Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan tentang pembelajaran diferensiasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Modul tersebut membahas tentang pengertian fasilitasi, peran penting fasilitator, kerangka teori pembelajaran berbasis pengalaman, dan praktik menyusun pertanyaan pemantik serta memfasilitasi diskusi kelompok menggunakan kerangka 4P.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari materi pelatihan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang strategi berbagi praktik baik. Pelatihan ini membahas tentang definisi praktik baik, alasan pentingnya berbagi praktik baik, dan cara-cara berbagi praktik baik seperti bergabung dalam komunitas belajar dan bercerita.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...DeniYuniandiSofyan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari materi pelatihan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang strategi berbagi praktik baik. Pelatihan ini membahas tentang definisi praktik baik, alasan pentingnya berbagi praktik baik, dan cara-cara berbagi praktik baik seperti bergabung dalam komunitas belajar dan bercerita.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...DeniYuniandiSofyan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...yoritomo3
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...EnangCuhendi1
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas tentang memperhatikan karakteristik sekolah dan tahap perkembangan peserta didik dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Model dan metode Pembelajaran menyenangkan dalam IKM.pptxYokiVirgo1
model pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam Implementasi Kurikulum merdeka
disini dapat dipelajari cara menerapkan model model pembelajaran, serta mengetahui metode pembelajaran yang menyenangkan
02 Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen ...wakakurikulummadiun
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan pelatihan tentang refleksi pembelajaran paradigma baru. Pelatihan ini membahas tentang adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan murid dan lingkungan sekolah, serta struktur baru kurikulum yang memberikan kebebasan belajar kepada murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan pelatihan tentang refleksi pembelajaran paradigma baru. Pelatihan ini membahas tentang adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan murid dan lingkungan sekolah, serta struktur baru kurikulum yang memberikan kebebasan belajar kepada murid.
Modul ini membincangkan Program Pensiswazahan Guru (PPG) Ijazah Sarjana Muda Perguruan yang ditawarkan oleh Institut Pendidikan Guru, Kementerian Pelajaran Malaysia. Program ini menggunakan kaedah pembelajaran jarak jauh dan modul ini merupakan bahan pengajaran dan pembelajaran bagi kursus Murid dan Alam Belajar.
Modul ini membahas tentang merancang proses fasilitasi yang terstruktur dengan menggunakan kerangka tertentu. Kerangka populer seperti ORID digunakan untuk mengelola jalannya percakapan dan menarik makna dari peserta. Contoh kerangka dan pertanyaan kunci diberikan untuk berbagai konteks seperti evaluasi program dan perencanaan kegiatan. Peserta dilatih untuk menyusun sendiri kerangka diskusi dengan memberikan contoh-contoh.
Model-model pembelajaran SCL merupakan model pembelajaran dengan pendekatan students Centered learning yang sangat penting untuk dipahami oleh guru dalam pembelajaran
Panduan aktiviti ini membahas tiga topik utama yaitu pembelajaran abad ke-21, model pembinaan argumen Stephen Toulmin, dan flipped classroom. Tujuannya adalah untuk membantu guru dan siswa menerapkan kemahiran berfikir dalam pembelajaran. Panduan ini juga menyertakan contoh aktivitas dan soal latihan untuk masing-masing topik.
Ngopi sambil ngobrol tips a la quantum teachingUwes Chaeruman
Kita sering diminta menjadi widyaiswara, dosen atau fasilitator pelatihan. Tapi, tidak sedikit dari kita memberikan peltihan dengan cara yang sangat monoton dan membosankan audiens. dePorter dalam bukunya Quantum Teaching, memberikan salah satu resep yang berguna. apakah gerangan? resep yang sering dikenal dengan TANDUR (Tumbuhkan-Alami-Namai-Demonstrasikan-Ulangi-Rayakan). Slide ini menggambarkan contoh penerapan pendekatan TANDUR. Semoga bermanfaat.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...yoritomo3
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...EnangCuhendi1
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas tentang memperhatikan karakteristik sekolah dan tahap perkembangan peserta didik dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Model dan metode Pembelajaran menyenangkan dalam IKM.pptxYokiVirgo1
model pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam Implementasi Kurikulum merdeka
disini dapat dipelajari cara menerapkan model model pembelajaran, serta mengetahui metode pembelajaran yang menyenangkan
02 Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen ...wakakurikulummadiun
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan pelatihan tentang refleksi pembelajaran paradigma baru. Pelatihan ini membahas tentang adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan murid dan lingkungan sekolah, serta struktur baru kurikulum yang memberikan kebebasan belajar kepada murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan pelatihan tentang refleksi pembelajaran paradigma baru. Pelatihan ini membahas tentang adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan murid dan lingkungan sekolah, serta struktur baru kurikulum yang memberikan kebebasan belajar kepada murid.
