Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah infaq, Majalah Zakat, Majalah Sedekah
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Zakat, Majalah Infaq, Majalah Sedekah
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Zakat, Majalah Infaq, Majalah Sedekah
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
yatim mandiri, yatim mandiri madiun, qurban yatim mandiriYatimZakat
Pada bulan Oktober, masyarakat Indonesia biasa memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober. Serta, yang terbaru menurut Keppres No. 22 Tahun 2015, tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri. Dua hari tersebut mempunyai satu benang merah, yaitu perjuangan anak muda berpendidikan dalam menyatukan bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Info dan Donasi:
Whatsapp 08111343577
Email sahabat@yatimmandiri.org
www.yatimmandiri.org
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Infaq, Majalah Sedekah, Majalah Zakat
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
yatim mandiri, yatim mandiri madiun, qurban yatim mandiriYatimZakat
Pada bulan Oktober, masyarakat Indonesia biasa memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober. Serta, yang terbaru menurut Keppres No. 22 Tahun 2015, tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri. Dua hari tersebut mempunyai satu benang merah, yaitu perjuangan anak muda berpendidikan dalam menyatukan bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Info dan Donasi:
Whatsapp 08111343577
Email sahabat@yatimmandiri.org
www.yatimmandiri.org
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Majalah Infaq, Majalah Sedekah, Majalah Zakat
Majalah Yatim berisi tausiyah sekaligus siraman rohani, konsultasi keluarga, agama dan kesehatan. Juga berisi laporan kegiatan Yatim Mandiri dan laporan keuangan seluruh cabang di Indonesia.
Website : www.yatimmandiri.org
Instagram : www.instagram.com/yatimmandiri
Facebook : www.facebook.com/yatimmandiri
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Majalah Yatim Mandiri Juli 2017
1. Pemberi Beasiswa Yatim
Terbanyak 2011
Certificate No: 10071
ISO 9001:2008
MajalahDonaturYatimMandiriJuli2017/Syawal-Dzulhijjah1438H
Donatur:
146.574
Menghargai Kerja Keras
Melatih Anak
Gemar Bersedekah
Agar Terhindar
dari Stroke
Hukum Pajak
Menurut Islam
2.
3. 1Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh,
seandainya salah seorang di antara kalian
mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu
itu, maka itu lebih baik, daripada ia meminta-
minta kepada seseorang, baik orang itu
memberinya ataupun tidak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Mata Hati
1Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
4. 2 Yatim Mandiri/Edisi Juli 20172
BANK INFAK SHODAKOH ZAKAT WAKAF KEMANUSIAAN
Mandiri 1400003117703 1420010313327 1420010313350
BCA 0101 358 363 0883 996 647 088 399 6621
BRI 009601001 968305 0096010001969301
Muamalat 701 0054 803 70 100 548 04
BNI Syariah 010 835 1174 02 114 97 003
Syariah Mandiri 700 1201 454 700 1241 782
Permata Syariah 0290 1445 144
BNI 2244 900 000
LAZNAS YATIM MANDIRI
SK. Menteri Agama No. 185/2016
VISI
Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun
Kemandirian Yatim
MISI
1. Membangun nilai-nilai kemandirian yatim dhuafa
2. Meningkatkan pertisipasi masyarakat dan dukungan
sumberdaya untuk kemandirian yatim dan dhuafa
3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi
Pembina
Pengawas
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Dewan Pengawas Syariah
Direktur Utama
Direktur Operasional
Ketua STAINIM
Direktur ICMBS
Direktur MEC
Direktur RSM
Sekretaris Eksekutif
GM Regional Office I
GM Regional Office II
Penasehat
Penasehat Hukum
H. Nur Hidayat, S.Pd, M.M
Prof. Dr. Moh. Nasih. Ak
Moch. Hasyim
Ir. Bimo Wahyu Wardoyo
Drs. H. Abdul Rokib
Yusuf Zain, S.Pd, MM
Drs. Sumarno
H. Mutrofin, SE
Zaini Faisol
Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA
Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA
Drs. Agustianto, MA
KH. Abdurahman Navis, Lc., MHI
Drs. Sumarno
Zaini Faisol
Drs. Sodikin, M.Pd
Dr. Margono, M.Pd
Mukhlis, ST
M. Ulinnuha
Kindy M. U
H. Mutrofin, SE
Agus Budiarto
Dr. Zaim Uchrowi
Ir. H. Jamil Azzaini, MM
Dr. Muhammad Nafik
H. Mahfud, SH
HEAD OFFICE
Graha Yatim Mandiri
JL. Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya 60232
Telp. (031) 8283488 (Hunting) Fax. (031) 8291757
Website: www.yatimmandiri.org
Email: info@yatimmandiri.org
REDAKSI MAJALAH YATIM MANDIRI
Dewan Redaksi : Sumarno, Zaini, Mutrofin
Pemimpin Umum : Zaini Faisol
Wakil Pemimpin Umum : Kindy M. U
Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo
Reporter : M. Irsyad dan Grace
Layout : Hilya F. dan Fahreza Putra P.
Fotografer : M. Irsyad, Sirkulasi : Bam
Diterbitkan oleh : LAZNAS Yatim Mandiri
Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri,
Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya
telp. (031) 8283488, fax. (031) 8291757
Email : redaksi.yatimmandiri@gmail.com
ISSN : 1410-542X
Para Donatur yang budiman, bila anda ingin
memberikan masukan atau usulan terhadap
Majalah Yatim Mandiri, silahkan kirimkan melalui:
email : redaksi.yatimmandiri@gmail.com
SMS Center : 0856 4844 3000
BBM : 286E4BA9
Facebook : Majalah Yatim Mandiri
facebook
yatimmandiri
website
www.yatimmandiri.org
Saksikan liputan berita dan tausiyah di Yatim
Mandiri TV Channel dengan subscribe di:
BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar, Balikpapan, Telp. (0542)
860 609, 081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung, Telp (022)
7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan
Serang Banten, Telp. (0254) 219375, 0812 8744 8444. BATAM Perumahan Kurnia
Djaya Alam Parkit 01, No. 02 Batam Center - Batam, Telp. (0778) 7413 149, 0813 7260
1112. BEKASI Perumahan Pondok Ungu Permai (PUP) RT 04/022, Blok KK 3 No. 16
Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. 0851 0805 6400. BLITAR Jl. Bali No. 264 Blitar, Telp.
(0342) 8171727, 0851 0376 1333. BOGOR Jl. Sempur Kaler No. 02 Bogor Tengah - Kota
Bogor, Telp (0251) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Jl. Panglima Polim Gg.
Mangga 2 Sumbang Bojonegoro, Telp. (0353) 5254809, 0857 3336 4999. DENPASAR
Jl. Gunung cemara 7K Perumnas Monang Maning, Denpasar - Bali, Telp. 081 333 241
248. DEPOK Jl. Margonda No. 23B, Pancoran Mas Kota Depok, Telp. (021) 7777785, 0821
40742135, 0852 407 421 35. GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur
Suryo Gresik, Telp. (031) 399 0727, 0853 4774 2008, Fax. (031) 399 0727. JAKARTA Jl.
Utan Kayu Raya No. 64 Matraman Jakarta Timur, Telp. (021) 29821197, 081 316 313 700.
JAKARTA BARAT Jl. C No. 41 Kebon Jeruk Jakarta Barat, Telp. 087 77 35 333 56, (021)
2567 2565. JAKARTA SELATAN Jl. Gedung Hijau Raya SV.07 No. 74 Pondok Indah Jakarta
Selatan, Telp 0812 8016 5001, 081 613 307 01. JEMBER Pandora Square Jl. Mastrip No. 8
Ruko 8 E, Jember, Telp. 0817 9393 412, 0851 0264 0333. JOMBANG Perum Widya Graha
Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III Jombang, Telp. (0321) 865879, 0851 0015 0808.
Aan Khunaefi
Selalu ada untuk yatim dhuafa Indonesia!
Iswatun Nur Hasanah
Lembaga yang mulia
Ida Panda
Lembaga yayasan yatim mandiri ,, mampu memandirikan
anak yatim sehingga mereka mampu hidup lebih layak tanpa
mengharapkan bantuan orang lain ...
Abdul Hadi Al Fatih
Lembaga yayasan yatim mandiri surabaya dengan
mengutamakan memandirikan anak yatim se indonesia dan
memberdayakan anak” yatim di seluruh wilayah indonesia.
semoga berkah dan bermanfaat bagi masyarakat luas
SURAT PEMBACA
2 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
5. 3Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri, Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975. KUDUS Jl. Ganesha 2 No. 4 Purwosari Kudus 59316, Telp.
(0291) 2912735, 0851 0275 4279. KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen, Telp. (0341) 392199, 081 332 900 639. LAMPUNG Jl. ZA Pagar Alam No. 11,
Rajabasa Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Telp. (0721) 5613878, 0852 7566 9977. LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan,
Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427. LUMAJANG JL. Suwandak No. 42, Lumajang, Telp. (0334) 890300, 081 2491 424 53. MADIUN Jl. MT Haryono No. 105
Mojorejo, Taman, Kota Madiun Telp. (0351) 2811317, 082 229 359 992. MAKASSAR JL. Andi Tonro No.11 Kec. Tamalate, Kota Makassar, Telp. 0813 3000 3450,
0853 9561 5116. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing, Kota Malang, Telp. (0341) 4371011, 0857 4567 8974. MAROS Jl. Ibrahim (HM kasim DM) NO.
19 Turikale, MAROS, Telp. (0411) 371635, 0823 4343 0681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan, Mojokerto, Telp. (0321) 322964, 3869898,
0851 0786 9898. PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73, Telp. (0711) 362598, 0852 6734 8612. PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok 8
No. 11b Pasuruan, Telp. (0343) 4742 017, 0888 0550 8832, 0852 3499 3585. PEKALONGAN Jalan Bina Griya blok B-IV No. 191 Medono, Pekalongan, Telp (0285)
421082, 081 833 4995. PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo Gg. I No. 20 Mangkujayan, Ponorogo 63413, Telp (0352) 488223, 0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl.
Mawar No.50 Kota Probolinggo, Telp. (0335) 894623, 085 1036 44 849. PURWOKERTO Jl. Patriot No. 073 RT/RW 03/03 Kel. Karangpucung Kec. Purwokerto
Selatan, Telp 0281-639042, 0851 0092 6664. SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang, Telp. (024) 8416166, 0812 2715 3899, 0857 5154 3068. SIDOARJO
Perum Taman Tiara Regency Blok A No. 2 Sidoarjo, Telp. (031) 9970 2587, 0851 0049 0045 Fax. (031) 8921021. SOLO Jl. Nakula no 38 Protojayan, Serengan,
Surakarta, Telp. (0271) 656218, 0851 0301 2224. SRAGEN Jl. Raya Sukowati No. 514 Sragen Wetan, Sragen, Telp. (0271) 894 811, 0823 0013 4410. SURABAYA
Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya, Telp. (031) 8494100, 0813 3503 3503. TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang,
Telp. (021) 2917 0263, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Soekarno - Hatta No. 29 Tuban, Telp. (0356) 327118, 0813 3388 3360. TULUNGAGUNG. Pahlawan III
No. 5A, Kedungwaru Tulungagung, Telp. (0355) 332 306, 0851 0577 0187. YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta,
Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007. GRAHA YATIM MANDIRI Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya, Telp. (031) 8283488, Fax. (031) 8291757. MEC Jl.
Jambangan No. 70 Surabaya, Telp. (031) 8299970, 0857 4888 8170, Fax : 031-8297654. KAMPUS STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI Jl. Raya Sarirogo
No. 1 Sidoarjo, Telp. (031) 99700528, 082 333 2727 04. ICMBS Jl. Raya Sarirogo No. 1 Sidoarjo. Telp. (031) 8076436, 0822 3224 7576, 0857 0491 9337.
DAFTAR ISI
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW.
Islam adalah agama yang sangat menghargai kerja keras.
Dengan bekerja keras, banyak manfaat yang dapat dipetik.
Selain pikiran menjadi positif dan membentuk pribadi yang
selalu bersemangat serta pantang menyerah, kerja keras
dapat membuat badan menjadi lebih aktif dan sehat.
Syahdan ketika seorang pemuda berjabatan tangan
dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba Rasulullah mencium
tangan pemuda itu sambil mengatakan, “Inilah kedua
tangan yang dicintai Allah SWT.” (HR. Jamaah)
Kedua tangan pemuda itu keras dan agak kasar yang
mencerminkan bahwa ia seorang pekerja keras yang tidak
mengenal lelah. Tergambar pula dari raut wajahnya dan
penampilan fisiknya. Ternyata sosok Muslim pekerja keras
inilah yang dicintai dan dibanggakan oleh Rasulullah SAW.
Memang, Islam adalah agama yang mendorong
umatnya untuk selalu bekerja dan bekerja dengan penuh
keikhlasan dan kesungguhan, mempersembahkan kerja
dan amal yang terbaik (ihsan), baik dalam kaitannya
dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia,
bahkan dengan dirinya sendiri. Karena, hanya dengan
cara inilah seorang Muslim akan meraih kebahagiaan
yang hakiki di dunia ini maupun di akhirat nanti.
“Dan Katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah
dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan.” (QS. at-Taubah: 105).
Itulah tema bahasan utama pada rubrik Bekal
Hidup Majalah Yatim Mandiri Edisi Juli 2017. Serta
kami juga menyajikan tema bahasan menarik di
rubrik-rubrik lainnya. Semoga di edisi kali ini semakin
informatif, menarik dan dapat menambah wawasan
bagi para donatur. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Redaksi
2 Profil Majalah
Bekal Hidup
8 Hikmah
9 Oase
Jendela
11 Naik Kelas
12 Catatan
Solusi Islam
13 Move On
14 Tausiyah
18 Smart Parenting
20 Karyaku
22 Kisah Islami
23 Rehat
Dapur
25 Muslimah
26 Fenomena
27 Solusi Sehat
32 Kemandirian
39 Data Program
4
10
16
24
Silaturahim
30
Kabar Nusantara
34
21 Doa
3Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
6. 4 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Bekal Hidup
S
yahdan ketika seorang pemuda
berjabatan tangan dengan Rasulullah
SAW, tiba-tiba Rasulullah mencium
tangan pemuda itu sambil mengatakan, “Inilah
kedua tangan yang dicintai Allah SWT.” (HR.
Jamaah)
Kedua tangan pemuda itu keras dan
agak kasar yang mencerminkan bahwa ia
seorang pekerja keras yang tidak mengenal
lelah. Tergambar pula dari raut wajahnya
dan penampilan fisiknya. Ternyata sosok
Muslim pekerja keras inilah yang dicintai dan
dibanggakan oleh Rasulullah SAW.
