Laporan ini membahas tentang praktikum instalasi dan jaringan komputer mengenai supernet. Mahasiswa membentuk kelompok dan membangun segmen jaringan lalu menggabungkannya menjadi supernet dengan menggunakan netmask berbeda (/24, /23, /22) dan melakukan pengujian koneksi antar PC untuk mengevaluasi jangkauan alamat IP yang dapat terhubung.
Dokumen ini merangkum skema jaringan perusahaan dengan dua gedung yang terhubung melalui dua router. Setiap gedung memiliki dua divisi dengan masing-masing memiliki server dan beberapa PC/laptop. Kedua router diatur menggunakan RIP untuk menghubungkan jaringan antar gedung.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, dan cara setting bridge pada jaringan komputer. Bridge digunakan untuk memperluas jaringan atau menggabungkan dua media jaringan berbeda, seperti wireless dan LAN. Langkah-langkah setting bridge antara lain mengatur alamat IP dan membuat koneksi jaringan pada masing-masing komputer server dan klien. Hasilnya, ketiga komputer dapat terhubung dan saling mengirim serta menerima pes
Dokumen ini menjelaskan cara mengkonfigurasi jaringan statis dengan dua router yang terhubung melalui kabel serial. Router 0 dan Router 1 masing-masing dikonfigurasi dengan interface dan alamat IP untuk koneksi serial dan ethernet. Routing statis juga dikonfigurasi untuk memungkinkan komunikasi antara subnet yang terhubung ke router masing-masing.
Membangun jaringan 3 gedung dengan 4 ruang di setiap gedung dengan menggunakan topologi mesh dan kabel fiber optik antar gedung serta kabel UTP dalam gedung. Langkahnya meliputi pengaturan router dengan memberi alamat IP dan routing untuk setiap interface, NAT, dan pengujian koneksi.
Dokumen ini merangkum skema jaringan perusahaan dengan dua gedung yang terhubung melalui dua router. Setiap gedung memiliki dua divisi dengan masing-masing memiliki server dan beberapa PC/laptop. Kedua router diatur menggunakan RIP untuk menghubungkan jaringan antar gedung.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, dan cara setting bridge pada jaringan komputer. Bridge digunakan untuk memperluas jaringan atau menggabungkan dua media jaringan berbeda, seperti wireless dan LAN. Langkah-langkah setting bridge antara lain mengatur alamat IP dan membuat koneksi jaringan pada masing-masing komputer server dan klien. Hasilnya, ketiga komputer dapat terhubung dan saling mengirim serta menerima pes
Dokumen ini menjelaskan cara mengkonfigurasi jaringan statis dengan dua router yang terhubung melalui kabel serial. Router 0 dan Router 1 masing-masing dikonfigurasi dengan interface dan alamat IP untuk koneksi serial dan ethernet. Routing statis juga dikonfigurasi untuk memungkinkan komunikasi antara subnet yang terhubung ke router masing-masing.
Membangun jaringan 3 gedung dengan 4 ruang di setiap gedung dengan menggunakan topologi mesh dan kabel fiber optik antar gedung serta kabel UTP dalam gedung. Langkahnya meliputi pengaturan router dengan memberi alamat IP dan routing untuk setiap interface, NAT, dan pengujian koneksi.
Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi router dan proses routing pada jaringan komputer dengan melakukan konfigurasi PC router menggunakan default gateway dan static route. Peserta diharapkan dapat mengenal router sebagai perangkat yang menghubungkan segmen jaringan, memahami konfigurasi routing statis secara manual, serta melakukan uji koneksi antar komputer client yang terhubung melalui PC router.
Topologi star adalah topologi jaringan dimana setiap komputer terhubung langsung ke server atau hub. Topologi ini memiliki kelebihan seperti fleksibilitas dan mudahnya isolasi kerusakan, namun membutuhkan kabel lebih banyak dibanding topologi lainnya.
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester untuk mata pelajaran INSTALL LAN pada kelas XI TKJ di SMK Negeri 6 Malang. Ujian ini terdiri dari 40 soal pilihan ganda dengan waktu pengerjaan 90 menit. Peserta diinstruksikan untuk mengisi lembar jawaban dengan identitas diri dan tidak terburu-buru.
Dokumen tersebut membahas tentang rancangan jaringan komputer dan internet untuk sebuah perusahaan dengan 5 divisi. Terdapat penjelasan mengenai subnetting, perangkat jaringan yang dibutuhkan, diagram jaringan, serta penggunaan VPN untuk menghubungkan kantor pusat dan cabang.