Modul ini membincangkan Program Pensiswazahan Guru (PPG) Ijazah Sarjana Muda Perguruan yang ditawarkan oleh Institut Pendidikan Guru, Kementerian Pelajaran Malaysia. Program ini menggunakan kaedah pembelajaran jarak jauh dan modul ini merupakan bahan pengajaran dan pembelajaran bagi kursus Murid dan Alam Belajar.
Modul ini membahas tentang merancang proses fasilitasi yang terstruktur dengan menggunakan kerangka tertentu. Kerangka populer seperti ORID digunakan untuk mengelola jalannya percakapan dan menarik makna dari peserta. Contoh kerangka dan pertanyaan kunci diberikan untuk berbagai konteks seperti evaluasi program dan perencanaan kegiatan. Peserta dilatih untuk menyusun sendiri kerangka diskusi dengan memberikan contoh-contoh.
Model-model pembelajaran SCL merupakan model pembelajaran dengan pendekatan students Centered learning yang sangat penting untuk dipahami oleh guru dalam pembelajaran
Panduan aktiviti ini membahas tiga topik utama yaitu pembelajaran abad ke-21, model pembinaan argumen Stephen Toulmin, dan flipped classroom. Tujuannya adalah untuk membantu guru dan siswa menerapkan kemahiran berfikir dalam pembelajaran. Panduan ini juga menyertakan contoh aktivitas dan soal latihan untuk masing-masing topik.
Ngopi sambil ngobrol tips a la quantum teachingUwes Chaeruman
Kita sering diminta menjadi widyaiswara, dosen atau fasilitator pelatihan. Tapi, tidak sedikit dari kita memberikan peltihan dengan cara yang sangat monoton dan membosankan audiens. dePorter dalam bukunya Quantum Teaching, memberikan salah satu resep yang berguna. apakah gerangan? resep yang sering dikenal dengan TANDUR (Tumbuhkan-Alami-Namai-Demonstrasikan-Ulangi-Rayakan). Slide ini menggambarkan contoh penerapan pendekatan TANDUR. Semoga bermanfaat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Perkenalan
• MADE MAHENDRA EKA PURUSA
• SMAN 3 SINGARAJA, BALI
• dekmep@gmail.com
• Kreasi Tanpa Batas, Tanpa Tapi dan Nanti
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesepakatan Belajar
• Kelola mic
• Hadirlah sepenuh hati
• Tolong aktif!
• Gunakan berbagai moda
• Mari kelola waktu bersama
ICE BREAKING : JAMBOARD
8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1 Mulai Dari Diri Mengisi lembar kerja refleksi diri 30’
2 Eksplorasi Konsep
Membaca referensi yang tersedia dan
merenungkan pertanyaan kunci
45’
3 Ruang Kolaborasi
Menulis gagasan di Forum Diskusi dan
merespons posting peserta lain
15’
4
Refleksi
Terbimbing
Mendiskusikan peluang untuk melakukan
perubahan praktik
45’
5
Demonstrasi
Kontekstual
Mendiskusikan teori David Kolb,
mengoperasionalkan dengan kerangka
4P, praktik menyusun pertanyaan, dan
praktik fasilitasi
75’ + 60’
6
Elaborasi
Pemahaman
Latihan kasus-kasus untuk memandu
kelompok berbasis hal-hal di lapangan
45’
7
Koneksi Antar
Materi
Menyusun panduan operasional seorang
Fasilitator
25’
8
(Rencana) Aksi
Nyata
Merefleksikan sesi dan merancang
agenda intervensi/observasi
20’
Peta
Materi
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1 Mulai Dari Diri Mengisi lembar kerja refleksi diri 30’
2 Eksplorasi Konsep
Membaca referensi yang tersedia dan
merenungkan pertanyaan kunci
45’
3 Ruang Kolaborasi
Menulis gagasan di Forum Diskusi dan
merespons posting peserta lain
15’
4
Refleksi
Terbimbing
Mendiskusikan peluang untuk melakukan
perubahan praktik
45’
5
Demonstrasi
Kontekstual
Mendiskusikan teori David Kolb,
mengoperasionalkan dengan kerangka
4P, praktik menyusun pertanyaan, dan
praktik fasilitasi
75’ + 60’
6
Elaborasi
Pemahaman
Latihan kasus-kasus untuk memandu
kelompok berbasis hal-hal di lapangan
45’
7
Koneksi Antar
Materi
Menyusun panduan operasional seorang
Fasilitator
25’
8
(Rencana) Aksi
Nyata
Merefleksikan sesi dan merancang
agenda intervensi/observasi
20’
Peta
Materi
11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• A: …
• B: Tidak, terima kasih!