Memang, Islam adalah agama yang
mendorong umatnya untuk selalu bekerja
dan bekerja dengan penuh keikhlasan dan
kesungguhan, mempersembahkan kerja dan
amal yang terbaik (ihsan), baik dalam kaitannya
dengan Allah SWT maupun dengan sesama
manusia, bahkan dengan dirinya sendiri.
Karena, hanya dengan cara inilah seorang
Muslim akan meraih kebahagiaan yang hakiki di
dunia ini maupun di akhirat nanti.
“Dan Katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka
Menghargai Kerja Keras
Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-
Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. at-Taubah: 105).
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah
bagi kamu maka berjalanlah di segala penjurunya
(bekerja keras) dan makanlah sebahagiaan dari
rezekiNya. Dan hanya kepadaNya lah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. al-Mulk: 15)
Rasulullah SAW sangat memuji orang yang
berusaha dan bekerja mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.
“Sesungguhnya seseorang dari kalian pergi
mencari kayu bakar yang dipikul di atas
pundaknya itu lebih baik daripada meminta-minta
kepada orang lain, baik diberi atau tidak.” (HR.
Imam Bukhari No 1.470)
“Tidaklah seseorang makan makanan yang
lebih baik daripada hasil usahanya sendiri dan
Nabi Dawud AS juga makan dari hasil usahanya
sendiri.” (HR. Imam Bukhari No 2.072)
Bahkan, jika seseorang tertidur kelelahan
Islam adalah agama yang sangat menghargai kerja keras. Dengan bekerja keras, banyak manfaat yang
dapat dipetik. Selain pikiran menjadi positif dan membentuk pribadi yang selalu bersemangat serta
pantang menyerah, kerja keras dapat membuat badan menjadi lebih aktif dan sehat.
7. 5Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Bekal Hidup
karena mencari rezeki yang halal maka tidurnya
itu akan dipenuhi dengan ampunan dari Allah
SWT (HR. Imam Tabrani).
Sebaliknya, Rasulullah SAW sangat membenci
bermalas-malasan, tidak mau bekerja. Dan, beliau
selalu memohon perlindungan Allah SWT dari
sifat malas.
“Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi wal
kasali wal jubni wal harami wa a’udzu bika min
fitnatil mahya wal mamat wa a’udzu mika min
‘adzabil qabri” (Ya Allah aku berlindung kepadaMu
dari sikap lemah, malas, pengecut, dan kepikunan
dan aku berlindung kepadaMu dari fitnah
kehidupan dan kematian dan aku berlindung
kepadaMu dari siksa kubur).” (HR. Bukhari).
Karena itu, kita harus bersyukur dan
memberikan apresiasi (penghargaan) yang tinggi
kepada generasi muda. Seperti pelajar SMK yang
telah berhasil membuat mobil dan merakit sebuah
pesawat dengan kerja keras sendiri, di bawah
bimbingan para gurunya dalam team work yang
solid.
Kita yakin masih banyak generasi muda
harapan bangsa yang cinta kerja untuk
membangun masa depannya dan masa depan
bangsa dan masyarakatnya.
Semoga kita dianugerahi kecintaan kepada
kerja keras dan dijauhkan dari sifat lemah dan
malas. Wallahu a’lam.(*)
Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada
hasil usahanya sendiri dan Nabi Dawud AS juga makan dari
hasil usahanya sendiri.
(HR. Imam Bukhari No 2.072)
“
”
8. 6 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Bekal Hidup
A
l-Quran menanamkan kesadaran, bahwa
dengan bekerja berarti kita merealisasikan
fungsi kehambaan kita kepada Allah, dan
menempuh jalan menuju ridhaNya, mengangkat harga
diri, meningkatkan taraf hidup, dan memberi manfaat
kepada sesama, bahkan kepada makhluk lain.
Dengan tertanamnya kesadaran ini, seorang
muslim atau muslimah akan berusaha mengisi setiap
ruang dan waktunya hanya dengan aktivitas yang
berguna. Semboyannya adalah “tiada waktu tanpa
kerja, tiada waktu tanpa amal.’ Adapun agar nilai
ibadahnya tidak luntur, maka perangkat kualitas etik
kerja yang Islami harus diperhatikan.
Berikut ini adalah kualitas etik kerja yang
terpenting untuk dihayati:
1. Ash Sholah (baik dan bermanfaat)
Islam hanya memerintahkan atau menganjurkan
pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi
kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu
memberi nilai tambah dan mengangkat derajat
manusia baik secara individu maupun kelompok.
“Dan masing-masing orang memperoleh
derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang
dikerjakannya.” (QS. al-An’am: 132)
2. Al Itqan (Kemantapan atau perfectness)
Kualitas kerja yang itqan atau perfect merupakan
sifat pekerjaan Tuhan (baca: Rabbani), kemudian
menjadi kualitas pekerjaan yang islami (QS.
an-Naml: 88). Rahmat Allah telah dijanjikan bagi
setiap orang yang bekerja secara itqan. Untuk
itu, diperlukan dukungan pengetahuan dan skill
yang optimal. Islam mewajibkan umatnya agar
terus menambah atau mengembangkan ilmunya
dan tetap berlatih. Karena itu, melepas atau
menterlantarkan ketrampilan tersebut termasuk
perbuatan dosa.
3. Al Ihsan (Melakukan yang terbaik)
Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan
memberikan dua pesan, yaitu sebagai berikut:
Pertama, ihsan berarti ‘yang terbaik’ dari yang
dapat dilakukan. Pesan yang dikandungnya
ialah agar setiap muslim mempunyai komitmen
terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik
dalam segala hal yang ia kerjakan. Kedua, ihsan
Kualitas
Dalam Bekerja
mempunyai makna ‘lebih baik’ dari prestasi
atau kualitas pekerjaan sebelumnya. Makna ini
memberi pesan peningkatan yang terus-menerus,
seiring dengan bertambahnya pengetahuan,
pengalaman, waktu, dan sumber daya lainnya.
Adalah suatu kerugian jika prestasi kerja hari ini
menurun dari hari kemarin. Keharusan berbuat
yang lebih baik juga berlaku ketika seorang
muslim membalas jasa atau kebaikan orang lain.
4. Al Mujahadah (Kerja keras dan optimal)
Dalam banyak ayatnya, Al-Quran meletakkan
kualitas mujahadah dalam bekerja pada konteks
manfaatnya, yaitu untuk kebaikan manusia sendiri,
dan agar nilai guna dari hasil kerjanya semakin
bertambah. (QS. Ali Imran: 142, al-Maidah: 35, al-
Hajj: 77, al-Furqan: 25, dan al-Ankabut: 69).
5. Tanafus dan Ta’awun (Kompetisi dan tolong
menolong)
Al-Quran dalam beberapa ayatnya menyerukan
persaingan dalam kualitas amal saleh. Pesan
persaingan ini kita dapati dalam beberapa
ungkapan Qur’ani yang bersifat “amar” atau
perintah. Ada perintah “fastabiqul khairat”
(maka, berlomba-lombalah kamu sekalian dalam
kebaikan) (QS. al-Baqarah: 108). Begitu pula
perintah “wasari’u ilaa magfirain min Rabbikum
wajannah” `bersegeralah kamu sekalian menuju
ampunan Rabbmu dan surga` Jalannya adalah
melalui kekuatan infaq, pengendalian emosi,
pemberian maaf, berbuat kebajikan, dan bersegera
bertaubat kepada Allah (QS. Ali Imran 133-135).
6. Mencermati Nilai Waktu
Jika kita melihat mengenai kaitan waktu dan
prestasi kerja, maka ada baiknya dikutip petikan
surat Khalifah Umar bin Khatthab kepada
Gubernur Abu Musa al-Asy’ari ra, sebagaimana
dituturkan oleh Abu Ubaid, ”Amma ba’du.
Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu terletak
pada prestasi kerja. Oleh karena itu, janganlah
engkau tangguhkan pekerjaan hari ini hingga
esok, karena pekerjaanmu akan menumpuk,
sehingga kamu tidak tahu lagi mana yang harus
dikerjakan, dan akhirnya semua terbengkalai.”
(Kitab al-Amwal, 10).(*)
9. 7Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Bekal Hidup
P
erang masih berkecamuk saat datang
surat perintah dari Khalifah Umar
bin Khattab untuk memberhentikan
Khalid bin Walid sebagai pemimpin perang
dan menunjuk Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai
penggantinya.
Setelah perang usai, dengan kemenangan
di pihak Islam, Abu Ubaidah menyerahkan surat
pemberhentian itu kepada Khalid. “Kenapa baru
sekarang diserahkan,” tanya Khalid. Abu Ubaidah
menjawab, “Bukan kerajaan dunia yang kami mau,
dan bukan untuk dunia kami berbuat.” (Rijal haula
al-Rasul, 262).
Khalid bin Walid dikenal sebagai jenderal
perang yang sangat masyhur dan tak terkalahkan.
Ia selalu memperoleh kemenangan dalam 100 kali
pertempuran yang diikuti, baik sebelum maupun
setelah ia memeluk Islam.
Ia pantas menerima gelar Pedang Allah
(Sayfullah). Dalam Perang Yarmuk, ia membabat
begitu banyak musuh, hingga pedangnya
sembilan kali patah. Dikatakan, pedang Khalid
Berjuang dengan Ikhlas
Seperti diketahui, Khalid bin Walid adalah jenderal yang memimpin pasukan Islam
melawan tentara Romawi di Yarmuk, Suriah. Dalam sejarah, perang ini dikenal
dengan nama Perang Yarmuk.
boleh patah, tetapi pedang Allah (Khalid) tidak
boleh patah.
Meskipun dipecat saat di puncak kariennya
sebagai militer, Khalid tidak sakit hati, tidak pula
galau. Ia tidak berhenti, dan tetap berjuang.
Kepada teman-temannya, ia menyatakan bekerja
dan berjuang bukan untuk Umar, tetapi untuk
Allah.
Ia berjuang secara tulus dan ikhlas. Kini
bendera kepemimpinan berada di tangan Abu
Ubaidah, sahabatnya. Seperti Khalid, sahabat Nabi
yang satu ini, Abu Ubaidah adalah pejuang sejati.
Saat itu, ia tak buru-buru menyerahkan surat
penunjukan dirinya sebagai panglima perang
kepada Khalid. Alasannya satu dan sama, ia
berperang bukan untuk mencari kemuliaan
sendiri, melainkan untuk Islam dan kaum
Muslimin.
Melebihi kedua orang jenderal di atas, Umar
dikenal sebagai khalifah yang arif dan bijaksana.
Seperti diketahui, ia sangat jujur, pemberani,
bersikap tegas dan adil, sehingga gelar al-Faruq
yakni pemisah yang hak dan batil dilekatkan
kepadanya.
Banyak orang bertanya, mengapa Khalifah
Umar memberhentikan Jenderal Khalid? Padahal
Khalid brilian dan berprestasi. Khalifah Umar,
tentu memiliki alasan-alasannya sendiri. Paling
tidak, tiga pelajaran yang ingin beliau tunjukkan.
Pertama, mengingatkan kepada Khalid dan
juga kepada setiap Muslim, pangkat dan jabatan
bukanlah tujuan. Ia hanyalah amanat perjuangan
dan pengabdian. Kedua, meski selalu meraih
kemenangan, jangan sampai Khalid dipuji
berlebihan.
Jangan sampai pula kekuatan dan
kemenangan Islam bergantung hanya pada Khalid
seorang. Ketiga, menunjukkan kepada dunia,
Islam memiliki SDM yang kaya dan kuat, dan
kaderisasi kepemimpinan yang dilakukan Umar
berjalan baik.
Dalam pandangan Umar, perjuangan Islam
adalah sarana untuk mencetak para pemimpin.
Dalam kondisi demikian, tidak ada masalah,
bendera kepemimpinan dipindahkan dari Khalid
ke Abu Ubaidah atau kepada sahabat yang lain.
Sebagai tentara Allah, para sahabat tidak pernah
ragu berjuang, sebagai panglima atau prajurit
biasa. Wallahu a`lam.(*)
10. 8 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Hikmah
N
anda, sebut saja begitu, galau. Proyek
senilai Rp 47 Juta yang sudah di depan
mata akhirnya batal (lebih tepatnya),
dia batalkan. Pasalnya, dia tak mau diajak kong-
kalikong. Sebab, dari pagu sebesar itu, dia hanya
“diberi harga” Rp 25 Juta. Artinya, ada senilai Rp 22
juta yang harus disisihkan untuk bagi-bagi orang
dalam.
Sedangkan marjin keuntungan yang bakal ia
ambil, tentu saja, tak segede itu. Artinya, dia yang
akan mengerjakan proyek secara real di lapangan,
yang bersusah payah berproduksi dengan cucu-
ran keringat, hanya memperoleh hasil nan jauh di
bawah sang ‘peminta-minta’ itu. Sementara, mere-
ka juga sudah digaji oleh instansinya.
Baginya, itu sesuatu yang musykil. Tak masuk
akal. “Masak, mereka mau meraup limpahan uang
Oleh: Mohammad Nurfatoni
tanpa keringat. Apalagi ada unsur korupsi di situ,”
ungkapnya. Walaupun awalnya galau, tapi Nanda
akhirnya bersyukur dan bangga karena dia mampu
mempertahankan sebuah nilai.
Kisah nyata yang disamarkan di atas, hanya
bagian kecil (baik dari sisi uangnya, maupun ka-
susnya) dari banyak kisah yang meluas pada mas-
yarakat kita. Kisah tentang orang-orang yang suka
bypass: mendapatkan sesuatu dengan cara potong
kompas. Tanpa proses. Tanpa keringat. Tanpa kerja
keras. Bahkan menghalalkan segala cara.
Seringkali masyarakat lebih mengejar hasil
dibanding proses. Lulus dengan nilai sempurna itu
tujuan. Sedangkan proses, tidak dilihat. Tak lagi
peduli dengan cara-cara tidak sportif. Akhirnya,
kejujuran dikorbankan demi sesuatu yang dibang-
gakan: kebanggaan semu.
Padahal kejujuran itu lebih tinggi nilainya
dibanding kesempurnaan. Apalah artinya nilai 10,
jika diperoleh dengan curang. Saya jadi ingat kisah
yang disampaikan seorang trainer parenting Mifta-
hul Jinan. Dalam sebuah pengajian, dia berkisah
tentang seorang mahasiswa yang sedang mengi-
kuti ujian. Soal ke-1 sampai dengan ke-8 bisa
dikerjakan dengan mudah. Giliran soal ke-9 dan
ke-10, sang mahasiswa mengalami kesulitan. Maka
dia jeda, diam mengingat-ingat rumus-rumus yang
terlupakan.