Dokumen ini berisi rancangan jaringan komputer untuk menghubungkan 3 gedung dengan 4 lantai setiap gedung. Satu gedung berisi data center yang akan melayani 30 aplikasi dengan spesifikasi tertentu. Rancangan menggunakan topologi ring untuk koneksi antar router dan gedung. Dilengkapi alokasi alamat IP dan penjelasan singkat komponen jaringan serta aplikasi yang digunakan.
Dokumen tersebut merangkum analisis dan perancangan jaringan komputer dua lantai dengan delapan jaringan dan pembuatan virtual access point. Dilakukan pembagian alamat IP, pengaturan router, dan pengujian konektivitas antarjaringan dan akses internet.
Kelompok 9-2110165007-2110165027-2110165029ramasatriaf
Dokumen tersebut membahas konfigurasi static routing di Mikrotik dengan menjelaskan langkah-langkah konfigurasi Mikrotik menggunakan Winbox, menuliskan routing tabel sesuai topologi, dan cara kerja traceroute untuk mengetes jaringan.
Laporan pratikum ini membahas tentang implementasi virtual private network menggunakan IP tunneling antara dua router mikrotik untuk menghubungkan dua jaringan yang terpisah secara geografis. Langkah-langkahnya meliputi konfigurasi alamat IP dan routing pada masing-masing router serta pengujian konektivitas antar jaringan melalui ping test. Kesimpulannya, IP tunneling mampu menghubungkan dua jaringan yang terpisah dengan membuat terowongan virtual di
Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi router dan proses routing pada jaringan komputer dengan melakukan konfigurasi PC router menggunakan default gateway dan static route. Peserta diharapkan dapat mengenal router sebagai perangkat yang menghubungkan segmen jaringan, memahami konfigurasi routing statis secara manual, serta melakukan uji koneksi antar komputer client yang terhubung melalui PC router.
Topologi star adalah topologi jaringan dimana setiap komputer terhubung langsung ke server atau hub. Topologi ini memiliki kelebihan seperti fleksibilitas dan mudahnya isolasi kerusakan, namun membutuhkan kabel lebih banyak dibanding topologi lainnya.
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester untuk mata pelajaran INSTALL LAN pada kelas XI TKJ di SMK Negeri 6 Malang. Ujian ini terdiri dari 40 soal pilihan ganda dengan waktu pengerjaan 90 menit. Peserta diinstruksikan untuk mengisi lembar jawaban dengan identitas diri dan tidak terburu-buru.
Dokumen tersebut membahas tentang rancangan jaringan komputer dan internet untuk sebuah perusahaan dengan 5 divisi. Terdapat penjelasan mengenai subnetting, perangkat jaringan yang dibutuhkan, diagram jaringan, serta penggunaan VPN untuk menghubungkan kantor pusat dan cabang.
Dokumen ini berisi rancangan jaringan komputer untuk menghubungkan 3 gedung dengan 4 lantai setiap gedung. Satu gedung berisi data center yang akan melayani 30 aplikasi dengan spesifikasi tertentu. Rancangan menggunakan topologi ring untuk koneksi antar router dan gedung. Dilengkapi alokasi alamat IP dan penjelasan singkat komponen jaringan serta aplikasi yang digunakan.
Dokumen tersebut merangkum analisis dan perancangan jaringan komputer dua lantai dengan delapan jaringan dan pembuatan virtual access point. Dilakukan pembagian alamat IP, pengaturan router, dan pengujian konektivitas antarjaringan dan akses internet.
Kelompok 9-2110165007-2110165027-2110165029ramasatriaf
Dokumen tersebut membahas konfigurasi static routing di Mikrotik dengan menjelaskan langkah-langkah konfigurasi Mikrotik menggunakan Winbox, menuliskan routing tabel sesuai topologi, dan cara kerja traceroute untuk mengetes jaringan.
Laporan pratikum ini membahas tentang implementasi virtual private network menggunakan IP tunneling antara dua router mikrotik untuk menghubungkan dua jaringan yang terpisah secara geografis. Langkah-langkahnya meliputi konfigurasi alamat IP dan routing pada masing-masing router serta pengujian konektivitas antar jaringan melalui ping test. Kesimpulannya, IP tunneling mampu menghubungkan dua jaringan yang terpisah dengan membuat terowongan virtual di
1. Laporan 4
Praktikum Instalasi & Jaringan Komputer
“Supernet”
