ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Lampiran 2.docx
1. RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK
SIKLUS I
Nama Pengawas : Drs.Slamet Santosa M.Pd
NIP : 19661208 199802 1 002
Lokasi Pembinaan : SMPN 31 Semarang
Alokasi Waktu : 3 X 180 menit
Semester : I (satu)
Tahun Pelajaran : 2022
Sasaran Supervisi : Guru kelas/Mata Pelajaran
Waktu Pembinaan : 6, 10, 11 Oktober 2022
A. KOMPONEN :
Standar Isi dan Proses (Modul Ajar Terdiferensiasi)
B. ASPEK MASALAH
1.Membina : Membimbing guru-guru Pendidikan Pancasila dan IPS SMP
Binaan F Kota Semarang
2. Memantau : Proses penyusunan modul ajar terdiferensiasi
3. Menilai : - Hasil penyusunan modul ajar terdiferensiasi
- Tingkat kesenangan dan motivasi mengikuti bimbingan
dan pendampingan penyusunan modul ajar terdiferensiasi
C. TUJUAN :
1. Meningkatkan pemahaman guru-guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan IPS SMP Binaan F Kota Semarang tentang materi Pembelajaran
Terdiferensiasi, Asesmen dalam kurikulum Merdeka, dan Pengembangan
Modul ajar Terdiferensiasi.
2. Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
guru dalam menyusun menyusun modul ajar terdiferensiasi.
2. 3. Memberikan bimbingan kepada guru-guru mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan IPS SMP Binaan F Kota Semarang dalam menyusun modul
ajar terdiferensiasi.
D. INDIKATOR KEBERHASILAN :
1. Meningkatnya kemampuan guru-guru mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan IPS SMP Binaan F Kota Semarang dalam memahami materi
Pembelajaran Terdiferensiasi, Asesmen dalam kurikulum Merdeka, dan
Pengembangan Modul ajar Terdiferensiasi.
2. Meningkatnya kemampuan guru-guru mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan IPS SMP Binaan F Kota Semarang dalam menyusun modul
ajar terdiferensiasi.
E. STRATEGI / METODE KERJA (TEKNIK SUPERVISI) :
1. Studi dokumen modul ajar yang disusun oleh guru-guru mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan IPS SMP Binaan F Kota Semarang
2. Kunjungan sekolah
3. Bimbingan dan pendampingan klasikal melaui workshop
4. Melaksanakan penilaian terhadap modul ajar terdiferensiasi dengan
menggunakan instrumen monitoring/ validasi modul ajar terdiferensiasi.
5. Quesioner dengan memberikan angket Stiudent wellbeing.
F. SKENARIO KEGIATAN :
1. Temu Awal/ Persiapan dengan ketua MKKS Sub rayon 04 Semarang,
Penanggungjawab MGMP PKn dan IPS, Ketua MGMP PKn dan Ketua
MGMP IPS sun sanggar 04 Semarang.
a. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan bimbingan dan
pendampingan penyusunan modul ajar terdiferensiasi.
b. Memberikan motivasi kepada guru-guru mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan IPS SMP Binaan F Kota Semarang akan pentingnya
bimbingan dan pendampingan.
3. c. Mengkoodinasikan pelaksanaan bimbingan dan pendampingan
penyusunan modul ajar terdiferensiasi mengenai jadwal, materi, surat
undangan kegiatan, tempat kegiatan.
2. Pelaksanaan
a. Memperhatikan, mencatat, dan menilai Modul ajar yang telah disusun
oleh guru.
b. Pengawas membimbing dangan menyampaikan materi pembelajaran
terdiferensiasi, asesmen dalam kurikulum Merdeka, dan
Pengembangan modul ajar terdiferensiasi.
c. Guru secara berkelompok ( ads 5 kelompok) meriview modul ajar
sesuai standar proses
d. Pengawas memperhatikan, mencatat, dan menilai kegiatan guru dalam
meriview modul ajar
e. Pengawas merefleksi hasil kerja kelompok guru dalam mereview
modul ajar terdiferensiasi
3. Temu Akhir
a. Memberikan penjelasan kekurangan dan kelebihan pelaksanaan review
Modul ajar telah dilakukan oleh guru
b. Memberikan masukan / saran perbaikan atas kekurangan yang terjadi
pada saat mereview Modul ajar
c. Memberikan rewards/sanjungan atas kelebihan/kebaikan/keberhasilan
yang telah dilakukan guru pada saat menyusun Modul ajar
d. Memberikan masukan tentang kondisi/situasi pada saat pembelajaran
penyusunan Modul ajar
e. Menyampaikan kesimpulan secara umum proses penyusunan Modul
ajar mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan
f. Memberikan penilaian pelaksanaan proses penyusunan Modul ajar
dilaksanakan oleh guru dengan instrumen supervisi Validasi Modul
ajar terdiferensiasi yang ditandatangani oleh pengawas yang
mensupervisi, guru yang disupervisi, dan kepala sekolah.
4. g. Menyampaikan pesan kepada guru bahwa pada waktu yang akan
datang akan diadakan bimbingan dan pendampingan dalam kelompok
kecil (5 kelompok) dan pendampungan perorangan.
G. SUMBER DAYA YANG DIPERLUKAN :
1. Perangkat administrasi pembelajaran yang dibuat oleh guru ( ATP, TP,
dan Modul ajar )
2. Alat dan media pembelajaran
3. Peraturan Mendikbudristek RI No. 16 Tahun 2021 tentang standar proses.
4. Instrumen Supervisi Validasi Modul ajar
5. Kepala Sekolah
5. H. PENILAIAN DAN INSTRUMEN :
Penilaian dilakukan meliputi penilaian proses mulai dari perencanaan,
pelaksanaan,(tingkat kesenangan dan motivasi) dan penilaian hasil
penyusunan dengan menggunakan instrumen supervisi validasi Modul ajar
terdiferensiasi.
I. TINDAK LANJUT :
b. Menyampaikan hasil pembimbingan penyusunan Modul ajar kepada
kepala sekolah.
c. Memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah untuk menindaklajuti
saran/masukan yang telah diberikan oleh pengawas kepada guru yang telah
disupervisi, dengan melakukan supervisi Modul ajar yang disususn guru.
d. Melaksanakan pembinaan lanjutan atas keterlaksanaan hasil supervisi
sebelumnya melalui bimbingan dan pendampiungan dalam kelompok kecil
dan perorangan.
Mengetahui
Kepala Bidang GTK
Dinas Pendidkan Kota Semarang
Sri Rahayuningsih,S.Pd.M.M.
Pembina
NIP. 196511051989032006
Pengawas Binaan F
Kota Semarang
Drs. SLAMET SANTOSA M.Pd
NIP. 196612081998021002