Dalam diam itu, dia mendapatkan “wangsit”,
karena teman sebelah tiba-tiba mengangkat tan-
gan sambil memegang kertas jawaban. Maka ter-
lihatlah jawaban soal nomer 9 dan 10. Mendapat
“wangsit” itu, segeralah sang mahasiswa menulis
jawaban soal ke-9 dan ke-10.
Dalam bayangannya, sempurnalah nilai yang
akan didapatkannya. Maka ia setorkan lembar
jawaban pada pengawas. Tapi beberapa detik
kemudian, lembar jawaban dia minta kembali dan
dicoretlah jawaban soal ke-9 dan ke-10. Ia berpikir,
untuk apa nilai sempurna tetapi tidak didapat-
kan dari hasil keringat sendiri. Tentu, lebih baik
mendapat nilai 80 tetapi hasil dari usaha sendiri.
Menggarisbawahi kisah ini, Jinan mengatakan,
“Tidak apa kita tidak sempurna, tetapi kita menjun-
jung tinggi kejujuran.”
Seperti Nanda, mahasiswa dalam cerita di atas
sadar bahwa kerja keras hasil keringat sendiri itu
merupakan kebanggaan, meskipun hasilnya tidak
sempurna. Sebab, dalam Islam, proses itulah yang
dilihat. Hasilnya: serahkan pada Allah.
Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah
dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikemba-
likan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Attau-
bah: 105). (Penulis adalah Direktur Cakrawala Print,
Sidoarjo)
Dibanding Hasil Sempurna
Proses
Lebih Penting
11. 9Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Oase
Oleh: Drs. Usman Daud, M. A.
Konsultan Hukum Islam dan Keluarga
D
ua karya agung terungkap dalam satu
kalam mulia dari Sang Maha Perkasa
yaitu konsep membangun diri sendiri
dan membangun komunitas masyarakat yang
pada akhirnya menuju pada konsep sosial yang
berkesinambungan. Dua karya itu dalam bahasa
komunitas agama disebut dengan kesholehan
spiritual dan kesholehan sosial.
Kerja merupakan kodrat hidup manusia sekaligus
cara memperoleh kebahagiaan hidup dunia dan
akhirat. Kerja juga menjadi jalan utama mendekatkan
diri kepada Tuhan. Kedudukannya tinggi yakni
menempati peringkat kedua setelah iman. Kerja juga
dapat menghapus dosa dan kesalahan-kesalahan.
Jadi setiap kerja yang mendapat ridla Allah, mestinya
diposisikan sebagai ibadah dan menjadi bagian dari
sikap hidup setiap muslim. Bekerja dan meningkatkan
penghasilan adalah ibadah, bahkan termasuk ibadah
yang mempunyai nilai tambah diantara beberapa
jenis ibadah lainnya.
Kasus yang sangat menakjubkan kita semua
bahwa kerja adalah sebuah karya yang perlu
diapresiasi terjadi pada zaman Nabi kita Muhammad
SAW, bahwa beliau mencium tangan seorang
pemuda yang bekerja keras untuk memenuhi
kebutuhan hidup diri dan keluarga. Sebuah etos kerja
yang dilandasi oleh keelokan hati dan keramahan
perasaan untuk mengangkat harkat dan harga diri.
Ucapan Rasul kepada pemuda itu, “Inilah kedua
tangan yang dicintai Allah” (HR. Jamaah), karya yang
layak untuk dihargai.
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu
Karya Yang Layak Dihargai
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang
lain).” (QS. al-Insyirah: 7). Inilah suatu seruan untuk
memberikan motivasi kepada orang-orang beriman
agar tidak merasa puas dengan apa yang telah
diusahakan, tetapi tetap memiliki spirit untuk bekerja
dan bekerja, karena makna tersirat dari perintah ini
adalah agar kita tidak menjadi orang yang selalu
dengan tangan dibawah, tetapi konsisten untuk
menjadi orang yang tangan selalu di atas, memberi
dan memberi.
Rasul SAW sangat memuji orang yang berusaha
dan bekerja mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan diri dan keluarganya. Bahkan, jika
seseorang tertidur kelelahan karena mencari rezeki
yang halal, tidurnya itu akan dipenuhi dengan
ampunan dari Allah SWT (HR. Imam Tabrani).
Sebaliknya, Rasulullah SAW sangat membenci
orang yang bermalas-malasan, tidak mau bekerja,
menyandarkan hidup kepada orang lain. Al-Quran
tidak memberikan peluang untuk menganggur
sepanjang masih ada masa yakni memenuhi waktu
dengan kerja keras.
Surat Al Ashr secara keseluruhan berpesan
agar seseorang tidak hanya mengandalkan iman
saja, melainkan juga amal shalihnya. Bahkan amal
shalih dengan iman pun belum cukup, karena masih
membutuhkan ilmu. Demikian amal shalih dan ilmu
saja masih belum memadai, kalau tidak ada iman.
Islam sangat menjunjung tinggi kerja keras dan
produktivitas. Islam tidak menyukai pengangguran
dan kemalasan, karena kedua sifat itu merupakan
kriteria orang yang tidak sungguh-sungguh dan
serius.
Waktu merupakan rasa tanggungjawab yang
sangat besar untuk kemuliaan hidupnya sebagai
wadah produktivitas. Karena itu seorang muslim tidak
boleh untuk menyia-nyiakannya. Rasulullah SAW
selalu memohon perlindungan Allah SWT dari sifat
malas, lemah; (Ya Allah aku berlindung kepada Mu
dari sikap lemah, malas, pengecut, dan kepikunan dan
aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan
kematian dan aku berlindung kepadaMu dari siksa
kubur).” (HR. Bukari)
Pekerjaan yang dicintai Allah SWT adalah yang
berkualitas. Al-Quran mempergunakan empat istilah,
yakni Amal Shalih, amal yang ihsan, amal yang Itqan
dan amal Al Birr. Al-Quran sebagai pedoman kerja
kebaikan, kerja ibadah, kerja taqwa atau amal shalih
memandang kerja sebagai kodrat hidup.
Wallahu a’lam.(*)
12. 10 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Semarak Tarhib Ramadhan di 42 Kota
U
ntuk menyambut bulan suci Ramadhan 1438H,
Yatim Mandiri menggelar kegiatan Tarhib yang
dilakukan serentak di 42 kota di Indonesia,
pada Sabtu dan Ahad (20-21/5).
Dalam kegiatan Tarhib Ramadhan tersebut, masing-
masing kota menampilkan kreatifitas yang berbeda-
beda untuk menarik perhatian para pengguna jalan dan
masyarakat luas. Tujuannya, yakni untuk mengingatkan
masyarakat tantang datangnya bulan Ramadhan.
Seperti di Surabaya, Tarhib Ramadhan digelar
dengan acara pawai di Jalan Raya Darmo dengan
mengenakan pakaian adat, pada Ahad (21/5),
bersamaan dengan acara Car Free Day (CFD). Dan di
kota Bojonegoro, Yatim Mandiri membagikan setangkai
bunga mawar untuk menarik para pengguna jalan, pada
Ahad (21/5).
Sementara itu di Solo, Yatim Mandiri mengadakan
pawai di CFD Alun-alun Solo. Dan di Yogyakarta,
dilaksanakan pada Sabtu (20/5), menampilkan sosok
Gatotkaca yang sedang melakukan orasi untuk
mengajak masyarakat meningkatkan ibadah di bulan
Ramadhan. Kegiatan ini bertempat di Tugu Yogya.
Sedangkan di Jakarta, Tarhib Ramadhan dimeriahkan
dengan hadirnya kamen rider kuga dan juga kamen rider
v. Lalu di Bekasi, diramaikan dengan ondel-ondel yang
ikut membagikan selebaran untuk mengajak membantu
anak-anak yatim dhuafa.(*)
Jakarta
Pasuruan
Solo
Madiun
Lampung
Surabaya
Jendela
13. 11Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Naik Kelas
Nurul Fathoni
Alumni MEC
Sukses Berjualan Kacamata
S
elama 2 setengah tahun bekerja
di sebuah optik terkenal di Batam.
Banyak pengetahuan tentang berbagai
jenis lensa kacamata yang didapatnya. Dari
situlah, alumni MEC ini menemukan sebuah
peluang bisnis yang mengantarkannya menuju
kesuksesan.
Itulah pengalaman Nurul Fathoni, seorang
pemuda yang nekat memberanikan diri untuk
berbisnis. Pemuda kelahiran Lamongan, 20
Januari 1993, ini biasa akrab dipanggil Thoni.
Genap setahun sudah bisnis yang dilakoninya.
Yakni pada 26 April 2016 lalu, ia membulatkan
tekad untuk membuka toko optik bernama Zona
Optik. Namun banyak perjuangan yang harus
dilaluinya dijalani sebelum membuka tokonya
tersebut.
Awalnya, Thoni bekerja di sebuah optik di
Batam selama 2 setengah tahun. Lalu di tahun
2015 dirinya mengundurkan diri dan pulang
ke kampung halamannya. Di Lamongan Thoni
kembali bekerja di sebuah optik selama 1
tahun. Tujuannya, dia ingin belajar marketing di
lapangan. Sambil menyelam minum air, itulah
peribahasa yang tepat untuknya. Belajar sembari
mengumpulkan modal. “Alhamdulillah dengan
izin Allah, saya mendapatkan pelanggan yang
banyak,” kenangnya.
Setelah modal terkumpul, lalu ia menyewa
sebuah toko di Ruko Pasar Kliwon, Dukun,
Kabupaten Gresik. Dengan adanya toko tersebut,
ia lebih mudah untuk menjual kacamata. Selain
itu banyak masyarakat setempat yang sudah
mengenal Zona Optik. “Sebelum ada toko, saya
harus keliling ke instansi dan rumah-rumah,”
ungkapnya.
Hasil usahanya pun cukup besar. Selama 1
bulan, ia bisa mendapatkan keuntungan 40-
50% dari modal. Keuntungan sebagian ditabung
dan ada yang diputar lagi untuk tambahan
modal. Lalu pada Juli 2016, ia menerima tawaran
kerjasama dengan Klinik Muhammadiyah,
Kedungadem, Bojonegoro untuk menyediakan
kacamata. Kerjasama ini berlangsung selama Juli
2016 hingga Mei 2017.
Di sisi lain, Thoni adalah anak yatim. Dia
juga merupakan alumni peserta didik Kampus
MEC binaan Yatim Mandiri. Pertama kali
masuk di Kampus MEC tahun 2011, di Jurusan
Akuntansi. Selama berada di MEC, ia mengaku
bangga, karena mendapatkan ilmu yang belum
didapatkan di bangku sekolah umum. “Saya
diajari menjadi manusia yang mandiri dan
menjadi entrepreneur sejati,” ujarnya.
Sehingga didalam diri pribadinya telah
tertanam jiwa mandiri untuk menjadi seorang
pengusaha. Selain itu, juga diajari menjadi
manusia yang berakhlak mulia yang diajarkan
Rasulullah SAW. Tidak hanya ilmunya saja, ikatan
antar alumni MEC juga begitu kuat. Salah satu
wujud ikatan solid alumni MEC, yakni dengan
terbentuknya komunitas bernama PERPAM
(Perkumpulan Pengusaha Alumni MEC).
Dengan adanya PERPAM ini, bisnis Thoni
bisa terbantu. Seperti pada April lalu, Zona
Optik menerima bantuan dana modal bergulir
dari PERPAM sebesar Rp 15 Juta. Dana bantuan
tersebut ia gunakan untuk mengembangkan
bisnisnya. “Dana dari PERPAM saya gunakan
untuk melunasi sewa kios dan membeli produk
yang akan saya jual. Ketentuannya, setiap bulan
mengangsur senilai Rp 1 Juta selama 15 bulan,”
ujarnya.
Harapan kedepannya, bisnisnya mampu
berkembang dengan pesat, dan bisa membuka
lapangan pekerjaan. Thoni juga berkeinginan
Zona Optik mampu menjadi optik terbaik di
Indonesia. “Semoga dalam 5 tahun kedepan,
Zona Optik bisa menjadi 10 optik terbesar di
Indonesia,” harapnya.(*)
Pemilik Zona Optik
14. 12 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Catatan
Oleh: Yusuf Zain, S.Pd, MM
Pengawas Yatim Mandiri
Bahagianya Istighfar
.......................................................................................
.......................................................................................
A
da sebuah cerita yang sudah sangat
terkenal di kalangan pesantren. Yakni
suatu hari, ada seorang pedagang
yang datang ke seorang kyai, dia mengeluhkan
hasil perdagangannya yang terus menurun,
omsetnya dari waktu ke waktu tidak mengalami
peningkatan. Sehingga dia dan keluarganya
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
”Oh gitu,” ujar pak kyai setelah mendengar
keluhan si pedagang tadi. “Kalau itu masalahnya,
mulai besok tolong kamu baca istighfar secara
rutin dan tekun, nanti masalahmu akan hilang,”
ujar pak kyai. “Oh gitu pak kyai, baik kalau begitu,
mulai besok saya akan mengamalkannya,” ujar si
pedagang sambil pamit keluar.
Tidak begitu lama, datang lagi seorang petani
ke kyai tadi. Dia mengeluhkan hasil pertaniannya
yang kurang menggembirakan, dan juga hujan
yang tidak turun turun, padahal mestinya sudah
waktunya musim hujan. Sehingga sawah dan
ladangnya kering dan tidak subur. ”Oh begitu,”
kata pak kyai setelah mendengar keluhan dari
si petani tadi. “Kalau itu masalahmu, sekarang
pulanglah. Tapi jangan lupa mulai besok, amalkan
ilmu istighfar secara rutin dan tekun, niscaya
masalahmu akan cepat selesai,” ujar pak kyai.
Di hari yang sama, datang lagi seorang
pemuda yang kelihatannya gagah perkasa, sehat
secara fisik dan ganteng pula, dia mengeluhkan
masalahnya. “Pak kyai, saya ini sudah berumah
tangga selama lima tahun, tapi sampai saat ini
belum dikarunia momongan. Padahal segala cara
sudah saya coba bersama istri, tapi juga belum
berhasil. Belum lagi mertua yang sering nanyakan
tentang kehamilan istri, membuat saya tambah
tertekan. Mohon solusinya,” kata pemuda itu.
“Oh gitu. Kalau itu masalahmu, mulai besok,
kamu beserta istrimu amalkan ilmu istighfar.