Gusdanela
1206535
2F6
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika
Jurusan Teknik Elektronika
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2014
2. A. TUJUAN
1. MahasiswadapatmemahamifungsiSupernetpadajaringankomputer.
2. MahasiswadapatmelakukankonfigurasinetmaskuntukmembentukSupernet.
B. ALATDANBAHAN
1. PersonalComputer
2. LANCard/NIC
3. Switch/Hub
4. KabelethernetStraight/TroughtdanCrossOver
C. TEORI SINGKAT
Untukbeberapa alasanyangmenyangkut pengembangan
jaringanlokalyangmemiliki keterbatasan jumlah IP Address, terutama pada kelas
C, network administrator biasanya
melakukansupernetting.Esensidarisupernettingadalahmemindahkan
garispemisahantara bagiannetworkdanbagianhostdarisuatuIP
Address.Beberapabitdaribagiannetwork dialokasikan menjadibittambahan
padabagianbithost.Addressbeberapanetworkmenurut struktur baku digabung
menjadi sebuah supernetwork. Cara ini menciptakan supernetwork
yangmerupakangabungandaribeberapanetwork,sehinggamenyebabkanjumlahmaksi
mum hostyanglebihbanyakdalamnetworktersebut.
Suatusupernetdidefinisikan denganmengimplementasikan
maskingbit(subnetmask)kepadaIPAddress.StruktursubnetmasksamadenganstrukturI
PAddress,yakniterdiridari32bityangdibagiatas4segmen.Bit-
bitdariIPAddressyang“ditutupi”(masking)olehbit-bit
subnetmaskyangaktifdanbersesuaianakandiinterpretasikansebagainetworkbit.Bit1
pada subnetmaskberartimengaktifkan masking(on),sedangkanbit0tidakaktif(off).
Sebagai
contohkasus,marikitaambilsatuIPAddresskelasCdengannomor192.168.1.16.
3. IlustrasinyadapatdilihatTabelberikut:
192 168 5 16
11000000 10101000 00000101 00010000
IPAddress
255 255 252 0
11111111 11111111 11111100 00000000
SubnetMask(supernetmask)
192 168 3 0
11000000 10101000 00000100 00000000
NetworkAddress
192 168 7 255
11000000 10101000 00000111 11111111
BroadcastAddress
Gambar 1.
Denganaturanstandar,nomornetworkIP Addressiniadalah192.168.5dan
nomorhost adalah16.Networktersebutdapatmenampungmaksimumlebihdari 254
hostyangterhubung langsung.Misalkanpadaaddressiniakanakandiimplementasikan
subnetmasksebanyak22 bit 255.255.252.0.( Biner =
11111111.11111111.11111100.00000000 ). Perhatikan bahwa pada 22bitpertama
dari subnet mask tersebut bernilai 1,sedangkan 10bitberikutnya 0.
Dengandemikian,22bitpertamadarisuatuIPAddressyangdikenakansubnetmasktersebu
t
akandianggapsebagaiNetworkbit,sedangkan10bitberikutnyadianggapsebagaiHostbit.
BityangseharusnyamerupakanNetworkBit
padasubnetmaskstandar(bityangdicetak tebal pada gambar) kemudian dijadikan
Host Bit, menyebabkan terjadinya penggabungan beberapa network menjadi
supernet. Banyaknya network yang dapat digabung menjadi
supernetdapatdihitungdenganrumus:
2n =22 dimananadalahbityangdiubahdari1menjadi0
=4
Sehinggarentangalamatsupernetyangterbentukadalah:
192.168.4.0 s.d 192.168.7.255
4. D. LANGKAH KERJA
1. Bentuk kelompok praktikum menjadi tiga, masing-masing kelompok akan
membangun sebuahsegmenjaringan.
2. SiapkanbeberapabuahPCyangsudahterpasangNIC,kabelethernetstraight-
troughtdan switch/hub.
