
b
a
x
a
a
n
f 1
0
)
( 

  3
3
2
2
1
0
3 x
a
x
a
x
a
a
x
f 



  2
2
1
0
2 x
a
x
a
a
x
f 


Integrasi Newton Cotes
 Semakin tinggi orde Newton yang digunakan
sebagai pendekatan perhitungan, akan
semakin kecil kesalahan yang dihasilkan.
 Pendekatan Newton Cotes orde ke-n
 perlu (n+1) titik.
 Dalam formula Newton Cotes
 Metode tertutup  batas awal dan batas akhir
diketahui
 Metode terbuka  batas integrasi diperluas di
luar rentangan (ekstapoksi)
Metode Trapesium
 Metode ini adalah bagian dari metode
integrasi Newton tertutup dengan
menggunakan aproksimasi polinomial orde 1,
sehingga dengan aturan trapesium.
 


b
a
dx
x
f
I 1
 Newton Cotes orde 1
     
2
b
f
a
f
a
b
I



 Rumus ini berpadanan dengan
rumus geometri dari trapesium,
dengan lebar sebesar (b–a) dan
tinggi rata-rata    
2
b
f
a
f 
Metode Trapesium
 Besarnya kesalahan untuk aturan trapesium
tunggal adalah :
adalah nilai rata-rata dari turunan ke-2
yang dirumuskan sebagai
 3
12
1
a
b
f
a 





f 

 
a
b
x
f
f
b
a





"
Metode Trapesium (Ex.)
 Diketahui suatu fungsi
 Hitung nilai analitis dari
 Hitung nilai integral di atas dengan aturan
trapesium tunggal pada batas x = 0 sampai
dengan x = 2
 Hitung nilai t dan a
    x
e
x
x
f 1


 

2
0
dx
x
f
Metode Trapesium (Ex.)
 u = x + 1 dv = ex.dx
 du = dx v =
  
 

 du
v
v
u
dx
e
x x
.
.
1
2
0
x
x
e
dx
e 

   
 
 
   
 
0
0
2
2
2
0
2
0
2
0
.
1
0
.
1
2
]
1
]
.
1
1
e
e
e
e
e
e
x
dx
e
e
x
dx
e
x
x
x
x
x
x












 

0
e
e
.
3 2
2



2
e
.
2
 = 14,778
Secara eksak
Metode Trapesium (Ex.)
 Dengan aturan trapesium tunggal
     
2
b
f
a
f
a
b
I


 ; b = 2; a = 0
     
     
     167
,
23
2
167
,
22
1
0
2
167
,
22
.
3
.
1
2
2
1
.
1
0
0
2
2
0













I
e
e
f
b
f
e
f
a
f
Metode Trapesium (Ex.)
 Kesalahan
%
767
,
56
%
100
778
,
14
167
,
23
778
,
14




t

t (tidak dalam persen)
t = |14,778 – 23,167| = 8,389
Metode Trapesium (Ex.)
 a = ?
   
     
     
 
 





















dx
e
x
f
e
x
e
x
e
x
f
e
x
e
x
e
x
f
e
x
x
f
x
x
x
x
x
x
x
x
0
2
.
.
3
.
3
.
2
.
2
.
1
.
1
2
2
0
Metode Trapesium (Ex.)
u = x + 3 dv = ex.dx
du = dx
  
 

 du
v
v
u
dx
e
x x
.
.
.
.
3
2
0
 
 x
x
e
dx
e
v .
   
2
0
2
0
]
.
.
3
.
.
3 
 


 dx
e
e
x
dx
e
x x
x
x
 
 
   
 
556
,
27
2
4
2
.
5
.
3
0
.
3
2
]
.
3
2
2
2
0
0
2
2
2
0















e
e
e
e
e
e
e
e
e
x x
x
Metode Trapesium (Ex.)
 
 3
.
12
1
778
,
13
0
2
556
,
27
a
b
f
f
a 










  
185
,
9
185
,
9
0
2
.
778
,
13
12
1 3






References
Resource:
 http://www2.math.umd.edu/~dlevy/classes/amsc466/lectur
e-notes/integration-chap.pdf
 http://www.mathcs.emory.edu/~haber/math315/chap5.pdf
 http://www.uio.no/studier/emner/matnat/math/MAT-
INF1100/h11/kompendiet/chap12.pdf
Comparation :
 http://www.hvks.com/Numerical/webintegration.html
Check hasil integrasi