Baca secara rutin dan tekun sambil jangan lupa
ikhtiar yang lain tetap kamu jalankan,” kata pak
kyai. “Itu aja pak kyai?” tanya pemuda itu dengan
nada kurang percaya. “Iya itu aja,” ujar sang kyai.
Kemudian si pemuda gagah tadi pamit pulang,
meski dalam dirinya masih ragu terhadap nasehat
sang kyai, tapi dia akan tetap mencobanya dulu.
Si santri, yang dari awal menemani sang
kyai menemui tiga tamunya tadi, penasaran dan
bertanya, “Pak kyai, tiga orang tadi, masalahnya
berbeda-beda, tapi solusinya kok sama dan
cuman satu, apa nggak salah pak kyai?” “Nggak,
itu benar,” kata pak kyai sambil tersenyum penuh
arti pada santrinya.
Selang tiga bulan kemudian, tiga tamu
tersebut datang lagi ke rumah pak kyai tadi.
Mereka datang dengan wajah yang sumringah,
semangat, senang dan bahagia. “Terima kasih
pak kyai, sekarang hasil dagang saya sangat
bagus sekali, omset juga terus meningkat dan
keuntungannya juga lumayan,” ujar si pedagang.
“Saya juga terima kasih banyak pak kyai. Hasil
tani saya juga sangat bagus sekali, dan sekarang
saya sudah tidak susah menyekolahkan anak
saya ke jenjang yg lebih tinggi,” ujar pak tani.
“Perkenalkan ini istri saya, dan Alhamdulillah
sudah hamil tiga bulan pak kyai. Terima kasih atas
nasehatnya pak kyai,” ujar si pemuda gagah tadi.
Setelah tiga tamunya pulang, pak kyai melirik
pada santrinya yang kelihatannya masih bingung.
“Nak, apa yang saya petuahkan ke tiga tamu tadi,
itu ada dasarnya, coba kamu buka Al-Quran Surat
Nuh, Ayat 10-12, yang artinya, Maka aku katakan
pada mereka, ”Mohonlah ampun kepada TuhanMu,
sesungguhnya Dia maha pengampun. Niscaya Dia
akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.
Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-
sungai.”
Para pembaca Rahimakumullah, saudara-
saudaraku yang dirahmati Allah, mudah-mudahan
kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari
cerita diatas. Kita bisa menjadikan Istighfar untuk
memohon hajat-hajat kita, Yakin, yakin dan
yakin dengan mukjizat …hajat kita tidak hanya
dikabulkan, tapi juga akan dipercepat oleh Gusti
Allah SWT Yang Maha Kasih dan Maha Sayang
kepada kita semua. Amien.(*)
15. 13Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Move On
Oleh: Jamil Azzaini
Penasehat Yatim Mandiri
B
eberapa perusahaan atau institusi
memaknai inovasi secara dangkal, cukup
mereka mengadakan pekan inovasi, lomba
inovatif, malam kreativitas dan sejenisnya.
Dengan hanya melakukan ini, tentu Anda
sudah bisa menebak hasilnya bukan? Tak ada
perubahan budaya inovasi yang mendasar di
perusahaan atau institusi itu. Kegiatan hanya
menghabiskan anggaran tanpa hasil yang
bisa dibanggakan, kegiatan semacam ini saya
menyebutnya inovasi basa-basi.
Apabila inovasi ingin menjadi perilaku semua
orang yang ada di perusahaan atau institusi,
maka inovasi perlu menjadi bagian dari budaya
organisasi, bukan hanya sekedar inovasi basa basi.
Setidaknya ada tiga pilar besar yang harus
dibangun untuk menumbuhkan budaya inovasi,
yaitu: sistem, infrastruktur, dan orang. Diantara
ketiga pilar itu yang memerlukan energi besar
untuk membangunnya adalah orangnya.
Mengapa memerlukan energi besar? Karena
tabiatnya, manusia menyukai hidup di zona yang
nyaman. Budaya inovasi bisa membuat orang yang
sangat nyaman hidupnya terusik atau terganggu.
Namun di era sekarang, bila perusahaan tempat
kita bekerja tidak inovatif, maka perusahaan kita
tertinggal dan akhirnya gulung tikar alias bangkrut.
Apabila Anda pengambil keputusan (pimpinan)
segera buat keputusan untuk memasukkan inovasi
ke dalam corporate culture Anda dan menjadikan
inovasi menjadi kebiasaan sehari-hari. Kita pun
wajib menjadi orang yang kreatif, untuk itu
setidaknya kita perlu punya beberapa paradigma
agar siap berada di lingkungan yang inovatif.
Yakni:
Inovasi Basa-Basi
1. Biasakan Think Different.
. Selalu berpikir berbeda akan membuat
otak kita terpancing mencari ide-ide baru
dan segar serta tidak terkungkung dengan
yang sudah ada. Tagline think different yang
diadopsi Apple dan mendarah daging dibenak
dan perilaku telah melahirkan produk yang
simple dan friendly. Para pelanggannya pun
terkenal sangat loyal dengan produk keluaran
Apple ini.
2. Selalu Bertanya “What if”. Pertanyaan ini
akan membuat hal yang sedang kita kerjakan
akan memiliki perspektif dari banyak sudut
pandang, tidak kaku dengan yang sudah
ada. Produk dan jasa yang ada bisa terus
bertambah dan berkualitas karena kita selalu
bertanya “what if”.
3. Gagal Adalah Bukti Kita Bekerja.
Banyak orang yang punya persespsi bahwa
gagal adalah aib. Di dunia kreativitas,
kegagalan adalah kewajiban. Orang yang
gagal,adalah bukti bahwa dia bekerja. Orang
yang tidak pernah gagal melakukan sesuatu
karena memang dia tidak pernah melakukan
sesuatu. Jadi, tak perlu takut gagal bahkan
kita wajib gagal.
Inovasi sejati akan membuat kita dan
perusahaan tempat kita bekerja terus berada di
arena kompetisi. Sebaliknya, inovasi basa-basi
membuat perusahaan kita terlempar dari arena
kompetisi dan tentu membawa serta kita di
dalamnya. Mau?
Salam SuksesMulia.(*)
13Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
16. 14 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Tausiyah
Oleh: Ustad Muhammad Arifin Ilham
............................................
............................................
Indahnya Beribadah
H
akikat ibadah yang diterima hanya Allah
yang mengetahui. Namun, hal itu bisa
dinilai dengan sesuatu yang tampak dari
ibadahnya. Di antaranya, “hubbul ‘ibadah”, sangat
senang beribadah.
Muazin baru saja melewati rumahnya, artinya
adzan belum sama sekali dikeraskan, hatinya
terliputi bahagia. Apalagi ketika adzan sudah
dikumandangkan. Dia sudah memastikan berada
di barisan shaf shalat terdepan dan lisannya terus
menjawab setiap bait-bait adzan.
Inilah ukuran kedua yaitu “intizharul awqat”,
merindukan dan menanti-nanti waktu ibadah.
Wajahnya memancar aura cemas, yaitu takut
17. 15Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Tausiyah
ketinggalan apalagi sampai meninggalkannya.
Seperti semalam dia ketiduran, karena lelah yang
hebat, sehingga tahajud menjadi terlalaikan. Maka
pagi hari, wajah ketidaknyamanan menyebar pada
aktivitas hariannya. Sering murung dan selalu
komat-kamit beristighfar. Padahal, dia sudah
merangkai shalat Dhuha dengan mengqadha
tahajud.
Berikutnya, berusaha maksimal untuk
mempelajari kualitas ibadah yakni tercapainya
kekhusyukan dan keikhlasan. Ada kesungguhan
dalam menyempurnakan kekurangan ilmu dan
bersegera menerapkannya berulang-ulang. Baik
dalam prosesi ibadah maupun penerjemahannya
dalam amaliah harian.
Dalam shalat, ia bermujahadah, tunduk,
pasrah bersedekap, merendahkan bacaan, dan
diam tumakninah (QS. Thaha: 108). Di luar shalat,
memancar kearifan dengan menyibukkan diri
dalam muhasabah (introspeksi).
Ukuran lain bisa dilihat dari kegemarannya
yang tidak putus dalam berdoa. Selalu dalam setiap
selesai shalat, terdengar doa-doa permohonan
agar dimaafkan segala kekurangan, kesalahan, dan
diterima semua ibadah.
Dia telah memutus kebiasaan selesai shalat
meninggalkan tempat (kabur). Sekarang, dia
terlihat sangat menikmati saat berzikir dan munajat
seusai shalat. Di tangannya tasbih terus melingkar.
Di akhir doa, dia merapatkan dahinya pada
alas sejadah. Tersungkur dan menangis, bahkan
hingga membengkak kedua kakinya (QS. Maryam:
58). Menangis karena rasa syukur bisa menikmati
ibadah sekaligus rasa takut terhadap azab Allah,
baik di dunia atau di akhirat kelak.
Rumah tangga yang dijalin terlihat “sakkanun”,
sangat damai dan tidak beriak. Wajah suami-istri
dan anak-anak sumringah bahagia. Santun dan
penuh khidmat, baik pada keluarga maupun pada
lingkungan dan tetangganya. Bahkan, sangat
senang untuk berkumpul dalam lingkungan yang
sama yang berbalut semangat ibadah dan dakwah.
Subhanallah. Menyenangkan dan
menenangkan. Begitulah seharusnya efek dari
menikmati ibadah. Tentu kita tidak mau ibadah
yang kita senangi ini akan menjadi shalat yang
hanya tinggal gerak badan tanpa getar hati.
Ibadah haji dan umrah hanya menjadi salah
satu di antara tujuan wisata. Baitullah hanya
tampak sebagai seonggok batu dari zaman purba;
tidak berbeda dengan Tembok Cina atau Menara
Pisa. Zakat dikeluarkan sama beratnya dengan
pajak. Dan puasa menjadi rangkaian upacara
kesalehan yang lewat begitu saja setelah usai
Ramadhan.
Sekali lagi, nikmati keadaan ibadah saudara,
dengan hati dan diniati mencari kebaikan semata-
mata hanya rida Allah yang menjadi tujuannya.(*)
18. 16 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Solusi Islam
KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Ketua Bidang Dakwah MUI Jawa Timur
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ustad Navis yang terhormat. Saya pria berusia
30 tahun, dan saat ini bekerja di perusahaan
konsultan pajak. Dalam melaksanakan pekerjaan,
saya berusaha untuk melakukannya sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku berdasarkan
data dan dokumen yang ada pada klien.
Saya juga berusaha menghindari tindakan
manipulasi data yang terkait dengan pekerjaan
saya, karena hal tersebut adalah termasuk
tindakan dosa.
Yang ingin saya tanyakan:
1. Bagaimanakah hukum pajak menurut Islam?
2. Bagaimana hukum penghasilan yang saya
terima dari pekerjaan saya ini?
Atas jawaban dan bimbingan Ustad Navis,
saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Herman, Bekasi
Jawaban:
Walaikumusalam Wr. Wb.
Bapak Herman yang saya hormati, masalah
hukum pajak menurut Islam dan pendapat para
ulama, akan pengasuh jelaskan. Pajak menurut
Hukum Pajak Menurut Islam
istilah kontemporer adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan undang-undang,
sehingga dapat dipaksakan dengan tiada
mendapat balas jasa secara langsung.
Dalam Islam, pajak sering diistilahkan dengan
adh-Dharibah yang jama’nya adalah adh-Dharaib.
Para ulama dahulu menyebutnya juga dengan al
Muks. Di sana ada istilah-istilah lain yang mirip
dengan pajak atau adh-dharibah diantaranya
adalah:
1. Al-Jizyah (upeti yang harus dibayarkan ahli
kitab kepada pemerintahan Islam)
2. Al-Kharaj (pajak bumi yang dimiliki oleh
Negara)
3. Al-Usyr (bea cukai bagi para pedagang non
muslim yang masuk ke Negara Islam)
Pendapat Ulama Tentang Pajak
Pajak sebenarnya diwajibkan bagi orang-
orang non muslim kepada pemerintahan Islam
sebagai bayaran jaminan keamanan. Maka
ketika pajak tersebut diwajibkan kepada kaum
muslimin, para ulama berbeda pendapat di dalam
menyikapinya.
1. Menyatakan pajak tidak boleh sama sekali
“Sesungguhnya pada harta ada kewajiban/hak (untuk dikeluarkan)
selain zakat.” (HR. Tirmidzi)
16 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
19. 17Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Solusi Islam
dibebankan kepada kaum muslimin. Karena
kaum muslimin sudah dibebani kewajiban
zakat. Dan ini sesuai dengan hadis yang
diriwayatkan dari Fatimah binti Qais, bahwa
dia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak ada kewajiban dalam harta kecuali
zakat.” (HR. Ibnu Majah)
2. Menyatakan kebolehan mengambil pajak
dari kaum muslimin, jika memang negara
sangat membutuhkan dana. Dan untuk
menerapkan kebijaksanaan inipun harus
terpenuhi dahulu beberapa syarat. Diantara
ulama yang membolehkan pemerintahan
Islam mengambil pajak dari kaum muslimin
adalah Imam Ghozali, Imam Syatibi dan
Imam Ibnu Hazm. Dan ini sesuai dengan
hadis yang diriwayatkan dari Fatimah binti
Qais juga, bahwa dia mendengar Rasulullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya pada harta
ada kewajiban/hak (untuk dikeluarkan) selain
zakat.” (HR. Tirmidzi)
Adapun syarat-syarat pemungutan pajak, ialah:
Benar–benar harta itu dibutuhkan dan tak
ada sumber lain. Pajak itu boleh dipungut apabila
negara memang membutuhkan dana. Sedangkan
sumber lain tidak diperoleh. Para ulama sangat
hati-hati dalam mewajibkan pajak kepada
rakyat. Karena khawatir akan membebani rakyat
dengan beban yang di luar kemampuannya, dan
keserakahan pengelola pajak dan penguasa dalam
mencari kekayaan dengan cara melakukan korupsi
hasil pajak.
Pemungutan pajak yang adil. Apabila pajak
itu sangat dibutuhkan dan tidak ada sumber lain
yang memadai, maka pengutipan pajak jadi wajib
dengan syarat. Yakni harus dicatat, pembebanan
itu harus adil dan tidak memberatkan. Jangan
sampai menimbulkan keluhan dari masyarakat.
Keadilan dalam pemungutan pajak didasarkan
kepada pertimbangan ekonomi, sosial dan
kebutuhan yang diperlukan rakyat dan
pembangunan. (Qardhawi hal. 1081-1082).