3. Hubungkan masing-masing PCkeswitch/hub menggunakan kabelethernet,
sngmenjadi ehinggamembentuksebuahsegmenjaringan
4. Setiapsegmennetworkyangdibangunolehmasing-masing
kelompokdigabungsehingga
membentuksebuahsupernetwork,sepertigambarberikut:
192.168.3.0
192.168.3.100
192.168.3.255
192.168.4.0
192.168.4.100
192.168.4.255
192.168.5.0
192.168.5.100
192.168.5.255
192.168.6.0
192.168.6.100
192.168.6.255 192.168.10.255
192.168.10.100
192.168.10.0
192.168.9.255
192.168.9.100
192.168.9.0
192.168.8.100
192.168.8.255
192.168.8.0
192.168.7.255
192.168.7.100
192.168.7.0
5. E. EVALUASI
1) LAB 1 = /24 255.255.255.0
a. Uji Koneksi
N
O
Test Ping Respon Penjelasan
Dari ke
1 192.168.6.100 192.168.3.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
2 192.168.6.100 192.168.3.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
3 192.168.6.100 192.168.3.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
4 192.168.6.100 192.168.4.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
5 192.168.6.100 192.168.4.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
6 192.168.6.100 192.168.4.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
7 192.168.6.100 192.168.5.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
8 192.168.6.100 192.168.5.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
9 192.168.6.100 192.168.5.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
10 192.168.6.100 192.168.6.0 Reply from 192.168.6.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
11 192.168.6.100 192.168.6.255 Reply from
192.168.6.255: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
6. 12 192.168.6.100 192.168.7.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
13 192.168.6.100 192.168.7.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
14 192.168.6.100 192.168.7.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
15 192.168.6.100 192.168.8.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
16 192.168.6.100 192.168.8.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
17 192.168.6.100 192.168.8.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
18 192.168.6.100 192.168.9.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
19 192.168.6.100 192.168.9.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
20 192.168.6.100 192.168.9.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
21 192.168.6.100 192.168.10.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
22 192.168.6.100 192.168.10.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
23 192.168.6.100 192.168.10.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
b. Analisa
Hanya PC yang satu meja yang dapat terhubung. Saya mendapat IP address
192.168.6.100 dan saya hanya dapat terhubung dengan PC yang satu meja
dengan saya yaitu PC dengan IP Address192.168.6.0 dan 192.168.6.255.
Sementara itu, dengan PC pada meja lain karena masing-masing PC itu
memiliki IP address dan netmask yang berdiri sendiri.
7. 2) LAB 2 = /23 255.255.254.0
a. Uji Koneksi
N
O
Test Ping Respon Penjelasan
Dari ke
1 192.168.6.100 192.168.3.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
2 192.168.6.100 192.168.3.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
3 192.168.6.100 192.168.3.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
4 192.168.6.100 192.168.4.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
5 192.168.6.100 192.168.4.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
6 192.168.6.100 192.168.4.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
7 192.168.6.100 192.168.5.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
8 192.168.6.100 192.168.5.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
9 192.168.6.100 192.168.5.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
10 192.168.6.100 192.168.6.0 Destination Host
Unreachable
Tidak
Terhubung
11 192.168.6.100 192.168.6.255 Reply from
192.168.6.255: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
12 192.168.6.100 192.168.7.0 Reply from 192.168.7.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
8. 13 192.168.6.100 192.168.7.100 Reply from
192.168.7.100: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
14 192.168.6.100 192.168.7.255 Reply from
192.168.7.255: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
15 192.168.6.100 192.168.8.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
16 192.168.6.100 192.168.8.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
17 192.168.6.100 192.168.8.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
18 192.168.6.100 192.168.9.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
19 192.168.6.100 192.168.9.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
20 192.168.6.100 192.168.9.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
21 192.168.6.100 192.168.10.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
22 192.168.6.100 192.168.10.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
23 192.168.6.100 192.168.10.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
b. Analisa
IP Address : 192.168.6.100 / 23
Netmask : 255.255.254.0
Network Address: IP address dan netmask di binerkan, lalu dilakukan
operasiAND.
11000000.10101000.00000110.01100100
11111111.11111111.11111110.00000000
11000000.10101000.00000110.00000000
192.168.6.0
Broadcast address : Netmask di NOT kan lalu di OR kan dengan IP
address.
00000000.00000000.00000001.11111111
AND
9. 11000000.10101000.00000110.01100100
11000000.10101000.00000111.11111111
192.168.7.255
Jumlah Host : 29 –
2 = 512 – 2 = 510
Range : 1. 192.168.6.0 - 192.168.6.255
192.168.6.1 - 192.168.6.254
2. 192.168.7.0 - 192.168.7.255
192.168.7.1 - 192.168.7.254
Dari range tersebut dapat dilihat bahwa IP Address 192.168.6.0 dipakai
untuk Network Address dan IP Address 192.168.7.255 dipakai untuk
Broadcast Address, IP Address selebihnya adalah Host Address.
Pada percobaan menggunakan /23 ini, pada meja saya IP Address
192.168.6.0tidak dapat dipasang pada Netmask 255.255.254.0 ini, hal itu
karena IP Aaddress 192.168.6.0 telah dipakai sebagai Network Address.