• C: Kami terlalu sibuk
Cerita
apa ini?
Sumber: http://www.eugeneoloughlin.com/2016/06/sharpening-saw-193.html
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1 Mulai Dari Diri Mengisi lembar kerja refleksi diri 30’
2 Eksplorasi Konsep
Membaca referensi yang tersedia dan
merenungkan pertanyaan kunci
45’
3 Ruang Kolaborasi
Menulis gagasan di Forum Diskusi dan
merespons posting peserta lain
15’
4
Refleksi
Terbimbing
Mendiskusikan peluang untuk melakukan
perubahan praktik
45’
5
Demonstrasi
Kontekstual
Mendiskusikan teori David Kolb,
mengoperasionalkan dengan kerangka
4P, praktik menyusun pertanyaan, dan
praktik fasilitasi
75’ + 60’
6
Elaborasi
Pemahaman
Latihan kasus-kasus untuk memandu
kelompok berbasis hal-hal di lapangan
45’
7
Koneksi Antar
Materi
Menyusun panduan operasional seorang
Fasilitator
25’
8
(Rencana) Aksi
Nyata
Merefleksikan sesi dan merancang
agenda intervensi/observasi
20’
Peta
Materi
13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Fasilitasi?
• Fasilitasi berasal dari bahasa Latin “facile” yang artinya mudah.
• Fasilitasi merupakan suatu seni dan ilmu untuk membuat suatu
proses kelompok menjadi lebih mudah.
• Fasilitator bertugas memastikan tujuan disepahami oleh semua
peserta, aturan dipatuhi, alur diikuti, kekuasaan dibagi di antara
para peserta, dan hasil pertemuan menjadi komitmen bersama.
16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kerangka Teori:
Perubahan adalah sebuah perjalanan pembelajaran
Siklus pembelajaran berdasar pengalaman (David Kolb, 1984)
Pengalaman
konkret
Refleksi
Konseptualisasi
Pengujian
17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Peran fasilitator: Bertanya Lakukan
percakapan
terstruktur
Pengalaman
konkret
Refleksi
Konseptualisasi
Pengujian
menuju dialog
yang
memberdayakan
18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengoperasionalkan Fasilitasi
• Untuk bisa memimpin percakapan, Fasilitator perlu menyiapkan
pertanyaan pemantik
• Pertanyaan pemantik dikembangkan berdasarkan tujuan refleksi dan
peserta refleksi
• Pertanyaan pemantik perlu ditata untuk membentuk alur yang
diasumsikan mendukung tercapainya tujuan
• Pertanyaan pemantik dan alur dapat dikembangkan berdasarkan logika
atau kerangka yang sudah jamak, yang bisa dimodifikasi sesuai konteks
tujuan dan audiens
• Kerangka yang jamak, memberikan alur logis bagi percakapan untuk
mencapai tujuannya, namun:
• memerlukan modifikasi sesuai konteks
• dieksekusi dengan kaidah-kaidah fasilitasi
19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kerangka 4P
• Kerangka 4P adalah salah satu contoh kerangka
yang jamak digunakan dalam refleksi (melihat
apa yang sudah terjadi, menarik pembelajaran,
dan merencanakan ke depan)
• Kerangka ini diperkenalkan dan dilatihkan
karena dinilai relevan untuk merancang
sesi/exercise refleksi
• Dalam kerangka ini, percakapan disusun dengan
alur:
• Membicarakan “peristiwa” (fakta2)
• Mengakui “perasaan” (emosi)
• Menganalisis dan menarik “pembelajaran”
• Memutuskan tindakan atau “penerapan ke
depan”
20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kerangka 4P
Pertanyaan
umum/generik
Peristiwa:
Apa yang terjadi?