Pajak hendaknya dipergunakan untuk
membiayai kepentingan umat, bukan untuk
maksiat dan hawa nafsu. Hasil pajak harus
digunakan untuk kepentingan umum. (Qardhawi,
hal. 1083)
Persetujuan para ahli/cendikiawan yang
berakhlak. Kepala negara, wakilnya, gubernur
atau pemerintah daerah tidak boleh bertindak
sendiri untuk mewajibkan pajak dan menentukan
besarnya, kecuali setelah dimusyawtarahkan
dan mendapat persetujuan dari para ahli dan
cendekiawan dalam masyarakat. Karena pada
dasarnya, harta seseorang itu haram diganggu
dan harta itu bebas dari berbagai beban dan
tanggungan. Namun bila ada kebutuhan
demi untuk kemaslahatan umum, maka harus
dibicarakan dengan para ahli termasuk ulama.
Bapak Herman, dari penjelasan diatas maka
lebih tegas pengasuh jawab pertanyaan Anda:
1. Hukum pajak menurut Islam berbeda
pendapat para ulama, ada yang
mengharamkan tapi juga ada yang
memperbolehkan dengan beberapa syarat.
Jika melihat Indonesia, negara masih sangat
butuh dana, dan itu sebagai iuran, maka
boleh memungut pajak dengan cara yang
adil. Dan hendaknya seorang muslim, niatkan
sedekah demi kemaslahatan negara dan
bangsa
2. Jika mengambil pendapat yang membolehkan
pajak sesuai persyaratan diatas, maka
penghasilan Anda adalah halal asal dengan
cara jujur, tidak manipulasi dan tidak meniru
para koruptor dan sejenisnya. Wallahu a’lam
bisshawab.(*)
Pajak hendaknya dipergunakan untuk membiayai kepentingan
umat, bukan untuk maksiat dan hawa nafsu. Hasil pajak
harus digunakan untuk kepentingan umum.
(Qardhawi, hal. 1083)
“
”
20. 18 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Smart Parenting
Melatih Anak
Agar Gemar Bersedekah
B
ersedekah merupakan pemberian dari
seorang muslim secara sukarela dan ikhlas
tanpa dibatasi waktu dan jumlah. Dari segi
bentuknya, sedekah sesungguhnya tidak dibatasi
pemberian dalam bentuk uang, tetapi sejumlah
amal kebaikan yang dilakukan seorang muslim.
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap muslim
wajib bershadaqah”; para sahabat bertanya:
“Bagaimana bila ia tidak mempunyai sesuatu untuk
dishadaqahkan?” Nabi menjawab: “Hendaklah ia
bekerja hingga dapat mencukupkan kebutuhannya
sendiri dan dapat pula bershadaqah”; para
sahabat bertanya lagi: Bila ia tidak dapat bekerja
bagaimana?” Nabi menjawab: “Hendaklah ia
menolong orang yang memerlukan pertolongan”;
para sahabat bertanya pula: “Bila ia masih tidak
juga bagaimana?” Nabi menjawab: “Hendaklah
ia menyuruh orang lain berbuat baik”; para
sahabat masih bertanya lagi: “Bila beramar
ma’rufpun ia tidak dapat, bagaimana?” Nabi
menjawab: “Hendaklah ia menahan diri dari
keburukan; sungguh menahan diri dari keburukan
itu merupakan shadaqah.” (HR. Ahmad, Bukhari,
Muslim dan An-Nasaai)
21. 19Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Smart Parenting
Bersedekah selain merupakan sarana beribadah
juga bisa digunakan untuk melatih empati anak
pada orang lain. Empati berarti menempatkan diri
seolah-olah menjadi seperti orang lain. Rasa empati
pada anak harus diasah. Banyak segi positif bila kita
mengajarkan anak berempati. Mereka tidak akan
agresif dan senang membantu orang lain.
Rasulullah SAW pun sangat menekankan
pentingnya mengembangkan sikap empati ini.
Sesama orang-orang beriman adalah laksana satu
tubuh, jika ada sebagian dari anggota tubuh yang
sakit, maka seluruh anggota tubuh akan merasakan
sakit pula.
Hal-hal yang bisa diajarkan kepada anak agar
gemar melakukan sedekah dari kecil antara lain
adalah:
1. Beri anak motivasi melalui hadits dan ayat-ayat
yang berbicara tentang sedekah. Banyak sekali
ayat-ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah yang
menggambarkan tentang pahala orang yang
menafkahkan sebagian hartanya. Ayat-ayat dan
hadis-hadis tersebut hendaknya sudah mulai
dikenalkan kepada anak sejak dini. Dengan
membacakanya, menghafal, dan mengkajinya
akan memberikan motivasi yang luar biasa buat
anak. Cara mengkajinya tentu dengan bahasa
yang mudah dipahami anak-anak.
2. Bacakan cerita-cerita sahabat Rasulullah
SAW yang gemar menafkahkan hartanya.
Cerita tentang bagaimana Abu Bakar Ashidiq
menyerahkan sebagian besar hartanya untuk
dakwah, Abdurrahman Bin Auf sahabat yang
sangat kaya raya yang gemar bersedekah yang
menyebabkan Nabi SAW memasukkannya
dalam sepuluh orang yang telah diberi kabar
gembira sebagai ahli surga.
3. Keteladanan. Keteladanan merupakan cara yang
sangat baik dalam pendidikan, apalagi dalam
periode awal kanak-kanak. Oleh karena itu,
orang tua atau pendidik harus bisa menjadi
model yang baik. Bila dalam keseharian biasa
memperlihatkan kepekaan serta kepedulian
yang tinggi terhadap lingkungan, mampu
berempati, bukan tidak mungkin anak akan
menirunya. Sejalan dengan perkembangannya,
akan meningkatkan kemampuan anak
untuk memahami berbagai macam hal, dan
diharapkan peniruan ini akan menjadi sebuah
kemampuan, kebiasaan yang melekat pada
anak.
4. Pembiasaan. Pendidikan melalui pembiasaan
akan menjadikan anak terlatih sejak kecil, ringan
di dalam memberikan pertolongan pada orang
lain. Upaya kecil yang bisa dilakukan, misalnya
dengan membawakan bekal sekolah anak lebih
dari satu, dengan pesan untuk dibagikan pada
temannya yang tidak membawa membawa
bekal ke sekolah.
5. Ajaklah anak melihat sendiri dan mengalami
kehidupan yang sangat berbeda dengan
kehidupan yang biasa ia jalani. Ajaklah anak
untuk mengunjungi tempat di mana banyak
orang susah berkumpul di sana. Dengan begitu
mereka akan melihat, bahwa ada sisi lain dari
kehidupan manusia. Sekali waktu anak bisa
diajak ke panti asuhan, tempat bencana alam
atau tempat-tempat lain yang membutuhkan
uluran tangan. Selain mengajak anak langsung
ke tempat-tempat seperti itu, anak juga bisa
diajak melihat film-film tentang kaum muslimin.
(*)
Pendidikan melalui pembiasaan akan menjadikan
anak terlatih sejak kecil, ringan di dalam memberikan
pertolongan pada orang lain
”
“
19Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
24. 22 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Kisah Islami
Kisah Nabi Yunus
Ditelan Ikan
D
i daerah Mosul, Irak, terdapat sebuah
kampung bernama Ninawa yang
penduduknya berpaling dari jalan Allah
yang lurus dan malah menyembah patung dan
berhala. Allah SWT ingin memberikan petunjuk
kepada mereka dan mengembalikan mereka ke
jalan yang lurus, maka Dia mengutus Nabi Yunus
untuk mengajak mereka beriman dan meninggalkan
sesembahan selain Allah SWT.
Akan tetapi mereka menolak beriman kepada
Allah dan tetap memilih menyembah patung
dan berhala. Mereka lebih memilih kekafiran dan
kesesatan daripada keimanan dan petunjuk, mereka
mendustakan Nabi Yunus ‘alaihissalam, mengolok-
olok dan menghinanya. Maka Nabi Yunus pun
marah kepada kaumnya dan tidak berharap lagi
terhadap keimanan mereka.
Allah SWT pun mewahyukan kepada Yunus
untuk memberitahukan kaumnya, bahwa Allah akan
mengadzab mereka karena sikap mereka itu setelah
berlalu tiga hari. Lalu Nabi Yunus menyampaikan
perihal adzab itu kepada kaumnya dan mengancam
kaumnya dengan adzab Allah, kemudian ia pergi
meninggalkan mereka.Ketika itu, kaum Yunus
telah mengetahui, bahwa Nabi Yunus telah pergi
meninggalkan mereka, sehingga mereka yakin
adzab akan turun dan bahwa Yunus adalah seorang
nabi, maka mereka segera bertaubat kepada Allah
SWT kembali kepadaNya, dan menyesali sikap
mereka.
Ketika itu, kaum lelaki, wanita, dan anak-anak
menangis karena takut adzab menimpa mereka,
dan mereka berdoa dengan suara keras kepada
Allah SWT agar adzab itu diangkat dari mereka.
Saat Allah melihat jujurnya taubat mereka, maka
Dia menghilangkan adzab itu dari mereka serta
menjauhkannya. (QS. Yunus: 98)
Setelah peristiwa itu, Yunus tetap meninggalkan
kampung kaumnya karena marah padahal Allah
belum mengizinkannya, maka Yunus pergi ke tepi
laut dan menaiki kapal. Pada saat Yunus berada di
atas kapal, maka ombak laut menjadi dahsyat, angin
menjadi kencang dan membuat kapal menjadi oleng
hingga hampir saja tenggelam.
Oleh ketika itu, kapal yang ditumpangi
membawa barang-barang yang berat, lalu
sebagiannya dilempar ke laut untuk meringankan
beban. Tetapi ternyata, kapal itu tetap saja oleng
hampir tenggelam, maka para penumpangnya
bermusyawarah untuk meringankan beban kapal
dengan melempar seseorang ke laut. Maka mereka
melakukan undian dan ternyata undian itu jatuh
kepada diri Yunus, tetapi mereka tidak mau jika
Yunus harus terjun ke laut. Maka undian pun
diulangi lagi, dan ternyata jatuh kepada Yunus
lagi, hingga undian itu dilakukan sebanyak tiga kali
dan hasilnya tetap sama. Maka Yunus bangkit dan
melepas bajunya, kemudian melempar dirinya ke
laut.
Pada saat yang bersamaan, Allah telah
mengirimkan ikan besar kepadanya dan
mengilhamkan kepadanya untuk menelan Yunus
dengan tidak merobek dagingnya atau mematahkan
tulangnya, maka ikan itu melakukannya. Ia menelan
Nabi Yunus ke dalam perutnya tanpa mematahkan
tulang dan merobek dagingnya, dan Yunus pun
tinggal di perut ikan itu dalam beberapa waktu dan
dibawa mengarungi lautan oleh ikan itu.
Ketika Yunus mendengar ucapan tasbih dari
kerikil di bawah laut, maka di kegelapan itu Yunus
berdoa, “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah
selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang zalim.” Yunus
berada dalam tiga kegelapan; kegelapan perut ikan,
kegelapan lautan, dan kegelapan malam.
Kemudian Allah memerintahkan ikan itu
memuntahkan Yunus ke pinggir pantai, lalu Allah
tumbuhkan sebuah pohon sejenis labu yang
memiliki daun yang lebat yang dapat menaungi
Nabi Yunus dan menjaganya dari panas terik
matahari. Allah SWT berfirman, “Kemudian Kami
lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia
dalam keadaan sakit.– Dan Kami tumbuhkan untuk
dia sebatang pohon dari jenis labu.” (QS. ash-
Shaaffaat: 145-146)
Selanjutnya, Allah SWT memerintahkan
Yunus agar kembali kepada kaumnya untuk
memberitahukan mereka, bahwa Allah SWT
telah menerima taubat mereka dan telah ridha
kepada mereka. Maka Nabi Yunus melaksanakan
perintah itu, ia pergi mendatangi kaumnya dan
memberitahukan kepada mereka, tentang wahyu
yang diterimanya dari Allah SWT.
Kaumnya pun telah beriman dan Allah
memberikan berkah kepada harta dan anak-anak
mereka, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam
firmanNya, “Dan Kami utus dia kepada seratus ribu
orang atau lebih.–Lalu mereka beriman, karena itu
Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka
hingga waktu yang tertentu.” (QS. ash-Shaaffaat:
147-148).(*)
25. 23Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Tentunya bukan sekadar kebetulan, jika surah
pertama Al-Quran yang turun (Al-‘Alaq), berkaitan
dengan perintah membaca. Bukannya perintah
syahadat, shalat, puasa, atau ibadah lainnya.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang
Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan-mulah Yang
Maha Mulia. Yang Mengajar (manusia) dengan
pena. Dia Mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)
Penyebab kemunduran peradaban Islam,
salah satunya disinyalir karena rendahnya budaya
membaca. Amat kontras dengan peradaban Barat,
yang masyarakatnya memiliki kesadaran membaca.
Budaya yang bila ditelusuri, mempunyai akar kuat
dalam Islam.
Secara bahasa, kata iqra di surat Al-‘Alaq,
berasal dari akar kata qara’a, yang dimaknai
sebagai kegiatan menghimpun, menyampaikan,
menelaah, meneliti, mendalami, mengetahui ciri
sesuatu dan membaca. Ulama menafsirkannya
untuk teks tertulis dan tidak tertulis. Kata ini
diulang hingga dua kali. Yang menandakan Allah
SWT telah memberikan kunci, bahwa membaca
merupakan keniscayaan bila ingin survive
(bertahan) menjalani liku kehidupan.
Secara fitrah, manusia adalah makhluk Allah
yang tinggi rasa ingin tahunya. Sejak masih
anak-anak, manusia selalu bertanya akan apa
yang dilihat, didengar atau dirasakannya. Artinya,
manusia memiliki naluri untuk mencari tahu
sesuatu yang belum dipahami. Dan membaca
adalah solusi cerdas, perintah mulia agar manusia
memperoleh ilmu yang menjadi penerang dalam
membedakan hak dan batil.
Dan membaca yang dimaksud, tentunya tidak
hanya tekstual. Makna membaca dapat juga berupa
kebiasan berpikir mendalam, merenung atau
mentafakuri ayat-ayat alam (qauniyah). Semuanya
itu, baik membaca secara tekstual maupun
dalam bentuk tafakur atas realita yang terjadi,
hendaknya mengarah pada satu tujuan. Yaitu makin
mendekatkan kita kepada Allah. Itulah sebabnya,
kita dianjurkan untuk berlindung dari ilmu dan
amal yang menjauhkan dari ridha dan cinta Allah.