Kemudian IP Address saya (192.168.6.100) Cuma bisa terhubung dengan IP
Address pada meja 7 yaitu dengan IP Address :
1. 192.168.6.255
2. 192.168.7.0
3. 192.168.7.100
Hal itu dikarenakan ketiga IP Addres tersebut termasuk di dalam
range, yaitu dari IP Address 192.168.6.0 – 192.168.7.255 yang telah
digabungkan menjadi supernet. Sehingga antar IP Address dalam range
tersebut dapat terhubung.IP Address192.168.6.0 dan 192.168.7.255 memang
termasuk di dalam range tetapi tidak dapat terhubung, karena sudah
terpakai untuk Network Address dan Broadcast Address. Sementara itu
dengan PC lain tidak dapat terhubung dikarenakan IP Address nya tidak
termasuk di dalam range.
OR
10. 3) LAB 3 = /22255.255.252.0
a. Uji Koneksi
N
O
Test Ping Respon Penjelasan
Dari Ke
1 192.168.6.100 192.168.3.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
2 192.168.6.100 192.168.3.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
3 192.168.6.100 192.168.3.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
4 192.168.6.100 192.168.4.0 Request Time out Tidak
Terhubung
5 192.168.6.100 192.168.4.100 Request Time out Tidak
Terhubung
6 192.168.6.100 192.168.4.255 Request Time out Tidak
Terhubung
7 192.168.6.100 192.168.5.0 Reply from 192.168.5.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
8 192.168.6.100 192.168.5.100 Reply from
192.168.5.100: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
9 192.168.6.100 192.168.5.255 Reply from
192.168.5.255: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
10 192.168.6.100 192.168.6.0 Reply from 192.168.6.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
11 192.168.6.100 192.168.6.255 Reply from
192.168.6.255: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
12 192.168.6.100 192.168.7.0 Reply from 192.168.7.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
11. 13 192.168.6.100 192.168.7.100 Reply from
192.168.7.100: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
14 192.168.6.100 192.168.7.255 Request Time Out. Tidak
Terhubung
15 192.168.6.100 192.168.8.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
16 192.168.6.100 192.168.8.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
17 192.168.6.100 192.168.8.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
18 192.168.6.100 192.168.9.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
19 192.168.6.100 192.168.9.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
20 192.168.6.100 192.168.9.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
21 192.168.6.100 192.168.10.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
22 192.168.6.100 192.168.10.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
23 192.168.6.100 192.168.10.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
b. Analisa
IP Address : 192.168.6.100 / 22
Netmask : 255.255.252.0
Network Address: IP address dan netmask di binerkan, lalu dilakukan
operasiAND.
11000000.10101000.00000110.01100100
11111111.11111111.11111100.00000000
11000000.10101000.00000100.00000000
192.168.4.0
Broadcast address : Netmask di NOT kan lalu di OR kan dengan IP
address.
00000000.00000000.00000011.11111111
AND
12. 11000000.10101000.00000110.01100100
11000000.10101000.00000111.11111111
192.168.7.255
Jumlah Host : 210 –
2 = 1024 – 2 = 1022
Range : 1. 192.168.4.0 - 192.168.4.255
192.168.4.1 - 192.168.4.254
2. 192.168.5.0 - 192.168.5.255
192.168.5.1 - 192.168.5.254
3. 192.168.6.0 - 192.168.6.255
192.168.6.1 - 192.168.6.254
4. 192.168.7.0 - 192.168.7.255
192.168.7.1 - 192.168.7.254
Dari range tersebut dapat dilihat bahwa IP Address 192.168.4.0 dipakai
untuk Network Address dan IP Address 192.168.7.255 dipakai untuk
Broadcast Address, IP Address selebihnya adalah Host Address.
Itulah alasan mengapa IP saya tidak dapat terhubung dengan IP Address
pada meja 4 padahal termasuk di dalam range :
1. 192.168.4.0 dipakai sebagai Network Address
2. 192.168.4.100 dan 192.168.4.255 berada pada baris host yang
berbeda dengan IP saya.
Kemudian IP Address saya (192.168.6.100) Cuma bisa terhubung
dengan IP Address pada meja 5 dan 7 yaitu dengan IP Address :
1. 192.168.5.0
2. 192.168.5.100
3. 192.168.5.255
4. 192.168.6.0
5. 192.168.6.255
6. 192.168.7.0
7. 192.168.7.100
Hal itu dikarenakan ketujuh IP Addres tersebut termasuk di dalam
range, yaitu dari IP Address 192.168.4.1 – 192.168.7.254 yang telah
digabungkan menjadi supernet. Sehingga antar IP Address dalam range
tersebut dapat terhubung. IP Address 192.168.7.255 memang termasuk di
dalam range tetapi tidak dapat terhubung, karena sudah terpakai untuk
Broadcast Address. Sementara itu dengan PC lain tidak dapat terhubung
dikarenakan IP Address nya tidak termasuk di dalam range.