MATERI PERHTIUNGAN INTEGRAL METODE NUMERIK

  • 1.
  • 2.
    Definisi  mengintegrasikan =memadukan bersama = menjumlahkan total  Mengapa ada integrasi numerik? Karena integrasi numerik digunakan untuk menyelesaikan integral yang sulit diselesaikan secara analitik x f(x) f(x) b a  b a dx x f ) (
  • 3.
    Jenis integral Numerik Newton-Cotes  Trapesium  Simpson  Romberg  Fox-Romberg  Gauss-Legendre  Gauss-Chebyshev  Gauss-Hermite  Double Exponential
  • 4.
    Definisi  Contoh : sulit diselesaikan secara analitis (dengan teori kalkulus yang ada)      2 0 1 2 2 1 dx x e x x
  • 5.
    Cara Penyelesaian  Melaluipendekatan kurva x f(x) 0 . . . . . 0,25 . . . . . 0,5 . . . . . 0,75 . . . . . . . . . . . . . . . 2 . . . . . Semakin kecil selang, hasil semakin teliti karena semakin besar selang, kesalahan semakin besar
  • 6.
    Cara Penyelesaian  Alternatifpemecahan (jika tidak dengan penyelesaian analitis)  Memplot grafik tersebut pada kertas berpetak segi empat (dijumlah luas setiap kotak)  Membuat segmen-segmen vertikal (mirip diagram batang), menjumlah (luas setiap segmen vertikal).  Integrasi numerik
  • 7.
    Integrasi Newton Cotes Perhitungan integrasi numerik yang paling umum adalah formula Newton Cotes.  Strategi dari formula ini adalah mengganti yang rumit atau data yang hilang dengan beberapa fungsi aproksimasi yang mudah diintegrasikan.
  • 8.
    Integrasi Newton Cotes Jika diketahui suatu f(x) pada interval [a,b], nilai integral bisa didekati dengan Newton Cotes orde n.  Bentuk umum Newton Cotes orde n    b a dx x f s ) ( n n n n x a x a x a x a a n f        1 1 2 2 1 0 ) (  
  • 9.
    Integrasi Newton Cotes b a b a x a a n f1 0 ) (     3 3 2 2 1 0 3 x a x a x a a x f       2 2 1 0 2 x a x a a x f   
  • 10.
    Integrasi Newton Cotes Semakin tinggi orde Newton yang digunakan sebagai pendekatan perhitungan, akan semakin kecil kesalahan yang dihasilkan.  Pendekatan Newton Cotes orde ke-n  perlu (n+1) titik.  Dalam formula Newton Cotes  Metode tertutup  batas awal dan batas akhir diketahui  Metode terbuka  batas integrasi diperluas di luar rentangan (ekstapoksi)
  • 11.
    Metode Trapesium  Metodeini adalah bagian dari metode integrasi Newton tertutup dengan menggunakan aproksimasi polinomial orde 1, sehingga dengan aturan trapesium.     b a dx x f I 1  Newton Cotes orde 1       2 b f a f a b I     Rumus ini berpadanan dengan rumus geometri dari trapesium, dengan lebar sebesar (b–a) dan tinggi rata-rata     2 b f a f 
  • 12.
    Metode Trapesium  Besarnyakesalahan untuk aturan trapesium tunggal adalah : adalah nilai rata-rata dari turunan ke-2 yang dirumuskan sebagai  3 12 1 a b f a       f     a b x f f b a      "
  • 13.
    Metode Trapesium (Ex.) Diketahui suatu fungsi  Hitung nilai analitis dari  Hitung nilai integral di atas dengan aturan trapesium tunggal pada batas x = 0 sampai dengan x = 2  Hitung nilai t dan a     x e x x f 1      2 0 dx x f
  • 14.
    Metode Trapesium (Ex.) u = x + 1 dv = ex.dx  du = dx v =        du v v u dx e x x . . 1 2 0 x x e dx e                 0 0 2 2 2 0 2 0 2 0 . 1 0 . 1 2 ] 1 ] . 1 1 e e e e e e x dx e e x dx e x x x x x x                0 e e . 3 2 2    2 e . 2  = 14,778 Secara eksak
  • 15.
    Metode Trapesium (Ex.) Dengan aturan trapesium tunggal       2 b f a f a b I    ; b = 2; a = 0                  167 , 23 2 167 , 22 1 0 2 167 , 22 . 3 . 1 2 2 1 . 1 0 0 2 2 0              I e e f b f e f a f
  • 16.
    Metode Trapesium (Ex.) Kesalahan % 767 , 56 % 100 778 , 14 167 , 23 778 , 14     t  t (tidak dalam persen) t = |14,778 – 23,167| = 8,389
  • 17.
    Metode Trapesium (Ex.) a = ?                                          dx e x f e x e x e x f e x e x e x f e x x f x x x x x x x x 0 2 . . 3 . 3 . 2 . 2 . 1 . 1 2 2 0
  • 18.
    Metode Trapesium (Ex.) u= x + 3 dv = ex.dx du = dx        du v v u dx e x x . . . . 3 2 0    x x e dx e v .     2 0 2 0 ] . . 3 . . 3       dx e e x dx e x x x x           556 , 27 2 4 2 . 5 . 3 0 . 3 2 ] . 3 2 2 2 0 0 2 2 2 0                e e e e e e e e e x x x
  • 19.
    Metode Trapesium (Ex.)   3 . 12 1 778 , 13 0 2 556 , 27 a b f f a               185 , 9 185 , 9 0 2 . 778 , 13 12 1 3      
  • 20.
    References Resource:  http://www2.math.umd.edu/~dlevy/classes/amsc466/lectur e-notes/integration-chap.pdf  http://www.mathcs.emory.edu/~haber/math315/chap5.pdf http://www.uio.no/studier/emner/matnat/math/MAT- INF1100/h11/kompendiet/chap12.pdf Comparation :  http://www.hvks.com/Numerical/webintegration.html
  • 21.