Manfaat Membaca
Membaca membuat manusia makin
mengenal siapa dirinya. Ingatkah ungkapan yang
menyebutkan bahwa barangsiapa mengenal
dirinya, ia akan pula mengenal Tuhannya? Disinilah
budaya membaca menemukan konteks atas
ungkapan tersebut. Karena sungguh merugi bila
seseorang merasa tahu akan sesuatu padahal
sebenarnya ia tidak tahu apa-apa. Dengan
membaca, hal itu bisa dihindarkan.
Dari pemikiran ini, lahir tokoh-tokoh besar
seperti al-Ghazali, Sayyid Quthb, Yusuf al-Qardhawi,
atau di Indonesia kita kenal Quraish Shihab, Buya
Hamka dan lain-lain. Dari pena mereka, beragam
jenis kitab-kitab tafsir, fikih, hadits, telah ditulis.
Hingga sekarang kita tetap dapat menikmati
keluasan ilmu mereka. Tentu dengan membaca dan
mempelajarinya. Meneruskan tradisi mereka yang
kental dengan budaya membaca.
Membaca juga dapat memperkaya wawasan.
Berjenis buku yang dilahap mengajak kita
melanglang buana ke seluruh dunia, ke semua
peradaban, kembali ke masa lalu atau berkelana
ke masa depan. Kita pun bisa menelusuri jejak
Rasulullah SAW, bersua dengan tokoh-tokoh
inspiratif yang mengubah dunia, atau bermain
dengan sosok rekaan di alam yang juga imajiner.
Membaca menghadirkan dunia kecil, bisa
dikunjungi setiap saat, tanpa batas dan tanpa
syarat!
Membaca dan Menulis
Agar efektif dan optimal, proses membaca
harus disertai kegiatan menulis. Imam Ali bin Abi
Thalib ra, pernah berkata agar mengikat ilmu
dengan menuliskannya. Boleh jadi, upaya menulis
inilah yang kerap terlupakan oleh kita. Dan karena
menulis adalah keterampilan, ia harus dibiasakan
dan diasah setiap saat. Modalnya, tentu dengan
banyak membaca.
Maka, jika ingin hidup ‘lebih bermakna’
dengan ilmu, biasakan membaca. Setiap hari,
sisihkan waktu yang dikaruniakan Allah untuk
mencerdaskan pikiran. Jangan hanya menonton
tv atau kegiatan sejenis yang jauh dari manfaat.
Bagi yang telah berkeluarga (anak-anak), tanamkan
kepada mereka untuk senang membaca. Ada
banyak metode yang dapat diajarkan agar mereka
gemar membaca. Seperti mengalokasikan waktu
untuk berkunjung ke perpustakaan, toko buku,
atau rumah buku yang keberadaannya sekarang
makin menjamur.
Kuncinya adalah mau atau tidak
melaksanakannya. Karena dengan cara apa kita
memilih jalan yang lurus bila untuk membaca
dan diikat dengan menulis, kita merasa enggan?
Hidupkan budaya membaca agar peradaban Islam
kembali jaya. Wallahu a’lam.(*)
Mari Budayakan
Membaca
Rehat
26. 24 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Dapur
24 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Honeydew
Squash
With Nata Decoco
Cara Membuat:
• Siapkan gelas, kemudian tuang
sirup secukupnya
• Potong bulat semangka dan
honeydew lalu masukkan kedalam
gelas,tambahkan nata de coco, biji
selasih dan es batu secukupnya
lalu siram dengan air soda
• Tambahkan buah cherry dan
honeydew squash with nata de
coco siap di nikmati
Bahan:
• Honeydew potong bulat
• Semangka potong bulat
• Buah cherry
• Biji selasih secukupnya
• Nata de coco potong dadu
• Sirup kental manis secukupnya
• Air soda secukupnya
• Es batu secukupnya
27. 25Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Muslimah
Adab Keluar Rumah
Bagi Wanita
I
slam sebagai agama rahmatan lil
‘alamin, telah mengatur sedemikian
rupa berkenaan dengan keutamaan dan
batasan-batasan sesuai syari’at tentang apa yang
seharusnya dikerjakan dan ditinggalkan oleh para
wanita.
Adapun Islam telah mengatur mengenai
adab-adab keluar bagi seorang wanita, yaitu:
1. Berhijab (memakai hijab yang syar’i)
2. Tidak memakai wewangian
3. Pelan-pelan dalam berjalan, agar tidak
terdengar suara sendalnya.
Allah SWT berfirman, “Dan janganlah
mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS.
An-Nuur: 31)
Dan pada masa sekarang ini, dengan adanya
sepatu atau sandal yang bertumit atau
berhak tinggi dan kita dapati para wanita
memakainya, sehingga terdengarlah suara
sandal atau sepatunya tersebut, kadang
ia bertingkah genit dalam berjalan. Dan
benarlah apa yang disabdakan oleh Nabi
SAW, “Wanita adalah aurat, maka jika ia
keluar syaithan akan mengikutinya.”
4. Ketika berjalan bersama saudarinya dan
di sana ada para pria, maka janganlah
bercakap-cakap dengan saudarinya tersebut.
Bukan berarti bahwa suara wanita adalah
aurat, tetapi bagi sebagian pria mendengar
suara wanita itu terkadang bisa menimbulkan
fitnah.
5. Hendaklah meminta izin kepada suaminya,
jika ia telah berkeluarga.
6. Apabila jaraknya sejauh jarak safar, maka
janganlah ia keluar, kecuali bersama mahram
7. Jangan berdesak-desakan dengan pria.
8. Hendaknya ia menundukan pandangannya.
9. Janganlah menanggalkan pakaiannya di selain
rumahnya, jika bermaksud untuk tampil cantik
(berhias) dengan perbuatan itu. Karena Nabi
SAW bersabda, “Wanita mana saja yang
menanggalkan pakaiannya di selain rumah
suaminya, maka sungguh ia telah membuka
penutupnya antara dia dengan Rabb-nya.” (*)
25Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
28. 26 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Hidup
mempersembahkan yang terbaik dalam
bidang dan keahliannya. Sehingga betul-
betul menjadi orang yang bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungannya.
3. Selalu berusaha mengeluarkan sebagian
hartanya untuk diberikan kepada yang
membutuhkan, terutama kaum dhuafa
dalam bentuk zakat, infak, dan bentuk-
bentuk kedermawanan lainnya. Sikap ini
akan melahirkan kekuatan etika dan moral
di dalam mencari rezeki. Hanya rezeki yang
halallah yang ingin ia dapatkan.
4. Mampu menjaga akhlak dan kehormatannya
dalam pergaulan dengan lawan jenis,
sehingga selalu terjaga kejernihan hati,
pikiran, dan juga raganya. Dalam situasi apa
pun tidak pernah melakukan kegiatan hura-
hura yang penuh dengan kebebasan dan
permisif.
5. Selalu berusaha menjaga amanah dan
janjinya. Disadari betul bahwa segala
potensi yang ada pada dirinya seperti ilmu
pengetahuan dan harta merupakan amanah
dan titipan dari Allah SWT yang kemudian
akan dipertanggungjawabkan dihadapanNya.
Persepsi dan pandangan seperti ini akan
menyebabkan seseorang tidak akan pernah
menghalalkan segala macam cara untuk
meraih kenikmatan dunia yang sifatnya
sesaat dan sementara.
Inilah beberapa ukuran kesuksesan hidup
seorang Muslim kapan dan di mana pun, yang
mudah-mudahan menjadi guideline dalam
mengaplikasikan dan mengimplementasikan. Niat
yang ikhlas dan kerja keras yang dilandasi dengan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
merupakan bingkai utamanya. Wallahu a’lam.(*)
S
ebagaimana telah sama-sama kita yakini,
bahwa orang-orang yang beriman adalah
orang-orang yang didorong untuk selalu
sukses di dalam kehidupannya (kesuksesan yang
hakiki), baik di dunia maupun di akhirat nanti, apa
pun posisi, kedudukan, dan profesinya.
Seruan untuk menggapai kemenangan
dan kesuksesan ini dikumandangkan pada
setiap adzan maupun ikamah ketika hendak
melaksanakan shalat, yaitu kalimat hayya
‘alal-falaah (mari kita raih kesuksesan dan
keberhasilan).
Yang perlu kita sadari bersama bahwa ukuran
kesukesan dalam pandangan ajaran Islam bukan
semata-mata pada aspek materi dan bukan
pula sebaliknya hanya pada aspek rohani. Bukan
pula pada aspek hablumminallah saja dengan
mengabaikan hablumminannas atau sebaliknya,
tetapi keseimbangan antara keduanya (tawazun)
saling melengkapi dan saling mengisi.
Ukuran kesuksesan yang bersifat tawazun
ini, antara lain, seperti diungkapkan dalam QS
Al-Mukminun: 1-11 (yang sering dijadikan contoh
pribadi Rasulullah SAW yang sukses), yaitu:
1. Selalu berusaha untuk menegakkan shalat
dengan penuh kekhusyukan. Dengan cara
menjadikan shalat sebagai sebuah kebutuhan
utama di samping kewajiban. Shalat dijadikan
sebagai medium utama untuk meraih
pertolongan dan ridha Allah SWT. Apalagi
jika ditambah dengan shalat berjamaah yang
dijadikannya untuk membangun silaturahim
dan menguatkan ukhuwah Islamiyah di
antara sesama orang yang rukuk dan sujud.
2. Mampu menghindarkan diri dari ucapan
dan tindakan yang tidak ada manfaatnya.
Artinya, berusaha memiliki etos kerja
dan produktivitas yang tinggi serta
Ukuran
Kesuksesan
Fenomena
29. 27Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Oleh: dr. Irmayanti Soeratmi
Dokter Klinik Rumah Sehat Mandiri
Solusi Sehat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Akhir-akhir ini suami saya sering merasa
kesemutan. Biasanya terjadi ketika bangun tidur.
Terkadang dia juga merasakan tangan kanannya
kaku. Memang, suami saya jarang mengatur pola
makannya. Terlebih lagi saat ia sedang berada di
luar kota.
Yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Apa benar yang dikeluhkan suami saya
tersebut adalah gejala stroke ringan?
2. Bagaimana langkah untuk mengatur makan
dan pola hidup agar terhindar dari stroke?
Demikian pertanyaan yang saya ajukan. Atas
jawaban dan penjelasannya saya ucapkan terima
kasih.
Apsari, Madiun
Jawaban:
Wa’alaikumussalaam Wr. Wb.
Bangun pagi dengan jari tangan kaku dan
terasa sakit, tentu menjadi pengalaman yang
tidak menyenangkan. Penyebabnya antara lain
radang sendi, gangguan saraf, cedera atau terlalu
sering menggunakan jari atau kelelahan. Untuk
mendapat diagnosis yang tepat, maka harus
dilakukan pemeriksaan ke dokter.
Dari gejala yang ibu utarakan, sepertinya
Agar Terhindar Dari Stroke
suami ibu menderita arthritis atau dikenal
sebagai rematik. Berbeda dengan stroke ringan
atau dalam bahasa medis dikenal sebagai
TIA (Transient Iskhemik Attack), kondisi ini
menyebabkan munculnya gejala stroke, namun
berlangsung lebih singkat dan akan mereda
dalam waktu 24 jam.
Gejala-gejala umum TIA antara lain kesulitan
berbicara atau pelo, mati rasa pada sebelah
tubuh, kelemahan otot pada sebelah tubuh,
gangguan keseimbangan pada salah satu sisi
tubuh tergantung lokasi mana yang terkena di
otak.
Langkah-langkah untuk terhindar dari stroke
yakni dengan perubahan gaya hidup. Yakni rajin
berolahraga, menurunkan berat badan sampai
ideal, mengurangi makanan asin, lebih banyak
makan sayur dan buah, mengurangi asupan
makanan yang digoreng dan makanan manis.
Selain itu, upayakan cukup tidur minimal
6 jam sehari semalam, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, mengendalikan stres,
mengobati atau mengontrol kondisi medis
sebelumnya yang telah dimiliki. Seperti diabetes,
hipertensi dan kolestrol tinggi.
Demikian informasi yang bisa saya sampaikan,
semoga bermanfaat. Salam sehat. (*)
30. 28 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Pintu Rezeki
28 Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017
Andri Handoko
Pemilik Bintang Fajar Mandiri
Usaha Lancar
dengan Rajin Bersedekah
Tak memiliki modal, ternyata tidak membuat
Andri Handoko menjadi patah semangat untuk
membangun sebuah usaha. Yakni usaha kaca
hias. Berawal saat dirinya yang sedang mengikuti
kuliah kerja lapangan. Ia kesulitan mencari kaca
hias untuk proyeknya. “Diseluruh Malang tidak
ada. Akhirnya saya cari ke Surabaya. Adapun itu
tidak memuaskan,” papar lulusan Universitas
Merdeka Malang ini.
Andri mulai berfikir untuk membangun
usaha kaca hias sendiri. Dengan modal nekat,
dirinya mengambil cuti kuliah dan belajar pada
perusahaan kaca hias di Surabaya. “Karena saya
tidak mau dicap mencuri ilmu, akhirnya saya
jujur kalau saya ingin buka usaha seperti ini.
Alhamdulillah diberi kemudahan,” cerita Andri
mengenang awal perjuangannya.
Proyek pertama Andri pun hanya bermodal
kepercayaan. Dirinya sama sekali tidak
punya modal, sehingga memakai uang muka
pelanggan pertamanya ini. Saat itu, Andri banyak
mengerjakan permintaan kaca hias dengan nilai
Rp 20 Juta sampai Rp 50 Juta. Dengan modal
kepercayaan, Andri mantap menekuni usaha kaca
hias ini sejak tahun 1999.
Namun, usahanya yang diberi nama Bintang
Fajar Mandiri tersebut, bukan tanpa kendala
sama sekali. Di awal-awal membuka usaha, Andri
sangat kesulitan mencari perajin kaca hias yang
handal. Terlebih, ia tidak sekadar mencari perajin
yang bisa membuat kaca hias, melainkan juga
tenaga profesional yang dapat membikin kaca
hias dengan
31. 29Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Pintu Rezeki
rapi dan mempunyai tanggung jawab lebih ke
pekerjaannya. “Karena membuat kaca hias adalah
pekerjaan seni,” tegasnya.
Sekarang, Bintang Fajar Mandiri telah memiliki
25 karyawan, mulai dari tenaga pemasaran,
hingga tenaga produksi. Untuk menambah
pemasukan, Andri tidak hanya memproduksi kaca
hias, tetapi juga kaca template dan grafir. Dengan
semangat dan kegigihannya dalam bekerja, usaha
kaca hiasnya makin berkembang. Bahkan sudah
mempunyai cabang di Yogyakarta. Omzetnya
bahkan mencapai angkai milyaran rupiah tiap
tahunnya. “Alhamdulillah sampai saat ini omzet
bisa mencapai Rp 2,5 Milyar pertahun,” papar pria
kelahiran tahun 1980 ini.