OR
13. 4) LAB 4 = /21 255.255.248.0
a. Uji Koneksi
N
O
Test Ping Respon Penjelasan
Dari Ke
1 192.168.6.100 192.168.3.0 Reply from 192.168.3.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
2 192.168.6.100 192.168.3.100 Reply from
192.168.3.100: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
3 192.168.6.100 192.168.3.255 Reply from
192.168.3.255: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
4 192.168.6.100 192.168.4.0 Reply from 192.168.4.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
5 192.168.6.100 192.168.4.100 Reply from
192.168.4.100: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
6 192.168.6.100 192.168.4.255 Reply from
192.168.4.255: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
7 192.168.6.100 192.168.5.0 Reply from 192.168.5.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
8 192.168.6.100 192.168.5.100 Reply from
192.168.5.100: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
9 192.168.6.100 192.168.5.255 Reply from
192.168.5.255: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
10 192.168.6.100 192.168.6.0 Reply from 192.168.6.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
11 192.168.6.100 192.168.6.255 Reply from
192.168.6.255: bytes=32
Terhubung
14. time<1ms TTL=128
12 192.168.6.100 192.168.7.0 Reply from 192.168.7.0:
bytes=32 time<1ms
TTL=128
Terhubung
13 192.168.6.100 192.168.7.100 Reply from
192.168.7.100: bytes=32
time<1ms TTL=128
Terhubung
14 192.168.6.100 192.168.7.255 Request Time Out. Tidak
Terhubung
15 192.168.6.100 192.168.8.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
16 192.168.6.100 192.168.8.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
17 192.168.6.100 192.168.8.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
18 192.168.6.100 192.168.9.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
19 192.168.6.100 192.168.9.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
20 192.168.6.100 192.168.9.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
21 192.168.6.100 192.168.10.0 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
22 192.168.6.100 192.168.10.100 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
23 192.168.6.100 192.168.10.255 Transmit Failed. General
Failure
Tidak
Terhubung
b. Analisa
IP Address : 192.168.6.100 / 21
Netmask : 255.255.248.0
Network Address: IP address dan netmask di binerkan, lalu dilakukan
operasiAND.
11000000.10101000.00000110.01100100
11111111.11111111.11111000.00000000
11000000.10101000.00000000.00000000
AND
15. 192.168.0.0
Broadcast address : Netmask di NOT kan lalu di OR kan dengan IP
address.
00000000.00000000.00000111.11111111
11000000.10101000.00000110.01100100
11000000.10101000.00000111.11111111
192.168.7.255
Jumlah Host : 211 –
2 = 2048 – 2 = 2046
Range :
1. 192.168.0.0 - 192.168.0.255
192.168.0.1 - 192.168.0.254
2. 192.168.1.0 - 192.168.1.255
192.168.1.1 - 192.168.1.254
3. 192.168.2.0 - 192.168.2.255
192.168.2.1 - 192.168.2.254
4. 192.168.3.0 - 192.168.3.255
192.168.3.1 - 192.168.3.254
5. 192.168.5.0 - 192.168.5.255
192.168.5.1 - 192.168.5.254
6. 192.168.6.0 - 192.168.6.255
192.168.6.1 - 192.168.6.254
7. 192.168.7.0 - 192.168.7.255
192.168.7.1 - 192.168.7.254
Dari range tersebut dapat dilihat bahwa IP Address 192.168.0.0 dipakai
untuk Network Address dan IP Address 192.168.7.255 dipakai untuk
Broadcast Address, IP Address selebihnya adalah Host Address.
Dari range yang didapat, IP Address saya (192.168.6.100) bisa
terhubung dengan IP Address pada meja 3,4,5 dan 7 yaitu dengan IP
Address :
1. 192.168.3.0
2. 192.168.3.100
3. 192.168.3.255
4. 192.168.4.0
5. 192.168.4.100
6. 192.168.4.255
7. 192.168.5.0
8. 192.168.5.100
9. 192.168.5.255
10. 192.168.6.0
11. 192.168.6.255
12. 192.168.7.0
13. 192.168.7.100
Hal itu dikarenakan ketiga belas IP Addres tersebut termasuk di dalam
range, yaitu dari IP Address 192.168.0.1 – 192.168.7.254 yang telah
digabungkan menjadi supernet. Sehingga antar IP Address dalam range
tersebut dapat terhubung. IP Address 192.168.7.255 memang termasuk di
dalam range tetapi tidak dapat terhubung, karena sudah terpakai untuk
OR
16. Broadcast Address.Sementara itu dengan PC lain tidak dapat terhubung
dikarenakan IP Address nya tidak termasuk di dalam range.