Perasaan:
Perasaan apa yang muncul?
Pembelajaran:
Apa penilaian kita akan
pengalaman/pengamatan tersebut?
Mengapa sesuatu terjadi sebagaimana kita
lihat/rasakan?
Penerapan ke depan:
Apa yang bisa kita lakukan ke depannya?
Apa yang bisa kita sarankan?
21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Penerapan
Kerangka 4P:
Memandu sekolah
merefleksikan hubungan
sekolah dengan orangtua
terkait pembelajaran
Peristiwa: Apa yang terjadi?
Perasaan: Perasaan apa yang
muncul?
Pembelajaran: Apa penilaian kita
akan pengalaman/pengamatan
tersebut?
Penerapan ke depan: Apa yang
bisa kita lakukan ke depannya?
Apa yang bisa kita sarankan?
Tujuan: Sekolah meningkatkan kerjasama dengan orangtua
untuk mendukung capaian pembelajaran
Peristiwa: Seperti apa interaksi yang berjalan dengan orang tua
selama ini?
Perasaan:
Sejauh mana guru merasa puas? Pada hal apa belum merasa
puas? Pada hal apa hubungan dengan ortu relatif baik, untuk
mendukung aktivitas pembelajaran siswa?
Pembelajaran:
• Apa yang menjadi kendala dalam komunikasi ortu dan sekolah?
Apa kendala dari sisi orang tua, apa kendala dari sisi sekolah?
Bagaimana opsi-opsi untuk mengatasi kendala ini?
Penerapan ke depan:
• Apa saja yang mau kita coba lakukan untuk memperbaiki
kerjasama dengan orang tua? Bagaimana upaya ini akan kita
monitor dan evaluasi?
23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Diskusi Kelompok
• Ada kasus di sekolah: perkelahian siswa
• Sebagai Pengawas, Anda diminta Kepsek untuk memimpin diskusi
membicarakan kasus ini, di mana Kepsek akan hadir bersama
jajaran guru-guru Kesiswaan
• Diskusikan di kelompok:
1. Tujuan spesifik dari sesinya
2. Rangkaian pertanyaan pemantik dengan kerangka 4P yang akan Anda
gunakan memimpin diskusi
• Simpan jawaban di laman yang sudah tersedia
(CEK DI LMS sesi Demonstrasi Kontekstual)
• Waktu: 20 menit
24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Praktik Pleno
• 1 kelompok akan mencoba di sesi pleno
• Kelompok lainnya sesudah ini akan praktik di BOR masing-
masing
• Siapa yang akan mulai? Waktu: 10 menit
25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Praktik Kelompok
• Masuklah ke BOR
• Satu orang silakan menjadi Pengawas dan yang lain menjadi
audiens sesi (kepsek dan guru)
• Praktikkan pertanyaan yang sudah dibuat tadi
• Sambil mengalami permainan peran ini, catat hal-hal berikut:
• Menjadi/mengamati Fasilitator (dalam hal ini Pengawas), apa yang mudah
dilakukan?
• Apa yang cukup menantang dilakukan?
• Waktu: 20 menit
• Bersiaplah berbagi tentang pengalaman Anda di Pleno!
26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1 Mulai Dari Diri Mengisi lembar kerja refleksi diri 30’
2 Eksplorasi Konsep
Membaca referensi yang tersedia dan
merenungkan pertanyaan kunci
45’
3 Ruang Kolaborasi
Menulis gagasan di Forum Diskusi dan
merespons posting peserta lain
15’
4
Refleksi
Terbimbing
Mendiskusikan peluang untuk melakukan
perubahan praktik
45’
5
Demonstrasi
Kontekstual
Mendiskusikan teori David Kolb,
mengoperasionalkan dengan kerangka
4P, praktik menyusun pertanyaan, dan
praktik fasilitasi
75’ + 60’
6
Elaborasi
Pemahaman
Latihan kasus-kasus untuk memandu
kelompok berbasis hal-hal di lapangan
45’
7
Koneksi Antar
Materi
Menyusun panduan operasional seorang
Fasilitator
25’
8
(Rencana) Aksi
Nyata
Merefleksikan sesi dan merancang
agenda intervensi/observasi
20’
Peta
Materi
27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bagaimana sesi praktik tadi?