Sayangnya, ditengah persaingan yang ketat
dan makin banyaknya pengrajin kaca hias, omzet
penjualan kaca hias Andri sekarang tinggal 5%
hingga 10% saja. Sisanya, dirinya mulai beralih
untuk mengerjakan aluminium, UPVC, kaca untuk
bangunan-bangunan besar. Seperti kampus, hotel
sampai apartemen.
Lebih Percaya Yatim Mandiri
Tentu, ditengah usahanya, Andri tak lupa
bersyukur pada Allah. Dirinya pun sering
berdonasi ke banyak lembaga amil zakat.
Namun, pertemuannya dengan Yatim Mandiri
membuatnya merasa lebih tenang. Dirinya selama
ini merasa kesulitan soal waktu untuk berzakat
dan sedekah. Dengan adanya Zisco Yatim Mandiri
yang disiplin datang untuk menjemput donasi,
Andri jadi lebih rajin bersedekah.
“Pertama kali tahu Yatim Mandiri malah
saat saya sedang ada di dokter gigi. Lihat-lihat
majalah, dan ada Majalah Yatim Mandiri disitu.
Dari situ saya tergerak dan ingin berbagi dengan
anak-anak yatim di Yatim Mandiri,” papar Andri.
Bagi Andri, dengan berbagi, dirinya lebih
merasa barokah dalam setiap rezeki yang
diberikan Allah SWT kepadanya. Tak hanya
itu, dirinya juga sering membantu dalam
pembangunan masjid didaerahnya. Dirinya bisa
memberikan diskon hingga 50 persen untuk
pembiayaan pembuatan dan pemasangan kaca
hias. “Kalau masjidnya sekiranya kurang dana,
akan kami danai 100% untuk kaca hiasnya.
Semoga dengan ini, usaha saya jadi lebih
barokah,” tambah Andri.(*)
“Pertama kali tahu Yatim Mandiri
malah saat saya sedang ada di dokter
gigi. Lihat-lihat majalah, dan ada
Majalah Yatim Mandiri disitu. Dari
situ saya tergerak dan ingin berbagi
dengan anak-anak yatim di Yatim
Mandiri”
32. 30 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Silaturahim
Ratu Swalayan, Dampit
Ajak Konsumennya
Untuk Ikut Berdonasi
P
erkenalan Ratu Swalayan dengan Yatim
Mandiri terjadi pada tahun 2015. Saat
seorang Zisco (petugas Yatim Mandiri)
silaturahim ke Ratu Swalayan yang berada di Dampit,
Kabupaten Malang. Setelah menerima informasi
tentang lembaga ini dan program-programnya,
sang pemilik swalayan, Heiffanny Rizal pun
langsung tertarik untuk menjadi donatur.
Sejak saat itulah, dirinya menggalakkan
donasi dari konsumen swalayannya. Sisa
kembalian akan ditanyakan pada konsumen,
apakah ingin disumbangkan ke Yatim Mandiri
atau tidak. “Awalnya memang sulit. Sampai
akhirnya saya minta bantuan ke Yatim Mandiri
untuk membuat poster. Alhamdulillah, sedikit
demi sedikit, konsumen mau berdonasi,” ujar
pria yang akrab disapa Ifan ini.
Dirinya menarik donasi dari konsumen
mulai dari sisa kembalian sebesar Rp 75 - Rp
300. “Kami selalu tanyak terlebih dulu. Malah
kadang ada yang memberi lebih setelah tahu
uangnya akan didonasikan pada anak yatim,”
tambah pria 28 tahun ini.
Selain itu, dirinya juga menerapkan sistem
One Day One Thousand pada karyawannya.
Sehingga, mereka semua juga turut menjadi
donatur. Alhamdulillah, banyak sekali berkah
yang dirasakan Ifan. Salah satunya, yakni
usahanya semakin lancar, sehingga ia bisa
membuka beberapa cabang baru. Saat ini, ia
telah mempunyai 5 cabang swalayan.(*)
Puskesmas Bawangan Jombang
Semangat Membantu
Anak Yatim
P
uskesmas Bawangan, Jombang sudah
sejak tahun 2013 lalu telah tercatat
sebagai donatur untuk anak-anak yatim
melalui Yatim Mandiri Jombang. Yakni ketika Zisco
Yatim Mandiri silaturahim ke puskesmas tersebut
dan diterima langsung oleh dr. Sri Mustikaning
Batin, MM. “Sebab zisco yang datang sangat
ramah pada kami. Kami pun langsung akrab,
karena zisco ini terkesan bisa dipercaya,” ujar
wanita yang akrab disapa Naning ini.
Lalu, Naning yang saat itu menjabat Kepala
Puskesmas Bawangan, ikut menjadi donatur
dan tergerak untuk mengajak rekan-rekannya
yang lain agar turut menjadi donatur juga untuk
anak-anak yatim. “Caranya mengajak, cukup saya
berikan contoh saja. Dan juga sesekali mengajak
teman-teman membaca Majalah Yatim Mandiri,”
tambah wanita berusia 48 tahun ini.
Naning dan rekan-rekannya pun lebih yakin
saat ada salah satu media yang membahas
tentang pandangan-pandangan Yatim Mandiri,
bagaimana donasinya disalurkan dan juga
program-program Yatim Mandiri. “Alhamdulillah,
dari yang awalnya 4 orang sekarang ada 10
orang yang menjadi donatur. Bahkan kalau ada
yang belum mengumpulkan donasi, kami selalu
bersedia saling menalangi terlebih dulu,” papar
Naning.
Selain itu, semenjak rajin berdonasi,
Puskesmas Bawangan lebih sering dimudahkan
oleh Allah SWT dalam segala hal. “Salah satunya,
kebersamaan bersama teman-teman juga makin
terasa. Kami seperti punya satu semangat yang
sama, yaitu semangat berzakat, infaq dan sedekah
untuk membantu anak yatim,” tutup Naning.(*)
33. 31Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Silaturahim
Matahari Department Store Kudus
Mengajak Berdonasi
dari Hati ke Hati
K
einginan besar untuk membantu anak
yatim dhuafa ditunjukkan oleh para
karyawan Matahari Department Sore
Kudus. Yakni dengan menjadi donatur di Yatim
Mandiri Kudus. Awal perkenalan ini terjadi pada
tahun 2016, yakni dari Tri, salah satu karyawan
yang sekarang menjadi koordinator donatur. “Dari
Tri kami mendapat penjelasan lengkap tentang
keutamaan zakat, infaq dan sedekah. Akhirnya
kami tergerak untuk menjadi donatur,” papar
Nikmah, salah satu karyawan yang mewakili
teman-temannya di Matahari Departmenet Store
Kudus.
Dari sinilah, Nikmah lalu mengajak teman-
temannya yang lain untuk ikut berdonasi. Tanpa
kenal lelah, dirinya mendatangai satu persatu
temannya dan melakukan pendekatan dari hati
ke hati. “Dengan begitu hatinya lebih mudah
tergugah dan merespon. Lalu saya jelaskan juga
tentang program-program Yatim Mandiri,” papar
wanita berusia 32 tahun ini.
Karena giatnya Nikmah mengajak dan tak
lelah melakukan pendekatan, sampai tahun ini
jumlah donatur untuk anak-anak yatim melalui
Yatim Mandiri sudah mencapai 23 orang.
“Alhamdulillah kalau ditambah donatur insidentil
bisa mencapai 30 orang,” tambah Nikmah.
Tak hanya berdonasi, Matahari Department
Store Kudus juga sering memberikan bantuan
berupa pakaian-pakaian baru pada anak-anak
yatim dhuafa. “Kami juga cukup sering bersinergi
membantu beberapa program Yatim Mandiri,”
tutup Nikmah.(*)
Brimob Tangerang
Banyak Manfaat
Bersedekah ke Anak Yatim
T
ahun 2015, adalah awal Brimob
Tangerang bersinergi dengan Yatim
Mandiri. Yakni saat Rismawari
Sikumbang, anggota Brimob Tangerang,
membaca Majalah Yatim Mandiri. “Saat itu saya
berkunjung ke rumah teman dan baca majalah.
Dari isi majalahnya saya langsung tertarik untuk
menjadi donatur,” ujar Rismawati.
Setelah menjadi donatur untuk anak-anak
yatim di Yatim Mandiri Tangerang, ia lantas
mulai mengajak rekan-rekannya yang lain
untuk menjadi donatur. “Saya jelaskan pada
teman-teman di Brimob, bahwa Yatim Mandiri
ini lembaga yang jelas dan penyaluran amal
sodaqohnya transparan,” papar Rismawati.
Alhamdulillah sejak saat itu, satu persatu
rekan-rekannya mulai ikut menjadi donatur. “Tapi,
jumlahnya sempat naik turun, karena alasan
tertentu. Tapi, kami masih tetap konsisten untuk
menyambung silaturahim dan menyalurkan dana
untuk anak-anak yatim melalui Yatim Mandiri,”
ujar wanita berusia 35 tahun ini.
Hingga awal 2017 ini, jumlah donatur dari
Brimob Tangerang berjumlah 13 orang. Hal ini
tentu membuat Rismawari selaku koordinator
senang. “Alhamdulillah semua teman yang
menjadi donatur ini selalu tergerak hatinya,”
tambahnya.
Ia dan rekan-rekannya berharap, agar donasi
yang disalurkan ke Yatim Mandiri ini dapat
digunakan anak-anak yatim dhuafa dengan
maksimal. “Semoga bermanfaat bagi semuanya.
Karena kami sebagai donatur pun merasakan
banyak manfaat dari bersedekah untuk anak
yatim,” tutup Rismawati.(*)
34. 32 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Kemandirian
STAINIM
Peringati Kebangkitan Nasional
Dengan Bakti Sosial
D
alam rangka memperingati Hari
Kebangkitan Nasional serta sosialisasi
untuk mengajak anak-anak hidup
sehat dan memerangi kejahatan, STAI An-Najah
Indonesia Mandiri (STAINIM) menggelar bakti
sosial bersama 1000 anak di Sidoarjo, pada Sabtu
(20/5).
Dalam kegiatan tersebut, STAI An-Najah
Indonesia Mandiri (STAINIM) bekerjasama
dengan SMP dan SMA ICMBS, Lembaga Cegah
Kejahatan Indonesia (LCKI) dan Persatuan Dokter
Gigi Indonesia (PDGI) Sidoarjo. Acara yang
bertemakan Sehat Bersama 1000 Anak ini diisi
dengan bermacam acara, yakni senam gembira,
jalan sehat, sikat gigi bersama, dan pemeriksaan
gigi gratis.
“Untuk acara sikat gigi bersama, kami
mengajak Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
Sidoarjo untuk membantu dan mengedukasi
anak-anak dalam merawat giginya” ujar Sodikin,
Ketua STAINIM.
Bakti sosial ini diupayakan di gelar rutin dan
bisa menjangkau masyarakat sekitar. Selain itu,
acara ini juga bertujuan untuk membangun
masyarakat sejahtera tanpa kejahatan. “Bakti
sosial ini dimaksudkan sebagai salah satu
pencegahan kejahatan sejak dini. Jadi, bagaimana
upaya kita menjadikan masyarakat sebagai “polisi”
agar turut menekan angka kejahatan,” kata
Wahidin, perwakilan pusat LCKI. (fadh/via)
35. 33Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Kemandirian
MEC
ICMBS
PPDB Angkatan 13
M
EC (Mandiri Entrepreneur Center)
pada 3 hingga 24 Mei 2017 telah
membuka Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) untuk Angkatan 13, diseluruh Kantor
Layanan Yatim Mandiri di Indonesia. Ratusan
anak yatim purna asuh (lulusan SMA) datang dari
berbagai daerah untuk mengikuti PPDB ini.
Mereka mengikuti 3 tahap seleksi untuk bisa
menjadi peserta didik di MEC. Yakni tes tulis,
tes wawancara dan yang terbaru adalah masa
orientasi di MEC. Tidak semua peserta yang
lolos akan masuk MEC, karena bergantung dari
seberapa minat dan niatnya mereka saat masa
orientasi. “Tahun ini kami berharap bisa mendapat
siswa yang benar-benar punya keinginan besar
untuk sukses,” ujar Ita Nur Kumalasari, bagian
Akademik dan SDM MEC.
Tes tulis yang diberikan pada peserta meliputi
soal akademik kemampuan verbal, penalaran,
dan numerikal. Setelah itu, dilanjutkan dengan tes
wawancara yang meliputi 9 pertanyaan. Antara
lain identitas diri, data keluarga, pendidikan,
kesehatan, kejiwaan, kepribadian, keagamaan,
akhlak, serta komitmen. “Pertanyaan ini diberikan
agar kami bisa memahami calon siswa ini
lebih dalam. Baik dari segi kepribadian sampai
kesehatannya. Karena nantinya mereka akan
tinggal di asrama MEC,” tambah Ita.
Selain itu, tahun ini MEC juga menambah
kompetensi keahlian baru, yaitu Manajemen
Zakat. Manajemen Zakat akan menjadi
kompetensi keahlian ke delapan yang ada di MEC
setelah Akuntansi dan Administrasi Perkantoran,
Teknisi Komputer dan Jaringan, Desain Grafis,
Kuliner, serta Otomotif yang ada di Surabaya, lalu
Agro Industri Sragen, serta Bisnis di Bogor.(*)
Napak Tilas Perjalanan Para Tokoh Islam
S
afar 2 SMA ICMBS (Insan Cendekia Mandiri
Boarding School) berlangsung pada 2-4
Mei 2017. Safar 2 ini merupakan salah satu
kegiatan wajib sebagai syarat kelulusan tingkat
SMA di ICMBS. Berbeda dengan Safar I, yang hanya
melakukan khotmil Quran di masjid sekitar Sidoarjo
dengan jarak tempuh 5 KM dari ICMBS.
Kali ini di Safar 2, lebih menantang. Yakni
melakukan napak tilas para wali dari Gresik sampai
Lamongan yang dilakukan dengan berjalan
kaki. Jarak tempuh dari dua kabupaten
tersebut kurang lebih 60 Km. Dan mereka
hanya dibekali uang Rp 20.000.
Para peserta dari kelas XI ini berangkat ke
Gresik pukul 14.00 WIB dengan bus. Mereka
berhenti di makam Siti Fatimah binti Maimun.