5) LAB 5 = /20 255.255.240.0
a. Uji Koneksi
N
O
Test Ping Respon Penjelasan
Dari ke
1 192.168.6.100 192.168.3.0 Reply from 192.168.3.0:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
2 192.168.6.100 192.168.3.100 Reply from 192.168.3.100:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
3 192.168.6.100 192.168.3.255 Reply from 192.168.3.255:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
4 192.168.6.100 192.168.4.0 Reply from 192.168.4.0:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
5 192.168.6.100 192.168.4.100 Reply from 192.168.4.100:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
6 192.168.6.100 192.168.4.255 Reply from 192.168.4.255:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
7 192.168.6.100 192.168.5.0 Reply from 192.168.5.0:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
8 192.168.6.100 192.168.5.100 Reply from 192.168.5.100:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
9 192.168.6.100 192.168.5.255 Reply from 192.168.5.255:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
10 192.168.6.100 192.168.6.0 Reply from 192.168.6.0:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
11 192.168.6.100 192.168.6.255 Reply from 192.168.6.255:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
12 192.168.6.100 192.168.7.0 Reply from 192.168.7.0:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
13 192.168.6.100 192.168.7.100 Reply from 192.168.7.100:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
17. 14 192.168.6.100 192.168.7.255 Reply from 192.168.7.255:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
15 192.168.6.100 192.168.8.0 Reply from 192.168.8.0:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
16 192.168.6.100 192.168.8.100 Reply from 192.168.8.100:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
17 192.168.6.100 192.168.8.255 Reply from 192.168.8.255:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
18 192.168.6.100 192.168.9.0 Reply from 192.168.9.0:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
19 192.168.6.100 192.168.9.100 Reply from 192.168.9.100:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
20 192.168.6.100 192.168.9.255 Reply from 192.168.9.255:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
21 192.168.6.100 192.168.10.0 Reply from 192.168.10.0:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
22 192.168.6.100 192.168.10.100 Reply from 192.168.10.100:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
23 192.168.6.100 192.168.10.255 Reply from 192.168.10.255:
bytes=32 time<1ms TTL=128
Terhubung
b. Analisa
IP Address : 192.168.6.100 / 20
Netmask : 255.255.240.0
Network Address: IP address dan netmask di binerkan, lalu dilakukan
operasiAND.
11000000.10101000.00000110.01100100
11111111.11111111.11110000.00000000
11000000.10101000.00000000.00000000
192.168.0.0
Broadcast address : Netmask di NOT kan lalu di OR kan dengan IP
address.
00000000.00000000.00001111.11111111
11000000.10101000.00000110.01100100
11000000.10101000.00001111.11111111
OR
AND
18. 192.168.15.255
Jumlah Host : 212 –
2 = 4096 – 2 = 4094
Range :
1. 192.168.0.0 - 192.168.0.255
192.168.0.1 - 192.168.0.254
2. 192.168.1.0 - 192.168.1.255
192.168.1.1 - 192.168.1.254
3. 192.168.2.0 - 192.168.2.255
192.168.2.1 - 192.168.2.254
4. 192.168.3.0 - 192.168.3.255
192.168.3.1 - 192.168.3.254
5. 192.168.4.0 - 192.168.4.255
192.168.4.1 - 192.168.4.254
6. 192.168.5.0 - 192.168.5.255
192.168.5.1 - 192.168.5.254
7. 192.168.6.0 - 192.168.6.255
192.168.6.1 - 192.168.6.254
8. 192.168.7.0 - 192.168.7.255
192.168.7.1 - 192.168.7.254
9. 192.168.8.0 - 192.168.8.255
192.168.8.1 - 192.168.8.254
10. 192.168.9.0 - 192.168.9.255
192.168.9.1 - 192.168.9.254
11. 192.168.10.0 - 192.168.10.255
192.168.10.1- 192.168.10.254
12. 192.168.11.0 - 192.168.11.255
192.168.11.1- 192.168.11.254
13. 192.168.12.0 - 192.168.12.255
192.168.12.1- 192.168.12.254
14. 192.168.13.0 - 192.168.13.255
192.168.13.1- 192.168.13.254
15. 192.168.14.0 - 192.168.14.255
192.168.14.1- 192.168.14.254
16. 192.168.15.0 - 192.168.15.255
192.168.15.1 - 192.168.15.254
Dari range tersebut dapat dilihat bahwa IP Address 192.168.0.0 dipakai
untuk Network Address dan IP Address 192.168.7.255 dipakai untuk
Broadcast Address, IP Address selebihnya adalah Host Address.