Apa yang sudah berjalan baik?
Apa yang menjadi tantangan?
Adakah hal-hal yang ingin Anda konfirmasi?
29. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Model fasilitasi sebagai proses*
10/17/2023
Proses fasilitasi
kelompok
Pertanyaan-
pertanyaan
terstruktur dari
fasilitator
Pemahaman,
kesimpulan,
komitmen
bersama dari
semua anggota
kelompok
Kondisi yang perlu diciptakan:
trust, partisipasi,
akomodasi ragam gaya belajar,
efektivitas
*dikembangkan oleh Rahmi Yunita
Kompetensi
merancang proses
Kompetensi2
interaksi, partisipasi, visualisasi
30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kompetensi Dasar Fasilitator
Kompetensi
interaksi
Ini adalah kemampuan untuk mengatur proses
belajar atau bekerja dalam suasana saling percaya,
saling menghormati, dan bersedia berbagi makna
Kompetensi
merancang
alur proses
Kemampuan menyusun acara dengan baik, dengan
memvariasikan berbagai unsur acara, a.l. metode,
tingkat partisipasi, tingkat interaksi, dan tipe
visualisasi, hingga tujuan pertemuan tercapai
Kompetensi
visualisasi
Kemampuan menggunakan dan merancang
berbagai instrumen sebagai alat bantu visual,
presentasi, dan dialog
Kompetensi
partisipasi
Kemampuan menggali yang terbaik dari yang
dimiliki kelompok dengan kontribusi setiap
individu dalam prosesnya
31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kompetensi Merancang Proses
• Kompetensi ini merupakan keterampilan untuk merancang
sesi pertemuan sehingga bisa mencapai tujuannya
• Rancangan sesi merupakan alur dari serangkaian
pertanyaan pemantik terstruktur sehingga menjawab
“pertanyaan utama” yang mencerminkan tujuan sesi
• Rancangan sesi akan diwarnai dengan metode dan langkah
operasional untuk menciptakan kondisi yang diperlukan untuk
proses yang efektif
10/17/2023 38
32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kompetensi Interaksi
• Terciptanya suasana kondusif untuk tukar pengalaman
• Kesepakatan belajar
• Penghargaan atas pengetahuan yang dimiliki: rapid assessment
33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kompetensi Visualisasi
• Visualisasi tidak harus
dengan powerpoint
• Konten, panduan proses,
butir-butir diskusi
divisualkan
35. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pendalaman: Teknik-teknik dalam Fasilitasi
Bertanya Menyimak Meminta Bertanya lebih
konfirmasi jauh
Penggunaan teknik-teknik ini tidak linier.
36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Teknik Fasilitasi: Bertanya
1. Perlu “pertanyaan kunci”, pertanyaan yang mewakili tujuan
dari proses atau subproses yang difasilitasi.
2. Pertanyaan kunci bisa disusun sendiri, bisa pula
dikembangkan dari sejumlah kerangka yang sudah ada, mis.
• Kerangka 4P untuk refleksi
• Kerangka BAGJA untuk inkuiri apresiatif
3. Pada awal fasilitasi, beberapa teknik yang berguna adalah:
• Mendorong (Encouraging) merupakan seni untuk mengajak orang
berpartisipasi tanpa menunjuk orang tertentu agar berbicara.
• Menyeimbangkan (Balancing) merupakan teknik fasilitasi untuk
memperluas diskusi dengan memasukkan perspektif yang
mungkin belum diungkapkan.
37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Teknik Fasilitasi: Menyimak
1.Mendengarkan (listening) merupakan teknik yang
mutlak dikuasai fasilitator, untuk bisa menangkap
ide-ide yang dikemukakan peserta.
2.Yang Anda dengar adalah gagasan dan perasaan
dari peserta.
3. Menunjukkan bahwa Anda memahami gagasan dan
perasaan peserta akan membantu meningkatkan
kepercayaan peserta pada proses.
4. Catat poin penting yang Anda dengar; sedapat
mungkin gunakan visualisasi sehingga bisa menjadi
rujukan bersama.
38. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Teknik Fasilitasi: Meminta Konfirmasi
1. Untuk memastikan bahwa Anda paham apa yang dikatakan
peserta, fasilitator perlu meminta konfirmasi.