Disana mereka melakukan napak tilas sejarah
tentang Siti Fatimah Binti Maimun. Kemudian
mereka melakukan perjalanan dengan berjalan
kaki menuju makam Kanjeng Sepuh, Sidayu,
Gresik. Jarak yang mereka tempuh sekitar 17
Km. Ditempat ini mereka beristirahat.
Dikeesokan harinya, mereka melanjutkan
perjalanan ke pantai Delegan, Gresik dengan
jarak tempuh 27 Km. Lalu berlanjut ke makam
Sunan Drajat, Lamongan dengan jarak 26 Km.
Selama perjalanan, mereka didampingi tiga
guru dan dua musrif asrama. Banyak hikmah
yang bisa diambil dari safar 2 ini. Peserta dapat
mengetahui betapa beratnya para wali dalam
menyebarkan ajaran agama Islam di tanah
Jawa.(*)
36. 34 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Kabar Nusantara
T
iba-tiba saja, anak yatim bernama Nova Ayu
Cahyani dengan lantang meminta ijin Wakil Bupati
Gresik Mohammad Qosim, untuk bisa menikmati
duduk dikursi yang berada di ruang kerjanya. Seketika,
Qosim pun mempersilahkan Nova dan beberapa anak yatim
lainnya untuk duduk dikursinya secara bergantian.
Kedatangan anak-anak yatim di ruang kerja Wakil
Bupati Gresik ini adalah dalam rangka penyaluran bantuan
beasiswa yatim (Program Bestari) senilai Rp 686.160.000
untuk 1112 anak yatim se-Kabupaten Gresik. Aacara ini
bertempat di Kantor Wakil Bupati Gresik, pada Rabu (17/5).
Sementara itu, Wabup Gresik Mohammad Qosim dalam
sambutannya memberikan apresiasi kepada Yatim Mandiri
Gresik. “Saya sangat berterima kasih kepada Yatim Mandiri
yang ikut memberi perhatian kepada para yatim piatu
di Gresik, dengan memberikan santunan dan beasiswa.
Semoga langkah Yatim Mandiri ini bisa diikuti oleh yang
lainnya,” kata Qosim.(*)
Gresik
Y
atim Mandiri Madiun berkomitmen untuk
meningkatkan prestasi anak-anak yatim dalam
bidang Matematika, Sains dan Quran. Salah
satunya melalui pendampingan secara khusus untuk
mereka, yang mulai intensif dilaksanakan sejak April 2017
lalu.
Sebanyak 20 anak yatim memperoleh pendampingan
pembelajaran setiap hari Sabtu dan Ahad, bertempat di
Rumah Kemandirian Jiwan, Madiun. Salah satu tujuan
pendampingan ini adalah untuk mempersiapkan anak yatim
mengikuti Olimpiade Matematika. Serta meningkatkan
prestasi belajarnya di sekolah.
Selain itu, mereka juga mendapat pembinaan akhlak.
Semoga dengan adanya pendampingan pembelajaran
ini, bisa mencetak generasi anak yatim yang cerdas dan
mempunyai akhlak mulia.(*)
Madiun
Surabaya
P
ada Sabtu (6/5), telah dilaksanakan proses
pembelajaran Sanggar Genius Unggulan yang
diikuti oleh 18 anak yatim, bertempat di Kantor
Layanan Yatim Mandiri Surabaya.
Sanggar Genius Unggulan ini merupakan optimalisasi
Program Sanggar Genius, berupa pendampingan belajar
yang lebih intensif untuk bidang studi Matematika, Sains
dan Al-Quran. Dan dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Ahad.
Selain itu, nantinya Yatim Mandiri Surabaya
akan menfasilitasi anak binaan program ini dengan
mengikutsertakan mereka di setiap event olimpiade yang
berkaitan dengan bidang studi yang diajarkan. Dengan
diadakannya program ini, diharapkan bisa meningkatkan
prestasi belajar anak-anak yatim.(*)
Bina Yatim di Sanggar Genius Unggulan
Pendampingan Belajar Untuk Yatim
Anak Yatim Duduki Kursi Wabup Gresik
37. 35Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Kabar Nusantara
Sidoarjo
L
ina Aprilia, anak yatim dhuafa yang tinggal di
Desa Geluran, Taman, Sidoarjo ini terancam tidak
bisa mengikuti ujian akhir sekolah. Pasalnya, ia
menunggak uang gedung sekolahnya selama 3 tahun dan
belum membayar SPP selama 3 bulan.
Lina, yang kini kelas 9 SMP Muhammadiyah Sepanjang,
Sidoarjo ini, tinggal bersama ibu dan kakaknya. Sang ibu
bekerja sebagai penjual pentol keliling, yang penghasilannya
hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk itu, pada Selasa (11/4), Yatim Mandiri Sidoarjo
memberikan Bantuan Langsung Mustahik kepada Lina.
Dengan bantuan tersebut, diharapkan bisa membantu
meringankan beban biaya sekolahnya. “Terima kasih Yatim
Mandiri yang sudah membantu meringankan beban biaya
sekolah anak saya,” kata ibunya Lina.(*)
Lumajang
M
enabung ternyata tak hanya bisa dilakukan
dengan uang. Tapi, juga dengan sayur mayur.
Seperti yang dilakukan oleh Yatim Mandiri
Lumajang pada Senin (24/4) lalu, dengan mengadakan
sosialisasi menghasilkan karya dengan sayur. Bertempat di
Kelurahan Jogoyudan, Lumajang.
Dalam acara tersebut, para peserta diberikan
pendampingan dan pelatihan oleh PKH Lumajang dalam
Centra Bank Sayur. Kegiatan ini bertujuan agar para
generasi muda bisa inovatif dan kreatif dalam melihat
sayuran. Karena, konsumen sayuran kini semakin tinggi.
Komunitas Bank Sayur ini adalah wadah untuk
menampung hasil panen sayur mayur, serta
memasarkannya ke konsumen. Jadi, para peserta hanya
menanam sayuran dan memanennya.(*)
P
ada Ahad (2/4) lalu, dalam rangka memperingati
milad, Yatim Mandiri Sragen menggelar serangkaian
kegiatan bersama anak-anak yatim dan dhuafa. Yakni
berupa lomba mewarnai tingkat TK diikuti 80 peserta dan
tingkat SD diikuti oleh 50 anak yatim. Untuk juri lomba dari
Sanggar Corat-Coret, yang sekaligus membantu 12 piala untuk
pemenang.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan mata oleh
Optik Focus dan pemberian kacamata gratis untuk yatim.
Selain itu juga ada pemeriksaan kesehatan oleh Nabila Clinic
untuk 20 lansia penerima paket sembako. Dan terakhir adalah
pengobatan gratis oleh DTS untuk wali anak-anak yatim.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinsos Kabupaten Sragen
dan Kismadi selaku Direktur Utama PD BPR Djoko Tingkir
Sragen. Dalam kesempatan tersebut, PD BPR Djoko Tingkir
Sragen juga memberikan bantuan 70 paket sembako senilai
Rp 7 Juta untuk 50 anak yatim dan 20 Lansia.(*)
Sragen
Bantu Biaya Sekolah Anak Yatim
Menabung dengan Sayur
Semarak Berbagi Untuk Yatim Dhuafa
38. 36 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Kabar Nusantara
Maros
M
embantu mewujudkan cita-cita anak-anak yatim
dhuafa, adalah kewajiban bersama. Seperti
yang dilakukan oleh Yatim Mandiri Maros pada
pertengahan Mei 2017 lalu, tepatnya Jumat (12/5), yang
menggelar tes seleksi masuk MEC dan STAINIM.
Untuk seleksi masuk STAINIM, diikuti oleh 3 anak yatim
yang berasal dari Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan
Sulawesi Selatan. Kemudian dilanjutkan seleksi masuk MEC
yang diikuti oleh 4 anak yatim. Acara ini bertempat di Kantor
Layanan Yatim Mandiri Maros.
Sudah dua tahun terakhir ini, Yatim Mandiri Maros telah
berhasil mengirimkan anak-anak yatim untuk menimba
ilmu di MEC (Mandiri Entrepreneur Center). Dengan adanya
Program MEC dan STAINIM ini, diharapakn bisa membantu
mewujudkan cita-cita anak yatim.(*)
Depok
D
alam rangka memperingati Milad Ke-23, Yatim
Mandiri Depok mengadakan serangkaian kegiatan
bakti sosial. Yakni berupa pemeriksaan kesehatan,
pembagian sembako dan penyaluran paket gizi kepada 50
yatim dan dhuafa.
Kegiatan yang mengambil tema Indonesia Sehat
Bersama Yatim Mandiri ini bertempat di Masjid Nurul Iman,
Perumahan Bukit Sawangan Indah (BSI), Bojong Sari, Depok,
pada Sabtu (1/4). Acara tersebut juga diisi dengan dongeng
Islami untuk anak-anak yatim, yang disampaikan oleh Ani
dari SMP-SMA Lab School.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kehadiran Yatim
Mandiri dapat memberikan manfaat kepada anak-anak
yatim. Yakni membantu dan mewujudkan yatim yang sukses
dan mandiri.(*)
Jakarta
D
alam rangka memperingati hari Kartini, pada
Jumat (21/4) lalu, Yatim Mandiri Jakarta Timur
mengadakan kegiatan layanan kesehatan. Yakni
berupa pemeriksaan dan pengobatan, serta pemberian
asupan gizi kepada anak-anak yatim dhuafa di SDN 21 Utan
Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Sementara itu, Imam selaku kordinator dan guru
disekolah tersebut, mengapresiasi dan mengucapkan terima
kasih atas kepedulian dan bantuan dari para donatur Yatim
Mandiri.
Sebanyak 75 anak mendapatkan manfaat dari layanan
pemeriksaan dan pengobatan ini. Selain itu, acara juga diisi
dengan berbagai permainan menarik, sehingga membuat
senang anak-anak yatim yang hadir. Diakhir acara juga
dibagikan beberapa hadiah dan bingkisan untuk anak yatim.
(*)
Bantu Wujudkan Cita-cita Yatim
Indonesia Sehat Bersama Yatim Mandiri
Layanan Kesehatan di Hari Kartini
39. 37Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Kabar Nusantara
U
ntuk memacu potensi anak-anak yatim di Sanggar
Genius, pada Kamis (27/4) lalu, Yatim Mandiri
Makassar menggelar Olimpiade Sanggar Genius
Tingkat Kota Makassar. Kegiatan ini melibatkan seluruh guru
Sanggar Genius dan duta guru untuk mengacu kompetensi
kemampuan anak dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Acara Olimpiade yang berlangsung di Kantor Layanan
Yatim Mandiri Makassar ini, diikuti oleh 3 perwakilan anak dari
tiap Sanggar Genius. Selain Olimpiade Matematika, juga ada
cerdas cermat keislaman. Semua peserta bisa berkompetisi
dengan semangat dan jujur. Mereka terlihat semangat punya
lawan yang cukup banyak dan berat.
Selain itu, juga hadir para wali murid dan tokoh masyarakat
setempat. Mereka sangat mendukung kegiatan ini, karena
merupakan kegiatan yang sangat positif. Sementara itu,
menurut Miftah, Branch Manager Yatim Mandiri Makassar,
kegiatan ini dilakukan triwulan sekali.(*)
Makassar
Balikpapan
Ponorogo
P
ada Jumat (28/4), Yatim Mandiri Balikpapan
mengadakan kegiatan bakti sosial (baksos) di Pantai
Beua Patra bersama 20 anak yatim dhuafa. Lokasi ini
dipilih karena tepat untuk baksos sekaligus mengajarkan cinta
kebersihan lingkungan.
Dengan penuh semangat, mereka secara bersama-sama
membersihkan pantai dari sampah. Salah satunya seperti
Yudha Anggana, peserta dari SMK Pangeran Antasari, yang
menyatakan bahwa kegiatan ini memberinya kesadaran
tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar. “Terima
kasih Yatim Mandiri. Karena kegiatan ini saya jadi lebih cinta
lingkungan,” ujar Yudha.
Selain bakti sosial, dalam acara tersebut Yatim Mandiri
Balikapapan juga menyalurkan paket gizi berupa sosis SGQ
kepada anak-anak yatim dhuafa yang hadir.(*)
P
ada Senin (1/5) lalu, Yatim Mandiri Ponorogo
mengajak anak-anak yatim peserta SuperCamp
berwisata ke Wisata Alam Gunung Beruk yang
berada di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Ponorogo.
SuperCamp adalah salah satu program Yatim Mandiri yang
pesertanya adalah anak-anak yatim kelas X SMA dan sederajat.
Anak-anak yatim tersebut merupakan binaan Sanggar
Genius Karangan dan Sanggar Genius Karangpatihan.
Meskipun untuk menuju lokasi harus berjalan kaki sejauh 1
kilometer, tapi tidak mematahkan semangat mereka untuk
mengikuti kegiatan ini.
Dalam acara ini juga ada dongeng yang disampaikan
oleh Sidik, salah satu dosen di Universitas Ponorogo. Selain
bercerita, Sidik juga memberikan motivasi kepada anak-anak
yatim agar tetap semangat dalam meraih cita-cita.(*)
Pacu Potensi Dengan Olimpiade
Menanamkan Cinta Kebersihan Lingkungan
Ajak Yatim Berwisata di Gunung Beruk
40. 38 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
LAZNAS YATIM MANDIRI
Laporan Penerimaandan Penyaluran Dana
Periode Maret - April 2017
(Dalam Rupiah)
Penerimaan
1. Penerimaan Dana Zakat
2. Penerimaan Dana Infak/Shodakoh
3. Penerimaan Dana Wakaf
4. Penerimaan Dana Terikat
Total Penerimaan
Surplus Bulan Februari 2017
Dana Tersedia
Penyaluran
1. Program Pendidikan
2. Program Kesehatan & Gizi
3. Dakwah
4. SDM & Operasional
5. Kemanusiaan
6. Aset Kelolaan
7. Aset Tetap
Jumlah Penyaluran
Surplus Bulan Ini *)
1.694.841.984
11.355.054.108
475.287.056
148.189.655
13.673.372.803
1.019.958.879
14.693.331.682
3.618.188.294
678.216.390
1.119.211.913
3.423.906.343
312.160.100
4.475.852.917
466.485.165
14.094.021.122
599.310.560
Kabar Nusantara
41. 39Yatim Mandiri/Edisi Juli 2017
Zakat, Infaq & Shodaqoh Anda
Untuk Pemanfaatan Program
(Bulan April 2017)
143
Anak
283
Anak
30
Mahasiswa
289
Anak
337
Guru
19 Guru 199
Guru
83
Anak
457
Orang
107
Mustahiq
7021
Kaleng
&
3545
Anak
227
Anak
1
Lokasi