Dari range yang didapat, IP Address saya (192.168.6.100) bisa
terhubung dengan IP Address pada meja 3,4,5 dan 7 yaitu dengan IP
Address :
1. 192.168.3.0
2. 192.168.3.100
3. 192.168.3.255
4. 192.168.4.0
5. 192.168.4.100
6. 192.168.4.255
7. 192.168.5.0
8. 192.168.5.100
9. 192.168.5.255
10. 192.168.6.0
11. 192.168.6.255
12. 192.168.7.0
13. 192.168.7.100
Hal itu dikarenakan ketiga belas IP Addres tersebut termasuk di dalam
19. range, yaitu dari IP Address 192.168.0.1 – 192.168.7.254 yang telah
digabungkan menjadi supernet. Sehingga antar IP Address dalam range
tersebut dapat terhubung. IP Address 192.168.7.255 memang termasuk di
dalam range tetapi tidak dapat terhubung, karena sudah terpakai untuk
Broadcast Address. Sementara itu dengan PC lain tidak dapat terhubung
dikarenakan IP Address nya tidak termasuk di dalam range.
SAMBUNGAN EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan supernet?
Jawab:
Supernet adalah sebuah konsep diciptakan dalam menanggapi kekurangan
dari sistem “classful” untuk menangani internet protocol (IP) addresses
didistribusikan ke dalam pools of pre-defined size yang dikenal sebagai blok.
Supernetting ini memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan ukuran jaringan
mereka dan mengurangi kebutuhan peralatan routing jaringan dengan
menjumlahkan rute yang terpisah. Dengan supernets dan sistem pengalamatan
classful, alamat IP dibagi menjadi minimal dua bagian: pengenal jaringan
komputer yang menentukan suatu jaringan, dan pengenal host yang menentukan
komputer atau perangkat lain pada jaringan. Panjang keseluruhan dari alamat IP
terbatas, sehingga ukuran satu identifier membatasi ukuran yang lain. Sebelum
konsep supernet, alamat IP dibagikan dalam bentuk balok, menurut sebuah
“class” yang menentukan berapa banyak alamat didedikasikan untuk kedua jenis
identifier.
Sebuah supernet dasarnya adalah sekelompok blok jaringan yang lebih kecil
atau subnetwork yang diperlakukan sebagai jaringan tunggal yang besar.
Jaringan pengidentifikasi dalam supernet dapat memungkinkan ukuran jaringan
yang akan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Dua blok kelas C,
misalnya, dapat menjadi supernetted dengan total lebih dari 500 alamat. Sistem
ini juga memungkinkan rute agregasi, yaitu kelompok informasi routing untuk
berbagai host atau jaringan ke dalam satu rute yang dipersingkat “summarized”.
2. Bagaimana cara mengimplementasikan teknik supernet untuk menggabung
beberapa network? Misalkan network yang digabung adalah kelas C.
Jawab :
Untuk menggabungkan supernet pada kelas C kita harus menggunakan /23, /22,
/21. Seperti yang telah dilakukan pada praktikum diatas. Untuk /23 terjadi
20. penggabungan 2 jaringan (21
=2), /22 terjadi penggabungan 4 jaringan (22
=4),
dan /21 terjadi penggabungan 8 jarigan (23
=8).
3. Diketahui sebuah alamat IP : 200.100.200.100/21.
Tentukan :
Subnetmask
Network Address
Broadcast Address
Apabila alamat tersebut merupakan sebuah alamat host pada sebuah
supernet, buat rincian supernetnya!
Jawab :
IP : 11001000. 01100100. 11001000. 01100100 (200.100.200.100)
Subnet mask : 11111111. 11111111. 11111000. 00000000 (255.255.248.0)
Network : 11001000. 01100100. 11001000. 00000000 (200.100.200.0)
Broadcast : 11001000. 01100100. 11001111. 11111111 (200.100.207.255)
Range address : 200.100.200.0 – 200.100.207.255
Rincian supernet:
200.100.200.1 - 200.100.200.255
200.100.201.0 - 200.100.201.255
200.100.202.0 - 200.100.202.255
200.100.203.0 - 200.100.203.255
200.100.204.0 - 200.100.204.255
200.100.205.0 - 200.100.205.255
200.100.206.0 - 200.100.206.255
200.100.207.0 - 200.100.207.254
F. KESIMPULAN
Supernet adalah gabungan dari network-network kecil, menjadi network yang
lebih besar.Supernetting adalah proses menggabungkan dua atau lebih blok IP
address menjadi satu kesatuan. Supernetting diterapkan pada network yang cukup
besar untuk memudahkan proses routing.Supernetting di sebut juga Classless Inter-
Domain Routing atau CIDR.