2. Selain terkait konten, meminta konfirmasi juga bisa meningkatkan
interaksi
• Membuat peserta merasa didengarkan dan dihargai
pendapatnya
2. Meminta konfirmasi dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, a.l.:
• Memparafrasakan kembali (Paraphrasing), a.l. mengecek
pemahaman kita atas kata-kata peserta yang panjang atau
meceritakannya kembali kepada peserta lain
• Mengulang kata-kata peserta (Mirroring), khususnya bila tidak
terlalu panjang
• Menyimpulkan (Summarizing), membuat kesimpulan dari
diskusi yang berlangsung dan mengajak peserta masuk ke
tahapan berikutnya
• Acknowledging feeling, mengakui perasaan yang dialami
peserta, yang perlu dibahas
39. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Peran Fasilitator: Memandu penyimpulan
Jangan lupa buat
kesimpulan yang kuat
sebagai hasil refleksi
Pengalaman
konkret
Refleksi
Konseptualisasi
Pengujian
40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tugas kunci Fasilitasi: Menyimpulkan
1. Tugas ini berhubungan dengan analytical skills yang
“sulit” dipelajari
2. Yang bisa dilatih adalah memastikan elemen untuk
penyimpulan disiapkan
• Buat kesimpulan-kesimpulan kecil per tahapan
percakapan
• Konfirmasikan kembali setiap kesimpulan yang Anda
buat
• Catat kesimpulan kecil kunci secara ekspisit dan visual
• Minta audiens membuat kesimpulan bersama
41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pesan kunci dari kompetensi dasar fasilitasi
• Tidak ada pilihan cara yang selalu benar atau selalu salah,
konteks yang menentukan
• Sebuah langkah operasional bisa jadi merupakan wujud dari
lebih dari satu kompetensi
• Pengembangan kompetensi merupakan pembelajaran
berkelanjutan, kerangka bisa menjadi menjadi referensi
• Jam terbang dan “jam refleksi” menjadi kunci
• …
42. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1 Mulai Dari Diri Mengisi lembar kerja refleksi diri 30’
2 Eksplorasi Konsep
Membaca referensi yang tersedia dan
merenungkan pertanyaan kunci
45’
3 Ruang Kolaborasi
Menulis gagasan di Forum Diskusi dan
merespons posting peserta lain
15’
4
Refleksi
Terbimbing
Mendiskusikan peluang untuk melakukan
perubahan praktik
45’
5
Demonstrasi
Kontekstual
Mendiskusikan teori David Kolb,
mengoperasionalkan dengan kerangka
4P, praktik menyusun pertanyaan, dan
praktik fasilitasi
75’ + 60’
6
Elaborasi
Pemahaman
Latihan kasus-kasus untuk memandu
kelompok berbasis hal-hal di lapangan
45’
7
Koneksi Antar
Materi
Menyusun panduan operasional seorang
Fasilitator
25’
8
(Rencana) Aksi
Nyata
Merefleksikan sesi dan merancang
agenda intervensi/observasi
20’
Peta
Materi
43. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Koneksi Antarmateri
Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk bersiap atau
bertindak sebagai Pengawas yang fasilitatif?
Sikap atau tindakan seperti apa yang sebaiknya perlu
kita hindari?
44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1 Mulai Dari Diri Mengisi lembar kerja refleksi diri 30’
2 Eksplorasi Konsep
Membaca referensi yang tersedia dan
merenungkan pertanyaan kunci
45’
3 Ruang Kolaborasi
Menulis gagasan di Forum Diskusi dan
merespons posting peserta lain
15’
4
Refleksi
Terbimbing
Mendiskusikan peluang untuk melakukan
perubahan praktik
45’
5
Demonstrasi
Kontekstual
Mendiskusikan teori David Kolb,
mengoperasionalkan dengan kerangka
4P, praktik menyusun pertanyaan, dan
praktik fasilitasi
75’ + 60’
6
Elaborasi
Pemahaman
Latihan kasus-kasus untuk memandu
kelompok berbasis hal-hal di lapangan
45’
7
Koneksi Antar
Materi
Menyusun panduan operasional seorang
Fasilitator
25’
8
(Rencana) Aksi
Nyata
Merefleksikan sesi dan merancang
agenda intervensi/observasi
20’
Peta
Materi
45. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Refleksi akhir sesi
Hal apa yang paling Anda ingat dari sesi ini?
Hal apa dari sesi ini yang akan ada terapkan segera?